Peta Arahan Penggunaan Lahan Propinsi DIY

18
I. Judul Peta Arahan Penggunaan Lahan Propinsi DIY II. Tujuan 1.Mahasiswa mampu membuat layout peta tematik Propinsi DIY 2.Mahasiswa mampu membuat peta arahan propinsi penggunaan lahan Propinsi DIY III. Alat dan Bahan - Alat 1. Laptop 2. ArcMap - Bahan 1. Geodatabase feature class lereng, tanah, dan hujan IV. Dasar Teori Overlay peta dalam suatu proses SIG sangat diperlukan jika ingin melakukan visualisasi peta tematik yang kita inginkan. Penyajian secara visual memiliki keunggulan dalam penyajian peta yang praktis dan dapat pula menggambarkan aspek keruangan dari objek yang diperlukan. Selain itu penyajian dalam bentuk peta dapat menimbulkan daya tarik lebih besar terhadap objek yang ditampilkan, juga dapat menonjolkan pokok-pokok bahasan dan tulisan atau pembicaraan. Peta mengandung pengertian 1 | Sistem Informasi Geografi | Universitas Negeri Malang

Transcript of Peta Arahan Penggunaan Lahan Propinsi DIY

I. Judul

Peta Arahan Penggunaan Lahan Propinsi DIY

II. Tujuan

1.Mahasiswa mampu membuat layout peta tematik

Propinsi DIY

2.Mahasiswa mampu membuat peta arahan propinsi

penggunaan lahan Propinsi DIY

III. Alat dan Bahan

- Alat

1. Laptop

2. ArcMap

- Bahan

1. Geodatabase feature class lereng, tanah,

dan hujan

IV. Dasar Teori

Overlay peta dalam suatu proses SIG sangat

diperlukan jika ingin melakukan visualisasi

peta tematik yang kita inginkan. Penyajian

secara visual memiliki keunggulan dalam

penyajian peta yang praktis dan dapat pula

menggambarkan aspek keruangan dari objek yang

diperlukan. Selain itu penyajian dalam bentuk

peta dapat menimbulkan daya tarik lebih besar

terhadap objek yang ditampilkan, juga dapat

menonjolkan pokok-pokok bahasan dan tulisan

atau pembicaraan. Peta mengandung pengertian

1 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

komunikasi secara grafis, dengan menggunakan

simbol sebagai sistem komunikasi.

Overlay kemampuan untuk menempatkan grafis

satu peta diatas grafis peta yang lain dan

menampilkan hasilnya di layar komputer atau

pada plot. Secara singkatnya, overlay

menampalkan suatu peta digital pada peta

digital yang lain beserta atribut-atributnya

dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang

memiliki informasi atribut dari kedua peta

tersebut. Overlay merupakan proses penyatuan

data dari lapisan layer yang berbeda. Secara

sederhana overlay disebut sebagai operasi

visual yang membutuhkan lebih dari satu layer

untuk digabungkan secara fisik.

V. Cara Kerja

- Workflow

2 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

Input Data

Peta HujanPeta Tanah Peta Lereng

ProsesIntersect

terdiri dari

- Proses

1. Input data peta tanah, peta hujan, dan

peta lereng yang telah di rektifikasi dan

diberi atribut table sebelumnya

3 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

Output Peta Arahan

Hasil Intersect

(Tanah, Hujan, dan

Skoring AtributeTable&

Dissolve PetaArahan

2. Lakukan Proses intersect peta tematik

hujan tanah dan lereng dengan klik

Geoprocessing > Intersect

3. Maka akan muncul kotak dialog Intersect,

dimana kita akan menginput layer peta

tanah, peta hujan, dan peta lereng.

Masukkan ketiga layer tersebut dengan klik

symbol input feature

4 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

4. Tentukan Output Feature Class di folder

geodatabase > feature class tematik > beri

nama lalu Save

5. Pastikan ukuran yang digunakan adalah

meter dan Output type adalah INPUT

6. Klik Ok untuk memulai proses intersect,

maka hasilnya akan seperti ini

5 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

7. Pada layer Intersect_Tematik klik kanan

pilih “Open Atributte Table”

8. Pilih “Table Option” → “Add Field”

6 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

9. Kemudian isi kolom “Name” dengan(misalnya)

Skor_Total, kolom “Type” pilih “Double”

kemudian “OK”

10. Kemudian menghitung jumlah skor data

hujan, lereng dan tanah. Yaitu klik kanan

pada tabel “Skor_total”

11. Kemudian akan muncul gambar seperti

berikut. Pada box “Fields” klik 2x

skor_hujan, kemudian klik icon +, kemudian

7 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

klik 2x skor_tanah, klik +, klik 2x

skor_lereng, kemudian “OK”

12. Akan muncul beberapa detik dialog

loading, setelah itu akan muncul hasil

dari perhitungan tadi pada tabel

Skor_Total

8 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

13. Setelah mengetahui jumlah skor tadi,

maka langkah selanjutnya mengisi tabel

arahan data berdasarkan jumlah skor

tersebut

14. Setelah itu proses “Disolve” yaitu

mengambil shp. yang hanya berAtribut

arahan data yang dibuat tadi. Klik

“geoprocessing” → “Dissolve”

9 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

15. Kemudian akan muncul kotak dialog

Dissolve. Pada kotak “Input Feature”

isikan shp yang tadi sudah di intersect

(Arahan). Setelah itu isi kotak “Output

Feature Class” dimana akan dijadikan

tempat untuk penyimpat hasil dissolve.

Kemudian centang “arahan_data”, lalu klik

“OK”

16. Setelah itu akan muncul hasil Dissolve

peta arahan seperti gambar berikut.

10 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

17. Tunggu loading, kemudian akan muncul

hasilnya seperti berikut.

18. Sekarang mengatur tampilan data

attribute atau simbology. Klik kanan pada

layer “dissolve_arahan” → “Properties”

11 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

19. Kemudian akan muncul kotak dialog “Layer

Properties”. Klik “Categoris” → “Unique

Value” → pada kolom Value Field pilih

“dissolve_arahan”. Lalu ganti warna dengan

meng-klik dua kali pada kotak warna.

Setelah itu klik “OK

20. Buatlah layout peta arahan seperti

gambar dibawah dengan mengganti change

layout Landscape modern insert.mxd. Lalu

tentukan judul, legenda, arah mata angin,

skala angka, dan grid

12 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

21. Supaya lebih terlihat dimana posisi

Propinsi DIY ditambahkan pula peta shp

Jawa Tengah, agar visualisasi lebih

terlihat menarik dan jelas

22. Export Map dalam format JPEG, kecilkan

pula resolusi format peta agar tidak berat

ketika dalam menampilkan peta tersebut.

13 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

Kali ini saya menggunakan dpi dengan angka

100

VI. Hasil Praktikum

- Terlampir

VII. Pembahasan

Dalam praktikum kali ini dilakukan proses

overlay dimana memiliki overlay tersebut

memiliki Pemahaman bahwa overlay peta (minimal

2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal

mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon

yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay.

Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri

dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta

Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta

barunya akan menghasilkan poligon baru berisi

atribut lereng dan curah hujan.

Teknik yang digunaan untuk overlay peta

dalam SIG ada 2 yakni union dan intersect. Jika

dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka

union adalah gabungan, intersect adalah irisan.

Hati-hati menggunakan union dengan maksud

overlay antara peta penduduk dan ketinggian.

Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara

14 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

konsep overlay tidak dapat dilakukan. Ada

beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada

overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua

peta dari satu daerah yang sama namun beda

atributnya.

Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan

batas antara poligon yang mempunyai data

atribut yang identik atau sama dalam poligon

yang berbeda. Peta input yang telah di digitasi

masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-

poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang

sama masih terpisah oleh garis poligon.

Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-

garis poligon tersebut dan menggabungkan

poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi

sebuah poligon besar dengan warna atau atribut

yang sama, istilahnya adalah penyederhanaan

dalam penggabungan polygon. Ada beberapa fungsi

lain yang dapat dimanfaatkan dalam overlay

peta, diantaranya:

1. Merge Themes

Merge themes yaitu suatu proses

penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah

layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-

atribut tersebut saling mengisi atau

15 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

bertampalan, dan layer-layernya saling menempel

satu sama lain.

2. Clip One Themes

Clip One themes yaitu proses menggabungkan

data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya

berdasarkan wilayah administrasi desa atau

kecamatan. Suatu wilayah besar diambil sebagian

wilayah dan atributnya berdasarkan batas

administrasi yang kecil, sehingga layer yang

akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang

kecil beserta atributnya.

3. Intersect Themes

Intersect yaitu suatu operasi yang

memotong sebuah tema atau layer input atau

masukan dengan atribut dari tema atau overlay

untuk menghasilkan output dengan atribut yang

memiliki data atribut dari kedua theme.

4. Union Themes

Union yaitu menggabungkan fitur dari

sebuah tema input dengan poligon dari tema

overlay untuk menghasilkan output yang

mengandung tingkatan atau kelas atribut.

5. Assign Data Themes

Assign data adalah operasi yang menggabungkan

data untuk fitur theme kedua ke fitur theme

pertama yang berbagi lokasi yang sama Secara

16 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan

atributnya.

Selain itu ketika melakukan proses intersect

jumlah table antara 1 individu itu berbeda

hasil dari proses intersect saya ternyata 74

table, alasan yang menjadikan perbedaan jumlah

table adalah kesalahan pemotongan polygon,

menggeser polygon yang tercut hingga membentuk

polygon baru, atau menambah polygon yang pada

dasarnya dapat ditolerir dengan cut polygon

tersebut. Perbedaan tersebut tentu akan

menimbulkan ketidaksamaan dissolve area arahan

yang dibahas pada praktikum kali ini

VIII. Kesimpulan

1. Dalam proses overlay kita dapat mengetahui

seberapa besar kedeteilan dan kerapian dalam

melakukan digitasi, hal ini berguna untuk

mengurangi nilai area yang terbuang baik itu

kurang atau lebih bila menumpuk peta dalam 1

layer

2. Penyederhanaan hasil overlay, pemberian

legenda, warna, grid, arah mata angin, skala,

dan grid tentu akan mempermudah pembaca dalam

memahami visualisasi data

17 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g

3. Informasi yang rinci dalam peta juga

menunjukan kevalidan data yang telah dibuat

oleh kartografer

IX. Daftar Pustaka

Dimitrov, D Borislav and etc. 2010. International Journal of

Computer Science Issues. Ireland: Volume 7, Issue 6,

November 2010 ISSN (Online): 1694-0814.

Prahasta, Eddy. 2011. Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidan

Geodesi & Geomatika. Bandung: Informatika Bandung

Purwanto, 2013. Aplikasi Sistem Informasi Geografi ArcGIS 10.

Malang: Fakultas Ilmu Sosial

18 | Sistem Informasi Geografi | U n i v e r s i t a s N e g e r iM a l a n g