Laporan Membuat Peta dengan Quantum GIS

14
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS DOSEN PENGAMPU: IBU SULISTYAWATI, S.Si., M.PH DISUSUN OLEH: NAMA : YULIANA NIM : 1300029113 GOLONGAN/ SEMESTER : E2/ III TANGGAL PENGUMPULAN NILAI KETERANGAN JUM’AT, 3 OKTOBER 2014 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Transcript of Laporan Membuat Peta dengan Quantum GIS

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS

DOSEN PENGAMPU: IBU SULISTYAWATI, S.Si., M.PH

DISUSUN OLEH:

NAMA : YULIANA

NIM : 1300029113

GOLONGAN/ SEMESTER : E2/ III

TANGGAL PENGUMPULAN NILAI KETERANGAN

JUM’AT, 3 OKTOBER 2014

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2014

MENAMPILKAN DATA DENGAN QUANTUM GIS

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Quantum GIS

2. Mahasiswa dapat menampilkan data dengan Quantum GIS

3. Mahasiswa mengetahui manfaat Quantum GIS dalam bidang

kesehatan

B. DASAR TEORI

Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam

bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS)

merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang

memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau

dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang

memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan

menampilkan informasi berefrensi geografis atau data

geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah, misalnya data

yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah

database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun

dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem

ini (Suseno, dan Ricky, 2012).

Menurut Prahasta (2009) dalam Setyawan (2014) Sistem

Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem komputer yang

memiliki sub sistem yang terdiri atas empat kemampuan dalam

menangani data yang bereferensi geografis, yaitu ;

a. Data input, subsistem ini terkait dengan tugas

mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial

dan atributnya dari berbagai sumber.

b. Data output, merupakan subsistem yang mampu menampilkan

atau menghasilkan keluaran keseluruhan atau sebagian data

dalam bentuk tabel, grafik, peta ataupun laporan.

c. Data management, bertugas untuk mengorganisasikan data,

baik data spasial maupun atribut yang terkait ke dalam

sistem basis data sehingga mudah untuk dipanggil kembali.

Sehingga sering disebut juga sebagai subsistem storage and

retrieval (penyimpanan dan pemanggilan data).

d. Data manupulation and analysis, subsistem ini melakukan

manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan

informasi yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem

Informasi Geografis (SIG).

Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup

pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur DesktopGIS

lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS

komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis

dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data

vektor, raster dan database (PostGIS Oracle). Quantum GIS

juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang

berbeda atau lebih spesifik. Aplikasi ini juga merupakan

suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem

operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan

Windows XP (Dharmaputeri, 2009).

Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil,

dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam

bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan mudah

dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang

luas, terutama dalam hal waktu dan biaya (Miswar, 2013).

Peta memuat berbagai informasi tentang judul, skala,

orientasi, letak koordinat, legenda, dan sumber peta, semua

informasi peta ini dinamakan informasi tepi peta. Informasi

tepi peta ini sangat penting untuk mengetahui identitas dan

tema peta. Peta dengan komposisi informasi tepi peta yang

diatur dan disusun dengan baik dan benar pada ruang garis

tepi peta, akan diperoleh penampilan peta yang menarik.

Penampilan peta yang menarik dapat mengundang pengguna peta

(map users) untuk mempelajari dan memanfaatkan peta tersebut.

Komposisi peta disebut juga tata letak peta atau layout

peta. Komposisi peta merupakan unsur terpenting dalam

mengatur informasi tepi peta. Informasi tepi peta adalah

semua keterangan yang terdapat di tepi peta, pada bagian

atas, bawah atau samping kanan dan kiri peta (Miswar, 2013).

Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam mengatur

komposisi peta adalah adanya keseimbangan (balance) dalam

komposisi atau tata letak informasi-informasi tepi peta.

Penempatan dan pengaturan informasi tepi peta ke dalam

ruang-ruang kosong dalam garis tepi peta sangat menentukan

hasil komposisi peta. Selain itu ukuran huruf (text) dan tipe

huruf (style) mempunyai peranan pula, karena itu besar kecil

huruf sangat perlu dipertimbangkan secara tepat (Miswar,

2013).

C. CARA KERJA

I. Langkah-langkah membuat peta awal/layout dasar

1. Dibuka program QGIS dengan menekan QGIS 2.4.0 Dekstop

2. Dipilih panel add dan diklik peta 34, dipilih folder

praktikum sig lalu diklik 3471000000poly.shp lalu OK

3. Tampil layar seperti ini, pada kota layer dipilih

3471000000poly kemudian diklik layer labeling option

4. Diberi silang pada label this layer with, dan pada

kotak dipilih kecamatan

5. Dipilih menu project dan diklik new print composer

6. Diberi nama KOTA YOGYAKARTA pada composer title

II. Menampilkan data (peta dasar) dengan Quantum GIS

1. Akan tampil layout putih, lalu dipilih menu layout dan

diklik add map

2. Peta dipindahkan dengan move item content

3. Dipilih tool add ellips, lalu dipilih add rectangle,

dan dibuat kota sebelah peta tersebut

4. Dalam kotak tersebut, kita dapat menambahkan judul peta

dengan menu layout dan dipilih add label. Untuk

menambahkan arah mata angin diklik add arrow, legenda

diklik add legend, dan skala dengan diklik add

scalebar.

5. Untuk mengubah-ubah dapat diklik panel kanan item

properties

6. Disimpan layout dengan menekan project, lalu export as

image.

7. Selesai.

D. HASIL GAMBAR

Gambar Hasil Layout Peta

E. PEMBAHASAN

Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat

free digunakan untuk mengolah data spasial kebumian.

Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan misalnya

dapat digunakan untuk membuat peta daerah mana saja yang

terdapat penyebaran/distribusi suatu penyakit, peta

penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat juga bagi peneliti

dari hasil peta tersebut untuk mengambil suatu keputusan

atau tindakan yang akan direncanakan kedepannya.

Peta adalah bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada

bidang datar dengan menggunakan simbol, ukuran dan sistem

yang sederhana. Peta yang baik adalah peta yang memenuhi

komponen-komponennya. Komponen peta berisi informasi-

informasi dalam peta. Komponen peta adalah adanya judul

peta, arah mata angin, skala, legenda, dan pembuat peta.

Komponen peta sangat penting karena informasi yang

disampaikan dalam peta akan mudah dipahami oleh pembaca.

Berdasarkan hasil gambar dapat dijelaskan bahwa peta

tersebut menginformasikan tentang peta Kota Yogyakarta yang

terdiri dari beberapa kecamatan.

Komponen peta tersebut terdiri dari judul peta, arah mata

angin, skala, legenda, dan pembuat peta. Judul peta dibuat

secara singkat dan jelas serta sesuai dengan tema peta.

Antara isi peta dan judul harus ada hubungan yang jelas,

terutama unsur-unsur yang disajikan. Skala adalah

perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model

atau skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik

sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik

tersebut di permukaan bumi (dengan satuan ukuran yang

sama).Peta tanpa skala akan kurang berarti atau bahkan tidak

berguna. Skala peta menunjukan ketelitian dan kelengkapan

informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar (angka

penyebutnya kecil) lebih teliti dan lengkap dibandingkan

peta skala kecil (angka penyebut besar) (Santoso, 2009).

Arah orientasi peta harus tersajikan dalam suatu lembar

peta. Arah ini bergantung pada kedekatan lokasi kawasan peta

terhadap kutub utara atau selatan bumi. Orientasi peta akan

dibuat ke arah mendekati kutub. Menurut Santoso (2009), arah

orientasi peta di Indonesia adalah arah kutub utara atau

arah utara peta. Arah utara peta pada peta topografi dibuat

sejajar dengan tepi lembar peta. Arah utara peta biasanya

dinyatakan dalam arah utara geografis berdasarkan:

a. sistem proyeksi peta (sistem berlaku umum nasional)

b. arah utara geografis berdasarkan satu titik sistem

kerangka dasar tertentu (sistem lokal)

c. arah utara magnet berdasarkan satu titik sistem kerangka

dasar tertentu (sistem lokal)

Dalam sistem proyeksi peta tertentu, arah utara peta

menunjukan arah utara geografi yang melalui titik awal (nol)

sistem proyeksi peta. Arah utara (True North) dalam

petabiasanya digambarkan dengan anak panah yang digambar

menunjuk ke arah atas.

Legenda adalah simbol dalam bentuk titik, garis atau

polygon dengan atau tanpa kombinasi warna, yang dapat

memberikan keterangan tentang unsur-unsur yang tercantum

pada gambar peta, selain simbol seringkali juga dibuat

notasi tambahan, yaitu sebagai catatan penjelasan. Legenda

atau simbol yang tercantum dalam peta diberi keterangan

singkat dan jelas dengan susunan kata atau kalimat yang

benar. Menurut Santoso (2009), untuk peta yang dikeluarkan

oleh Departemen Kehutanan, pembuatan peta adalah pejabat

instansi Departemen Kehutanan, swasta atau perorangan yang

berwenang dan bertanggungjawab terhadap isi peta. Selain itu

dicantumkan juga mengenai identitas pembuat peta, bulan dan

tahun pembuatannya.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil gambar dan pembahasan diambil kesimpulan

yaitu sebagai berikut:

1. Quantum GIS adalah suatu software pemetaan yang bersifat

free digunakan untuk mengolah data spasial kebumian.

2. Pemanfaatan Quantum GIS dalam bidang kesehatan misalnya

dapat digunakan untuk membuat peta daerah mana saja yang

terdapat penyebaran/distribusi suatu penyakit, peta

penyebaran pelayanan kesehatan, dan dapat juga bagi

peneliti dari hasil peta tersebut untuk mengambil suatu

keputusan atau tindakan yang akan direncanakan

kedepannya.

3. Informasi tepi adalah merupakan keterangan yang

dicantumkan pada setiap lembar peta agar pengguna peta

dengan mudah dapat memahami isi dan arti dari informasi

yang disajikan. Informasi tepi antara lain memuat : judul

peta, skala, arah utara, legenda, angka koordinat

geografis (gratikul), diagram lokasi/peta situasi, sumber

data dan pembuat peta.

G. REFERENSI

Dharmaputeri, Endah, 2009, Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Pelayanan Kesehatan Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum

GIS, Universitas Gunadarma: Depok

Miswar, Dedy, 2013, Kartografi Tematik, Universitas Lamppung:

Bandar Lampung

Santoso, 2009, Survei, Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis,

http://mbudisantoso.file.wordpress.com/2009/01/survei-

pemetaan-dan-sistem-informasi-geografis, diunduh pada

tanggal 11 Oktober 2014

Setyawan, Dodiet Aditya, 2014, Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam

Kesehatan Masyarakat, Poltekkes Kesehatan Surakarta:

Surakarta

Suseno, dan Ricky, 2012, Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem

Informasi Geografis, IPB: Bogor