bahan buk len

47
BAB II LANDASAN TEORITIS 1. PENGERTIAN Distocya adalah persalinan yang sulit, hal ini terjadi jika tidak ada kemajuan persalian. 2. PENYEBAB TERJADINYA DISTOSIA Adapun yang menyebabkan timbulnya dystocia dapat dibagi atas 3 golongan besar: 1. Power Adalh dystocia karena kelainan his. Hal ini disebabkan karena kekuatan/tenaga yang mendorong anak keluar kurang kuat, yaitu sebagai berikut: a. Karena kelainan his: inersia uteri / kelemahan his b. Karena kekuatan mengejan kurang kuat Misal : karena cikatrik baru dibentuk Hernia Diastase Muskulus rectus abdominalis Sesak nafas 2. Passage Adalah dystocia yang disebabkan oleh kelainan jalan lahir. a. Panggul sempit b. Tumor yang mempersempit jalan lahir 3. Passenger Adalah dystocia karena kelainan letak atau kelainan janin. a. Letak kepala b. Letak sungsang c. Letak lintang d. Presentasi ganda atau rangkap e. Kelainan bentuk dan besar janin f. Tali pusat menumbung I. Distocya karena kelainan his (power)

Transcript of bahan buk len

Page 1: bahan buk len

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1. PENGERTIANDistocya adalah persalinan yang sulit, hal ini terjadi jika tidak ada kemajuan persalian.

2. PENYEBAB TERJADINYA DISTOSIAAdapun yang menyebabkan timbulnya dystocia dapat dibagi atas 3 golongan besar:1. Power

Adalh dystocia karena kelainan his. Hal ini disebabkan karena kekuatan/tenaga yang mendorong anak keluar kurang kuat, yaitu sebagai berikut:a. Karena kelainan his: inersia uteri / kelemahan hisb. Karena kekuatan mengejan kurang kuat

Misal : karena cikatrik baru dibentuk Hernia Diastase Muskulus rectus abdominalis Sesak nafas

2. PassageAdalah dystocia yang disebabkan oleh kelainan jalan lahir.a. Panggul sempitb. Tumor yang mempersempit jalan lahir

3. PassengerAdalah dystocia karena kelainan letak atau kelainan janin.a. Letak kepalab. Letak sungsangc. Letak lintangd. Presentasi ganda atau rangkape. Kelainan bentuk dan besar janinf. Tali pusat menumbung

I. Distocya karena kelainan his (power)Sebelum membicarakan kelainan his, maka terlebih dahulu kita bicarakan

his yang normal. Di bawah ini adalah ciri-ciri his yang normal:a. Tonus otot rahim di luar rahim tidak terlalu tinggi, lalu meningkat pada waktu his.

Pada kala pembukaan serviks ada dua fase yaitu fase laten dan fase aktif yang digambarkan pada cervicogram menurut Friedman.

b. Kontraksi rahim dimulai pada salah satu tandduk rahim, sebelah kanan atau kiri lalu menjalar ke seluruh otot rahim.

c. Fundus uteri berkontraksi lebih dulu, lebih lama dari bagian-bagian lain. Bagian tengah berkontraksi agak lebih lambat, lebih singkat dan tidak sekuat kontraksi di fundus uteri. Bagian bawah / SBR dan serviks tetap pasif hanya berkontraksi sangat lemah.

d. Sifat-sifat his: lamanya, kuat, teraturnya, seringnya, relaksasinya serta sakitnya.

Page 2: bahan buk len

1.1. Jenis-jenis kelainan His1.1.1. Inersia uteri

Inersia uteri adalah his yang sifatnya lebih lemah, singkat dan jarang dibandingkan dari his yang normal. Terjadi pada fase laten / fase aktif atau keduanya dari kala pembukaan.Kemajuan persalinan dinilai dari:1. His2. Pembukaan serviks3. Penurunan bagian anak

Sifat his dinilai dari:

1. KekuatannyaDengan cara menekan dinding rahim pada pincak kontraksi. His kurang kuat apabila terlalu pendek, terlalu lemah dan terlalu jarang.Normalnya his: Kala I : Fase laten : 20-40 detik

Fase aktif : 40-60 detik

Fase kemajuan : 50-60 detik

Fase deselerasi : 60-90 detik

Kala II : Fase pengeluaran : 90 detik2. Interval

Jarak antara his dengan his berikutnya.Normalnya : Kala I : Fase laten : 10-15 menit

Fase aktif : 3-5 menit

Fase kemajuan : 3 menit

Fase deselerasi : 2-3 menit

Kala II : Fase pengeluaran : 2-3 menit3. Frekuensinya

Banyaknya his dalam 10 menit.

Baik tidaknya his dinilai dengan:

a. Kemajuan persalinanb. Sifatnya his : frekuensi, kekuatan dan lama his.

Kekuatan his dinilai dengan menekan dinding rahim pada puncak kontraksi.

c. Besarnya caput succadineum

Dahulu inersia uteri dibagi dalam 2 bagian, yaitu:

Page 3: bahan buk len

1. Inersia uteri primer : kalau his lemah dari permulaan persalinan

2. Inersia uteri sekunder : mula-mula his baik, kemudian menjadi lemah karena otot-otot rahim lelah jika persalinan berlangsung lama.

Dan sekarang inersia uteri dibagi 2 bagian, yaitu:

1. Inersia uteri hypotonicYaitu, kontraksi terkoordinasi tapi lemah, hingga menghasilkan tekanan yang kurang dari 15 mmHg.Hsi kurang sering dan puncak kontraksi dinding rahim masih dapat ditekan kedalam. Tekanan ingtra uterin pada his yang baik 50 – 60 mmHg.

2. Inersia uteri hypertonicKontraksi tidak terkoordinasi, misalnya kontraksi segmen tengah rahim lebih kuat daripada kontraksi segmen atas rahim. Pasien biasanya sangat kesakitan dan terjadi pada fase laten dan tanda-tanda foetal distress.

Perbedaan inersia uteri hypotonic dengan inersia uteri hypertonic

Hypotonis Hypertonis

1. Kejadian 2. Tingkat

persalinan3. Nyeri4. Foetal distress5. Reaksi terhadap

oksitosin6. Pengaruh sedativ

4% dari persalinanFase aktif

Tidak nyeriLambat terjadiBaik

Sedikit besar

1% dari persalinanFase laten

Nyeri berlebihanCepatTidak baik

Besar

Sebab-sebab terjadinya inersia uteri:1. Penggunaan analgesi terlalu cepat2. Kesempitan panggul3. Letak defleksi4. Kelainan posisi5. Regangan dinding rahim6. Perasaan takut dari ibu

Penyulit:

1. Inersia uteri dapat menyebabkan kematian atau jejass kelahiran2. Kemungkinan infekssi bertambah dan juga meningkatkan

kematian janin3. Kehabisan tenaga ibu dan dehidrasi

Tanda-tandanya : pulse meningkat, temperatur meningkat, RR cepat, materismus dan turgor berkurang.

Page 4: bahan buk len

Terapi :

1. HypotonisJika ketuban (+) pengobatan ialah denagn pemecahan ketuban terlebih dahulu dan kalau perlu beri pitosin drip. Sebelum pemberian pitosin drip kandung kemih dan rektum passien harus dikosongkan terlebih dahulu.

2. HypertonisPengobatan terbaik adalah morphin 10 mg atau petidin 50 mg dengan maksud menimbulkan relaksasi dan istirahat dengan harapan bahwa setelah pasien itu bangun kembali timbul his yang normal.Tapi kalau his tidak menjadi baik dalam waktu tertentu, lebih baik dilakukan seksio esaria.

3. Tetania uteriTetania uteri adalah his yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksassi rahim.Pengaruh terhhadap persalinan:a. Terjadi partus presipitarus yang menyebabkan persalinan di atas

kendaraan, kamar mandi dan tidak sempat dilakukan pertolongan.

b. Akibatnya terjadi luka-luka jalan lahir yang luas pada serviks, vagina dan perineum.

c. Pada bayi terjaddi perdarahan intra kraniald. Bila ada kesempitan panggul terjadi ruptura uteri.

4. Aksi uterus incoordinasiAdalah sifat his yang berubah dimana tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara kontraksi dan bagian-bagiannya.Jadi, kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaaan apalagi dalam pengeluaran janin, pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tapi bagian tengah tidak. Hal ini dapat menyebaabkan lingkaran kekejangan yang mneyebabkan persalinan tidak dapat maju.

Penanganan tetania uteri:1. His yang terlalu kuat dan terus menerus beri morphin, luminal, dsb.

Asal saja janin tidsak akan laahir dalam 4-6 jam kemudian.2. Bila ada tanda-tanda obstruksi lakukan SC3. Pada partus presipitarus tidak banyak dilakukan karena janin lahir

tiba-tiba dan cepat sehingga tidak ada seorangpun yang menolong.

Penanganan aksi uterus incoordinasi

1. Untuk mengurangi rasa ketakutan, cemas dan tonus otot berika obat-obat anti sakit dan penenang (sedativa dan anlgetik), morphin, penitidin dan valim.

Page 5: bahan buk len

2. Apabila persalinan berlangssung sudah lama ddan berlarut-larut selesaikanlah partus dengan hassil pemeriksaan dan evaluasi : ekstraksi vacum, forcep atau SC.

II. Dystocia karena kelainan jalan lahir

Menurut morfologi, panggul-panggul wanita dibagi dalam 4 jenis pokok dengan ciri-ciri penting sebagai berikut:

a. Panggul ginekoidPintu atas panggul bundar / dengan diameter transversa yang lebih panjang sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang cukup luas.

b. Panggul antropoidDiameter anterior posterior yang lebih panjang daripada diameter transversal dan dengan arcus pubis menyempit sedikit.

c. Panggul androidPAP berbentuk segitiga berhubung dengan penyempitan kedepan denagn spina isciadica menonjol kedalam dan dengan arcus pubis menyempit.

d. Panggul pletipeloidDiameter anterior posterior yang jelas lebih pendek daripada diameter transversal pada PAP dan dengan arcus pubis yang luas.

Dari sudut obstetri panggul ideal / yang disebut panggul wanita mempunyai beberapa ciri khas, yaitu:1. PAP kira-kira bulat2. Promontorium tidak menonjol ke dalam3. Demikian juga dengan spina isciadica4. Sacrum konkaf5. Dinding samping lurus6. Distansia tuberosum melebihi diameter parietalis jauh.

Dystosia karena kelainan jalan lahir / panggul sempit dapat dibagi menjaddi 4 kategori, yaitu:

1. Kesempitan PAP2. Kesempitan bidang tengah panggul3. Kesempitan PBP4. Kombinasi PAP,PTP dan PBP

1. Kesempitan Pintu Atas Panggul (PAP)Pintu atas panggul adalah bidang yang melalui bagian atas sympisis,

kedua linea inominata dan promontorium.PAP dianggap sempit apabila conjugata vera kurang dari 10 cm /

diameter transversal kurang dari 12 cm.Konjugata vera dilalui oleh diameter beparietalis yang lebih kurang 9,5

cm dan kadang-kadang mencapai 10 cm.

Page 6: bahan buk len

Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul

1. Kelainan karena gangguan pertumbuhana. Pangggul sempit seluruh

Yaitu, seeluruh ukuran panggul sempit/ kecilb. Panggul picak

Yaitu, ukuran kebelakang sempit, ukuran kesamping normalc. Panggul sempit picak

Yaitu, semua ukuran kecil, tetapi terlebih ukuran muka belakang.d. Panggul corong

Yaitu, PAP biasa, PBP sempite. Panggul belah

Yaitu, sympisis terbuka

2. Kelainan karena penyakit tulang panggul / sendi-sendinyaa. Panggul rakhitis

Yaitu, panggul picak, bengkok, seluruh panggul sempit picak, dll.b. Panggul osteomalasi

Yaitu, panggul sempit melintangc. Radang articulatio sacro iliaka

Yaitu, panggul sempit miring

3. Kelainan panggul disebaabkan kelainan tulang belakang a. Kiposis

Yaitu, didaerah tulang pinggang menyebabkan panggul corongb. Scolyose

Yaitu, didaerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit miring.

4. Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota tubuha. Cositisb. Luxatio salah satu anggota menyebabkan panggul sempiit miring.c. Atropiad. Exostase dan trauma panggul

Pengaruhnya:

1. Pada kehamilan : Menimbulkan retroplexio uteria grfida incacerata. Kepela tidak dapat turun,terutama pada primigrfida dimana fundus lebih tinggi

dari biasa sehingga menimbulkan sesak nafas/gangguan peredaran darah.Fundus menonjol kedepan sehingga perut menggantung ----)hal ini menunjukkan panggul sempit.

Kepala tidak turun dalam rongga panggul dalam bulan terakhir. Dapat menimbulkan letak muka,sungsang,lintang. Anak ukurannya kecil.

2. Pada persalinan:

Page 7: bahan buk len

Persalinan lebih lama dari biasa:

Karena gangguan pembukaan.

Karena banyak waktu yang digunakan untuk molage kepala anak.

Kelainan pembukaan disebabkan karena ketuban pecah sebelum

waktunya,karena bagian depan kurang menutup pintu atas

panggul,selanjutnya setelah ketuban pecah kepala tidak dapat menekan pada

servic karena tertahan pada pintu atas panggul.

Pada panggul sempit sering terjadi kelainan presentasi atau posisi misalnya:

a. Pada panggul picak sering terjadi letak defleksi supaya diameter

bipareatalis dapat melalui conjugata vera yang sempit

itu.”Asynclitimus Mechanismus”(Mekanisme lobang kencing).

b. Pada panggul sempit seluruh kepala anak mengadakan hyper fleksi

supaya ukuran-ukuran kepala yang melalui jalan lahir sekecil-

kecilnya.

c. Pada panggul sempit melintang sutura segitalis dalam jurusan muka

belakang(positio occipitalis directa) pada pintu atas panggul.

Dapat terjadi ruptura uteri kalau his menjadi terlalu kuat dalam usaha

mengatasi rintangan yang ditimbulkan oleh panggul yang sempit.

Sebaliknya jika otot rahim menjadi lelahkarena rintangan oleh panggul sempit

dapat terjadi infeksi intrapartum.Infeksi ini tidak saja membahayakan ibu tapi

juga dapat menyebabkan kematian anak didalam rahim.Kadang-kadang

karena infeksidapat terjadi Tympania Uteri atau Physometra.

Terjadinya fistel:Tekanan yang lama pada jaringan dapat menimbulkan

ischemia yang menyebabkab necrose.Necrose ini menimbulkan fistula

vesicovaginalis atau fistula vesicovaginalis.Fistula vesicovaginalis lebih

sering terjadi karena kandung kencing tertekan antara kepala anak dan

Page 8: bahan buk len

symphyse sedangkan rectum jarang tertekan dengan hebat karena adanya

rongga sacrum.

Ruptur sympyse dapat terjadi,malahan kadang-kadang ruptura dari articulatio

sacroiliaca.

Kalau terjadi symphyolysis maka pasien mengeluh tentang nyeri didaerah

sympyse dan tidak dapat mengangkat tungkainya.

Parese kaki dapat menjelma karena tekanan dari kepala pada urat-urat syaraf

didalam rongga panggul,yang paling sering terjadi ialah kelumpuhan

N.Peroneus.

3. Pada anak:

Partus yang lama misalnya yang lebih lama dari 20 jam/kala II yang lebih dari

3 jam sangat menambah kematian perinatal apalagi kalau ketuban pecah

sebelum waktunya.

Prolapsus foeniculi dapat menimbulkan kematian anak.

Moulage yang kuat dapat menimbulkan perdarahan otak,terutama kalau

diameter biparietalis berkurang lebih dari 0,5 cm.Selain dari itu mungkin

pada tengkorak terdapat tanda-tanda tekanan,terutama pada bagian yang

melalui promontorium (os parietali)malahan dapat terjadi fraktur impressi.

Persangkaan panggul sempit:

Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau:

1. Pada primipara kepala anak belum turun setelah minggu ke-36.

2. Pada primapara ada perut menggantung.

3. Pada multipara persalinan yang dulu-dulu sulit.

4. Kelainan letak pada hamil tua.

5. Kelainan bentuk badan (cebol,scoliose,pincang,dll)

Page 9: bahan buk len

6. Osborn positif.

Prognosa:

Prognosa persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai

faktor antaranya:

1. Bentuk panggul.

2. Ukuran panggul(derajat kesempitan).

3. Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul.

4. Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala.

5. Presentase dan posisi kepala.

6. HIS.

Diantara faktor tersebut yang dapat diukur pasti dan sebelum persalinan

adalah ukuran panggul.Jika Conjugata vera kurang dari 8,5 cm s/d 10 cm

kesempitan ringan prognosa baik.

Ad.2.Keaempitan Bidang Tengah Panggul

Bidang tengah panggul adalah bidang yang terbentang antara pinggir

bawah symphisise dan spinae ischiadika yang memotong sacrum kira-kira

pada pertemuan ruas sakral ke-4 dan ke-5.

Ukuran yang terpenting dari bidang tengah panggul ini adalah:

1. Diameter transversa(diameter antara spina)10,5 cm.

2. Diameter anteriorposterior dari pinggir 11,5 cm symphyse ke

pertemuan ruas sacral 4 & 5.

3. Diameter segitalis posterior dari pertengahan 5 cm garis antara

spina ke pertemuan sacral 4 dan 5.

Page 10: bahan buk len

Bidang Tengah Panggul dikatakan sempit bila:

1. Jumlah diameter transversa dan diameter segitalis posteri or

13,5 cm atau kurang.Normalnya 10,5 +5 cm=15,5 cm

2. Diameter antara spina dibawah 9 cm.

Ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara klinis

tetapi harus diukur secara pelvimetri rontgenologik,tetapi kita

dapat menduga kesempitan bidang tengah panggul jika:

1. Spina ischiadika sangat menonjol

2. Dinding samping panggul convergent

3. Jika diameter antara tuber ischiadika 8,5 cm/kurang.

Ad.3.Kesempitan bidang bawah panggul

Pintu bawah panggul tidak merupakan bidang yang datar,tetapi

terdiri atas segitiga dan segitiga belakang yang mempunyai dasar yang

sama yaitu distansia tuberum.

Ukuran-ukuran yang penting:

1. Diameter transversa(diameter antar uberum) 11 cm.

2. Diameter anterior posterir dari pinggir bawah 11,5 cm symphyse

keujung os sacrum.

3. Diameter segitalis posterior dari pertengahan 7,5 cm diameter antara

tuberum keujung os sacrum.

III. Distocia karena kelainan letak /kelainan anak (passenger)

Page 11: bahan buk len

Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan letak kepala dan pada letak

kepala ini ditemukan lebih kurang 58% ubun-ubun kecil terletak dikiri depan,lebih

kurang 23% dikanan depan,lebih kurang 11% dikanan belakang,dan lebih kurang

8% dikiri belakang.Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan disebelah

kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rectum.

Agar persalinan berjalan dengan lancar maka posisi anak harus normal.Air

ketuban dan plasenta biasanya tidak menjadi persoalan karena selalu mudah

melalui jalan kelahiran.Tetapi yang sering menghambat jalannya kelahiran adalah

anak,misalnya bila ada kelainan-kelainan pada anak.Kelainan-kelainan ini

misalnya:

Kelainan ukuran dan bentuk kepala,misalnya hydrocephalus,anencephalus,dll.

Kelainan letak anak,misalnya letak muka,letak dahi,letak ubun-ubun,dll.

LETAK MUKA

Adalah letak kepala dengan defleksi maksimal,hingga occiput mengenai

punggung dam muka terarah kebawah.Punggung terdapat dalam lordose dan

biasanya terdapat dibelakang.Untuk mengidentifikasi letak muka dapat dikethui

melalui pemerksaan:

Masa kehamilan

Letak muka dapat dicurigai dalam kehamilan bila:

Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung dan antara

belakang kepala dan punggung sudut yang runcing.

Bunyi jantung anak terdengar pada pihak bagian-bagian kecil.

Dengan adanya kecurigaan diatas maka dilakukan foto retgen.

Masa persalinan

Page 12: bahan buk len

Dengan pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar teraba:

Orbita

Hidung

Tulang pipi

Mulut dan dagu

Karena muka agak lunak maka harus dibedakan dari bokong.

Sebab-sebab Terjadinya letak muka

a. Letak muka primer,yang disebabkan oleh kelainan anak dan tak dapat

diperbaiki seperti:

Struma congenitalis

Kelainan tulang leher

Lilitan tali pusat yang banyak

Meningocelo

Anencephal

b. Letak muka sekunder,dapat diperbaiki dan anak normal:

Panggul picak

Anak besar

Dinding perut kendor,hingga rahim jatuh kedepan

Bagian-bagian yang menumbung

Hydramnion

Prognosa

Letak muka dapat lahir spontan,pada umumnya partus lebih lama sehingga

meningkatkan angka kematian janin.Kemungkinan ruptur periniumlebih besar.

Perawatan

Page 13: bahan buk len

Bila menemukan letak muka sebaiknya diperiksa apakah tidak ada

kelainan panggul.Untuk memperbaiki letak depleksi dalam kehamilan dapat

dilakukan perasat schatz:

1. Kepala anak dimobilisasi dan diletakan pada fossa iliaca pada pihak

punggung anak.

2. Penolong berdiri pada pihak perut anak,satu tangan menarik bokong

sedang satunya dikepalkan dan menolak dada anak.

3. Sesudah lordose berkurang maka tangan yang tadinya menolak dada

memegang daerah belakang kepala dan mendekatkannya denganbokong.

Dalam persalinan bila tidak ada kelainan panggul,terapi bersifat konser

patip mengingat bahwa letak muka dapat lahir sepontan.Jika dagu terdapat sebelah

belakang masih ada kemungkinan bahwa dagu memutar kedepan dan persalinan

berlangsung sepontan.Jika ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan maka

forceps hanya dipergunakan kalau:

1. Kepala sudah sampai di HIV

2. Dagu terdapat sebelah depan.

Jika syarat ini tidak terpenuhi lebih baik dilakukan SC

LETAK DAHI

Adalah letak kepala dengan defleksi yang sedang hingga dahi menjadi

bagian yang terendah.

Biasanya letak dahi bersifat sementara dan dengan majunya persalinan

menjadi letak muka atau letak belakang kepala.Letak dahi yang menetap agak

jarang terjadi.

Sebab-sebab letak dahi sama dengan penyebab letak muka.

Page 14: bahan buk len

Dalam kehamilan letak dahi jarang dapat diketahui karena dengan

palpasi dapat kita curiga letak depleksi bila:

Tonjolan kepala teraba pada pihak punggung anak(bertentangan dengan

bagian-bagian kecil)

Bunyi jantung anak dan bagian-bagian kecil anak sepihak.

Biasanya letak dahi baru dapat diketahui dengan jelas waktu dalam

persalinan kalau pembukaan cukup besar,maka akan teraba:

Satura frontalis

Ubun-ubun besar

Pinggir orbital dan pangkal hidung

Prognosa

Pada letak dahi yang bersifat sementara anak dapat lahir sepontan

sebagai letak belakang kepala atau letak muka.Kalau letak dahi menetap maka

prognosa buruk,kecuali kalau anak kecil.

Mengingat bahaya-bahaya untuk ibu dan anak sebaiknya letak dahi

dilakukan SC.

LETAK SUNGSANG

Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

yang terendah.

Letak sungsang dibagi dalam:

1. Letak bokong murni(Frank breech)yaitu bokong saja yang menjadi bagian

depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas

Page 15: bahan buk len

2. Letak bokong kaki(complete breech)disebut letak bokong kaki sempurna

atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu

kaki saja.

3. Letak lutut dan letak kaki(Incomplete breech)yaitu bila teraba kedua kaki

atau lutut atau hanya teraba satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau

lutut sempurna atau tidak sempurna.

Diagnosa

Dalam kehamilan:

Pergerakan anak teraba oleh ibu bagian perut bawah;dibawah

pusat.

Ibu sering merasa benda keras(kepala)mendesak tulang iga.

Pada palpasi,teraba bagian keras,bundar dan melintang pada

fundus uteri.

Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut dan

bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan.

Diatas sympisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.

Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

Dalam persalinan:

Bila pembukaan sudah besar maka akan teraba 3 tonjolan

tulang,yaitu tubera ossis ischii dan ujung os sacrum,dengan deretan

processis ditengah-tengah tulang secrum.

Antara tiga tonjolan tulang ini dapat diraba anus dan genitalis

anak,tapi jenis kelamin anak hanya dapat ditentukan kalau oedema tidak

terlalu besar.Kalau ceput succedaneum besar,bokong harus dibedakan dari

Page 16: bahan buk len

muka karena kedua tulang pipi dapat menyerupai tubera ossis ischii,dagu

menyerupai ujung os sacrum sedangkan mulut disangka anus.

Cara membedakan kaki dan tangan pada pemeriksaan dalam:

Pada kaki ada calcaneus,jadi ada tiga tonjolan tulang,ialah mata,kaki

dan calcaneus.Pada tangan hanya ada mata tangan

Kaki tidak dapat diluruskan pada tungkai,selalu ada sudut.

Jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.

Bila masih ragu dapat dibuatkan foto rontgrn.

Penyebab Letak sungsang:

1. Prematuratis karena bentuk rahim relatif kurang lonjong,air tuban masis

banyak dan kepala anak relatif besar.

2. Hydramnion karena anak mudah bergerak

3. Placenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas

panggul.

4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.

5. Panggul sempit,masih disangsikan/belum pasti.

6. Kelainan bentuk kepala,hydrochepalus,anencepalus karena kepala kurang

sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

Penyebab kematian anak pada letak sungsang:

1. Setelah pusat lahir maka kepala anak mulai masuk kedalam rongga panggul

sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul,diduga bahwa

kepala harus lahir dalam 8 menit,setelah pusat lahir diupayakan anak lahir

selamat.

2. Pada letak sunsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan

dengan cepat.

Page 17: bahan buk len

3. Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan pada pada badan anak.

4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi prolapsus tali pusat karena bagian

depan kurang baik menutupi bagian bawah anak.

Karena pertolongan mungkin juga bisa terjadi fraktur dara humerus atau

klavikula paralyse lengan karena tekanan atau terikan flexus brachialis.

Untuk memperbaiki letak sungsang ini sebelum persalinan dimulai dapat

dilakukan versi luar.

Versi luar tidak dapat dipaksakan karena mungkin ada faktor-faktor kelainan

seperti bentuk panggul atau tali pusat pendek yang tidak memungkinkan untuk

dilakukan versi luar. Jadi, kalau dipaksakan akan menyebabkan kerusakan pada

anak atau solutio placenta.

Pertololongan persalinan pada letak sungsang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pertolongan pada kelahiran spontan

2. Ekstraksi parsiil (sebagian) atau manual aid

3. Ekstraksi

4. Sectio sesarea

LETAK LINTANG

Pada letak lintang sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus dengan

sumbu panjang ibu.

Bahau menjadi bagian terendah, maka disebut juga presentasi bahu atau presentassi

acromin. Kalau punggung terdapat di sebelah depan disebut dorsoanterior dan kalau

dibelakang disebut dorsoposterior.

Sebab-sebab terjadinya letak lintang:

1. Dinding perut yang kendur, seperti pada multipara

2. Kesempitan panggul

Page 18: bahan buk len

3. Placenta previa

4. Prematuritass

5. Kelainan bentuk rahim seperti pada mioma uteri

6. Kehamilan ganda

Untuk mengidentifikasi dapat dilakukan pemeriksaan:

Masa kehamilan

- Inspeksi : nampak perut melebar ke samping, dan fundus uteri rendah dari biasa,

hanya beberapa jari diatas pusat pada kehamilan cukup bulan.

- Palpasi : fundus uteri dan bagian bawah rahim kosong, sedangkan bagian-

bagian terbesar teraba disamping atas fossa iliaca.

Masa persalinan

Toucher : dapat diraba sisi torak sebagai susunan tulang-tulang yang sejajar dan

bila pembukaan telah besar maka akan teraba scapula dan pada pihak yang

bertentangan clavikula. Arah menutupnya ketiak menunjukkan arah kepala.

Sering sekali salah satu tangan menumbung dan untuk menentukan lengan mana yang

menumbung kita coba berjabatan tangan, kalau dapat berjabat, maka ini tangan kanan.

Prognosa

Letak lintang merupakan letak yang tidak mungkin lahir spntan dan berbahaya untuk

ibu maupun janin. Biarpun lahir spontan, anaknya lahir mati.

Bahaya yang terbesar ialah uteri yang spontan atau traumatis karena paksi dan

ekstraksi.

Selain itu sering terjadi infeksi, karena partus lama.

Sebab kematian janin adalah prolapsus faeniculli dan asfiksia karena kontraksi rahim

terlalu kuat, juga tekukan leher yang kuat dapat menyebabkan kematian.

Page 19: bahan buk len

Prognosa bayi sangan bergantung pada saat pecahnya ketuban. Selama ketuban masih

utuh, bahaya bagi ibu dan janin tidak seberapa, maka kita harus berupaya agar ketuban utuh

selama mungkin, misalnya:

- Melarang passien mengejan

- Pasien dengan janin yang melintang tidak diperkenankan berjalan-jalan

- Tidak diberi obat his

- Toucher harus hati-hati jangan sampai memecahkan ketuban, malahan diluar rumah

sakit sedapatnya tidak dilakukan toucher

Setelah ketuban pecah, bahayanya bertambah karena:

- Dapat terjadi letak lintang kasep kalau pembukaan sudah lengkap

- Janin dapat mengalami assfiksia karena peredarah darah placentaberkurang

- Tali pusat dapat menumbung

- Bahaya infekssi bertambah

Terapi

Dalam kehamilan diusahakan versi luar segera setelh lintang diiagnosa. Sedapat-

dapatnya dijadikan letak kepala tapi apabila ini tidak mungkin diusahakan versi menjadi letak

sungang.

Kalau versi luar berhasil, kepala di dorong ke dalam PAP supaya kepala terfiksasi oleh

PAP dan anak tidak memutar kembali. Kalau tidak berhasil terutama pada multipara dipasang

gurita. Kalau partus sudah mulai, maka pasien secepat mungkin harus dibawa ke rumah sakit.

Page 20: bahan buk len

LETAK MAJEMUK (PRESENTASI GANDA, COMPOUNDPRESENTATION )

Yang dimaksud dengan letak majemuk ialah kalau di samping bagian terendah teraba

anggota batan.

Tangan yang menumbung pada letak bahu t idak disebut letak majemuk,begitu pula

adanya kaki disamping bokong pada letak sungsang tidak termasuk letak majemuk.

Pada letak kepala dapat terjadi:

Tangan menumbung

Lengan menumbung

Kaki menumbung

Pada tangan menumbung hanya teraba jari dan telapak tanganndisamping kepala,tidak

teraba pergelangan tangan.

Jika juga pergelangan tangan atau lebih teraba,disebut lengan menumbung.Tangan

menumbung prognosanya lebih baik dari lengan menumbung,karena tangan yang ceper

bentuknya tidak banyak mengambil tempat dibanding dengan lengan.Tangan menumbung

pada letak kepala tidak mengalami turunnya kepala,hanya mungkin menyebabkan

terganggunya putaran paksi,sebaliknya lengan menumbung dapat menghalangi turunnya

kepala.

Kaki menumbung disamping kepala jarang terjadi pada anak hidup yang cukup besar

tetapi kemungkinan pada anak yang sudah bermacerasi,pada monstrum dan anak kecil,lebih

besar,juga dapat terjadi pada kehamilan kembarb dimana disamping kepala anak I

menumbung kaki ke II yang dalam letak sungsang.Pada letak sungsang jarang sekali tangan

teraba disamping bokong dan keadaan ini biasanya tidak menimbulkan kesukaran.Pada letak

majemuk sering juga tali pusat menumbung dan hal ini sangat mempengaruhi prognosa.

Page 21: bahan buk len

Sebab

Letak majemuk terjadi kalau PAP tidak tertutup dengan baik oleh bagian depan

anak,seperti pada:

Multipara,karena kepala sering masih tinggi pada permulaan persalinan

Pada disproporsi cephalopelvic

Hydramnion

Terapi

Tangan yang menumbung tidak mengalami persalinan spontan,jadi baiknya

dibiarkan,kalau terjadi gangguan putaran paksi dapat diselesaikan dengan ekstraksi forcipal

dengan memasang sendok forceps antara tangan yang menumbung dan kepala anak.

Lengan yang menumbun,sebaiknya direposisi kalau pembukaan sudah lengkap karena

dapat mengalami turunnya kepala.

Karena kepala sudah jauh masuk kedalam rongga panggul,reposisi tidak mungkin

lagi,maka persalinan diselesaikan dengan forceps.

Kalau reposisi tidak berhasil dan kepala tidak mau turun dilakukan SC.

TALI PUSATMENUMBUNG (PROLAPSUS POENICULI)

Kalau tali pusat teraba disamping atau lebih rendah dari bagian depan sedang ketuban

sudah pecah,maka dikatakan tali pusat menimbung.

Kalau hal ini terjadi pada ketuban yang masih utuh disebut tali pusat terkrmuka.

Dulu diduga bahwa bahaya asphyxia anak kurang pada tali pusat terkemuka tetapi

menurut pendapat sekarang bahaya tidak banyak kurangnya hingga tidak usah dibedakan

antara tali pusat menumbung dan tali pusat terkemuka dalam menentukan sikap dan terapi.

Page 22: bahan buk len

Sebab

Segala keadaan dimana PAP kurang tertutup oleh bagian depan dapat menimbulkan

prolapsus foeniculi seperti pada:

Disproporsi cephalopelvis

Letak lintang

Letak kaki

Kehamilan ganda

Letak majemuk

Hydramnion

Kedaian ini lebih sering terjadi kalau tali pusat panjang dan kalau placenta letak

rendah.Tali pusat menumbung lebih sering terjadi pada multipara dari pada

primipara.Prolapsus foeniculi secara langsung tidak mempengaruhi keadaan ibu,sebaliknya

sangat membahayakan anak,karena tali pusat tertekan antara bagian depan anak dan dinding

panggul,sehingga timbul asphyxia.Bahaya terbesar pada letak kepala,karena bagian yang

menekan itu bundar dan keras.

Diagnosa:

Pada touche teraba benda seperti tali yang berdenyut atau bila terlihat tali pusat keluar dari

vagina.

Terapi:

Tali pusat menumbung pada letak kepala:

Kalau pembukaan belum lengkap,dilakukan SC.

Selama menunggu persiapan operasi diusahakan supaya tekanan pada tali

pusat dihindarkan atau dikurangi dengan cara letak/posisi Trendelemburg dan

beri oksigen.Pantau bunyi detak jantung anak.

Page 23: bahan buk len

Kalau pembukaan sudah lengkap SC dilakukan.

Bila anak telah meninggal ditunggu persalinan spontan,jangan membuang

waktu dengan mengusahakan reposisi tali pusat.

Tali pusat menumbung pada letak sungsang(anak hidup):

Kalau pembukaan masih kecil,dilakukan SC.

Kalau pembukaan lengkap lakukan SC atau ekstraksi.

Tali pusat pada letak lintang segara dilakukan SC.

HYDROCEPHALUS

Hydrocephalus sering menimbulkan dystosia kadang sampai menimbulkan ruptur uteri

dan lahir dalam keadaan letak sungsang,karena kepala terlalu besar untuk masuk kedalam

pintu atas panggul.

Diatgnosa

Pada pembukaan sudah cukup besar dapat teraba fontanel dan suturae yang

lebar,sedangkan tulang tengkorak tipis mudah tertekan kedalam oleh jari.Kadang-kadang

menyerupai ketuban.pada foto rotgen nampak kepala yang besar dan karena tulang-tulang

tengkorak tipis,garis batas tengkorak sangat tipis dan kurang jelas.

Kemungkinan hydrocephalus bila:

a. Kepala tetap tinggi walaupun panggul baik dan his kuat

b. Kepala tetap dapat digoyangkan dan sangat lebar pada perabaan

c. Kalau nampak ada spina bifida pada tubuh yang sudah lahir pada letak sungsang

Prognosa

Bahaya yang terbesar ialah ruptur uteri.

Page 24: bahan buk len

Terapi

Pada anak yang hidup dilakukan punksi dengan jarum yang panjang dan besar segera

setelah pembukaan cukup besar(2 jari)untuk mengecilkan kepala.Dengan punksi,tengkorak

mengecil dan selanjutnya persalinan dapat berlangsung spontan.pada anak yang mati dapat

dilakukan perporasi dan setelah anak lahir harus dilakukan eksplorasi cakum uteri.

JANIN YANG BESAR

Yang dikatakan anak besar adalah anak yang beratnya lebih dari 4000 gram.dan yang

dapat menimbulkan distosia kalau beratnya melebihi 4500 gram.

Sebab-sebab anak besar:

Diabetes

Keturunan(orang tuanya besar-besar)

Multiparitas

Kesukaran yang ditimbulkan adalah kerena besarnya kepala atau besarnya bahu dapat

menimbulkan peregangan dinding rahim dan dapat timbul inertia dan kemungkinan

perdarahan posportum lebih besar.

Terapi

Kalau panggul normal biasanya diusahakan persalinan perpaginam karena penentuan

besarnya anak yang masih dikandung sangat sulit.Kadang-kadang setelah kepala lahir,tidak

dapat melahirkan bahu tersebut.Dalam hal ini segera dibuat episiotomi yang lebar.

Page 25: bahan buk len

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DYSTOSIA

I. Pengkajian: a.Umum

b.khusus

a. Data subjektif:

1. Biodata

Nama

Umur

Suku bangsa

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

Identitas suami

2. Keluhan utama dan keadaan sekarang.

Yaitu keluhan klien yang menyebabkan ia memerlukan pertolongan.

3. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu.

4. Riwayay kehamilan sekarang:

Prenatal care(PNC)

Nutrisi

Eliminasi

Hygieni

Pergerakan anak

Keluhan-keluhan selama kehamilan:

Seperti:emesis,oedema,pusing dan penyakit lain.

Page 26: bahan buk len

5. Riwayat penyakit yang diderita sekarang

6. Riwayat kesehatan keluarga

7. Keadaan psikososial

8. Dukungan yang didapat dari keluarga

b. Data objektif:

1. Pemeriksaan fisik:

a. Umum

Meliputi pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Data yang dikumpulkan adalah:

Rambut dan kulit

Wajah:mata,hidung,gigi,dan mulut.

Leher

Bentuk dada

Jantung dan paru-paru

Abdomen ddan bentuk tubuh

Kemaluan

Tungkai

Refleksi patella

Tanda-tanda vital

Berat badan dan tinggi badan

b. Data observasi

Tinggi fundus uteri

Posisi dan presentasi janin

Denyut jantung janin.

B. Pengkajian khusus pasien denagn dystocia

a. Data subjektif

Page 27: bahan buk len

Nyeri abdomen yang berlebihan yang disebabkan oleh kontraksi hipertonis

Kelelahan

b. Data objektif

Proses persalinan yang lambat lebih dari 24 jam disebabkan oleh tidak

adequatnya kontraksi uterus.

Foetal distress oleh karena konraksi hypertonik, chepallo pelvik disporpotion.

Peningkatan temperatur ibu dan foetal distress, tachikardi ( djj > 160x/i)

disebabkan oleh chorioamnionitis.

Kelaianan letak atau posisi anan (letak bahu) disebabkan oleh keadaan panggul

ibu (CPD).

Ketonuria, sebab tidak adequat intake kalori karena persalinan yang lama.

Pola kontraksi nuterus yang adequat (lemah, irregular)

Dehidrasi

II. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan tidak efektifnya persalinan yang

ditandai dengan:

- His kuat

- His tidak terkoordinir

- His datang dari berbagai arah

- Ibu tampak meringis

- Ibu berteriak kesakitan

Tujuan : rasa aman terpenuhi dan klien tidak kelelahan

Intervensi:

- Beri support mental

- Latihan teknik pernafasn dan relaksasi

Page 28: bahan buk len

- Berikan rasa nyaman dengan mengerakkan punggung dan mengubah

posisi pasien.

Rasionalisasi:

- Dengan adanya support mental dari keluarga dapat mengurangi rasa sakit

dan memberikan ketenangan pada klien.

- Dengan teknik pernafasan dan relaksasi dapat memberikan rasa nyaman.

- Karena dapat membantu pasien untuk rilek dan memberikan rasa

nyaman.

2. Kekurangan cairan sehubungan denagn masa persalinan yang lama dann intake

cairan yang kurang.

Yang ditandai dengan:

- Keringat banyak

- Turgoe jelek

- Ibu lemah

- Minum sedikit

- Denyut nadi meningkat

Tujuan:

- Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat diatasi.

Intervensi:

- Cek mukosa bibir klien dan kaji keadaan turgor kulit.

- Monitor intake output cairan

- Beri cairan melalui intra vena (infus) sesuai advis dokter.

Rasionalisasi:

Page 29: bahan buk len

- Karena ini merupakan pengkajian dari tanda-tanda dehirasi

- Dengan memonitor intake dan output dapat membantu mengkaji

keseimbangan cairan tubuh.

- Dengan memberikan cairan melalui infus akan mengganti cairan tubuh.

3. Perubahan perfusi jaringan placenta “foetal distress” sehubungan dengan

persalinan yang lama.

Yang ditandai dengan:

- DJJ kurang dari 120x/i (bradikardi)

- DJJ lebih dari 160x/i (tachikardi)

Intervensi:

- Observassi tanda-tanda foetal distress

- Observasi warna cairan amnion

- Pertahankan posisi miring kiri selama persalinan (dalan kala I) bila

memungkinkan.

Rasionalisasi:

- Dengan mengobservasi tanda-tanda foetal distress dapat mengurangi

terjadinya foetal distress.

- Karena meconium merupakan indikasi foetal distress

- Posisi miring kekiri akan membantu memperlancar aliran darah ke

placenta.

4. Cemas sehubungan dengan masa persalinan yang lama

Ditandai dengan:

- Ibu gelisah

- Persalinan lebih dari 24 jam

- Intervensi his lama

Page 30: bahan buk len

- His kuat

Tujuan:

- Cemass berkurang

Intervensi:

- Berikan penjelasan tentang keadaan ibu

- Ikut sertakan keluarga atau orang yang paling berharga bagi klien

- Latih klien cara bernafas dan relaksasi

- Gerakkan punggung klien dan robah posisi

Rasionalisasi

- Dengan penjelasan tentang keadaan ibu supaya ibu mengerti dan dapat

mengurangi rasa cemas

- Dengan mnegikutsertakan orang yang terdekat dengan klien akan

memberikan rasa aman

- Latihan ini akan memberikan rasa nyaman

- Dengan menggerakkan punggung dan merobah posisi akan memberikan

rasa nyaman

5. Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan ruptur membran yang lama, periksa

dalam yang sering dan pemakaian kateter intra uterin.

Ditandai dengan:

- Suhu tubuh meningkat

- Periksa dalam yang sering

Tujuan :

- Infeksi tidak terjadi dalam persalinan

Page 31: bahan buk len

Intervensi :

- Monitor nadi dan temperatur tiap 2 jam sekali

- Bersihkan daerah perineum sebelum melaksanakan periksa dalam

- Gunakan sarung tangan yang steril dan teknik yang baik selama

melaksanakan periksa dalam. Dan gunakan teknik steril sebelum atau

selama pemasangan kateter intra uterin.

Rasionalisasi:

- Karena peningkatan nadi dan temperatur merupakan indiksi dari infeksi

- Dengan membersihkan kulit daerah perineum dapat membunuh bakteri

- Dengan memberikan pertolongan secara steril dapat mengurangi

perkembangan biak bakteri.

MEDICAL TREATMENT

1. Beri cairan dan nutrisi yang adequat

2. Tambahkan oxytocyn pada kontraksi hypotonik sesuai porgram

3. Beri sedativa atau analgetik pada kontraksi abnormal terhenti

4. Lakukan SC pada kasus CPD

5. Lakukan pemecahan ketuban untuk membantu dilatasi serviks

6. Forceps atau vacum ekstraksi bila persalinan tidak maju dan pembukaan sudah

lengkap

7. Setelah diberi oksitosin pasang kateter intra uterin dan monitor keadaan foetal.

Page 32: bahan buk len

DAFTAR PUSTAKA

1. MARY DIRR KOSTEN BANDER. RN.CNM.MED.MSN

“ Maternal Newborn Nursing”, Spring House Chlinical Ration Guide.

2. R. SULAIMAN SASTRAWINATA. PROF.

“Petologi Obstetri, Jilid I” 1987, Medan.

3. CHISTINA S. IBRAHIM.ZR.DRA.

“ Perawatan Kebidanan “ Jilid II, penerbit Bhratara, Jakarta, 1989

4. RUSTAM MUCHTAR, PROF.DR.MPH

“Sinopsis Obstetri Jilid I”, 1997 Medan

5. Bagian Obstetri dan Gynecologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung

“Obstetri Patologi”