Makalah Buk Fita Rahma

download Makalah Buk Fita Rahma

of 21

Transcript of Makalah Buk Fita Rahma

MAKALAH ASKEB VDASA WISMA

Oleh Kelompok 5 : HARNELA NISYE SEFTYA WIHANDA RAHMA MIYANTI RIRI SYOFIA NINGSIH RUBBIAH

Dosen pembimbing : ZULFITA S.SiT

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dasawisma dalam kebidanan Komunitas dengan lancar. Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb V. Hal ini karena untuk mengetahui bagaimana dasawisma dan perannya dalam masyarakat. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang kami dapatkan, sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kami mengharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pengetahuan bagi pembaca tentang dasawisma dalam kebidanan komunitas.

Padang,

Mai 2012

penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I : Pendahuluan

I.I Latar belakang I.2 Tujuan Bab II : Pembahasan 2.I Pengertian 2.2 Peran dasawisma 2.3 Gerakan PKK Bab III : Penutup 3.I kesimpulan Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10-20 rumah yang bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran). Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait). Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan prilaku masyarakat. Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dasawisma. 2. Untuk mengetahui peran dasawisma dalam masyarakat. 3. Untuk mengetahui program kerja dasawisma dalam masyarakat.

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 20 kepala keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua. Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan. Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Dasawisma merupakan suatu kelompok persepuluhan dari suatu masyarakat yang nantinya akan berperan aktif dalam melancarkan program program yang sudah direncanakan oleh masyarakat. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran) Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya. Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung. Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan, yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.

Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Usaha perbaikan gizi keluarga. Masalah pertumbuhan anak. Makanan sehat bagi keluarga. Masalah kebersihan lingkungan. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita. Masalah penyakit

Contoh Program kerja Dasa wisma Masalah : Usaha perbaikan gizi keluarga yang merupakan usaha perbaikan gizi seluruh anggota keluarga. Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan kader masyarakat. Tujuan Kegiatan : Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan. Masyarakat ikut serta dalam kegiatan . Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi. Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota keluarga lainnya.

B. Peran dasawisma

Salah satuorganisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan

keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan spritual. Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu, ada seorang penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga. Menurutnya, peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan. Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai mitra. Selainitu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah. Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi

munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepatsasaran. Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan. Juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan

sebagainya yang mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.

10 PROGRAM POKOK PKKA. PROGRAM POKJA I Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong. 1. Tugas a. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia. b. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang Penghayaan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). c. Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba. d. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam kelurga dan lingkungan. e. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill. f. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya. g. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan. 2. Prioritas Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu:

Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) PKBN mencakup 5 (lima) unsur: Kecintaan tanah air Kesadaran berbangsa dan bernegara Keyakinan atas kebenaran Pancasila Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara Memiliki kemampuan awal bela Negara

Kesadaran Hukum (KADARKUM) KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dll.

Pola Asuh Anaka dan Remaja Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun di dalam keluarga sesuai budaya bangsa.

Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill) Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya penvegahan penyalahgunaan Narkoba.

Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga.

3. Gotong Royong Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan. 1) Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama.

2) Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya. 3) Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). B. PROGRAM POKJA II Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta

Pengembangan Kehidupan Berkoperasi. 1. Tugas Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan. a. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB) b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C. c. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya. d. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka

meningkatkan pendidikan keluarga. e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK. f. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK. g. Identifikasi kebutuhan pelatihan. h. Menyusun modul-modul pelatihan. i. Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional. j. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.

2. Prioritas Program Pendidikan dan Keterampilan

1. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal. 2. Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB. 3. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of Trainer (TOT). 4. Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK. 5. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman mitra PAUD bekerjasama dengan Pokja IV. 6. Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerjasama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI. 7. Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) perempuan maupun laki-laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupann diri dan keluarganya. 8. Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan Posyandu. 9. Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C bekerjasama dengan insansi terkait. 10. Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun). 11. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan. 12. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui aman Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan Instansi terkait. 13. Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal dan lintas kelembagaan. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

1. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di daerah dan mengetahui keberhasilannya. 2. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-PKK. 3. Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK. 4. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2KPKK melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain. 5. Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda. 6. Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. 7. Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK. C. PROGRAM POKJA III Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga. 1. Tugas a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996 tentang Pangan. b. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas. c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal. d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. e. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat. f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).

g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien. h. Membudayakan Aku Cinta Makanan Indonesia dan Aku Cinta Produk Indonesia sehingga menumbuhkan rasa bangga. i. Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia. j. Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya. k. Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana, cinderamata khas daerah untuk menunjang pariwisata. l. Mendorong terciptanya lapangan/ kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan perumahan. m. Memasyaratkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup keluarga. n. Memantapkan pemahamam tentang fungsi rumah sebagai tempat kembang keluarga harmonis. o. Meningkakan jalinan kerjasama dengan institusi terkait. p. Melaksanakan PMT-AS terkoorinadi dan terpadu. q. Sosialisasi Program Nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) dalam rangka mencerdaskan bangsa. r. Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan keluarga. s. Menjaga kelestarian hutan. 2. Prioritas Program 1. Pangan a. Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga melalui penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai potensi daerah. b. Peningkatkan pangan keluarga sehari-hari dengan mendorong terciptanya sikap dan perilaku masyarakat melalui penganekaragam makanan dengan menerapkan pola pangan 3B (beragam, bergizi dan berimbang) sesuai potensi daerah. c. Mewaspadai terjadinya karacunan pangan, mulai dari menanam, memilih, mengelola sampai terhidangnya makanan, menghindari bahan tambahan makanan yang berbahaya, antara lain: zat pewarna, abahan pengawet, produk kadaluwarsa, dan penggunan pestisida.

d. Meminimalkan budaya/ tradisi pangan yang merugikan kesehatan misalnya orang hamil/ balita banyak pantangan makan. e. Mengoptimalkan HATINYA PKK dengan tanaman pangan dan tanaman produktif/ keras (bernilai ekonomi tinggi), minimal untuk memenuhi keperluan dan tabngan keluarga sera meningkatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) f. Mengembangkan industri pangan rumah tangga dan mengadakan penyuluhan, oreintasi dan pelatihan untuk menunjang pemasaran. g. Pengadaan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan kreaifitas cipta makanan. h. Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menunjang usaha agrobisnis, holtikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dalam mencapai taraf dan kesejahteraan keluarga. i. Menyempurnakan dan Sosialisasi buku Peran PKK dalam mendukung Gerakan Percepatan Keanekaragam Konsumsi Pangan. 2. Sandang a. Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain. b. Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan internasional. c. Mengadakan kerjasama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan pariwisata. d. Membudayakan peilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri (Aku Cinta Produk Indonesia). 3. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga a. Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT) melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri Bina (Bina Usaha, Bina Manusia. Dan Buna Lingkungan), gotong royong serta mengupayakan bantuan dari instansi/ dinas terkait, bank, swasta dan masyarakat. b. Meningkatkan permasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta menumbuhkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal di daerah tegangan listrik tinggi, bantaran sungai, timbunan samah, tepian jalan rel kereta api dan menumbuhkan kesadaran hukum tentang kepemilikan rumah dan tanah. c. Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumah tangga, sarana dan parsarana perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan.

d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam mengharmoniskan dan membahagiakan kehidupan keluarga. e. Meningkatkan penerapan pola hidup/ perilaku bagi penghuni rumah susun.

D. PROGRAM POKJA IV Pokja IV mengelola Program Kesehatan, Kelestraiasn Lingkungan Hidup, dan perencanaan Sehat. 1. Tugas a. Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan meillenium antara lain: b. Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (idikator antara lain: menurunkan prefalansi anak balita yang kurang gizi). c. Menurunkan angka kematian anak. d. Meningkatkan kesehatan Ibu hamil e. Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. f. Menjamin kelestarian lingkungan hidup.

g. Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) h. Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU. i. j. Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP) Melaksanakan pencatatan ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan kematian bayi dan balita. k. Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan. l. Mewujudkan keluarga kecil, bahafia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar tercapai generasi yang sehat cerdas dan tangguh. m. Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan manabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan dalam keluarga dalam rangka mendukung perncanaan sehat. 2. Prioritas Program Kesehatan

a. Memantapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARGIZI) dalam upaya menurunkan prefalansi anak balita kurang gizi. b. Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI), balita.

c. Kulaitas gizi pada BUMIL yang kekurangan Enegi Kronik (KEK) dengan mengukur Lingkat Lengan Atas (LILA). d. Penanggulangan gangguan akibat kekurangan garam yodium (GAKY) e. Suplementasi Zat Gizi f. Pemberian Asi Eksklusif selama 6 (enam) bulan

g. Mekanan pendamping iar susu Ibu (MP-ASI) h. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, lansia di Posyandu. i. Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS). Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari:

a. Mebudayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS), kebersihan pribadi. b. Menggunting dan memelihara kebersihan kuku. Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekali.

a. Usaha kesehatan sekolah b. Membudayakan lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) dan rutin untuk menurunkan angka kematian anak dan ibu. c. Meningkatkan kesadaran pasangan usia subur (PUS) tentang manfat pemakaian alat kontrasepsi. d. Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak menular. e. Meningkatkan anam dan pelihara pohon dalam upaya kelestaisn lingkungan hidup, emngurangi dampak global warming (pemanasan global) f. Mendorong swadya masyarakat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAl) malalui antara lain: Gerakan Sayang Ibu (AKI) dengan Program Perencanaan Persalinan, Pencegahan dan Komplikasi (P4K). Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa dan Kelurahan. Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin. Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok-kelompok Dasawisma. Ambulan Desa

g. Pemahaman tertib admnistrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga. h. Optimalisasi Posyandu

C. Gerakan PPK

Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan, PKK dikelola dan digerakkan oleh Tim Penggerak PKK yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah), secara fungsional. Dapat dikemukakan bahwa kunci berkembangnya program dan kegiatan PKK, justru ada peran nyata diwujudkan oleh istri Pimpinan Daerah. Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan melalui Kelompok Dasawisma, yaitu kelompok 10 20 KK yang berdekatan. Ketua Kelompok Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang sakit, orang yang buta huruf dan sebagainya. Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada kelompok PKK setingkat diatasnya, yang akhirnya sampai di Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan. Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang tidak menerima gaji, baik perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK. Walaupun Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya ibu rumahtangga, perempuan, sebagai sosok sentral dalam keluarga. Ia tidak hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan mengasuh anak saja. Banyak diantara ibu rumahtangga yang membantu suami disawah, bahkan berusaha menambah pendapatan keluarga dengan berjualan. Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak. Pembinaan tehnis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan dalam kerjasama dengan unsur dinas instansi pemerintah terkait.

Keberhasilan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK, tidak akan tercapai dengan maksimal dan optimal tanpa adanya partisipasi masyarakat itu sendiri,

Dasa Wisma melakukan kegiatan nyata bagi masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya, menjalin persatuan dan kesatuan dengan koordinasi yang terus menerus baik diantara pengurus maupun dengan seluruh komponen yang ada di desa.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 20 kepala keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua. Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan. Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Dasawisma merupakan suatu kelompok persepuluhan dari suatu masyarakat yang nantinya akan berperan aktif dalam melancarkan program program yang sudah direncanakan oleh masyarakat. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran) Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya. Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung. Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan, yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.

Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut : 1. Usaha perbaikan gizi keluarga. 2. Masalah pertumbuhan anak. 3. Makanan sehat bagi keluarga. 4. Masalah kebersihan lingkungan. 5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya. 6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita. 7. Masalah penyakit

DAFTAR PUSTAKA

http/www.kebidanan komunitas.com