Post on 11-Mar-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada makalah yang kami buat, akan dibahas mengenai
Hubungan Trofik dalam ekosistem Suatu organisme hidup akan
selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua
kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan
logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita
mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali
disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan
informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,
fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Ruang
lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan
ekosistem. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air,
kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan1
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan
suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya
sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal
balik. Hubungan timbal balik antara biotik dengan abiotik
membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Dalam suatu
ekosistem selalu terjadi adanya saling ketergantungan antara
organisme dengan organisme serta organisme dengan
lingkungannya, hal itu menyebabkan adanya aliran energi di
dalam ekologi. Di dalam suatu ekosistem terdapat struktur dan
tingkat trofik dari organismenya yang menyebabkan terjadi
rantai makanan, aliran energi dan siklus materi (biokimia).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Rantai Makanan?
2. Apakah yang di maksud dengan Jaring-jaring Makanan?
3. Bagaiamana Hubungan Rantai makanan dan tingkat trofik?
4. Apakah yang di maksud dengan piramida Ekologi?
5. Bagaimana peran ekosistem dalam Aliran Energi?
6. Bagaimana Interaksi antar organisme?
7. Bagaimana Tingkat Trofik dalam Ekosistem?
8. Bagaimana Hubungan Trofik dalam Ekosistem?
1.3 TUJUAN
2
1. Untuk mengetahui tentang Rantai Makanan
2. Untuk mengetahui tentang Jaring-jaring Makanan
3. Untuk Mengetahui Hubungan Rantai makanan dan tingkat trofik
4. Untuk Mengetahui piramida Ekologi
5. Untuk mengetahui peran ekosistem dalam Aliran Energi
6. Untuk mengetahui interaksi antar Organisme
7. Untuk mengetahui Tingkat Trofik dalam Ekosistem
8. Untuk menegetahui Hubungan Trofik dalam Ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rantai Makanan
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam
tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Marilah sekarang kita membahas urutan tingkat makan memakan atau
3
tingkat trofik organisme yang terdapat pada suatu ekosistem. Kita
tahu bahwa tumbuhan hijau atau tumbuhan berklorofil dapat membuat
makanan sendiri dengan jalan fotosintesis, maka tumbuhan itu
disebut sebagai produsen. Sedangkan semua hewan yang memakan
produsen disebut konsumen pertama. Coba Anda sebutkan hewan yang
makan produsen. Bagus, sekarang Anda telah paham apa yang
dimaksud dengan konsumen pertama (konsumen tingkat I). Misalnya
ulat yang makan tumbuhan disebut konsumen pertama. Burung makan
ulat maka burung ini disebut konsumen kedua. Kemudian burung itu
Di makan ular pohon, maka ular pohon itu disebut konsumen ketiga.
Selanjutnya jika ular pohon tadi dimakan burung elang maka burung
elang itu disebut konsumen keempat dan seterusnya. Coba Anda
urutkan peristiwa makan memakan tersebut di atas, maka akan di
peroleh urutan sebagai berikut
Tumbuhan ulat burung ular pohon burung elang. Maka
peristiwa urutan makan memakan antar organisme disebut rantai
makanan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih tentang rantai
makanan ini, dapatlah diberikan contoh : Tikus makan padi, tikus
mejadi makanan ular sawah, ular awah menjadi makanan burung
elang. Jadi bagannya dapat dilihat di bawah ini :
4
TanamanPADI
TIKUS ULARSAWAH
ELANG
Dalam contoh tersebut di atas tanaman padi sebagai produsen,
tikus merupakan konsumen tingkat pertama, ular sawah sebagai
konsumen tingkat kedua, burung elang sebagai konsumen tingkat
ketiga. Sebagai pengurai adalah bakteri, jamur dan lain - lain
yang memakan sisa - sisa atau bangkai dari tumbuh - tumbuhan atau
hewan - hewan tadi. Kalau kita perhatikan akan jelas bahwa
konsumen hampir selamanya merupakan tumbuhan berhijau daun,
dengan bantuan sinar matahari membentuk makanan. Konsumen tingkat
pertama adalah hewan - hewan pemakan tumbuhan (herbivor),
sedangkan konsumen tingkat dua - tiga dan seterusnya merupakan
hewan - hewan yang karnivor.
5
2.2 Jaring-jaring Makanan
Apabila Anda mencoba menyusun rantai - rantai makanan dari
suatu habitat, setelah itu coba Anda perhatikan rantai makanan
itu, tentu ada satu organisme yang disukai oleh lebih dari satu
organisme atau ada satu organisme. Sebaliknya tentu ada satu
organisme yang suka makan lebih dari satu macam organisme.
Sehingga kalau Anda perhatikan rantai makanan yang telah Anda
buat tadi menjadi saling silang (jaring - jaring). Bentuk rantai
makanan yang demikian tadi disebut jaring - jaring makanan. Jadi
beberapa kumpulan rantai makanan itu disebut jaring - jaring
makanan. Contoh yang dapat Anda lihat dalam kehidupan sehari -
hari adalah tumbuhan rumput. Rumput itu dapat dimakan oleh
belalang, ulat, kambing, ayam, kuda, sapi dan sebagainya. Begitu
pula kelinci dapat dimakan oleh ular dan serigala. Untuk jelasnya
Anda dapat melihat contoh jaring - jaring makanan pada Gambar di
bawah ini.
6
2.3 Hubungan Rantai Makanan Dan Tingkat Trofik
Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan
peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi,
elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain
di sepanjang rantai makanan.Organisme dalam kelompok ekologi yang
terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat - tingkat
trofik. Tinggi trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai
makanan yang bernomor sama di tingkat memakan. Sumber asal energi
adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses
fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara.
Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat
trofik pertama. Hewan herbivor atau organisme yang memakan
tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivor yang
secara langsung memakan herbivor termasuk tingkat trofik ketiga,
sedangkan karnivor yang memakan karnivor di tingkat trofik tiga
termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
7
2.4 Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk
piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida
jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
a. Piramida Jumlah
Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat
disajikan dalampiramida jumlah, Organisme di tingkat trofik
pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat
trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat
dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan
selalu lebih banyak daripada organisme herbivor. Demikian pula
jumlah herbivor selalu lebih banyak daripada jumlah karnivor
tingkat I. Karnivor tingkat I juga selalu lebih banyak daripada
karnivor tingkat II. Piramida jumlah ini didasarkan atas jumlah
organisme di tiap tingkat trofik.
8
b. Piramida Biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu
dalam memperagakan aliran energi dalam ekologi. Penggambaran yang
lebih realistik dapat dengan piramida biomassa. Biomassa adalah
ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur
biomassa di tiap tingkat trofik maka rata – rata berat organisme
di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di
tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi
menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat
tertentu, dan diukur dalam gram. Untuk menghindari kerusakan
habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur,
kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran
seperti ini akan di dapat informasi yang lebih akurat tentang apa
yang terjadi pada ekosistem.
c. Piramida energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi
yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan
piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan
dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran
paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada
piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut -
turut yang tersedia di tingkat trofik. Berkurangnya energi yang
terjadi di setiap trofik terjadi karena hal - hal berikut.
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya.
9
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan
dikeluarkan sebagai sampah.
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh
organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
2.5 Peran Ekosisten dalam Aliran Energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan
kerja. Energi diperoleh organisme dari makanan yang dikonsumsinya
dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya. Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama kehidupan kita telah mengenal
energi yang masuk ke dalam jaring - jaring kehidupan melalui
produsen. Pada umumnya produsen adalah organisme yang
berfotosintesis. Organisme lainnya merupakan aneka ragam
konsumen. Rumput sewaktu tumbuh menimbun energi dalam tubuhnya;
rumput dimakan sapi; sapi kita makan. Jadi energi telah
dipindahkan dari rumput ke sapi dan dari sapi ke manusia. Tetapi
tidak seluruh energi yang semula ditangkap oleh rumput
dipindahkan ke dalam tubuh kita, melainkan hanya sebagian saja.
Rumput itu sendiri, karena tumbuh dan mempunyai kegiatan -
kegiatan lain, menggunakan sebagian energi yang ditangkapnya dari
matahari sebelum energi itu sampai ke sapi. Demikian pula sapi
sendiri mengadakan kegiatan yang menggunakan energi, umpamanya
untuk berjalan, mengusir lalat dengan ekornya dan lain - lain.
Jadi jelaslah bahwa kita hanya mendapat sebagian kecil dari
cahaya matahari yang telah ditangkap oleh rumput. Dengan melihat
bagaimana organisme memperoleh makanannya sebagai sumber energi,
10
maka organisme dibedakan menjadi dua golongan. Yaitu organisme
yang mampu mengolah atau membuat makanannya sendiri dan golongan
yang tidak mampu mengolah makanannya sendiri. Energi dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Energi
dapat berada dalam berbagai bentuk, seperti energi mekanik,
energi listrik, energi cahaya. Energi kimia, energi panas, energi
kinetik, energi inti, tetapi bentuk energi yang erat hubungannya
dengan kehidupan organisme adalah energi mekanik, energi kimia,
energi radiasi dan energi panas. Energi mekanik memiliki dua
bentuk yaitu energi kinetik dan energi potensial.
Energi kinetik dapat dijelaskan sebagai energi yang berguna
bila tubuh yang memilikinya melakukan gerakan dan diukur oleh
jumlah kerja yang dlakukan sampai tubuh istirahat. Energi
potensial merupakan energi cadangan dan berguna bila diubah ke
dalam bentuk energi kinetik untuk melakukan kerja. Perubahan
bentuk energi potensial ke bentuk energi kin melibatkan kerja
atau gerakan. Semua organisme untuk dapat hidup harus melakukan
kerja, oleh karena itu memerlukan sumber energi potensial yang
dapat digunakan. Sumber energi untuk organisme ialah energi kimia
yang terdapat di dalam makanannya. Atom - atom yang terdapat
dalam makananya dapat disusun kembali ke dalam gugusan yang
berbeda dengan pergerakan atom - atom itu, maka energi kimia
dalam bahan makanan dilepaskan. Oksidasi bahan makanan di dalam
proses pernafasan (respirasi) dapat menghasilkan energi yang
dapat digunakan untuk melakukan kerja. Perubahan bentuk energi di
atas adalah perubahan dari bentuk energi kimia ke bentuk energi
11
mekanik. Sekarang masalahnya dari mana organisme di alam
memperoleh energi, tidak lain tentu dari makanannya.
Di alam ada yang kita kenal dengan istilah tingkat trofik,
yaitu urutan tingkat makan - memakan. Dalam tingkat trofik ini
ada urutan organisme apa memakan organisme mana dan dimakan oleh
organisme lain mana. Organisme dilihat dari segi memperoleh
makanannya sebagai sumber energi, maka organisme dibagi menjadi
dua golongan, yaitu yang pertama organismeyang mampu mengolah
atau membuat makanannya sendiri dari bahan organik dengan bantuan
energi dari lingkungannya. Organisme seperti golongan ini disebut
organisme ototrof. Dilihat dari sumber energi yang digunakan
organisme ototrof dibagi menjadi dua, yaitu ototrof yang
berfotosintesis jika sumber energinya cahaya matahari dan ototrof
berkemosintesis jika sumber energinya diperoleh dengan mensintesis
bahan organik yang berasal dari reaksi kimia. Yang kedua adalah
organisme yang menggunakan organisme ototrof sebagai sumber
makanan penting. Organisme golongan kedua ini disebut organisme
heterotrof. Sampai sekarang kita telah menunjukkan bahwa energi
diteruskan dari satu organisme lain. Akhirnya semua energi yang
ditangkap oleh produsen akan kembali ke alam tak hidup. Tetapi
energi ini tidak lagi dalam bentuk cahaya seperti waktu
diterimanya. Suatu perkecualian adalah cahaya pada kunang -
kunang. Pada umumya energi meninggalkan sistem kehidupan dalam
bentuk panas. Karena panas ini tidak dapat digunakan dalam
fotosintesis, maka energi mengalir ke luar melalui jaring –
jaring kehidupan dalam satu jurusan. Setiap organisma hidup
12
melakukan kegiatan - kegiatan yang mengakibatkan pelepasan
energi. Oleh karena itu setiap tingkat konsumen bagian yang lebih
kecil dari energi semula yang ditangkap oleh produsen. Ini
membentuk Piramida energi.
2.6 Interaksi antar Organisme
Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Netral Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam
habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak
merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara
capung dan sapi.
b. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat
hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda
spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan
mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya. contoh : Plasmodium dengan manusia,
Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang
berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
13
lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
2.7 Tingkat Trofik dalam Ekosistem
Mahluk hidup didalam ekosistem berdasarkan jaringjaring
makanan berada pada tingkat berbeda. Tingkatan tropik paling
bawah adalah produsen, tingkatan kedua adalah herbivora dan
tingkatan selanjutnya adalah karnivora. Tingkatan paling bawah
mempunyai populasi lebih besar dibandingkan tingkat diatasnya.
14
Berdasarkan ukuran populasi sensitifitas tingkat tropik paling
atas relatif lebih sensitif terhadap kepunahan.
Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang lainnya
dalam suatu ekosistem terdiri dari dari organisme autotrof, atau
produsen primer ekosistem tersebut. Sebagian besar produsen
primer adalah organisme fotosintetik yang menggunakan energi
cahaya untuk mensintesis gula dan senyawa organik lainnya, yang
kemudian digunakan oleh produsen primer tersebut sebagai bahan
bakar untuk respirasi seluler dan sebagai bahan bangunan untuk
pertumbuhan. Organisme yang menempati tingkat pertama dalam
trofik ini adalah tumbuhan. Tumbuhan dapat melakukan proses
fotosintesis sehingga ia disebut sebagai organisme autotrof.
Tingkatan selanjutnya yaitu konsumen primer. Konsumen
tingkat primer ini biasanya ditempati oleh organisme herbivora.
Herbivora yang memakan tumbuhan atau alga, adalah konsumen
primer. Tingkat trofik yang berikutnya terdiri dari kosumen
sekunder, karnivora yang memakan herbivora. Karnivora ini
selanjtnya dapat dimakan karnivora yang lain yang merupakan
konsumen tersier, dan beberapa ekosistem bahkan memiliki
karnivora dengan tingkat yang lebih tiggi lagi. Beberapa
konsumen, detritivora, mendapat energinyadari detritus, yang
merupakan bahan organik yang tak hidup, seperti feses, daun yang
gugur dan bangkai organisme mati dari semua tingkat trofik.
Detrivora sering membentuk suatu hubungan utama antara
produsen primer dalam suatu ekosistem. Di sungai, misalnya banyak15
diantara bahan organik yang digunakan oleh konsumen, disediakan
oleh tumbuhan terestial yang memasuki ekosistem sebagai dedaunan
dan serpihan-serpihan lain yang jatuh ke dalam air atau tercuci
oleh aliran permukaan. Seekor udang karang mungkin bisa memeakan
detritus tumbuhan didasar sebuah sungai atau danau yang kemudian
udang karang tersebut dimakan oleh seekor ikan. Dalam sebuah
hutan, burung kemungkinan memakan cacing tanah yang telah memakan
sampah dedaunan dipermukaan tanah.
2.7 Hubungan Trofik Dalam Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki suatu struktur trofik dari
hubungan makan-memakan. Jalur di sepanjang perpindahan makanan
dari tingkat trofik satu ke yang lainnya dikenal sebagai rantai
makanan.
Tingkat trofik rantai makanan
Produsen primer : Tumbuhan
Konsumen primer : Herbivora
Konsumen sekunder : Karnivora (tikus)
Konsumen tersier : Karnivora (ular)
Konsumen kuartener : Karnivora (elang)
Detritivora : Bakteri, fungi dll.
1. Efisiensi ekologis, persentase energi yang di transfer dari
satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya.
16
2. Piramida jumlah, dimana ukuran masing- masing tingkat trofik
sebanding dengan jumlah organisme yang terdapat pada masing-
masing tingkat trofik. Makin tinggi tingkat trofik maka
jumlahnya semakin sedikit.
3. Piramida biomassa, dimana setiap tingkat menggambarkan
biomassa tanaman t egakkan dalam suatu tingkat trofik.transfer
energi tidak efisien.
Siklus biogeokimia
Meskipun ekosistem menerima masukan energi matahari yang pada
prinsipnya tidak akan habis, unsur kimia hanya tersedia dalam
jumlah terbatas. Dengan demikian kehidupan di bumi bergantung
pada siklus ulang (daur ulang) unsur-unsur kimia yang penting.
Karena perputaran kimia melibatkan komponen biotik dan abiotik
suatu ekosistem, perputaran itu juga disebut siklus biogeokimia.
Siklus air, air sangat penting bagi organisme hidup. Selain
kontribusi air secara langsung bagi keseluruhan hidup
lingkungan, pergerakan di dalam dan antarekosistem juga
mentransfer zat-zat lain dalam beberapa siklus biogeokimia.
Siklus karbon, karbon adalah bahan utama penyusun dasar seua
senyawa organik. Pergerakannya melalui sutu ekosistem
berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zat kimia
lain. Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler
bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama
karbon.
17
Siklus nitrogen, nitrogen adalah suatu unsur kimia utama
lain dalam ekosistem. Nitrogen merupakan penyusun protein
organisme-organisme.nitrogen memasuki ekosistem melalui dua
jalur alamiah yang keutamaan relatifnya sangat bervariasi
dari satu ekosistem ke ekosistem yang lainnya. Jalur lain
untuk memasuki ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen
(hanya prokariota tertentu yang dapat mengfiksasi nitrogen).
Siklus fosfor, fosfor dibutuhkan untuk bahan utama penyusun
asam nukleat, fosfolipid, atp dan pembawa energi lainnya.
Siklus fosfor tidak melalui atmosfer karena tidak ada gas
yang mengandung fosfor secara signifikan.
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Suatu organisme hidup selalu berinteraksi dengan organisme
lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi bersifat
saling mempengaruhi dan timbal balik, disebut ekosistem. Di dalam
ekosistem terjadi interaksi antarkomponen ekosistem. Pola - pola
interaksi melibatkan faktor – faktor biotik, abiotik, rantai
makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia yang berlangsung
pada tingkat individu, populasi, dan komunitas. Rantai makanan
adalah perpindahan materi dan energi dari satu makhluk hidup ke
makhluk hidup lain dalam peristiwa atau proses makan dan dimakan
dengan satu arah. Urutan makan memakan dalam rantai makanan
disebut tingkat trofik atau disebut pula struktur trofik. Dari
struktur trofik terbentuklah gambaran secara grafik yang disebut
piramida ekologi. Tingkat pertama yaitu yang paling bawah dari
piramida merupakan produsen. Tingkat di atas produsen adalah
herbivora sebagai konsumen pertama, disambung karnivora yang
disebut konsumen kedua, selanjutnya konsumen ketiga dan
seterusnya yang berada di puncak piramida disebut karnivora
puncak. Beberapa rantai makanan atau membentuk jaring - jaring
makanan. Kita kenal 3 bentuk piramida ekologi, yaitu piramida
jumlah bila satuannya ekor atau batang, piramida biomassa bila
satuannya gram atau kilogram per meter persegi, dan yang terakhir
piramida energi, bila satuannya kalori atau kilokalori per meter
persegi. Piramida jumlah kurang informatif, piramida biomassa
lebih baik dari piramida jumlah, dan yang terbaik adalah piramida
19
energi, karena tergambar jelas penurunan energi yang tersedia
untuk setiap tingkat trofik. Produsen memiliki jumlah energi
sebagai persediaan terbesar, makin ke arah puncak piramida jumlah
persediaan energi makin kecil. Aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain,
dimulai dari sinar matahari, produsen, konsumen primer sampai
konsumen tingkat tinggi hingga ke detritivor, berlangsung dalam
ekosistem. Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa
kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali
lagi ke abiotik. Siklus biogeokimia antara lain siklus air,
karbon, oksigen, dan nitrogen.
3.2 Saran
Kepada teman-teman rekan Mahasiswa lebih fokus kepada mata
Kuliah Ekologi saat dimana kelompok kami akan mempresentasikan
hasil Makalah kami, dan agar lebih menghargai kami saat berdiri
di depan. Semoga saja kita dapat menerima ilmu dari mata kuliah
ini dengan baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://nainanggraeni.wordpress.com/ipa-1/keanekaragaman/tingkat-
keanekaragaman-organisme/
unit_5.Ekologitumbuhan_hubunganTrofik.Pdf
21
http://tipsmenaikkantrhx.wordpress.com/2014/08/16/peranan-
hubungan-tropik-ekosistem/
Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Campbell, N. A. Reece, dan L.G. Mitchell. 2004. Biologi jilid II.
Erlangga. Jakarta.
Hardjosuwarno, S. 1990. Dasar-dasar Ekologi Tumbuhan. Fakultas
Biologi UGM.Yogyakarta.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan, Bumi Aksara. Jakarta.
Irwan Zoenrani. 2003 prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi.Bumi
Aksara Jakarta.
Ondum. E.P 1993 Dasar-dasar Ekologi UGM.Yogyakarta.
22