1-12 fix

15
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen, yang merupakan satu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Di dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan menajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan askep secara profesional. Dalam hal ini sesorang manajer keperawatan dituntut untuk melakukan lima fungsi utama yaitu POAC agar dapat memberikan askep yang efektif dan efisien bagi pasien dan keluarganya (Nursalam, 2002 dan Gillis, 1996). Proses manajemen keperawatan dilaksanakan dalam tahap-tahap yaitu pengkajian (kaji situasional), perencanaan (strategi dan operasional), implementasi dan evaluasi. Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya

description

contoh laporan manajemen

Transcript of 1-12 fix

Page 1: 1-12 fix

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam suatu

kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan

koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan

organisasi.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi

rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen, yang merupakan satu pendekatan

dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Di dalam organisasi

keperawatan, pelaksanaan menajemen dikenal sebagai manajemen keperawatan.

Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf

keperawatan untuk memberikan askep secara profesional. Dalam hal ini sesorang manajer

keperawatan dituntut untuk melakukan lima fungsi utama yaitu POAC agar dapat

memberikan askep yang efektif dan efisien bagi pasien dan keluarganya (Nursalam, 2002

dan Gillis, 1996). Proses manajemen keperawatan dilaksanakan dalam tahap-tahap yaitu

pengkajian (kaji situasional), perencanaan (strategi dan operasional), implementasi dan

evaluasi.

Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen

yang sangat penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah

penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa memberikan pelayanan yang

memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987), dan supaya tujuan

tersebut dapat tercapai maka diperlukan suatu cara pengelolaan pelayanan keperawatan

yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen.

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu

penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan senatiasa berorientasi kepada kepentingan

masyarakat. Agar dapat terlaksana tujuan tersebut maka rumah sakit perlu didukung

Page 2: 1-12 fix

dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi

pada mutu pelayanan bagi masyarakat.

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki

kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu

memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai

melalui banyak cara.

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang handal selain

didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik.

Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Mataram dituntut

untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang Otak Kokoq

dengan arahan dari pembimbing lahan maupun dari pembimbing akademik. Dengan

adanya praktik tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat

dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik Manajemen Keperawatan selama 2 minggu di Ruang Otak

Kokoq mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan konsep dan keterampilan

manajemen serta gaya atau model kepemimpinan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Dalam menyelesaikan praktik klinik diharapkan mahasiswa mampu :

a. Menganalisa lingkungan dan menemukan masalah tang ada di ruangan yang

berhubungan dengan proses atau organisasi asuhan keperawatan

b. Merencanakan kegiatan manajemen keperawatan sehari-hari

c. Mengkoordinasikan dengan manajer keperawatan tentang kegiatan keperawatan

yang aka dilakukan dalan rangka mengatasi masalah

d. Menerapkan MPKP dengan metode tim di ruangan dan berperan sebagai Kepala

Ruangan, Ketua Tim, PA, PP, secara bergantian sesuai uraian tugas

e. Merencanakan alternatif pemecahan masalah dan mengusulkan alternatif

pemecahan masalah yang dapat diterapkan di ruangan

f. Agar mahasiswa mengetahui tugas dari Kepala Ruangan, Ketua Tim dan PP

Page 3: 1-12 fix

C. Cara Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian di ruang Otak Kokoq RSUDP NTB diperoleh dengan

cara :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris

ruangan, proses pelayanan dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke

pasien.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana,

dan pasien untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan proses

kegiatan yang dilakukan oleh perawat.

3. Studi Dokumentasi

Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan,

dokumentasi keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan

inventaris ruangan.

D. Praktikan

Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram

Kelompok III dan IV :

1. Bintra Juang Puji Yustriono

2. Darman Zulfikar

3. Farid Alfandi

4. Fitria Ika Nuraina Rizki

5. Jiwana Pratama

6. Lisa Hardianti

7. Mahfira Amalia

8. Ni Komang Intan Novitayanti

9. Nora Mifta Hussaadah

10. Restu Rizkiani

11. Rindy Nadiathul Haulia

12. Silvia Okta Herliani

Page 4: 1-12 fix

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

1. Identifikasi Masalah

a. Profil Rumah Sakit

Rumah sakit adalah jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan

yang bersifat sosial ekonomi, yaitu usaha yang walaupun bersifat sosial namun

diusahakan agar bisa memperoleh surplus dengan cara pengelolaan yang

profesional (Hasyim, 2005). Rumah sakit merupakan instansi yang sifatnya

kompleks dan sifat organisasinya majemuk, sehingga diperlukan adanya pola

manajemen yang jelas dan odern untuk setiap unit kerja atau bidang kerja.

Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai spesial dan

mempunyai karakteristik pelayanan yang berbeda dengan industri jasa lainnya.

Rumah sakit mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Pelayanan diberikan selama 24 jam secara terus menerus selama 365 hari

dalam setahun

b. Pelayanan bersifat individual

c. Setiap saat bisa terjadi kedaruratan medik

d. Setiap saat bisa menghadapi kejadian luar biasa

e. Padat teknologi, modal dan tenaga

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB pada awalnya dikelola oleh

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Surat Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat No. 448/Pem.47/5/151 tanggal 5

November 1969 mengubah status Rumah Sakit Umum Mataram menjadi milik

dan dikelola Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan disebut

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB. Kemudian pada tahun 2005 RSUDP

NTB berubah tipe dari tipe B menjadi tipe B pendidikan sesuai dengan SK

Menkes No. 13/Menkes/SK/I/2005 berdasarkan Peraturan Gubernur No. 18/2006.

Page 5: 1-12 fix

b. Keadaan Umum Ruangan

Ruang Otak Kokoq merupakan bagian dari instansi rawat inap di Rumah Sakit

Umum Daerah Provinsi NTB. Ruangan ini memberikan pelayanan kepada klien

dewasa baik laki-laki maupun perempuan dengan kasus keperawaran medikal

bedah. Ruang Otak Kokoq merupakan unit rawat inap dengan 15 ruangan.

Dimana ruangann terdiri dari 4 kamar isolasi dan 11 kamar perawatan non isolasi.

Ruang Otak Kokoq RSUDP NTB dipimpin oleh seorang kepala ruangan yang

dibantu oleh 2 orang perawat primer dan 12 orang perawat asosiate.

c. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB 2008-

2013

Visi:

Menjadi rumah sakit rujukan yang unggu dalam pelayanan pendidikan dan

penelitian di Indonesia Timur tahun 2013

Misi:

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas secara

profesional, selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan

2) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam program

pelayanan kesehatan di Provinsi NTB dan Sistem Kesehatan Nasional

3) Menyiapkan sumber daya yang unggul untuk menunjang pelaksanaan

pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan

4) Mengembangkan sistem manajemen dan administrasi rumah sakit untuk

menunjang pelayanan

Motto: Melayani dengan tulus dan santun

d. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Ruangan

Visi:

Menjadikan ruangan Otak Kokoq menjadi ruang keperawatan yang komprehensif

di RSUDP NTB

Msi:

1) Mampu memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensi dengan

bekerjasama dengan tim

Page 6: 1-12 fix

2) Mampu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi peserta didik tenaga

kesehatan

Motto:

Kami Peduli dengan kesehatan anda

e. Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI RUANG OTAK KOKOK

RSUD PROVINSI NTB

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

KEPALA RUANGAN

ELY SUNARTI, S.Kep

PENGADMINISTRASI

DIVISI YANMED DAN ASKEP

Ns. VICTORIA MARIA F.,S.Kep

DIVISI SUMBER DAYA

KETUT PARINDRA, SST.,SKM.,M.Kes

ADMINISTRASI

PUTU SULANDRI, SE

TIM I

KATIM : Ns. PUTU ARTAWAN P.S.Kep

1. MISKUDIN, Amd.Kep2. WAROHANA, Amd.Kep3. ZAITUN,A.md.Kep4. NI NENGAH MURNI, S.Kep5. ARI KUSMIANTINI, S.Kep6. Ns. BQ. NOVITA DAMAYANTI, S.Kep

TIM II

KATIM : Ns. IRMA. S.Kep

1. INDRA KUSUMA S.,AMKp2. LALE FATIMATUZZAHRAH, AMKp3. ARI WIDAYATI, AMKp4. SINASTI, AMKp5. Ns. EDIAN FITRIANA, S.Kep6. MALIK BAHARUDIN, AMKp

Page 7: 1-12 fix

f. Sarana & Prasarana

Ruang otak kokok merupakan unit rawat inap 16 ruangan. Dimana ruangan

terdiri dari 6 ruangan isolasi, 4 ruangan umum, dan 6 ruangan paru. Jumlah tempat

tidur sebanyak 36 buah dengan perincian : dimana ruang isolasi masing – masing

terdiri dari 1 tempat tidur, ruangan umum & paru masing – masing 3 buah bed.

Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan

peralatan sebagai faktor pendukung/penunjang terlaksananya pelayanan

keperawatan. Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan dan kebidanan

merupakan semua bentuk alat kesehatan atau peralatan lain yang dipergunakan

untuk melaksanakan asuhan keperawatan dan kebidanan untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan sehingga di peroleh tujuan pelayanan keperawatan efisien

dan efektif.

Jumlah fasilitas dan alat – alat kedokteran maupun keperawatan dapat

dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing – masing institusi

dengan memperhatikan jenis alat, bahan/warna, ukuran jenis kegiatan, jumlah

yang dibutuhkan. Juga didasarkan atas pergroup bahan-bahan yang dipakai,

disimpan maupun dicuci.

Menurut Azwar A(1995), bahwa bila sarana (kualita dan Kuantitas) yang

tersedia tidak cukup (tidak sesuai) dengan kebutuhan, maka sulitlah diharapkan

baiknya mutu dari pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Penyediaan alat-alat di ruang otak kokok RSUD Provinsi NTB menggunakan

pedoman buku standar fasilitas dan peralatan Keperawatan yang Meliputi: Alat

Keperawatan, Alat Rumah Tangga, Barang Habis Pakai (BHP) alat pencatatan dan

Pelaporan, alat tenun, serta fasilitas untuk perawat.

Berdasarkan wawancara dari kepala ruang bahwa pengadaan alat atau bahan

yang sudah diusulkan akan diterima ruangan. Sehingga akan mempengaruhi mutu,

tingkat kepuasan pasien. Penyediaan bahan, alat dan obat – obatan di ruang otak

kokok sudah menggunakan pedoman/ buku standar fasilitas dan peralatan

keperawatan, dan perencanaan pengadaan alat dan bahan langsung dikelola oleh

Page 8: 1-12 fix

tingkat direksi. Khususnya alat keperawatan dibuat perencanaan satu tahun

sebelumnya sehingga alat-alat yang diusulkan sesuai dengan penggunanaanya.

Untuk barang habis pakai amprahan dilakukan tiap minggunya. Kepala ruangan

memberikan usulan untuk kebutuhan alat/bahan di ruangan.

Fasilitas di ruang otak kokok dan fasilitas ruang rawat seperti pada tabel di

bawah ini :

Fasilitas Alat Medik/Keperawatan

Di ruang Tindakan ruang Otak Kokok RSUD Provinsi NTB

Bulan April 2016

No Nama Barang Jumlah KeadaanBaik Rusak

1 Standar infus beroda2 Bak instrumen3 Bak spuit4 Tensimeter5 Stetoskop6 Termometer7 Gunting jaringan8 Korentang9 Tempat korentang10 Gunting perban11 Tromol besar12 Tromol kecil13 Arteri klem14 Tounge spatel15 Senter16 Bengkok17 Suction18 Pinset anatomis19 Pinset chirugis20 Sterilisator21 Pispot22 Set ventilator23 Monitor portable24 nebulizer25262728

Sumber :Buku Inventaris Ruangan Otak Kokok dan Observasi

Page 9: 1-12 fix

Inventaris Alat Tenun

Diruang Otak Kokok RSUD Provinsi NTB 2016

No Nama Alat Jumlah Keteranganbaik rusak

1 Sprei/Laken2 Stik Laken3 Baju Operasi4 Topi Operasi5 Korden6 Mukenah7 Perlak8 Bantal9 Slop Bantal1112131415

Sumber : buku inventaris ruang otak Kokok dan Observasi

Hasil wawancara dengan kepala ruang otak kokok di dapat bahwa pembukuan

inventarisasi alat-alat belum optimal.

Mesin adalah peralatan yang digerakkan oleh mesin maupun elekronik yang

digunakan untuk membantu menangani pasien baik secara medis maupun

keperawatan, seperti EKG, Suction, Syringe Pump, Defebrilator dan Lain – lain.

Pengadaan mesin di ruang otak kokok disesuaikan dengan standar kebutuhan alat

dan fasilitas di RSUD Provinsi NTB.

Di ruang Otak kokok belum tersedianya Defebrilator dan EKG. Berdasarkan

hasil wawancara dengan kepala ruangan tentang alat-alat mesin yang ada di ruang

otak kokok meliputi tabel berikut ini.

Fasilitas Mesin di Ruang Otak Kokok RSUD Provinsi NTB Tahun 2016

No Nama Alat JumlahKeterangan

Baik Rusak1 Suction 2

Page 10: 1-12 fix

2 Nebulizer 23 Syiringe pump 2

4 Monitor Portable 15 Set Ventilator 1

Sumber : buku inventaris Ruan Otak Kokok dan Observasi

Berdasarkan tabel di atas tentang fasilitas mesin di ruang otak kokok RSUD

Provinsi NTB 2016, Belum Sepenuhnya memiliki fasilitas mesin sendiri untuk

membantu menangani pasien baik secara medis maupun keperawatan.

g. Sumber daya Manusia Keperawatan

Kualifikasi tenaga perawat berdasarkan tingkat Pendidikan dan Pelatihan yang

Diikuti terdapat pada tabel berikut ni

Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan

Di Ruang Otak Kokok RSUD Provinsi NTB 2016

No Jenis Pendidikan Jumlah % Keterangan1 S.1 Keperawatan + Ners 6 orang 402 S.1 Keperawatan 1 orang 6,7 %3 D.III Keperawatan 8 orang 53,3

Jumlah 15 100Sumber : Data Primer 2015

Di ruang Otak Kokok, Perawat yang sudah menjalani pendidikan S.1

Keperawatan dan Profesi Ners adalah 6 orang (40%), dan 1 orang yang sudah

menajalani S.1 Keperawatan sebanyak 1 orang (6,7%) 6, dan 8 orang yang

menjalani D.III Keperawatan. Perawat ruang Otak Kokok perlu

MeningkatkanPelatihan – Pelatihan terutama pelatihan MPKP dan Pelatihan yang

sesuai dengan 10 kasus yang mungkin dirawat di ruang Otak Kokok. Naun

Demikian tim Merasa Waktu Observasi yan Hanya 3 Hari Membuat data yan

dikumpulkan merasa tidak Valid, karena data semestinya harus dikumpulkan

dengan pengkajian dan pendekatan personal kepada masin – masin perawat ruang

Otak Kokok.

Di ruang Otak Kokok alur pemberian Tugas sudah Sangat Jelas Namun

Demikian Banyak Kemungkinan faktor yang membuat tugas ini pada

pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang di harapkan.

Page 11: 1-12 fix

h. Data kunjungan Pasien Rawat Inap

Pasien adalah seorang yang datang ke instalasi kesehatan yang membutuhkan

pelayanan medis / keperawatan yang teganggu kondisi kesehatannya baik jasmani

maupun rohani (WHO).

Ruang Otak Kokok merupakan ruang keperawatan medikal bedah yang

melayani perawatan pasien dewasa, anak – anak, laki – laki maupun perempuan

dengan penyakit umum (keperawatan Medikal Bedah)

Jumlah Pasien yang dirawat sepanjang periode maret jumlah pasienya adalah

___ orang.