Post on 02-Jul-2015
TRANFUSI
dr.Yudha
APA ITU DARAH ?
Sel-sel dan plasma Cairan yang mempertahankan hidup
TRANFUSITransfusi merupakan terapi ganti
untuk menggantikan komponen darah yang berkurang
Komponen darah yang tidak diperlukan dapat diberikan kepada orang lain yang memerlukan, sehingga penggunaan darah menjadi efektif & efisien
KOMPOSISI DARAH
Plasma:
Air
Garam
Protein (albumin) Faktor koagulasi Immunoglobulin
Sel-sel :
Eritrosit
Trombosit
Lekosit
PLASMA DAN SEL DARAH
Darah lebih berat & viskus (3-4x) dibanding air
Sel-sel darah diproduksi dalam sumsum tulang
KOMPONEN DARAHKENAPA HARUS DIPILIH?
Dapat digunakan untuk beberapa pasien
Pasien hanya akan menerima komponen yang memang dibutuhkan saja
Mengurangi risiko reaksi transfusi
Penyimpanan dapat optimal
Memiliki keuntungan secara logistik, etik dan ekonomis
MACAM KOMPONEN DARAH
Definisi
Komponen darah adalah bagian-bagian darah yang
dipisahkan dengan cara fisik/mekanik tanpa menambahkan
bahan kimia ke dalamnya (dengan cara
pengendapan/pemutaran)
Derivat darah/plasma adalah bagian-bagian darah yang
dipisahkan dengan cara kimiawi (menambahkan bahan kimia
pada proses pembuatannya)
Manfaat Komponen Darah
Pasien hanya mendapat komponen darah yang diperlukan
Mengurangi reaksi tranfusiMengurangi volume tranfusiMeningkatkan efisiensi penggunaan darah
Macam Komponen DarahKomponen seluler Darah utuh (WB) Darah merah pekat (PRC) Trombosit pekat (TC) Leukosit pekat (Buffy Coat)Komponen non seluler Plasma segar beku (FFP) Kriopresipitat
Derivat Plasma
AlbuminImmunoglobulinF aktor VIII Faktor IX
Antikoagulan DarahMacam ‘anticoagualant preservative solution ‘ adalah :
ACD (Acid Citrate Dextrose) 3 mingguCPD (Citrate Phosphate Dextrose) 3 mingguCPDA-1 (Citrate Phosphate Dextrose Adenine) 5
minggu
Darah Utuh/Whole Blood (WB)
Komposisi utama: eritrosit, trombosit & faktor pembekuan
Volume: 250 ml, 350 ml, 450 mlSuhu simpan 4±20C< 24 jam (suhu ruang)Tujuan : meningkatkan eritrosit & plasma Peningkatan Hb post tranfusi 450 ml 0,9 ± 0,12 g/dlPeningkatan hematokrit 3-4%
Indikasi WB
Darah utuh digunakan untuk mengganti kehilangan eritrosit yang disertai penurunan volume darah dalam sirkulasi
Darah ini umumnya diberikan pada perdarahan yang melebihi 25 % volume darah
TRANFUSI WB
Digunakan bila:1. Kadar Hb 7g/dl s.d 10 g/dl bila:
- Perdarahan masif- Sesak, lemah, angina, syncope.
2. Perioperative dgn Hb < 7g/dl3. Kehilangan darah akut yang menyebabkan
hipovolaemia atau syok
Darah Merah Pekat/Packed Red Cell (PRC)
Komposisi utama: eritrositVolume : 250-350mlSuhu simpan 4±20C<24 jam (suhu ruang)Tujuan : meningkatkan eritrositManfaat:
- mengurangi volume transfusi - memungkinkan transfusi cocok serasi tidak identik golongsan darah ABO pada keadaan darurat
Peningkatan Hb dan Hematokrit sama dengan WB
Indikasi PRC
PRC diberikan pada penderita anemia disertai gejala defisit oxygen carrying capacity tetapi tidak disertai penurunan volume darah (hipovolemia) yaitu :
Anemia kronik (anemia aplastik, anemia pada lekemia, thalassemia, mielofibrosis)
Gagal JantungGagal Ginjalo Transfusi diberikan sampai gejala–gejala defisit oxygen
carrying capacity hilang, biasanya sampai kadar Hb 8 -10 g/dl
TRANFUSI PRC
Digunakan bila:
Kadar Hb < 7g/dl, tanpa hipovolaemia
Kadar Hb 7g/dl s/d 10 g/dl bila terdapat
cardiac ischaemia atau gagal jantung karena
anemia
Trombosit Pekat/Thrombocyte Concentrate (TC)
Komposisi utama: trombositVolume: 50 mlLama simpan: 3-5 hari
3 hari: tanpa goyangan5 hari: dengan goyangan
Tujuan: meningkatkan trombositPeningkatan post tranfusi pada dewasa rata-rata 5000-
10.000/ulEfek Samping : urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi
antigen trombosit donor
Indikasi TCPerdarahan yang disebabkan oleh trombositopenia seperti
pada anemia aplastik, lekemia akut, transfusi masif.Secara teoritis 1 unit dapat meningkatkan jumlah trombosit +
5000 /mm3.
Transfusi trombosit gunakanlah ‘infuse set’(tanpa filter) dengan tetesan secepat mungkin sampai perdarahan berhenti.
Jangan digunakan ‘transfusion set’ karena trombosit akan terperangkap pada filternya, sehingga hasil transfusi trombosit akan sia-sia.
Dosis : 1 Unit/10 Kg BB
TRANFUSI TC
Transfusi pada gagal sumsum tulang ( leukemia ) : trombosit < 10 .000 /uL
Transfusi terapi pada perdarahan yang tak terkontrol:Trombosit < 100.000 /uL
Leukosit PekatKomposisi utama: granulositDisiapkan dalam bentuk buffy coatVolume : 50-80 mlSuhu simpan: 20±20CLama simpan: segera ditransfusikan dalam 24 jamTujuan: meningkatkan jumlah granulositEfek Samping: urtikaria, menggigil, demamJarang dipakai
Plasma Segar Beku/Fresh Frozen Plasma (FFP)
Komponen utama: plasma & faktor pembekuan Volume:150-220 mlSuhu simpan:-180C atau lebih rendahLama simpan: 1 (satu) tahunTujuan : meningkatkan faktor pembekuanTranfusi: -cocok gol darah ABO dengan eritrosit pasien
- 6 jam setelah dicairkanEfek Samping: urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia
Indikasi FFP
Untuk koreksi perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan
Dosis:10 ml/KgBB pada 1jam pertama, kemudian 1ml/KgBB/jam
Pemberian plasma tidak memerlukan reaksi silang, tetapi golongan darah plasma donor dan resipien harus sama.
Kriopresipitat Komponen utama : faktor VIII, XIII, Von Willbrand &
fibrinogenSuhu simpan: -180C atau lebih rendahLama simpan: 1 (satu) tahunTujuan: meningkatkan faktor VIII, XIII, von willbrand,
fibrinogenTranfusi:
- Golongan darah plasma donor dan resipien harus sama
- Dalam waktu 6 jam setelah dicairkanEfek Samping: demam, alergi
Indikasi Kriopresipitat
Perdarahan akibat:Hemofilia APenyakit von WillebrandAfibrinogenemia (DIC)
PRE-TRANSFUSION TESTING
Uji Kompatibil itas pada pretransfusion
Tahapan uji kompatibilitas pretranfusi: Pengambilan darah sesuai prosedurMereview riwayat transfusi pasienPemeriksaan golongan darah & RhCrossmatching (uji cocok serasi)Skrining antibodiPemberian transfusi
Penggolongan Darah ABO
Untuk menentukan golongan darah ABO resipien:eritrosit harus dites dgn anti-A & anti-B (monoklonal)
Jika transfusi dibutuhkan sebelum resolusi dapat di berikan eritrosit gol O negatif
Pembacaan Reaksi
Aglutinasi Harus dibaca secara akurat dan konsisten
Penggolongan Darah ABO
Metode slide
Metode SLIDE
Reagensia:
• Antisera A• Antisera B• Antisera AB
Alat: • Obyek gelas bersih• Pipet tetes• Batang pengaduk bersih• Kertas tissue• Kaca pembesar (kalau diperlukan)
Teteskan antiseramasing-masing 1 tetes
Anti-A Anti-B Anti-AB
tambahkan darah utuh a/ suspensi eritr (menurut leaflet) masing-masing 1 tetes
Aduk, goyang 2 menitkmd amati tdp aglutinasi a/tidak
Ø 20-40 mmTechnical Manual, 10th.ed, AABB, 1990
1
2
3
Sel pasien
METODE SLIDE
Beri label sebelumnya!!
Interpretasi
Positif : ada aglutinasi (jenis golongandarah sesuai dengan jenis antiseranya); tjd reaksi Ag-Ab
Negatif : tidak ada aglutinasi (jenis golongan darah tdk sesuai dengan jenis antiseranya); tdk tjd reaksi Ag-Ab
Anti A Anti B Anti AB
RHESUS
Menurut Fisher & Race pada Rhesus terdapat 3 pasang allelic genes yaitu : Dd, Cc, & Ee
Golongan darah Rhesus antigen D atau C atau E Antigen D antigen Rhesus yang terkuat.Rhesus positif (+) ada antigen D Rhesus negatif (-) tidak ada antigen D
Masuknya darah Rh (+) kedalam Rh (-) antibodi anti-Rh (isoimunisasi).
Antibodi ini tidak berbahaya bagi orang yang menghasilkannya, tetapi mungkin menimbulkan masalah bila ditransfusikan dengan darah Rh (+) atau kehamilan berikutnya janinnya Rh (+), karena antibodi tersebut akan menghancurkan eritrosit donor atau melewati plasenta.
Frekuensi golongan darah RhesusKulit putih ( Caucasian ) : 85 % Rhesus positif 15 % Rhesus negatifNegro Amerika : 90 % Rhesus positifIndonesia : 99,9 % Rhesus positif
0,1 % Rhesus negatif
REAKSI SILANG (Crossmatch)
Reaksi silang adalah salah satu pemeriksaan yang sangat penting dan mutlak harus dikerjakan sebelum pelaksaan transfusi darah.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk :Konfirmasi golongan darah donor dan resipienMemberi manfaat transfusi bagi pasienMencegah kejadian reaksi hemolitik
Reaksi silang terdiri atas:
Reaksi silang mayor (Eri donor + serum resipien)
Reaksi silang minor (serum donor + eri resipien)
Reaksi silang terdiri 3 tahap :1. Reaksi silang salin.Tes ini bertujuan untuk melihat kecocokan
antibodi alami (IgM) dengan Ag eritrosit antara donor dan resipien.
Hasil reaksi silang yang negatif menunjukkan terdapat kecocokan (kompatibel) antara darah donor dan resipien.
2. Reaksi silang albuminUntuk mendeteksi antibodi anti-Rh dan
meningkatkan sensitifitas tes antiglobulin. 3. Reaksi silang antiglobulinUntuk mendeteksi IgG yang dapat
menimbulkan masalah dalam transfusi yang tidak dapat terdeteksi baik dengan medium salin maupun albumin.
Pelaksanaan Transfusi
Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus lar. NaCl 0,9% (saline) menggunakan ‘transfusion set’
Penderita diukur tekanan darah, nadi, nafas, suhu tubuh & waktu mulai transfusi
Perhatikan warna plasma darah (Bila berwarna coklat kehitaman atau keruh jangan diberikan)
Cocokkan dengan teliti identitas penderita dengan label pada kantong darah (nama penderita, nomor register & hasil reaksi silangnya) kebanyakan reaksi hemolitik disebabkan oleh kesalahan identifikasi penderita
Mengawasi keadaan umum, keluhan, perubahan tekanan darah, nadi, nafas dan suhu tubuh pasien (ulang tiap 15 menit)
Monitor tanda-tanda reaksi transfusiKecepatan :20 - 40 tetes/menit)/1 kantong darah < 4
jamatau 1cc/kg BB/jam
Pada transfusi cepat (lebih dari 1 liter/2 jam) perlu dihangatkan 37 C
Setelah transfusi selesai diperiksa lagi tekanan darah, nadi,nafas, suhu tubuh dan waktu selesai transfusi
Resiko Transfusi
Resiko transfusi meliputi:Reaksi transfusi cepat, yang timbul selama
transfusi sampai 48 jam sesudahnya.Reaksi transfusi lambat, yang timbul setelah
lebih dari 48 jam pasca transfusi.Hipervolemia (circulatory overload)Penularan penyakit
Reaksi Transfusi Cepat
Reaksi panasReaksi alergiReaksi anafilaktikReaksi transfusi hemolitikTransfusion Related Acute Lung Injury
(TRALI)Reaksi septik
Reaksi Transfusi Lambat
Reaksi hemolitik lambatHemosiderosis (Iron overload)
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR