02 Prinsip Good Governance, Kontrol & Etika Pengelolaan Keuangan Negara 15 JUNI 2010
-
Upload
azty-vin-drew -
Category
Documents
-
view
373 -
download
2
Transcript of 02 Prinsip Good Governance, Kontrol & Etika Pengelolaan Keuangan Negara 15 JUNI 2010
Prinsip Good Governance, Kontrol & Etika Pengelolaan Keuangan Negara
PILAR-PILAR GOOD GOVERNANCE PEMERINTAH Good Public Governance SEKTOR SWASTA Good Corporate Governance MASYARAKAT MADANI Civil Society
PEMERINTAH Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan Menyediakan public service yang efektif dan accountable Menegakkan HAM Melindungi lingkungan hidup Mengurus standar kesehatan keselamatan publik
SEKTOR SWASTA Menjalankan industri Menciptakan lapangan kerja Menyediakan insentif bagi karyawan Meningkatkan standar hidup masyarakat Memelihara lingkungan hidup Menaati peraturan Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
MASYARAKAT Menjaga agar hak-hak terlindungi Mempengaruhi kebijakan publik Sarana check & balance pemerintah Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah Mengembangkan SDM Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat
POLA INTERAKSI GGPEMERINTAH
MASYARAKAT
SEKTOR SWASTA
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
TertibTaat pada Peraturan Perundangan yang berlaku
AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
EfektifEfisien
Transparan
Memperhatikan Azas Keadilan, kewajaran dan Kepatutan
Bertanggungjawab8
ACCOUNTABILITY
Accountability requires governments to answer to the cityzenry to justify the raising of public resource and the purposes for which they used. Governmental accountability is based on the belief that citizenry has a right to know, a right to receive openly declared facts that may lead to public debate by the citizens and their elected representatives. Financial reporting plays a major role in fulfilling governments duty to be publicity accountable in democratic society. (par 56 Governmental Accounting Standard Board Concept Statement Nr. 1 tentang Objectives of Financial Reporting)
PRINSIP AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY PRINCIPLES)
Perhimpunan Lembaga Pemeriksa Tinggi Sedunia (The Supreme Audit Institution/ BPK se dunia) pada tahunmenyelenggarakan Konggres INTOSAI di kota Lima, Peru Yang kemudian menelorkan Accountability Principles.
Prinsip Pertama
Orang, Badan, Instansi yang mengelola dana publik Wajib menyusun pertanggungjawaban (accountability)
Prinsip Kedua
Laporan
pertanggungjawaban
akan
meningkat
kualitas Jika di audit oleh lembaga pemeriksa ekstern yang Independen dan profesional
AKUNTABILITAS Akuntabilitas terkait dg Tranparansi Aspek Akuntabilitas Kinerja, Politik, dll) (Keuangan,
Aspek Manajerial (Manajerial Accountability) Aspek Keuangan (Financial Accountability) Aspek Hukum (Legal Accountability)
ASPEK ASPEK AKUNTABILITASAspek Kebijakan (Policy Accountability) Aspek Politik (Political Accountability)
Akuntabel dan Transparansi indikator minimalnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Akuntabel (Tanggung Gugat).Indikator minimalnya adalah :1. Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan 2. Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan.
8/18
Perangkat Pendukung Indikatornya adalah :1. Mekanisme pertanggungjawaban. 2. Laporan tahunan. 3. Laporan pertanggungjawaban. 4. Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara. 5. Sistem pengawasan. 6. Mekanisme Reward dan Punishment.
9/18
B.
TransparansiIndikator minimalnya adalah :1. Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik. 2. Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas dipeoleh, dan tepat waktu.
Perangkat Pendukung Indikatornya adalah :1. Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi 2. Pusat Informasi 3. Website 4. Iklan Layanan Masyarakat 5. Media Cetak 6. Papan Pengumuman10/18
AKUNTABILITAS PUBLIK AKUNTABILITAS VERTIKAL Akuntabilitas terhadap atasan AKUNTABILITAS HORISONTAL Akuntabilitas terhadap masyarakat
DIMENSI AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KEJUJURAN DAN HUKUM AKUNTABILITAS PROSES AKUNTABILITAS PROGRAM AKUNTABILITAS KEBIJAKAN
VALUE FOR MONEYKonsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama yaitu ekonomis, efisien dan efektif
VFM EKONOMI Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga terendah EFISIEN Pencapaian output maksimum dengan input tertentu atau input terendah untuk mencapai output tertentu EFEKTIF Tingkat pencapaian hasil program dan target yang ditetapkan
Efisiensi dan efektifitas indikator minimalnya adalah:A. Terlaksananya administrasi penyelenggaraan negara yang berkualitas dan tepat sasaran dengan penggunaan sumber daya yang optimal. Adanya perbaikan berkelanjutan.
B.
C. Berkurangnya tumpang tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/ unit kerja.
Sementara itu, perangkat pendukung indikatornya adalah:A. Standar dan indikator untuk menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan. B. Survei-survei kepuasan para Stakeholders.
6/18
PRAKTIK GOOD GOVERNANCE YG HARUS DIBANGUN
8 PRINSIP DASAR GOOD GOVERNANCE (WORLD BANK)1. Partisipasi 2. Tegaknya Supremasi Hukum 3. Transparansi 4. Responsif (kepedulian pada stakeholder) 5. Berorientasi pada konsensus 6. Kesetaraan 7. Efektifitas dan efisiensi 8. Akuntabilitas
REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Anggaran Pertanggungjawaban
PENGAWASAN
Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara
OBYEK
SUBYEK
PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN KEUANGAN NEGARA
PROSES
TUJUAN
ASAS UMUM DALAM PKN Asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan dan asas spesialitas. Best practices : akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam PKN, Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang independen.
ACUAN : REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA, MEMPERKOKOH LANDASAN PELAKSANAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
PERUBAHAN MENDASAR REFORMASI KEUANGAN NEGARA Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara Asas-asas umum Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara Penyusunan dan Penetapan APBN dan APBD Hubungan keuangan pemerintah Pelaksanaan APBN dan APBD Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara
REFORMASI KEUANGAN NEGARA
Di dalam otonomi daerah telah terjadi pembaharuan (reformasi) di bidang keuangan mencakup berbagai bidang yakni :Discretion Reform Reformasi di bidang keleluasaan pemerintah daerah dalam mengelola sumber pendapatan Budget Reform
Reformasi dalam pengelolaan anggaran daerah
Deficit Spending Reform
Reformasi dalam menggunakan dana pinjaman Reformasi dalam strategi pembiayaan.
Strategic Cost Reform
Di dalam Otonomi daerah dimungkinkan berbagai Strategi pembiayaan dalam meperoleh dana dan penggunaanya26
Reformasi ini menyangkut pemberian keleluasaan dalam mengelola keuangan daerah
Discretion Reform
Dalam otonomi daerah berdasarkan UU No. 22/1999 Dan UU No. 25/1999 anggaran yang sudah disetujui DPRD Tidak lagi harus dimintakan pengesahan Pemerintah daerah di atasnya Karena memang pemerintahan daerah tidak lagi berjenjang
DPRD juga diberikan kewenangan menentukan anggaran untuk lembaga legislatif
27
DEFICIT SPENDING REFORM
Sampai dengan Orde Baru Pemerintah Tidak Pernah menyatakan terjadi Deficit Alasannya menganut anggaran berimbang yang dinamis Padahal yang terjadi pinjaman yang diterima dicatat sebagai Pendapatan Sejak Menteri Keuangan Bambang Sudibyo direformasi, Penempatan Pinjaman tidak dicatat sebagai Pendapatan tetapi sebagai Pinjaman 28
REFORMASI KEUANGAN NEGARA REFORMASI DALAM PERENCANAAN REFORMASI DALAM PENGANGGARAN REFORMASI DALAM PELAKSANAAN KEUANGAN REFORMASI DALAM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN REFORMASI DALAM PENGAWASAN
REFORMASI PERENCANAANDULU PROPENAS PROPEDA PELITA GBHN SEKARANG RPJP RPJPD RPJM RPJMD RKPD KUA
REFORMASI PENGANGGARANDULU TRADISIONAL LINE ITEM INCREMENTAL BERIMBANG DINAMIS SEKARANG NPM ANGGARAN KINERJA SURPLUS/DEFISIT
Penyusunan dan Penetapan APBN dan APBD Anggaran adl alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan ekonomi Peran DPR dan DPRD serta Pemerintah dalam penyusunan dan penetapan anggaran Pengintegrasian sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem penganggaran Penyempurnaan klasifikasi anggaran Penyatuan anggaran Penggunaan kerangka pengeluaran jk menengah
Pelaksanaan APBN dan APBD Masalah administratif diatur dalam undangundang tentang perbendaharaan negara ( UU No 1 th 2004) Pemerintah perlu menyampaikan laporan realisasi semester pertama (akhir Juli) kepada DPR/DPRD Pelaksanaan anggaran berbasis prestasi kerja
Budget Reform
Perubahan Proses Penyusunan Anggaran
Perubahan Struktur Anggaran
34
Perubahan Struktur Anggaran
Perubahan struktur anggaran terjadi dari anggaran tradisional yang bersifat Line item dan incrementalism menjadi anggaran kinerja Perubahan dimaksud untuk menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas35
SEGI POSITIF PERUBAHAN STRUKTUR ANGGARAN
Bilamana terjadi surplus/defisit akan nampak jelas Memudahkan membuat perhitungan anggaran daerah Memudahkan dalam melakukan analisis, evaluasi dan pengawasan anggaran (budgetary control) Memungkinkan pembentukan cadangan melalui transfer
36
REFORMASI PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN
AKUNTANSI
Hubungan keuangan Pemerintah Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter Pemerintah pusat wajib mengalokasikan dana perimbangan kepada pemerintah daerah Pinjaman asing harus disetujui oleh DPR Hubungan dengan perusahaan swasta, perusda, dan badan pengelola dana masyarakat, dalam hal keuangan harus mendapat persetujuan DPR/DPRD
POLA PENYELENGGARAAN KEUANGAN DI INDONESIA SENTRALISASI DESENTRALISASI DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN
22/05/12
39
DESENTRALISASIPENYERAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
DEKONSENTRASIPELIMPAHAN WEWENANG DARI PEMERIN-TAH KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMEINTAH PUSAT DAN/ATAU PERANG-KAT PUSAT DI DAERAH 22/05/12 40
TUGAS PEMBANTUANPENUGASAN DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA & DESA ATAU DARI PROVINSI/KAB/KOTA KE DESA UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU YANG DISERTAI PEMBIAYAAN, SARANA, & PRASARANA SERTA SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN KEWAJIBAN MELAPORKAN PELAKSANAANNYA DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKANNYA KEPADA YANG MENUGASKAN22/05/12 41
PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Laporan keuangan terdiri dari :1. Laporan realisasi anggaran 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas laporan keuangan
Penyampaian laporan wajib tepat waktu dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintah yang ditetapkan melalui PP
PENGAWASAN
PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA
INTERNAL
EKSTERNAL
BADAN PENGAWAS BPK BPKP INSPEKTORAT JENDRAL INSPEKTORAT PROPINSI INSPEKTORAT KABUPATEN INSPEKTORAT KOTA
Reformasi Hukum di Bidang Pengelolaan Keuangan ORDE BARU (SENTRALIS TIK) UU NO. 5/1974
REFORMA SI TAHAP I UU NO. 22/1999 UU NO. 25/1999 PP NO. 105/2000 KEPMEND AGRI NO. 29/2002
REFORMA SI TAHAP IIUU NO. 17/2003 UU NO. 1/2004 UU NO. 15/2004 UU NO. 25/2004 UU NO. 32/2004 UU NO. 33/2004 PP NO. 24/2005
Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA)
PP NO. 5/1975 PP NO. Manual 6/1975
PP NO. 58/2005
PERDA POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PERATURAN/ KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PERMEND AGRI NO. 13/2006 PERMEND AGRI NO. 59/2007
LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPerencanaanInput Proses Output/Input
PelaksanaanProses
Pengawasan/ PengendalianOutput
Output/Input Proses
Kebijakan Umum APBD
Prioritas & Plafon Anggaran Sementara Kegiatan Anggaran RPJMD/RKPD
Aspirasi Kinerja Masa Lalu Asumsi Dasar
Penjaringan
Prestasi
Pemerintah (RPJM/RKP/ Prioritas Pembangunan)
Kebijakan
Penatausaha Kerja n& Perda APBD Akuntansi Laporan Pelaksanaan Formulir/Dokumen APBD
APBD
Catatan/RegisterSemesteran Tahunan
Evaluas i Kinerja
Hasil Evaluasi
KONDISI YANG TIDAK MENDUKUNG
Otonomi Daerah dimulai pada tahun 2001 dimana negara sedang mengalami krisis Ekonomi (Krisis Multi Dimensional) Sedang menghadapi gerakan separatis Aceh Merdeka, Maluku, Papua Merdeka, Sehingga Otonomi dirancukan dengan pembagian kedaulatan (Souverignity) Heterogenitas dalam penyebaran penduduk, kekayaan alam, kualitas penduduk Krisis Kepercayaan terhadap Pemimpin nasional akibat dari krisis ekonomi dan Korupsi, BLBI- KLBI, Hutang yang menumpuk Sistem anggaran yang tidak menggunakan Fund System sehingga perbaikan sIstem Perencanaan yang agak Sulit
49