12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Universitas Mercu...

11
Nama : Yasmin Al-Hakim (43215010281) // Akuntansi Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pertemuan 12 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. PENDAHULUAN Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik. Menurut Moore and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Transcript of 12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, Universitas Mercu...

Nama : Yasmin Al-Hakim (43215010281) // Akuntansi

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 12

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. PENDAHULUAN

Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support

System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS)

dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu

seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang

manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana

manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam

memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan

resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk

meningkatkan kualitas keputusan.

Sistem pendukung keputusan ( decision support systems disingkat DSS)

adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis

pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan

keputusan dalam suatu organisasi perusahaan,atau lembaga pendidikan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi

informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik. Menurut Moore

and Chang, Sistem Pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang

berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi

keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang

tidak biasa.

Kegiatan merancang system pendukung keputusan merupakan sebuah

kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif

tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi

pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Sedangkan kegiatan

memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu

dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah

dipilih.

2. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Keputusan

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang

dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari

alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan

terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk

melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu keputusan

dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi kuat atau

asumsi lemah.

2. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk

mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan

pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data

menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam pengambilan keputusan.

3. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung keputusan dirancang untuk mendukung seluruh tahap

pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang

relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

4. Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan

karakteristik antara lain :

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada

management by perception.

2. Adanya tatap muka manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang

kendali proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,

semi terstruktur dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan

kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga

dapat berfungsi sebagai kesatuan item.

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan

informasi seluruh tingkatan manajemen.

5. Jenis-jenis Keputusan

Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari

CarnegieMellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan

(continuum), dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak

terprogram pada ujung yang lain. Keputusan terprogram bersifat “berulang dan rutin,

sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga

keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap

kali terjadi”.

Keputusan tak terprogram bersifat “baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen.

Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada

sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau

karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus”.

Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah ujung-

ujungnya hitam dan putih dari rangkaian kesatuan (continuum), dan bahwa di dunia

nyata sebagian besar kelabu. Namun, konsep keputusan terprogram dan tak

terprogram penting karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.

6. Alasan Pentingnya SPK

Ada dua alasan penting mengapa manajemen membutuhkan sistem pendukung

yang mampu untuk meningkatkan pengambilan keputusannya.

1. Keputusan untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi

kebutuhan manajemen tingkat atas. Dengan hanya mengandalkan sistem

informasi manajemen tanpa bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi

manajemen terutama di tingkat atas untuk mengambil keputusan yang

strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya pengambilan keputusan yang

strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan dampak luas dan/atau pada

situasi yang tidak terstruktur.

2. Kebutuhan untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan

yang memiliki arti (makna). Manajemen di sini di dorong untuk bagaimana

mengembangkan pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja

aktivitas yang dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe

pengambilan keputusan yang baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang

disiapkan, maka hal ini akan lebih memungkinkan manajemen untuk

mendapatkan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang lebih baik

lagi.

3. METODE PENELITIAN

1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support

System (DSS)

a. Menurut Efraim,

SPK adalah suatu sistem yang diperuntukan untuk membantu

pembuatkeputusan dalam kondisi keputusan yang “kurang terstruktur/semi

terstruktur”.

b. Menurut Gorry & Scott-Morton’s,

SPK adalah sekumpulan model dari prosedur untuk pemrosesan data

dan penentuan (justifikasi) dalam membantu manager untuk mengambil

keputusan.

c. Menurut Sprague & Carlson,

SPK adalah Sistem yang berbasis komputer yang dapat dipergunakan

untuk membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah-

masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual melalui

cara simulasi yang interaktif, dimana data dan model analisis sebagai

komponen utama.

d. Menurut Mann dan Watson,

SPK adalah Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang

interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan

model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang

sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

e. Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier,

SPK adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi

yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai

jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

f. Menurut Litle,

SPK adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang

menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen

dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak

terstruktur dengan menggunakan data dan model.

Dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu

sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan

melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan

rancangan model.

Manfaat Sistem Penujang Keputusan (SPK)

a. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data /

informasi bagi pemakainya.

b. SPK membantu pengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah terutama

berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

c. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

d. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu menyelesaikan masalah

yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat menjadi stimulan

bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu

menyajikan berbagai alternatif pemecahan

e. Sistem pendukung keputusan memeperluas kemampuan mengambil keputusan

dalam memproses data/ informasi bagi pemakainya

f. Sistem pendukung keputusan memebantu pengambilan keputusan dalam hal

penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama

berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur

g. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat

serta hasilnya dapat diandalkan

h. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan, mungkin saja tidak mampu

memecahkan maasalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia

dapat menjadi stimulant bagi pengambil keputusan dalam memahami

persoalannya.

i. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi

struktur

j. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya

k. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada

efisiensinya

Menurut Turban (2005), manfaat dari DSS adalah sebagai berikut :

1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur

2. Memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial dan bukannya

dimaksudkan untuk menganti fungsi manager.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil daripada perbaikan

efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi

5. Meningkatkan produktifitas

6. Dukungan kualitas

7. Berdaya saing

8. Mengatasi keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan

Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) :

Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan

dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik,

sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.

Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu,

tenaga dan biaya.

Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa fungsi Sistem Penunjang

Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi

(do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan

dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas

dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

Tahapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) :

Gambar 1. Tahapan Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A Simon, tahapan pengambilan keputusan pada SPK :

1. Tahap pemahaman (Intelegenci Phace)

a. Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan

untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas

penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah.

b. Merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup

problematika serta proses pengenalan masalah.

c. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka

mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap perancangan (Design Phace)

a. Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intellegence

meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan

menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan

seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif

tindakan yang dapat dilakukan.

b. Proses pengembangan dan pencarian alternative tindakan / solusi

yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian

nyata yang mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah

yang ada.

3. Tahap pemilihan (Choice Phace)

a. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai

alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan

tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan

keputusan.

b. Pemilihan terhadap diantara berbagai alternative solusi yang

dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan

memperhatikan criteria-kriteria berdasarkan tujuan yang akan di

capai.

4. Tahap Implementasi (Implementation Phace)

a. Penerapan terhadap rancangan system yang telah dibuat pada tahap

perancanagan serta pelaksanaan alternative tindakan yang telah

dipilih pada tahap pemilihan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Contoh Aplikasi SPK (DSS) sebagai berikut :

a. Institutional DSS adalah DSS yang mendukung keputusan

perancangan strategi perusahaan

b. Ad hoc DSS adalah DSS yang mendukung keputusan untuk masalah

institusi tertentu

c. Industrial DSS adalah DSS yang mendukung keputusan untuk masalah

airline DSS, Real Estate DSS

d. GIS (Geographic Informational System) adalah DSS yang mendukung

keputusan mencakup distribusi geografis dari sumberdaya.

2. Contoh Implementasi Sistem Pendukung Keputusan

Saya mengasumsikan bekerja di Bank Rakyat Indonesia (BRI) bagian

pengkreditan dimana DSS diimplementasikan pada aplikasi untuk menilai kelayakan

proposal kredit nasabah, Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun

pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih

meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.

• Misalnya : Pemberian Kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan

kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran

kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh

karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya.

• Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai

dulu kelayakan proposal kreditnya.

• Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi

dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision

Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan

pendekatan secara interaktif.

• Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan

perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.

Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini

sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam

tugasnya menilai layak atau tidaknya proposal kredit tersebut.

Namun, apabila BRI tidak mengimplementasikan sistem ini maka :

1. Terbatasnya kemampuan pengambil keputusan dalam memproses kelayakan

proposal kredit nasabah dikarenakan dilakukan secara manual.

2. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama

berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur, seperti menilai

layak atau tidaknya proposal kredit yang memiliki karakteristik beragam.

3. Solusi yang dihasilkan akan lama dan hasilnya kurang dapat diandalkan,

dikarenakan penilaian tergantung sejauh mana pengetahuan dan pengalaman

karyawan yang berbeda-beda.

4. Keyakinan atas keputusan yang diambil akan berbeda dikarenakan proposal

kredit dinilai oleh karyawan yang berbeda antara satu dengan lainnya.

5. Meningkatkan biaya gaji yang dikeluarkan untuk karyawan menilai proposal

kredit.

6. BRI tidak memiliki keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan

dikarenakan tidak adanya penghematan waktu, tenaga dan biaya.

3. Contoh implemenrtasi DSS untuk penanganan jalan Lintas Timur

Sumatera

a. Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh

tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat.

Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam

kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi

terputus.

b. Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya

penanganan perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan

Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan

sistem informasi yang membantu penanganan dalam membuat sebuah

keputusan.

c. Akhirnya karena berkembangnya teknologi terciptalah aplikasi LTDSS

(Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision

Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur

Sumatera.

d. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access

2000 dan Crystal Reports 8.5.

e. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data

kondisi, data lalu lintas, data perencanaan serta data biaya.

f. Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis

Komponen).

g. Output yang dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis

penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari

jalan yang ditinjau. Aplikasi ini lebih mirip seperti GPS, namun lebih

terspesifikasi untuk daerah Sumatra

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian di atas mengenai DSS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

a. Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam

b. situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.

c. Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai

d. dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling

bawah

e. dan para pegawai lainnya.

f. Decision Support System memberikan dukungan untuk beragam tipe dan

proses

g. pengambilan keputusan yang harus dilakukan.

h. Decision Support System dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel;

i. pengguna dapat menambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau

j. menata kembali elemen-elemen dasar.

k. Tampilan Decision Support System akrab dengan pengguna, memiliki

kapabilitas

l. yang besar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untuk

m. digunakan.

n. Decision Support System mampu untuk meningkatkan efektivitas

pengambilan

o. keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,

p. serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.

q. Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah

proses

r. pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.

REFERENSI :

Nerimi, 2014. https://nerims.files.wordpress.com/2014/03/gagal.jpg?w=605, (Diakses

pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan lokasi Kedaung, Tangerang

Selatan)

Luky, 2015. http://luky.paramadina.web.id/modul-

kuliah/Pengantar%20Teknologi%20Informasi/Bab%2015%20Sistem%20Pend

ukung%20Keputusan.pdf, (Diakses pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32

dengan lokasi Kedaung, Tangerang Selatan)

Ariv, 2013. http://ariv.lecturer.pens.ac.id/SPK%202013/SPK.pdf, (Diakses pada

Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan lokasi Kedaung, Tangerang

Selatan)

Toto, 2011.

http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/files/2011/09/Sistem_Pendukung_Keputusan

_Kelompok_2.pdf, (Diakses pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan

lokasi Kedaung, Tangerang Selatan)

Riza, 2015. http://rizalespe.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/SPK-02-IF-2015-

GANJIL.pdf, (Diakses pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan

lokasi Kedaung, Tangerang Selatan)

Celsi, 2016. https://celsiliyaf.files.wordpress.com/2016/12/contoh-dss.pdf, (Diakses

pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan lokasi Kedaung, Tangerang

Selatan)

Melwin, 2009.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=91883&val=5002,

(Diakses pada Jumat, 1 Desember 2017, jam 20:32 dengan lokasi Kedaung,

Tangerang Selatan)

Fairuz, 2017. http://fairuzelsaid.com/konsep-sistem-pendukung-keputusan-spk/,

(Kamis, 30 November 2017, jam 21:33)

Anandan, 2015. http://saktiananda.blogspot.co.id/2015/06/kelebihan-dan-kekurangan-

sistem.html, (Kamis, 30 November 2017, jam 21:42)