Post on 16-Mar-2023
A. HUTANG OBLIGASI
Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu
pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi
di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum
dibayarkan pada suatu periode akuntansi tergantung jangka waktu
yang lebih lama. Contoh dari jenis kewajiban ini pada umumnya
adalah hutang obligasi, hutang hipotik dan sewa, serta wesel bayar
204
Study Objectives :
1. Menjabarkan prosedur penerbitan hutang jangka panjang
2. Menjelaskan perhitungan penerbitan obligasi pada nilai nominal dan tidak pada nilai nominal
3. Menerapkan metode amortisasi diskonto dan premi obligasi
4. Menjelaskan perhitungan wesel
jangka panjang. Secara umum, hutang jangka panjang memiliki
kententuan-ketentuan untuk melindungi baik kreditor maupun
debitor. Salah satu ketentuannya yaitu asumsi hutang
tambahan,yaitu suku bunga, provisi penarikan, jaminan dalam
pegadaian, dan modal kerja dan pembatasan deviden. Hal-hal yang
berkaitan dengan asumsi tambahan tersebut harus dilaporkan pada
catatan atas laporan keuangan.
Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan kepada pemegangnya dengan imbalan bunga sejumlah
tertentu. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi
serta tingkat bunga obligasi. Nilai nominal atau nilai pari
adalah nilai yang menunjukkan jumlah yang harus dibayar
perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo. Sedangkan tingkat
bunga obligasi menunjukkan sejumlah prosentase tertentu yang
harus dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.
Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh
kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari
akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena obligasi
ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun
(biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila
perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi.
Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.
Sebuah obligasi ditebitkan dari sebuah kontrak yang disebut
dengan perjanjian obligasi. Obligasi mewakili perjanjian untuk
pembayaran : (1) jumlah uang yang harus dibayar pada saat jatuh
205
tempo, dan (2) bunga periodik pada tingkat tertentu. Tujuan utama
dari obligasi adalah untuk mencari dana pinjaman jangka panjang
yang biasanya terlalu besar jika harus disediakan oleh satu
pemberi dana. Jenis dan tingkatan obligasi adalah sebagai berikut
:
Obligasi berjamin dan tanpa jaminan
Secured bonds adalah obligasi yang terikat oleh sebuah
perjanjian dengan beberapa jaminan, sedangkan obligasi
yang tak terikat disebut unsecured. Yang tergolong
obligasi dijamin adalah: Obligasi hipotik yaitu obligasi
yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu
misalnya real estate . Yang termasuk obligasi dijamin ini
adalah Obligasi trust yang penerbitannya dijamin oleh
saham atau obligasi perusahaan lain. Sedangkan obligasi
tidak dijamin adalah obligasi yang penerbitannya tidak
dijamin dengan suatu jaminan. Obligasi ini sangat
beresiko sehingga apabila perusahaan menerbitkan obligasi
jenis ini akan memberikan tingkat bunga yang tinggi,
dalam rangka untuk menarik minat calon investor.
Obligasi berjangka, berseri, dan dapat ditebus
Obligasi yang harus dilunasi dalam satu tanggal jatuh
tempo disebut term bonds. Obligasi yang dapat dicicil
disebut serial bonds. Callable bonds memberikan penerbit hak
membayar obligasi lebih dahulu dari jatuh tempo. Obligasi
berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo dalam
206
satu tanggal. Obligasi serial adalah obligasi yang
memiliki jatuh tempo secara serial atau berangsur.
Obligasi dapat ditebus adalah ob ligasi yang memberikan
hak kepada penerbitnya untuk menebus dan menarik obligasi
tersebut sebelum jatuh temponya.
Obligasi konvertibel
Obligasi yang dapat diubah menjadi bentuk sekuritas
lainnya disebut convertible bonds. Commodity-backed bonds adalah
obligasi yang dapat dilunasi dengan diganti komoditas
lain. Deep-discount bonds adalah obligasi yang dijual diskon
yang memberikan pembeli imbalan bunga saat jatuh tempo.
Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat
dikonversi dengan surat berharga lain pada suatu waktu
setelah penerbitannya. Biasanya obligasi jenis ini akan
bisa dikonversikan ke dalam saham.
Obligasi terdaftar dan obligasi atas unjuk (kupon)
Obligasi yang diterbitkan dengan nama pemilik disebut
registered bonds, sedangkan bearer atau coupon bond adalah
obligasi yang tidak mencantumkan nama pemilik. Obligasi
terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama
pemilik. Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak
tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer dari satu
pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.
Obligasi laba dan pendapatan
207
Income bonds dibayarkan tanpa bunga kecuali perusahaan
meraih profit. Revenue bonds adalah obligasi yang bunganya
dibayarkan dari sumber pendapatan tertentu.
Obligasi umumnya dinilai pada nilai masa kini dari perkiraan
perputaran kas masa depan yang terdiri dari bunga dan uamg
pokoknya. Tingkat bunga ditulis dalam ketentuan kesepakatan
obligasi (dan sering dicetak dalam sertifikat obligasi) diketahui
sebagai stated, coupon atau nominal rate. Tingkat yang ditetapkan
dinyatakan sebagai presentase dari nilai nominal obligasi tersebut
(juga sering disebut par value, principal amount, atau maturity value).
1. Obligasi yang Diterbitkan pada Nilai Par (yang sama)
Jika angka yang ditentukan oleh pembeli sama dengan
angka yang ditetapkan, obligasi berarti dijual pada nilai
par. Nilai par sama dengan nilai saat ini dari obligasi
yang dihitung oleh pembeli obligasi. Jurnal penerbitan
obligasi adalah jurnal untuk mengakui timbulnya utang
obligasi. Pada tanggal ini perusahaan belum mengakui
munculnya beban bunga karena meskipun bunga dibayar setiap
tanggal awal periode, namun pada saat transaksi penjualan
obligasi belum ada waktu yang berjalan.
208
Contoh, obligasi berjangka waktu 3 tahun diterbitkan
dengan nilai par $100,000 pada 1 Januari 2007, tercatat
suku bunga of 8%, dan suku bunga pasar of 8%.
1/1/07 Cash 100,000
Bonds payable 100,000
12/31/07 Interest expense 8,000
Cash 8,000
2. Obligasi yang Diterbitkan pada Diskon atau Premium (Premi)
Jika angka yang ditentukan oleh pembeli berbeda dengan
yang telah ditetapkan, nilai saat ini dari obligasi yang
dihitung oleh pembeli akan berbeda dengan nilai nominal
dari obligasi tersebut. Diskon akan terjadi jika obligasi
dijual kurang dari nilai nominalnya, sedangkan obligasi
akan terjadi premi bila dijual lebih dari nilai nominalnya.
209
Ketika obligasi dijual kurang dari nilai nominalnya, ini
berarti investor meminta nilai bunga lebih tinggi dari
nilai yang telah ditetapkan. Biasanya, hal ini dikarenakan
investor bisa mendapatkan angka yang tinggi dari investasi
alternatif dengan tingkat resiko yang relatif sama.
Contoh, obligasi berjangka waktu 3 tahun diterbitkan
pada nilai par sebesar $100,000 pada 1 Januari 2007,
tercatat suku bunga 8%. Hitunglah harga penerbitan
obligasi dengan asumsi suku bunga pasar sebesar of 10%.
1/1/07 Cash 95,027
Discount on bonds payable 4,973
Bonds payable 100,000
12/31/07 Interest expense 9,503
Discount on bonds payable 1,503
Cash 8,000
3. Obligasi yang Diterbitkan di antara tanggal Bunga
210
Perusahaan biasanya melakukan pembayaran bunga obligasi
setiap setengah tahun pada tanggal yang telah ditetapkan
dalam kontrak obligasi. Apabila obligasi doterbitkan pada
tanggal selain tanggal pembayaran bunga, maka pembeli
obligasi tersebut akan membayar penjual bunga obligasi yang
terhutang dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai
dengan tanggal penerbitan. Kenyataannya, pembeli obligasi
membayar di muka kepada penerbit obligasi untuk bagian dari
pembayaran bunga enam bulan penuh yang bukan merupakan
haknya, yaitu karena belum memiliki obligasi itu selama
periode berjalan. Pembeli akan menerima pembayaran bunga
enam bulan penuh pada tanggal pembayaran bunga setengah
tahun berikutnya.
Tingkat bunga efektif adalah bunga yang sebenarnya diterima
oleh pemegang obligasi. Biasanya bunga efektif disebut juga
dengan market rate atau effective yield, sementara bunga obligasi
sendiri disebut dengan stated rate. Jika obligasi diterbitkan
pada diskon, jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo lebih
dari jumlah ketika terbit. Jika diterbitkan pada premi,
perusahaan membayar lebih sedikit saat jatuh tempo . dibawah
metode bunga efektif, perusahaan:
Menghitung beban bunga obligasi pertama – tama dengan
mengalikan nilai buku dari obligasi tersebut pada awal
periode dengan tingkat bunga efektif.
211
Menentukan amortisasi diskon atau premi obligasi
selanjutnya dengan membandingkan beban bunga obligasi
dengan bunga (kas) yang akan dibayarkan.
Metode bunga efektif menghasilkan beban bunga periodik sama
dengan presentase konstan dari nilai buku dari obligasi. Karena
persentasenya adalah suku bunga efektif yang dikeluarkan peminjam
pada waktu penerbitan, maka metode bunga efektif menghasilkan
penandingan beban yang lebih baik terhadap pendapatan daripada
metode garis lurus. Metode bunga efektif dan metode garis lurus
keduanya menghasilkan jumlah total beban bunga yang sama selama
jangka waktu obligasi. Namun, jika jumla tahunan tidak sama
secara material, amak metode bunga efektif disyaratkan menurut
standar akuntansi yang berlaku.
Penerbitan obligasi melibatkan biaya mendesain dan mencetak,
biaya hokum dan akuntansi, komisi biaya promosi, dan beban serupa
lainnya. Perusahaan disyaratkan untuk membebankan biaya-biaya ini
kea kun-akun aktiva, yang seringkali disebut sebagai biaya
penerbitan obligasi yang belum diamortitasi selama umur manfaat
hutang tersebut dengan cara yang serupa dengan yang digunakan
untuk diskonto obligasi. Untuk biaya penerbitan obligasi yang
belum diamortisasi diperlakukan sebagai beban yang ditangguhkan
dan mengamortisasikannya selama umur manfaat hutang tersebut.
Hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh
perusahaan yang menerbitkannya atau perwakilannya dan belum
dibatalkan disebut sebagai obligasi treasury. Definisinya sama
212
dengan saham treasury, obligasi tersebut harus dilaporkan dalam
neraca sebagai pengurang hutang obligasi. Jika obligasi ini
dijual atau dibatalkan, amak akun obligasi treasury ini harus
dikredit.
B. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Wesel bayar jangka panjang merupakan utang wesel yang jangka
waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi. Perusahaan
biasanya menerbitkan wesel bayar jangka panjang apabila
membutuhkan dana dalam jumlah besar atau melakukan pembelian yang
tidak bisa dibayar langsung tetapi melalui pembayaran angsuran.
Perbedaan antara wesel bayar lancar dan wesel bayar jangka
panjang terletak pada tanggal jatuh temponya. Wesel bayar jangka
pendek diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu satu siklus
operasi. Wesel bayar jangka panjang memiliki substansi yang sama
seperti obligasi dimana keduanya memiliki tanggal jatuh tempo
yang tetap dan suku bunga yang ditetapkan. Selain itu perlakuan
akuntansi wesel dan obligasi juga tidak jauh berbeda. Sama halnya
dengan obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus
kas bunga dan pokok nasa depan, dimana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.
Berikut adalah contoh penerbitan wesel bayar jangka panjang pada
nilai nominalnya:
PT. Sukses Makmur menerbitkan $100,000 4-tahun pada 11%
kepada Bank Nasional pada 1 Januari 2008 dan menerima $100,000
213
tunai. Pembayaran dilakukan tahunan setiap 31 Desember. Bagaimana
(a) PT. Sukses Makmur menerbitkan weselnya dan (b) berapa
pembayaran pada tanggal 31 Desember?
(a) Cash 100,000
Notes payable 100,000
(b) Interest expense 11,000
Cash 11,000
($100,000 x 11% = $11,000)
Sementara itu, untuk penerbitan wesel yang tidak diterbitkan
pada nilai nominalnya semata-mata untuk kas, maka nilai
sekarangnya diukur dengan kas yang diterima. Suku bunga implisit
adalah suku bunga yang menyamakan kas yang dibayarkan dengan
jumlah yang diterima di masa mendatang. Selisih antara jumlah
nominal dan nilai sekarang dicatat sebagai diskonto ke baban
bunga selama umur wesel tersebut. Berikut adalah contoh
penerbitan wesel berbunga nol maupun yang berbunga:
PT. Surya Abadi menerbitkan $50,000, 4-tahun, tanpa bunga
kepada PT. Indo Jaya pada 1 Januari 2008, dan menerima kas
$31,776. Suku bunga implicit sebesar 12%. (a) Bagaimana PT. Surya
Abadi menerbitkan wesel tersebut dan (b) bagaimana pengakuan
bunga pada 31 Desember?
214
(a) Cash 31,776
Discount on notes payable 18,224
Notes payable 50,000
(b) Interest expense 3,813
Discount on notes payable 3,813
($31,776 x 12%)
PT. Adi Jaya menerbitkan wesel 4-tahun sebesar $50,000 pada 5%
kepada PT. Sunda Property pada 1 Januari 2008, dan menerima
sebuah komputer senilai $39,369. Bunga dibayarkan setiap tanggal
31 Desember dengan suku bunga pasar 12%. Bagaimana PT. Adi Jaya
mencatat (a) penerbitan wesel dan (b) pembayaran bunga pada 31
Desember?
215
(a) Cash 39,369
Discount on notes payable 10,631
Notes payable 50,000
(b) Interest expense 4,724 Cash 2,500
Discount on notes payable 2,224
Jika intrumen-intrumen hutang seperti wesel ditukarkan
dengan property, barang, maupun jasa, dalam suatu transaksi
pertukaran, maka suku bunga ditetapkan dianggap layak kecuali
tidak terdapat suku bunga yang ditetapkan, suku bunga yang
ditetapkan tidak layak, atau jumlah nominal yang ditetapkan dari
instrument hutang tersebut secara material berbeda dengan harga
jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa daru nilai
pasar berjalan wesel tersebut.
Dalam situasi tersebut, nilai masa ini dari instrumen hutang
diukur sesuai dengan nilai wajar property, barang ataupun jasa
atau sesuai dengan jumlah yang mendekati nilai wajar dari wesel
tersebut. Apabila tidak terdapat suku bunga yang ditetapkan, maka
216
suku bunga adalah nilai nominal dikurangi dengan nilai wajar dari
property, barang, atau jasa tersebut.
Dalam transaksi wesel, suku bunga pasar atau suku bunga
efektif dapat ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam
pertukaran, seperti nilai pasar wajar dari apa yang diterima.
Tetapi, apabila perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar
property, barang, jasa, atau hak-hak lainnya dan apabila tidak
terdapat pasar yang menerima wesel tersebut, penilaian akan lebih
sulit. Sehingga untuk memperkirakan nilai sekarang sebuah wesel
dalam kondisi tersebut, perusahaan harus mengestimasi suku bunga
yang memungkinkan dapat ditetapkan dengan menaksirnya.
Bentuk paling umum dari wesel jangka panjang adalah wesel
bayar hipotik. Wesel bayar hipotik adalah wesel promes yang
dijamin dengan suatu dokumen yang disebut hipotik yang
menggadaikan hak atas property sebagai suatu jaminan pinjaman.
Wesel bayar hipotik lebih sering digunakan oleh perusahaan
perorangan dan persekutuan daripada korporasi. Peminjam biasanya
menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, dimana jumlah
nominal wesel tersebut merupakan kewajiban yang sebenarnya dan
tidak ada diskonto atau premi yang terlibat.
Hipotik dapat dibayarkan dalam jumlah penuh pada saat jatuh
tempo atau secara angsuran selama umur pinjaman. Apabila
dibayarkan pada saat jatuh tempo, maka hutang hipotik akan
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang di neraca
sampai dengan waktu mendekati tanggal jatuh tempo yang kemudian
217
harus disajikan sebagai kewajiban lancar. Jika dibayar secara
angsuran, maka angsuran janga pendek yang harus dibayar
ditunjukkan sebagai kewajiban lancar, sementara sisanya
ditunjukkan sebagai kewajiban jangka panjang.
C. PENYAJIAN DAN ANALISIS
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka
panjang dalam jumlah besar sering kali hanya melaporkan satu akun
dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta jadwal dalam
catatan yang menyertainya. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam
satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali
kalau penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar.
Jika perusahaan berencana untuk membiayai kembali utang tersebut,
dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan
obligasi, maka hal itu harus terus dilaporkan sebagai pos tidak
lancar dan dilengkapi dengan catatan penjelasan mengenai metode
yang digunakan dalam likuidasinya.
Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari kewajiban,
tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, privilege
konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditor, dan aktiva
yang disepakati atau digadaikan sebagai jaminan. Tujuan dari
pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan kuangan dalam
mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.
218
Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan
dengan solvensi jangka panjang perusahaan, terutama kemampuannya
membayar bunga yang akan jatuh tempo dan melunasi nilai nominal
hutangnya pada saat jatuh tempo.
Debt to total assets ratio
Rasio hutang terhadap total aktiva mengukur presentase total
aktiva yang disediakan oleh kreditor.
Hutangterhadaptotalaktiva=totalhutangtotalaktiva
Semakin tinggi presentase hutang terhadap total aktiva,
semakin tinggi risiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat
memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo.
Times interest earned ratio
Rasio berapa kali bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mmbayar bunga ketika jatuh tempo.
Hutangterhadaptotalaktiva=Labasebelumpajakpenghasilandanbebanbunga
bebanbunga
219
1. Jelaskan pengertian dari hutang jangka panjang dan sebutkan
contohnya!
2. Jelaskan pengertian dari obligasi dan untuk apa perusahaan
menerbitkan obligasi yang anda ketahui!
3. Jelaskan pengertian wesel jangka panjang!
4. PT. Sukses Makmur menerbitkan $100,000 4-tahun pada 11%
kepada Bank Nasional pada 1 Januari 2008 dan menerima
$100,000 tunai. Pembayaran dilakukan tahunan setiap 31
Desember. Bagaimana (a) PT. Sukses Makmur menerbitkan
weselnya dan (b) berapa pembayaran pada tanggal 31 Desember?
5. Pada tanggal 31 Desember 2004, neraca PT. Jaya Raya
melaporkan item-item berikut:
9% bonds payable due December 31, 2013.
Rp. 400.000.000
Premium on bonds
payable
Rp. 10.800.000
220
Obligasi itu diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2003
dengan harga kurs 103 dan bunganya dibayarkan setiap tanggal
30 Juni dan 31 Desember. PT. Jaya Raya menggunakan metode
garis lurus untuk mengamortisasi premium obligasinya.
Pada tanggal 1 Maret 2005, PT. Jaya Raya membeli kembali dan
mengakhiri peredaran Rp. 100.000.000 obligasinya dengan
harga kurs 98 dan membayar bunga yang terutang sampai dengan
tanggal tersebut. Buatlah ayat jurnal :
(a) untuk mencatat pembayaran bunga terutang sejak tanggal
pembayaran bunga terakhir beserta amortisasi premium-nya dan
(b) untuk mencatat pembelian kembali obligasi tersebut.
1. Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu
pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar
terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang
belum dibayarkan pada suatu periode akuntansi tergantung
jangka waktu yang lebih lama. Contoh dari jenis kewajiban
ini pada umumnya adalah hutang obligasi, hutang hipotik dan
sewa, serta wesel bayar jangka panjang.
2. Obligasi adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan
oleh perusahaan kepada pemegangnya dengan imbalan bunga
221
sejumlah tertentu. Dalam setiap obligasi tertera nilai
nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Perusahaan
menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana
dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi
laba ditahan maupun dari utang bank.
3. Wesel bayar jangka panjang merupakan utang wesel yang jangka
waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi.
Perusahaan biasanya menerbitkan wesel bayar jangka panjang
apabila membutuhkan dana dalam jumlah besar atau melakukan
pembelian yang tidak bisa dibayar langsung tetapi melalui
pembayaran angsuran.
4. (a) Cash 100,000
Notes payable 100,000
(b) Interest expense 11,000
Cash 11,000
($100,000 x 11% = $11,000)
5. Pembayaran Bunga dan premium s/d bulan 1 Maret 2005
Premi:
10.800.000 : 10 = 1.080.000,-x 0,25 = 270.000/tahun,
jadi premi Obligasi = 2 x Rp. 270.000,- = 540.000,-
9% x Rp. 400.000.000 = 36.000.000
222
36.000.000/10 = 3.600.000
3.600.000 / 12 = 300.000,-
Bunga yang harus dibayar adalah
= 300.000 x 24
= 7.200.000 x 0,25
= 1.800.000
Jadi ayat jurnalnya adalah :
Bunga Obligasi 1.800.000,-
Premi Obligasi 540.000,-
Kas
2.340.000,-
Pembelian Kembali Obligasi yang beredar
Obligasi dibeli kembali dengan kurs 98.
= Rp. 100.000.000 x 98/100 = 98.000.000
Obligasi 100.000.000,-
Kas
98.000.000,-
Gain Pembelian
Obligasi 2.000.000,-
223
Daftar pustaka
Hadibroto, H.S. dan Sukadam, Sudrajat. Akuntansi
Intermediate. Ichtiar Baru-Van Hoeve. Jakarta. 1982
Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry.
Intermediate Accounting. Twelfth Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA.
Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas.
Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta.
Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry.
Intermediate Accounting. IFRS Edition Volume 1. John Wiley & Sons.
New York. 2008
Syahrul dan Afdi Nizar, Muhammad. Kamus Akuntansi. Citra
Harta Prima. Jakarta. 2000
224
Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D.
Accounting Principles Pengantar Akutansi. Edisi Ketujuh : Buku 1 dan
2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2007
Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D.
Financial Accounting. IFRS Edition Volume 1. John Wiley & Sons. New
York. 2007
225