makalah urogenital
-
Upload
siti-khadijah -
Category
Documents
-
view
35 -
download
1
description
Transcript of makalah urogenital
Sistim urinaria 2009
Pendahuluan
Air merupakan suatu sumber alam yang tidak terbilang faedahnya kepada umat manusia.
Setiap hari tubuh kita memerlukan air dalam kadar yang mencukupi untuk meneruskan aktivitas
seharian. Namun perlunya diketahui bahawa sejumlah air dan sisa makanan yang berlebihan
dalam tubuh kita harus disingkirkan . Air yang disingkrkan melalui urine diproses terlebih
dahulu oleh organ ginjal sebelum dieksresikan dari tubuh badan. Ginjal merupakan organ yang
berfungsi mencuci dan menyaring darah supaya berada dalam keadaan yang normal dimana
bahan-bahan yang bermanfaat digunakan semula manakala bahan yang bersifat toksik
disingkirkan. Keringat juga merupakan inisiatif tubuh kita untuk menyingkirkan air.
Proses yang dilalui ginjal itu amat unik sekali karena ia menjalani proses penyaringan,
penyerapan semula, dan sekresi dalam suatu unit fungsional yang dikenali sebagai nefron.
Bahan-bahan yang bermanfaat seperti glukosa, asam amino, air, elektrolit dan vitamin diserap
semula untuk digunakan untuk memberikan energi kepada tubuh untuk melakukan berbagai
aktivitas. Seperti menggerakkan otot-otot, berkemih, makan dan fungsi ginjal itu sendiri juga
memerlukan energy. Bahan- bahan seperti urea, air yang berlebihan, NaCl, zat organic dan zat-
zat anorganik disingkirkan karena penumpukan bahan-bahan yang disifatkan toksik ini akan
membawa keburukan kepada tubuh.
Ginjal juga membantu kondisi lingkungan tubuh dan menghasilkan hormon penting
untuk mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah. Walaupun kita jarang
memperhatikan dan karena ginjal kita biasa bekerja dengan indahnya, kerja ginjal tidak begitu
kita hargai sampai saatnya kerja ginjal tersebut gagal. Kegagalan kerja ginjal memicu tekanan
darah tinggi, anemia, dan menumpuknya limbah dalam darah; yang dapat membahayakan jiwa
1
Sistim urinaria 2009
Tujuan pembelajaran
1. Mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik sistim urinaria yang terdiri daripada
ginjal, ureter dan vesika urinaria.
2. Mengetahui mekanisme kerja sistim urinaria
3. Mempelajari pemeriksaan fisik dan penunjang untuk memantau tahap kesehatan sistim
urinaria dalam tubuh.
2
Sistim urinaria 2009
Skenario B
Bapak M, berusia 45 tahun sering mengeluh sakit perut kanan bawah yang menjalar ke daerah
pinggang kanan belakang. Bila ia merasa sakit, urin yang dikeluarkan bewarna merah. Dokter
yang memeriksanya menganjurkan agar Bapak M melakukan pemeriksaan radiologi IVP,
sebelum melakukan pemeriksaan IVP, dokter ahli radiologi meminta Bapak M melakukan
pemeriksaaan clearance kreatinin terlebih dahulu.
Isi
Definisi sistim urinaria.
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas
dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
Sistim urinary terdiri daripada organ yang membentuk urine yaitu ginjal dan struktur-struktur
yang membentuk urin untuk disingkirkan dari tubuh badan. Sistim urinaria terdiri daripada
ginjal, ureter dan vesika urinaria. Ginjal merupakan organ terpenting dalam memproduksikan air
kencing, fungsi ginjal antara lain adalah seperti berikut:
1. Menstabilkan tahap osmolaritas cairan badan dengan meregulasi kandungan air dalam
badan.
2. Meregulasikan kuantiti dan konsentrasi cairan ekstra sellular, termasuklah natrium,
kalium, klorida, kalsium,hydrogen, ion bikarbonat, fosfat, sulfat dan magnesium.
3. Menstabilkan kuantiti plasma dalam darah untuk jangka masa yang panjang dalam
meregulasi tekanan darah arteri.
3
Sistim urinaria 2009
4. Membantu menstabilkan asam basa dalam tubuh dengan meregulasi ion hydrogen dan
bikarbonat.
5. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak digunakan dan bersifat toksik seperti urea, asam
uric dan kretinin yang mana apabila dalam tubuh itu kadarnya meningkat akan
memberikan efek kepada otak.
6. Menyingkirkan bahan-bahan asing seperti alcohol, perisa, persticides dan lainnya.
7. Menghasilkan hormone eritropoitin yang merangsang pembentukan darah di sumsum
tulang.
8. Menukarkan vitamin D dalam bentuknya yang aktif.
9. Menghasilkan hormone rennin, hormone enzimatik yang merangsang reaksi kimiawi
yang lainnya.
4
Sistim urinaria 2009
Struktur makroskopik alat-alat saluran kemih
Alat-alat saluran kemih atau organa urinalia(excretion) terdiri daripada organ ginjal (ren) , ureter
dan vesika urinaria. Kesinambungan fungsi dan kerja alat-alat ini membolehkan urin dibuang
daripada badan.
1. Ginjal (ren): terletak di retro peritoneal dan terdapat disebelah kiri dan kanan dari
columna vertebralis. Ren sebelah kanan terletak di iga 12 pada lumbar 3-4 yang mana
lebih rendah daripada yang disebelah kiri yaitu pada iga 11 lumbar 2-3.
Pembungkus ginjal:
Fascia renalis: terletak diluar capsula fibrosa dan terdiri dari dua lembar, pada
bahagian depannya adalah fascia prerenalis dan belakang fascia retro renalis.
Kedua lembar fascia ini bersatu pada bahagian cranial dan terpisah pada
bahagian caudalnya dan karena itu sering terjadinya ascending infection.
capsula fibrosa: yang melekat pada ginjal dan hanya menyelubunginya dan
glandula supra renalis tidak termasuk serta mudah dikupas.
Capsula adipose: membungkus ginjal dan glandula supra renalis serta
mengandung banyak lemak. Dibahagian depannya lebih tipis dan bahagian
belakangnya lebih tebal.
Bagian ginjal:
Cortex renis:terdiri daripada glomerolus dan pembuluh darah. di glomerolus
darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke dalam medulla,
saluran-saluran tersebut akan bermuara pada papilla renalis.
5
Sistim urinaria 2009
Medulla renis: Papilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk limas
terbalik yaitu pyramid renalis (malphigi). Saluran-saluran yang menembus
papilla adalah ductuli papillares ( Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan
yaitu area cribriformis. Manakala papilla renalis menonjol ke dalam calix
minor Di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini)
Dan beberapa calyx minor ( 2 – 4 ) membentuk calyx major dan beberapa
calyx major menjadi pyelum = pelvis renis, kemudian menjadi ureter .
Ruangan tempat calyx = hillus renalis.
Perdarahan ginjal: merupakan cabang daripada aorta abdominalis setinggi vertebra
lumbar 1-2 yang mana arteri A. renalis kanan lebih panjang daripada A. renalis kiri,
karena harus menyilang vena cava inferior di belakangnya. Arteri renalis bercabang
menjadi arteri segmentalis dan kemudian bercabang lagi berjalan diantara lobus ginjal
6
Sistim urinaria 2009
yaitu arteri interlobaris. Pada perbatasan antara medulla dan cortex, arteri interlobaris
bercabang menjadi arteri arcuata. Arteri arcuata itu nanti mempercabangkan arteri
interlobularis yang berjalan sehingga ke hujung ginjal yang nantinya akan
mempercabangkan vasa afferent di glomerolus.
Pembuluh balik: daripada vena interlobularis akan berkumpul di vena arcuata
dan seterusnya di vena interlobaris. Vena interlobaris ini akan bermuara ke
dalam pembuluh yang lebih besar yaitu vena renalis dan akhirnya ke dalam
vena cava inferior yang akan menghantar darah ke jantung untuk dipompakan
kembali.
7
Sistim urinaria 2009
2. Ureter: merupakan bahagian lanjutan daripada pelvis renis yang menuju ke distal dan
bermuara ke dalam vesika urinaria dan terbagi menjadi dua bahagian yaitu pars
abdominalis dan pars pelvina.
Terdapat tiga tempat penyempitan pada ureter :uretero- pelvic junction, tempat
penyilangan ureter dengan vassa iliaca ataupun flexura marginalis dan muara
ureter ke dalam vesica urinaria.
Persarafan ureter : plexus hypogastricus inferior columna vertebralis thoracalis
11- Lumbar 2 melalui neuron² simpatis.
Pada pars abdominalis ureteris jalannya ureter pada lelaki maupun perempuan
adalah sama manakala pada pars pelvina ureteris jalannya ureter lelaki berbeda
sama perempuan karena terdapatnya alat-alat kelamin yang berbeda.
8
Sistim urinaria 2009
3. Vesika urinaria: merupakan kandung kemih yang berfungsi sebagai reservoir urine dan
terletak dibelakang os pubis.
Apabila vesika urinary kosong seluruhnya terletak dalam rongga panggul
dibelakang os pubis dan apabila penuh terisi ia akan berada di region
hypogastrica. Pada anak-anak terletak diatas pintu atas panggul berbatasan dengan
dinding perut setelah dewasa rongga panggul membesar dan kandung kemih
masuk ke dalamnya.
Vesika urinaria berbentuk telur atau ovoid apabila penuh dan berbentuk limas
terbalik apabila kosong. Ia terdiri daripada beberapa bagian yaitu apex, corpus
dan fundus.
Lapisan mukosanya berlipat-lipat dan apabila penuh lapisan yang sangat halus ini
akan menyebabkan lipatannya hilang. Trigonum vesika Liutaudi dibentuk oleh
orifisium ereteris kanan dan kiri dan orifisium urethra interna.
Lapisan otot vesika urinaria terdiri daripada
1) Muskulus detrusor: terdapat pada bagian dalam dan dapat mengeluarkan isi
vesika urinaria.
2) Muskulus trigonal: terdapat dalam segitiga Liutaudi dan ikut membentuk
uvula serta membuka orifisium urethra interna.
3) Muskulus spincter vesica: dapat menahan urine dlam vesika urinaria.
Struktur mikroskopik saluran kemih
1. Ginjal: dalam ginjal terdapat hampir jutaan unit fungsional yang dikenal sebagai nephron
i) Korpuskel Malpighi
9
Sistim urinaria 2009
i. Kapsula glomerulus: terdapatnya 2 lapis epitel membran yang mana
lapisan parietal luar membentuk dinding korpuskel luar, lapisan parietal
dalam melapisi kapiler-kapiler, dan lapisan viseral terdiri dari podosit
dimana perluasan kaki-pedikel yg membentuk celah filtrasi/filtration slits.
ii. Glomerulus: Jumbai kapiler. Darah masuk melalui arteriol afferen dan
darah keluar melalui arteriol efferen (diameter lebih kecil).Kapiler
mengandung pori-pori yang disebut sebagai fenestrata dan berfungsi untuk
proses ultrafiltrasiyang menyaring plasma darah (170-200 l/hr) bebas
protein.
ii) Tubulus Kontortus Proksimal: terdapat di korteks. epitel kuboid rendah, inti bulat
bersifat asidofil, inti sel dengan jarak berjauhan dan lumen tidak jelas karena
terdapat brush border. Berfungsi absorpsi makromolekul dari filtrat
Glomerulusdan beberapa transport ion.
iii) Tubulus kontortus distalis: terdapat di korteks. epitel selapis kuboid rendah
Bersifat basofil, inti sel dgn jarak berdekatan dan lumen jelas, tidak terdapat brush
border .Lumen lebih lebar daripada T.K.P dan makula densa menempel di T.K.D
dekat glomerulus. Berfungsi reabsorpsi, sekresi dan ekskresi.
iv) Duktus koligens: terdapat diberkas medulla dan medulla. Diameter 40 um: ep
kuboid/torak, menjadi lebih torak pada tubulus pengumpul distal (sampai
diameter 200 um), sitoplasma pucat dan batas selnya jelas.
v) Duktus papilaris: Duktus koligens berjalan dalam berkas medula menuju ke
medula. Di bagian medula yang ke tengah beberapa duktus koligens bersatu untuk
10
Sistim urinaria 2009
membentuk duktus yang besar, bermuara ke apeks papila, disebut duktus papilaris
(bellini).
2. Ureter
i) Epitel transisional dengan sel-sel membulat pada kantung yang menyusut, sel-sel
gepeng pada kantung yang melebar
ii) Lamina propria jaringan ikat dan pembuluh2
iii) Otot polos: longitudinal (dalam), sirkular (tengah), longitudinal (luar)
3. Vesika urinaria
i) Tunika mukosa: epitel transisional pada lamina propria
ii) Tunika muskular :longitudinalis, sirkuler dan longitudinalis
iii) Tunika adventitia : jaringan ikat fibroelastis
iv) Jika vesika urinaria penuh , epitel transisional lebih gepeng . Apabila kosong,sel
payung tampak jelas
v) Kontraksi otot polos di vesika urinaria adalah penting untuk mendorong urine
keluar dari tubuh melalui urethra.
Komponen tubular untuk satu unit nephron
Nama Fungsi
Kapsula bowman Mengumpulkan hasil filtrasi glomerolus
Tubulus proximal Mengalami proses reabsorbsi secara obligat ( tidak terkontrol) dan
mensekresikan bahan-bahan tertentu masuk ke dalam tubulus.
Ansa Henle Merangsang kecerunan kepekatan(perbedaan tekanan osmotic) dalam
medulla yang penting supaya ginjal dapat menghasilkan urine dalam
11
Sistim urinaria 2009
berbagai kepekatan.
Tubulus distal dan
duktus kolagen
Mengalami proses reabsorbsi Na+ dan H2O dan sekresi K+ dan H+
secara terkontrol dan cairan urine meninggalkan duktus dan mengalir
ke pelvis renis.
12
Sistim urinaria 2009
Komponen vaskularisasi pada nephron
Nama Fungsi
Arteriola afferent Mengalirkan darah masuk ke dalam glomerolus
Glomerulus Merupakan suatu kelompok kapiler yang menyaring plasma bebas
protein masuk ke dalam komponen tubular.
Arteriola efferent Membawa darah dari glomerulus
Kapiler peritubulus Mensuplai tisu renal, terlibat dalam pertukaran dengan cecair dalam
lumen tubulus.
Mekanisme kerja ginjal
Filtrasi glomerulus
1. Mekanisme filtrasi terjadi di glomerolus yang mempunyai permeabilitas yang tinggi
terhadap cairan plasma yang mana perlu melalui tiga lapisan membrane glomerolus yaitu
dinding kapiler glomerulus, membrane basalis dan lapisan dalam kapsula Bowman. Hasil
filtrasi di glomerolus ini mengandung sejumlah plasma yang bebas protein. Plasma yang
difiltrat itu mengandung glukosa, air, vitamin, nutrient dan sebagainya. Protein yang
relative besar ukurannya tidak bisa melalui ruangan yang kecil dan protein yang relative
kecil pula seperti albumin tidak bisa lewat karena membrane basalis glomerolus terdiri
daripada collagen dan glikoprotein. Collagen memberikan kekuatan kepada struktur
membrane manakala glikoprotein pula menyekat laluan protein berukuran kecil seperti
albumin karena glikoprotein dan albumin ini sama-sama bermuatan negative dan saling
menolak antara satu sama lain. Oleh karena itu, hasil filtrasi akan bebas daripada protein.
13
Sistim urinaria 2009
2. Proses filtrasi yang berlaku bergantung kepada gaya-gaya Starling yang terdiri daripada
3 jenis tekanan:
i) Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus yang mendorong filtrasi yang sebenarnya
bergantung kepada kekuatan kontraksi otot jantung dan resistensi(diameter)
aliran darah arteriola afferent dan efferent. Kekuatan kontraksi otot jantung ini
adalah tekanan darah sistemik yang mana kurang lebih 40% daripadanya adalah
tekanan hidrostatik kapiler glomerulus. Antara sebab tekanan hidrostatik kapiler
glomerulus itu tinggi hingga mencapai 55mmHg adalah karena diameter arteriola
afferent adalah lebih besar berbanding dengan arteriola efferent. Darah lebih
mudah memasuki glomerulus melalui arteriola afferent yang lebar dan kurang
resistensinya dan meninggalkan glomerulus melalui arteriola efferent yang lebih
kecil. Oleh itu, glomerular filtration rate(GFR) meningkat. Jika diameter arteriola
afferent lebih kecil daripada arteriola efferent, tekanan hidrostatik kapiler
glomerulus akan menurun karena resistensinya bertambah dan darah yang
memasuki glomerulus berkurangan menyebabkan GFR menurun.
ii) Tekanan hidrostatik kapsula Bowman yang melawan filtrasi. Tekanan ini bermula
di awal tubulus dan diperkirakan mencapai sehingga 15mmHg. Tekanan ini
adalah usaha untuk kapsula Bowman menolak air keluar dan masuk ke dalam
glomerulus yang melawan filtrasi plasma dari glomerulus masuk ke dalam
kapsula Bowman.
iii) Tekanan onkotik (koloid) yang berasal daripada protein plasma. Protein plasma
yang tidak dapat difiltrasi tertinggal didalam glomerulus dan kepekatan H2O di
14
Sistim urinaria 2009
kapsula Bowman adalah lebih tinggi daripada kepekatan air dalam glomerulus.
Hal ini menyebabkan H2O mengalir mengikuti kepekatan konsentrasinya daripada
konsentrasi tinggi di kapsula Bowman ke konsentrasi yang lebih rendah yaitu
glomerulus. Tekanan osmotic yang menarik air ini sekitar 30mmHg. Tekanan
osmotic yang tinggi disebabkan oleh jumlah air yang difiltrasi masuk ke dalam
kapsula Bowman lebih tinggi dan konsentrasi protein plasma di glomerulus yang
tinggi.
3. Tekanan filtrasi sentiasa berubah dari menit ke menit mengikut perubahan tekanan darah.
factor utama yang menyebabkan perubahan tekanan filtrasi adalah berubahnya tekanan
darah sistermik, aliran darah dalam ginjal itu sendiri dan resistensi arteriola afferent sama
ada berkontraksi ataupun berdilatasi. Factor lain yang menyababkan perubahan tekanan
filtrasi adalah berubahnya tekanan onkotik plasma dan tekanan hidrostatik kapsula
Bowman.
4. Tekanan filtrasi yang berubah-ubah dapat diatasi dengan adanya outoregulasi yaitu proses
regulasi yang terjadi secara outomatik. Factor internal yang meregulasi adalah
i) Mekanisme miogenik: berlaku jika tekanan darah meningkat, arteriola afferent
yang tadinya berdilatasi kini berkonstriksi, tetapi pengaruh perubahan terhadap
daya filtrasi tidak terlalu mempengaruhi walaupun turun sedikit.
ii) Tubuloglomerular feedback(TGF) : melibatkan juxtaglomerulus yang terhasil
akibat kombinasi dari tubulus dan pembuluh darah. disini macula densa berperan
dalam mendeteksi perubahan konsentrasi garam dalam cairan yang melalui tubul.
15
Sistim urinaria 2009
Reabsorbsi tubulus
1. Cairan filtrasi mengandung sejumlah nutrient, elektrolit dan bahan-bahan yang
diperlukan oleh tubuh. Oleh itu, harusnya bahan-bahan tersebut diserap semula daripada
tubulus masuk kedalam peritubular kapiler.
2. Reabsorbsi ginjal berlaku pada dua bahagian yaitu pertama di tubulus proximal dimana
rebsorbsi berlaku secara obligat(tetap) yaitu tidak terkontrol manakala yang keduanya
berlaku pada tubulus distal yang berlaku secara fakultatif, boleh dikontrol mengikut
keperluan badan, jika kebutuhannya tinggi maka reabsorbsinya pun bertambah.
3. Antara bahan-bahan yang direabsorbsi adalah air(99%), Na+(99.5%), K+(100%),glukosa
dan asam amino(100%), urea(50%) dan phenol (0%).
4. Ditubulus berlakunya proses reabsorbsi secara pasif dan aktif. Biasanya bahan-bahan
seperti glukosa, asam amino, nutrient, Na+, elektrolit, PO43+ dan sebagainya.
5. Penyerapan natrium ditubulus proximal mempengaruhi reabsorbsi bahan yang lainnya
seperti glukosa, asam amino, air, Cl- dan urea. Penyerapan natrium di ansa henle
ascenden bersama Cl- membolehkan ginjal menghasilkan urine yang berbeda kepekatan
dan volumnya tergantung kepada kebutuhan badan. Penyerapan natrium di tubulus distal
dan duktus kolagen pula dirangsang oleh rangsangan hormonal yang penting dalam
mengawal cairan ekstrasellular. Ianya penting dalam mengontrol tekanan darah dalam
jangka masa yang panjang dan berkaitan dengan sekresi ion K+ dan H+ .
16
Sistim urinaria 2009
6. Penyerapan air juga berlaku sebanyak 65% di tubulus proximal manakala di ansa henle
descendens air diserap kembali secara berperingkat-peringkat sehingga urin menjadi
pekat empat kali ganda.
Sekresi ginjal
1. Sekresi bahan daripada peritubulus kapiler masuk ke dalam tubulus adalah berperan
untuk menyingkirkan bahan yang berlebihan dalam tubuh, bersifat asing ataupun toksik.
2. Contoh bahan-bahan yang disekresikan adalah ion hydrogen, ion kalium, anion dan
kation yang bersifat organik dan bahan asing yang terdapat dalam tubuh.
3. Sekresi ion hydrogen penting dalam keseimbangan asam basa dalam tubuh. Jika cairan
tubuh kita terlalu asam, maka sebagian asam perlu dibuang dengan menyingkirkan ion
hydrogen dalam kuantiti yang tinggi. Manakala sekresi ion hydrogen berkurangan jika
kepekatan cairan amat rendah.
4. Ion kalium disekresikan pada tubulus distal dan disekresikan hasil daripada pompa
natrium kalium yang mereabsorbsikan natrium dan mensekresikan ion kalium.
Perangsangan sekresi ion kalium ini diregulasi oleh hormone aldesteron. Dengan
perangsangan aldesteron, ion kalium akan disekresikan manakala ion natrium akan
direabsorbsikan, oleh yang demikian jumlah ion kalium yang dieksredikan dalam urin
meningkat.
17
Sistim urinaria 2009
Pemeriksaan sistim kemih.
Pemeriksaan fisik ginjal
Meskipun umumnya ginjal tidak teraba pada palpasi, namun seharusnya kita tetap dapat
mendeteksi adanya perubahan ukuran ginjal.
Palpasi: berdirilah disebelah kiri pasien, dengan keadaan pasien yang berbaring telentang taruh
tangan kanan dibelakang pasien tepat dibawah dan parallel dengan iga ke 12, angkat dan coba
untuk memindahkan ginjal kearah anterior. Letakkan tangan kiri anda pada daerah kuadran atas
kiri, lateral dan parellal dengan otot rektus abdominis. Mintalah pasien untuk bernafas dalam.
Pada saat puncak inspirasi, tekan tangan kiri anda kuat dan dalam ke dalam kuadrant kiri atas,
tepat dibawah arcus costa dan cuba untuk menangkap ginjal diantara kedua tangan anda.
Kemudian suruhlah pasien untuk mengeluarkan nafas dan stop secara tiba-tiba. Perlahan-lahan
lepaskan tekanan tangan anda, dan rasakan pada saat ginjal berpindah tempat kembali pada
keadaan saat ekspirasi. Bila terasa teraba, jelaslah besar, bentuk ginjal dan apakah ada rasa nyeri.
Pemeriksaan rasa nyeri pada ginjal
Anda mungkin sudah mendapatkan rasa nyeri pada pemeriksaan abdomen, namun periksalah
juga bagian belakang pasien dengan cara melakukan penekanan pada ujung jari anda pada sudut
kostovertebral. Bila tekanan ini tidak tidak cukup kuat untuk membangkitkan rasa nyeri, maka
gunakanlah tekanan dengan menggunakan pukulan tinju ringan anda. Letakkan tangan anda pada
sisi telapaknya pada bagian kostovertebral pasien lalu pukullah dengan bagian permukaan ulnar
tinju anda. Nyeri yang timbul pada pemeriksaan ini berkemungkinan disebabkan oleh adanya
batu, pielonefritis namun juga dapat disebabkan oleh kelainan musculoskeletal.
18
Sistim urinaria 2009
Pemeriksaan penunjang radiologi
1. USG ( ULTRASONOGRAPHY): Menggunakan Gelombang suara ultra.
• Menilai dari segi morfologi,kontur,hidronefrosis, batu, tumor. Mudah dioperasikan, tanpa
persiapan, sebagai penapis, operator dependent. Merupakan pemeriksaan kedua
terbanyak pada sistim traktus urinarius. Saat ini USG color doppler, 3 dimensi dan 4
dimensi .Dapat dijadikan sebagai guiding untuk nefrostomi, aspirasi kista ginjal, biopsi.
2. IVP( Intra Venous Pyelography): merupakan pemeriksaan yang penting dalam melihat
struktur anatomi dan fungsi ginjal terutamanya sekresi dan eksresi. IVP ini menggunakan
media kontras yang dimasukkan intravena yang menganalisa perjalanan kontras dari ginjal
ke ureter dan seterusnya masuk ke dalam vesika urinaria. Fungsi-fungsi ivp antara lainnya
adalah:
i. Melihat ada tidaknya perlambatan fungsi sekresi dan eksresi.
ii. Melihat bentuk pelviokalices sama ada normal atau tidak.
iii. Melihat ada tidaknya pelebaran system pelviokalices.
iv. Melihat ada tidaknya hambatan drainase serta pelebaran diameter ureter.
v. Melihat bentuk dan kaliber serta reguleritas dinding kandung kemih.
vi. Melihat ada tidaknya filling defect atau additional shadow, ekstravasasi kontras pada
kandung kemih.
vii. Melihat batu disaluran kemih yang menjadi penyebab tersering obstruksi.
viii. Memperlihatkan juga obstruksi pada sistim urinary disebabkan oleh keterlambatan
aliran urin, keterlambatan pengosongan urine dan dilatasi bagian proximal sumbatan.
19
Sistim urinaria 2009
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah dalam urin: urin yang normal tidak mengandung darah. urin yang
bewarna merah boleh disebabkan olaeh hematuria, hemoglobinuria dan mioglobinuria.
Pada kasus hematuria, kita dapat memeriksanya melalui hematuria mikroskopik dengan
melihat di bawah mikroskop dimana adakah terdapatnya sel bulat tanpa inti yang
merupakan sel darah merah yang selalunya dilakukan bagi urin yang mengandung darah
dalam kuantiti yang sedikit dan pemeriksaan secara makroskopik dimana dilihat tahap
kemerahan urin. Pemeriksaan secara kimiawinya adalah dengan menggunakan cara test
darah samar. Dalam test ini urin ditambahkan dengan peroksida yang akan berubah
menjadi air dan onasen. Kemudian onasen ini datambahkan dengan kromogen yang akan
teroksidasi menjadi kromogen oksidise yang bewarna biru.
2. Kreatinine clearance test: merupakan suatu test yang membandingkan kadar kretinine
dalam urin dan kadar kreatinine dalam darah. kreatinine merupakan suatu substant baru
yang dihasilkan oleh otot badan semasa proses pembentukan ATP dalam pergerakan otot
dimana gugus fosfat daripada keratin fosfat menjadi ATP dan kreatinin. Kreatinin ini
tidak digunakan oleh tubuh badan dan harus disingkirkan dan membantu memberikan
informasi mengenai fungsi ginjal. Test ini dilakukan dengan mengambil darah dan
sample urin 24 jam. Kemudian tahap krestinin dalam darah dan urin dikira dan
dibandingkan. Secara normal, kadar kreatinin darah lebih rendah daripada kadar kreatinin
dalam urin. Dalam darah tetap mengandung kreatinin karena ianya sentiasa dihasilkan
oleh otot tubuh.The clearance rate dikira menggunakan rumus:
20
Sistim urinaria 2009
U x V x F mL/menit
B
Dimana:
U= kadar kreatinin dalam urin
B= kadar kreatinin dalam darah
V= dieresis/ menit
F= factor koreksi
Penutup
Sistim urinaria amat penting dalam kehidupan seharian manusia. Ianya bekerja setiap saat dalam
membersihkan darah kita daripada bahan toksik dengan menyingkirkannya melalui urin. Urin
yang dihasilkan juga bergantung kepada keperluan tubuh. Ginjal mempunyai unit fungsional
yang berjumlah jutaan yaitu nephron. Nephron inilah yang menjalani proses filtrasi, reabsorbsi
dan sekresi. Pemakanan harian perlulah dipantau dengan mengambil diet yang seimbang supaya
ginjal tidak bekerja dengan berat, sayangilah ginjal kita. Karena fungsi ginjal itu tidak kelihatan
namun sekali kita kehilangannya, merana seumur hidup.
21
Sistim urinaria 2009
Referensi
1. L. Sherwood. Human physiology, from cell to system 6th, chapter 14: the urinary system.
2007: Thomson books corperation, USA:501-39
2. K.N. Yasavati, S. Mardi, W.W.Wong, K.S.Indriani. buku panduan keterampilan
medic(skill- lab): keterampilan pemeriksaan fisik abdomen. 82-3
3. Struktur makroskopik dan mikroskopik sistim urinaria.
http://www.scribd.com/doc/14976280/Anatomi-Urin-Tract
4. Pemeriksaan ginjal melalui kreatinin clearance
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003611.htm
5. Struktur mikroskopik ginjal. http://ajarhistovet.blogspot.com/2009/03/iv-histologi-sistem-
urinaria.html
22