RADIOANATOMI UROGENITAL

25
RADIOANATOMI & RADIOPATOLOGI UROGENITAL

Transcript of RADIOANATOMI UROGENITAL

Page 1: RADIOANATOMI UROGENITAL

RADIOANATOMI & RADIOPATOLOGI UROGENITAL

Page 2: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ginjal

• Pada foto BNO/KUB/SCOUT film tepi/batas ginjal dapat terlihat oleh karena ada lapisan kapsula adiposa

• Ukuran ginjal (kreel) : panjang 10,5-15,5 cm ( 12-14 cm), lebar; ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan 0,5-1 cm

• Pada laki-laki : ginjal kiri batas atasnya thorak 12 (maks) batas bawah tepi lumbal 3 (maks). Ginjal kanan lebih rendah 0,5-1 corpus vertebrae karena tertekan oleh hepar

• Pada wanita : ginjal kanan dan kiri lebih rendah 0,5-1 vertebrae.

Page 3: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ginjal

• Pool bawah letak lebih jauh ke garis tengah daripada pool atas

• Kanan : lebih rendah ½ - 1 vertebrae atau 1-2 cm lbih rendah

• Kiri : pool atas setinggi Th11 bawah, pool bawah setinggi L 2

Page 4: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ginjal

Page 5: RADIOANATOMI UROGENITAL

Perubahan Letak Ginjal1. Letak ginjal lebih rendah- Lebih sering pada ginjal kanan (ptosis, pembesara hepar, pembesaran

tumor anak ginjal, massa retroperitoneal, aneurisma aorta abdomen)2. Letak ginjal lebih tinggi- Lebih sering kanan karena hepar kecil (kongenital)3. Letak ginjal lebih ketengah- Bilateral (horse shoe kidney)- Unilateral 4. Perubahan pool atas atau bawah- Bilateral (pembesaran KGB spt retikolalosis, metastase tumor testis,

retroperitoneal tumor- Unilateral 5. Rotasi aksis pendek 6. Crossed ectopic kidney- Tumor suprarenal 7. Pelvic ectopic kidney- Tumor retroperitoneal

Page 6: RADIOANATOMI UROGENITAL

Perubahan Ukuran Ginjal• Kedua ginjal mengecil1. Kronik glomerulonefritis2. Kronik nefrosklerosis3. Kronik pyelonefritis

dengan jaringan parut4. Refluk kidney5. Bilateral renal arteri

stenosis6. Bilateral obstruktif7. Penyakit ginjal kronis

lainnya (sarkoidosis)

• Salah satu ginjal mengecil1. Pyelonefritis dengan

jaringan parut2. Unilateral renal arteri

stenosis3. Hipoplastik kidney4. Refluk back pressure atropi5. Penyakit ginjal kronis

lainnya

Page 7: RADIOANATOMI UROGENITAL

• Kedua ginjal membesar1. Nefrotik sindrom2. Hidronefrosis3. Polikistik kidney4. Work hipertrofi (beer

drunker’s kidney)

• Salah satu ginjal membesar

1. Hidronefrosis2. Unilateral polikistik

kidney3. Grawitz tumor4. Renal vein trombosis

Page 8: RADIOANATOMI UROGENITAL

• Perubahan bentuk bentuk ginjal

1. Tekanan pada sisi lateral ginjal kiri oleh limfa

2. Foetal lobulation

• Lekukan lekukan pada kontur ginjal

1. Pyelonefritis2. Iskemik infark3. Tuberkulosis ginjal

• Ukuran/besar berkurang sebagian ginjal, biasanya menganai pool ginjal

1. Localized renal atropi2. Iskemik3. Pyelonefritis4. Post trauma

• Pembengkakan setempat1. Kista2. Abses3. Hidronefrosis lokal4. Tumor

Page 9: RADIOANATOMI UROGENITAL

Perkapuran di daerah ginjal

1. Calculus urolithiasis2. Perkapuran pada jaringan parenchyme ginjal

oleh karena penyakit ginjal setempat3. Nephrocalcinosis

Page 10: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ureter

• Merupakan sebuah saluran dengan dinding berupa lapisan otot, panjang 25 – 30 cm, terletak retro peritoneal yang menghubungkan ginjal dengan vesika urinaria

• Ureter berjalan posteroinferior dinding lateral pelvis, anterior dari arteri iliaka interna, dan eksternal dari peritoneum perietal pelvis. Ureter berjalan memasuki vesika urinaria setelah melingkar anteromedial, superior dari muskulus levator ani

Page 11: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ureter

Terdapat penyempitan normal ureter di tiga tempat :

• Ureteropelvic Junction• Bifurcation of the iliac vessels • Ureterovesicle Junction

Page 12: RADIOANATOMI UROGENITAL

Ureter

Page 13: RADIOANATOMI UROGENITAL

Vesika urinaria

• Merupakan sebuah kantong dengan dinding berupa lapisan otot yang tebal dan memiliki karakteristik dapat berdistensi

• Dalam keadaan kosong, vesika urinaria terletak di dasar panggul, posterosuperior dari os pubis, dipisahkan oleh ruang retropubik

• Dalam keadaan kosong, bentuknya menyerupai segi empat tak beraturan yang terdiri dari apeks, corpus, fundus, leher, dan uvula

Page 14: RADIOANATOMI UROGENITAL

Vesika urinari

Page 15: RADIOANATOMI UROGENITAL

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS TRAKTUS URINARIUS

• Konvensional : Foto polos abdomen, Pielografi intravena, tomogram, uragrafi retrograde, sistogram, urecystography, uretrography.

• Non-konvensional : USG, CT Scan, MRI

Page 16: RADIOANATOMI UROGENITAL

Foto polos abdomen

• Buik Nier Overzicht• Persiapan : – Usus harus dalam keadaan bersih : berikan

pencahar dan puasa makan pada malam hari– Clysma/levement

• Evaluasi :– Corpus vertebrae : ada/tidak spur-formation– Discus invertebralis harus sama jaraknya

Page 17: RADIOANATOMI UROGENITAL

Foto polos abdomen

– Garis psoas : harus jelas dan simetris kurang lebih setinggi T12 dan berakhir pada crista iliaca

– Ginjal : perhatikan letaknya, contournya rata dan besarnya kurang lebih 3-3 ½ vertebrae

– Hepar atau lien : ada pembesaran / tidak– Vesica uriaria– Diaphragma– Ada/tidak bayangan kalsifikasi atau batu

Page 18: RADIOANATOMI UROGENITAL

Foto polos abdomen

Pada abdomen norma bayangan udara hanya bisa terlihat di :

• Fundus ventriculi (lambung)• Bulbus duodeni• Colon (jumlah sedikit)Di usus halus tidak boleh ada kecuali pada :• Anak-anak• Lansia lebih dari 60 tahun

Page 19: RADIOANATOMI UROGENITAL

IVP/PVI (Pielografi Intravena)

• Tujuannya adalah untuk menilai anatomi dan fungsi ginjal. Tubuh disuntikkan kontras yang akan keluar lewat urin, sehingga urin berwarna opak saat di rontgen. Zat yang disuntikkan ialah iodium

Page 20: RADIOANATOMI UROGENITAL

Tomogram

• Tomogram merupakan salah satu teknik foto polos,namun hanya difokuskan pada kedalaman tubuh tertentu

Page 21: RADIOANATOMI UROGENITAL

Urografi Retrograde

Digunakan bila IVP masih kurang jelas menggambarkan sistempelviokalises dan ureter. Terbagi jadi 2:• RPG (Retrograde pyelography)

Dengan persiapan yang sama dengan PIV, pelvis dan ureter difoto dengan fluoroskopi, jadi yang difoto bisa diliat secara aktual. Dengan bantuan sistoskopi, kateter dimasukin sampai pelvis, kemudian sambil ditarik sedikit-sedikit, kontras dialirkan keluar kateter.

• APG (Anterograde pyelography)Masih dengan fluoroskopi, dilakukan dengan didahului dengan nefrostomi, trus lewat nefrostomi, kontras dimasukkan lewat kulit langsung ke pelviokalises. Dilakukan bila RPG sudah tidak bisa (ureter terlalu sempit).

Page 22: RADIOANATOMI UROGENITAL

Cystography, Urecystography dan uretrography

• Sistogram/CystographyIndikasinya untuk evaluasi intrabuli. dengan fluoroskopi dan kateter folley yang dimasukkan sampai buli-buli, kemudian kontras dimasukkan lewat kateter. Untuk pasien retensio urin, dapat digunakan kateter suprapubis (kateter langsung nembus kulit ke buli-buli).

• UretrocystographyUntuk mengevaluasi uretra dan buli, masih dengan fluoroskopi. Biasanya untuk laki-laki karena uretra wanita pendek. Ujung kateter folley atau spuit dpasang di ujung penis, kemudian kontras dimasukkan. Normalnya, uretra pars prostatika sempit

• uretrography

Page 23: RADIOANATOMI UROGENITAL

USGTeknik Pemeriksaan USG Ginjal:

- Posisi supine & lateral decubitus- Menggunakan gel sebagai coupling medium- Transduser 3,5 MHz yang umum dipakai. Transduser 5 MHz untuk menghasilkan gambar yang sangat baik pada anak-anak/ dewasa kurus.- Menahan nafas pada saat inspirasi maksimal memindahkan ginjal ke arah inferior sekitar 2,5 cm dan dapat menghasilkan gambar lebih baik.

Teknik Pemeriksaan USG Ginjal :-- USG Ginjal kanan:

-Transduser sepanjang batas lateral subkostal kanan pada garis aksilaris anterior selama menahan napas saat inspirasi.

-- USG Ginjal kiri:- Pasien pada posisi right lateral decubitus dan probe di garis aksilaris posterior kiri atau di sudut kostovertebra kiri

Page 24: RADIOANATOMI UROGENITAL

CT Scan

• Cara kerjanya adalah lewat perbedaan daya serap jaringan sewaktu sinar X menembus jaringan, sehingga kepadatan jaringan bisa dibedakan dengan Houndsfield Unit (HU). Contohnya air dan udara yang nilai HU-nya 1 atau 0.

• CT Scan ginjal bisa menggunakan kontras ataupun tidak. Indikasinya terutama untuk staging tumor, untuk melihat batu, dan melihat anatomi secara lebih jelas.

Page 25: RADIOANATOMI UROGENITAL

MRI

• Cara kerja MRI adalah memanfaatkan inti atom yang bergetar dalam medan magnet. Kekuatan medan magnetnya mulai dari 0,3 T - 0,5 T - 1 T - 1,5 T - 2 T - 3 T - 7 T