Post on 07-Feb-2023
i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN PHBS (PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT) PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA
LAGU DOLANAN JAWA (PENERAPAN DI SD NEGERI TAMBAKBOYO
03, DESA TAMBAKBOYO RT 03/ RW III, KAL. TAMBAKBOHO,
KECAMATAN TAWANGSARI, KABUPATEN SUKOHARJO)
BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan Oleh :
Dian Lukita Sari 1151700014/2011
Tri Puji Pangesti 1151700047 2011
Dedy Sujanto 105800128/2008
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2012
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
JUDUL ........................................................................................................ 1
LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1
PERUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2
TUJUAN ...................................................................................................... 2
LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................. 3
KEGUNAAN ............................................................................................... 3
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................................ 3
1. Kondisi Masyarakat sasaran .............................................................. 3
2. Solusi yang ditawarkan ..................................................................... 4
METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 6
1. Alur pelaksanaan kegiatan ................................................................. 6
2. Skenario proses pembelajaran bimbingan dan penerapan PHBS ....... 7
JADWAL KEGIATAN ............................................................................... 8
RANCANGAN BIAYA ............................................................................... 9
1. Bahan Habis Pakai ............................................................................. 9
2. Peralatan Penunjang PKM-M ........................................................... 9
3. Perjalanan .......................................................................................... 10
4. Lain-lain ........................................................................................... 10
LAMPIRAN - LAMPIRAN ........................................................................ 11
1. Biodata Ketuan Pelaksana ................................................................. 11
2. Biodata Anggota Pelaksana I ............................................................ 12
3. Biodata Anggota Pelaksana II ............................................................ 12
4. Biodata Dosen Pendamping .............................................................. 13
5. Surat Peryataan Ketersediaan Kerjasama .......................................... 14
6. Peta Lokasi Mitra Kerjasama ............................................................ 15
1
A. JUDUL
PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA LAGU
DOLANAN JAWA (Penerapan di SD Negeri Tambakboyo 03, Desa
Tambakboyo RT 03/RW III, Kal. Tambakboho, Kecamatan Tawangsari,
Kabupaten Sukoharjo)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dilakukan melalui pendekatan tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, sekolah,
tempat-tempat umum, tempat kerja, dan institusi kesehatan. PHBS di sekolah
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sekolah sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk
menilai PHBS di sekolah yaitu : membuang sampah pada tempatnya, mencuci
tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, jangan jajan
sembarangan, olahraga yang teratur dan terukur, tidak merokok di area
sekolah, memberantas jentik nyamuk satu minggu sekali, Buang air kecil dan
buang air besar di jamban yang bersih dan sehat serta menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali.
Dengan menerapkan PHBS di sekolah, maka citra sekolah sebagai
institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat
orang tua serta meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
dan menjadi percontohan sekolah sehat bagi sekolah di daerah lain. Sekolah
sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan perlu
mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak juga merupakan
masa rawan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia
sekolah (usia 6-10), misalnya diare, kecacingan dan anemia. Dampak lain dari
kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu suasana belajar yang tidak
mendukung karena lingkungan sekolah yang kotor, menurunkan semangat
dan prestasi belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan data WHO (2007)
menyebut bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare
(Dinkes Jabar, 2012), angka kejadian kecacingan mencapai angka 40-60%
(Depkes, 2005), anemia pada anak sekolah 23,2% (YKB, 2007) dan masalah
karies dan periodontal 74,4% (SKRT, 2001).
Penyebab rendahnya pelaksanaan PHBS dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku fisik, sosial ekonomi dan
sebagainya. Oleh sebab itu peningkatan masalah kesehatan tersebut harus
ditujukan kepada dua faktor tersebut. Banyak hal lain yang menjadi penyebab
menurunnya pelaksanaan PHBS di sekolah seperti faktor teknis, faktor
geografi, sosial ekonomi serta kurangnya upaya promotif tentang kesehatan
khususnya mengenai PHBS dari puskesmas dan instansi kesehatan lain.
Berkaitan dengan keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa
kesehatan pada usia sekolah sangat perlu diperhatikan, karena anak sekolah
merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan
2
dilindungi kesehatannya. Selain itu, jumlah usia sekolah yang cukup besar
yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk
menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga anak sekolah
berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik
dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Hal tersebut sangat
disayangkan bahwa anak-anak yang seharusnya sebagai agen perubahan
untuk mempromosikan PHBS cenderung tidak mengetahui tentang PHBS dan
hal tersebut harus segera diatasi demi Indonesia sehat.
Atas dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan
masalah tersebut, yaitu melalui sebuah proses pembelajaran PHBS yang
praktis untuk diterapkan pada anak sekolah. Selain itu, upaya penerapan
PHBS di lingkungan sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin. Karena
anak sekolah adalah anak usia bermain maka anak dirasa lebih mudah untuk
diberikan pembelajaran PHBS melalui sebuah lagu dan permainan.
Media pembelajaran dengan lagu dolanan Jawa tersebut memiliki
kelebihan bahwa lagu dolanan Jawa akan menarik peserta didik. Melalui seni,
seseorang lebih sensitif terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya. (Wahyudi
A, 2012). Lagu dolanan Jawa merupakan sarana untuk bersenang-senang
dalam mengisi waktu luang dan juga sebagai sarana komunikasi yang
mengandung pesan mendidik. Menurut Riyadi dalam Djaka Lodang, 1989
memerinci sifat lagu dolanan Jawa yaitu bersifat didaktis dan sosial.
Pada dasarnya lagu dolanan anak bersifat unik. Artinya, berbeda dengan
bentuk lagu/tembang Jawa yang lain. Menurut Danandjaja (1985:19) lagu
dolanan anak ada yang termasuk lisan Jawa, yaitu tergolong nyanyian rakyat.
Sarwono dkk (1995: 5) menjelaskan bahwa lagu dolanan memiliki aturan,
yaitu : bahasa sederhana, cengkok sederhana, jumlah baris terbatas dan berisi
hal-hal yang selaras dengan keadaan anak.
Meskipun lirik lagu dolanan Jawa sudah diganti dengan lirik makna
PHBS dan indikator PHBS di lingkungan sekolah, namun lagu tersebut dapat
digunakan untuk melestarikan lagu dolanan Jawa yang saat ini kurang
mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun instansi terkait. Lirik yang
diajarkan juga memiliki nilai pengetahuan mengenai PHBS secara jelas.
Selain itu pembelajaran dan penerapan PHBS melalui lagu dolanan Jawa ini
dilaksanakan untuk pertama kalinya di Indonesia maupun di negara lain.
C. PERUMUSAN MASALAH
Bardasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam kegiatan ini adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan derajat kesehatan melalui pembelajaran
PHBS di lingkungan sekolah?
2. Metode apa yang tepat digunakan dalam mengajarkan PHBS di
lingkungan sekolah?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah tentang rendahnya pelaksanaan
PHBS di lingkungan sekolah?
D. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
diatas, maka kegiatan PKM-M ini memiliki tujuan sebagai berikut :
3
1. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS serta meningkatkan derajat
kesehatan di lingkungan sekolah menuju sekolah sehat.
2. Terlaksananya pengembangan perilaku indikator PHBS di lingkungan
sekolah.
3. Tersedianya fasilitas penunjang indikator PHBS di lingkungan sekolah.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam kegiatan PKM-pengabdian kepada
masyarakat ini adalah :
1. Pengeluaran CD lagu dolanan Jawa mengenai PHBS yang diiringi musik
acoustik gamelan modern dengan video klip yang disesuaikan dengan
indikator PHBS di lingkungan sekolah.
2. Penerbitan buku lagu dolanan Jawa yang syairnya telah dirubah menjadi
syair tentang PHBS yang didesain dengan penampilan lirik dan not balok
beserta gambar yang disesuaikan dengan indikator PHBS di lingkungan
sekolah.
3. Sertifikat bagi peserta yang telah lulus mengikuti pembelajaran.
F. KEGUNAAN
Kegunaan dari kegiatan PKM-M ini adalah :
1. Dapat menjadi media pengenalan pendidikan PHBS untuk anak sekolah.
2. Bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran anak sekolah mengenai
PHBS sehingga kwalitas derajat kesehatan semakin meningkat.
3. Dapat mewujudkan pelaksanaan indikator PHBS di lingkungan sekolah.
4. Sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya Jawa melalui
pembelajaran media lagu dolanan Jawa.
5. Ikut berpartisipasi dalam rangka Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi
nasional PromKes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.
1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2010” (PHBS 2010).
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
1. Kondisi Masyarakat Sasaran
SD Negeri Tambakboyo 03 yang terletak di pinggiran kabupaten
Sukoharjo tepatnya di Desa Tambakboyo RT 03/III, Kal. Tambakboho, Kec
Tawangsari, Kab Sukoharjo merupakan sekolah yang memiliki kelebihan
dibidang kreatifitas mengolah barang-barang bekas. Bahkan sudah beberapa
kali masuk koran karena menjuarai berbagai macam lomba sekolah kreatif.
Kerena Visi dari SD tersebut adalah “Kreatif, Komptetitif, dan Unggul dalam
prestasi berdasarkan iman dan taqwa “. Visi sekolah yang hanya
mengunggulkan kreatifitas saja dirasa tidak cukup, karena kondisi kebersihan
atau PHBS di sekolah kurang maksimal. Hal tersebut terjadi karena kondisi
ekonomi dari orang tua siswa yang hanya bekerja sebagai buruh, sehingga
fasilitas penunjang kebersihan atau PHBS di lingkungan sekolah tidak
mencukupi. Berdasar hasil data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa
sebanyak 99% orang tua siswa bekerja sebagai buruh dan sisanya satu siswa
4
yang orang tuanya bekerja sebagai Polisi. Faktor lain yang menyebabkan
rendahnya PHBS di SD Negeri Tambakboyo 03 adalah rendahnya
pengetahuan PHBS di lingkungan sekolah, data tersebut kami dapatkan dari
wawancara langsung dengan ibu Dra. Tri Hastuti beliau adalah Kepala
Sekolah SD Negeri Tambakboyo 03. Saat kami bertanya “Apakah Ibu
mengerti tentang PHBS di lingkungan Sekolah?”, beliau menjawab “Apa
PHBS itu, saya kurang paham?”. Dari jawaban tersebut sudah terlihat bahwa
pengetahuan tentang PHBS sangat minim, sehingga wajar saja kalau
penanaman perilaku indikator PHBS di lingkungan sekolah tersebut kurang
maksimal.
SD Negeri Tambakboyo 03 adalah salah satu sekolah yang memiliki
bangunan gedung yang cukup layak sebagai sekolahan. SD ini memiliki 10
ruangan dengan perincian 6 ruang kelas, 1 ruang kreatif, 1 ruang computer, 1
ruang mushola dan 1 ruang guru. Kondisi penghijauan SD ini sudah cukup
karena letak SD berada di pinggiran desa sehingga pepohonan masih banyak
ditemui. Pada setiap ruang kelas sudah terdapat tempat sampah dari ember
plastik meskipun belum ada pemisahan sampah organik dan anorganik. Toilet
sudah tersedia, namun kondisinya belum maksimal karena ventilasi udara
tebatas sehingga toilet terasa lembab dan gelap. Disamping itu ruang UKS
tidak memadahi, UKS hanya ditempatkan pada ruang mushola yang
digunakan sebagai tempat istirahat orang sakit. Kondisi lain yang dapat
dijelaskan adalah belum tersedianya tempat cuci tangan dengan air mengalir
menggunakan sabun serta peraturan mengenai larangan merokok di
lingkungan sekolah dan larangan jajan di sembarang tempat belum ada dan
belum diterapkan di sekolah tersebut.
SD Negeri Tambakboyo 03 mempunyai jumlah sebanyak 69 siswa,
dengan perincian, kelas I sebanyak 18 siswa, kelas II sebanyak 12 siswa,
kelas III sebanyak 10 siswa, kelas IV sebanyak 10 siswa, kelas V sebanyak 12
siswa dan kelas VI sebanyak 7 siswa, dengan guru yang berjumlah 13 orang
dan 7 orang guru yang sudah menjadi PNS. Berdasar hasil data yang kami
kumpulkan dari siswa SD Negeri Tambakboyo 03, sejumlah 85% siswa
kurang sekali pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Apalagi
pembelajaran PHBS sejak dini tidak diajarkan dalam mata pelajaran IPA atau
Olahraga. Ditambah dengan kurangnya perhatian khusus pada siswa oleh
tenaga pengajar tentang bagaimana siswa berperilaku di luar kelas atau di luar
jam belajar perihal bagaimana mereka jajan, cuci tangan dan perilaku hidup
bersih dan sehat lainnya. Oleh karena itu banyak siswa yang sering sakit dan
tidak masuk sekolah dikarenakan kurangnya penyuluhan, pengawasan dan
pendidikan mengenai PHBS dari pihak sekolah ataupun dari pihak instansi
kesehatan terkait.
2. Solusi yang ditawarkan
Atas dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan
masalah tersebut, yaitu melalui sebuah proses pembelajaran PHBS yang
praktis untuk diterapkan pada anak sekolah yang selanjutnya melaksanakan
penerapan indikator PHBS di lingkungan sekolah. Upaya penerapan indikator
PHBS di lingkungan sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin dan
berusaha menyediakan beberapa fasilitas penunjang PHBS yang belum
5
tersedia di lingkungan sekolah tersebut. Karena anak sekolah adalah anak usia
bermain maka anak dirasa lebih mudah untuk diberikan pembelajaran PHBS
melalui sebuah lagu dan permainan yang diajarkan di area outdoor agar siswa
tidak jenuh untuk menerima pembelajaran tersebut. Media lagu yang
digunakan ialah lagu dolanan Jawa yang familiar dan dapat dengan mudah
dihafalkan oleh anak-anak. Lirik lagu dolanan tersebut disajikan dalam
bahasa Jawa dan sebagian menggunakan bahasa Indonesia. Terdiri dari 9 lagu
yang menunjukkan 9 indikator, adapun pada indikator 1 yaitu pengertian
PHBS dan indikator lainnya menunjukkan 8 penerapan PHBS di lingkungan
sekolah dan lagu-lagu tersebut kami kemas pada Tabel 1.
Tabel 1. Format lagu dolanan Jawa sesuai indikator PHBS
No Indikator Lagu
1. Indikator I : Pengertian PHBS
menggunakan lagu “Gambang
Suling”.
PHBS iku singkatane
Tindak tanduk urip resik sehat
u…u..u..u..unine mung
Nerangake bab kesehatan…e
Kanggo urip ora gampang loro
2. Indikator II : Membuang sampah pada
tempatnya menggunakan lagu
“cublak-cublak suweng”.
Sampah-sampah reget,,
Regete diresiki,,Ayo podo ngewaki,,
Jo di buang ono kali,,
Dibuang nyang panggone,,
Yo ayo diresiki,,yo ayo diresiki…
3. Indikator III : Mencuci tangan dengan
air yang mengalir dan menggunakan
sabun menggunakan lagu “padhang
bulan”.
Yo kanca tindakno karesikan,
Wijiko sakdurunge do mangan,
Nganggo sabun lan banyune resik,
Supaya awake ora kena lelara…
4. Indikator IV : Jangan jajan
sembarangan menggunakan lagu
“suwe ora jamu”.
Kanca do rungokno,,
Aja waton jajan,,kudu digatekke
karesikane panggonan,,,mula aja
dumeh,padha seneng jajan,banjur ora
digagas awak lan kesehatane…
5. Indikator V : Olahraga teratur dan
terukur menggunakan lagu “kidang
talun”.
Olahraga, saben minggu, kanca,
Kang teratur, lan terukur,
Supaya kasarasane kejaga...
6. Indikator VI : Tidak merokok di area
sekolah menggunakan lagu “gundhul-
gundhul pacul”.
Yen kepingin sehat mas..
Ojo podho ngrokok..
Opo maneh papane sekolahan,,
Akeh mala ing sak jeroning rokokan,,
Ayo podho dijaga paru-parune….
7. Indikator VII : Memberantas jentik-
jentik nyamuk satu minggu sekali
menggunakan lagu “menthog-
menthog”.
Kanca-kanca do mrenea,,melu aku..
Mbrantas sarang nyamuk,,Seminggu
sepisan nguras bak mandine,,
Nutup wadah banyu,,
Mbuang barang bekas…
8. Indikator VIII : BAK dan BAB di
jamban yang bersih dan sehat
menggunakan lagu “Jamuran”
Yo konco yo konco..
Ojo nganti,,buang hajat ono kali..WC
kudu diresiki..Ojo nganti dijarke…
9. Indikator IX : Menimbang berat badan
dan mengukur tinggi badan setiap 6
bulan menggunakan lagu “jaranan”.
Konco kabeh ojo lali saben 6 wulan
pisan,Timbang bobot awake lan di
ukur dhuwure, Ben iso ngertenitingkat
pertumbuhane,,,
Jo lali, jo lali, yo konco ojo lali…
6
H. METODE PELAKSANAAN
1. Alur pelaksanaan kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu ada dua : tahap pertama
pembelajaran PHBS dan tahapan kedua penerapan PHBS. Tahap pertama
akan dilaksanakan pembelajaran 9 indikator dengan media lagu dolanan
Jawa. Pembelajaran PHBS dilaksanakan oleh pengajar beserta peserta
didik kelas 4, kelas 5, dan 1 guru pembimbing. Pembelajaran pada usia
dini khususnya kelas 4 dan 5 karena mereka dirasa mampu untuk
mengajarkan PHBS pada siswa lainnya. Selain itu, bertujuan untuk
memaksimalkan waktu proses pembelajaran PHBS. Setiap 1 indikator
yang sudah selesai diajarkan maka akan ada evaluasi akhir dengan
menghafal indikator 1 yang sudah dipelajari sebelumnya, indikator 2 akan
ada evaluasi akhir tujuan dengan menghafal indikator 1 dan 2, indikator 3
akan ada evaluasi akhir dengan menghafal indikator 1, 2 dan 3 dan
seterusnya. Bagi peserta didik yang belum lulus pada evaluasi akhir tiap
indikator akan mengulang di pembelajaran berikutnya. Untuk
pembelajaran terakhir dilaksanakan setelah pembelajaran indikator ke-9,
yaitu dengan evaluasi random pada peserta didik yang telah mengikuti
pembelajaran seluruhnya. Pengajar akan memilih 9 peserta didik secara
acak agar masing-masing peserta didik menghafal lagu dolanan dan
menceritakan makna dari lagu yang sudah mereka hafalkan. Hal ini agar
peserta didik tidak hanya hafal namun mereka juga mengerti maksud dari
lagu dolanan PHBS tersebut. Setelah evaluasi random selesai maka
pengajar akan memberikan sertifikat bagi peserta didik yang sudah lulus
pembelajaran PHBS dengan media lagu dolanan Jawa.
Pengajar atau tutor akan memutarkan lagu dolanan PHBS dan
menjelaskan makna dari lagu dolanan PHBS tersebut. Selanjutnya
pengajar dan peseta didik bernyanyi bersama dengan gerak lincah
permainan. Metode bermain sambil belajar bertujuan agar peserta didik
tidak cepat bosan dan untuk mempermudah peserta didik menerima
pembelajaran PHBS. Pembelajaran dilakukan di area outdoor pada jam
ekstrakurikuler.
Setelah tahap pembelajaran selesai, maka dilaksanakan tahap
selanjutnya yaitu penerapan PHBS yang diawali dengan kegiatan
penyuluhan mengenai maksud program yang akan diberikan. Pelaksanaan
penerapan indikator PHBS dilakukan oleh semua pihak sekolah dalam
jangka waktu 5 minggu. Penerapan PHBS diantaranya : menempelkan
MMT tentang indikator PHBS di lingkungan sekolah, membersihkan
sampah sekolah dengan pemisahan sampah organik dan anorganik,
membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas dengan sabun
dan menggunakan air mengalir, olahraga bersama-sama, menempelkan
tulisan “area bebas rokok” dan tulisan “jangan jajan sembarangan!”di
setiap dinding utama, membersihkan kamar mandi dan pemberian abate
pada bak kamar mandi dan tempat penampungan air lainnya, mengukur
tinggi badan dan berat badan. Setiap pelaksanaan penerapan PHBS yang
belum maksimal atau belum lulus akan diulangi lagi di pertemuan
selanjunya sampai lulus. Indikator keberhasilan di ukur dari tingkat
perubahan perilaku dan keadaan kebersihan lingkungan sekolah yang lebih
7
baik dari sebelumnya dengan pembuktian foto dan kegiatan observasi. Jika
tahapan telah selesai maka tim kami akan memberikan kenang-kenangan
pada sekolah tersebut. Berikut ini gambaran alur pelaksanaan
pembelajaran dan penerapan PHBS di lingkungan sekolah, disajikan dalam
gambar 1.
Tidak
Ya
Gambar 1. Alur pelaksanaan kegiatan
2. Skenario proses pembelajaran dan penerapan PHBS
Tabel 2. Proses pembelajaran PHS
No Kegiatan Kegiatan Tutor Metode Waktu
1 Pra Pembelajaran Mengabsen siswa 5 menit
2 Pembukaan Menyampaikan
tujuan bimbingan
Ceramah 10 menit
3 Kegiatan inti Membimbing
siswa secara
bertahap mengenai
PHBS dan 8
indikator PHBS di
lingkungan
sekolah melalui
media lagu
dolanan Jawa.
Memutarkan lagu dolanan
PHBS dan menjelaskan
makna dari lagu dolanan
PHBS tersebut.
Selanjutnya pengajar dan
peseta didik bernyanyi
bersama dengan gerak
lincah permainan.
50 menit
4 Evaluasi Memberikan tes
kepada siswa.
Tes menghafal lagu
dolanan PHBS dan
menceritakan makna dari
lagu yang sudah di
hafalkan.
15 menit
5 Penutup Memberikan
motivasi dan
nasehat.
Ceramah 10 menit
Evaluasi Akhir
Pembajaran Indikator
Setiap akhir pembelajran
ada evaluasi sebelum lulus
tidak bisa melajutkan
indikator berikutnya.
LULUS
Penerapan PHBS
Pada seluruh Indikator
PHBS di tatanan sekolah.
Sertifikat
Evaluasi Akhir
Lulus
Tidak Lulus
Penyerahan kenang-kenangan
pada pihak sekolah
8
Tabel 3. Proses penerapan PHBS
No Kegiatan Kegiatan Tutor Metode Waktu
1 Pra Penerapan Mengabsen siswa 5 menit
2 Pembukaan Menyampaikan tujuan
penerapan
Ceramah 10 menit
3 Kegiatan inti Pelaksanaan penerapan
indikator PHBS di
lingkungan sekolah yang
dilakukan oleh semua pihak
sekolah
Menyesuaikan
penerapan dengan
indikator PHBS di
lingkungan
sekolah.
60 menit
4 Evaluasi Tes indikator keberhasilan di
ukur dari tingkat perubahan
perilaku dan keadaan
kebersihan sekolah
Observasi dan
memotret hasil
sebelum dan
sesudah penerapan.
15 menit
5 Penutup Memberikan motivasi dan
nasehat.
Ceramah 10 menit
I. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan pembelajaran dan penerapan PHBS dapat dilihat
dalam diagram Bar-Chart dibawah ini :
Kegiatan Bulan ke
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Perkenalan
b. Indikator 1 & evaluasi 1
c. Indikator 2 & evaluasi 1, 2
d. Indikator 3 & evaluasi
1,2,3
e. Indikator 4 & evaluasi
1,2,3,4
f. Indikator 5 & evaluasi
1,2,3,4,5
g. Indikator 6 & evaluasi
1,2,3,4,5,6
h. Indikator 7 & evaluasi
1,2,3,4,5,6,7
i. Indikator 8 & evaluasi
1,2,3,4,5,6,7,8
j. Indikator 9 & evaluasi
1,2,3,4,5,6,7,8,9
k. Evaluasi Random &
penyerahan sertifikat
3. Penerapan PHBS
a. Penerapan indikator PHBS
b. Evaluasi keadaan
lingkungan sekolah
c. Penyerahan kenang-
kenangan
4. Penyusunan Laporan
5. Seminar
6. Penggandaan dan
Pengiriman Laporan
9
J. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
No Jenis Kebutuhan Banyak Harga
Satuan Jumlah
1 Konsumsi pembelajaran
- Siswa kelas 4 dan 5
- Tutor
- Pihak sekolah
30 orang x
11 pertemuan
Rp 5.000,- Rp 1.650.000,-
2 Konsumsi penerapan
- Seluruh siswa
- Tutor
- Pihak sekolah
87 orang x 7
pertemuan
Rp 5.000,- Rp 3.045.000,-
3 Cetak buku modul
1 buah 15 halaman x
87 eksemplar
Rp 1.000,- Rp 1.479.000,-
4 CD lagu dolanan jawa 1 buah x 87 orang Rp 5.000,- Rp 435.000,-
5 Sertifikat 1 buah x 22 siswa Rp 3.000,- Rp 66.000,-
6 MMT indikator PHBS 1 buah (2 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 40.000,-
7 Tempat sampah organik
dan anorganik 2 buah x 10 tempat Rp 20.000,- Rp 400.000,-
8 Tempat cuci tangan
dengan air mengalir 1 set x 5 tempat Rp 250.000,- Rp 1.250.000,-
9 sabun cuci tangan cair 1 buah x 5 tempat Rp 10.000,- Rp 50.000,-
10 Lap tangan / serbet
gantung 2 buah x 5 tempat Rp 5.000,- Rp 50.000,-
11 MMT "Jangan Jajan
Sembarang Tempat!" 1 buah (1 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 20.000,-
12 MMT "Area Bebas
Rokok" 1 buah (1 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 20.000,-
13 Abate 1 buah x 6 minggu Rp 1.000,- Rp 6.000,-
14 Mikrotoise staturmeter 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
15 Timbangan berat badan 1 buah Rp 80.000,- Rp 80.000,-
16 Vandel kenang-kenangan 1 buah Rp 50.000,- Rp 50.000,-
Jumlah Rp 8.741.000,-
2. Peralatan Penunjang PKM-M
Jenis Kebutuhan Banyak Harga Satuan Jumlah
Sewa LCD dan Layar 1 buah @ Rp 300.000,- x 3 bulan Rp 900.000,-
Sewa Kamera I buah @ Rp 100.000,- x 3 bulan Rp 300.000,-
Sewa Handycam 1 buah @ Rp 200.000,- x 3 bulan Rp 600.000,-
Jumlah Rp 1.800.000,-
10
3. Perjalanan
Macam
Perjalanan Keperluan
Jumlah
orang Satuan Harga Satuan Jumlah
Lokal
Sukoharjo Persiapan 3 Orang 5 kali @ Rp 5.000,- Rp 75.000,-
Rapat intern dan
penerbit 3 Orang 7 x 5 bulan @ Rp 5.000,- Rp 25.000,-
Pembelajaran
dan penerapan 3 Orang 18 kali @ Rp 5.000,- Rp 70.000,-
Jumlah Rp. 870.000,-
4. Lain-lain
No Jenis kegiatan Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Pembuatan laporan 15 bended Rp 15.000,- Rp 225.000,-
2 Konsumsi rapat 4 x 5 bulan Rp 20.000,- Rp 400.000,-
3 Seminar 1 kali Rp 250.000,- Rp 250.000,-
4 Publikasi 1 judul Rp 150.000,- Rp 150.000,-
5 Pembenahan buku dan CD
Rp 30.000,- Rp 30.000,-
Jumlah Rp 1.055.000,-
Rekapitulasi Rincian Biaya Penelitian :
1. Bahan Habis Pakai Rp 8.741.000,-
2. Peralatan Penunjang PKM-M Rp 1.800.000,-
3. Perjalanan Rp 870.000,-
4. Lain-lain Rp 1.055.000,- +
Total Rp 12.466.000,-
(Dua belas juta empat ratus enam puluh enam ribu rupiah)