Post on 07-Jan-2023
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PROMOSI
BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG
MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
DIII Desain Komunikasi Visual
Oleh:
IRSAN MURDIKDO
NIM. C9508003
PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Kemenangan kita bukan karena tidak pernah jatuh, namun berani bangkit setiap
kali jatuh”. (Oliver Goldsmith)
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua dan orang- orang yang berharga dalam hidupku
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
PERANCANGAN PROMOSI BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG
MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar
Ahli Madya dalam Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual, Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selesainya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan secara
moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi DIII Desain
Komunikasi Visual.
3. Drs. Bedjo Riyanto,M.Hum selaku Pembimbing I Tugas Akhir.
4. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing II Tugas Akhir.
5. Joko Umboro Jati selaku Manajer Pengelola BRT Trans Semarang dan seluruh
staff BLU BRT Trans Semarang atas kemudahan dalam penelitian.
6. Seluruh Dosen DIII Desain Komunikasi Visual yang telah memberikan
bimbingan selama perkuliahan.
7. Laksono dan Joko S, terimakasih atas kemudahan beradministrasi.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Semua pihak yang telah membantu, dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak
orang, baik bagi penulis maupun setiap orang yang membacanya, dan semoga
Allah SWT selalu membimbing kita dalam menjalankan kehidupan yang lebih
baik.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Perancangan ................................................................................ 3
BAB II IDENTIFIKASI DATA ....................................................................... 4
A. Data Produk ............................................................................................. 4
1. Pengertian dan Sejarah Transportasi ................................................. 4
2. Bus Rapid Transit ............................................ ................................ 5
3. Pengertian dan Sejarah BRT Trans Semarang ................................. 8
4. Promosi ............................................................................................. 15
5. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................. 15
B. Target ..................................................................................................... 16
1. Target Market ................................................................................... 16
2. Target Audience ............................................................................... 17
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C. Komparasi .............................................................................................. 18
1. Trans Jogja ....................................................................................... 18
2. Batik Solo Trans ............................................................................... ..23
BAB III KONSEP PERANCANGAN ............................................................. 26
A. Konsep Karya .......................................................................................... 26
B. Konsep Perancangan .............................................................................. 32
C. Teknik Pelaksanaan ................................................................................ 45
D. Perancangan Media ................................................................................ 45
BAB IV VISUALISASI KARYA .................................................................... 55
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 76
A. Kesimpulan .............................................................................................. 76
B. Saran ......................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMA KASIH
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANCANGAN PROMOSI BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL
Irsan Murdikdo 1
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Esty Wulandari, S.Sos, M.Si 3
ABSTRAK
2012. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Promosi Bus Rapid Transit Trans Semarang Melalui Media Komunikasi Visual. Adapun masalah yang dikaji adalah bagaimana merancang strategi promosi melalui media komunikasi visual dan penempatan media/media placement yang tepat agar dapat mengangkat citra atau brand image BRT Trans Semarang. Perkembangan sarana transportasi umum pada saat ini sangat pesat. BRT Trans Semarang merupakan alternatif baru sarana transportasi dalama kota yang didesain khusus untuk memberikan layanan angkutan cepat dalam kota dan memberikan kenyamanan kepada para penggunanya. Namun, minat masyarakat masih kurang terhadap penggunaan BRT Trans Semarang. Oleh karena itu, strategi promosi yang kreatif, menarik, komunikatif, dan media placement yang tepat, salah satunya dengan penggunaan maskot sebagai penunjang kegiatan promosi BRT Trans Semarang diharapkan mampu mempromosikan BRT Trans Semarang kepada masyarakat, mengangkat citra atau brand image yang mempunyai karakter tersendiri, dan mampu meningkatkan penjualan produk.
1 Mahasiswa DIII Desain Komunikasi Visual dengan NIM C9508003 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DESIGN PROMOTION BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG
VISUAL COMMUNICATION THROUGH MEDIA
Irsan Murdikdo 1 Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Esty Wulandari, S.Sos, M.Si 3
ABSTRACT
2012. Introduction to this thesis entitled Design Promotion Bus Rapid Transit Trans Semarang Through Visual Media Communications. The problem studied is how to design promotional strategies through visual communication media and media placement / media placement is appropriate in order to lift the image or brand image of BRT Trans Semarang. The development of public transportation at this very rapidly. BRT Trans Semarang is a new alternative means of transportation glittering city designed specifically to provide rapid transit service in the city and provide convenience to its users. However, the public interest is still lacking on the use of BRT Trans Semarang. Therefore, creative promotional strategies, attractive, communicative, and media placement is appropriate, one with the use of mascots to support promotional activities BRT Trans Semarang is expected to promote the Trans Semarang to society, to lift the image or brand image that has its own character, and able to increase product sales.
1 DIII student of Visual Communication Design with NIM C9508003 2 Supervisor I 3 Supervisor II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan alat transportasi
sebagai sarana untuk memudahkan mereka saat berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain dalam proses untuk mencukupi kebutuhannya. Alat transportasi
yang digunakan manusia dalam berindah dari satu tempat ke tempat lain meliputi
alat transportasi darat, laut dan udara.
Jenis alat transportasi darat pada abad 21 saat ini lebih modern dan
canggih, dibandingkan dengan alat transportasi darat pada zaman dahulu. Hal ini
karena alat transportasi darat saat ini telah menggunakan mesin sebagai alat
penggerak, dibandingkan dengan alat transportasi darat pada zaman dahulu yang
masih menggunakan tenaga manusia ataupun hewan seperti delman, sepeda dan
gerobak. Alat transportasi darat yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini
diantaranya angkutan kota (angkuta), bus, taksi, kereta api dan sepeda motor.
Bus memiliki pengertian, kendaraan bermotor angkutan umum besar yang
dapat memuat banyak penumpang (Moeliono, 1990 :140). Bus digunakan oleh
masyarakat untuk mengantarkan ke daerah tempat tujuan mereka.
Dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, bus terbagi menjadi bus
dalam kota (bus kota), bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan bus antar kota
antar provinsi (AKAP). Armada bus kota di Semarang akan menjadi bahan kajian
penulis dalam karya ini.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Bus Rapid Transit (BRT) adalah sistem angkutan cepat (rapid transit)
yang dilayani bus, di kota Semarang muncul dengan nama Trans Semarang. BRT
Trans Semarang diluncurkan sejak 18 September 2009 dan menjadi alternatif baru
bagi masyarakat kota Semarang yang didesain khusus untuk memberikan layanan
angkutan cepat dalam kota sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.
Bus yang digunakan untuk BRT Trans Semarang ini didesain untuk memberikan
kenyamanan bagi para penggunanya seperti, kapasitas + 83 penumpang;
kenyamanan (pendingin udara, sistem penerangan); lantai bus didesain dengan
tinggi + 110 cm sesuai tinggi halte; ramah lingkungan (kebisingan, emisi);
disediakan ruang untuk penumpang difable (penyandang cacat) dan tersedianya
fasilitas informasi perjalanan.
Ternyata dari semua fasilitas BRT Trans Semarang yang telah tersedia,
belum dapat menarik minat masyarakat sepenuhnya untuk menggunakan jasa
angkutan ini. Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi dan sosialisasi dari
pihak BRT Trans Semarang kepada masyarakat. Dari permasalahan tersebut, perlu
adanya sarana komunikasi visual atau verbal yang tepat dan kreatif untuk menarik
masyarakat agar menggunakan jasa angkutan BRT Trans Semarang sebagai
transportasi darat dalam kota.
Dengan promosi dan strategi yang kreatif melalui media komunikasi
visual, maka akan dibuat perancangan promosi BRT Trans Semarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Bagaimana merancang strategi promosi melalui media komunikasi visual agar
dapat mengangkat citra atau brand image BRT Trans Semarang?
2. Bagaimana merancang penempatan media/media placement yang tepat untuk
BRT Trans Semarang?
C. Tujuan Perancangan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut.
1. Merancang strategi promosi melalui media komunikasi visual agar dapat
mengangkat citra atau brand image BRT Trans Semarang.
2. Merancang penempatan media/media placement yang tepat untuk BRT Trans
Semarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
1. Pengertian dan Sejarah Transportasi
Pengertian transportasi berasal dari kata Latin, yaitu transportare, di
mana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut
atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu)
ke sebelah lain atau suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi dapat
didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang
dan/atau penumpang dari suatu tempat untuk dapat mencapai tempat tujuan
dan ke tempat lainnya (Rustian Kamaluddin, 2006).
Pengertian lain menjelaskan bahwa transportasi yaitu pemindahan
manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktifitas sehari-hari ( http://id.wikipedia.org). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, transportasi memiliki pengertian, pengangkutan barang oleh
berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi (Moeliono,
1990:960).
Jenis alat transportasi darat pada abad 21 saat ini lebih modern dan
canggih, dibandingkan dengan alat transportasi darat pada zaman dahulu. Hal
ini karena alat transportasi darat saat ini telah menggunakan mesin sebagai alat
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
penggerak, dibandingkan dengan alat transportasi darat pada zaman dahulu
yang masih menggunakan tenaga manusia ataupun hewan seperti delman,
sepeda dan gerobak. Alat transportasi darat yang banyak digunakan oleh
masyarakat saat ini diantaranya angkutan kota (angkuta), bus, taksi, kereta api
dan sepeda motor. Berkembangnya alat transportasi seirng dengan kemajuan
teknologi dan sumber daya manusia.
Kemajuan alat transportasi saat ini memudahkan masyarakat dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, tranportasi memiliki peranan
penting dan strategi dalam pembangunan nasional, mengingat transportasi
merupakan sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkokoh
persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan.
Jadi, transportasi memegang peranan yang sangat penting karena melibatkan
dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia yang saling berkaitan.
Semakin lancar transportasi tersebut, maka semakin lancar pula perkembangan
pembangunan daerah maupun nasional.
2. Bus Rapid Tansit
Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang
cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal.
Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang
mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa
memanggilnya right of way (http://id.wikipedia.org/wiki/Bus_Rapid_Transit).
Beberapa fitur yang membedakan antara bus rapid transit dengan bus
konvensional antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
a. Jalur khusus bus, jalur khusus (atau di jalur ekslusif) right of way:
Fitur utama BRT adalah jalur khusus dimana jalur tersebut bebas dari
jangkauan mobil pribadi. Hal ini menyebabkan bus dioperasikan di level
kualitas tinggi sejak hanya pengendara bis profesional yang hanya ada di
busway. Sebuah sisi benefit bisa direndahkan biaya konstruksinya sejak
busway di-engineered untuk memasuki zona aman bila dikomparasikan
dengan untuk jalan yang dibuka untuk pengemudi non profesional.
b. Jalur komperhensif: Tambahan untuk menggunakan busway, BRT bisa
mengambil bagian dari jalan-jalan di setiap kota dan mempunyai network
jalan untuk mobil pribadi. Servis ini bisa membuat waktu menjadi lebih
efisien dan cepat dibandingkan sistem bus biasa yang memakan waktu
lebih lama.
c. Melayani market tertentu dengan frekuensi tinggi servis setiap hari:
Network BRT bisa melayani market tertentu (semua penumpang) dengan
mengangkut penumpang dari lokasi sekarang menuju tujuan mereka
dengan frekuensi tinggi dan waktu yang lebih cepat bisa membuat level
kekaguman konsumen meningkat. Dibandingkan dengan sistem transit
yang lain sistem ini bisa berjalan dengan baik. Jika sistem ini berjalan
dengan kacau maka servis tidak akan melayani market tertentu.
d. Prioritas bus / Jalur bus: Setiap jalur bus pasti ada rambu tertentu. Bila
lampu hijau di interseksi yang memiliki sinyal pasti akan mendeteksi bila
melewati bus. Prioritas interseksi seharusnya bisa dioptimalkan dan bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
membantu saat pertemuan antara jalur bus dan jalan, karena lalu lintas bisa
kacau diantara bus dan sinyal lalu lintas.
e. Kendaraan yang punya karateristik tram : Sistem ini kadang-kadang juga
melibatkan teknnologi terbaru di antaranya bus tempel dan bus tempel
ganda.
f. Gambar spesifik dengan nama perusahaan : (Viva, TransMillenio, Trans
Jakarta dan lain sebagainya) dan stasiun yang spesifik dengan fitur seni
dari negara-negara yang menggunakan BRT.
g. Koleksi penumpang off-bus: Koleksi on board konvensional tanpa
penumpang bisa menurunkan proses boarding, biasanya bila ada
penumpang yang tujuannya atau kelas penumpangnya. Alternatif lain
adalah bila penumpang masuk lewat stasiun bis yang tidak ditutup atau
area shelter sebelum kedatangan bus. Sistem ini mencegah penumpang
berdiri di semua pintu pemberhentian bus.
h. Lantai Boarding: Banyak sistem BRT yang menggunakan sistem low-
floor (atau sistem high-floor bila bus yang digunakan adalah high-floor
bus) untuk mempermudah penumpang masuk bus.
i. Halte: BRT berkualitas tinggi bisa membuat haltenya menjadi berkualitas
tinggi dan menghadirkan fitur yang berkualitas tinggi pula seperti pintu
geser yang terbuat dari kaca, konter tiket yang dijaga dan tempat
informasi, dan masih banyak fitur lain di daftar ini di antaranya off-bus
fare collection dan lantai boarding.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Di beberapa negara, seperti di Amerika Utara, negara-negara di Eropa
dan Australia, sistem bus rapid transit ini sudah lama diperkenalkan. Di
Indonesia, sistem bus rapid transit pertama kali muncul di Jakarta yakni, Trans
Jakarta. Setelah Trans Jakarta, beberapa kota di Indonesia khususnya di Pulau
Jawa seperti Bandung (Trans Metro Bandung), Semarang (Trans Semarang),
Jogja (Trans Jogja), Solo (Batik Solo Trans) juga meluncurkan sistem Bus
Rapid Transit ini.
3. Pengertian dan Sejarah BRT Trans Semarang
BRT Trans Semarang adalah sistem angkutan cepat (rapid transit) yang
dilayani bus. BRT Trans Semarang diujicobakan pada 2 Mei 2009, bertepatan
dengan hari jadi Kota Semarang. Namun, BRT Trans Semarang diluncurkan
dan mulai beroperasi sejak 18 September 2009. BRT Trans Semarang menjadi
alternatif baru bagi masyarakat kota Semarang yang didesain khusus untuk
memberikan layanan angkutan cepat dalam kota sehingga memberikan
keuntungan bagi masyarakat. Bus yang digunakan untuk BRT Trans Semarang
ini didesain untuk memberikan kenyamanan bagi para penggunanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Struktur Organisasi BLU UPTD Terminal Mangkang
Gbr. 1 Struktur Organisasi BLU UPTD Terminal Mangkang ( Sumber : BLU UPTD Terminal Mangkang )
b. Sistem Pengelolaan BRT Trans Semarang
Gbr. 2 Sistem Pengelolaan BRT Trans Semarang ( Sumber : BLU UPTD Terminal Mangkang )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c. Sarana dan Prasana BRT Trans Semarang
1) Koridor operasi : Koridor 1 (Mangkang – Penggaron)
2) Panjang rute tempuh / PP : 60 km
3) Jumlah shelter dan ticketing : 61 ( 53 unit APBN, 8 unit APBD II)
4) Jumlah armada : 20 (APBN)
5) Sistem Penarikan Tarif : Konvensional / karcis
d. Koridor BRT Trans Semarang
1) Koridor 1 : Mangkang – Penggaron
2) Koridor 2 : Terboyo – Pudak Payung
3) Koridor 3 : Terboyo – UNDIP Tembalang
4) Koridor 4 : Tanjung Mas – Perumahan Banyumanik
5) Koridor 5 : Penggaron – Terboyo
6) Koridor 6 : Bandara Ahmad Yani – Terboyo
Dari 6 koridor tersebut, saat ini BRT Trans Semarang telah membuka 1
koridor, koridor 1 dengan jurusan Mangkang – Penggaron. Untuk 5 koridor
lainnya masih dalam proses.
e. Spesifikasi armada BRT Trans Semarang
1) Kapasitas + 83 penumpang
2) Kenyamanan (pendingin udara, sistem penerangan)
3) Lantai bus didesain dengan tinggi + 110 cm sesuai tinggi halte
4) Ramah lingkungan (kebisingan, emisi)
5) Ruang untuk penumpang difable (penyandang cacat)
6) Fasilitas informasi perjalanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gbr. 3 Armada BRT Trans Semarang ( Sumber : Dokumentasi penulis )
Gbr. 4 Interior Armada BRT Trans Semarang ( Sumber : Dokumentasi penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
f. Spesifikasi shelter (halte)
1) Struktur permanen
2) Nyaman (terlindung dari panas dan hujan, cukup penerangan
3) Lantai halte sejajar dengan lantai bus ( + 110 cm )
4) Dinding transparan.
5) Tersedia informasi aktual dan akurat yang memudahkan penumpang
6) Menyediakan kemudahan bagi pejalan kaki dan difable (penyandang
cacat)
7) Disediakan ruang iklan
Gbr. 5. Salah satu shelter (halte) BRT Trans Semarang di Jalan Pemuda ( Sumber : Dokumentasi penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Gbr. 6 Interior Shelter BRT Trans Semarang ( Sumber : http://www.dephub.go.id/ )
g. Standard Operating Procedure BRT Trans Semarang
1) BRT menggunakan kendaraan Bus kapasitas 83 penumpang
2) Jalur yang digunakan mix traffic (tidak ekslusif)
3) Frekuensi kendaraan terjadwal
4) Hanya berhenti pada halte/shelter yang telah ditentukan dengan
ketinggian lantai halte + 110 cm.
5) Pengemudi hanya dituntut memenuhi jadwal perjalanan yang telah
ditetapkan.
6) Penerapan sistem ticket terusan.
7) Tidak ada bersinggungan transaksi nominal (Rupiah) antara awak bus
dengan penumpang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gbr. 7 Karcis BRT Trans Semarang ( Sumber : Dokumentasi penulis )
h. Optimalisasi BRT Trans Semarang
1) Penerapan SPM dengan memanfaatkan ticketing system;
2) Rekrutmen tenaga ticketing;
3) Perawatan dan Pemeliharaan Halte BRT;
4) Pemeliharaan Ticketing Sistem ;
5) Pengalihan sistem pengelolaan (dari sistem Sewa Menyewa beralih
dengan Kontrak Jasa Operator)
6) Menjamin keberlangsungan operasionalisasi BRT Koridor 1.
7) Penambahan halte BRT pada titik kantong penumpang.
8) Pemberdayaan angkutan trayek cabang dan ranting sebagai pengumpan
(Feeder)
9) Penambahan koridor BRT Trans Semarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Promosi
Selama ini BRT Trans Semarang belum pernah melakukan promosi
secara khusus hanya sebatas saat uji coba sekaligus peluncuran pada hari jadi
Kota Semarang 2 Mei 2009 oleh Walikota Semarang dan beroperasi pada 18
September 2009. Selain itu juga melalui website Dinas Perhubungan.
Gbr. 8 Website Dinas Perhubungan ( Sumber : www.dephub.go.id )
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari BRT Trans Semarang dibanding dengan armada bus
konvensional adalah fasilitas yang disediakan. BRT Trans Semarang memiliki
kapasitas + 83 penumpang, pendingin udara, sistem penerangan, tersedianya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
fasilitas untuk kaum difable (penyandang cacat) dan sistem informasi
perjalanan. Selain itu, BRT Trans Semarang memiliki shelter (halte) khusus
yang disediakan kepada para pengguna jasa BRT Trans Semarang.
Sedangkan kekurangan dari BRT Trans Semarang yaitu kurangnya
perawatan di setiap shelter yang menyebabkan kerusakan kecil di fasilitas ini.
Jumlah armada bus yang masih sedikit juga menjadi kelemahan dari jasa
transportasi BRT Trans Semarang. Tampilan shelter bus yang masih blank
dibandingkan dengan Solo dan Jogja yang mempunyai ciri khas.
B. Target
Dari berbagai macam bentuk media promosi yang dibuat, diusahakan agar
sampai dan mengena kepada sasaran konsumen, yang meliputi target market dan
target audience.
1. Target Market
Target market biasanya dijabarkan dengan data statistik, khususnya data
demografis dan geografis. Yang paling umum, data demografis berisi: umur,
pendidikan pekerjaan, agama, dan status sosial-ekonomi. Sedangkan data
geografis berisi: desa, kota, provinsi, pesisir, juga pegunungan. (Djito Kasilo,
2008 : 11)
Target market dari BRT Trans Semarang meliputi beberapa macam,
yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dari BRT Trans Semarang adalah wilayah
Semarang
b. Segmentasi Demografis
1) Usia : 15 – 50 tahun
2) Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
3) Pendidikan : SMP – Perguruan tinggi
4) Agama : Semua Agama
5) Kelas Sosial : Semua kalangan
2. Target Audience
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dari promosi BRT Trans Semarang ini adalah
masyarakat yang tinggal di Semarang
b. Segmentasi Demografis
1) Usia : 15 – 50 tahun
2) Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
3) Pendidikan : SMP – Perguruan tinggi
4) Agama : Semua Agama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
5) Kelas Sosial : Semua kalangan
c. Segemntasi Psikografis
Segmentasi psikografis promosi BRT Trans Semarang ini meliputi
masyarakat yang sering menggunakan jasa angkutan umum sebagai sarana
transportasi dalam kota.
C. Komparasi
Komparasi atau bisa disebut juga sebagai pembanding, mengetahui kondisi
pembanding merupakan hal yang penting sebelum melaksanakan kegiatan
promosi. Hal itu digunakan sebagai pemicu untuk bisa berkembang dengan baik
serta mampu mengisi kekurangan dari pembanding tersebut maka mempermudah
dalam merancang strategi atau kegiatan promosi yang akan dilakukan supaya
mencapai hasil yang maksimal.
BRT Trans Semarang sebagai jasa transportasi baru di Semarang pastinya
memiliki pembanding, diantaranya :
1. Trans Jogja
Trans Jogja merupakan salah satu bagian dari program penerapan Bus
Rapid Transit (BRT) yang dicanangkan Departemen Perhubungan. Sistem ini
mulai dioperasikan pada awal bulan Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan,
Pemerintah Provinsi DIY. Bus Trans Jogja memiliki motto pelayanan yaitu,
"Aman, Nyaman, Andal, Terjangkau, dan Ramah lingkungan".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Perencanaan Trans Jogja cukup mendesak karena sistem transportasi
Yogyakarta dan sekitarnya sebelumnya dinilai tidak efisien. Pada tahap
perencanaan banyak tantangan muncul dari pengelola bus yang telah ada serta
para pengemudi becak. Penerapan sistem ini semula direncanakan pada tahun
2007, namun bencana gempa bumi Yogyakarta pada bulan Juni 2006
menyebabkan pergeseran waktu pelaksanaan.
Pada saat awal peluncuran, terdapat enam trayek bis yang dilayani
secara melingkar dari dan kembali ke terminal awal mulai dari pukul 06:00
hingga 22:00 WIB. Terdapat 54 armada bus berukuran sedang dengan 34
tempat duduk. 67 halte khusus dibuat dengan biaya masing-masing 70 juta
rupiah yang dikerjakan oleh dua kontraktor.
Armada Trans Jogja menggunakan bus berukuran sedang yang
menerapkan sistem tertutup, dalam arti penumpang tidak dapat memasuki bus
tanpa melewati gerbang pemeriksaan, seperti yang diterapkan oleh Trans
Jakarta dan Trans Semarang. Selain itu, diterapkan sistem pembayaran yang
berbeda-beda: sekali jalan, tiket berlangganan pelajar, dan tiket berlangganan
umum. Ada tiga macam tiket yang dapat dibeli oleh penumpang, yaitu tiket
sekali jalan (single trip), dan tiket umum berlangganan. Tiket ini berbeda
dengan karcis bus biasa karena merupakan merupakan kartu pintar (smart
card). Karcis akan diperiksa secara otomatis melalui suatu mesin yang akan
membuka pintu secara otomatis. Penumpang dapat berganti bus tanpa harus
membayar biaya tambahan, asalkan masih dalam satu tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gbr. 9 Armada Bus Trans Jogja ( Sumber : www.transjogja.com )
Gbr. 10 Smart Card (tiket) single trip ( Sumber : www.transjogja.com )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Gbr. 11 Smart Card (tiket) reguler trip ( Sumber : www.transjogja.com )
Gbr. 12 Smart Card (tiket) student card ( Sumber : www.transjogja.com )
Pengelola Trans Jogja adalah PT Jogja Tugu Trans, sebagai
wujud konsorsium empat koperasi pengelola transportasi umum kota dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
pedesaan di Yogya (Koperasi Pemuda Sleman, Kopata, Aspada, dan
Puskopkar) dan Perum DAMRI.
Sebagai komponen dari sistem transportasi terpadu di Kota Yogyakarta
dan daerah-daerah pendukungnya, sistem ini menghubungkan enam titik
penting moda perhubungan di sekitar kota, yaitu Terminal Bus
Giwangan sebagai pusat perhubungan jalur bis antarpropinsi dan juga regional;
Terminal Angkutan Desa Terminal Condong Catur; Terminal Regional
Jombor di sebelah utara kota; Bandar Udara Adisucipto, dan Terminal
Prambanan. Kecuali Giwangan dan Stasiun Yogyakarta, titik-titik terletak di
wilayah Kabupaten Sleman. Terdapat pula halte yang berada di dekat obyek
wisata serta tempat publik penting, seperti sekolah,universitas, rumah
sakit, bank, Samsat, serta perpustakaan).
Bus Trans Jogja memiliki target audience sebagai berikut :
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dari bus Trans Jogja ini adalah masyarakat
yang tinggal di Yogyakarta
b. Segmentasi Demografis
1) Usia : 15 – 50 tahun
2) Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
3) Pendidikan : SMP – Perguruan tinggi
4) Agama : Semua Agama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
5) Kelas Sosial : Semua kalangan
c. Segemntasi Psikografis
Segmentasi psikografis promosi bus Trans Jogja ini meliputi
masyarakat yang sering menggunakan jasa angkutan umum dengan sistem
kenyamanan yang terjamin dan berkualitas.
2. Batik Solo Trans
Peluncuran secara resmi Batik Solo Trans (BST) dilakukan pada 1
September 2009 oleh Walikota Solo, Joko Widodo(Jokowi). Delapan unit
BST dioperasikan dengan jalur: Terminal Kartosuro – Jl Slamet Riyadi – Palur
dan kebali dari Palur – Jl Kapten Mulyadi – Jl Veteran – Jl Slamet Riyadi –
Terminal Kartosuro.
Harga Tiket Rp 3000.- untuk umum dan untuk pelajar Rp 1500,-. Untuk
sementara waktu sistem pembayaran masih dengan sistem biasa, akan tetapi
untuk kedepannya akan menggunakan sistem SMART Card yang bisa
didapatkan di shelter yang telah ada. Bus Batik Solo Trans menggunakan jenis
bus sedang dan dilengkapi dengan air conditioner. Sistem yang digunakan oleh
Batik Solo Trans sama halnya seperti BRT yang ada di kota lain yakni dengan
sistem tertutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Gbr. 13 Armada Bus Batik Solo Trans dan shelter ( Sumber : http://dishub-surakarta.com/page/21932/batik-solo-trans.html )
Gbr. 14 Interior Bus Batik Solo Trans ( Sumber : http://dishub-surakarta.com/page/21932/batik-solo-trans.html )
Pada titik tertentu selter BST juga akan dilengkapi dengan fasilitas
untuk kaum difabel sehingga akan memudahkan mereka saat akan naik/turun
BST. Salah satunya adalah selter BST yang berada di depan Solo Grand Mall
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
(SGM). BST merupakan solusi transportasi umum di Kota Solo yang nyaman,
aman, dan tepat waktu.
Bus Batik Solo memiliki target audience sebagai berikut :
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dari bus Batik Solo Trans ini adalah
masyarakat yang tinggal di Solo.
b. Segmentasi Demografis
1) Usia : 15 – 50 tahun
2) Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
3) Pendidikan : SMP – Perguruan tinggi
4) Agama : Semua Agama
5) Kelas Sosial : Semua kalangan
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis promosi bus Batik Solo Trans ini meliputi
masyarakat yang sering menggunakan jasa angkutan umum dengan sistem
kenyamanan yang terjamin dan berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
BRT Trans Semarang menjadi alternatif baru bagi masyarakat kota
Semarang yang didesain khusus untuk memberikan layanan angkutan cepat dalam
kota sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat. Agar masyarakat
Semarang mengetahui BRT Trans Semarang yang merupakan sarana transportasi
dalam kota yang berkualitas, maka diperlukan strategi promosi dan penempatan
media/media placement yang tepat melalui desain komunikasi visual agar dapat
mengangkat citra atau brand image BRT Trans Semarang.
BRT Trans Semarang akan berhasil jika dikelola dengan maksimal.
Dengan menjaga kenyamanan dan keamanan konsumen di setiap shelter dan
tenaga operasional yang tetap, BRT Trans Semarang akan menjadi salah satu
favorit sarana transportasi umum dalam kota. Selain hal tersebut, satu hal yang
mempunyai peranan penting adalah kegiatan promosi yang tepat, kreatif dan
komunikatif untuk BRT Trans Semarang. Pelaksanaan kegiatan promosi suatu
produk atau jasa tidak lepas dari periklanan yang baik, melalui berbagai media
sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audience.
Pengertian iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu
produk untuk ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Iklan hanyalah
bagian dari bauran promosi (promotion mix), yang masih terdapat tiga unsur lain,
yaitu Personal Selling, Sales Promotion, dan Publicity. Sedangkan bauran
promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu masih
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
terdapat produk, tempat, dan harga. Jadi iklan hanyalah merupakan bagian kecil
yang ikut mensukseskan jalannya pemasaran suatu produk. Adapun fungsi
periklanan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi atas produk.
2. Membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk.
3. Menciptakan kesan atau image yang baik tentang produk.
4. Memuaskan keinginan.
5. Merupakan alat komunikasi.
6. Menjaring khalayak.
Kegiatan promosi dikatakan berhasil jika dapat mengangkat brand
(merek), meningkatkan penjualan produk, dan mengenalkan jasa kepada audience.
Agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif, perlu diterapkan beberapa prinsip-
prinsip. Menurut David Berstein, seorang pemasar VIPS merupakan panjangan
dari Visibility, Identity, Promise, Singlemindedness (pikiran yang terarah). Jadi
sebuah iklan harus visible, yang artinya mudah dilihat atau mudah memikat
perhatian. Identitas pengiklan harus jelas. Janji yang ditawarkan pun harus jelas
dan terfokus pada satu janji yang utama, yang benar-benar dibutuhkan dalam
pemasaran. Tujuan iklan umumnya misi komunikasi.(Rhenald Kasali, 1995: 10-
11).
Pakar periklanan Indonesia, Ahmad S. Adnanputra menjelaskan bahwa
exposure (penampilan), awareness (kesadaran), attitude (sikap), dan action
(tindakan) merupakan tujuan periklanan. Tercapainya tujuan tersebut diimbangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dengan penetapan konsep karya yang disusun menggunakan pendekatan –
pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan Kreatif
Pendekatan kreatif bermacam – macam, tergantung pada strategi dan
konsep periklanan serta konsumen yang dituju. Penyampaian pesan dari iklan
tersebut dilakukan dengan banyak cara, yaitu dengan hard self, soft self,
informational, emotional, membangun citra, melawan saingan, dan sebagainya.
Isi dasar pendekatan iklan digolongkan menjadi tiga (Frank Jefkins, 1997: 64),
yaitu :
a. Informational : Pesan yang dibuat berdasarkan fakta dan logika
b. Emotional : Pesan disusun berdasarkan pendekatan psikologis seperti
ketakutan, cinta, harapan, dan lain – lain.
c. Image/Citra : Pesan dibangun atas asosiasi atau hubungan produk
terhadap gaya/simbol kehidupan dan nilai apa yang diinginkan.
Pendekatan kreatif pada hal ini adalah tentang strategi kreatif. Strategi
kreatif adalah cara menyampaikan suatu pesan atau informasi dari Trans
Semarang melalui desain komunikasi visual yang kreatif , menarik,
komunikatif, dan tepat sasaran sehingga dapat dipromosikan kepada audience,
dengan cara menciptakan desain yang memiliki karakteristik BRT Trans
Semarang sendiri disertai dengan ikon yang menggambarkan kota Semarang
sebagai kota yang memiliki keanekaragaman etnik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Positioning
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu
produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja ke alam pikiran mereka yang
dianggap sebagai sasran atau konsumennya (Rhenald Kasali,1995:157).
Strategi postioning merupakan strategi penempatan diri dalam mewujudkan
apa yang menjadi tujuannya, melalui beberapa cara, yakni menonjolkan
karakteristik produk, mutu, manfaat penggunaan, postioning menurut
pemakaian, positioning menurut kelas produk, positioning dengan
menggunakan simbol-simbol budaya, serta positioning terhadap para
pesaingnya.
Maka BRT Trans Semarang agar mendapatkan posisi yang baik dalam
benak konsumen adalah dengan menempatkan Trans Semarang sebagai
“Sarana transportasi umum yang aman, nyaman dan berkualitas”. Diharapkan
dengan strategi tersebut, BRT Trans Semarang mampu memunuhi kebutuhan
masyarakat yang menginginkan sarana transportasi umum dalam kota yang
berkualitas.
3. Unique Selling Preposition
Unique Selling Prepisition (USP) adalah kelebihan atau keunggulan
dari suatu produk, dimana keunggulan suatu produk dapat menjadi pengikat
dan menjadi ciri khas dari produk yang ditawarkan. USP yang baik juga dapat
menjadi postioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Sehingga melekat di benak audiencenya. BRT Trans Semarang beroperasi di
kawasan yang merupakan pusat pemerintahan, pendidikan dan bisnis.
4. Big Idea
a. Strategi Promosi
Beberapa pedoman komunikasi periklanan yang direncanakan untuk
mempromosikan BRT Trans Semarang mengacu pada salah satu proses
komunikasi yang cukup popular dalam periklanan, yaitu model AIDCA,
model ini telah dikembangkan sekitar dasawarsa 1920-an (Rhenald Kasali,
1995: 83).
Tahapan AIDCA dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Perhatian (Attention)
Tahapan ini merupakan proses komunikasi visual periklanan
untuk menarik perhatian audience. Dalam kegiatan promosi ini, iklan
harus membuat audience peduli atau sadar untuk memperhatikan akan
maksud dari iklan setelah melihat atau mendengar iklan tersebut.
Konsep promosi BRT Trans Semarang yang digunakan untuk
menarik perhatian adalah melalui positioning dan unique selling
preposition.
2) Minat (Interest)
Menciptakan desain yang kreatif, menarik, komunikatif dan tepat
sasaran melalui Desain Komunikasi Visual yang digunakan sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada audience sehingga dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
mempengaruhi minat audience untuk menggunakan jasa BRT Trans
Semarang ini.
3) Kebutuhan atau Keinginan (Desire)
Kebutuhan atau keinginan untuk memiliki, memakai, atau
melakukan sesuatu harus dibangkitkan. Dalam konsep promosi BRT
Trans Semarang sebagai moda transportasi massal yang nyaman dan
berkualitas, menyajikan kenyamanan, keamanan dan pelayanan yang
berkualitas.
4) Yakin (Conviction)
Menciptakan image positif dalam benak konsumen baik dari
kenyamanan, ketepatan waktu, keamanan dan pelayanan berkualitas yang
diberikan oleh BRT Trans Semarang, serta melalui logo, maskot, warna,
slogan, ilustrasi, layout, dan tipografi
5) Tindakan (Action)
Merancang strategi promosi yang memiliki konsep perpaduan
antara moderen dengan kultur budaya di Semarang sehingga dapat
menciptakan desain yang digunakan untuk media promosi sebagai alat
komunikasi kepada audience.
Kegiatan promosi menggunakan strategi kreatif, menarik,
komunikatif, dan tepat. Dalam menyusun strategi promosi, BRT Trans
Semarang mempunyai dasar pemikiran yang ditujukan kepada semua
segmen masyarakat di Semarang. Desain media promosi akan bersifat
modern namun tetap memiliki unsur budaya lokal Semarang. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
bertujuan untuk identitas BRT Trans Semarang dan mengingatkan
kembali tentang ciri khas kota Semarang kepada masyarakat
b. Strategi Pemilihan Media
Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
alat komunikasi, misalnya melalui media cetak yang diterbitkan secara
berkala. Tujuan utama media adalah sebagai alat komunikasi untuk
meningkatkan penjualan produk dan jasa. Beberapa tujuan lain adalah
sebagai berikut :
1) Menyampaikan informasi yang efektif dan efisien kepada masyarakat.
2) Menjangkau target audience yang diinginkan
3) Menciptakan dan memaksimalkan peran media kreatif
4) Mengenalkan produk jasa baru
Maka media promosi yang digunakan untuk mempromosikan BRT Trans
Semarang adalah media yang dapat menjangkau target audience yang akan
menggunakan jasa BRT Trans Semarang.
B. Konsep Perancangan
1. Strategi visual secara umum :
a. Merancang promosi yang menunjukkan keanekaragaman budaya kota
Semarang namun tetap terlihat modern.
b. Memilih media yang menarik dan tepat yang dipergunakan dalam
perancangan promosi BRT Trans Semarang kepada masyarakat kota
Semarang melalui media komunikasi visual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Strategi Visual Secara Verbal
Copywriting adalah rancangan teks iklan yang digunakan untuk
menyampaikan sebuah pesan kepada audience. Dalam konsep promosi ini
menggunakan copywriting terdiri dari :
a. Headline
Headline sering juga disebut sebagai judul. Headline adalah bagian
terpenting dari suatu iklan yang biasa dipakai sebagai eye cather (penangkap
perhatian utama). Salah satu kunci keberhasilan suatu iklan adalah headline
yang cukup menarik perhatian audience. Sebuah headline yang baik harus
singkat, padat, jelas, dan menarik sehingga mudah dipahami oleh audience.
Satu hal yang menambah daya tarik headline adalah keunikan yang
membedakan terhadap headline lainnya. Efektivitas fungsi headline utamanya
tergantung pada strategi perancangannya. Idealnya, perancangan headline tidak
sekedar mengandalkan eksplorasi kreatif, lebih dari itu membutuhkan riset dan
analisis komprehensif mengenai fenomena produk dalam hubungannya dengan
karakteristik, kebutuhan, dan persepsi target audience terhadap produk tersebut.
Perlibatan partisipatoris target audience mengenai pemilihan dan
preskripsi headline akan lebih menjamin headline berfungsi secara optimal.
Merancang sebuah headline bukan pekerjaan yang sekedar mengandalkan akal
sehat, pikiran kritis, kreativitas, atau intuisi. Secara teknis headline dituntut
untuk mudah dimengerti pada saat dibaca sekilas, serta dapat berkomunikasi
secara cepat dengan ide yang tepat pula. Karena fungsi utama headline adalah
menarik perhatian khalayak ataupun para pembaca dengan cepat dan
berusaha menarik keinginan khalayak untuk terus menikmati. Headline yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
digunakan dalam kegiatan promosi kali ini adalah informasi, bertujuan
untuk menginformasikan suatu pesan kepada masyarakat. Headline yang
digunakan dalam konsep promosi ini adalah :”Melaju dengan Kenyamanan
dan Kualitas”
b. Tag line (Slogan)
Tag line (slogan) merupakan intisari dari yang ingin disampaikan
kepada audience. Slogan dapat membantu untuk memperjelas,
mengenalkan, dan menanamkan citra produk dalam benak masyarakat.
Salah satu unsur dalam keberhasilan suatu slogan adalah kalimat atau kata-
kata yang digunakan harus komunikatif dan tidak bertele-tele, sehingga
mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat.
Slogan yang digunakan untuk promosi BRT Trans Semarang adalah
“Melaju dengan Kenyamanan dan Kualitas”
3. Strategi Visual non Verbal
a. Layout
Konsep layout yang digunakan dalam promosi BRT Trans Semarang
adalah sebagai berikut :
1) Axial
Diletakkan berdasarkan pada posisi tertentu di halaman konsep
promosi yang di antaranya diaplikasikan pada poster, amplop, map,
kartu nama dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2) Grid/Sistem Kolom
Model ini mirip dengan axial, tetapi ukuran dan letak elemennya
lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak banyak bidang kosong
yang di antaranya diaplikasikan pada brosur, buletin dan lain
sebagainya.
b. Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar yang difungsikan sebagai penarik pandang,
menjelaskan sesuatu pernyataan dan merangsang khalayak untuk membaca
keseluruhan pesan. Ilustrasi dapat berupa grafik, gambar, foto, piktograf,
simbol dan vektor art. Ilustrasi harus relevan dengan produk yang
ditawarkan dan mampu terbaca walau dalam sekilas pandang.
Ilustrasi yang dipakai dalam desain promosi BRT Trans Semarang
adalah vektor art dan foto-foto yang telah diolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Tipografi
Perancangan tipografi didasarkan pada pertimbangan desain, fungsi,
dan karakter huruf yang digunakan. Typography, the arrangement and
selection of face of type, sizes and spacing on the printed page, is the
fundamental of building of visual communication (Toor, Marcelle Lapow,
1998:83). Pemilihan tipografi sederhana namun tetap eye catching
(menarik), disesuaikan dengan desainnya, dan juga menggunakan tipografi
yang sesuai dengan karakteristik dari BRT Trans Semarang beserta
maskotnya itu sendiri. Tipografi yang digunakan dalam setiap desain harus
disesuaikan dengan karakter desainnya sehingga membentuk perpaduan atau
kombinasi yang baik.
Dalam perancangan promosi ini, menggunakan jenis huruf tipografi :
1) Arial
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
Alasan pemilihan font (huruf) ini adalah karakteristik dari huruf
ini mempresentasikan sebuah desain yang modern dan dimanis
2) Impact
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
d. Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana
kejiwaan dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat
tajam untuk menyentuh kepekaan indra penglihatan sehingga mampu
merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, semangat, dan lain-lain.
Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra
orang yang melihatnya. Masing – masing warna mampu memberikan
respons secara psikologis (Adi Kusrianto, 2007: 46-47). Warna juga
merupakan unsur terpenting dalam pembuatan desain yang akan
divisualisasikan melalui media komunikasi visual. Warna mempunyai
bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan melalui visual.
Penggunaan warna dalam sebuah desain menunjukkan identitas dari
produk atau jasa yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media
visual yang akan digunakan.
Warna yang digunakan dalam konsep promosi ini adalah warna-
warna yang menunjukkan karakteristik dari BRT Trans Semarang, adalah:
C:5 M:42 Y:93 K:0
C:6 M:22 Y:55 K:0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Warna orange ini mempresentasikan kehangatan, kekuatan dan
menekankan sebuah produk yang tidak mahal. Trans Semarang melayani
kebutuhan bertransportasi masyarakat dengan penuh kehangatan dan harga
yang terjangkau.
C:98 M:75 Y:0 K:0
Warna biru mempresentasikan kepercayaan, keamanan, teknologi,
kebersihan dan keteraturan. Dengan sistem yang terpadu, keamanan yang
terjamin, teknologi yang modern dan kebersihan, diharapkan mampu
menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Trans Semarang sebagai
sarana transportasi umum yang berkualitas.
C:0 M:0 Y:0 K:0
Warna putih mempresentasikan netral. Dalam hal ini semua
pelayanan yang diberikan BRT Trans Semarang dapat dinikmati semua
kalangan.
e. Maskot
Maskot adalah bagian dari ilustrasi yang menggambarkan
karakreristik sebuah instansi atau perkumpulan. Maskot bisa menjadi salah
satu alternatif cara mengenalkan produk kepada konsumen. Bila dikaitkan
dengan sebuah brand, maskot bisa membantu brand awareness. Konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
akan mudah mengenal suatu brand saat brand tersebut diasosiakan dengan
sesuatu yang unik.
Dalam promosi BRT Trans Semarang, maskot yang digunakan harus
unik untuk menarik perhatian semua kalangan masyarakat. Maskot yang
digunakan mempertahankan kebudayaan dan kekhasan kota Semarang.
Dalam promosi ini digunakan ilustrasi Warak Ngendog dengan tampilan
yang lebih menarik dan tidak kaku seperti yang sudah ada. Warak Ngendog
diambil sebagai dasar maskot karena karakternya merupakan akulturasi dari
berbagai golongan etnis yang ada di Semarang yaitu China, Arab dan Jawa.
China dilambangkan melalui bentuk kepala Warak Ngendog menyerupai
naga, etnis Arab dilambangkan melelui tubuh Warak yang menyerupai
buraq dan empat kaki menyerupai kambing untuk menggambarkan etnis
Jawa. Warak Ngendog menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka,
lurus, dan berbicara apa adanya, sehingga tidak ada perbedaan antara
ungkapan hati dan lisan.
Gbr. 15 Maskot BRT Trans Semarang
( Sumber : Dokumentasi penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Karakter Warak Ngendog yang lebih menarik, tidak kaku dan
moderen bertujuan menyesuaikan perkembangan jaman. Maskot bersifat
fleksibel dengan berbagai pose dengan menyesuaikan kebutuhan promosi.
f. Logo (Trade Mark)
Logo atau trade mark merupakan sebuah identitas yang digunakan
untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga, perusahaan
maupun organisasi.
Dalam perancangan promosi ini, logo yang digunakan adalah
logotype dan logograph BRT Trans Semarang. Logo dibuat dengan Graphic
Standart Manual (GSM) untuk mengetahui tentang logo mulai dari
typography, grid, color guide, configuration dan scale. Logo sangat penting
keberadaannya karena dipergunakan pada semua media promosi.
Gbr. 16 Logo BRT Trans Semarang
( Sumber : Dokumentasi penulis )
1) Dasar bentuk logo
Bentuk yang dipakai logo BRT Trans Semarang adalah kepala
warak yang merupakan ciri khas Kota Semarang dengan bentuk
dinamis dan modern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Nilai Visual Logo
Nilai visual logo ini yang berbentuk font (huruf) Impact dan
Arial dengan sedikit pengolahan pada kemiringan huruf yang
mencitrakan sebuah kedinamisan dan modern. Logograph berupa
kepala warak menunjukkan identitas Kota Semarang sebagi kota yang
multikultural dan lengkungan yang sekaligus sebagai badan warak
mencitrakan senyuman. Warna orange pada logograph menunjukkan
bahwa pelayanan Trans Semarang penuh dengan kehangatan dan
menekankan produk yang terjangkau. Hitam mewakili kecanggihan dan
disiplin.
3) Font (Huruf)
Font (huruf) yang digunakan pada logo ini adalah Impact dan
Arial. Font Impact digunakan pada “Trans Semarang” dan Arial
digunakan sebagai pendukung “BUS RAPID TRANSIT”
a) Impact
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
Gbr.17 Transformasi font (huruf)
( Sumber : Dokumentasi penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b) Arial (Italic)
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789
4) Warna
Molly E. Holzschlag berpendapat bahwa secara visual, warna
memiliki kekuatan yang mampu memengaruhi citra orang melihatnya.
Masing-masing warna mampu mmberikan respons secara psikologis.
C:5 M:42 Y:93 K:0
Warna orange ini mewakili kehangatan, kekuatan dan menekankan
sebuah produk yang tidak mahal. BRT Trans Semarang melayani
kebutuhan bertransportasi masyarakat dengan penuh kehangatan dan
harga yang terjangkau.
C:0 M:0 Y:0 K:100
Warna hitam di logo BRT Trans Semarang mewakili kecanggihan,
kewibawaan, disiplin dan kemakmuran. Hal ini sesuai dengan citra
yang ingin dicapai oleh BRT Trans Semarang yakni sebuah
transportasi massal yang mengedepankan ketepatan waktu dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
fasilitas yang lebih modern dibanding dengan transportasi massal yang
lain.
5) Graphic Standart Manual logo BRT Trans Semarang
a) Grid
b) Color Guide
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
e) Aplikasi Logo yang Diperbolehkan
Gbr. 18 Aplikasi yang diperbolehkan
( Sumber : Dokumentasi penulis )
C. Teknik Pelaksanaan
Pembuatan desain Trans Semarang dilakukan dengan komputer, dengan
menggunakan kombinasi dari software CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop CS3.
Setelah pembuatan desain selesai maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan
adalah visualisasi, dengan menggunakan cetak print dan offset. Selanjutnya adalah
penempatan media yang sudah jadi sesuai dengan kebutuhan desain yang akan
dibuat.
D. Perancangan Media
Maksud dari media adalah alat atau bahan dalam pelaksanaan kelancaran
komunikasi (Edi Sudadi,1994 :111). Ada beberapa macam media yang dapat
digunakan menjadi media komunikasi visual. Adapun barang-barang yang bersifat
visual yang dihayati dengan indera penglihatan dan barang tersebut mengandung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
pesan (message) dari komunikator yang ditujukan kepada komunikan baik dalam
bentuk cetak atau audio visual.
Tujuan media menurut seorang ahli komunikasi bernama Harnold D.
Lawell (Harnold D. Lawell dalam Darmawan Sastro Subroto,1988:18) yaitu : The
Surveillance of the environment. Artinya media mempunyai tujuan sebagai
pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana sebagai pemberi informasi
tentang hal-hal yang berbeda diluar jangkauan penglihatan masyarakat luas.
Berdasarkan kebutuhan akan pemilihan karakteristik media yang
informatif, praktis dan efisien maka untuk mempromosikan Trans Semarang
dipilih media sebagai berikut :
1. Media Lini Atas (Above The Line)
Media lini atas (above the line) adalah media iklan luar yang
mengharuskan membayar komisi ke pihak tertentu. Dalam promosi BRT Trans
Semarang menggunakan media sebagai berikut :
a. Iklan koran
Iklan koran adalah yang iklan ditempatkan pada surat kabar/ koran
pada kolom tertentu dengan biaya tertentu sesuai dengan ukuran kolom
yang digunakan dan waktu pemuatan iklan tersebut.
1) Konsep Desain
Iklan koran dibuat dengan maskot sebagai penunjang yang
menyampaikan pesan kepada pembaca dan ilustrasi produk (bus).
Background Colour menggunakan putih agar tingkat keterbacaan pesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
jelas. Untuk aplikasi full colour atau B/W (black&white) menyesuaikan
kebutuhan perusahaan.
2) Media Placement
Di media lokal yang ada di kota Semarang.
b. Billboard
Billboard adalah papan iklan yang dicetak besar dan ditempatkan di
luar ruangan. Biaya untuk billboard ditentukan dari jumlah lalu lintas yang
melewati lokasinya, ukuran papan dan jarak penglihatannya (Maria Regina
College, 2008:33)
1) Konsep Desain
Billboard didesain dengan background putih agar tingkat
keterbacaan pesan jelas. Dengan ilustrasi bus yang keluar dari area
persegi sehingga tampak menonjol dengan pendukung maskot BRT
Trans Semarang.
2) Media Placement
Penempatan media billboard pada kawasan yang padat lalu lintas
seperti Bundaran Kalibanteng dan kawasan Pandanaran.
c. Street banner
Street banner merupakan media spanduk dalam format vertikal yang
dipasang di tepi jalan.
1) Konsep Desain
Street banner dibuat terdiri dari 4 street banner yang saling
berhubungan dengan headline yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2) Media Placement
Penempatan street banner di sepanjang jalan mendekati lokasi
shelter (halte)
d. Website
Website adalah situs web; Lokasi yang menunjukkan keberadaan
sebuah World Wide Web, biasanya berisi koleksi halaman web; Sebuah
tempat atau lokasi dalam jaringan internet yang dibuat oleh perusahaan,
organisasi atau perorangan yang dapat dikunjungi oleh siapa saja (Maria
Regina College, 2008:294).
2. Media Lini Bawah (Below The Line)
Media lini bawah (below the line) adalah media yang tidak
mengharuskan membayar ke pihak tertentu ketika media itu dipasang. Media
yang digunakan antara lain :
a. Bus branding
Bus Branding adalah salah satu media untuk memperkenalkan ciri
khas perusahaan dalam hal ini adalah melalui armada bus yang beroperasi.
1) Konsep Desain
Armada bus didesain dengan menggunakan grafis pengikat yang
diambil dari bagian logo yaitu kepala warak dan tampil di setiap media
sebagai pengikat antara media satu dan lainnya. Dengan atap bus warna
orange dikombinasikan warana putih pada badan bus.
2) Media Placement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Semua armada BRT Trans Semarang.
b. Shelter branding
Shelter Branding adalah salah satu media untuk memperkenalkan
ciri khas perusahaan dalam hal ini adalah melalui shelter (halte) BRT Trans
Semarang.
1) Konsep Desain
Shelter bus didesain dengan ciri khas warna perusahaan yaitu
orange dipadukan dengan warna biru.
2) Media Placement
Diaplikasikan pada semua shelter yang ada
c. Tiket bus
Tiket bus dipilih sebagai media promosi karena fungsinya sebagai
tanda bukti telah menggunakan jasa BRT Trans Semarang.
1) Konsep Desain
Tiket bus dibuat dengan 2 jenis, antara tarif untuk pelajar dan
umum. Tiket dibedakan berdasarkan gambar maskot yang menggunakan
seragam sekolah (untuk pelajar) dan menggunakan seragam perusahaan
(untuk umum).
d. Flyer
Flyer adalah selebaran promosi atau lembaran surat. Umumnya
berukuran 8.5 x 11 inci (Maria Regina College, 2008:105)
1) Konsep Desain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Flyer didesain dengan menampilkan maskot pada bagian muka
dan keterangan tentang BRT Trans Semarang dan foto-foto fasilitas pada
bagian belakang.
e. X-banner
Sebuah banner (spanduk) yang ditempatkan dengan posisi berdiri
dengan penyangga berbentuk “X”.
1) Konsep Desain
Didesain dengan menampilkan maskot dan slogan perusahaan
serta alamat kantor BRT Trans Semarang. Penggunaan warna orange
gradasi radial digunakan untuk menarik perhatian orang yang melihat.
f. Nameboard
Nameboard adalah material informasi yang disajikan dalam bentuk
display. Name board merupakan salah satu media promosi yang
berpengaruh besar, karena menjelaskan tentang keberadaan suatu tempat
yang diiklankan. Media ini dipilih karena merupakan media promosi yang
penting karena sebagai penjelas tentang keberadaan dari Trans Semarang
1) Konsep Desain
Nameboard dibuat dengan 2 bagian terpisah yang menunjukkan
logo perusahaan dan nama lokasi shelter BRT Trans Semarang.
2) Media Placement
Ditempatkan pada setiap shelter dengan posisi logo perusahaan di
atas atap dan nama lokasi shelter di bawah atap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
g. Seragam
Digunakan oleh suatu instansi sebagai identitas. Seragam juga
diperlukan sebagai penunjang penampilan dan menguatkan citra.
1) Konsep Desain
Seragam BRT Trans Semarang menggunakan jenis kemeja
dengan perpaduan orange,biru dan putih. Dalam seragam tersebut tertera
logo perusahaan dan logo Dishubkominfo sebagai instansi yang
menaungi Trans Semarang.
2) Media Placement
Digunakan oleh pegawai BRT Trans Semarang baik yang berada
di lapangan ataupun di kantor.
3. Media Pendukung (Stationary)
a. Kop surat
Kop surat merupakan media formal untuk kepentingan surat
menyurat. Melalui kop surat sebuah perusahaan dapat menunjukkan
identitasnya.
1) Konsep Desain
Dengan logo perusahaan dan headline “DISHUBKOMINFO
BADAN LAYANAN UMUM BRT TRANS SEMARANG”. Pada
bagian footer terdapat grafis pengikat sebagai ciri khas dan alamat
kantor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Amplop
Amplop digunakan sebagai pelengkap ketika mengirimkan surat
kepada instansi lain.
1) Konsep Desain
Dengan logo perusahaan dan headline “DISHUBKOMINFO
BADAN LAYANAN UMUM BRT TRANS SEMARANG”. Pada
bagian footer terdapat grafis pengikat sebagai ciri khas dan alamat
kantor. Pada bagian penutup amplop menggunakan warna biru.
c. Map
Sebagai tempat berkas atau dokumen. Map bisa digunakan sebagai
media internal dan sekaligus media eksternal ketika mengirimkan berkas
kepada instansi atau orang lain untuk kepentingan perusahaan.
1) Konsep Desain
Dengan logo perusahaan pada bagian kiri atas dan grafis pengikat
yang terdapat di bagian muka yang menyambung hingga bagian belakang
map. Alamat kantor dan informasi kontak terdapat di bagian belakang.
d. Amplop dokumen
Mempunyai fungsi yang sama dengan map dan amplop. Namun
amplop dokumen mempunyai berukuran yang lebih besar jika sewaktu-
waktu mengirimkan berkas atau surat yang tidak boleh dilipat.
1) Konsep Desain
Dengan logo perusahaan pada bagian kiri atas dan grafis pengikat
yang terdapat di bagian muka. Pada bagian bawah terdapat alamat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
kontak yang dapat dihubungi. Selain itu, juga disediakan area untuk
penulisan alamat yang dituju.
e. Kartu nama
Kartu nama mempunyai peranan penting dalam penunjang sebuah
promosi. Dimiliki setiap orang yang bekerja di instansi atau perusahaan
tertentu.
1) Konsep Desain
Kartu nama didesain dengan background putih. Logo perusahaan
terdapat pada kiri atas. Nama individu serta jabatan pada bagian tengah
kartu nama. Grafis pengikat yang digunakan sebagai identitas berada
dibawah beserta alamat dan konta yang dapat dihubungi.
f. ID card
ID card berfungsi sebagai tanda pengenal yang digunakan pada jam
kerja.
1) Konsep Desain
ID card berisi keterangan tentang karyawan dan jabatannya
seperti foto identitas.
2) Media Placement
Diletakkan pada seragam dengan posisi di dada kanan.
4. Merchandise
Merchandise atau cindera mata merupakan media yang langsung
dibagikan pengguna jasa atau produk berupa barang yang dapat digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
secara fungsional atau sebagai hiasan. Dengan merchanides maka masyarakat
akan lebih tertarik kepada perusahaan atau produk tertentu.
a. Mug
Mug didesain hanya menampilkan logo dan slogan BRT Trans
Semarang.
b. Stiker
Stiker dibuat dengan ukuran 10x6 cm dengan bagian sudut yang
bulat. Menggunakan background colour putih dengan menampilkan logo
dan slogan.
c. Kalender
Kalender dibuat dalam bentuk 1 lembar yang menampilkan 12 bulan
sekaligus. Ilustrasi foto fasilitas dan maskot ditampilkan pada bagian kiri
kalender. Selain itu juga terdapat alamat dan kontak yang dapat dihubungi.
d. Ballpoint
Ballpoint dengan bentuk yang kecil dan terdapat semacam pengait.
Warna yang digunakan sesuai dengan warna corporate dan terdapat logo
BRT Trans Semarang serta slogan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV VISUALISASI KARYA
A.Media Lini Atas ( Above the Line Media )
1. Iklan Koran
Visualisasi
a. Nama Media : Suara Merdeka
b. Ukuran : 180 mm x 280 mm
c. Waktu Tayang : 2 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan
d. Halaman : Semarang Metro (Suara Merdeka)
e. Format Desain : Vertikal
f. Tipografi : Impact dan Arial
g. Visualiasasi : Corel Draw X4 dan Adobe photoshop CS4
h. Bahan : Kertas koran
i. Finishing : Cetak offset
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2. Billboard
Visualisasi
a. Ukuran : 7m x 4,2 m
b. Format Desain : Horizontal
c. Penempatan : Bundaran Kalibanteng, Jalan Pandaranan
d. Tipografi : Impact dan Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS 3
f. Bahan : MMT A Doff
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Street Banner
Visualisasi
a. Ukuran : 100 cm x 250 cm
b. Format Desain : Vertikal
c. Penempatan : Sepanjang jalan sebelum shelter (halte)
d. Tipografi : Impact
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS 3
f. Bahan : MMT A Doff
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4. Website
Visualisasi
a. Ukuran : 800 pixel x 768 pixel
b. Format Desain : Horizontal
c. Tipografi : Arial
d. Visualisasi : Corel Draw X4, Adobe Photoshop CS 3 dan
Adobe Dreamweaver CS 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
B.Media Lini Bawah ( Below the Line Media )
1. Bus Branding
Visualisasi
a. Ukuran : Menyesuaikan
b. Format Desain : Horizontal
c. Penempatan : Eksterior bus
d. Identitas : Logo dan grafis pengikat
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS 3
f. Bahan : cat dan cutting sticker
g. Finishing : Painting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
2. Shelter Branding
Visualisasi
a. Ukuran : Menyesuaikan
b. Format Desain : Horizontal
c. Penempatan : Eksterior shelter
d. Identitas : Logo dan grafis pengikat
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS 3
f. Bahan : cat, zincalum, kaca, pipa besi, alumunium
g. Finishing : Painting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3. Tiket
Visualisasi
a. Ukuran : 12 cm x 6 cm
b. Format Desain : Horizontal
c. Distribusi : Sebagai bukti pembayaran
d. Identitas : Logo, harga, dan maskot
e. Tipografi : Arial dan Impact
f. Visualisasi : Corel Draw X4
g. Bahan : Art paper 100 gr
h. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
4. Flyer
Visualisasi
a. Ukuran : 9,9 cm x 21 cm
b. Format Desain : Vertikal (2 muka)
c. Distribusi : Dibagikan secara perorangan
d. Tipografi : Arial dan Impact
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS3
f. Bahan : Art paper 120 gr
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
5. X-Banner
Visualisasi
a. Ukuran : 60 cm x 160 cm
b. Format Desain : Vertikal
c. Penempatan : Di dalam shelter dan pintu masuk kantor
d. Tipografi : Arial dan Impact
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS3
f. Bahan : MMT A Doff
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
6. Nameboard
Visualisasi
a. Ukuran : 5 m x 1,7 m (atas)
5 m x 1,2 m (bawah)
b. Format Desain : Horizontal
c. Penempatan : Di bagian luar shelter
d. Tipografi : Impact
e. Visualisasi : Corel Draw X4 dan Photoshop CS3
f. Bahan : Rangka alumunium dan akrilik
g. Finishing : Painting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
7. Seragam
Visualisasi
a. Ukuran : S, M ,L & XL
b. Distribusi : Seluruh karyawan BRT Trans Semarang
c. Identitas : Logo BRT Trans Semarang (1 warna)
Logo Dishubkominfo
d. Tipografi : Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Japan Drill
g. Finishing : Bordir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
C.Media Pendukung ( Stationary )
1. Kop Surat
Visualisasi
a. Ukuran : 21 cm x 29,7 cm (A4)
b. Distribusi : Kepentingan surat menyurat
c. Format Desain : Vertikal
d. Tipografi : Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : HVS paper 80gr
g. Finishing : Cetak offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
2. Amplop
Visualisasi
a. Ukuran : 23 cm x 11 cm
b. Distribusi : Kepentingan surat menyurat
c. Format Desain : Horizontal
d. Tipografi : Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : HVS paper 80gr
g. Finishing : Cetak offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3. Map
Visualisasi
a. Ukuran : 23,5 cm x 36 cm
b. Distribusi : Kepentingan surat menyurat
c. Format Desain : Vertikal
d. Tipografi : Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Art paper 230 gr
g. Finishing : Cetak offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
4. Amplop Dokumen
Visualisasi
a. Ukuran : 39 cm x 29 cm
b. Distribusi : Kepentingan surat menyurat
c. Format Desain : Horizontal
d. Tipografi : Arial
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : HVS paper 80gr
g. Finishing : Cetak offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
5. Kartu Nama
Visualisasi
a. Ukuran : 9 cm x 5,5 cm
b. Distribusi : Sebagai identitas karyawan BRT Trans Semarang
c. Format Desain : Horizontal
d. Tipografi : Arial dan Impact
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Ivory Paper 260gr
g. Finishing : Digital printing dan laminasi 2 sisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
6. ID Card (Tanda Pengenal)
Visualisasi
a. Ukuran : 8,5 cm x 5,5 cm
b. Distribusi : Sebagai identitas karyawan BRT Trans Semarang
c. Identitas : Logo, foto, nama dan jabatan
d. Format Desain : Vertikal
e. Tipografi : Arial dan Impact
f. Visualisasi : Corel Draw X4
g. Bahan : Mika
h. Finishing : Digital Printing pres mika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
D.Merchandise
1. Mug
Visualisasi
a. Ukuran : 20 cm x 8 cm
b. Distribusi : Dijual atau diberikan secara gratis kepada
pengguna setia ( berlangganan )
c. Format Desain : Horizontal
d. Identitas : Logo BRT Trans Semarang
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Keramik
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
2. Stiker
Visualisasi
a. Ukuran : 10 cm x 6 cm
b. Distribusi : Dibagikan secara gratis pada HUT Kota Semarang
c. Format Desain : Horizontal
d. Identitas : Logo BRT Trans Semarang
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Vynil
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
3. Kalender
Visualisasi
a. Ukuran : 29,7 cm x 42 cm (A3)
b. Distribusi : Dibagikan secara gratis pada menjelang akhir
tahun
c. Format Desain : Vertikal
d. Identitas : Logo BRT Trans Semarang, foto, dan maskot
e. Visualisasi : Corel Draw X4
f. Bahan : Art Paper 260 gr
g. Finishing : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
4. Ballpoint
Visualisasi
a. Ukuran : Menyesuaikan
b. Distribusi : Dibagikan secara gratis pada HUT Kota Semarang
c. Identitas : Logo BRT Trans Semarang dan Tagline
d. Visualisasi : Corel Draw X4
e. Bahan : Plastik
f. Finishing : Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
BRT Trans Semarang adalah sebuah sebuah alternatif baru bagi
masyarakat kota Semarang dalam penggunaan jasa transportasi umum. Dengan
kelebihan BRT Trans Semarang sebagai penyedia jasa angkutan umum, BRT
Trans Semarang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini
menginginkan jasa transportasi umum dalam kota yang nyaman dan berkualitas.
Oleh karena itu, dibutuhkan promosi untuk mengenalkan BRT Trans Semarang
kepada masyarakat kota Semarang.
Promosi merupakan aspek penting dalam pengenalan sebuah produk
barang atau jasa kepada konsumen. Pada kesempatan ini penulis merancang suatu
kegiatan promosi melalui media komunikasi visual untuk mempromosikan BRT
Trans Semarang dengan menggunakan strategi promosi yang kreatif, menarik,
komunikatif, dan media placement yang tepat, salah satunya dengan penggunaan
maskot sebagai penunjang kegiatan promosi BRT Trans Semarang. Melalui
konsep perancangan ini diharapkan mampu mempromosikan BRT Trans
Semarang kepada masyarakat, mengangkat citra atau brand image yang
mempunyai karakter tersendiri, dan mampu meningkatkan penjualan produk.
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
B. Saran
Sebagai alternatif baru dalam jasa transportasi umum, kegitan promosi
yang strategis, komunikatif dan pemilihan media placement yang tepat merupakan
aspek penting dalam pengenalan sebuah produk kepada masyarakat yang perlu
dilakukan. Akan tetapi perlu diimbangi dengan perbaikan kualitas pelayananan
dan fasilitas, seperti perawatan di setiap shelter, optimalisasi instrumen-
intstrumen penunjang di dalam bus dan penambahan koridor. Sehingga
masyarakat akan yakin dan memilih BRT Trans Semarang sebagai alternatif baru
dalam bidang pelayanan jasa transportasi umum.