Post on 15-May-2023
1. Teori Geosinklin
Teori ini dicetuskan oleh Hall tahun 1859 lalu
dipublikasikan oleh Dana pada tahun1873. Teori
geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada
kerak bumi mengalamidepresi selama beberapa waktu
sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang
tebal.Proses pengendapan ini menyebabkan Subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang
tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses
orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama
proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. Batuan yang terdeformasi di
dalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya
cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga
batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang
terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya
isostasi. Dalam teori tektonik lempeng geosinklin
merupakan bagian dari siklusnya. Teori ini mempunyai
kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas
vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas
vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori
geosinklin.
Gambar 1. Teori Geosinklin
2. Teori Continental drift
Revolusi dalam ilmu pengetahuan kebumian sudah
dimulai sejak awal abad ke 19, yaitu ketika
munculnya suatu pemikiran yang bersifat radikal pada
kala itu dengan mengajukan hipotesa tentang benua
benua yang bersifat mobil yang ada di permukaan
bumi. Sebenarnya teori tektonik lempeng sudah muncul
ketika gagasan mengenai hipotesa Pengapungan Benua
(Continental Drift). diperkenalkan pertama kalinya oleh
Alfred Wegener (1915) dalam bukunya “The Origins of
Oceans and Continents”. Pada hakekatnya hipotesa
pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang
menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini
dahulunya bersatu yang dikenal sebagai super-
kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea
ini diduga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu
yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted)
ke posisi seperti saat ini. Bukti bukti tentang
adanya super-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun
yang lalu didukung oleh fakta fakta sebagai berikut:
1. Kecocokan / kesamaan Garis Pantai
2. Persebaran Fosil
3. Kesamaan Jenis Batuan
4. Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic
5. Pengapungan Benua dan Paleomagnetisme
3. Teori Tektonik Lempeng
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang
menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang
mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang
berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik
lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi
(litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-
lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi
satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng
tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh
rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui
bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan
akan semakin cepat ke arah ekuator.
Gambar 2. Teori Tektonik Lempeng
Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut
diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi
antara lempengnya sebagai berikut:
1. Batas Konvergen: Batas konvergen adalah batas
antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas
lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi
(Subduction) atau Obduksi (Obduction).
2. Batas Divergen: Batas divergen adalah batas
antar lempeng yang saling menjauh satu dan
lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya
gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan
naiknya magma kepermukaan dan membentuk material
baru berupa lava yang kemudian berdampak pada
lempeng yang saling menjauh.
3. Batas Transform: Batas transform adalah batas
antar lempeng yang saling berpapasan dan saling
bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar
mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas
lempeng jenis transforms adalah patahan San
Andreas di Amerika Serikat.
REFERENSI
Magetsari, Noer Aziz, dkk. 2006. Geologi Fisik. Bandung.
Penerbit ITB.
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/GEOLOGITEKNIK/
document/3_Bumi_d
n_Teori_Tektonik_Lempeng.pdf (diunduh pada hari
Selasa, 15 September 2015 Puku 7.30 wib)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/
UPI_SUPRIYATNA/Teori_Pembe
ntukan_Permukaan_Bumi_Oleh_Faktor_Endogen.pdf
(diunduh pada hari Selasa, 15 September 2015 Puku
7.30 wib)
unsri.ac.id/userfiles/Bab-2+Teori+Pembentukan+Bumi.pdf
(diunduh pada hari
Selasa, 15 September 2015 Puku 7.30 wib)
http://fahrudin.blog.undip.ac.id/files/PROSES-GEOLOGI-
2.pdf (diunduh pada
hari Selasa, 15 September 2015 Puku 7.30 wib)