Post on 20-Feb-2023
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS
DOSEN PENGAMPU: IBU SULISTYAWATI, S.Si., M.PH
DISUSUN OLEH:
NAMA : YULIANA
NIM : 1300029113
GOLONGAN/ SEMESTER : E2/ III
TANGGAL PENGUMPULAN NILAI KETERANGAN
JUM’AT, 3 OKTOBER 2014
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2014
MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Quantum GIS
2. Mahasiswa dapat menampilkan data dengan Quantum GIS
3. Mahasiswa mengetahui manfaat Quantum GIS dalam bidang
kesehatan
B. DASAR TEORI
Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam
bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS)
merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau
dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis atau data
geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah, misalnya data
yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun
dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem
ini (Suseno, dan Ricky, 2012).
Menurut Prahasta (2009) dalam Setyawan (2014) Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang
memiliki sub sistem yang terdiri atas empat kemampuan dalam
menangani data yang bereferensi geografis, yaitu ;
a. Data input, subsistem ini terkait dengan tugas
mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial
dan atributnya dari berbagai sumber.
b. Data output, merupakan subsistem yang mampu menampilkan
atau menghasilkan keluaran keseluruhan atau sebagian data
dalam bentuk tabel, grafik, peta ataupun laporan.
c. Data management, bertugas untuk mengorganisasikan data,
baik data spasial maupun atribut yang terkait ke dalam
sistem basis data sehingga mudah untuk dipanggil kembali.
Sehingga sering disebut juga sebagai subsistem storage and
retrieval (penyimpanan dan pemanggilan data).
d. Data manupulation and analysis, subsistem ini melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem
Informasi Geografis (SIG).
Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup
pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur DesktopGIS
lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS
komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis
dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data
vektor, raster dan database (PostGIS Oracle). Quantum GIS
juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang
berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan
suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem
operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan
Windows XP (Dharmaputeri, 2009).
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil,
dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam
bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan mudah
dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang
luas, terutama dalam hal waktu dan biaya (Miswar, 2013).
Peta memuat berbagai informasi tentang judul, skala,
orientasi, letak koordinat, legenda, dan sumber peta, semua
informasi peta ini dinamakan informasi tepi peta. Informasi
tepi peta ini sangat penting untuk mengetahui identitas dan
tema peta. Peta dengan komposisi informasi tepi peta yang
diatur dan disusun dengan baik dan benar pada ruang garis
tepi peta, akan diperoleh penampilan peta yang menarik.
Penampilan peta yang menarik dapat mengundang pengguna peta
(map users) untuk mempelajari dan memanfaatkan peta tersebut.
Komposisi peta disebut juga tata letak peta atau layout
peta. Komposisi peta merupakan unsur terpenting dalam
mengatur informasi tepi peta. Informasi tepi peta adalah
semua keterangan yang terdapat di tepi peta, pada bagian
atas, bawah atau samping kanan dan kiri peta (Miswar, 2013).
Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam mengatur
komposisi peta adalah adanya keseimbangan (balance) dalam
komposisi atau tata letak informasi-informasi tepi peta.
Penempatan dan pengaturan informasi tepi peta ke dalam
ruang-ruang kosong dalam garis tepi peta sangat menentukan
hasil komposisi peta. Selain itu ukuran huruf (text) dan tipe
huruf (style) mempunyai peranan pula, karena itu besar kecil
huruf sangat perlu dipertimbangkan secara tepat (Miswar,
2013).
C. CARA KERJA
I. Langkah-langkah membuat peta awal/layout dasar
1. Dibuka program QGIS dengan menekan QGIS 2.4.0 Dekstop
2. Dipilih panel add dan diklik peta 34, dipilih folder
praktikum sig lalu diklik 3471000000poly.shp lalu OK
3. Tampil layar seperti ini, pada kota layer dipilih
3471000000poly kemudian diklik layer labeling option
4. Diberi silang pada label this layer with, dan pada
kotak dipilih kecamatan
5. Dipilih menu project dan diklik new print composer
6. Diberi nama KOTA YOGYAKARTA pada composer title
II. Menampilkan data (peta dasar) dengan Quantum GIS
1. Akan tampil layout putih, lalu dipilih menu layout dan
diklik add map
2. Peta dipindahkan dengan move item content
3. Dipilih tool add ellips, lalu dipilih add rectangle,
dan dibuat kota sebelah peta tersebut
4. Dalam kotak tersebut, kita dapat menambahkan judul peta
dengan menu layout dan dipilih add label. Untuk
menambahkan arah mata angin diklik add arrow, legenda
diklik add legend, dan skala dengan diklik add
scalebar.
5. Untuk mengubah-ubah dapat diklik panel kanan item
properties
6. Disimpan layout dengan menekan project, lalu export as
image.
7. Selesai.
D. HASIL GAMBAR
Gambar Hasil Layout Peta
E. PEMBAHASAN
Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat
free digunakan untuk mengolah data spasial kebumian.
Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan misalnya
dapat digunakan untuk membuat peta daerah mana saja yang
terdapat penyebaran/distribusi suatu penyakit, peta
penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat juga bagi peneliti
dari hasil peta tersebut untuk mengambil suatu keputusan
atau tindakan yang akan direncanakan kedepannya.
Peta adalah bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada
bidang datar dengan menggunakan simbol, ukuran dan sistem
yang sederhana. Peta yang baik adalah peta yang memenuhi
komponen-komponennya. Komponen peta berisi informasi-
informasi dalam peta. Komponen peta adalah adanya judul
peta, arah mata angin, skala, legenda, dan pembuat peta.
Komponen peta sangat penting karena informasi yang
disampaikan dalam peta akan mudah dipahami oleh pembaca.
Berdasarkan hasil gambar dapat dijelaskan bahwa peta
tersebut menginformasikan tentang peta Kota Yogyakarta yang
terdiri dari beberapa kecamatan.
Komponen peta tersebut terdiri dari judul peta, arah mata
angin, skala, legenda, dan pembuat peta. Judul peta dibuat
secara singkat dan jelas serta sesuai dengan tema peta.
Antara isi peta dan judul harus ada hubungan yang jelas,
terutama unsur-unsur yang disajikan. Skala adalah
perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model
atau skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik
sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik
tersebut di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang
sama).Peta tanpa skala akan kurang berarti atau bahkan tidak
berguna. Skala peta menunjukan ketelitian dan kelengkapan
informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar (angka
penyebutnya kecil) lebih teliti dan lengkap dibandingkan
peta skala kecil (angka penyebut besar) (Santoso, 2009).
Arah orientasi peta harus tersajikan dalam suatu lembar
peta. Arah ini bergantung pada kedekatan lokasi kawasan peta
terhadap kutub utara atau selatan bumi. Orientasi peta akan
dibuat ke arah mendekati kutub. Menurut Santoso (2009), arah
orientasi peta di Indonesia adalah arah kutub utara atau
arah utara peta. Arah utara peta pada peta topografi dibuat
sejajar dengan tepi lembar peta. Arah utara peta biasanya
dinyatakan dalam arah utara geografis berdasarkan:
a. sistem proyeksi peta (sistem berlaku umum nasional)
b. arah utara geografis berdasarkan satu titik sistem
kerangka dasar tertentu (sistem lokal)
c. arah utara magnet berdasarkan satu titik sistem kerangka
dasar tertentu (sistem lokal)
Dalam sistem proyeksi peta tertentu, arah utara peta
menunjukan arah utara geografi yang melalui titik awal (nol)
sistem proyeksi peta. Arah utara (True North) dalam
petabiasanya digambarkan dengan anak panah yang digambar
menunjuk ke arah atas.
Legenda adalah simbol dalam bentuk titik, garis atau
polygon dengan atau tanpa kombinasi warna, yang dapat
memberikan keterangan tentang unsur-unsur yang tercantum
pada gambar peta, selain simbol seringkali juga dibuat
notasi tambahan, yaitu sebagai catatan penjelasan. Legenda
atau simbol yang tercantum dalam peta diberi keterangan
singkat dan jelas dengan susunan kata atau kalimat yang
benar. Menurut Santoso (2009), untuk peta yang dikeluarkan
oleh Departemen Kehutanan, pembuatan peta adalah pejabat
instansi Departemen Kehutanan, swasta atau perorangan yang
berwenang dan bertanggungjawab terhadap isi peta. Selain itu
dicantumkan juga mengenai identitas pembuat peta, bulan dan
tahun pembuatannya.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil gambar dan pembahasan diambil kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
1. Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat
free digunakan untuk mengolah data spasial kebumian.
2. Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan misalnya
dapat digunakan untuk membuat peta daerah mana saja yang
terdapat penyebaran/distribusi suatu penyakit, peta
penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat juga bagi
peneliti dari hasil peta tersebut untuk mengambil suatu
keputusan atau tindakan yang akan direncanakan
kedepannya.
3. Informasi tepi adalah merupakan keterangan yang
dicantumkan pada setiap lembar peta agar pengguna peta
dengan mudah dapat memahami isi dan arti dari informasi
yang disajikan. Informasi tepi antara lain memuat : judul
peta, skala, arah utara, legenda, angka koordinat
geografis (gratikul), diagram lokasi/peta situasi, sumber
data dan pembuat peta.
G. REFERENSI
Dharmaputeri, Endah, 2009, Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Pelayanan Kesehatan Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum
GIS, Universitas Gunadarma: Depok
Miswar, Dedy, 2013, Kartografi Tematik, Universitas Lamppung:
Bandar Lampung
Santoso, 2009, Survei, Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis,
http://mbudisantoso.file.wordpress.com/2009/01/survei-
pemetaan-dan-sistem-informasi-geografis, diunduh pada
tanggal 11 Oktober 2014