Slide Hidrokel 2 (2)

Post on 30-Nov-2015

118 views 28 download

Transcript of Slide Hidrokel 2 (2)

MANAJEMEN KASUS BEDAHHIDROKEL TESTIS

DISUSUN OLEH : VIENNY WIDHYANTI ROSARYA

 IDENTITAS PASIEN

Nama : Bp. KUsia : 49 tahunAlamat : DipolirejoAgama : IslamPekerjaan : SwastaNo RM : 226257Masuk RSCM : Kamis, 25 September

2012 pukul 09.00 WIB

ANAMNESISKeluhan utama

Skrotum membesarRiwayat penyakit sekarangOs mengeluh skrotumnya mulai membesar sejak tahun 2006

lalu. Skrotum membesar dan terasa kencang jika mengangkat beban berat tapi kemudian mengecil pada saat tiduran atau bangun tidur. Skrotum tidak terasa nyeri. Panas badan tidak ada, mual dan muntah tidak ada, trauma tidak ada. BAK lancar sehari 3x. BAB lancar sehari 1x.

Riwayat angkat beban berat ± 10 tahun. Os bekerja sebagai kuli bangunan, pedagang keliling peralatan rumah tangga.

Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit serupa disangkalRiwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit serupa disangkal.

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 September 2012 Keadaan umum : Baik, kompos mentis Vital sign : TD : 170/100 mmHg Nadi : 82x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 36.3 ºC Kepala : normocephal Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor +/+, refleks cahaya +/+ Hidung : dalam batas normal Mulut : bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-) Telinga : dalam batas normal Tenggorok : dalam batas normal Leher : simetris, limfonodi tidak teraba Thoraks : simetris, retraksi (-), suara paru vesikuler

normal, ronki (-), wheezing (-), suara jantung S1/S2

reguler, bising (-) Abdomen : datar, supel, peristaltik (+), nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak terabaEkstrimitas : akral hangat, oedem (-), sianosis (-)

 

Status LokalisRegio Skrotum :

Terlihat pembesaran skrotum, kulit tak tampak merah, teraba seperti cairan (fluktuasi positif), tidak teraba benjolan, tidak teraba vena-vena yang membesar, tidak nyeri. Skrotum mengecil saat posisi tidur, dan membesar pada posisi berdiri. Tidak terdapat bising usus di regio skrotum.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan thorax : Dalam batas normalPemeriksaan EKG : Sinus Rhytem (normal)

 

HGB : 14,0 g/dl HCT : 48% WBC : 9,09 x 103/ul RBC : 9,93 x 106/ulPLT : 251 x 103/ulHitung Jenis LeukositNeutrofil : 60,9 %Limfosit : 31,7 %Monosit : 2,0 %Eosinofil : 5,4 % (H)Basofil : 0 %

MCV : 86,0 flMCH : 28,4 pgMCHC : 33,0 g/dlGDS : 89 mg/dlAs. Urat : 6,5 mg/dlUreum : 11.9 mg/dl (L)Kraetinin : 0,69 mg/dl (L)CT : 3’30”BT : 2’Gol. Darah : BHbsAg : negatif

Resume Pasien laki-laki, 49 tahun mengeluh skrotumnya mulai membesar sejak tahun 2006 lalu . OS juga mengeluh skrotum membesar yang dapat hilang timbul. Skrotum tampak membesar saat berdiri dan mengecil saat posisi tidur. Benjolan tidak terasa nyeri. Benjolan pernah diraba sendiri terasa kenyal. Riwayat angkat beban berat ± 10 tahun. Os bekerja sebagai kuli bangunan, pedagang keliling peralatan rumah tangga.

Hasil Pemeriksaan fisik : Regio Skrotum : Terlihat pembesaran skrotum, kulit tak tampak merah, teraba

seperti cairan (fluktuasi positif), tidak teraba benjolan, tidak teraba vena-vena yang membesar, tidak nyeri. Skrotum tampak mengecil saat posisi tidur, dan membesar pada posisi berdiri. Tidak terdapat bising usus.

Diagnosis kerja-Hidrokel-Hipertensi stage II  Diagnosis banding-Hernia Inguinal Lateralis Sinistra (HILS)-Tumor testis

 

Terapi Operasi : Ligasi (Hidrokelektomi)

Terapi Post Operasi : Infus RL 30 tpm Sharox (sefuroksim) 750 mg Injeksi Gentamicyn 2 x 80 g Injeksi kalnex 2 x 500 mg Injeksi ketorolac 2 x 30 mg Injeksi ranitidin 2 x 50 mg  

Prognosis Bonam (baik)

Follow up

HIDROKEL

Hidrokel hidro = air, kel = pembengkakan (di rongga)

Hidrokel pengumpulan cairan peritoneum di dalam skrotum

Hidrokel penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis

ANATOMI TESTIS

Organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Fungsi testis adalah menghasilkan sperma dan

membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis.

Otot kremaster, yg berada disekitar testis

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :

Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta

Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri

epigastrika.

Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis

KLASIFIKASI HIDROKEL

Berdasarkan kapan terjadinya Hidrokel primer kegagalan penutupan prosesus

vaginalis Hidrokel sekunder (didapat) radang atau infeksi,

tumor, trauma

Menurut letak kantong hidrokel pada testis Hidrokel testis non communican Hidrokel testis communican Hidrokel funiculus

ETIOLOGI

Pada bayi belum sempurna penutupan prosesus vaginalis Belum sempurna sistem limfa dlm melakukan

reabsorbsi cairan hidrokel

Pada orang dewasa Idiopatik (primer) Sekunder radang atau infeksi, tumor, trauma.

PATOFISIOLOGI

Prosesus vaginalis tidak tertutup sempurna adanya cairan abdomen yang masuk ke dalam skrotum

Pada dewasa

Keterangan Gambar : Perkembangan skrotum pada embrio. Diagram skrotum janin pada sekitar 12 minggu usia kehamilan menunjukkan prosesus vaginalis menonjol melalui

lapisan dinding perut.

MANIFESTASI KLINIS

Pasien mengeluh adanya benjolan dikantong sktotum yang tidak nyeri.

Bila timbunan cairan sedikit, maka testis terlihat seakan-akan sedikit membesar dan teraba lunak. Bila timbunan cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak tegang.

DIAGNOSIS

Anamnesis benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri benjolan yang berat dan besar di daerah skortum Riwayat trauma, infeksi, tumor. Benjolan berubah atau tidak

Bila berubah hidrokel communican Tidak berubah hidrokel non communican & funikulus

Pemeriksaan fisik Inspeksi :skrotum terlihat membesar Palpasi : teraba massa cairan, fluktuasi positif Auskultasi : tidak ada bising usus Pemriksaan transluminasi : positif

Pemeriksaan penunjang USG membantu melihat adanya hernia, kumpulan

cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor

DIAGNOSIS BANDING

1. Varikokel

2. TORSI TESTIS

3. Spermatokel

4. Hernia inguinal lateralis

5. Tumor testis

PENATALAKSANAAN

Hidrokel pada bayi ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup.

Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) disertai pemberian antibiotik Resiko terjadi infeksi dan hidrokel berulang

Ligasi (Hidrokelektomi)

High Ligation

Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :

Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah

Indikasi kosmetik Hidrokel yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu

pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal).

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Basuki B., Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, 2008 : 140-145, 186

Rhoads et all., Surgical Principal and Practise, Lippincott Turtle, 2006

Mantu, F.N., Hidrokel, Bedah Anak, Jakarta, EGC, 1993 : 33-35

Smith, Donald R., General Urology, 7th edition, Maruten Asian Edition, 1969.

Sjamsuhidajat R. dan Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, Jakarta, EGC, 1997