03. akun dan buk besar

32
AKUN dan BUK BESAR Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 / [email protected] versitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Transcript of 03. akun dan buk besar

Page 1: 03. akun dan buk besar

AKUN dan BUK BESAR

Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh19 Maret 2017 / [email protected]

Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoFakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Page 2: 03. akun dan buk besar

PENGERTIAN AKUN DAN BUKU BESAR

Setiap transaksi keuangan yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.

Agar transaksi keuangan tersebut berfungsi sebagai informasi, maka transaksi-transaksi tersebut harus dicatat. Pencatatan harus dilakukan secara terpisah untuk masing-masing jenis :

Aktiva Kewajiban Pendapatan Beban

Page 3: 03. akun dan buk besar

Pencatatan tersebut dilakukan dalam bentuk

formulir, bisa kertas, kartu bahkan buku.

Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat

dan menggolongkan transaksi sejenis disebut

akun atau perkiraan (account).

Page 4: 03. akun dan buk besar

Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian :

Nama Akun

Pencatatan Penambahan

Pencatatan Pengurangan

Yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban

Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada akun yang bersangkutan

Tempat untuk mencatat pengurangan

Page 5: 03. akun dan buk besar

Akun sederhana diatas lebih dikenal sebagai akun bentuk “T”.

Penerimaan dan pengeluaran kas dicatat secara berurutan baik disisi debit (D) maupun disisi kredit (K).

Pada akhir periode, angka-angka pada sisi debit dan kredit dijumlahkan. Selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit menunjukkan saldo akun yang bersangkutan.

Page 6: 03. akun dan buk besar

CONTOH AKUN SEDERHANA “T”

Nama akun

Pencatatan PenambahanPencatatan Pengurangan

Page 7: 03. akun dan buk besar

CONTOH AKUN DUA KOLOM Kode untuk Akun Kas

Page 8: 03. akun dan buk besar

CONTOH AKUN EMPAT KOLOM

Kode untuk Akun Kas

Pada akun bentuk ini terdapat kolom saldo akhir yang memudahkan pemeriksaan.

Page 9: 03. akun dan buk besar

Klasifikasi akunAkun dalam buku besar biasanya diklasifikasikan

menurut sifat-sifatnya sebagai Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban.

Pengklasifikasian akun-akun dilakukan sesuai dengan ketentuan bahwa transaksi-transaksi akuntansi disamping dicatat juga harus digolong-golongka

Penggolongan transaksi berarti bahwa transaksi-transaksi yang mempunyai sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu-kesatuan.

Page 10: 03. akun dan buk besar

Akun-akun yang ada dalam aktiva, kewajiban dan

modal sering disebut juga sebagai akun-akun neraca atau

akun riil.

Contoh akun-akun aktiva : ~ Kas ~ Beban Dibayar Dimuka~ Piutang Wesel (Wesel Tagih) ~ Peralatan ~ Piutang Dagang (Piutang Usaha) ~ Kendaraan ~ Persediaan ~ Gedung dan~ Perlengkapan ~ Tanah

Page 11: 03. akun dan buk besar

Contoh Akun-akun Kewajiban :

~Hutang Wesel (Wesel Bayar) ~ Hutang Gaji

~ Hutang Dagang (Hutang Usaha ~ Hutang Bank

~ Hutang Hipotek (Wesel Hipotek) ~ Hutang Bunga

~ Hutang Pajak ~ Hutang Obligasi

Contoh Akun-akun Modal :

~Modal Pemilik dan

~ Prive

Page 12: 03. akun dan buk besar

Selain akun-akun neraca, kita

mengenal juga akun-akun yang

ada dalam laba rugi, yaitu akun

pendapatan dan akun beban.

Akun-akun laba rugi disebut juga

sebagai akun nominal.

Akun Pendapatan Berasal Dari Berbagai Kegiatan, Misalnya : ~ Penjualan Barang ~ Pemberian Jasa, ~ Penyewaan Aktiva ~ Peminjaman Uang Dan

Kegiatan Lain Yang Bertujuan Memperoleh Laba.

Page 13: 03. akun dan buk besar

Akun Dalam Kegiatan Laba-rugi Ini Dapat Diberi Nama :

~ Penjualan ~ Upah Jasa

~ Pendapatan Jasa ~ Pendapatan Bunga Atau Pendapatan

sewa.

Akun Beban yang Terjadi Juga Bermacam-macam :

~ Beban Gaji ~ Beban Perlengkapan

~ Beban Listrik, Air Dan Telepon ~ Beban Penyusutan

~ Beban Bunga ~ Beban Sewa Dan

~ Beban Serba-serbi

Page 14: 03. akun dan buk besar

BUKU BESAR

Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling

berhubungan dan yang merupakan satu-kesatuan tersendiri.

Banyaknya akun yang digunakan dipengaruhi oleh sifat kegiatan,

volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Akun-akun tersebut

diberi nomor untuk memungkinkan pembuatan indeks dan juga

digunakan sebagai referensi. Nomor-nomor tersebut disebut nomor

kode akun ( account code ). Daftar akun-akun yang digunakan

lengkap dengan nomor kode akun dan namanya disebut bagan akun

( chart of accounts ).

Page 15: 03. akun dan buk besar

Contoh Bagan Akun Buku Besar

Pada perusahaan besar dengan banyak departemen dan cabang akan membutuhkan nomor akun yang terdiri dari 4 angka atau lebih.

Page 16: 03. akun dan buk besar

Aturan Mendebit dan M

engkredit Akun

* Akun Neraca

Page 17: 03. akun dan buk besar

Aturan Mendebit dan M

engkredit Akun

* Akun Laba Rugi

Page 18: 03. akun dan buk besar

Pada akhir periode, saldo akun pendapatan dan beban dilaporkan dalam

laporan laba rugi. Pemindahan saldo ini disebut menutup akun pendapatan dan

beban. Saldo akun yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban tersebut merupakan

laba bersih atau rugi bersih. Saldo ini kemudian dipindahkan ke akun modal.

Dengan pemindahan ini berarti akun tersebut ditutup. Oleh karena penutupan yang

dilakukan secara berkala tersebut, maka akun pendapatan dan beban sering disebut

akun modal sementara (temporary capital account) atau akun nominal (nominal

account). Saldo akun di Neraca dipindahkan menjadi saldo awal akun yang

bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini terjadi secara terus menerus

dari tahun ketahun. Oleh karena sifatnya permanen, akun-akun neraca sering disebut

dengan akun riil ( real account ).

Aturan Mendebit dan Mengkredit Akun

Page 19: 03. akun dan buk besar

Akun prive, pemilik perusahaan perseorangan dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan ini dicatat sebagai “debit” pada suatu akun “prive” yang biasanya diikuti nama pemilik

Page 20: 03. akun dan buk besar

Mencatat Transaksi dengan Menggunakan Akun

Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih besar daripada jumlah

pengurangannya. Oleh karena itu, saldo normal semua akun adalah positif.

Jika saldo debit dan kredit adalah sama, maka saldonya dikatakan seimbang (nol).

Page 21: 03. akun dan buk besar

Jika biasanya saldonya debit ternyata bersaldo kredit (atau sebaliknya) berarti ada suatu kesalahan atau ada

kejadian luar biasa. Misal peralatan bersaldo kredit, berarti ada kesalahan pencatatan. Atau hutang dagang bersaldo debit, berarti ada kesalahan pencatatan atau

memang ada lebih bayar atas hutang tersebut.

Page 22: 03. akun dan buk besar

Aturan debit-kredit dan saldo normal adalah sebagai berikut :

Page 23: 03. akun dan buk besar

Urut-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap transaksi adalah sebagai berikut :

Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan) aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau

beban.Tentukan akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Gunakan bagan akun untuk menentukan akun-akun

yang dipengaruhi oleh transaksi. Untuk setiap transaksi paling tidak

ada dua akun yang akan dipengaruhi.Tentukan apakah sebagai akibat

adanya transaksi tadi akun tersebut harus didebit atau dikredit.Gunakan

aturan debit-kredit untuk hal ini. Tentukan jumlah yang harus didebit

dan dikredit. Dalam setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.

Jumlah debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan.

Page 24: 03. akun dan buk besar

Mencatat Transaksi dengan Menggunakan AkunContoh

* Transaksi A (Penyetoran Modal) Pada tanggal 1 Januari 200A, Ariel mendirikan sebuah perusahaan reparasi tv yang diberi nama “Ariel TV Service”. Untuk itu Ariel menyetorkan modal sebesar Rp 16.000.000,- kedalam perusahaan. Penelitian atas transaksi ini adalah : 1. Akibat dari transaksi tersebut adalah aktiva (kas) bertambah sebesar Rp

16.000.000,- dan modal bertambah dengan jumlah yang sama. 2. Akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut diatas akun kas dan modal

Ariel.3. Oleh karena kas bertambah sebesar Rp 16.000.000,- maka akun yang

bersangkutan harus didebit sebesar jumlah tersebut (ingat, jika aktiva bertambah akun yang bersangkutan harus didebit). Sementara itu, modal juga bertambah sebesar Rp 16.000.000,-. Penambahan modal mengakibatkan akun yang bersangkutan harus dikredit sebesar Rp 16.000.000,

4. Jumlah debit dan kredit adalah sama sebesar Rp 16.000.000,-. 5. Pencatatan debit dan kredit pada masing-masing akun adalah sebagai berikut :

Page 25: 03. akun dan buk besar

* Transaksi B (Perolehan Peralatan) Ariel membeli peralatan seharga Rp 12.000.000,- dengan tunai sebesar Rp 7.000.000,- dan sisanya Rp 5.000.000,- akan dibayar dalam waktu 30 hari.

Page 26: 03. akun dan buk besar

* Transaksi C (Perolehan Perlengkapan) Ariel membeli perlengkapan dengan tunai seharga Rp 2.000.000,

Page 27: 03. akun dan buk besar

* Transaksi D (Penerimaan Pendapatan)Ariel menerima upah jasa servis sebesar Rp 6.000.000,

Page 28: 03. akun dan buk besar

* Transaksi E (Pembayaran Beban Usaha) Ariel membayar beban

usaha : gaji Rp 1.000.000,- listrik, air dan telepon Rp 500.000,- serba-

serbi Rp 750.000,

* Transaksi F (Pemakaian Perlengkapan) Perlengakapan sudah terpakai

sebesar Rp 1.500.000,

* Transaksi G (Prive Ariel) Prive Ariel sebesar Rp 800.000,

Page 29: 03. akun dan buk besar
Page 30: 03. akun dan buk besar
Page 31: 03. akun dan buk besar
Page 32: 03. akun dan buk besar