Post on 25-Jan-2023
PENDAHULUAN Benih merupakan bagian tanaman yang
digunakan untuk tujuan pertanaman, artinya benih memiliki fungsi agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal. Mutu benih mencakup tiga aspek yaitu : Mutu Fisik Mutu Fisiologis Mutu Genetis
a. Mutu genetik, yaitu aspek mutu benih yang ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah ditetapkan oleh pemulia dan tingkat kemurnian dari varietas yang dihasilkan
b. Mutu fisiologi, yaitu aspek mutu benih yang ditunjukan oleh viabilitas benih meliputi daya berkecambah/daya tumbuh dan vigor benih
c. Mutu fisik, yaitu aspek mutu benih yang ditunjukan oleh tingkat kebersihan, keseragaman benih dari segi ukuran maupun bobot, kontaminasi dari benih lain atau gulma, dan kadar
PENGUJIAN BENIH Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas benih
Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih berkualitas rendah mencegah timbulnya kerugian.
Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan:◦Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot 1000 butir) . Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan kotoran)
◦Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor)
◦Analisa Kesehatan◦Ukuran dan keseragaman
Uji Daya KecambahUji daya berkecambah adalah salah satu uji viabilitas benih cara langsung dengan indikasi langsung yaitu uji untuk mengetahui kemampuan benih untuk berkecambah normal dan membentuk tanaman normal pada lapang yang serba memadai.
TUJUAN UJI PERKECAMBAHAN
Informasi kebutuhan benih dalam usaha tani
Menilai kualitas benih
Mengetahui laju deteriorasi benihMenentukan nilai % viabilitas memenuhi batas
ambang sesuai peraturan
Menduga daya simpan benih
Menentukan lama batas kedaluarsa
Tipe PerkecambahanEpigeal Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
Hipogeal Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih
1. Tingkat kemasakan benihBenih harus telah masak fisiologis, sehingga cadangan makanan dalam benih tercukupi2. Ukuran benih Karbohidrat, protein, lemak, dan mineral ada dalam jaringan penyimpanan benih lebih banyak 3. Dormansi Benih4. Zat dalam benih
5. Air Jumlah air yang tersedia dilingkungan media perkecambahan sangat mendukung proses perkecambahan6. TemperaturTemperatur yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat menyebabkan benih berkecambah secara abnormal
Jenis tanaman Minimum (oC) Optimum (oC) Maksimum (oC)
Beras 11 32 38
Jagung 9 33 42
Gandum 4 25 32
Rye 2 25 35
Lucerne 1 30 38
Proses Perkecambahan benihProses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada proses perkecambahan benih adalah:penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma
terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih
terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titk tumbuh
asimilasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan sel-sel baru
pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
PELAKSANAAN PENGUJIAN 1. Asal benih
Benih yang digunakan harus memiliki tingkat kemurnian 98% dan pengambilan benih harus secara acak. Pada umumnya benih yang akan di uji daya tumbuhnya telah terlebih dahulu melalui pengujian kemurnian benih.2. Jumlah Benih
Benih yang digunakan dalam pengujian daya tumbuh adalah minimal 400 sampel benih yang telah terseleksi terlebih dahulu
Penanaman (Metode Tanam)
Penanaman dilakukan dengan cara ulangan, untuk tiap ulangan terdiri dari 100, 50, atau 25 butir, tergantung jenis dan substratnya. Benih di atur merata satu sama yang lain. Penyusunan benih ini bertujuan untuk menghindari benih dari penularan virus dan bakteri dari benih yang satu ke benih yang lain. Metode penanaman (perkecambahan) yang sering digunakan adalah:
1. Uji Diatas Kertas (UDK)2. Uji Antar Kertas (UAK)3. Uji Kertas Digulung (UKD)
WORKING SAMPLE
BENIH DARI UJI KEMURNIAN BENIH
400 SAMPLE BENIH
4 X 100 BENIH
8 X 50 BENIH
16 X 25 BENIH
UJI PERKECAMBAHAN
UJI DAYA KECAMBAH
UJI DIATAS KERTAS (UDK)
UJI ANTAR KERTAS (UAK)
UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)
Bagan Pengujian Daya Kecambah
UJI PERKECAMBAHAN
PENGAMATAN KECAMBAH
WAKTU PENGAMATAN
Setelah
(3x24) Jam + (2x24) Jam
Atau (5x24) Jam + (2x24) Jam
KRITERIA KECAMBAH
KECAMBAH NORMAL KECAMBAH
ABNORMALBENIH KERAS BENIH
SEGAR TIDAK
BERKECAMBAH
BENIH MATI
UJI PERKECAMBAHAN BENIH
METODE UJI DAYA KECAMBAH Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung Dengan Kertas MerangUJI DIATAS KERTAS (UDK)
Benih diletakan pada permukaan kertas basah yang terdiri dari dua atau beberapa lapisan kertas yang telah dibasahkan yang telah diletakan pada cawan petri, box plastik atau baki derminator Metode ini sangat baik digunakan untuk benih yang membutuhkan cahaya untuk perkecambahannya.
UJI ANTAR KERTAS (UAK)
UAK dimaksudkan menguji benih dengan menanam benih diantara lembar substrat, kemudian dilipat. Metode ini digunakan bagi benih yang tidak peka terhadap cahaya untuk perkecambahannya. Misalnya benih padi, sorghum, bayam dan sebagainya
UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)
Metode ini dimaksudkan untuk menguji benih dengan cara menanam benih diantara lembar substrat, kemudian digulung. Dapat digunakan untuk benih yang tidak peka cahaya untuk perkecambahannya.
KRITERIA KECAMBAH BENIHDaya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum. 1. Kecambah Normal2. Kecambah Abnormal kecambah rusak kecambah cacat tidak seimbang kecambah lambat3. Benih tidak berkecambah benih segar tidak tumbu benih keras benih mati