Post on 12-Jan-2016
description
SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Interaksi Makhluk Hidup
Yang dibimbing oleh Bapak Istamar Syamsuri
Oleh :
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN IPA
Februari, 2014
Nama : Gilda Ayu Ross Pitaloka
NIM : 120351410912
Prodi/Off : Pendidikan IPA / A
A. Masalah Kependudukan
Pada akhir tahun 2000 penduduk dunia mengalami pertambahan yang cukup
besar. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan
1,49 persen per tahun. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini mengakibatkan
masalah – masalah kependudukan bermunculan.
a. Teori – teori Tentang Alasan Pertambahan Penduduk Merupakan Masalah
1. Teori Kependudukan yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus.
Thomas Robert Malthus dalam bukunya Three Essays, on
Population pada tahun 1964 berpendirian bahwa sebab utama timbulnya
kemisikian dan tingkat hidup yang rendah, bukan semata karena organisasi
kemasyarakatan, akan tetapi juga oleh ketidak selarasan antara jumlah
penduduk dan sandang pangan yang tersedia.
Pendapat itu dibuat berdasarkan dua alasan utama, yaitu :
Maanusia selalu memerlukan sandang pangan untuk hidupnya.
Nafsu seksual antara dua jenis kelamin akan selalu ada dan tidak akan
berubah sifatnya.
Kemampuan penduduk untuk bertambah adalah lebih besar dari pada
kesanggupan bumi untuk menghasilkan sandang pangan.
2. Teori Fisiologi atau Alam
Teori ini menentang pendapat Malthus yang menganggap daya
reproduksi manusia merupakan sesuatu yang tidak akan mengalami
perubahan. Tokoh teori fisiologis adalah Sadler, Doubleday, Spencer,
Carrey, Pearl dan Gini. Sadler mengemukakan adanya hubungan
kebalikan antara daya reproduksi manusia dengan jumlah penduduk.
Doubleday mengumukakan bahwa kenaikan kemakmuran akan
mengakibatkan turunnya daya reproduksi manusia. Dan bahaya kelaparan
atau bahaya kekurangan makanan yang mengancam banyaknya kematian
akan menimbulkan reaksi manusia untuk bereproduksi lebih besar.
Spencer mengemukakan bahwa semakin maju manusia
mengembangkan dirinya semakin banyak energi yang diperlukan untuk
kemajuan itu dan semakin berkurang energi yang tersedia bagi daya
reproduksinya. ( Maftuchah Yusuf. 1985. 6 – 8 )
b. Penyebab Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang begitu cepat disebabkan oleh angka
kelahiran yang tinggi dan menurunnya angka kematian secara drastis.
Diseluruh dunia usaha penurunan angka kematian lebih berhasil daripada
usaha penurunan angka kematian lebih berhasil daripada usaha penurunan
angka kelahiran. Pertambahan penduduk yang disebabkan oleh jumlah
kelahiran dikurangi jumlah kematian disebut pertambahan penduduk alami.
Pertambahan penduduk pada suatu tempat atau negara dapat disebabkan
oleh perpindahan penduduk.
c. Akibat Pertumbuhan Penduduk
Pengaruh pertumbuhan penduduk dapat dirasakan dalam berbagai
bidang. Pengaruh langsung dari pertumbuhan penduduk terhadap sumber
daya alam dapat dirasakan langsung dari kehidupan nyata pada masyarakat.
Terjadinya banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau
sebagai akibat dari penebangan hutan yang berlebihan.
Pencemaran air, udara, tanah yang secara langsung menurunkan
kualitas sumber daya alam sebagai akibat dari industri dan penggunaan
teknologi. Eksploitasi sumber daya mineral dan minyak bumi di laut lepas
menyebabkan kerusakan sumber daya hayati yang ada di lautan. Semakin
berkurangnya tanah pertanian disebabkan penggunaan tanah untuk
pemukiman dan pembangunan industri. Bertambahnya tanah – tanah kritis
yang tidak produktif setiap tahunnya sebagai akibat gundulnya sumber daya
hutan . Dan masih banyak lagi kasus – kasus serupa, yang kesemuanya ini
tidak bisa lepas dari akibat pertambahan penduduk.
B. Pertumbuhan Penduduk dan Sumber Daya Alam
a. Hubungan Timbal Balik Antara Sumber Daya Alam dan Manusia
Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama
makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan lain – lain. Makhluk hidup yang
laian itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup secara netral atau pasif
terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka.
Manusia bersama – sama dengan makhluk hidup lainnya senantiasa
berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dengan
demikian secara garis besarnya maka lingkungan hidup tetbagi atas dua
komponen, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik.
1. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik atau disebut juga lingkungan fisik adalah
segala bentuk benda tak hidup dan keadaan fisik di sekitar kita.
Contonya : Mineral, tanah, air, cahaya, kelembaban udara dan
angin. Lingkungan abiotik ini menyediakan energi, bahan – bahan
dan ruang hidup bagi makhluk hidup yang berada di tempat itu.
2. Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan – tumbuhan (flora), hewan (fauna) dan manusia.
Keadaan komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang
mempunyai hubungan timbal balik yang erat. Kesatuan tersebut membentuk
suatu sistem ekologi yang dikenal juaga sebagai ekosistem. Pada suatu
ekosistem, lingkungan fisik menyediakan energi, bahan – bahan bagi
kelangsungan hidup untuk makhluk hidup. (Algiers Rachim.1988.14)
Banyaknya tumbuhan hijau atau pepohonan dapat menentukan kadar
oksigen atau karbondioksida di udara dan suhu pada suatu daerah. Energi
matahari yang merupakan gelombang cahaya, sebagai hasilnya akan
diperoleh karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat merupakan sumber
makanan, yang berarti pula sember energi dan bahan makanan bagi
makhluk hidup lain, selain tumbuhan hijau itu sendiri. Sehingga dengan
demikian dalam ekosistem tumbuhan hijau berperan sebagai produsen.
Selanjutnya, terjadi rantai makanan dalam ekosistem.
Didalam ekosistem terdapat semacam aliran bahan atau materi. Dan
bahan atau materi tersebut akan diubah menjadi bentuk energi oleh setiap
makhluk hidup yang mempergunakannya. Demikian dalam ekosistem
terdapat aliran materi dan energi yang terus berlangsung. Setiap komponen
baik abiotik maupun biotik terjalin dalam hubungan interrelasi. Setiap
kelompok makhluk hidup mempunyai peranan atau fungsi dan kedudukan
masing – masing sesuai dengan tugasnya sebagai produsen, konsumen atau
pengurai. Semuanya akan membentuk suatu keseimbangan alam.
Semua populasi yang ada pada suatu tempat kita sebut komunitas. Di
dalam komunitas tersebut setiap populasi mengadakan hubungan timbal
balik ( interaksi ). Hubungan interaksi di antara berbagai populasi ini dapat
beraneka ragam macamnya. Ada yang saling menguntungkan, ada pula
bersaing dan ada pula yang bersifat netral. Dengan adanya keanekaragaman
itulah maka jumlah salah satu populasi dapat naik atau turun. Suatu
lingkungan hidup dapat memenuhi syarat kehidupan bagi penghuninya,
bilamana lingkungan hidup dapat menyediakan bahan – bahan atau materi
dan adanya kondisi fisik yang sesuai bagi penghuninya. Karena itulah
keselarasan lingkungan atau keseimbangan alam perlu terjamin demi
terjadinya lingkungan hidup semua makhluk hidup termasuk umat manusia.
Manusia dengan segala akal dan budinya mempunyai tugas mulia untuk
menciptakan suatu keseimbangan alam dan lingkungannya.
b. Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem
Pertumbuhan penduduk dengan semua permasalahannya mempuyai
hubungan erat dengan sumber daya alam. Pertumbuhan penduduk dengan
cepat berpengaruh terhadap menurunnya kualitas dan kuantitas sumber
daya alam. Pengaruh tersebut sangat terasa pada sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui seperti sumber daya mineral, minyak bumi dan lain
– lain.
Hal ini akan membawa implikasi yang cukup berat bagi upaya
peningkatan kesejahteraan manusia, sebab pada saat jumlah penduduk
semakin bertambah, sumber daya alam semakin berkurang dalam kurun
waktu yang lebih cepat.
Ada dua masalah pokok yang mempengaruhi menurunnya sumber
daya alam dalam hubungannya dengan pertumbuhan penduduk. Pertama,
masalah yang disebabkan oleh kemelaratan dan kepadatan penduduk dan
kedua adalah kerusakan lingkungan sebagai akibat dari proses
pembangunan. Dengan demikian permasalahan tersebut merupakan
penjelmaan dari masalahnya sendiri dan sebagai akibat dari usaha
pemecahannya. Kondisi ini akan semakin rumit, karena ditunjang oleh
sikap manusia itu sendiri yang melihat alam dan sumber – sumbernya
sebagai objek untuk dieksploitai demi pemuasan kebutuhan hidupnya.
Masih banyak penduduk yang belum menempatkan alam sebagai teman,
dalam suatu ekosistem yang serasi, selaras dan seimbang.
C. Upaya Penyeimbangan Sumber Daya Manusia dengan Sumber Daya Alam
Penggunaan dan pengembangan sumber daya alam dipengaruhi oleh
pertumbuhan penduduk dan penggunaan teknologi. Pertumbuhan penduduk
menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup manusia baik secara
kualitatif maupun secara kuatitatif. Meningkatnya kebutuhan hidup
tersebut, berarti meningkat pula usaha manusia dalam mengeksploitasi
sumebra daya alam. Di lain pihak pengaruh negatif dari pembangunan
melalui penggunaan teknologi maju, menyebabkan rusaknya lingkungan
sehingga langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap
sumber daya alam.
Kerusakan lingkungan hidup seperti populasi yang disebabkan oleh
industri di kota – kota besar, menambah ausnya sumber daya alam yang
diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Ini berarti bukanlah
kesejahteraan manusia yang tercapai tetapi justru sebaliknya yakni
kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan beberapa upaya
untuk mencapai keseimbangan antara manusia dengan sumber daya alam.
Upaya – upaya tersebut meliputi :
a.Pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam
pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan dan pengembangan lingkungan.
b. Kebijaksanaan dalam menggunakan sumber daya alam.
c. Kebijaksaan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
d. Sikap dan perilaku manusia yang menjaga lingkungan hidupnya.
e. Pengendalian jumlah penduduk dengan menurunkan tingkat kelahiran.
f. Persebaran dan kepadatan penduduk diatasi dengan :
Program transmigrasi.
Pembangunan lebih intensif di daerah – daerah terpencil.
g. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Upaya peningkatan sumber daya manusia bertujuan agar manusia
memiliki kemampuan mengolah sumber daya alam secara bijaksana harus
dilakukan secara intensif. Untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk
diatas perlulah dikembangkan sumber daya manusia (SDM) pengelola
lingkungan yang handal. Syarat utama untuk kehandalan itu adalah bahwa
SDM itu sadar lingkungan yang berpandangan holistis, sdara hukum dan
mempunyai komitmen terhadap lingkungan. Tanpa ini, penguasaan
teknologi lingkungan yang paling canggih pun tidak akan banyak gunanya.
Bahkan dengan berkembangnya teknologi, kesadaran lingkungan haruslah
semakin tinggi. ( Otto Soemarwoto.2008.86 )
Karena lingkungan berkaitan erat dengan kebudayaan, pengembangan
SDM itu tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Dengan kata lain
pengembangan SDM yang handal itu harus dibudayakan.
Masyarakat merupakan pengelola lingkungan sehingga masing –
masing manusia adalah pengelola lingkungan. Hal ini tidaklah banyak yang
menyadarinya, jika dapat menyadarkan masyarakat bahwa masyarakat
mempunyai kewajiban untuk mengelola lingkungannya dengan baik, maka
akan mencapai kemajuan yang besar dalam pengelolaan lingkungan.
Karena itu prioritas pengembangan SDM seyogyanya diberikan kepada
masyarakat umum. Masyarakat adalah pemasok SDM untuk guru serta
pengelola lingkungan profesional di kalangan pemerintah, industri dan biro
– biro konsultan. Karena itu apabila sikap ramah terhadap lingkungan hidup
dapat membudaya dalam masyarakat, budaya ini akan terbawa ke kalangan
pendidikan, pemerintah, industri dan biro – biro konsultan. Dengan
demikian kebijakan lingkungan yang digariskan oleh pemerintah juga akan
dijiwai oleh kebudayaan lingkungan tersebut.
Upaya peningkatan sumber daya manusia juga harus ditinjau dari
beberapa segi, yaitu :
Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
Pembangunan fasilitas kesehatan seperti pusat
kesehatan masyarakat dan rumah sakit umum.
Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan
merata di semua daerah.
Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan pasar tenaga kerja.
Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen)
di lembaga pendidikan milik pemerintah.
Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan
pencari kerja.
Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang
IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah.
Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan :
Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh
dan berkembang-nya usaha/investasi.
Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan
perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap
tenaga kerja.
Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha.
Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan,
telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
h. Serta upaya – upaya lain yang sifatnya meningkatkan produksi tanpa
mengganggu keselarasan lingkungan.
Usaha dan kebijaksanaan di atas pada hakikatnya menekankan pada
faktor manusianya. Manusianya lah yang menentukan masa depannya.
Manusia pula yang harus memilih tindakannya untuk dapat mencapai
kesejahteraannya. Pilihan hidup tersebut terletak di antara dua kutub yakni
hidup sejahtera atau hidup sengsara. Konsekuensi dari pilihan tersebut tidak
lain adalah keputusan manusia dalam menggunakan sumber daya alam
secara bijaksana.
Daftar Rujukan
1. Soemarwoto, Otto.2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan .
Jakarta : Djambatan.
2. Rachim, Algiers.1988. Lingkungan Hidup, Sumber Alam dan Kependudukan
.Jakarta : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
3. Yusuf, Maftuchah.1985. Pengaruh Timbal Balik Antara Kependudukan
dengan Berbagai Aspek Kehidupan Manusia . Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana IKIP
Jakarta.