Pengenalan PHBS dengan media lagu dolanan Jawa

18
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA LAGU DOLANAN JAWA (PENERAPAN DI SD NEGERI TAMBAKBOYO 03, DESA TAMBAKBOYO RT 03/ RW III, KAL. TAMBAKBOHO, KECAMATAN TAWANGSARI, KABUPATEN SUKOHARJO) BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan Oleh : Dian Lukita Sari 1151700014/2011 Tri Puji Pangesti 1151700047 2011 Dedy Sujanto 105800128/2008 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2012

Transcript of Pengenalan PHBS dengan media lagu dolanan Jawa

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN PHBS (PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT) PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA

LAGU DOLANAN JAWA (PENERAPAN DI SD NEGERI TAMBAKBOYO

03, DESA TAMBAKBOYO RT 03/ RW III, KAL. TAMBAKBOHO,

KECAMATAN TAWANGSARI, KABUPATEN SUKOHARJO)

BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :

Dian Lukita Sari 1151700014/2011

Tri Puji Pangesti 1151700047 2011

Dedy Sujanto 105800128/2008

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

SUKOHARJO

2012

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

JUDUL ........................................................................................................ 1

LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................ 1

PERUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2

TUJUAN ...................................................................................................... 2

LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................. 3

KEGUNAAN ............................................................................................... 3

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................................ 3

1. Kondisi Masyarakat sasaran .............................................................. 3

2. Solusi yang ditawarkan ..................................................................... 4

METODE PELAKSANAAN ...................................................................... 6

1. Alur pelaksanaan kegiatan ................................................................. 6

2. Skenario proses pembelajaran bimbingan dan penerapan PHBS ....... 7

JADWAL KEGIATAN ............................................................................... 8

RANCANGAN BIAYA ............................................................................... 9

1. Bahan Habis Pakai ............................................................................. 9

2. Peralatan Penunjang PKM-M ........................................................... 9

3. Perjalanan .......................................................................................... 10

4. Lain-lain ........................................................................................... 10

LAMPIRAN - LAMPIRAN ........................................................................ 11

1. Biodata Ketuan Pelaksana ................................................................. 11

2. Biodata Anggota Pelaksana I ............................................................ 12

3. Biodata Anggota Pelaksana II ............................................................ 12

4. Biodata Dosen Pendamping .............................................................. 13

5. Surat Peryataan Ketersediaan Kerjasama .......................................... 14

6. Peta Lokasi Mitra Kerjasama ............................................................ 15

1

A. JUDUL

PEMBELAJARAN DAN PENERAPAN PHBS (Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat) PADA ANAK SEKOLAH MELALUI MEDIA LAGU

DOLANAN JAWA (Penerapan di SD Negeri Tambakboyo 03, Desa

Tambakboyo RT 03/RW III, Kal. Tambakboho, Kecamatan Tawangsari,

Kabupaten Sukoharjo)

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dilakukan melalui pendekatan tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, sekolah,

tempat-tempat umum, tempat kerja, dan institusi kesehatan. PHBS di sekolah

adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan

masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan

sekolah sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk

menilai PHBS di sekolah yaitu : membuang sampah pada tempatnya, mencuci

tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, jangan jajan

sembarangan, olahraga yang teratur dan terukur, tidak merokok di area

sekolah, memberantas jentik nyamuk satu minggu sekali, Buang air kecil dan

buang air besar di jamban yang bersih dan sehat serta menimbang berat badan

dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali.

Dengan menerapkan PHBS di sekolah, maka citra sekolah sebagai

institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat

orang tua serta meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

dan menjadi percontohan sekolah sehat bagi sekolah di daerah lain. Sekolah

sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan perlu

mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak juga merupakan

masa rawan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia

sekolah (usia 6-10), misalnya diare, kecacingan dan anemia. Dampak lain dari

kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu suasana belajar yang tidak

mendukung karena lingkungan sekolah yang kotor, menurunkan semangat

dan prestasi belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan data WHO (2007)

menyebut bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare

(Dinkes Jabar, 2012), angka kejadian kecacingan mencapai angka 40-60%

(Depkes, 2005), anemia pada anak sekolah 23,2% (YKB, 2007) dan masalah

karies dan periodontal 74,4% (SKRT, 2001).

Penyebab rendahnya pelaksanaan PHBS dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku fisik, sosial ekonomi dan

sebagainya. Oleh sebab itu peningkatan masalah kesehatan tersebut harus

ditujukan kepada dua faktor tersebut. Banyak hal lain yang menjadi penyebab

menurunnya pelaksanaan PHBS di sekolah seperti faktor teknis, faktor

geografi, sosial ekonomi serta kurangnya upaya promotif tentang kesehatan

khususnya mengenai PHBS dari puskesmas dan instansi kesehatan lain.

Berkaitan dengan keterangan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa

kesehatan pada usia sekolah sangat perlu diperhatikan, karena anak sekolah

merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan

2

dilindungi kesehatannya. Selain itu, jumlah usia sekolah yang cukup besar

yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk

menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga anak sekolah

berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik

dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Hal tersebut sangat

disayangkan bahwa anak-anak yang seharusnya sebagai agen perubahan

untuk mempromosikan PHBS cenderung tidak mengetahui tentang PHBS dan

hal tersebut harus segera diatasi demi Indonesia sehat.

Atas dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan

masalah tersebut, yaitu melalui sebuah proses pembelajaran PHBS yang

praktis untuk diterapkan pada anak sekolah. Selain itu, upaya penerapan

PHBS di lingkungan sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin. Karena

anak sekolah adalah anak usia bermain maka anak dirasa lebih mudah untuk

diberikan pembelajaran PHBS melalui sebuah lagu dan permainan.

Media pembelajaran dengan lagu dolanan Jawa tersebut memiliki

kelebihan bahwa lagu dolanan Jawa akan menarik peserta didik. Melalui seni,

seseorang lebih sensitif terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya. (Wahyudi

A, 2012). Lagu dolanan Jawa merupakan sarana untuk bersenang-senang

dalam mengisi waktu luang dan juga sebagai sarana komunikasi yang

mengandung pesan mendidik. Menurut Riyadi dalam Djaka Lodang, 1989

memerinci sifat lagu dolanan Jawa yaitu bersifat didaktis dan sosial.

Pada dasarnya lagu dolanan anak bersifat unik. Artinya, berbeda dengan

bentuk lagu/tembang Jawa yang lain. Menurut Danandjaja (1985:19) lagu

dolanan anak ada yang termasuk lisan Jawa, yaitu tergolong nyanyian rakyat.

Sarwono dkk (1995: 5) menjelaskan bahwa lagu dolanan memiliki aturan,

yaitu : bahasa sederhana, cengkok sederhana, jumlah baris terbatas dan berisi

hal-hal yang selaras dengan keadaan anak.

Meskipun lirik lagu dolanan Jawa sudah diganti dengan lirik makna

PHBS dan indikator PHBS di lingkungan sekolah, namun lagu tersebut dapat

digunakan untuk melestarikan lagu dolanan Jawa yang saat ini kurang

mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun instansi terkait. Lirik yang

diajarkan juga memiliki nilai pengetahuan mengenai PHBS secara jelas.

Selain itu pembelajaran dan penerapan PHBS melalui lagu dolanan Jawa ini

dilaksanakan untuk pertama kalinya di Indonesia maupun di negara lain.

C. PERUMUSAN MASALAH

Bardasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan

dalam kegiatan ini adalah :

1. Bagaimana cara meningkatkan derajat kesehatan melalui pembelajaran

PHBS di lingkungan sekolah?

2. Metode apa yang tepat digunakan dalam mengajarkan PHBS di

lingkungan sekolah?

3. Bagaimana cara mengatasi masalah tentang rendahnya pelaksanaan

PHBS di lingkungan sekolah?

D. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan

diatas, maka kegiatan PKM-M ini memiliki tujuan sebagai berikut :

3

1. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS serta meningkatkan derajat

kesehatan di lingkungan sekolah menuju sekolah sehat.

2. Terlaksananya pengembangan perilaku indikator PHBS di lingkungan

sekolah.

3. Tersedianya fasilitas penunjang indikator PHBS di lingkungan sekolah.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dalam kegiatan PKM-pengabdian kepada

masyarakat ini adalah :

1. Pengeluaran CD lagu dolanan Jawa mengenai PHBS yang diiringi musik

acoustik gamelan modern dengan video klip yang disesuaikan dengan

indikator PHBS di lingkungan sekolah.

2. Penerbitan buku lagu dolanan Jawa yang syairnya telah dirubah menjadi

syair tentang PHBS yang didesain dengan penampilan lirik dan not balok

beserta gambar yang disesuaikan dengan indikator PHBS di lingkungan

sekolah.

3. Sertifikat bagi peserta yang telah lulus mengikuti pembelajaran.

F. KEGUNAAN

Kegunaan dari kegiatan PKM-M ini adalah :

1. Dapat menjadi media pengenalan pendidikan PHBS untuk anak sekolah.

2. Bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran anak sekolah mengenai

PHBS sehingga kwalitas derajat kesehatan semakin meningkat.

3. Dapat mewujudkan pelaksanaan indikator PHBS di lingkungan sekolah.

4. Sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya Jawa melalui

pembelajaran media lagu dolanan Jawa.

5. Ikut berpartisipasi dalam rangka Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan

untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi

nasional PromKes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.

1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2010” (PHBS 2010).

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1. Kondisi Masyarakat Sasaran

SD Negeri Tambakboyo 03 yang terletak di pinggiran kabupaten

Sukoharjo tepatnya di Desa Tambakboyo RT 03/III, Kal. Tambakboho, Kec

Tawangsari, Kab Sukoharjo merupakan sekolah yang memiliki kelebihan

dibidang kreatifitas mengolah barang-barang bekas. Bahkan sudah beberapa

kali masuk koran karena menjuarai berbagai macam lomba sekolah kreatif.

Kerena Visi dari SD tersebut adalah “Kreatif, Komptetitif, dan Unggul dalam

prestasi berdasarkan iman dan taqwa “. Visi sekolah yang hanya

mengunggulkan kreatifitas saja dirasa tidak cukup, karena kondisi kebersihan

atau PHBS di sekolah kurang maksimal. Hal tersebut terjadi karena kondisi

ekonomi dari orang tua siswa yang hanya bekerja sebagai buruh, sehingga

fasilitas penunjang kebersihan atau PHBS di lingkungan sekolah tidak

mencukupi. Berdasar hasil data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa

sebanyak 99% orang tua siswa bekerja sebagai buruh dan sisanya satu siswa

4

yang orang tuanya bekerja sebagai Polisi. Faktor lain yang menyebabkan

rendahnya PHBS di SD Negeri Tambakboyo 03 adalah rendahnya

pengetahuan PHBS di lingkungan sekolah, data tersebut kami dapatkan dari

wawancara langsung dengan ibu Dra. Tri Hastuti beliau adalah Kepala

Sekolah SD Negeri Tambakboyo 03. Saat kami bertanya “Apakah Ibu

mengerti tentang PHBS di lingkungan Sekolah?”, beliau menjawab “Apa

PHBS itu, saya kurang paham?”. Dari jawaban tersebut sudah terlihat bahwa

pengetahuan tentang PHBS sangat minim, sehingga wajar saja kalau

penanaman perilaku indikator PHBS di lingkungan sekolah tersebut kurang

maksimal.

SD Negeri Tambakboyo 03 adalah salah satu sekolah yang memiliki

bangunan gedung yang cukup layak sebagai sekolahan. SD ini memiliki 10

ruangan dengan perincian 6 ruang kelas, 1 ruang kreatif, 1 ruang computer, 1

ruang mushola dan 1 ruang guru. Kondisi penghijauan SD ini sudah cukup

karena letak SD berada di pinggiran desa sehingga pepohonan masih banyak

ditemui. Pada setiap ruang kelas sudah terdapat tempat sampah dari ember

plastik meskipun belum ada pemisahan sampah organik dan anorganik. Toilet

sudah tersedia, namun kondisinya belum maksimal karena ventilasi udara

tebatas sehingga toilet terasa lembab dan gelap. Disamping itu ruang UKS

tidak memadahi, UKS hanya ditempatkan pada ruang mushola yang

digunakan sebagai tempat istirahat orang sakit. Kondisi lain yang dapat

dijelaskan adalah belum tersedianya tempat cuci tangan dengan air mengalir

menggunakan sabun serta peraturan mengenai larangan merokok di

lingkungan sekolah dan larangan jajan di sembarang tempat belum ada dan

belum diterapkan di sekolah tersebut.

SD Negeri Tambakboyo 03 mempunyai jumlah sebanyak 69 siswa,

dengan perincian, kelas I sebanyak 18 siswa, kelas II sebanyak 12 siswa,

kelas III sebanyak 10 siswa, kelas IV sebanyak 10 siswa, kelas V sebanyak 12

siswa dan kelas VI sebanyak 7 siswa, dengan guru yang berjumlah 13 orang

dan 7 orang guru yang sudah menjadi PNS. Berdasar hasil data yang kami

kumpulkan dari siswa SD Negeri Tambakboyo 03, sejumlah 85% siswa

kurang sekali pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Apalagi

pembelajaran PHBS sejak dini tidak diajarkan dalam mata pelajaran IPA atau

Olahraga. Ditambah dengan kurangnya perhatian khusus pada siswa oleh

tenaga pengajar tentang bagaimana siswa berperilaku di luar kelas atau di luar

jam belajar perihal bagaimana mereka jajan, cuci tangan dan perilaku hidup

bersih dan sehat lainnya. Oleh karena itu banyak siswa yang sering sakit dan

tidak masuk sekolah dikarenakan kurangnya penyuluhan, pengawasan dan

pendidikan mengenai PHBS dari pihak sekolah ataupun dari pihak instansi

kesehatan terkait.

2. Solusi yang ditawarkan

Atas dasar itu perlu adanya suatu gagasan untuk membantu memecahkan

masalah tersebut, yaitu melalui sebuah proses pembelajaran PHBS yang

praktis untuk diterapkan pada anak sekolah yang selanjutnya melaksanakan

penerapan indikator PHBS di lingkungan sekolah. Upaya penerapan indikator

PHBS di lingkungan sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin dan

berusaha menyediakan beberapa fasilitas penunjang PHBS yang belum

5

tersedia di lingkungan sekolah tersebut. Karena anak sekolah adalah anak usia

bermain maka anak dirasa lebih mudah untuk diberikan pembelajaran PHBS

melalui sebuah lagu dan permainan yang diajarkan di area outdoor agar siswa

tidak jenuh untuk menerima pembelajaran tersebut. Media lagu yang

digunakan ialah lagu dolanan Jawa yang familiar dan dapat dengan mudah

dihafalkan oleh anak-anak. Lirik lagu dolanan tersebut disajikan dalam

bahasa Jawa dan sebagian menggunakan bahasa Indonesia. Terdiri dari 9 lagu

yang menunjukkan 9 indikator, adapun pada indikator 1 yaitu pengertian

PHBS dan indikator lainnya menunjukkan 8 penerapan PHBS di lingkungan

sekolah dan lagu-lagu tersebut kami kemas pada Tabel 1.

Tabel 1. Format lagu dolanan Jawa sesuai indikator PHBS

No Indikator Lagu

1. Indikator I : Pengertian PHBS

menggunakan lagu “Gambang

Suling”.

PHBS iku singkatane

Tindak tanduk urip resik sehat

u…u..u..u..unine mung

Nerangake bab kesehatan…e

Kanggo urip ora gampang loro

2. Indikator II : Membuang sampah pada

tempatnya menggunakan lagu

“cublak-cublak suweng”.

Sampah-sampah reget,,

Regete diresiki,,Ayo podo ngewaki,,

Jo di buang ono kali,,

Dibuang nyang panggone,,

Yo ayo diresiki,,yo ayo diresiki…

3. Indikator III : Mencuci tangan dengan

air yang mengalir dan menggunakan

sabun menggunakan lagu “padhang

bulan”.

Yo kanca tindakno karesikan,

Wijiko sakdurunge do mangan,

Nganggo sabun lan banyune resik,

Supaya awake ora kena lelara…

4. Indikator IV : Jangan jajan

sembarangan menggunakan lagu

“suwe ora jamu”.

Kanca do rungokno,,

Aja waton jajan,,kudu digatekke

karesikane panggonan,,,mula aja

dumeh,padha seneng jajan,banjur ora

digagas awak lan kesehatane…

5. Indikator V : Olahraga teratur dan

terukur menggunakan lagu “kidang

talun”.

Olahraga, saben minggu, kanca,

Kang teratur, lan terukur,

Supaya kasarasane kejaga...

6. Indikator VI : Tidak merokok di area

sekolah menggunakan lagu “gundhul-

gundhul pacul”.

Yen kepingin sehat mas..

Ojo podho ngrokok..

Opo maneh papane sekolahan,,

Akeh mala ing sak jeroning rokokan,,

Ayo podho dijaga paru-parune….

7. Indikator VII : Memberantas jentik-

jentik nyamuk satu minggu sekali

menggunakan lagu “menthog-

menthog”.

Kanca-kanca do mrenea,,melu aku..

Mbrantas sarang nyamuk,,Seminggu

sepisan nguras bak mandine,,

Nutup wadah banyu,,

Mbuang barang bekas…

8. Indikator VIII : BAK dan BAB di

jamban yang bersih dan sehat

menggunakan lagu “Jamuran”

Yo konco yo konco..

Ojo nganti,,buang hajat ono kali..WC

kudu diresiki..Ojo nganti dijarke…

9. Indikator IX : Menimbang berat badan

dan mengukur tinggi badan setiap 6

bulan menggunakan lagu “jaranan”.

Konco kabeh ojo lali saben 6 wulan

pisan,Timbang bobot awake lan di

ukur dhuwure, Ben iso ngertenitingkat

pertumbuhane,,,

Jo lali, jo lali, yo konco ojo lali…

6

H. METODE PELAKSANAAN

1. Alur pelaksanaan kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu ada dua : tahap pertama

pembelajaran PHBS dan tahapan kedua penerapan PHBS. Tahap pertama

akan dilaksanakan pembelajaran 9 indikator dengan media lagu dolanan

Jawa. Pembelajaran PHBS dilaksanakan oleh pengajar beserta peserta

didik kelas 4, kelas 5, dan 1 guru pembimbing. Pembelajaran pada usia

dini khususnya kelas 4 dan 5 karena mereka dirasa mampu untuk

mengajarkan PHBS pada siswa lainnya. Selain itu, bertujuan untuk

memaksimalkan waktu proses pembelajaran PHBS. Setiap 1 indikator

yang sudah selesai diajarkan maka akan ada evaluasi akhir dengan

menghafal indikator 1 yang sudah dipelajari sebelumnya, indikator 2 akan

ada evaluasi akhir tujuan dengan menghafal indikator 1 dan 2, indikator 3

akan ada evaluasi akhir dengan menghafal indikator 1, 2 dan 3 dan

seterusnya. Bagi peserta didik yang belum lulus pada evaluasi akhir tiap

indikator akan mengulang di pembelajaran berikutnya. Untuk

pembelajaran terakhir dilaksanakan setelah pembelajaran indikator ke-9,

yaitu dengan evaluasi random pada peserta didik yang telah mengikuti

pembelajaran seluruhnya. Pengajar akan memilih 9 peserta didik secara

acak agar masing-masing peserta didik menghafal lagu dolanan dan

menceritakan makna dari lagu yang sudah mereka hafalkan. Hal ini agar

peserta didik tidak hanya hafal namun mereka juga mengerti maksud dari

lagu dolanan PHBS tersebut. Setelah evaluasi random selesai maka

pengajar akan memberikan sertifikat bagi peserta didik yang sudah lulus

pembelajaran PHBS dengan media lagu dolanan Jawa.

Pengajar atau tutor akan memutarkan lagu dolanan PHBS dan

menjelaskan makna dari lagu dolanan PHBS tersebut. Selanjutnya

pengajar dan peseta didik bernyanyi bersama dengan gerak lincah

permainan. Metode bermain sambil belajar bertujuan agar peserta didik

tidak cepat bosan dan untuk mempermudah peserta didik menerima

pembelajaran PHBS. Pembelajaran dilakukan di area outdoor pada jam

ekstrakurikuler.

Setelah tahap pembelajaran selesai, maka dilaksanakan tahap

selanjutnya yaitu penerapan PHBS yang diawali dengan kegiatan

penyuluhan mengenai maksud program yang akan diberikan. Pelaksanaan

penerapan indikator PHBS dilakukan oleh semua pihak sekolah dalam

jangka waktu 5 minggu. Penerapan PHBS diantaranya : menempelkan

MMT tentang indikator PHBS di lingkungan sekolah, membersihkan

sampah sekolah dengan pemisahan sampah organik dan anorganik,

membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas dengan sabun

dan menggunakan air mengalir, olahraga bersama-sama, menempelkan

tulisan “area bebas rokok” dan tulisan “jangan jajan sembarangan!”di

setiap dinding utama, membersihkan kamar mandi dan pemberian abate

pada bak kamar mandi dan tempat penampungan air lainnya, mengukur

tinggi badan dan berat badan. Setiap pelaksanaan penerapan PHBS yang

belum maksimal atau belum lulus akan diulangi lagi di pertemuan

selanjunya sampai lulus. Indikator keberhasilan di ukur dari tingkat

perubahan perilaku dan keadaan kebersihan lingkungan sekolah yang lebih

7

baik dari sebelumnya dengan pembuktian foto dan kegiatan observasi. Jika

tahapan telah selesai maka tim kami akan memberikan kenang-kenangan

pada sekolah tersebut. Berikut ini gambaran alur pelaksanaan

pembelajaran dan penerapan PHBS di lingkungan sekolah, disajikan dalam

gambar 1.

Tidak

Ya

Gambar 1. Alur pelaksanaan kegiatan

2. Skenario proses pembelajaran dan penerapan PHBS

Tabel 2. Proses pembelajaran PHS

No Kegiatan Kegiatan Tutor Metode Waktu

1 Pra Pembelajaran Mengabsen siswa 5 menit

2 Pembukaan Menyampaikan

tujuan bimbingan

Ceramah 10 menit

3 Kegiatan inti Membimbing

siswa secara

bertahap mengenai

PHBS dan 8

indikator PHBS di

lingkungan

sekolah melalui

media lagu

dolanan Jawa.

Memutarkan lagu dolanan

PHBS dan menjelaskan

makna dari lagu dolanan

PHBS tersebut.

Selanjutnya pengajar dan

peseta didik bernyanyi

bersama dengan gerak

lincah permainan.

50 menit

4 Evaluasi Memberikan tes

kepada siswa.

Tes menghafal lagu

dolanan PHBS dan

menceritakan makna dari

lagu yang sudah di

hafalkan.

15 menit

5 Penutup Memberikan

motivasi dan

nasehat.

Ceramah 10 menit

Evaluasi Akhir

Pembajaran Indikator

Setiap akhir pembelajran

ada evaluasi sebelum lulus

tidak bisa melajutkan

indikator berikutnya.

LULUS

Penerapan PHBS

Pada seluruh Indikator

PHBS di tatanan sekolah.

Sertifikat

Evaluasi Akhir

Lulus

Tidak Lulus

Penyerahan kenang-kenangan

pada pihak sekolah

8

Tabel 3. Proses penerapan PHBS

No Kegiatan Kegiatan Tutor Metode Waktu

1 Pra Penerapan Mengabsen siswa 5 menit

2 Pembukaan Menyampaikan tujuan

penerapan

Ceramah 10 menit

3 Kegiatan inti Pelaksanaan penerapan

indikator PHBS di

lingkungan sekolah yang

dilakukan oleh semua pihak

sekolah

Menyesuaikan

penerapan dengan

indikator PHBS di

lingkungan

sekolah.

60 menit

4 Evaluasi Tes indikator keberhasilan di

ukur dari tingkat perubahan

perilaku dan keadaan

kebersihan sekolah

Observasi dan

memotret hasil

sebelum dan

sesudah penerapan.

15 menit

5 Penutup Memberikan motivasi dan

nasehat.

Ceramah 10 menit

I. JADWAL KEGIATAN

Adapun jadwal kegiatan pembelajaran dan penerapan PHBS dapat dilihat

dalam diagram Bar-Chart dibawah ini :

Kegiatan Bulan ke

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

Pembelajaran

a. Perkenalan

b. Indikator 1 & evaluasi 1

c. Indikator 2 & evaluasi 1, 2

d. Indikator 3 & evaluasi

1,2,3

e. Indikator 4 & evaluasi

1,2,3,4

f. Indikator 5 & evaluasi

1,2,3,4,5

g. Indikator 6 & evaluasi

1,2,3,4,5,6

h. Indikator 7 & evaluasi

1,2,3,4,5,6,7

i. Indikator 8 & evaluasi

1,2,3,4,5,6,7,8

j. Indikator 9 & evaluasi

1,2,3,4,5,6,7,8,9

k. Evaluasi Random &

penyerahan sertifikat

3. Penerapan PHBS

a. Penerapan indikator PHBS

b. Evaluasi keadaan

lingkungan sekolah

c. Penyerahan kenang-

kenangan

4. Penyusunan Laporan

5. Seminar

6. Penggandaan dan

Pengiriman Laporan

9

J. RANCANGAN BIAYA

1. Bahan Habis Pakai

No Jenis Kebutuhan Banyak Harga

Satuan Jumlah

1 Konsumsi pembelajaran

- Siswa kelas 4 dan 5

- Tutor

- Pihak sekolah

30 orang x

11 pertemuan

Rp 5.000,- Rp 1.650.000,-

2 Konsumsi penerapan

- Seluruh siswa

- Tutor

- Pihak sekolah

87 orang x 7

pertemuan

Rp 5.000,- Rp 3.045.000,-

3 Cetak buku modul

1 buah 15 halaman x

87 eksemplar

Rp 1.000,- Rp 1.479.000,-

4 CD lagu dolanan jawa 1 buah x 87 orang Rp 5.000,- Rp 435.000,-

5 Sertifikat 1 buah x 22 siswa Rp 3.000,- Rp 66.000,-

6 MMT indikator PHBS 1 buah (2 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 40.000,-

7 Tempat sampah organik

dan anorganik 2 buah x 10 tempat Rp 20.000,- Rp 400.000,-

8 Tempat cuci tangan

dengan air mengalir 1 set x 5 tempat Rp 250.000,- Rp 1.250.000,-

9 sabun cuci tangan cair 1 buah x 5 tempat Rp 10.000,- Rp 50.000,-

10 Lap tangan / serbet

gantung 2 buah x 5 tempat Rp 5.000,- Rp 50.000,-

11 MMT "Jangan Jajan

Sembarang Tempat!" 1 buah (1 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 20.000,-

12 MMT "Area Bebas

Rokok" 1 buah (1 x 1 meter) Rp 20.000,- Rp 20.000,-

13 Abate 1 buah x 6 minggu Rp 1.000,- Rp 6.000,-

14 Mikrotoise staturmeter 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-

15 Timbangan berat badan 1 buah Rp 80.000,- Rp 80.000,-

16 Vandel kenang-kenangan 1 buah Rp 50.000,- Rp 50.000,-

Jumlah Rp 8.741.000,-

2. Peralatan Penunjang PKM-M

Jenis Kebutuhan Banyak Harga Satuan Jumlah

Sewa LCD dan Layar 1 buah @ Rp 300.000,- x 3 bulan Rp 900.000,-

Sewa Kamera I buah @ Rp 100.000,- x 3 bulan Rp 300.000,-

Sewa Handycam 1 buah @ Rp 200.000,- x 3 bulan Rp 600.000,-

Jumlah Rp 1.800.000,-

10

3. Perjalanan

Macam

Perjalanan Keperluan

Jumlah

orang Satuan Harga Satuan Jumlah

Lokal

Sukoharjo Persiapan 3 Orang 5 kali @ Rp 5.000,- Rp 75.000,-

Rapat intern dan

penerbit 3 Orang 7 x 5 bulan @ Rp 5.000,- Rp 25.000,-

Pembelajaran

dan penerapan 3 Orang 18 kali @ Rp 5.000,- Rp 70.000,-

Jumlah Rp. 870.000,-

4. Lain-lain

No Jenis kegiatan Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Pembuatan laporan 15 bended Rp 15.000,- Rp 225.000,-

2 Konsumsi rapat 4 x 5 bulan Rp 20.000,- Rp 400.000,-

3 Seminar 1 kali Rp 250.000,- Rp 250.000,-

4 Publikasi 1 judul Rp 150.000,- Rp 150.000,-

5 Pembenahan buku dan CD

Rp 30.000,- Rp 30.000,-

Jumlah Rp 1.055.000,-

Rekapitulasi Rincian Biaya Penelitian :

1. Bahan Habis Pakai Rp 8.741.000,-

2. Peralatan Penunjang PKM-M Rp 1.800.000,-

3. Perjalanan Rp 870.000,-

4. Lain-lain Rp 1.055.000,- +

Total Rp 12.466.000,-

(Dua belas juta empat ratus enam puluh enam ribu rupiah)

14

15

Lampiran 3

Peta Lokasi Mitra

PETA DASAR DESA TAMBAKBOYO KELURAHAN TAMBAKBOHO

KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Jarak lokasi mitra dengan kampus berjarak ± 2 Km.

Lokasi kampus

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Lokasi Mitra

SD Negeri Tambakboyo 03