Proposal Kebidanan

29
PROPOSAL KEBIDANAN KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”. Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Transcript of Proposal Kebidanan

Page 1: Proposal Kebidanan

PROPOSAL KEBIDANAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat

limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis

dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas

Indonesia Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN

USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.

Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun

berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit

demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis

menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang

dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing

penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang

setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi penulis

dan rekan- rekan mahasiswa.

Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Makassar, 29 januari 2013

Penulis

Page 2: Proposal Kebidanan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ……………………….......................

A.   Latar Belakang Masalah……………………………….

B.   Rumusan Masalah……………………………………..

C.   Tujuan Penelitian………………………………………

D.   Mamfaat Penalitian…………………………………….

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………

A.   Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur…………….

B.   Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan……………..

C.   Tinjauan Konsep keluarga Berencana……………….

D.   Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi………………

E.   Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik……….

BAB IIl. METODE PENELITIAN……………………………….

A.   Jenis Penelitian…………………………………………

B.   Lokasi dan Waktu Penelitian………………………….

C.   Populasi dan Sampel…………………………………..

D.   Metode Pengumpulan Data……………………………

E.   Pengelolaan dan Penyajian Data…………………….

F.    Analisis Data…………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….

Page 3: Proposal Kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis

masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun

terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa

penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan

Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi

peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan

integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan

dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program KB

di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari usaha

yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang

bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi

secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana dan

pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan

kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang

berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok

pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun

Page 4: Proposal Kebidanan

swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan

yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah

cukup matang dalam segala hal terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan

baik.

Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah

Pasangan Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian

pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun

2011.

Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka

akseptor pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran

Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah

kerja Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1.    Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ?

2.    Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat

kontrasepsi KB Suntik ?

C. Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat

kontrasepsi KB Suntik .

2.    Tujuan Khusus

Page 5: Proposal Kebidanan

a.    Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi

KB Suntik.

b.    Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB

Suntik.

c.    Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi

kontrasepsi KB Suntik.

D. Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu

kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak

di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.

2.  Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai

bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3.  Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam

mengembangkan ilmu kebidanan.

4.  Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah

wawasan tentang keluarga berencana.

 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Proposal Kebidanan

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur

1.    Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana

pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih

organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur

harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan

angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval

kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas

generasi yang akan datang.

2.    Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh

keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang

menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan

kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan

tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi

rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan

tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar

dan dimengerti masyarakat luas (Http://www.geogle.com/search?q)

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1.    Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab

pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012 : 1)

Page 7: Proposal Kebidanan

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan

seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka

semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)

C.   Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

1.    Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk

kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan

penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika

Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan

tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan

setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaanny

a (Http://www.posyandu .),

Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan jumlah,

interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh

kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba

I.B.G,2001 : 718).

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

1.               Pengertian Kontrasepsi

a.    Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan

kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin,

2010 : U-46)

Page 8: Proposal Kebidanan

b.    Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan

kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).

c.    Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit

dan berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)

2.                  Macam metode atau cara kontrasepsi

a.    Metode Kontrasepsi Sederhana

1). Tanpa alat atau obat, antara lain :

a). Metode kalender ( pantang berkala)

b). Metode lender serviks

c). Metode suhu basal

d). Coitus interuptus ( senggama terputus)

e). Metode simpto- Termal

2). Dengan alat atau obat, antara lain :

a). Mekanisme ( barrier)

b). Kondom

c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.

d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly,

vagina suppositoria, vaginal tablet.

b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

Page 9: Proposal Kebidanan

1). Kontrasepsi Hormonal

a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After

b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2). Implant/ AKBK

3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

c. Metode Kotrasepsi Mantap

1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)

2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)

Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).

3.           Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a.    Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan

sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk

Indonesia.

b.    Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan

meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29).

Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik

1.  Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Page 10: Proposal Kebidanan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang

( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan

bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).

2.  Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a.    Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk partikel

kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b.    Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan

setiap bulan

c.    Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B. G,

2009 : 241)

Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB,

yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil

umum sebagai berikut :

a.    Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi

hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002).

1). Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

a). Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang

diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).

b). Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron

enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.

2). Cara Kerja

a). Mencegah ovulasi

Page 11: Proposal Kebidanan

b). Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.

c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3). Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan

per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal

yang telah ditentukan.

4). Keuntungan

a). Sangat efektif

b).Pencegahan kehamilan jangka panjang

c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

e). Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun  sampai

perimenopause .

f). Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

g). Mencegah radang panggul

h). Sedikit efek samping

5). Keterbatasan

a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

         Siklus haid yang memendek atau memanjang

Page 12: Proposal Kebidanan

         Perdarahan yang banyak atau sedikit

         Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

         Tidak haid sama sekali

b). Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

c). Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik       berikut.

d). Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian       pemakaian

6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

a). Usia reproduksi

b). Nullipara dan yang telah memiliki anak

c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

d). Setelah melahirkan

e). Setelah abortus

7). Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

a). Hamil atau di curigai hamil

b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorhoe.

d). menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin

a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

b). Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan

sesudah air susu ibu (ASIO terbentuk).

Page 13: Proposal Kebidanan

b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi

    1). Jenis suntikan kombinasi, adalah :

          a). 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol

spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).

          b). 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang

diberikan injeksi IM sebulan sekali.

     2). Cara kerja

                   a). Menekan ovulasi

     b). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi

sperma terganggu.

                  c). Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

3). Efektifitas

     Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama

tahun pertama penggunaan.

4). Keuntungan kontrasepsi

a). Resiko terhadap kesehatan kecil

b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

d). Pencegahan kehamilan jangka panjang

5). Keterbatasaan

a). Terjadinya pola haid tidak teratur.

b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan

seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.

Page 14: Proposal Kebidanan

c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.

d). Penambahan berat badan

6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi

a). Usia reproduksi

b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui

d). Anemia

7). Kontra indikasi suntikan kombinasi

a). Hamil atau di duga hamil

b). Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan

c). Penyakit hati akut (virus hepatitis)

d). Usia > 35 tahun yang merokok

e). Keganasan payudara

f). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala

atau migran.

 8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi

a). Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

b). Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

c). Pasca keguguran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Page 15: Proposal Kebidanan

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya

menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya.

Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data,

klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB

Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

2.    Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013.

C. Populasi dan Sampel

1.    Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang

dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Rumah Sakit

Bhayangkara Makassar.

2.    Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur oleh

peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu

yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB

yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit

Bhayangkara tahun 2011.

D. Cara pengumpulan Data

1.    Pengumpulan data

Page 16: Proposal Kebidanan

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu

teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,

semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data

sekunder yaitu data penunjang dari data primer.

2.    Data yang dikumpulkan adalah :

a.    Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden

menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini

adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

b.    Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari

instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

E. Langkah Pengoloahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan

data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti sendiri dengan

berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar

kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.

1.    Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a.    Editing

Page 17: Proposal Kebidanan

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa

kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.

b.    Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data

perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban

(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar

pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

c.    Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu

tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini

dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.

2.    Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan

menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :

P = x 100%

Keterangan :

P : Presentase yang di cari

F : Frekuensi atau variabel yang di teliti

n : Jumlah sampel

F.  Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS

INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah

Page 18: Proposal Kebidanan

Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah melekukan

penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1.    Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di

teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang

mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan

usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti

maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2.  Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak

mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.

3.  Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

KUESIONER PENELTIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT

KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

Page 19: Proposal Kebidanan

1.  Identitas Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

I.    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.

A.   Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?

a.    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan

b.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan

c.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan

2.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan

b.    Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan

c.    Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

3.    Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?

a.    Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi

b.    Kontrasepsi estrogen

c.    Kontrasepsi Pil KB

d.    Tidak tahu

Page 20: Proposal Kebidanan

4.    Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Mencegah haid

b.    Mencegah ovulasi ( pembuahan )

c.    Meningkatkan kesuburan

d.    Tidak tahu

B.   Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik

1.    Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /

a.    Menjaga kesehatan anak

b.    Meningkatkan kesuburan

c.    Mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

2.    Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?

a.    Pencegahan kehamilan jangka panjang

b.    Pencegah kehamilan jangka pendek

c.    Pencegah terjadinya haid

d.    Tidak tahu

3.    Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Sering ditemukan pusing

b.    Sering ditemukan gangguan haid

c.    Terjadi gangguan pola tidur

d.    Tidak tahu

4.    Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Setiap saat selama siklus haid

Page 21: Proposal Kebidanan

b.    Selama masa kehamilan

c.    Saat usia memasuki masa subur

d.    Tidak tahu

C.   Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?

a.    Hamil atau di duga hamil

b.    Melahirkan

c.    Tidaak tahu

2.    Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

3.    Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

4.    Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

Page 22: Proposal Kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi

Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi

Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo

Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 30 Januari 2013.

Page 23: Proposal Kebidanan

Http ://www. posyandu.org/pngertian-kb.html, diakses tanggal 30 Januari 2013.