Referat Hidrokel sudah jadi

30
REFERAT HIDROKEL Di susun oleh : Ari Lestari Dwi Arimbi J50090097 Annisa Chibi J5000900 Pembimbing : dr. Hardiyanto, Sp.Rad

description

radiologi

Transcript of Referat Hidrokel sudah jadi

Page 1: Referat Hidrokel sudah jadi

REFERAT

HIDROKEL

Di susun oleh :

Ari Lestari Dwi Arimbi J50090097

Annisa Chibi J5000900

Pembimbing :

dr. Hardiyanto, Sp.Rad

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Agustus 2014

Page 2: Referat Hidrokel sudah jadi

BAB I

PENDAHULUAN

Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis,

yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebabnya karena

gangguan dalam pembentukan alat genitalia eksternal, yaitu kegagalan penutupan

saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum

mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum

sehingga skrotum membengkak.

Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang

sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang

membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel

dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu , testis turun

dari rongga perut bayi kedalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang

mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang

dewasa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. Radang

yang terjadi bisa berupa epididimitis (radang epididimis) atau orchitis (radang testis).

Tunika vaginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak teraba, kecuali bila

mengandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersifat diafan (tembus cahaya)

pada transiluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus

dicari di sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis sehingga tunika

vaginalis berada di sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis

terdorong ke dorsal oleh ruang tunika vaginalis yang membesar. Hidrokel testis

mungkin kecil atau mungkin besar sekali.

Hidrokel bisa disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang atau tumor

testis. Pada operasi, sebagian besar dinding dikeluarkan. Kadang ditemukan hidrokel

terbatas di funikulus spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di dalam

funikulus; benjolan tersebut jelas terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi.

Jarang sekali ditemukan benjolan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan

tekanan, sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial. Bila

demikian, terdapat tunika vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan

rongga perut dan berisi cairan rongga perut. Hernia inguinalis lateralis atau indirek

yang mengandung sedikit cairan rongga perut ini kadang diberikan nama salah

hidrokel komunikans. Karena hubungan dengan rongga perut terlalu sempit sekali.

1

Page 3: Referat Hidrokel sudah jadi

Kelainan ini memberi kesan hidrokel funikulus; “kantong” hernia ini tidak dapat

dimasuki usus atau omentum.

2

Page 4: Referat Hidrokel sudah jadi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Testis

Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada

orang dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua

buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar

tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan

parietalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis

memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk

mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil. 

Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap

lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Didalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel

spermatogenia dan sel Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel

Leyding. Sel-sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi sel

spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal sperma,

sedangkan sel-sel Leyding atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam

menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli

seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi diepididimis

setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari

epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu

setelah dicampur dengan cairan-caidari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis,

serta cairan prostat menbentuk cairan semen.

Vaskularisasi 

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu : 

1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta 

2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior 

3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika. 

Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus

Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal

sebagai varikokel. 

3

Page 5: Referat Hidrokel sudah jadi

Gambar 1. Anatomi normal testis

HIDROCELE

Definisi

Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara

lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang

berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara

produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.

Epidemiologi

Di USA, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000 kelahiran hidup dan

lebih sering terjadi pada bayi premature. Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan

hanya 10% yang terjadi secara bilateral.

Insidensi PPPVP menurun seiring dengan bertambahnya umur. Pada neonates,

80%-94% memiliki PPPVP. Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature dengan

berat badan lahir kurang dari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm.

4

Page 6: Referat Hidrokel sudah jadi

Etiologi

Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum

sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum

ke prosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum

dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.

Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan

sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis

atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi

cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau

trauma pada testis/epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan

yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam

funikulus spermatikus.

Hidrokel dapat diklasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu:

1. Hidrokel_primer

Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan prosesus

vaginalis. Prosesus vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum embrionik

yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel

jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendirinya rongga ini akan

menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi.

2. Hidrokel_sekunder

Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam

suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe.

Dapat disebabkan oleh kelainan testis atau epididimis. Keadaan ini dapat

karena radang atau karena suatu proses neoplastik. Radang lapisan mesotel

dan tunika vaginalis menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang

tidak dapat dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam

lapisan luar tunika.

Berdasarkan kejadian:

1. Hidrokel akut

Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan nyeri. Cairan

berrwarna kemerahan mengandung protein, fibrin, eritrosit dan sel polimorf.

5

Page 7: Referat Hidrokel sudah jadi

2. Hidrokel kronis

Hidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika secara perlahan dan

walaupun akan menjadi besar dan memberikan rasa berat, jarang

menyebabkan nyeri.

Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa

macam hidrokel, yaitu

1. Hidrokel testis.

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat

diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang

hari.

2. Hidrokel funikulus.

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari

testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong

hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

3. Hidrokel Komunikan 

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum

sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis

kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak

menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat

dimasukkan kedalam rongga abdomen 

Patofisiologi

Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun

ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya

rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara

tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan

yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Hidrokel cord terjadi ketika processus

vaginalis terobliterasi di atas testis sehingga tetap terdapat hubungan dengan

peritoneum, dan processus vaginalis mungkin tetap terbuka sejauh batas atas scrotum.

Area seperti kantung di dalam canalis inguinalis terisi dengan cairan. Cairan tersebut

tidak masuk ke dalam scrotum.

6

Page 8: Referat Hidrokel sudah jadi

Cairan yanng seharusnya merupakan keseimbangan antara produksi dan

reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini, telah

terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan terjadilah penimbunan

di tunika vaginalis tersebut. Akibat dari tekanan yang terus-menerus, mengakibatkan

Obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi

testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh darah yang ada di daerah sekitar

testis tersebut.

Selama perkembangan janin, testis terletak di sebelah bawah ginjal, di dalam

rongga peritoneal. Ketika testis turun melalui canalis inguinalis ke dalam scrotum,

testis diikuti dengan ekstensi peritoneum dengan bentuk seperti kantung, yang dikenal

sebagai processus vaginalis. Setelah testis turun, procesus vaginalis akan terobliterasi

dan menjadi fibrous cord tanpa lumen. Ujung distal dari procesus vaginalis menetap

sebagai tunika yang melapisi testis, yang dikenal sebagai tunika vaginalis.

Normalnya, region inguinal dan scrotum tidak saling berhubungan dengan abdomen.

Organ viscera intraabdominal maupun cairan peritonel seharusnya tidak dapat masuk

ke dalam scrotum ataupun canalis inguinalis. Bila procesus vaginalis tidak tertutup,

dikenal sebagai persistent patent processus vaginalis peritonei (PPPVP).

Gambar 2. Patogenesis Hidrokel

7

Page 9: Referat Hidrokel sudah jadi

Bila PPPVP berdiameter kecil dan hanya dapat dilalui oleh cairan, dinamakan

sebagai hidrokel komunikan. Bila PPPVP berdiameter besar dan dapat dilalui oleh

usus, omentum, atau organ viscera abdomen lainnya, dinamakan sebagai hernia.

Banyak teori yang membahas tentang kegagalan penutupan processus vaginalis. Otot

polos telah diidentifikasi terdapat pada jaringan PPPVP, dan tidak terdapat pada

peritoneum normal. Jumlah otot polos yang ada mungkin berhubungan dengan tingkat

patensi processus vaginalis. Sebagai contoh, jumlah otot polos yang lebih besar

terdapat pada kantung hernia dibandingkan dengan PPPVP dari hidrokel. Penelitian

terus berlanjut untuk menentukan peranan otot polos pada pathogenesis ini.

Mekanisme terjadinya PPPVP juga berhubungan dengan adanya peningkatan

tekanan intraabdominal. Keadaan apapun yang menyebabkan terjadinya peningkatan

tekanan intraabdominal dapat menghambat atau menunda proses penutupan processus

vaginalis. Keadaan tersebut antara lain batuk kronis (seperti pada TB paru), keadaan

yang membuat bayi sering mengedan (seperti feses keras), dan tumor intraabdomen.

Keadaan tersebut di atas menyebabkan peningkatan risiko terjadinya PPPVP yang

dapat berakibat sebagai hidrokel maupun hernia.

Gambar 3. Jenis-jenis Hidrokel

Gambaran Klinis

Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada

pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi

kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi.

8

Page 10: Referat Hidrokel sudah jadi

Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang

sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan

ultrasonografi. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis

dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu (1) hidrokel testis, (2) hidrokel funikulus,

dan (3) hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan

metode operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel.

Gambar 4. Hidrokel komunikans (pada anak)

Gambar 5. Hidrokel non-komunikans (pada dewasa)

Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga

testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah

sepanjang hari.

9

Page 11: Referat Hidrokel sudah jadi

Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di

sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar

kantong hidrokel. Pada anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan

rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada

anamnesis, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah besar

pada saat anak menangis. Pada palpasi, kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat

dimasukkan ke dalam rongga abdomen.

Pemeriksaan Fisik

Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri. Jika pada posisi

berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat

resolusi pada tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan hidrokel

komunikan atau hernia.

Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk meningkatkan

tekanan intaabdominal. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan dengan

menyuruh pasien meniup balon, atau batuk. Pada bayi, dapat dilakukan dengan

memberikan tekanan pada abdomen (palpasi dalam) atau dengan menahan kedua

tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak sehingga akan

menimbulkan tonjolan.

Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan cairan dalam tunika

vaginalis mengarah pada hidrokel. Namun, tes ini tidak sepenuhnya menyingkirkan

hernia.

Gambar 6. Tes Transiluminasi

10

Page 12: Referat Hidrokel sudah jadi

Pemeriksaan penunjang

1. Transiluminasi

Merupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan

massa skrotum..Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber cahaya

diletakkan pada sisi pembesaran skrotum . Struktur vaskuler, tumor, darah,

hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai

bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti

hidrokel .

2. Ultrasonografi

Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan

membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal

(varikokel) dan kemungkinan adanya tumor.

Encysted Hydrocele Large Hydrocele

11

Page 13: Referat Hidrokel sudah jadi

Right Hydrocele orchitis with secundary hydrocele

Diferential Diagnosis

Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama

dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis

banding hidrokel adalah : 

Hernia scrotalis:

Hidrokel dan hernia inguinalis bermanifestasi klinis sebagai benjolan pada daerah

testis dengan perbedaan utama berupa benjolan pada hernia bersifat hilang timbul,

sedangkan pada hidrokel, benjolan dapat berkurang tapi lama. Dengan melakukan tes

transiluminasi, hidrokel memberikan hasil tes yang positif sedangkan pada hernia

inguinalis hasil tes negatif. Pentingnya membedakan kedua kasus tersebut sehubungan

dengan penanganan yang dilakukan untuk kemudian mengurangi komplikasi yang

dapat terjadi.

Varikokel

Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah

balik vena spermatika interna. 

Gambaran klinis : 

Anamnesa : 

1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun

menikah. 

2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri. 

3. Terasa berat pada testis 

Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava) 

Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung,

yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis.

Pada posisi berbaring, benjolan akan menghilang, sedangkan pada hidrokel tidak

hilang, hanya dapat berkurang tetapi butuh waktu yang lama.

Torsi Testis

Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan

vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah

12

Page 14: Referat Hidrokel sudah jadi

daripada testis. 

Gambaran klinis : 

Anamnesa :

1. Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum. 

2. sakit perut hebat, kadang mual dan muntah. 

3. nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal. 

Pemeriksaan Fisik : 

1. Inspeksi 

testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus

terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal

jika dibandingkan testis sisi yang sehat. 

2. Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus

Pemeriksaan fisik yang paling sensitive pada torsio testis adalah hilangnya reflex

kremaster. Refleks kremaster dilakukan dengan menggores atau mencubit paha

bagian medial, menyebabkan kontraksi musculus cremaster yang akan

mengangkat testis. Refleks kremaster dikatakan positif bila testis bergerak ke arah

atas minimal 0.5 cm.

Pada torsio appendix testis, teraba adanya nodul keras berdiameter 2-3 mm di

ujung atas testis, dapat tampak berwarna kebiruan, yang dikenal dengan “blue dot

sign”.

Prehn’s sign negative mengindikasikan nyeri tidak berkurang dengan

pengangkatan testis dapat menunjukkan adanya torsio testis, merupakan operasi

CITO dan harus dikoreksi dalam 6 jam.

Hematocele

Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh

trauma. 

Gambaran klinik : benjolan pada testis 

Pemeriksaan Fisik : 

- Masa kistik 

-Transiluminasi (-) 

13

Page 15: Referat Hidrokel sudah jadi

Tumor testis

Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun. 

Gambaran klinis : 

Anamnesa : 

keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri. 

Terasa berat pada kantong skrotum 

Pemeriksaan Fisik : 

Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi. 

Terapi

Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun

dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri;

tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk

dilakukan koreksi. Mayoritas hidrokel pada neonates akan hilang karena penutupan

spontan dari PPPVP awal setelah kelahiran. Cairan dalam hidrokel biasanya akan

direabsorpsi sebelum bayi berumur 1 tahun. Berdasarkan fakta tersebut, observasi

umumnya dilakukan pada hidrokel pada bayi.

Indikasi operasi perbaikan hidrokel :

o Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun

o Rasa tidak nyaman terus-menerus akibat hidrokel permagna

o Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pembuluh darah

o Adanya infeksi sekunder (sangat jarang)

Gambar 7. Hidrokel testis

14

Page 16: Referat Hidrokel sudah jadi

Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini

disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus

melakukan herniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal

dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman

atau plikasi kantong hidrokel sesuai cara Lord. Plikasi kantong hernia (Lord’s

procedure) digunakan untuk hidrokel ukuran kecil sampai medium. Tehnik ini

mengurangi resiko terjadiya hematoma. Eversi dan penjahitan kantong hidrokel

dibelakang testis (Jaboulay procedure) dihubungkan dengan pengurangan kejadian

rekurensi, tetapi tidak mengurangi resiko terjadinya hematom. Pada hidrokel

funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.

Penatalaksanaan Post Operasi Hidrokel

Penyembuhan post-operasi hidrokel biasanya cepat.

Terapi yang diberikan antara lain :

Analgetik

Bayi – Ibuprofen 10mg/kg setiap 6-8 jam; paracetamol 15 mg/kg setiap 6-8

jam; hindari penggunaan narkotika pada bayi karena adanya risiko apneu

Anak yang lebih besar – Paracetamol dengan kodein (1mg/kg kodein) setiap

6-8 jam

Sekitar 2 minggu setelah operasi, posisi mengangkang (naik sepeda) harus

dihindari untuk mencegah perpindahan testis yang mobile keluar dari scrotum,

dimana dapat terjebak oleh jaringan ikat dan mengakibatkan cryptorchidism

sekunder.

Pada anak dengan usia sekolah, aktivitas olahraga harus dibatasi selama 4-6

minggu.

Karena kebanyakan operasi hidrokel dilakuakn pada dasar pasien rawat jalan

(outpatient), pasien dapat kembali ke sekolah segera setelah tingkat kenyamanan

memungkinkan (biasanya 1-3 hari post-operasi).

Teknik Operasi Hidrokel (High Ligation)o Memeriksa anak untuk mengkonfirmasi adanya testis.

o Membuat incisi inguinal kecil

o Masuk ke canalis inguinalis dan diseksi PV, yang merupakan kantung hidrokel,

harus bebas dari vas deferens dan pembuluh darah.

15

Page 17: Referat Hidrokel sudah jadi

o Keluarkan isi kantung hidrokel (cairan) ke dalam abdomen

o Ligasi kantung pada atau di atas annulus inguinalis interna

o Inspeksi annulus inguinalis interna untuk memastikan seluruh isi kantung telah

dikeluarkan seluruhnya.

o Jahit lapisan fascia dan kulit..

16

Page 18: Referat Hidrokel sudah jadi

A. Incisi pada kuadran bawah abdomen sepanjang 2-4cm, ke arah

lateral dari titik tepat di atas spina pubic.

B. Fascia superfisialis telah diincisi. Musculus obliqus externus

terlihat.

C. Musculus obliqus externus telah diincisi, tampak kantung

hidrokel dan cord.

D. Fascia oblique externus dijepit, memperlihatkan musculus

cremaster dan fascia spermaticus interna melapisi kantung dan cord.

E. Kantung yang melalui canalis inguinalis dan annulus inguinalis

externa dipisahkan dari cord di bawahnya. Ujung distal telah dibuka sebagian.

Ujung proximal akan dilakukan high ligation pada leher kantung.

F. Ujung proximal kantung diangkat. Retroperitoneal fat pad yang

selalu ada dan merupakan indikasi titik untuk high ligation. Jahitan dilakukan

pada leher kantung. Setelah dijahit, jahitan kedua dilakukan pada distal dari

jahitan pertama untuk memastikan ligasi yang permanen.

G. Musculus oblique externus dijahit.

H. Menjahit jaringan subcuticular.

Komplikasi operasi

Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.

Penyulit

Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan

hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga

menimbulkan atrofi testis.

Prognosis

Dengan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang dari 1%.

17

Page 19: Referat Hidrokel sudah jadi

BAB III

KESIMPULAN

Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara

lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang

berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara

produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Hidrokel yang terjadi pada

bayi baru lahir dapat disebabkan karena : (1) belum sempurnanya penutupan prosesus

vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2)

belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi

cairan hidrokel.

Gambaran klinis pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang

tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum

dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya

transiluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal

kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan

pemeriksaan ultrasonografi.

Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi.

Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi,

kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi. Jika dibiarkan, hidrokel yang

cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan

pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.

18

Page 20: Referat Hidrokel sudah jadi

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Benson CD, Mustard WT. Pediatric Surgery. Volume 1. 1962. Year Book

Medical Publishers, Inc. USA. p. 580-582

2. Sjamsuhidajat R. dan Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, Jakarta,

EGC, 1997

3. James M Becker. Essentials of Surgery. Edisi 1. Saunders Elsevier.

Philadelphia. p 118-129

4. Gerard M Doherty. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Edisi 12.

McGraw-Hill Companies. New York. p 245-259  

5. Brunicardi FC et al. Schwartz’s principles of surgery. 8th edition. United States

America : McGraw Hill, 2005.826-42.

6. http://www.medindia.net/patients/patientinfo/hydrocele-adult-

surgery.htm#ixzz12zjIvvR5

7. http://emedicine.medscape.com/article/777386-print

8. http://emedicine.medscape.com/article/1015147-print

9. http://emedicine.medscape.com/article/438724-overview

19