1. ASFIKSIA NEONATORUM

21
ASFIKSIA NEONATORUM

Transcript of 1. ASFIKSIA NEONATORUM

Page 1: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

ASFIKSIA NEONATORUM

Page 2: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

PENDAHULUAN

• Tingginya AKB, salah satunya karena asfiksia• Di dunia, asfiksia menyebabkan 23% kematian neonatus

(Lawn J et al, WHO, 2003)• Sementara di Indonesia , 27 % (SDKI 2003)• Angka kejadian Asfiksia : 40/1000 KH dan 20 % nya dapat

meninggal (Dewi dkk, 2005)• Selain menyebabkan kematian, asfiksia dapat menyebabkan

kesakitan (morbiditas) jangka panjang diantaranya cerebral palsy, retardasi mental & gangguan belajar.

• Untuk meminimalkan hal tersebut, Asfiksia perlu intervensi segera, oleh karena itu bidan harus mengetahuinya .

Page 3: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

DEFINISI

Asfiksia didefinisikan sebagai kegagalan bernafas secara spontan dan teratur sesaat sesudah lahir (WHO,1997)Asfiksia pada bayi baru lahir ialah suatu keadaan gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson, 1967)

Page 4: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

PATOFISIOLOGI

• Pernafasan spontan BBL tergantung kondisi janin masa kehamilan dan persalinan.

• Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan kan asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar terjadi “Primary gasping” yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan.

Page 5: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

• Asfiksia dimulai dgn periode apneu primer disertai penurunan DJJ kmd bayi berusaha bernafas dan akhirnya bernafas teratur

• Bila bayi tdk segera mendapatkan oksigen dan CO2 semakin meningkat, bayi akan mengalami apneu sekunder ditandai bradikardi dan penurunan tekanan darah. Bila berlanjut terus akan terjadi asidosis respiratorik metabolisme anaerobik asidosis metabolik gangguan sirkulasi gangguan pada seluruh organ terutama sel otak kematian / meninggalkan gejala sisa : serebral palsi, gangguan konsetrasi belajar/ ggn perkembangan

Page 6: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

ETIOLOGI Asfiksia BBL

I. Keadaan Ibu– Pre eklamsia dan eklamsia– Perdarahan abnormal (plasenta previa,solutio

plasenta)– Partus lama partus macet– Demam selama persalinan– Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)– Kehamilan post matur (>42 minggu kehamilan)

Page 7: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

II. Keadaan tali Pusat– Lilitan tali pusat– Tali pusat pendek– Simpul tali pusat– Prolaps tali pusat

III. Keadaan bayi– Bayi prematur (< 37 minggu)– Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia bahu,

ekstraksi vakum dan vorcep)– Kelainan Kongenital– Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)

Page 8: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

GEJALA DAN PENEGAKAN DIAGNOSA

Tidak bernafas/ tidak menangis atau bernafas megap-megap

Warna kulit kebiruan

Kejang

Penurunan kesadaran

Page 9: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

PERSIAPAN

PENILAIAN :Apakah bayi cukup bulan ?

1. Apakah Air Ketuban jernih / bercampur mekonium ? 2. Apakah Bayi menangis / bernapas?

3. Apakah Tonus Otot baik?

KEPUTUSAN

Bayi ckp bulanKet. Jernih

Manangis/bernafasTonus otot baik

Bayi tdk ckp bulan & atau tdk menangis/tdk bernafas/ megap

& atau Tonus otot tdk baik

BILA AIR KETUBANBERCAMPURMEKONIUM

A.Manajemen

ASUHAN NEONATALNORMAL

BManajemen TINDAKAN

RESUSITASI BBL

CManajemen AIR KETUBANBERCAMPUR MEKONIUM

BAGAN ALURMANAJEMAN BBL

Page 10: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

PENILAIANTerdapat salah satu jawaban kondisi bayi tdk baik

MENJELASKAN SAMBIL MULAI RESUSITASI

Langkah Awal1. Jaga Bayi Kering Dan Hangat2. Atur Posisi Bayi3. Isap Lendir4. Kering Dan Rangsang Taktil5. Reposisi6. Penilaian: Bayi Bernapas Normal

VENTILASI1. Pasang Sungkup2. Ventilasi 2x (30 cm air)3. Ventilasi 20x/30 detik(20cm air)Nilai : Bayi Bernapas

1. Ulangi Ventilasi tiap 30 detik , Nilai?2. Bila tdk nafas spontan 2’, siap rujuk

1. Konseling2. Lanjutkan resusitasi3. Pemantauan 4. Pencegahan Hipotermia5. Pemberian Vik K6. PI7. Pencatatan dan pelaporan

6. Lanjutkan Ventilasi sampai

10 menit, hentikan

YA

YA

YA

Tidak

Tidak

RujukASUHAN PASCA RESUSITASI• Pemantauan• Pencegahan Hipotermi• IMD• Vit.K1• PI• Pemeriksaan Fisik• Pencatatan & Pelaporan

BAGAN ALUR : B TINDAKAN RESUSITASI BBL

TDk Rujuk

Page 11: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

Penilaian :Sebelum bayi lahir:

Air Ketuban bercampur Mekonium ?

YA

SIAPKANPENGISAP LENDIR DEE LEE

Setelah Bayi Lahir, simpan di perut Ibu,BUKA MULUT LEBAR, ISAP LENDIR

POTONGTALI PUSAT

LANGKAH AWALRESUSITASI

BAGAN ALUR :C MANAJEMEN AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM

Page 12: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

Resusitasi Bayi Baru Lahir

Setiap menolong persalinan harus siap dg alat resusitasi

I. Persiapan1. Persiapan Keluarga2. Persiapan Tempat dan ruang resusitasi2. Pesiapan Alat Resusitasi3. Persiapan diri

II. Penilaian - Air Ketuban bercampur meconium - Bayi bernapas spontan dan teratur, megap- megap

atau tidak bernapas

Page 13: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

III. Melakukan Keputusan Bila bernapas spontan dan teratur Asuhan

neonatal normalBila tidak bernapas atau megap-megap

Tindakan resusitasi BBLBila air ketuban bercampur mekonium

Manajemen air ketuban bercampur mekonium

Page 14: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

IV. Langkah awal ( 30 detik ) 1. Jaga bayi kering dan hangat 2. Atur posisi bayi 3. Isap lendir 4. Keringkan dan rangsang taktil 5. Reposisi 6. Penilaian : Apakah bayi bernapas normal ?

Page 15: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

V. Ventilasi 1. Pasang sungkup 2. Ventilasi 2X (tekanan 30 cm air) utk membuka alveoli 3. Ventilasi 20 X /30 detik (tekanan 20 Cm air) 4. Nilai : bayi Bernapas ? Bila tidak lanjutkan 5. Ventilasi tiap 30 detik (nilai sesaat : Bayi bernapas ?) 6. jika blm Siapkan rujukan setelah Ventilasi 2 menit 7. Lanjutkan Ventilasi sampai 10 menit, Hentikan sesaat

tiap 30 detik utk penilaian.

Page 16: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

VI.Manajeman Air Ketuban bercampur Mekonium

1. Penilaian : Air Ketuban bercampur mekonium 2. Siapkan pengisap Lendir De Lee 3. Setelah bayi lahir, simpan di atas perut ibu, Buka

mulut lebar- lebar usap dgn kasa, Isap lendir dari mulut (5 cm) dan hidung (< 3cm)

4. Potong tali Pusat 7. Langkah awal resusitasi

Page 17: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

VII. Asuhan Pasca Resusitasi :

A. Konseling Resusitasi berhasil 1. Asuhan bayi baru lahir normal 2. Lakukan pemantauan selama 2 jam pasca resusitasi (tanda

kesulitan bernapas) 3. Jaga bayi tetap hangat 4. Rujuk bila kondisi bayi memburuk

B. Konseling Resusitasi tidak berhasil 1. Konseling (beri dukungan) 2. Asuhan ibu nifas 3. Pencatatan dan pelaporan

Page 18: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

• VIII Asuhan Tindak Lanjut Pasca resusitasi • Pemantauan ketat• Pencegahan Hipotermi• IMD• Vit.K1 1 mg dan salep mata• Pencegahan infeksi BBL• Imunisasi Hepatitis B 1 jam sth vit K1• Pemeriksaan Fisik• Pencatatan & Pelaporan

Page 19: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

Penilaian APGAR score menit 1 & 5 (normal > 7)

Tanda 0 1 2

Rupa/warna Pucat / biru Tubuh merah, tangan & kaki biru

Seluruh badan merah

Nadi / detak jantung

Tdk ada detak jantung

Lambat, < 100. detak jantung lemah

> 100. detak jantung kuat

Wajah menyeringai / respon thd sentuhan

Tdk ada respon / reaksi

Menyeringai atau wajah tampak kecut

Menangis, batuk / bersin

Aktivitas / tonus otot

Tangan & kaki lumpuh ( tdk Ada gerakan

Ada sedikit pergerakan sbg reaksi thd rangsangan

Pergerakan aktif. Kaki & tangan bergerak

Upaya bernafas

Tdk ada nafas/ tdk menangis

Nafas perlahan / tdk teratur. Dinding dada tertarik. Merintih / tangisan lemah

Menangis kuat

Page 20: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

Hasil penilaian APGAR Score

• Hasil Apgar Score : 0 – 3 : Asfiksia Berat• Hasil Apgar Score : 4 – 6 : Asfiksia Sedang• Hasil Apgar Score : 7 – 10: Normal.

Page 21: 1. ASFIKSIA NEONATORUM

LATIHAN SOAL