10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1 ...

Post on 11-Mar-2023

0 views 0 download

Transcript of 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1 ...

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan,

(Sadiman, 2012). Sedangkan menurut Uno dan Lamatenggo (2011) mengartikan

media sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi

dari suatu sumber kepada penerima, sehingga media pembelajaran dapat diartikan

segala alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari

sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah untuk dapat menyampaikan pesan

kepada peserta didik, serta merangsang peserta didik untuk belajar sehingga terjadi

lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menjadikan proses pembelajaran

menjadi efektif dan efisien. Berfungsi juga untuk menyampaikan pembelajaran

secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari

kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan atau motivasi.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau penyaluran pesan dari

pengirim kepada penerima yang sudah dipersiapkan dalam proses pembelajaran.

2. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran

Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup banyak

ragamnya, mulai dari media yang sederhana, sampai pada media yang cukup rumit

dan canggih. Media pembelajaran dilakukan pengklasifikasian dan penggolongan

untuk mempermudah dalam mempelajari jenis media, karakter dan kemampuannya.

Berikut penggolongan media dapat berdasarkan pengalaman belajar yang akan

diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman

belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat

abstrak, (Uno dan Lamatenggo, 2011).

Penggolongan lain dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah

berdasarkan teknologi yang digunakan mulai dari media yang teknologinya rendah

(low technology) sampai media yang menggunakan teknologi tinggi (high

technology). Penggolongan media dapat berubah dari waktu ke waktu misalkan era

1950 televisi sebagai media teknologi tinggi kemudian dengan berkembangnya

11

teknologi beralih pada era 1970/1980 media digantikan kehadiran komputer

merupakan media yang menggunakan teknologi tertinggi. Tahun 1990 bergeser

kedudukannya dengan kehadiran media computer conferencing melalui internet,

(Uno dan Lamatenggo, 2011). Dapat dilihat klasifikasi media dapat dilihat pada

kerucut pengalaman Edgar Dale menurut, Arsyad, A. ( 2015) sebagai beriku

Berdasarkan pemaparan mengenai jenis dan klasifikasi media pembelajaran

adalah seyogyanya penggolan jenis dan klasifikasi media pembelajaran untuk

memudahkan dalam mempelajarinya sehingga dalam pemilihan penggunaan media

pembelajaran menjadi tepat

B. Pembelajaran E-learning.

1. E-learning sebagai M-Learning

Teknologi pada Abad ke-21 mengalami kemajuan yang sangat pesat, bidang

elektronik semakin canggih. Information Technology (IT) dapat memberikan

kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh

belahan dunia. Di tengah kemelut dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung

selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang diharapkan

mampu memberikan sumbangan positif dalam meningkatkan mutu pendidikan.

diperlukan teknologi yang bersifat mobile maka pembelajaran menuju pada

pembelajaran tanpa batas ruang dan waktu dapat diwujudkan dalam pembelajaran

mobile learning dengan memanfaatkan handphone, (Darmawan, D, 2011).

Mobile-learning menurut Darmawan (2012) merupakan saru alternatif

layanan pembelajaran harus dilaksanakan dimanapun dan kapanpun, maka

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

12

pemikiran dalam pengembangan mobile learning sangat didasari oleh dapat

digunakan kapanpun dimanapun, cakupan luas dapat menggunakan jaringan GSM,

GPRS, CDMA, dan jaringan tersedia dimana-mana, integrasi dengan sistem yang

ada khusus mampu berintegrasi dengan e-learning.

2. Pengertian E-learning

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi berdampak perubahan

terhadap proses pembelajaran. Media internet memudahkan untuk mengakses ke

berbagai sumber informasi, termasuk halaman web. Melalui halaman web ini dapat

mentransformasikan informasi, sehingga membentuk suatu jaringan komunitas

belajar yang dikenal dengan virtual learning. Proses pertukaran informasi di dunia

maya dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Kekurangan pertemuan tatap

muka di kelas biasa dapatdibangun dalam aplikasi e-learning. Sistem e-learning

bertujuan untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran, (Darmawan, D. 2017).

E-learning dapat diartikan sebagai materi pembelajaran atau pengalaman

pembelajaran yang disampaikan melalui teknologi elektronika, dalam

pelaksanaanya peserta didik belajar dari internet dan sumber lain, seperti video dan

audio, (Sanjaya, W. 2012). Darmawan (2011) memaparkan e-learning pada

hakikatnya adalah sebagai bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan

melalui digital dan disajikan melalui teknologi informasi melalui internet dapat

disebutkan sebagai proses dan kegiatan penerapan. Materi-materi dalam kegiatan

pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet,

intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta

CD-ROM. E-learning pada dasarnya memberikan dampak memperluas cakrawala

dan memberi jangkauan proses mengajar seperti biasanya, (Darmawan, D. 2012).

E-learning kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web based

learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), kelas virtual

(virtual classrooms) dan atau kelas digital (digital classroom). E-learning berbasis

web (web based learning) merupakan sistem jarak jauh berbasis teknologi

informasi sebab komunikasi dengan antarmuka. Web based learning dapat

berdasarkan interaktif terbagi menjadi, yaitu: pertama teks dan gambar web based

learning dimana pengajar hanya menyimpan materi pembelajarannya di dalam web,

dan pembelajar dapat mengaksesnya dengan mudah. Kedua interaktif web based

learning dilengkapi dengan saran-saran pembelajaran. Ketiga interaktif model

13

multimedia web based learning, model web learning ini bisa membuat interaksi

antara pengajar dan pembelajar secara real-time melalui audio dan video streaming,

interaktif web discussion, bahkan audio/video, desktop conference, model web

learning ini dapat mencakup semua kondisi pembelajaran pada kelas tatap muka,

(Laipaka, R., & Kasma, U. 2017).

Woftware yang dapat digunakan untuk membangun halaman e-learning

diantaranya adalah Web Course Tools (CT), tenaga pengajar dan peserta didik dapat

mengakses server web CT melalui internet memerlukan username dan password

untuk dapat masuk ke dalam kuliah online yang mereka ajarkan atau yang terdaftar

di dalamnya (tutor teaching assistance. Pada umumnya pengajar yang mulai

menggunakan web CT, membangun pembelajaran online mereka berdasarkan pada

struktur dan sistematika pembelajaran mereka di kelas biasa. Web CT menawarkan

beberapa fasilitas mengajar online yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

(Darmawan, D. 2016)

a. Organization: fasilitas yang mengandung struktur yang mampu menampilkan

informasi berkenaan dengan pembelajaran seperti nilai, progres dan jadwal.

b. Communication. Kumpulan fasilitas yang memungkinkan berbagai macam cara

berkomunikasi yang berbeda yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik

baik secara individu atau berkelompok dan juga antara peserta didik yang satu

dengan yang lainnya

c. Content. Berbagai macam materi pembelajaran dapat ditampilkan secara online,

termasuk bahan kuliah (file presentasi powerpoint atau over head sheet internet

resources link) dan multimedia (animasi, audio, video)

d. Presentasi Web CT menawarkan beberapa fasilitas yang berbeda bagi peserta

didik atau mempresentasikan hasil karya mereka sendiri baik secara kelompok

dan individu

e. Assignment, selain bisa memberikan tugas dan kuis secara online, peserta didik

juga bisa melakukan track and trace terhadap peserta didik lainnya untuk

mengecek aktivitas mereka dan keterlibatan mereka dalam online sistem

3. Karakteristik E-learning

E-learning bervariasi tujuan penggunaannya. Menurut Rusman (2012) e-

learning memiliki karakteristik sebagai berikut.

14

a. Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak,

baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak

langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list, atau buku tamu.

b. Independency (Kemandirian): fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu,

tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi

lebih berpusat kepada siswa (student-centered learning).

c. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah di

akses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas

daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

d. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan

materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat

teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.

Kerucut Pengalaman Edgar Dale Jika dilihat dari kerucut pengalaman itu,

pembelajaran berbasis e-learning dapat meliputi berupa tulisan yang harus dibaca

(berada pada puncak kerucut pengalaman). Pembelajaran berbasis e-learning juga

disertai materi berupa simulasi untuk meningkatkan kemampuan motorik

pembelajar (berada pada wilayah dasar kerucut pengalaman). Selain itu, dengan

adanya metode e-learningdapat diperkaya dengan menyentuh bagian paling dasar

dari kerucut pengalaman Dale yakni pengalaman langsung, melibatkan melibatkan

indera penglihatan, pendengaran, dan peraba, hal ini dikenal dengan learning by

doing. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling

bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam media

pembelajaran e-learning, (Arsyad, A. 2015).

Perkembangan teknologi komputer dengan jaringan internetnya berdampak

pada terjadinya perubahan peranan guru dan perubahan pengelolaan pembelajaran

yang kemudian bermuara pada perubahan paradigma tentang mengajar.

Pembelajaran e-learning didalamnya guru tidak lagi memberikan informasi secara

langsung kepada siswanya melalui bahasa verbal dalam waktu yang diatur secara

ketat, melainkan guru menempatkan diri mengarahkan dan memberi petunjuk

bagaimana seharusnya bagaiman pembelajaran yang meemberikan suasana

menyenangkan dan siswa belajar menambah pengetahuan sesuai dengan gaya

belajar siswa, karena setiap siswa mempunyai gaya sendiri dalam belajar

(Darmawan, D. 2011).

15

4. Jenis-jenis Model E-learning

Berdasarkan jenis e-learning dibedakan secara langsung (synchronous)

yang mengharuskan pendidik dan peserta didik pada saat yang bersamaan di depan

komputer meskipun di tempat yang berbeda, seperti chatting atau messenger dan

secara tidak langsung (asynchronous) lebih merujuk pada sistem e-learning yang

materi pembelajaran sudah tersedia dapat diakses dari manapun dan kapanpun,

seperti forum, mailing list, atau buku tamu. Sedangkan gabungan dari jenis secara

langsung (synchronous) dan tidak langsung (asynchronous) dan kelas tradisional

disebut dengan “Blended learning” keuntungan yang diperoleh melalui penerapan

blended learning antara lain adalah meningkatkan pedagogik, meningkatkan akses

dan fleksibilitas dan meningkatkan efektivitas biaya. (Laipaka, R., & Kasma, U,

2017)

5. Teknologi E-learning

Pengembangan sistem e-learning dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu

teknologi komputer, teknologi komunikasi, dan teknologi untuk pengembangan

aplikasi Learning Management System (LMS) dan materi (content) pembelajaran

(LMS) dan Learning Content Management System (LCMS), (Laipaka, R, &

Kasma, U, 2017).

Betri, T. J., dkk (2017) memaparkan bahwa salah satu dari teknologi e-

learning adalah Learning Management System (LMS) dapat berisi materi-materi

yang dikemas dalam bentuk multimedia (teks, animasi, video, sound), yang

diberikan sebagai supplement dan enrichment bagi pengembangan kompetensi

pembelajar. LMS menawarkan sistem pembelajaran inovasi yang mencakup dalam

bidang informasi, khususnya yang berbasis virtual melalui web online e-learning,

multimedia dan video conference. LMS merupakan pembelajaran berbasis web

dikembangkan secara dinamis (dynamic E-Learning). Fungsi secara umum yang

harus dimiliki LMS antara lain: (1) uploading and sharing material; (2) Forum and

Chat; (3) Quizzes and Surveys; (4) Gathering and Reviewing Assignment; (5)

Recording Grades.

6. Keunggulan E-learning

Keunggulan dari pembelajaran e-learning menurut Darmawan, D (2011)

adalah beragamnya media, informasi terkini atau Up to Date, navigasi, penukaran

ide menjadikan peserta didik dapat bersosialisasi dengan teman atau bahkan dengan

16

teman di negara lain, komunikasi yang dekat dan tidak mengenal tempat dan waktu

dapat diakses dimana saja dan kapan saja, tidak memerlukan biaya yang mahal.

Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan akan sangat membantu

dunia pendidikan Indonesia. E-learning dapat menjadi alternatif peningkatan mutu

pendidikan di Indonesia dalam upaya pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

Selain keunggulan terdapat kebermanfaatan e-learning dari persepktif

pendidikan dan peserta didik, kebermanfaatan bagi pendidik diantaranya

meningkatkan pengemasan materi pembelajaran dari yang saat ini dibangun,

menerapkan strategi konsep pembelajaran baru dan inovatif, efisiensi, pemanfaatan

aktivitas akses pembelajaran, menggunakan sumberdaya yang terdapat internet,

dapat menerapkan materi pembelajaran dengan multimedia dan interaksi

pembelajaran lebih luas dan multi sumber belajar.

Kebermanfaatan bagi peserta didik yaitu meningkatkan komunikasi dengan

pendidik dan peserta didik lainnya, lebih banyak materi pembelajaran yang tersedia

yang dapat diakses tanpa memperhatikan ruang dan waktu dan berbagai informasi

dan materi terorganisasi dalam satu wadah materi pembelajaran online,

(Darmawan, D., 2016).

7. Kekurangan E-learning

Keterbatasan atau kekurangan e-learning adalah diantaranya harus memiliki

komputer atau media yang dapat terhubung dengan internet, terdapat beberapa

informasi yang tidak sesuai, hak cipta membudayakan peserta didik untuk

memindahkan tugas atau makalah karena mudah mengaksesnya (plagiat),

pertumbuhan situs web yang sangat cepat hal ini menyebabkan pencarian informasi

menjadi sulit sehingga pencarian yang akan dicari tidak sesuai, kecepatan akses

(loading) dan kurangnya kontrol kualitas, sehingga pada pembelajaran e-learning

guru dituntut perlu mengarahkan serta memberi pengawasan terhadap pembelajaran

yang dilaksanakan guna meminimalisir terjadinya kesalahan yang berujung pada

dampak yang negatif dengan penggunaan media pembelajaran e-learning,

(Darmawan, D. 2011).

C. Edmodo

Alwan, M. (2017) menjelaskan edmodo merupakan perangkat sederhana dari

Mobile-learning (M-Learning) digunakan untuk mempelajari materi atau konten yang

17

biasanya dioperasikan menggunakan smartphone, alat tersebut disediakan untuk siswa

dan guru untuk melakukan interaksi secara online dimanapun dan kapanpun. Pendapat

tersebut masih spesifik yaitu hanya menekankan pada perangkat M-learning yang

artinya edmodo hanya dapat diakses menggunakan mobile, padahal edmodo sejatinya

dapat diakses menggunakan apa saja dengan syarat dapat diakses internet, maka

edmodo dapat dijadikan sebagai media pembelajaran..

Edmodo merupakan aplikasi yang dapat diakses secara gratis di situs

www.Edmodo.com dapat di unduh melalui smartphone, android atau komputer.

edmodo merupakan media yang cocok untuk seluruh bidang studi. Media

pembelajaran dengan edmodo dirasa komprehensif sebagai sebuah media

pembelajaran dengan menyerupai facebook yang merupakan media sosial yang sangat

populer, sehingga pengguna tidak merasa asing lagi hanya perlu mendapat sedikit

arahkan, (Suriadhi, 2014).

Edmodo memiliki tujuan seperti yang dijelaskan Ainiyah dan Puspitasari (2015)

dalam penelitiannya menjelaskan edmodo bertujuan untuk membantu guru dalam

memanfaatkan social networking sesuai dengan kondisi pembelajaran di kelas.

Edmodo diperuntukan oleh guru, siswa dan orang tua siswa. edmodo merupakan

platform media sosial yang sering digambarkan sebagai facebook untuk sekolah dan

dapat berfungsi banyak sesuai kebutuhan. Sehingga dapat disimpulkan edmodo

merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan siswa dengan elemen sosial media

menyerupai facebook, tapi sungguhannya lebih besar dari aplikasi edukasi berbasis

jejaring sosial, (Basori, 2013).

Edmodo menurut Alwan (2017) adalah edmodo didefinisikan sebagai sebuah

website pendidikan yang digunakan untuk mengambil ide-ide jaringan sosial dan

kemudian ide tersebut disaring agar menjadi lebih baik dan santun ketika akan

disajikan dalam kelas. Edmodo sebagai platform jejaring sosial yang dikhususkan

untuk pendidikan akan membentuk sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan

pembelajaran, hal tersebut yang menjadi pembeda media sosial lainya seperti

facebook. Selain itu pembelajaran online bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan

hasil belajar sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Ainiyah dan Puspitasari (2015) dalam penelitiannya memaparkan bahwa

edmodo memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran.

Fitur-fitur tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa

18

masing- masing yang memiliki kebutuhan tidak sama. Fitur-fitur edmodo diantaranya

adalah:

1. Group, Fitur ini dimanfaatkan oleh guru untuk membuat grup atau kelas dalam

edmodo. Guru dapat menambahkan siswa untuk bergabung ke dalam grup yang

sudah dibuat oleh guru. Kontrol grup ada pada guru.

2. Note, digunakan untuk menulis catatan, fungsi catatan ini sama halnya dengan guru

ketika berbicara di depan kelas. Guru juga bisa melampirkan berbagai jenis file

ketika mengirimkan catatan.

3. Alert, fungsinya hampir sama dengan note, hanya saja alert lebih ringkas dan tidak

bisa dilampirkan file.

4. Assignment, digunakan guru untuk memberikan tugas kepada siswa. tugas tersebut

dapat berupa soal uraian pendek maupun essay. Guru juga dapat memberikan soal

dari sumber di internet yang sudah dilampirkan.

5. Quiz, digunakan untuk memberikan ulangan harian dan ujian dengan bentuk soal

pilihan ganda. Soal harus dibuat langsung dan juga tidak bisa dilampirkan file.

6. Polling, digunakan oleh guru untuk mengetahui pendapat siswa mengenai sesuatu,

baik yang berhubungan dengan materi pelajaran maupun hal lain.

7. Library, fungsinya adalah untuk menyimpan semua file yang ada di edmodo.

Beragam jenis file dapat disimpan di library dan juga dapat disambungkan dengan

aplikasi google drive.

8. Progress, guru dapat melihat kemajuan belajar dari siswanya dengan menggunakan

fitur progress ini.

9. Edmodo Planner, digunakan untuk membuat atau mencatat rencana dan juga

jadwal kegiatan guru. Fungsi edmodo planner sama seperti buku agenda kerja.

Seperti media pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-

masing begitu pula dengan edmodo, berikut adalah kelebihan dan kekurangan edmodo

sebagai media pembelajaran menurut Basori (2013), kelebihan dari edmodo antara

lain: Membuat pembelajaran tidak bergantung pada waktu dan tempat, meringankan

tugas guru untuk memberikan penilaian kepada siswa, memberikan kesempatan

kepada orang tua atau wali siswa untuk memantau aktivitas belajar dan prestasi dari

putra-putrinya, membuat kelas lebih dinamis karena memungkinkan interaksi guru

dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam hal pelajaran maupun tugas,

19

memfasilitasi kerja kelompok yang multidisiplin, mendorong lingkungan virtual

kolaboratif yang membantu pembelajaran berbasis proses.

Kekurangan dari edmodo adalah penggunaan bahasa program yang masih

menggunakan bahasa Inggris sehingga terkadang menyulitkan guru dan siswa, belum

tersedianya sintaks online secara langsung pada edmodo. Namun edmodo di

kembangkan atas prinsip-prinsip pengelolaan kelas berbasis kelompok dan juga sosial

media. Fitur utama edmodo adalah dukungan aktif terhadap model komunikasi dan

media sosial yang di tamban fitur online learning material dan online evalution,

(Dharmawati, 2017).

D. Literasi Informasi

1. Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi menurut Carey. James. O. (1998) menyatakan bahwa siswa

yang melek informasi adalah siswa yang bisa mengakses informasi secara efisien

dan efektif, mampu mengevaluasi informasi secara kritis, serta menggunakan

informasi secara akurat. Literasi informasi berdasarkan perspektif pendidikan

disampaikan oleh Burce (2003) dalam Pattah, S. H. (2014) memaparkan bahwa

“information literacy define as the ability to access, evaluate, organise dan use

information in order to learn, problem-solve, make decisions in formal and formal

learning context, at work, at home and in education settings”. Pengertian tersebut

menunjukan bahwa literasi informasi merupakan sebuah kemampuan mengakses,

mengevaluasi, mengorganisasi dan menggunakan informasi dalam proses belajar,

memecahkan masalah, membuat keputusan formal dan informal dalam konteks

belajar, pekerjaan, rumah ataupun pendidikan.

UNESCO menjelaskan bahwa literasi informasi merupakan kemampuan

seseorang untuk menyadari kebutuhan informasi, menemukan dan mengevaluasi

kualitas dari informasi yang diperoleh, menyimpan dan menemukan kembali

informasi, membuat dan menggunakan informasi secara etis dan efisien serta

mengkomunikasikan pengetahuan, (Pattah, S. H. 2014).

Pendapat lain memaparkan bahwa literasi informasi adalah serangkaian

keterampilan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun

menciptakan, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain

untuk menyelesaikan suatu masalah. Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh

Pendat (2008) bahwa literasi informasi merupakan kemampuan-kemampuan

20

masyarakat pengguna yang ingin diberdayakan diantara yaitu menetapkan hakikat

tentang rentang informasi yang dibutuhkan, mengakses informasi yang dibutuhkan

secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan

menggunakan informasi untuk keperluan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai literasi informasi dapat

disimpulkan bahwa literasi informasi merupakan keterampilan atau kemampuan

mengakses, mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun menciptakan,

menggunakan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk

menyelesaikan suatu masalah.

2. Tujuan Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan seseorang

dalam era globalisasi informasi. Keterampilan tersebut bertujuan agar seseorang

memiliki kemampuan menggunakan informasi dan teknologi komunikasi serta

aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Sebagai kemampuan

menggunakan alat penelusuran informasi melalui internet dengan menggunakan

search engine, google.com, yahoo dan lain-lain, (Nurohman. A. 2014).

3. Manfaat Literasi Informasi

Manfaat literasi informasi menurut Gunawan (2008) dalam Septiyantono

(2011) yaitu informasi bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi informasi

sehingga pintar saja tidak cukup, tetapi yang utama adalah kemampuan dalam

belajar secara terus menerus. Sedangkan menurut Adam (2009) seperti dikutip

Septiyantono, T. (2011), terdapat beberapa manfaat literasi informasi seperti

membantu mengambil keputusan, Literasi sangat berperan dalam membantu

menyelesaikan persoalan, untuk mengambil, keputusan dalam menyelesaikan

masalah, dan seseorang harus memiliki informasi tentang keputusan yang akan

diambil menjadi manusia pada pembelajaran di era informasi.

Hancock (2004) dalam Septiyantono, T. (2011) menjelaskan manfaat literasi

informasi sebagai berikut yaitu untuk peserta didik dan pengajaran yaitu dapat

menguasai pelajaran dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan

tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan

literasi informasi yang dimilikinya, hal ini dapat dilihat dari penampilan dan

21

kegiatan mereka di lingkungan belajar, literate juga akan berusaha belajar mengenai

berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber informasi.

Kemampuan literasi informasi memiliki peran sangat penting dalam

meningkatkan kemampuan seorang menjadi manusia pembelajar. Semakin

tertampil seseorang mencari, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan

informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran

secara mandiri, menciptakan pengetahuan baru, seseorang dikatakan telah berhasil

dalam belajar apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang dengan

kemampuan literasi informasi akan memiliki keterampilan memilih informasi mana

yang benar dan mana yang salah sehingga tidak mudah saja percaya dengan

informasi yang diperoleh

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan di atas, dapat dikatakan

bahwa literasi informasi bermanfaat di era informasi bagi semua orang, baik peserta

didik, pekerja, maupun dalam lingkungan masyarakat. Setiap orang yang literasi

informasi dapat menciptakan pengetahuan baru kemudian menggabungkan dengan

pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki sehingga memudahkannya dalam

pengambilan keputusan ketika menghadapi berbagai masalah ataupun ketika

membuat suatu kebijakan.

4. Kompetensi dan Indikator Literasi Informasi

Kompetensi literasi informasi merupakan kemampuan literasi sesorang yang

diukur berdasarkan beberapa indikator kinerja yang terdapat dalam standar literasi

informasi. Seseorang bisa disebut memiliki kompetensi literasi informasi jika

memenuhi standar tersebut. Beberapa standar yang dibuat oleh perkumpulan

organisasi perpustakaan dari berbagai negara seperti Association of Colage &

Research Libraries (ACRL) dan The Australia and New Zealand Institute for

Informations Literacy (ANZIL).

Pattah, S. H. (2014) menjelaskan pada tahun 2000 ACRL menyetujui tahap

akhir di Information Literacy Standard for Higher Education yang dikembangkan

oleh ACRL “Task Force on Information Literacy Competency Standard”. Lembaga

ini menghasilkan kerangka kerja yang dapat membantu dan memandu

perkembangan literasi seseorang. Standar ini mencangkup 5 kompetensi, 22

indikator kinerja dan lebih dari seratus penjelasan untuk menjelaskan beberapa

pengertian ke dalam sekumpulan kemampuan yang dibutuhkan selama penelitian.

22

Adapun lima komponen dan 22 indikator kinerja dari Information Literacy

Standard for Higher Education adalah sebagai berikut:

Tabel.2.1 Indikator Literasi Informasi

No Standar Indikator Kinerja

1 Menentukan sifat dan

cakupan informasi yang

dibutuhkan

1.1 Mendefinisikan kebutuhan informasi.

1.2 Mengidentifikasi beragam jenis dan format

dari sumber-sumber formasi yang potensial.

1.3 Mempertimbangkan biaya dan manfaat dari

pencarian informasi yang dibutuhkan.

1.4 Mengevaluasi kembali sifat dan cakupan

informasi yang dibutuhkan.

2 Mengakses informasi

yang dibutuhkan

secara efisien dan

efektif

2.1 Menyeleksi metode pencarian atau sistem

temu kembali informasi yang paling tepat

untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

2.2 Membangun dan menerapkan strategi

penelusuran yang efektif

2.3 Menemukan kembali informasi secara online

atau secara pribadi menggunakan beragam

metode

2.4 Mengubah strategi penelusuran jika perlu.

2.5 Mengutip, mencatat, dan mengolah informasi

dan sumber-sumbernya.

3 Mengevaluasi

informasi dan sumber-

sumbernya secara

kritis.

3.1 Meringkas ide utama yang dapat dikutip dari

informasi yang terkumpul

3.2 Mengeluarkan dan menggunakan criteria awal

untuk mengevaluasi informasi dan sumber-

sumbernya

3.3 Mengumpulkan ide-ide utama untuk

membangun konsep baru.

3.4 Membandingkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan sebelumnya untuk menentukan

nilai tambah, pertentangan, atau karakteristik

lain dari informasi.

3.5 Menentukan apakah pengetahuan baru

memiliki dampak terhadap sistem nilai

seseorang dan menentukan cara untuk

menyatukan

3.6 Membuktikan kebenaran dari pemahaman dan

interpretasi informasi melalui diskusi dengan

individu lain, para ahli, dan/atau praktisi.

3.7 Menentukan apakah query (pertanyaan) awal

perlu direvisi

4 Menggunakan

informasi untuk

menyelesaikan tujuan

tertentu

4.1 Menggunakan informasi baru dan yang

terdahulu untuk perencanaan dan penciptaan

hasil yang istimewa atau performa.

4.2 Merevisi proses pengembangan untuk hasil atau

performa.

4.3 Mengkomunikasikan hasil atau performa secara

efektif kepada orang lain.

23

No Standar Indikator Kinerja

5 Memahami aspek

ekonomi, hukum, dan

sosial yang berkaitan

dengan penggunaan

informasi

5.1. Memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek

sosial ekonomi

5.2. Mengikuti peraturan/hukum serta kebijakan

institusi dan etika yang berhubungan dengan

akses dan penggunaan sumber-sumber.

5.3. Menghargai penggunaan sumber-sumber

informasi dalam mengkomunikasikan produk

atau performa.

(Nurohman, 2014)

E. Materi Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan merupakan perubahan yang terjadi pada lingkungan

hidup manusia dapat menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan lingkungan.

Gangguan itu timbul karena adanya sebagian komponen lingkungan menjadi

berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan disebabkan oleh banyak hal yang secara

garis besar dapat dibedakan menjadi dua yakni, karena faktor kesengajaan manusia,

dan faktor alami, yang berakibat pada kehidupan manusia.

1. Pencemaran lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau masukannya

makhluk hidup, zat energi atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga

kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. (UU

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun. 1982).

Segala sesuatu yang dapat menyebabkan pencemaran dinamakan bahan

pencemar atau polutan. Syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan adalah jika

keberadaanya dapat merugikan makhluk hidup karena jumlahnya melebihi batas

normal, berada pada waktu yang tidak tepat atau berada di tempat yang tidak tepat.

2. Macam-macam Pencemaran

Perncemaran dapat dikelompokan menjadi tiga, yakni pencemaran udara,

pencemaran air dan pencemaran tanah dan pencemaran suara

a. Pencemaran udara

Menurut Wardana A.W. (1995) pencemaran udara dapat diartikan sebagai

adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam ruang yang menyebabkan

perubahan susunan udara di keadaan normal. Komponen penyebab pencemaran

udara adalah karbon monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Belerang Oksida

24

(SO2), Hidro Karbon (HC), partikel asap kendaran bermotor dan sisa asap

pembakaran pabrik.

b. Pencemaran air

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan-bahan berbahaya

merugikan, atau tidak disukai kedalam air dengan konsentrasi atau yang cukup

besar sehingga dapat merugikan atau mempengaruhi kegunaan dan kualitas air.

Indikator air yang sudah tercemar adalah adanya tanda perubahan yang dapat

diamati melalui adanya perubahan suhu air, pH atau konsentrasi ion hidrogen,

perubahan warna, bau dan rasa, timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut,

adanya mikroorganisme dan meningkatnya radioaktivitas air tersebut. (Wardana

A.W. 1995)

Masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan

kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga berfungsi sesuai peruntukannya

merupakan definisi dari pencemaran air. Pencemaran dapat terjadi pada air di

darat maupun diluar. Untuk menentukan air sudah tercemar atau belum dapat

dilakukan pengujian terhadap tiga parameter. Yaitu sebagai berikut :

1) Parameter fisik meliputi kandungan partikel padat, zat terlarut, kekeruhan,

bau, suhu dan pH air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak

berbau, tidak berwarna , dan tidak berasa. Air normal memiliki pH sekitar

6,5-7,5.

2) Parameter kimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah ukuran

kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk

menguraikan bahan organik di dalam air. COD (Chemical Oxygen Demand)

adalah ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di

dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan dalam

indikator limbah cair industri dan DO (Dissilved Oxygen) adalah ukuran

kandungan oksigen terlarut dalam air.

3) Parameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis jumlah mikroorganisme

air yang dapat menyebabkan penyakit, contohnya Escherichia coli, Vibrio

cholerae, Salmonella typosa dan Entamoeba histolytica.

Pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung dan tidak langsung.

Sumber pencemaran langsung berupa buangan (efluen) yang langsung dibuang

di air. Sedangkan sumber pencemaran tidak langsung merupakan kontaminasi

25

yang masuk melalui air tanah akibat pencemaran air oleh limbah. Pencemaran

air disebabkan oleh beberapa limbah sebagai hasil dari kegiatan manusia, antara

lain:

1) Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari perumahan, pusat

perdagangan, perkantoran, hotel, rumah sakit, dan tempat umum lainnya.

Apabila limbah ini mencemari air kemudian dikonsumsi oleh manusia maka

akan menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, disentri, diare, cacingan,

dan gatal pada kulit.

2) Limbah industri, yaitu limbah yang berasal dari industri (pabrik). Limbah

industri berupa bahan-bahan sisa yang mengandung logam berat berbahaya

dan beracun seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), tembaga (Cu), krom (Cr),

seng (Zn) dan nikel (Ni). Logam berat ini biasanya terakumulasi dalam

organisme air, seperti ikan. Apabila terkonsumsi manusia makan akan

menyebabkan penyakit Minimata hal ini disebabkan warga mengkonsumsi

ikan yang tercemar limbah merkuri di teluk Minimata.

3) Limbah pertanian, yaitu limbah dari kegiatan pertanian berupa pupuk kimia

dan pestisida. Kelebihan pupuk kimia di lahan pertanian akan tercuci oleh air

hujan dan masuk ke dalam saluran irigasi, sungai dan danau sehingga

menyebabkan terjadinya peningkatan unsur hara di badan perairan yang

disebut eutrofikasi yang akan menyebabkan blooming, yaitu pertumbuhan

ganggang atau eceng gondok secara tepat sehingga menutup permukaan air

yang akan mengakibatkan organisme air yang mati kekurangan oksigen.

4) Limbah pertambangan, yaitu meliputi,, limbah yang berasal dari area

petambangan, contohnya tambang emas yang menggunakan merukuri (Hg)

untuk memisahkan emas dari bijinya. Tumpahan minyak lepas pantai dan

kebocoran kapal tanker akan mematikan organisme di laut, misalkan

ganggang, ikan, mamalia laut, dan burung pemakan ikan laut.

c. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industri dan

penggunaan pestisida secara berlebihan pada tanah. Pencemaran tanah dapat

terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau anorganik. Pestisida yang

digunakan secara berlebihan serta tumpahan minyak dan merembesnya tempat

penampungan limbah industri atau limbah rumah tangga kedalam lapisan tanah.

26

d. Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan

merusak pendengaran manusia, pencemaran suara dapat dibedakan menjadi

empat macam, yaitu sebagai berikut:

1) Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan dalam waktu singkat dan biasanya

mengejutkan. Contohnya,suara ledakan mercon

2) Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan impulsif yang terjadi terus-

menerus, tetapi sepotong-sepotong. Contohnya, suara palu yang dipukulkan

terus menerus

3) Kebisingan semi kontinu, yaitu kebisingan kontinu yang hanya sekejap,

kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya, suara kendaran bermotor

berlalu lalang di jalan

4) Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang secara terus menerus

dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik.

3. Pencemaran Limbah Berdasarkan Bahan Pencemaran

Segala sesuatu yang memiliki makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen

lain yang dapat menimbulkan pencemaran karena melebihi batas normal, berada

pada waktu yang tidak tepat atau pada tempat yang tidak tepat disebut bahan

pencemar. Berdasarkan bahan pencemar yaitu terbagi menjadi pencemaran fisik,

pencemaran biologi dan pencemaran kimia:

a. Pencemaran kimia

Pencemaran kimia adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat kimia,

seperti seperti senyawa logam (nikel, kadmium, Hg), detergent, DDT. Zat kimia

yang lain penyebab pencemaran adalah penggunaan pestisida DDT yang

berlebihan. DDT (Dikloro Difenil Trichlorothan) mengakibatkan pencemaran

tanah dan pencemaran air

b. Pencemaran biologi

Pencemaran biologi adalah pencemaran yang disebabkan oleh

mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit, contohnya Escherichia coli,

Vibrio cholerae, Salmonella typosa dan Entamoeba histolytica.

c. Pencemaran fisik

Pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh benda cair,

benda padat dan gas, limbah padat berupa botol, kaleng, Limbah cair meliputi

27

limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Limbah gas

meliputi asap rokok, asap kendaraan bermotor , asap pabrik, dan asap kebakaran

hutan.

4. Pelestarian lingkungan

Pelestarian lingkungan merupakan rangkaian upaya untuk melindungi

kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak

negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung

perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut adalah upaya

penanggulangan yang dilakukan adalah:

a. Administratif

Administratif adalah upaya penanggulangan pencemaran dan perubahan

lingkungan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan-kebijakan

dalam bentuk undang-undang dan peraturan untuk mencegah terjadinya

pencemaran dan perubahan lingkungan serta eksploitasi sumber daya alam yang

berlebihan, contohnya analisis AMDAL

b. Teknologi

Upaya penanggulangan pencemaran dan perubahan lingkungan melalui

teknologi yang berkembang, contohnya adalah Pengolahan air yang

mengandung bahan organik dan ion-ion ammonium menjadi air bersih

c. Edukasi/ pendidikan

Upaya penanggulangan pencemaran dan perubahan lingkungan melalui

pendidikan dan berbagai kegiatan penyuluhan masyarakat, penyuluhan

masyarakat, kampanye lingkungan, dan pembelajaran di kelas

5. Etika Lingkungan

Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan

lingkungan. Sumber daya alam ada yang dapat diperbarui ( tumbuhan, hewan dan

air), dan ada yang tidak dapat diperbarui (minyak bumi ,logam dan mineral).

Tumbuhan dapat ditanam kembali, hewan dapat diternak lagi, air sumbernya di

alam berlimpah. Jadi tidak akan habis selama manusia melestarikannya. Sedangkan

minyak bumi, logam dan mineral seperti pasir, bebatuan, suatu saat dapat habis dan

manusia tidak dapat membuatnya kembali, karena terbentuknya di alam

membutuhkan waktu yang lama banget, bahkan berjuta juta tahun lamanya.

Kemampuan untuk regenerasinya sangat terbatas, maka manusia harus

28

memanfaatkan Sumber Daya Alam secara arif dan bijaksana, sehingga SDA dapat

bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Salah satu contoh sikap etika lingkungan adalah cara menanggulangi

Pembuangan Sampah di Pangkalan Bun, Kalimantan Tenga Peduli Lingkungan

dengan Menabung Sampah Saatnya warga Kabupaten Kotawaringin Barat

meningkatkan kepedulian mengelola sampah dengan baik dan benar. Pemerintah

kabupaten Kota Waringin Barat telah menyediakan bank sampah untuk

menampung sampah yang bisa didaur ulang.

6. Daur Ulang Limbah

Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah cair, limbah

gas dan limbah padat. Limbah adalah sesuatu barang yang sudah tidak digunakan

karena nilai fungsinya menurun atau bahkan sudah tidak memiliki nilai fungsi lagi

jenis-jenis limbah berdasarkan bahayanya penyusunnya meliputi:

a. Limbah organik

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari tubuh makhluk

hidup. Limbah ini mudah terurai oleh tubuh dekomposer, limbah organik mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daunan kering dan potongan-

potongan kayu. Limbah organik terdiri dari. Limbah organik dari limbah rumah

tangga maupun kegiatan industri. Limbah organik dapat diolah menjadi kompos

melalui kegiatan composing dengan bantuan mikroorganisme pengurai.

b. Limbah anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses

biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme pengurai dan tidak

dapat membusuk, oleh karena itu dijadikan sebagai sampah yang dapat dijual

untuk dijadikan produk lain. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang antara

lain, plastik, logam dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut

harus terlebih dahulu diolah dengan cara sanitary landfill, pembakaran

(incineration), atau penghancuran (pulverisation)

c. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

Limbah B3 adalah sisa kegiatan atau usaha yang mengandung bahan

berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik

secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari atau mengakibatkan

29

kerusakan lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,

kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup lainnya.

Penanggulangan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3) yang

berasal dari kegiatan industri, rumah sakit, rumah tangga dan pertanian. Setiap

orang yang melakukan usaha atau kegiatan yang menggunakan serta

menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban mengelola limbah, yaitu sebagai

berikut:

1) Melakukan reduksi, mengolah dan menimbun limbah B3

2) Apabila hasil pengolahan limbah yang bermanfaat, limbah tersebut dapat

dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak pemanfaat limbah B3

3) Mengelola limbah B3 sesuai dengan teknologi yang ada, dan jika tidak

mampu, limbah B3 diekspor ke negara lain yang memiliki teknologi

tersebut

4) Memiliki izin pengelolaan limbah B3 sesuai dengan jenis pengelolanya

5) Menyimpan limbah B3 paling lama 90 hari bagi limbah yang volume

d. Penanganan limbah

Limbah yang mengganggu diubah menjadi bahan yang bermanfaat dan

memiliki nilai ekonomis, penangan limbah dengan cara daur ulang dan tanpa

daur ulang. Daur ulang limbah adalah proses untuk menjadikan bahan bekas atau

barang yang sudah tidak digunakan lagi menjadi bentuk lain atau bentuk baru

untuk mencegah adanya sampah.

Jenis Limbah yang dapat didaur ulang diantaranya : Kertas bahan baku

kertas adalah serat kayu atau pohon. semua jenis kertas dapat didaur ulang,

gelas, botol, piring, dapat didaur ulang menjadi gelas, botol dan piring baru,

kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai

kaleng pengemas. Kaleng terbuat dari baja (fe) yang dilapisi timah putih tipis

(aluminium), bauksit, silica dan kapur, plastik terbuat dari hidrocarbon yang

terkandung di dalam minyak bumi. limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses

kembali menjadi bahan pembungkus.

Sedangkan terdapat pengolahan limbah tanpa didaur ulang dapat dilakukan

dengan cara: membakar sampah di tempat pembuangan sampah (sandfill);

membuang sampah dalam lubang dan menimbunnya dengan tanah (landfill);

mengolah botol plastik bekas kemasan air minum menjadi hiasan atau mainan

30

anak-anak; memanfaatkan daun, bunga, dan ranting kering sebagai hiasan atau

sovenir; memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk tanaman; memanfaatkan

limbah bulu ayam sebagai alat rumah tangga; mengolah kaleng bekas menjadi

peralatan rumah tangga; mengolah ban bekas menjadi kursi, sandal, atau sepatu.

Berikut adalah beberapa cara penanganan limbah untuk pelestarian lingkungan:

a. Reuse (memanfaatkan kembali barang bekas tanpa harus memprosesnya

terlebih dahulu) misalnya menggunakan gelas air mineral untuk tempat

pembibitan tanaman.

b. Replacement (mengganti dengan sesuatu yang lebih hemat dan lebih aman),

misalnya menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan dari pada

menggunakan plastik.

c. Reduce (mengurangi limbah), misalnya dengan membawa tas belanja dari

rumah saat berbelanja di pasar sehingga mengurangi penggunaan kantong

plastik

d. Recycle (mendaur ulang limbah), misalnya mendaur ulang kertas bekas