Laporan pengenalan alat rifa

35
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Praktikum Kimia Dasar Oleh : Nama : Cut Rifafitri Hanifah NRP : 103020040 Meja : 8 (delapan) Kelompok : II (dua) Asisten : Ihfan Praistama Tanggal Percobaan : 12 Oktober 2010

Transcript of Laporan pengenalan alat rifa

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN ALAT

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat KelulusanPraktikum Kimia Dasar

Oleh : Nama : Cut Rifafitri

HanifahNRP : 103020040Meja : 8 (delapan)Kelompok : II (dua)Asisten : Ihfan PraistamaTanggalPercobaan

: 12 Oktober 2010

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2010

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang

Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3)

Prinsip Percobaan.

1.1. Latar Belakang Percobaan

Pengenalan alat-alat pratikum merupakan salah

satu hal yang sangat penting dalam kegiatan praktikum

Kimia Dasar yaitu sebagai penunjang dalam menggunakan

alat-alat di laboratorium agar tidak terjadi

kecelakaan ataupun kesalahan dalam penggunaan alat-

alat tersebut. Oleh karena itu, pengenalan peralatan

laboratorium sangat penting agar praktikum dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuannya.

1.2. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan

menguasai jenis-jenis, nama masing-masing alat,

prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar.

Agar praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan

kesalahan.

1.3. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan

identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat

praktikun serta fungsi dari masing-masing alat

tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk

menggunakannya.

II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Batang

Pengaduk, (2) Cawan Uap, (3) Gelas Kimia, (4) Labu

Erlenmeyer, (5) Buret, (6) Tabung Reaksi, (7) Kaca

Arloji, (8) Corong, (9) Mortar dan Pastle, (10) Kawat

Kasa, (11) Kaki Tiga, (12) Labu Ukur, (13) Gelas

Ukur, (14) Pipet, (15) Spatula, (16) Statif,

(17) Klem, (18) Tang Krus, (19) Penjepit Tabung

Reaksi, dan (20) Rak Tabung Reaksi.

2.1. Batang Pengaduk

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan gelas

padat yang mempunyai karakteristik khusus misalnya

tahan panas. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk

suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan

reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu

menuangkan/mendekantir cairan dalam proses

penyaringan.

2.2. Cawan Uap

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan

porselein, yakni mempunyai keunggulan tahan terhadap

suhu tinggi dan tidak tembus sinar. Cawan uap bisa

disebut juga dengan cawan porselein. Alat ini

digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan

dengan pemanasan. Fungsi dari cawan ini bisa sebagai

tutup dari gelas kimia.

2.3. Gelas Kimia

Alat laboratorium ini berupa gelas tinggi,

berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.

Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap

panas hingga suhu 200° C atau terbuat dari plastik.

Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsi

Gelas Kimia :

Untuk mengukur volume larutan yang tidak

memerlukan ketelitian yang tinggi

Menampung zat kimia

Memanaskan cairan

Media pemanas cairan

2.4. Labu Erlenmeyer

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas

semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya.

Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsi Labu

Erlenmeyer :

Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

Menampung filtrat hasil penyaringan

Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada

proses titrasi

Pada pengujian mikrobiologi, digunakan sebagai

tempat pembiakan mikroba

2.5. Buret

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan gelas.

Mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk melakukan

titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran)

ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi

sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai

dapat dilihat pada skala.

2.6. Tabung Reaksi

Alat laboratorium ini berupa tabung yang kadang

dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat

tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Fungsi

Tabung Reaksi :

Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

2.7. Kaca Arloji

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan kaca

bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.

Fungsinya :

Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan

sampel

Tempat saat menimbang bahan kimia

Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

2.8. Corong

Alat laboratorium ini terbuat dari plastik atau

kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas

bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang

dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan

kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsi corong

adalah untuk menyaring campuran kimia dengan

gravitasi. Serta untuk memindahkan zat dari wadah yang

besar ke wadah yang diameternya lebih kecil.

2.9. Mortar dan Pastle

Alat ini terbuat dari bahan porselen, kaca atau

batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan

dan mencampurkan padatan kimia. Mortar itu alat yang

untuk menghaluskan, sedangkan pastle itu adalah wadah

yang hampir mirip seperti cawan.

2.10. Kawat Kasa

Kawat kasa yang dilapisi dengan asbes, digunakan

sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari

suatu pembakar. Serta untuk alas wadah saat

pembakaran.

2.11. Kaki Tiga

Alat laboratorium ini terbuat dari bahan besi

yang digunakan untuk menahan kawat kasa dalam

pemanasan.

2.12. Labu Ukur

Alat laboratorium ini berupa labu dengan leher

yang panjang dan bertutup. Terbuat dari kaca dan tidak

boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya

mulai dari 1 mL hingga 2 L. Untuk membuat larutan

dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

2.13. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam

bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia

bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk

mengukur larutan atau pelarut dalam kondisi panas.

Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. Tingkat

ketelitian gelas ukur lebih tinggi dari pada gelas

kimia.

2.14. Pipet

Pipet adalah salah satu alat yang sering

digunakan oleh analis. Pipet merupakan alat yang

digunakan untuk mengambil larutan dalam volume

tertentu. Ada dua jenis pipet yang digunakan dalam

melakukan pengukuran yaitu pipet ukur dan pipet volum.

Sebagaimana penggunaan buret, pipet juga mempunyai

teknik di dalam penggunaannya.

2.15. Spatula

Spatula logam terbuat dari bahan stainles steel,

bibir lonjong, Panjang: 150 mm. Kegunaan untuk

pengambil zat yang tidak bereaksi dengan logam.

2.16. Statif

Statif digunakan sebagi penyanggah buret pada

saat percobaan.

2.17. Klem

Klem buret untuk menjepit buret pada saat

percobaan berlangsung.

2.18. Tang Krus

Untuk mengangkat alat yang sedang dipanaskan.

2.19. Penjepit Tabung Reaksi

Untuk menjepit tabung reaksi pada saat percobaan

berlangsung.

2.20. Rak Tabung Reaksi

Menyimpan tabung reaksi yang berisi larutan-

larutan yang sedang diuji pada saat percobaan

berlangsung.

III ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat-Alat yang

Digunakan dan (2) Metode Percobaan.

3.1. Alat-Alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam Laboratorium Kimia

Dasar adalah batang pengaduk, cawan uap, gelas kimia,

labu erlenmeyer, buret, tabung reaksi, kaca arloji,

corong, mortar dan pastle, kawat kasa, kaki tiga, labu

ukur, gelas ukur, pipet, spatula, statif, klem, tang

krus, penjepit tabung reaksi dan rak tabung reaksi.

3.2. Metode Percobaan

3.2.1. Batang pengaduk

Batang pengaduk dimasukkan ke wadah yang

larutannya akan diaduk sampai larutan yang diaduk

tercampur rata.

3.2.2. Cawan uap

Larutan yang akan dikristalisasikan dimasukkan ke

dalam cawan penguap ini lalu panaskan di atas bunsen.

3.2.3. Gelas Kimia

Jika ingin mereaksikan zat kimia bisa menggunakan

gelas kimia dengan cara larutan yang akan direaksikan

dimasukkan ke dalam gelas kimia. Gelas kimia juga bisa

sebagai wadah untuk memanaskan reaksi dengan cara

larutan yang akan di masukkan ke dalam gelas kimia

lalu letakkan di atas bunsen.

3.2.4. Labu Erlenmeyer

Larutan dimasukkan atau dituangkan ke dalam labu

Erlenmeyer, api spirtus dinyalakan kemudian labu

Erlenmeyer digoyangkan di atas api spirtus dengan

menggunakan penjepit.

3.2.5. Buret

Saat buret diisi, tutup kran dan gunakan corong

saring. Agar larutan dapat mengalir dengan lancar,

angkat corong saat memasukan larutan. Buret diisi

hingga skala 0. Miniskus dibaca dengan benar. Lap

bagian atas buret dengan tissue agar tetesan larutan

yang menempel pada bagian dalam buret tidak menetes.

Sebelum digunakan, buret dipastikan agar tidak

bocor dan kran dapat berfungsi dengan baik. Dipastikan

pula, sudah tidak terdapat gelembung di bagian bawah

buret.

Keluarkan larutan dari buret hingga mencapai

titik akhir. Titik akhir ditandai dengan adanya

perubahan fisik.

Bilas bagian bawah buret dengan bantuan botol

semprot. Demikian pula dinding bagian dalam

erlenmeyer.

3.2.6. Tabung Reaksi

Pemanasan cairan dalam tabung reaksi : jangan

sampai mulut tabung reaksi diarahkan kepada praktikan

baik diri sendiri maupun orang lain. Tabung reaksi

dijepit pada bagian dekat dengan mulut tabung oleh

penjepit tabung reaksi lalu posisi tabung ketika

dipanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali

dikocok. Pengocokan terus dilakukan sesaat setelah

pemanasan

3.2.7. Kaca Arloji

Larutan yang akan dipanaskan diletakkan dalam

cawan porselen lalu tutup dengan menggunakan kaca

arloji.

3.2.8. Corong

Saat buret diisi, kran ditutup, dan corong

digunakan. Agar larutan dapat mengalir dengan lancar,

corong diangkat saat larutan dimasukan.

3.2.9. Mortal dan Pastle

Zat berupa padatan dimasukan pada pastle lalu

ditumbuk menggunakan mortar.

3.2.10. Kawat Kasa

Letakkan tabung Erlenmeyer di atas kawat kasa

lalu dipanaskan dengan

menggunakan spirtus.

3.2.11. Kaki Tiga

Letakkan tabung Erlenmeyer di atas kawat kasa

setelah itu taruh diatas kaki tiga sebagai alat

penyangga lalu dipanaskan dengan menggunakan spirtus.

3.2.12. Labu Ukur

larutan yang akan diencerkan diisi atau padatan

yang akan dilarutkan. Cairan yang dipakai ditambahkan

sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, dikocok

kemudian labu dipenuhkan sampai tanda batas. Sumbat

labu, dipegang tutupnya dengan jari, dikocok dengan

cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

3.2.13. Gelas Ukur

Cairan yang akan diukur dimasukkan ke dalam gelas

ukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala

yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala

di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala

harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah

garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya

gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur.

3.2.14. Pipet

Bulp pipet ditekan sampai kempis. Kemudian bulp

ditempatkan pada ujung pipet. Pipet dikeluarkan dari

wadah larutan dan lap bagian luar pipet dengan tissue.

Larutan diisap dengan pipet filler (jangan pernah

gunakan mulut) hingga kurang lebih 2 cm melebihi tanda

batas graduasi. Dengan cepat lepas bulp dari ujung

pipet dan letakkan jari telunjuk anda pada ujung

pipet. Lepas sedikit-demi sedikit secara hati-hati

jari telunjuk yang menutupi pipet. Larutan akan turun

secara perlahan-lahan. Berhenti sampai tanda batas

miniskus.

Supaya lebih mahir dalam menggunakan pipet, perlu

mempelajarinya dengan menggunakan air sampai mampu

menggunakan pipet secara konsisten dan akurat.

3.2.15. Spatula

Zat yang tidak bereaksi dengan logam (serbuk)

diambil dengan menggunakan spatula.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil

Pengamatan dan (2) Pembahasan.

4.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat di

Laboratorium

NO NAMA DAN

GAMBAR ALAT

METODE

ALAT

FUNGSI

ALAT

PRINSIP

ALAT

1.

Corong

Taruh corong diatas wadah yangdiameternya lebih kecil, larutan dituangkankedalam corong.

Untuk memindahkan zat dari wadah yang besar ke wadah yang diameternya lebih kecil.

Berdasarkan perbedaandiameter mulut corong, diameter besar untuk memasukancairan dan diameter kecil untuk mengeluarkan cairan.

2.

Gelas Ukur

Masukanlarutan kedalamgelasukur,kemudianlihatskala digelasukur.

Untukmengukurvolumelarutandengantingkatketelitiannya yanglebihteliti.

Memilikigaris-garissebagaitandauntukmenghitung ataumengukurvolumesuatucairan.

3.

PipetVolumetri

Pipet inimenggunakan alatbantufiller.Fillerdipencetuntukmemasukkanlarutan kepipet.

Mengambillarutandenganvolumetertentu.

Berdasarkanpemindahan larutandenganvolumetertentu.

4.

Tabung reaksi

Jepittabungreaksipadabagiandekatmuluttabung.Letakkandi atasbunchenatau apispirtus.

Mereaksikan ataumenyimpanzat.Sertauntukpemanasanlarutan.

Alat inidigunakanuntukmereaksikan suatularutandalamjumlahsedikit.

5.

PenjepitTabung Reaksi

Jepittabungreaksipadabagiandekatmuluttabungpada saatsedangmelakukkanpemanasanatau

Untukmenjepittabungreaksi.

Digunakanuntukmenjepittabungreaksi.

pembakaran.

6.

Plat Tetes

Bahan yangdi uji diteteskanke dalamplattetes.

Untukmenyimpansampel.

Tempatpenyimpansampeldalamskalayangkecil.

7.

Statif danKlem Buret

Letakanburet padapenjepitburet(klemburet)yang sudahterpasangpadastatif

Statifdigunakansebagipenyanggah buret,Klemburetuntukmenjepitburet

Statifsebagaipenyanggaburetsedangkanklemsepertipenjepit,sehinggadigunakanuntukmenahanburetagartidakjatuh.

8.

Kawat Kasa

Taruhwadah diatas kawatkasa untukmelakukanpemanasanlarutan.

Meratakanpanas.

Sebagaialasdalampenyebaran panasyangberasaldarisuatupembakar.

9. Masukkanlarutan ke

Menitrasilarutan.

Alat inidigunakan

LabuErlenmeyer

dalam labuerlenmeyeryangberisilarutanyang akanditritrasi, kemudianlihatperubahanyangterjadi.

untukmenitrasisuatularutan.

10.

TabungSentrifugal

Masukkankoloid kedalamtabung,lalutunggubeberapasaat,endapanakantampak diujungbawahtabung.

Untukmemisahkan antaralarutandenganendapan,contohnyakoloid.

Sebagaipemisahanlarutandenganendapan.Denganprinsipnya adalahperbadaanmassajenisnya.

11.

Kaki Tiga

Taruhwadahsepertilabuerlenmeyerdi ataskawatkasa. Lalupanas kandenganmenggunaka

Sebagaipenyanggakawatkasadalamprosespemanasanataupembakaranlarutan.

Digunakanuntukpenyanggakawatkasakarenamemilikitiga kakiyangdapatdigunakan

n bunchenatau apispirtus.

sebagaipenahan.

12.

Rak TabungReaksi

Simpanbeberapatabungreaksiyang telahdiisilarutan anyang telahdi campur.

Menyimpantabungreaksi.

Alat inidigunakansebagaiwadahtabungreaksikarenamemilikirongga-ronggayang bisadigunakanuntukmenyimpantabung-tabungreaksi.

13.

Kaca Arloji

Letakkanzat diatasarloji,kemudiantimbangdenganmenggunakkan neraca.

Sebagaitempatuntukmenimbangzat kimiasertasebagaipenutupgelaskimia.

Berbentuksepertipiringsehinggabisadigunakansebagaitempatuntukpenimbang.

14. Tekan kedua ujungtang krusjepit alatyangsedang di

Untukmengangkat alatyangsedang dipanaskan.

Digunakanuntukmenjepitalat-alatpanasseperti

Tang Krus

panaskan. cawan.

15.

Cawan uap

Letakkanair lautdalamcawan lalupanaskan.Nanti akanterjadikristal-kristalyangterdapatpadacawan.

Tempatuntukmenguapkanlarutan.

Terbuatdariporselenyangtahanpanas,jadibiasadigunakanuntukpenguapanlarutankarenabiasdipanaskan.

16.

Buret

Tutupkran,masukkanlarutan kedalamburetdengancorong,masukkanlarutansampaiskala 0.Buka kran

Mengeluarkanlarutantitrasidenganvolumetertentusampaititikakhiryangditandaidenganadanya

Bentuknyasepertitabungpanjangyangdapatmenampungsuatularutan,sehinggadapatdigunakanuntuk

secaraperlahan-lahansampai adaperubahanwarna.

perubahanwarna.

prosestitrasi.

17.

Botol Timbang

Masukkanlarutanyangmassanyaingin diketahuikemudiantimbang

Sebagaiwadahmenimbanglarutanyangberwujudcairdenganvolumetertentu

Berdasarkan beratdaribotoltimbangyangberbeda-beda.Botoltersebutdigunakkan untukmenimbang.

18.

Labu Ukur

Masukkanzat, lalutambahkanaquadeshanyasetengahlabu,kemudiankocok-kocok lalutambahkanaquadessampaitandabatas padalabu,

Untukmembuatlarutandengankonsentrasitertentu.

Berdasarkan alatyangtelahkitagunakan,ternyataprinsipdari labuukuryaituuntukmengencerkanlarutan.

setelahitu dikocok-kocok lagiagarlarutannyatercampur.

19.

Gelas Kimia

Masukkanlarutan kedalamgelaskimia,kemudianpanaskandengan apispirtusataubunchen.

Digunakkan untukmenyimpanlarutanyang akandipanaskkan.

Berdasarkangaris-garisyangdigunakansebagaitandauntukmengukur,sehinggaalat inidigunakanuntukmenghitung volumelarutan.

20.

BotolPenyemprot

Masukkanaquades kedalambotol,lalupencetbotolnyaagarakuadeskeluaruntukmembersihkan alat.

Untukmenyimpanaquadessertauntukmembersihkan alat.

Berupatabungyangmempunyaitutup danselangkecildiatasnya, dapatdigunakanuntukaquades.

4.2. Pembahasan

Gelas kimia berupa gelas tinggi, berdiameter

besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari

kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu

200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 ml, 100 ml, dan 2

L.

Labu Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya

semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang

dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2 L.

Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala di

sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik

yang tidak tahan panas. Ukurannya 10 mL sampai 2 L.

Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki

kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 ml dan 10 ml

(mikroburet) dengan skala 0,01 ml, dan 25 dan 50 ml

dengan skala 0,05 ml.

Tabung reaksi berupa tabung yang kadang

dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat

tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Kaca arloji erbuat dari kaca bening, terdiri dari

berbagai ukuran diameter.

Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas

dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri

dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara

menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke

dalam corong tersebut.

Cawan terbuat dari plastik atau kaca tahan panas

dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri

dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara

menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke

dalam corong tersebut.

Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya

datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.

Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas,

digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

Kawat kasa dilapisi dengan asbes, digunakan

sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari

suatu pembakar.

Labu takar berupa labu dengan leher yang panjang

dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh

terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai

dari 1 ml hingga 2 L.

Botol penyemprot berupa labu dengan leher yang

panjang dan bertutup; terbuat dari plastik dan tidak

boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya

mulai dari 1 ml hingga 2 L.

Statif terbuat dari besi atau baja. Klem terbuat

dari besi atau baja.

Tang krus terbuat dari besi atau baja.

Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari

plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing

serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk

mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

Botol timbang biasanya digunakan di dalam

menentukan kadar air suatu bahan. selain itu digunakan

untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama

untuk bahan cair dan pasta.

V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai: (1) Kesimpulan dan

(2) Saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi alat yang biasa

digunakan pada saat praktikum, masing-masing alat

mempunyai nama dan fungsinya sendiri-sendiri. Jika

kita mengenal alat-alat tersebut maka akan memudahkan

kita dalam praktikum-praktikum selanjutnya.

5.2. Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan yaitu dalam

meggunakan alat-alat praktikum hendaknya kita berhati-

hati terutama pada alat-alat yang mudah pecah. Dan

bagi para praktikan harus mengetahi prosedur

praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E., (1999), Kimia Universitas Asas danStuktur, Jakarta : Binarupa Aksara.

Sutrisno, E. T., dan Nurminabari, I. S., (2010).Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Bandung:UNPAS

Anonim, (2010), Teknik Menggunakan Pipet,http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/03/teknik-menggunakan-pipet.html,2010, diakses :2010/10/11.

Anonim, (2010), Kimia, (http://id.wikipedia.org/wiki/Labu_ukur,2010),diakses : 2010/10/11.

Anonim,(2010), Teknik Menggunakan Buret,http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/03/teknik-menggunakan-buret.html, diakses : 2010/10/11.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Nama : Cut Rifafitri Hanifah

NRP : 103020030

Kelompok : 2 (dua)

Meja : 8 (delapan)