PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI...

19
Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014 1 1.G44110043 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Norma Nur Azizah 1 , Wulan Suci P , Mohamad Rafi 1 Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor IPB Abstrak Spektrofotometer UV-Vis merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur serapan yang dihasilkan dari interaksi kimia antara radiasi elektromagnetik dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada daerah UV- Vis. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah spektronik 20D + dan spektrofotometer UV-VIS Shimadzu 1700 PC. Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan larutan KMnO 4 0,001 M dan K 2 Cr 2 O 7 0,01 M pada rentang panjang gelombang 400-700 nm. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan standar dan sampel. Nilai k dari pengukuran larutan KMnO 4 pada panjang gelombang 535 (spektronik 20D+) dan 525,6 (Uv-Vis Shimadzu 1700 PC) masing-masing -424,7 dan 586. Nilai k dari pengukuran larutan K 2 Cr 2 O 7 pada panjang gelombang 430,0 (spektronik 20D+) dan 431,0 (Uv-Vis Shimadzu 1700 PC) masing-masing 100,3 dan 83,86. Kata kunci : spektrofotometer UV-Vis, Spektronik 20D+,panjang gelombang maksimum, KMnO 4, K 2 Cr 2 O 7 Pendahuluan Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detektor vakum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa secara kualitatif maupun kuantitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu senyawa sebagai fungsi konsentrasi. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Khopkar 2003). Metode analisisnya didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu laju larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik (Setiono dan Dewi 2013). Serapan dinyatakan dengan nilai intensitas absorbansi pada panjang gelombang maksimal. Pengukuran konsentrasi cuplikan didasarkan pada hukum Lambert- Beer, yang menyatakan hubungan antara banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi unsur dalam cuplikan, dengan rumus sebagai berikut: A = log I/Io atau A = a.b.c dengan : A = absorbansi, a = koefisien serapan molar, b = tebal media cuplikan yang dilewati sinar, c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan, Io = intensitas sinar mula-mula,

Transcript of PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS SPEKTROFOTOMETRI...

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

1 1.G44110043

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN

KONSENTRASI CAMPURAN MENGGUNAKAN DUA JENIS

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Norma Nur Azizah 1, Wulan Suci P

, Mohamad Rafi

1 Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Pertanian Bogor IPB

Abstrak

Spektrofotometer UV-Vis merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur serapan yang dihasilkan dari interaksi kimia antara radiasi

elektromagnetik dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada daerah UV-

Vis. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah spektronik 20D+ dan

spektrofotometer UV-VIS Shimadzu 1700 PC. Panjang gelombang maksimum

ditentukan dengan larutan KMnO4 0,001 M dan K2Cr2O7 0,01 M pada rentang

panjang gelombang 400-700 nm. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh

digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan standar dan sampel. Nilai k dari

pengukuran larutan KMnO4 pada panjang gelombang 535 (spektronik 20D+) dan

525,6 (Uv-Vis Shimadzu 1700 PC) masing-masing -424,7 dan 586. Nilai k dari

pengukuran larutan K2Cr2O7 pada panjang gelombang 430,0 (spektronik 20D+)

dan 431,0 (Uv-Vis Shimadzu 1700 PC) masing-masing 100,3 dan 83,86.

Kata kunci : spektrofotometer UV-Vis, Spektronik 20D+,panjang gelombang

maksimum, KMnO4, K2Cr2O7

Pendahuluan

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada

pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada

panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma

atau kisi difraksi dan detektor vakum phototube atau tabung foton hampa. Alat

yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk

menentukan suatu senyawa secara kualitatif maupun kuantitatif dengan mengukur

transmitan ataupun absorban dari suatu senyawa sebagai fungsi konsentrasi.

Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat

energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Khopkar 2003). Metode

analisisnya didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu

laju larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik (Setiono dan Dewi 2013).

Serapan dinyatakan dengan nilai intensitas absorbansi pada panjang gelombang

maksimal. Pengukuran konsentrasi cuplikan didasarkan pada hukum Lambert-

Beer, yang menyatakan hubungan antara banyaknya sinar yang diserap sebanding

dengan konsentrasi unsur dalam cuplikan, dengan rumus sebagai berikut:

A = log I/Io atau A = a.b.c

dengan :

A = absorbansi,

a = koefisien serapan molar,

b = tebal media cuplikan yang dilewati sinar,

c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan,

Io = intensitas sinar mula-mula,

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

2 1.G44110043

I =intensitas sinar yang diteruskan

Aplikasi rumusan tersebut dalam pengukuran kuantitaf dilaksanakan

dengan cara komparatif menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi

deret larutan standar dengan nilai absorbansinya. Konsentrasi cuplikan ditentukan

dengan substitusi nilai absorban cuplikan ke dalam persamaan regresi dari kurva

kalibrasi (Fatimah 2009)

Percobaan ini bertujuan mengetahui panjang gelombang maksimum untuk

larutan KMnO4 0.001 M dan K2Cr2O4 0.001 M dengan menggunakan spektronik

20D+ dan spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC dan membuat kurva

kalibrasi dari masing-masing deret standar tersebut serta menentukan konsentrasi

sampel berdasarkan kurva yang diperoleh, serta membandingkan hasil dari kedua

alat tersebut.

Metode percobaan

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan yaitu larutan KMnO4 0.001 M, KMnO4 0.01 M,

K2Cr2O4 0.001 M, K2Cr2O4 0.01 M, dan H2SO4 0.5M. Alat yang digunakan yaitu

spektronik 20D+ dan spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC, dan alat-alat

gelas.

Prosedur percobaan

Spektrum Absorpsi KMnO4 dan K2Cr2O7 (Spektronik 20D+)

Kuvet diisi dengan larutan KMnO4 0.001 M atau K2Cr2O7 0.001 M. Kuvet

blanko diisi H2SO4 0.5 M. Absorbans larutan dibaca pada kisaran panjang

gelombang 400-700 nm, dengan interval 5 nm, pada setiap pergantian panjang

gelombang serapan dinolkan menggunakan larutan blanko. Kurva hubungan

antara panjang gelombang dengan absorbans dibuat untuk menentukan panjang

gelombang pada masing-masing zat.

Spektrum Absorpsi KMnO4 dan K2Cr2O7 (Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu 1700 PC)

Kuvet diisi dengan larutan KMnO4 0.001 M atau K2Cr2O7 0.001 M. Kuvet

blanko diisi H2SO4 0.5 M. spektrum absorpsi dibuat pada daerah Vis (400-700

nm) dengan menggunakan beberapa parameter yang ada dalam alat yang

digunakan.

Penentuan Kurva Kalibrasi

Masing-masing larutan standar KMnO4 dan K2Cr2O7 dibuat secara

terpisah. Larutan standar KMnO4 dibuat dengan mengencerkan 1.00, 2.00, 3.00,

4.00, dan 5.00 mL larutan baku tersebut dengan larutan H2SO4 0.5M dalam labu

takar 25 mL. Larutan standar K2Cr2O7 dibuat dengan mengencerkan 3.00, 5.00,

7.00, 9.00, dan 11.00 mL larutan baku tersebut dengan larutan H2SO4 0.5 M

dalam labu takar 25 mL. Absorbans kedua set larutan tersebut dibaca pada

panjang gelombang yang tepat untuk KMnO4 dan K2Cr2O7 dengan H2SO4 sebagai

blanko. kurva standar masing-masing larutan dibuat pada panjang gelombang

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

3 1.G44110043

(430 dan 535 nm) menggunakan spektronik 20D+ serta pada panjang gelombang

525,6 dan 431,0 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC.

Hasil dan Pembahasan

Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan larutan

standar KMnO4 0.01 M dan larutan standar K2Cr2O7 0.01 M menggunakan kisaran

panjang gelombang 400-700 nm dengan alat spektronik 20D+ dan

Spektofotometer UV-VIS Shimadzu 1700 PC dengan melihat nilai absorban

tertinggi maka panjang gelombang maksimum dipilih. Panjang gelombang

maksimum untuk larutan standar KMnO4 0.01 M menggunakan spektronik 20D+

dan UV-VIS 1700 PC masing-masing 535 nm dan 525,60 nm (Tabel 1 dan Tabel

3). Sedangkan panjang gelombang maksimum untuk larutan standar K2Cr2O7 0.01

M menggunakan spektronik 20D+ dan UV-VIS 1700 PC masing-masing 430 nm

dan 431 nm (Tabel 2 dan Tabel 4). Menurut Xu and Thomson (2008) panjang

gelombang serapan maksimum larutan KMnO4 sebesar 525 nm, sedangkan

panjang gelombang serapan maksimum pada larutan K2Cr2O7 sebesar 434 nm.

Hasil panjang gelombang maksimum pada kedua alat tidak berbeda nyata dan

mendekati.

Setelah panjang gelombang maksimum diperoleh, dilanjutkan dengan

menentukan kurva standar masing-masing larutan standar, yaitu KMnO4 dan

K2Cr2O7 dengan berbagai konsentrasi berjumlah 5 larutan standar. Pembuatan

larutan standar berasal dari larutan induk KMnO4 0.01 M diencerkan menjadi 25

mL labu takar dengan volume 1.00;2,00;3.00;4.00; dan 5.00 mL. Sedangkan

larutan induk K2Cr2O7 0.01 M diencerkan menjadi 25 mL labu takar dengan

volume 5.00;7.00;9.00;11.00; dan 13.00 mL. Pengukuran absorban deret standar

menggunakan spektronik 20D+ untuk larutan KMnO4 menghasilkan kurva

persamaan linear antara absorban terhadap [KMnO4] adalah y = -424.74x +

5.4918 dan koefisien korelasi (RΒ²) sebesar 0.9473 sehingga menghasilkan nilai k

sebesar -424.74 (Gambar 5). Nilai k merupakan kemiringan kurva standar. Deret

standar K2Cr2O7 menghasilkan persamaan linear y=100.37x-0.0582 dan koefisien

korelasi (RΒ²) sebesar 0.9785 sehingga menghasilkan nilai k 100.37 (Gambar 6).

Pengukuran absorban deret standar menggunakan spektrofotometer UV-VIS 1700

PC, untuk larutan KMnO4 dan K2Cr2O7 menghasilkan persamaan linear dan

koefisien korelasi (R2) berturut-turut adalah y=586x-0.0268, RΒ²=0.9996 dan

y=83.866x-0.0392 , RΒ² = 0.9815, serta nilai k berturut-turut sebesar 586 dan

83.866 (Gambar 7&8).

Persamaan linear kurva standar digunakan untuk menentukan konsentrasi

campuran sampel 1-6, yang sebelumnya diukur nilai absorbans masing-masing

sampel tersebut pada panjang gelombang yang sesuai yang ditentukan, yaitu

525,60 nm (UV-VIS 1700 PC) dan 535 nm (spektronik 20 D+) dengan larutan

standar KMnO4, menghasilkan rerata konsentrasi campuran masing-masing

sebesar 2.5833x10-4

M dan 0.01027 M, sedangkan nilai absorbans pada sampel

campuran dengan larutan standar K2Cr2O7 pada panjang gelombang 431,00 nm

(UV-VIS 1700 PC) dan 430,00 nm (spektronik 20D+) menghasilkan rerata

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

4 1.G44110043

konsentrasi campuran masing-masing sebesar 0.00377 M dan 0.00386 M (Tabel

9-Tabel 12).

Menentukan konsentrasi campuran dengan membandingkan hasil

menggunakan alat berbeda perlu dilakukan pengujian secara statistika, yaitu

menggunakan uji T dan uji F untuk membandingkan apakah hasil dari kedua alat

tersebut tidak berbeda nyata atau berbeda nyata ( Miller 2005). Penentuan uji F

diperoleh dengan membandingan nilai standar deviasi (sd) kuadrat pengukuran

menggunakan alat 1 terhadap sd kuadrat pengukuran menggunakan alat 2

sehingga nilai F hitung dapat dibandingkan dengan Ftabel pada selang

kepercayaan 95% (P=0,05). Penentuan uji T diperoleh dengan membedakan nilai

konsentrasi dari perolehan kedua alat, kemudian ditentukan reratanya lalu T

hitung diperoleh dengan mengkali rerata terhadap akar kuadrat jumlah sampel per

sd. Nilai Thitung dibandingkan dengan Ttabel pada selang kepercayaan 95%

(P=0,05). Hasil percobaan diperoleh untuk uji T konsentrasi campuran

mengunakan larutan standar KMnO4 maupun K2Cr2O7 , nilai Thit<Ttabel maka

H1 diterima , H0 ditolak, sedangkan uji F menghasilkan Fhit<Ftabel maka hasil

tidak berbeda nyata. Artinya baik menggunakan alat Spektronik 20D+ maupun

spektrofotometer UV-VIS 1700 PC hasil pengukuran akan baik, meskipun pada

percobaan ini, ketelitian menggunakan Spektronik 20D+ lebih teliti dibandingkan

dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS 1700 PC. Menurut Skoog (2008)

ketelitian spektrofotometer UV-VIS 1700 PC lebih besar daripada spektronik

20D+.

Simpulan

Panjang gelombang maksimum pada larutan KMnO4 dan K2Cr2O7

merupakan panjang gelombang yang memberikan nilai absorbans terbesar. Dapat

dilihat dari spektrum masing-masing larutan tersebut yang menghasilkan puncak

spektrum serapan maksimum. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh dari

spektronik 20D+ maupun spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC untuk

masing-masing larutan nilainya tidak berbeda jauh. Berdasarkan kurva kalibrasi

hubungan antara konsentrasi standar dan absorbans dapat ditentukan konsentrasi

sampel. Nilai k pada masing-masing panjang gelombang dapat diperoleh dari

kemiringan kurvanya. Konsentrasi sampel dari kedua alat tidak berbeda nyata.

Ketelitian hasil pengukuran menggunakan spektronik 20D+ lebih teliti

dibandingkan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Shimadzu 1700 PC.

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

5 1.G44110043

Daftar Pustaka

Fatimah S.2009.Pengaruh uranium terhadap analisis menggunakan

spektrofotometer UV-VIS.[Seminar Nasional].Serpong(ID) BATAN

Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta (ID): UI Press.

Miller JC.2005.Statitics And Chemometric For Analitycal Chemistry.London

(USA): Ellis Harwoord Imprint.

Setiono M dan Dewi avriliana. 2013. Penentuan jenis solven dan pH optimum

pada analisis senyawa delphinidin dalam kelopak bunga rosela dengan

metode spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

2(2):91-96.

Skoog.2008.Principle And Instrumental For Analitycal Chemistry.England(ENG):

MC.will

Xu X and Thomson N. 2008. Estimation of the maximum consumption of

permanganate by aquifer solids using a modified chemical oxygen demand

test. J. Environ. Eng. 134(5):353–361.

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

6 1.G44110043

Lampiran

Tabel 1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum pada Larutan KMnO4 0.001M

(Spektronik 20D+)

Panjang

gelombang

(nm)

%T Absorbans

Panjang

gelombang

(nm)

%T Absorbans

400 63.5 0.1972 555 10.6 0.9747

405 69.6 0.1574 560 13.0 0.8861

410 72.8 0.1379 565 15.8 0.8013

415 76.2 0.1180 570 19.6 0.7077

420 76.2 0.1180 575 28.2 0.5498

425 76.6 0.1158 580 34.8 0.4584

430 77.0 0.1135 585 42.6 0.3706

435 76.8 0.1146 590 53.8 0.2692

440 75.0 0.1249 595 60.2 0.2204

445 73.8 0.1319 600 68.2 0.1662

450 71.0 0.1487 605 71.4 0.1463

455 68.4 0.1649 610 74.2 0.1296

460 57.0 0.2441 615 75.6 0.1215

465 57.8 0.2381 620 77.4 0.1113

470 52.4 0.2807 625 78.2 0.1068

475 47.2 0.3261 630 78.2 0.1068

480 39.8 0.4001 635 79.0 0.1024

485 34.2 0.4660 640 80.4 0.0947

490 27.8 0.5560 645 81.6 0.0883

495 22.4 0.6498 650 83.0 0.0809

500 18.2 0.7399 655 84.2 0.0747

505 14.4 0.8416 660 85.2 0.0696

510 12.0 0.9208 665 85.8 0.0665

515 9.4 1.0269 670 86.8 0.0615

520 8.6 1.0655 675 88.6 0.0526

525 7.4 1.1308 680 89.0 0.0506

530 6.8 1.1675 685 90.0 0.0458

535 6.6 1.1805 690 91.0 0.0410

540 6.8 1.1675 695 91.2 0.0400

545 7.4 1.1308 700 93.2 0.0306

550 8.2 1.0862

Absorbans = (- log T/100)

= (- log 63.5 /100)

= 0.1972

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

7 1.G44110043

0,0000

0,2000

0,4000

0,6000

0,8000

1,0000

1,2000

1,4000

350 450 550 650 750

Ab

sorb

an (

A)

Panjang gelombang (nm)

Gambar 1 Spektrum absorpsi KMnO4 0.001 M (Spektronik 20D+)

Tabel 2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum pada Larutan K2Cr2O7 0.001

M (Spektronik 20D+)

Panjang

gelombang

(nm)

%T Absorbans

Panjang

gelombang

(nm)

%T Absorbans

425 80.8 0.0926 570 99.6 0.0017

430 80.4 0.0947 575 85.6 0.0675

435 80.8 0.0926 580 99.4 0.0026

440 81.2 0.0904 585 99.4 0.0026

445 81.2 0.0904 590 99.4 0.0026

450 82.2 0.0851 595 100.2 -0.0009

455 83.0 0.0809 600 99.8 0.0009

460 81.0 0.0915 605 100.0 0.0000

465 85.2 0.0696 610 99.4 0.0026

470 86.6 0.0625 615 100.2 -0.0009

475 88.2 0.0545 620 99.8 0.0009

480 89.4 0.0487 625 100.8 -0.0035

485 90.8 0.0419 630 100.6 -0.0026

490 92.6 0.0334 635 101.8 -0.0077

495 93.8 0.0278 640 99.4 0.0026

500 94.2 0.0259 645 99.8 0.0009

505 95.2 0.0214 650 100.0 0.0000

510 96.4 0.0159 655 99.2 0.0035

515 96.0 0.0177 660 100.4 -0.0017

520 98.2 0.0079 665 100.4 -0.0017

525 99.0 0.0044 670 100.4 -0.0017

530 99.2 0.0035 675 100.8 -0.0035

535 99.0 0.0044 680 110.4 -0.0430

540 98.8 0.0052 685 99.8 0.0009

545 99.6 0.0017 690 100.0 0.0000

550 99.4 0.0026 695 100.4 -0.0017

555 100.2 -0.0009 700 100.6 -0.0026

560 99.8 0.0009

565 99.6 0.0017

Ξ»maks

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

8 1.G44110043

-0,0600

-0,0400

-0,0200

0,0000

0,0200

0,0400

0,0600

0,0800

0,1000

0,1200

400 450 500 550 600 650 700 750

Ab

sorb

an (

A)

Panjang gelombang (nm)

Absorbans = (- log T/100)

= (- log 80.8/100)

= 0.0926

Gambar 2 Spektrum absorpsi K2Cr2O7 0.001 M (Spektronik 20D+)

Tabel 3 Penentuan panjang gelombang maksimum pada larutan KMnO4 0.001 M

(Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC)

No Panjang gelombang (nm) Absorban

1 545.4 0.875

2 525.6 0.921

3 507.0 0.722

Rerata 0.839

Sd 0.104

Contoh Perhitungan:

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.875 + 0.921 + 0.722)/3

= 0.839

SD= βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.875 – 0.839)2 + (0.921 – 0.839)

2 + (0.772 – 0.839)

2 / (3 -1 )

= 0.104

Ξ»maks

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

9 1.G44110043

Gambar 3 Spektrum absorpsi KMnO4 0.001 M (Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu 1700 PC)

Tabel 4 Penentuan panjang gelombang maksimum pada larutan K2Cr2O7 0.001 M

dengan Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC

No Panjang gelombang (nm) Absorban

1 437 0.228

2 430 0.229

Rerata 0.229

Sd 0.001

Contoh perhitungan:

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.228+ 0.229)/2

= 0.229

SD= βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.228 – 0.229)2 + (0.229 – 0.229)

2 / (2 -1 )

= 0.001

Ξ»maks

Ξ»maks

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

10 1.G44110043

y = -424,74x + 5,4918 RΒ² = 0,9473

4,6000

4,8000

5,0000

5,2000

5,4000

5,6000

0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025

Ab

sorb

an (

A)

[KMnO4] (M)

Gambar 4 Spektrum absorpsi K2Cr2O7 0.01M (Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu 1700 PC)

Tabel 5 Standar larutan KMnO4 0.01 M pada panjang gelombang 535 nm

(spektronik 20D+)

Larutan Transmitan Absorban Konsentrasi (M)

Standar 1 0.8 2.0969 0.0004

Standar 2 0.4 2.3979 0.0008

Standar 3 0.2 2.6990 0.0012

Standar 4 0.2 2.6990 0.0016

Standar 5 0.1 3.0000 0.0020

Gambar 5 Hubungan antara [KMnO4] dengan absorbans (spektronik 20D+)

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

11 1.G44110043

y = 100,37x - 0,0582 RΒ² = 0,9785

0,0000

0,1000

0,2000

0,3000

0,4000

0,5000

0,0010 0,0020 0,0030 0,0040 0,0050 0,0060

Ab

sorb

an (

A)

[K2Cr2O7] (M)

Tabel 6 Standar larutan K2Cr2O7 0.01 M pada panjang gelombang 430 nm

(spektronik 20D+)

Larutan Transmitan Absorban Konsentrasi (M)

Standar 1 70.2 0.1537 0.0020

Standar 2 60.0 0.2218 0.0030

Standar 3 50.8 0.2941 0.0036

Standar 4 43.2 0.3645 0.0040

Standar 5 36.2 0.4413 0.0050

Gambar 6 Hubungan antara [K2Cr2O7] dengan absorbans (spektronik 20D+)

Tabel 7 Standar larutan KMnO4 0.01 M pada panjang gelombang 525,6 nm

(Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC)

Larutan Absorbans Konsentrasi (M)

standar 1 0.208 0.0004

Standar 2 0.446 0.0008

Standar 3 0.675 0.0012

Standar 4 0.900 0.0016

Standar 5 1.153 0.0020

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

12 1.G44110043

y = 586x - 0,0268 RΒ² = 0,9996

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 0,0025

Ab

sorb

an

[KMnO4] (M)

y = 83,866x - 0,0392 RΒ² = 0,9815

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,0000 0,0010 0,0020 0,0030 0,0040 0,0050 0,0060

Ab

sorb

an

[K2Cr2O7] (M)

Gambar 7 Hubungan antara [KMnO4] dengan absorbans (spektrofotometer UV-

Vis Shimadzu 1700 PC)

Tabel 8 Standar larutan K2Cr2O7 0.001 M pada panjang gelombang 431,0 nm

(Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC)

Larutan Absorban Konsentrasi (M)

Standar 1 0.136 0.0020

standar 2 0.197 0.0030

Standar 3 0.256 0.0036

Standar 4 0.314 0.0040

Standar 5 0.377 0.0050

Gambar 8 Hubungan antara [K2Cr2O7] dengan absorbans (spektrofotometer UV-

Vis Shimadzu 1700 PC)

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

13 1.G44110043

Tabel 9 Penentuan konsentrasi campuran pada panjang gelombang 535 nm

(Spektronik 20D+)

Larutan Transmitan Absorban Konsentrasi (M)

Sampel 1 7.6 1.1192 0.01029

Sampel 2 7.4 1.1308 0.01026

Sampel 3 7.6 1.1192 0.01029

Sampel 4 7.4 1.1308 0.01026

Sampel 5 7.4 1.1308 0.01026

Sampel 6 7.4 1.1308 0.01026

Rerata 1.1269 0.01027

SD 1.54919 x 10-05

Ketelitian

100.73

Contoh perhitungan :

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.01029+0.01026 + 0.01029+0.01026 + 0.01026+0.01026) / 6

= 0.01027 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.01029-0.01027)2 + (0.01026 - 0.01027)

2 + (0.01029- 0.01027)

2 +

(0.01026- 0.01027)2

+ (0.01026- 0.01027) + (0.01026- 0.01027)2

/ (6 -1 )

= 1.54919 x 10-05

Ketelitian = 1 βˆ’ (𝑠𝑑

π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž) Γ— 100%

= 1 βˆ’ (1.54919 x 10-05

/0.01027) x 100%

= 100.73 %

Tabel 10 Penentuan konsentrasi campuran pada panjang gelombang 430 nm

(Spektronik 20D+)

Larutan Transmitan Absorban Konsentrasi (M)

Sampel 1 47.4 0.3242 0.00381

Sampel 2 47.0 0.3279 0.00384

Sampel 3 47.0 0.3279 0.00384

Sampel 4 46.8 0.3298 0.00386

Sampel 5 46.4 0.3335 0.00390

Sampel 6 46.4 0.3335 0.00390

Rerata

0.3295 0.00386

SD

3.60093x10-05

Ketelitian

99.00

Contoh Perhitungan :

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

14 1.G44110043

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.00381+0.00384+ 0.00384+0.00386+ 0.00390+0.00390) / 6

= 0.00386 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.00381-0.00386)2 + (0.00384- 0.00386)

2 + (0.00384- 0.00386)

2 +

(0.00386- 0.00386)2

+ (0.00390- 0.00386) + (0.00390- 0.00386)2

/ (6 -1 )

= 3.60093x10-05

Ketelitian = 1 βˆ’ (𝑠𝑑

π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž) Γ— 100%

= 1 βˆ’ (3.60093x10-05

/0.00386) x 100%

= 99.00%

Tabel 11 Penentuan konsentrasi campuran pada panjang gelombang 525,6 nm

(spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC)

Larutan Absorban Konsentrasi (M)

Sampel 1 0.271 0.00051

Sampel 2 1.195 0.00020

Sampel 3 1.199 0.00021

Sampel 4 1.204 0.00021

Sampel 5 1.193 0.00021

Sampel 6 1.190 0.00021

Rerata 1.042 2.5833x10-4

SD 1.2335x10-4

Ketelitian 64.66

Contoh Perhitungan :

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.00051+0.00020+ 0.00021+0.00021+ 0.00021+0.00021) / 6

= 2.5833x10-4

M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.00051-2.5833x10-4

)2 + (0.00020- 2.5833x10

-4)2 + (0.00021- 2.5833x10

-4)2

+ (0.00021- 2.5833x10-4

)2

+ (0.00021- 2.5833x10-4

) + (0.00021- 2.5833x10-

4)2 / (6 -1 )

= 1.2335x10-4

Ketelitian = 1 βˆ’ (𝑠𝑑

π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž) Γ— 100%

= 1 βˆ’ (1.2335x10-4

/2.5833x10-4

) x 100% = 64.66%

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

15 1.G44110043

Tabel 12 Penentuan konsentrasi campuran pada panjang gelombang 431 nm

(spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1700 PC)

larutan Absorban Konsentrasi (M)

Sampel 1 0.379 0.00490

Sampel 2 0.260 0.00356

Sampel 3 0.258 0.00354

sampel 4 0.256 0.00351

Sampel 5 0.258 0.00354

Sampel 6 0.258 0.00354

Rerata 0.278 0.00377

SD 5.5626x10-4

Ketelitian 92.47

Contoh Perhitungan :

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.00490+0.00356+ 0.00354+0.00351+ 0.00354+0.00354) / 6

= 0.00377 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.00490- 0.00377)2 + (0.00356- 0.00377)

2 + (0.00354- 0.00377)

2 +

(0.00351- 0.00377)2

+ (0.00354- 0.00377) + (0.00354- 0.00377)2

/ (6 -1 )

= 5.5626x10-4

Ketelitian = 1 βˆ’ (𝑠𝑑

π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž) Γ— 100%

= 1 βˆ’ (5.5626x10-4

/0.00377) x 100%

= 92.47%

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

16 1.G44110043

Tabel 13 Uji statistika (uji T) terhadap konsentrasi campuran pada larutan standar

KMnO4 antara spektronik 20D+ dengan UV-VIS 1700 PC

Contoh perhitungan :

βˆ†C = 0.01029 - 0.00051 = 0.00978 M

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.00978+0.01006+ 0.01008+0.01005+ 0.01005+0.01005) / 6

= 0.010011667 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.00978-0.010011667)2 + (0.01006-0.010011667)

2 + (0.01008-

0.010011667)2 + (0.01005- 0.010011667)

2 + (0.01005- 0.010011667) +

(0.01005- 0.010011667)2

/ (6 -1 )

= 0.010011667

π‘‡β„Žπ‘–π‘‘ = π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž Γ— βˆšπ‘›/𝑠𝑑 (Miller 2005)

= 0.010011667 Γ— √6/0.010011667

= 2.449489661

Konsentrasi sampel

menggunakan Spektronik 20D+

larutan standar KMnO4

Konsentrasi sampel menggunakan

UV-VIS 1700 PC Shimadzu

larutan standar KMnO4

0.01029 0.00051

0.01026 0.00020

0.01029 0.00021

0.01026 0.00021

0.01026 0.00021

0.01026 0.00021

Nilai

Perbedaan 2

alat

0.00978

0.01006

0.01008

0.01005

0.01005

0.01005

Rerata 0.010011667

Sd 0.010011667

n 6

Thit 2.449489661

ttabel (95%)

P=0.05 2.57

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

17 1.G44110043

Thit < Ttabel ; H1 Diterima , H0 Ditolak

Tabel 14 Uji statistika (uji F) terhadap konsentrasi campuran pada larutan standar

KMnO4 antara spektronik 20D+ dengan UV-VIS 1700 PC

Contoh perhitungan :

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.01029+0.01026+ 0.01029+0.01026+ 0.01026+0.01026) / 6

= 0.01027 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

=(0.01029-0.01027)2 + (0.01026-0.01027)

2 + (0.01029-0.01027)

2 +

(0.01026- 0.01027)2

+ (0.01026- 0.01027) + (0.01026- 0.01027)2

/ (6 -1 )

= 1.54919x10-05

πΉβ„Žπ‘–π‘‘ = 𝑠𝑑12/𝑠𝑑22 (Miller 2005)

= (1.54919x10-05

)2/ (0.000123356)

2

= 0.01577218

Fhit < Ftabel ; Hasil Tidak berbeda nyata

Konsentrasi sampel

menggunakan Spektronik

20D+ larutan standar KMnO4

Konsentrasi sampel

menggunakan UV-VIS 1700 PC

Shimadzu larutan standar

KMnO4

0.01029 0.00051

0.01026 0.00020

0.01029 0.00021

0.01026 0.00021

0.01026 0.00021

0.01026 0.00021

Rerata 0.01027 0.000258333

Sd 1.54919x10-05

0.000123356

Ftabel (95%)

P=0.05 0.1980

Fhit 0.01577218

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

18 1.G44110043

Tabel 15 Uji statistika (uji T) terhadap konsentrasi campuran pada larutan standar

K2Cr2O7 antara spektronik 20D+ dengan UV-VIS 1700 PC

Konsentrasi sampel

menggunakan Spektronik 20D+

larutan standar K2Cr2O7

Konsentrasi sampel

menggunakan UV-VIS 1700 PC

Shimadzu larutan standar

K2Cr2O7

0.00381 0.00490

0.00384 0.00356

0.00384 0.00354

0.00386 0.00351

0.00390 0.00354

0.00390 0.00354

Nilai

Perbedaan 2

alat

-0.00109

0.00028

0.0003

0.00035

0.00036

0.00036

Rerata 9.33333x10-05

Sd 0.000580678

n 6

Thit 0.009487345

ttabel (95%)

P=0.05 2.57

Contoh perhitungan :

βˆ†C = 0.00381- 0.00490= -0.00109M

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (-0.00109+0.00028+ 0.0003+0.00035+ 0.00036+0.00036) / 6

= 9.33333x10-05

M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

=(-0.00109-9.33333x10-05

)2 + (0.00028-9.33333x10

-05)2 + (0.0003-

9.33333x10-05

)2 + (0.00035- 9.33333x10

-05)2

+ (0.00036- 9.33333x10-05

) +

(0.00036- 9.33333x10-05

)2

/ (6 -1 )

= 0.000580678

π‘‡β„Žπ‘–π‘‘ = π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž Γ— βˆšπ‘›/𝑠𝑑 (Miller 2005)

= 9.33333x10-05

Γ— √6/0.000580678

= 0.009487345

Laporan Praktikum Analisis Instrumental 2014

19 1.G44110043

Thit < Ttabel ; H1 Diterima , H0 Ditolak

Tabel 16 Uji statistika (uji F) terhadap konsentrasi campuran pada larutan standar

K2Cr2O7 antara spektronik 20D+ dengan UV-VIS 1700 PC

Konsentrasi sampel menggunakan

Spektronik 20D+ larutan standar

K2Cr2O7

Konsentrasi sampel

menggunakan UV-VIS 1700 PC

Shimadzu larutan standar

K2Cr2O7

0.00381 0.00490

0.00384 0.00356

0.00384 0.00354

0.00386 0.00351

0.00390 0.00354

0.00390 0.00354

Rerata 0.003858333 0.003765

Sd 3.60093x10-05

0.000556264

Ftabel (95%)

P=0.05 0.1980

Fhit 0.004190501

Contoh Perhitungan :

Rerata = βˆ‘ 𝑋𝑖/𝑛𝑛𝑖=0

= (0.00381+0.00384+ 0.00384+0.00386+ 0.00390+0.00390) / 6

= 0.003858333 M

SD = βˆ‘ (𝑋𝑖 βˆ’π‘›π‘–=1 X)

2/(n-1)

= (0.00381-0.003858333)2 + (0.00384-0.003858333)

2 + (0.00384-

0.003858333)2 + (0.00386-0.003858333)

2 + (0.00390- 0.003858333) +

(0.00390- 0.003858333)2

/ (6 -1 )

= 3.60093x10-05

πΉβ„Žπ‘–π‘‘ = 𝑠𝑑12/𝑠𝑑22 (Miller 2005)

= (3.60093x10-05

)2/ (0.000556264)

2

= 0.004190501

Fhit < Ftabel ; Hasil Tidak berbeda nyata.