Post on 07-Mar-2019
i
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG KABUPATEN MAGELANG
DENGAN METODE SIMPLE MULTI ATIBUTE RATING
TECHNIQUE (SMART)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Disusun Oleh :
Gregorius Hugo Himawan
125314050
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
DEVELOPMENT OF DECISION SUPPORT SYSTEM
FOR OPENING NEW MINING AREA IN MAGELANG USING
SMART METHOD
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain Sarjana Komputer Degree
in Informatics Engineering
Created By :
Gregorius Hugo Himawan
125314050
INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
(Pesakitan, Anti Pengaruh)
Karya ini saya persembahkan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa
Bapak Ibu Saya
Keluarga Besar Saya
Dan Semua Orang yang Sedang Bersusah Payah
Mengerjakan Tugas Akhir
Karena Menurut Saya:
TUGAS AKHIR ITU MENYENANGKAN!!!!
OSSSSSSSSS!!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam
kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Gregorius Hugo Himawan
Nim : 125314050
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang Dengan Metode Simple
Multi Atribute Rating Technique (SMART)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi
royalty kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta, 18 Desember 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berada di lereng Gunung
Merapi wilayah barat, keberadaanya ini menjadikan kabupaten Magelang
memiliki potensi di bidang pertambangan mineral berupa pasir dan batuan.
Banyaknya kerusuhan yang terjadi karena pembukaan tambang yang tidak sesuai
dengan ketentuan Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral membuat para calon
pembuka tambang ini kebingungan menentukan tempat yang memang sudah
sesuai dengan ketentuan dari dinas. Setiap calon pembuka tambang memiliki
pertimbangan sendiri dalam menentukan lokasi.
Tugas akhir ini dibuat untuk membantu memberikan rekomendasi kepada
calon pembuka tambang dalam menentukan lokasi yang akan dibuka dengan
pertimbangan jarak dari pemukiman,jarak dari jalan raya, luas, jenis tambang, dan
lokasi tambang.
Sistem Pendukung Pengambilan keputusan dibangun menggunakan PHP dan
MySQL. Pengguna dapat memilih kriteria untuk membandingkan setiap lokasi.
Metode yang digunakan untuk memberikan rekomendasi adalah Simple Multi
Atribute Rating Technique (SMART) berdasarkan kriteria-kriteria yang dipilih
oleh pengguna. Hasil akhir yang diperoleh adalah lokasi tambang yang
direkomendasikan berdasarkan urutan skor akhir lokasi tambang yang
dibandingkan.
Sistem diujikan dengan membandingkan perhitungan sistem dengan perhitingan
manual dan kepada 14 responden, sehingga didapatkan kesimpulan bahwa sistem
mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi tambang sesuai dengan
tujuan dibuatnnya sistem ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Magelang Regency is an area located in the west of Merapi Mountain slope. Its
location makes Magelang Regency have potential resources in the mineral mining,
sand and rocks for instances. Because there are many riots in the opening of a
mine which diverges from the rules of Department of Energy and Mineral
Resources, the candidates who want to open the mine become confused in
deciding the places which have fulfilled the department’s rules. Each of the
candidates of mine opener has their own consideration in deciding the location.
This study was done to help giving the recommendation for the candidates of
mine opener in deciding the mine location. The decision was made by considering
the distance from the residence, the distance from the highway, the size, the kind
of mining, and the mining location.
The Decision Making Support System was built using PHP and MySQL. The
users could choose the criteria to compare each location. The method which was
used to give the recommendation was Simple Multi Attribute Rating Technique
(SMART) based on the criteria chosen by the users. The final result was the
mining location which was recommended based on the order of final score of the
mining location which was being compared.
The system was tested by comparing the system calculation with the manual
calculation. It was also tested to 14 respondents. Therefore, it can be concluded
that the system is able to give the recommendation in choosing the mining
location which is linier with the purpose of creating this system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia berkat,
bimbingan, semangat roh kudus dalam menyelesaikan skripsi dengan judul
“Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang Dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
Technique (SMART)”
Penelitian ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya
bimbingan, doa, dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, bimbingan, semangat roh kudus,
rahmat pengampunan,serta rejeki dan segala petunjukNya.
2. Bapak Antonius Prabowo; Ibu Cecilia Sumiati, S.Pd; Mbak Maria
Yolanda, S.Farm, M.Sc; dan Mas Filipus Rio Tiktantyo, S.E atas doa dan
dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiari, S.Si, M.Kom selaku ketua program studi
Teknik Informatika beserta jajaran dosen dan karyawan.
4. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom selaku dosen pembimbing yang
telah sabar dan penuh dedikasi serta bijaksana dalam membimbing dan
memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Ali Mustopa, M.Kom yang telah memberikan bimbingan,
pengajaran, dan bersedia memberi ilmunya dalam pengerjaan tugas akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ini, serta dengan sabar memberikan pelajaran dalam pembuatan program
tugas akhir ini.
6. Bapak Iwan Binanto, M.Cs selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberi semangat dan pengarahan di setiap KRS dari awal sampai
akhir.
7. Seluruh jajaran Dosen dan Karyawan Jurusan Teknik Informatika yang
sudah membantu dan mengiringi saya dalam belajar di Teknik Informatika
USD.
8. Gisella Gisa Maya Saputri, S.Pd beserta keluarga atas semangat yang tak
pernah padam, pendampingan dan semua hal yang sulit untuk
diungkapkan atas dasar kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Sukses
selalu!
9. Mbah Robertus Martono dan Mbah M.M. Wuryan yang sudah berbahagia
di dalam kerajaan Tuhan beserta keluarga besar yang selalu mendukung.
10. Mbah Ribut Sunaryo (alm), Mak’e Suratinah yang selalu mendoakan, Pak
Yok, Pak Met, Pak Pri, Pak Mud, dan Bu Dosen Yuniarti, M.Eng atas doa
dan dukungannya.
11. Mami Ersi dan Adik Yudha Pranggodo atas dukungan dan doa.
12. Rekan-rekan Teknik Informatika angkatan 2012 Kelas A, Kelas B, Kelas
C dan Kelas D, baik itu dari cluster Komputasi, Basis Data, dan Jaringan
Komputer.
13. Rekan-rekan yang selalu berbahagia walau dirundung duka skripsi, “Ikatan
Teknik Informatika Liberal”: Cahyo “Slamet” Wicaksono, Anjar Nugraha,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Daniel “Tamil” Risamasu, Alvin “Luwak” Christanto, Yosua Gultom,
Rekiyan Seto, Wisnu Wardana, Thomas Wiga, Fx. Dwi Kurniawan,
Agustinus Nyoman Mariadi, Christian Bayu “Kiting”, Laurensius Haris,
Nicolaus Dhesa, Pius Juan, Henrycus Bagus, Romualdus Vanadio,
Alexander Purbo, Yustinus Adrian Nada, “Pace” Dian Tobias, “Pace” Ari
Manibuy, Stephanus Wijaya Nata Kusuma, Laurensia Eva, Elizabeth
Febrina, Octaviani, dan Kevinda Mahatma atas keramaian dan kegaduhan
di setiap pertemuannya.
14. Rekan-rekan pejuang skripsi yang bersarang di laboratorium Tugas Akhir
yang kita berhalakan: Dionisius Wisnu selaku Ketua Ruangan, Mikael
Fajar, Pak Dosen Pradit, Agustinus Agri, Vian Juanito, Engelbertus Vione,
Kresentia Nita, Vina, Novi, Tripina Putri dan semua yang sering keluar
masuk ruangan untuk sekedar menonton Youtube atau meminta kopi.
15. Christoper Yanuardi yang mendukung dengan memberi kopi namun
merampok snack dan Pak Timbul yang selalu menjadi alarm untuk segera
pulang hahahahaha.
16. Rekan-rekan laboratorium Jarkom: Mas Danang, Bany, Lukas, Aldy,
Abed, Yopi, dan lain lain.
17. Rekan-rekan Kos Elang: Anton, Tetti, Muslim, Faisal, Yusup, Icak, Sandy,
Agung dan semuanya.
18. Rekan- rekan Teknik Mesin 2012 yang selalu memberi motivasi dalam
bentuk ejekan, “Ra bosen po ning kampus terus?” hahahaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
19. Keluarga SILENT SCREAM (Fembri, Septi, Ragil, Febrian) yang selalu
mendukung dengan mengalihkan kepenatan skripsi dengan bermain musik
kecepatan tinggi, keluarga PESAKITAN dan SICK PROJECT Muntilan
yang juga selalu memberi motivasi lewat karyanya.
20. Keluarga Brambang.Inc: Mas Jito, Pak Min, Mas Bag, dan Karsiyo.
21. Keluarga Besar Sasana SANBO Kabupaten Magelang.
22. Dying Fetus, Suffocation, Deeds of Flesh, Disavowed, Decrepit Birth,
Misery Index, Obituary, Morbid Angel, Sinister, Slayer, Cannibal Corpse,
Chimaira, Disgorge, Kreator, Malevolent Creation, Vader, Hatebreed,
Carnivored, Deadsquad, dan Death Vomit atas kecepatan tinggi dan
adrenalinnya dalam mengiringi pengerjaan skripsi ini.
23. Isyana Sarasvati, Greenday, Charlie Puth, Didi Kempot, Dedi Dores, Stone
Sour, Musikkimia, dan lain-lain atas relaksasi suara setelah mengerjakan
skripsi.
24. Dan semua yang sudah mendukung, mendoakan dan membimbing baik
yang nampak terlihat ataupun tidak terlihat yang tidak dapat saya tulis satu
persatu karena keterbatasan tempat, sekali lagi penulis mengucapkan
beribu-ribu terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxi
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 3
1.5 Metode Penelitian ..................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) ............................. 10
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ..................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2.1.2 Karakteristik SPPK ......................................................................... 11
2.1.3 Manfaat SPPK ................................................................................. 13
2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan ...................................................... 13
2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ................ 14
2.1.6 Keterbatasan SPPK ......................................................................... 16
2.2 Metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique) ................ 17
2.2.1 Proses Pemodelan Metode SMART ............................................... 17
2.2.2 Kelebihan Metode SMART ............................................................ 18
2.3 Sistem Informasi Geografis .................................................................... 20
2.3.1 Definisi Geografi ............................................................................. 20
2.3.2 Definisi Sistem Informasi Geografis ............................................... 20
2.3.3 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis ............................. 22
2.3.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis .......................................... 24
2.4 Peta ......................................................................................................... 25
2.4.1 Pengertian Peta ................................................................................ 25
2.4.2 Komponen Peta ............................................................................... 25
2.5 Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta ...................................................... 27
2.5.1 Proyeksi Peta ............................................................................................ 27
2.5.1 Sistem Koordinat ...................................................................................... 29
2.5.1.1 Sistem Koordinat Kartesian 2D ............................................................. 30
2.5.1.2 Proyeksi Latitude dan Longitude (Geographic Coordinate System) .... 31
2.6 Google Maps .......................................................................................... 34
2.6.1 Pengenalan Google Maps ................................................................ 34
2.6.2 Google Maps API ............................................................................ 36
2.7 Internet .................................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2.8 Basis Data ............................................................................................... 38
2.9 World Wide Web (WWW) ..................................................................... 39
2.10 Web Server ............................................................................................. 39
2.11 Browser .................................................................................................. 40
2.12 HTML (Hypertext Markup Language) ................................................... 40
2.13 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) ................................................... 41
2.14 PHP (Hypertext Prepocessor) ................................................................ 41
2.14.1 Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors) ............................ 41
2.14.2 Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors) ....................... 41
2.14.3 Struktur Penulisan PHP ................................................................... 42
2.15 JavaScript ............................................................................................... 43
2.15.1 Pengertian JavaScript ...................................................................... 43
2.15.2 Struktur Penulisan JavaScript ......................................................... 44
2.16 MySQL ................................................................................................... 45
2.17 Entity Relationship Diagram (ERD) ...................................................... 46
2.18 DFD (Data Flow Diagram) .................................................................... 48
2.19 Pingendo ................................................................................................. 49
2.20 Tentang Kabupaten Magelang ................................................................ 50
BAB III ................................................................................................................. 52
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ..................................................... 52
3.1 Analisa Sistem Lama ................................................................................... 52
3.1.1 Analisa Ruang Lingkup ........................................................................ 52
3.1.2 Analisa Sebab Akibat............................................................................ 54
3.2 Analisa Kebutuhan ...................................................................................... 57
3.2.1 Identifikasi Pelaku Sistem .................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3.2.2 Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem .................................................. 58
3.3. Perancangan Logikal .................................................................................. 61
3.3.1. Diagram Berjenjang (Decomposition Diagram) .................................. 62
3.3.2. Diagram Konteks ................................................................................. 63
3.3.3 Data Flow Diagram (DFD) ................................................................... 64
3.3.4 ER – Diagram ...................................................................................... 69
3.3.5 Logical Design ...................................................................................... 70
3.3.6 Desain Fisikal ...................................................................................... 71
3.3.7 Desain Manajemen Model .................................................................... 72
3.3.7.1 Kriteria dan Tujuan ........................................................................ 72
3.3.7.2 Proses Pengambilan Keputusan ..................................................... 73
3.3.8 Perancangan User Interface Sistem ...................................................... 84
3.3.8.1 Halaman Utama Pengguna Umum ................................................. 84
3.3.8.2 Halaman Cari Wilayah Tambang ................................................... 86
3.3.8.3 Halaman Cari Rekomendasi Tambang........................................... 86
3.3.8.4 Halaman Pilih Kriteria ................................................................... 87
3.3.8.5 Halaman Lihat Hasil Rekomendasi ................................................ 87
3.3.8.6 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Peta...................................... 88
3.3.8.7 Halaman Login Administrator ..................................................... 88
3.3.8.8 Halaman Utama Administrator ..................................................... 89
3.3.8.9 Menu Kelola Wilayah .................................................................... 89
3.3.8.10 Menu Kelola Tambang ................................................................. 90
BAB IV ................................................................................................................. 91
ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI ................................................................. 91
4.1 Pengujian Hitungan Manual ........................................................................ 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
4.2 Pengujian Terhadap Pengguna Sistem ...................................................... 102
4.3 Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna ...................................... 107
4.4 Kelebihan Sistem ....................................................................................... 109
4.5 Kekurangan Sistem .................................................................................... 109
BAB V ................................................................................................................. 110
PENUTUP ........................................................................................................... 110
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 110
5.2 Saran .......................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Deliverables setiap fase FAST ............................................................ 5
Gambar 2.1 Karakteristik SPPK menurut Turban................................................. 12
Gambar 2.2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan ........................ 16
Gambar 2.3 Proyeksi Peta Azimuthal ................................................................... 28
Gambar 2.4 Proyeksi Silinder ............................................................................... 29
Gambar 2. 5 Proyeksi Peta Kerucut ...................................................................... 29
Gambar 2. 6 Sistem koordinat kartesia 2D .......................................................... 30
Gambar 2. 7 Proyeksi Longitude Latitude ............................................................ 32
Gambar 2.8 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia .................... 33
Gambar 2.9 Satellite Map ..................................................................................... 35
Gambar 2.10 Terrain Maps ................................................................................... 35
Gambar 2.11 Earth Map ....................................................................................... 36
Gambar 2.12 Keterangan Notasi ERD .................................................................. 47
Gambar 2.13 Simbol-simbol dalam DFD ............................................................. 49
Gambar 3.1 Diagram Use Case untuk Pengguna Umum ...................................... 59
Gambar 3.2 Diagram Use Case untukAdministrator ............................................ 60
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 62
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 63
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang............................ 64
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 proses 1 Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 65
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 2 Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 66
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 3 proses 1 Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 3 proses 2 Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 68
Gambar 3.10 ER-Diagram Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 69
Gambar 3.11 Logical Design untuk Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 70
Gambar 3.12 Halaman Utama Pengguna Umum .................................................. 85
Gambar 3.13 Halaman Pencarian Letak Tambang Berdasarkan Kecamatan ....... 86
Gambar 3.14 Halaman Cari Rekomendasi Tambang ............................................ 86
Gambar 3.15 Halaman Pilih Kriteria .................................................................... 87
Gambar 3.16 Halaman Hasil Rekomendasi .......................................................... 87
Gambar 3.17 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Bentuk Peta .......................... 88
Gambar 3.18 Halaman Login Administrator ........................................................ 88
Gambar 3.19 Halaman Utama Administrator ....................................................... 89
Gambar 3.20 Halaman Tambahkan Wilayah Tambang ........................................ 89
Gambar 3.21 Halaman Edit Wilayah Tambang .................................................... 90
Gambar 4.1 Pilihan lokasi tambang yang akan dibandingkan .............................. 92
Gambar 4.2 Pilihan Kriteria beserta bobot pembanding ....................................... 93
Gambar 4.3 Hasil rekomendasi dalam bentuk tabel ............................................. 93
Gambar 4.4 Hasil rekomendasi dalam bentuk peta ............................................... 94
Gambar 4.5 Grafik Nilai Setiap Pertanyaan ........................................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisa Sebab Akibat ............................................................................ 54
Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem ..................................................................... 57
Tabel 3.3 Tabel Data Tambang ............................................................................. 71
Tabel 3.4 Tabel Data Perhitungan ......................................................................... 71
Tabel 3.5 Tabel Data Hasil Akhir ......................................................................... 72
Tabel 3.7 Data Kriteria dari masing-masing alternatif .......................................... 74
Tabel 3.8 Data bobot faktor tujuan ....................................................................... 75
Tabel 3.9 Normalisasi bobot faktor tujuan ............................................................ 77
Tabel 3.10 Interval kelas untuk kriteria Jarak ....................................................... 78
Tabel 3.11 Interval kelas untuk kriteria Luas........................................................ 78
Tabel 3.12 Interval kelas untuk kriteria Jarak dari Jalan Raya ............................. 79
Tabel 3.13 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Jenis tambang .......................... 79
Tabel 3.14 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Lokasi Tambang...................... 80
Tabel 3.15 Normalisasi Nilai Skor ........................................................................ 81
Tabel 3.16 Utility skor untuk kriteria jarak,luas dan jarak jalan raya ................... 82
Tabel 3.17 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang ........................... 82
Tabel 3.18 Utility skor kriteria .............................................................................. 82
Tabel 4.1 Normalisasi bobot faktor tujuan ............................................................ 96
Tabel 4.2 Interval kelas kriteria Jarak Pemukiman ............................................... 96
Tabel 4.3 Interval kelas kriteria luas ..................................................................... 97
Tabel 4.4 Interval kelas kriteria jarak jalan raya ................................................... 97
Tabel 4.5 Interval kelas kriteria jenis tambang ..................................................... 98
Tabel 4.6 Interval kelas kriteria lokasi tambang ................................................... 98
Tabel 4.7 Normalisasi skor setiap kriteria............................................................. 99
Tabel 4.8 Utility skor untuk kriteria jarak, luas dan jarak jalan raya .................. 100
Tabel 4.9 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang ........................... 100
Tabel 4.10 Utility skor kriteria ............................................................................ 100
Tabel 4.11 Hasil perhitungan skor setiap altermatif ........................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berada di lereng Gunung
Merapi wilayah barat, yang membuat Kabupaten Magelang memiliki kondisi
wilayah yang subur dan memiliki hasil tambang melimpah dari material Gunung
Merapi. Hal ini membuat Kabupaten Magelang memiliki tambang-tambang
material pasir dan batuan di beberapa tempat di lereng Merapi dan bantaran
sungai-sungai yang berhulu di Merapi.
Pembangunan yang pesat dan kebutuhan akan material berupa pasir dan
batuan yang dikenal memiliki kualitas amat baik ini membuat sektor
pertambangan material berupa pasir dan batuan di Kabupaten Magelang menjadi
salah satu komoditas utama pemasukan daerah selain pariwisata. Namun, saat ini
banyak sekali muncul penambang-penambang liar yang tidak memiliki izin
penambangan resmi serta tidak sesuai dengan kriteria dari Pemda. Penambangan
liar tersebut menimbulkan kerugian yang cukup besar karena tidak
mempertimbangkan lokasi lahan yang akan ditambang sehingga menimbulkan
kerusakan lingkungan sampai seringnya terjadi bentrok antara warga dan investor.
Banyaknya polemik tentang pembukaan lahan tambang ini membuat calon
investor perlu menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhannya. Setiap calon
investor memiliki kriteria berbeda dalam menentukan lahan tambangnya, kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
umum yang dipertimbangkan calon investor adalah jarak terjauh dari pemukiman,
jarak dari jalan raya, luas, jenis tambang, dan lokasi.
Pemilihan lahan tambang ini menjadi suatu masalah tersendiri bagi calon
investor karena mungkin para calon investor belum mengetahui daerah-daerah dan
kebanyakan pelakunya orang-orang baru yang bergerak dalam bidang ini.
Penyelesaian masalah para calon investor dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan
ESDM Kabupaten Magelang hanya sekedar memberikan peta satu dimensi yang
kurang interaktif dan kurang dipahami para calon investor.
Bertitik tolak dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk membuat
sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan lahan tambang baru
menggunakan metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique) yang
terintegerasi dengan sistem informasi geografis sehingga dapat memberikan
informasi tentang lahan tambang yang berada di Kabupaten Magelang. Dalam
sistem tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pencarian lahan tambang
berdasarkan wilayah tertentu. Diharapkan sistem tersebut dapat membantu dan
memberi infomasi untuk calon investor yang ingin mengetahui tentang wilayah
persebaran lahan tambang material Gunung Merapi dan membantu
merekomendasikan tempat baru untuk membuka lahan tambang baru berdasarkan
peta tata kota Kabupaten Magelang. Informasi ini disajikan berbasis web dan
ditampilkan dalam Google Map dalam bentuk titik-titik lokasi tambang sehingga
mudahkan untuk diakses dimanapun dan kapanpun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan pada proyek tugas akhir ini adalah
1. Bagaimana menyediakan sistem pendukung pengambilan keputusan
berbasis web yang terintegrasi dengan Google Map bagi para calon
pembuka lahan tambang baru untuk mendapatkan rekomendasi dalam
pemilihan lahan tambang sesuai dengan kriterianya menggunakan
metode SMART?
2. Apakah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique dapat memuaskan pengguna untuk mendapatkan
hasil rekomendasi lokasi tambang baru?
1.3 Tujuan Penelitian
Proyek tugas akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi yang
berbasis web dengan menggunakan metode SMART (Simple Multi Atribute
Rating Technique) yang berintegrasi dengan sistem informasi geografis sehingga
dapat memberikan rekomendasi bagi para calon investor pembuka lahan tambang
untuk mendapatkan lokasi tambang terbaik sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah
jarak dari pemukiman,jarak dari jalan raya, luas, lokasi tambang, dan jenis
tambang.
2. Data yang digunakan adalah data rekomendasi lahan tambang baru dari
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Magelang
tahun 2014/2015.
3. Informasi yang ditampilkan dalam peta hanya dalam bentuk titik pusat
beserta informasi mengenai tambang berupa nama lokasi, luas, jarak dari
pemukiman terdekat, kecamatan, jenis tambang, lokasi keberadaan, dan
deskripsi tambang.
4. Sistem dibangun berbasis web dengan pemrograman PHP dan MySql.
5. Peta dalam Sistem Informasi Geografis yang dibuat mengambil data peta
dari Google Maps menggunakan google.API.
1.5 Metode Penelitian
Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-
data pada Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Baru Kabupaten Magelang adalah:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Energi,
Sumberdaya Mineral Kabupaten Magelang selaku dinas yang terkait dan
beberapa pemilik tambang serta warga sekitar.
2. Studi Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Studi pustaka didapat dari literatur dan referensi lainnya berupa
internet browsing mengenai sistem yang akan dibuat.
Metode Penelitian yang digunakan dalam mengembangkan Sistem ini
adalah metode FAST (Framework for the Application of System Thinking)
(Whitten, 2007), yang meliputi:
Gambar 1.1 Deliverables setiap fase FAST
1. Definisi Ruang Lingkup
Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah
dan ruang lingkup, dilanjutkan untuk mengidentifikasi kemungkinan
pemecahan masalah dan kelayakan dari sistem yang dibuat. Masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dianalisa dengan melakukan wawancara kepada narasumber yakni Dinas
Pekerjaan Umum, Energi, Sumberdaya Mineral Kabupaten Magelang
untuk mengetahui informasi tentang tambang material Gunung Merapi
yang berada di Kabupaten Magelang lalu menganalisa permasalahan yang
ada.
2. Analisis Masalah
Analisis masalah didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
suatu permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam sistem
dan kebutuhannya sehingga dapat diharapkan bagaimana cara
perbaikannya dan pengembangannya.
3. Analisa Kebutuhan
Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data dan analisa data
terutama menyangkut kebutuhan pengguna sistem ini. Penilaian dilakukan
pada kekuatan dan kelemahan metode kerja yang sudah diterapkan
sebelumnya. Analisa sistem tersebut menggunakan PIECES (Performance,
Information, Economic, Control, Efficiency, Service) agar mendapatkan
solusi permasalahan pada sistem yang sebelumnya.
4. Desain Logikal
Membuat desain logical dari Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten Magelang
meliputi perancangan desain basisdata, pembuatan diagram dekomposisi,
dan diagram arus data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Desain Fisikal (Sistem)
Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan dari sistem, perancangan
tampilan antar muka (user interface) dari website Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten
Magelang.
6. Implementasi dan Pengujian Sistem
Tahapan ini mengimplementasikan Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten
Magelang dengan desain yang telah dibuat sebelumnya, dilanjutan
pengujian hasil implementasi dari Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten Magelang untuk
mencari kekurangan yang bisa saja terjadi.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam menyelesaikan laporan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini, penulis membahas berbagai landasan teori yang mendasari
dan berpengaruh dalam pembuatan sistem pendukung pengambilan
keputusan pembukaan lahan tambang baru Kabupaten Magelang.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, penulis akan memberi penjelasan tentang analisa
permasalahan dan rancangan dari sistem yang akan dibuat. Berupa
analisa sistem yang berisi investigasi awal serta analisa masalah dan
perancangan sistem yang berisi pembuatan desain logikal serta desain
fisikal dari sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan lahan
tambang baru Kabupaten Magelang
BAB IV : ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
Bab ini berisi analisa atas hasil implementasi dari sistem yang dibuat dan
sudah diuji pengguna sistemnya, berupa analisa kekurangan dan
kelebihan sistem.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem,
kemudian beberapa saran dari penulis yang bisa bermanfaat untuk
mengembangkan sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan
lahan tambang baru Kabupaten Magelang lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam membangun sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan
lahan tambang baru Kabupaten Magelang ini, dibutuhkan pemahaman dan
landasan teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun agar
memudahkan dalam membangun sistem.
2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) atau Decision
Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan
tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
Tujuan utama dari pembangunan SPPK adalah untuk melengkapi
kebutuhan informasi dan peralatan untuk mendukung perencanaan
strategi dan pembuat keputusan. Penyajian hasil SPPK melengkapi
pembuat strategi yang memiliki kemampuan untuk meringkas dan
mengatur proses data dan informasi dalam waktu dan keadaan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dalam merencanakan strategi dan pembuatan keputusan harus
melibatkan semua kemampuan untuk menyediakan informasi,metode
analisis dan keahlian dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih
efektif dari beberapa alternatif.
2.1.2 Karakteristik SPPK
Karakteristik dari SPPK menurut Turban dalah sebagai berikut:
- SPPK dapat membantu untuk pengambilan keputusan pada masalah
yang terstruktur ataupun masalah yang tak terstruktur.
- Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer.
- Memberikan dukungan pengambilan keputusan individu maupun
kelompok.
- Memberikan dukungan pengambilan keputusan yang saling
berhubungan dan berurutan.
- Mendukung semua tahap dari semua proses pengambilan yaitu:
penelusuran, desain, pemilihan dan implementasi.
- SPPK mendukung berbagai gaya dan variasi dalam proses
pengambilan keputusan sehingga ada kesesuaian antara SPPK
dengan atribut-atribut yang digunakan individu pembuat keputusan.
- Dapat beradaptasi sewaktu-waktu.
- Mudah untuk digunakan
- Dapat meningkatkan efektivitas dari pembuatan keputusan
berdasarkan keakuratan, ketepatan waktu, kualitas dan efisiensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
- Pengguna adalah pengontrol keputusan. SPPK hanya bertujuan untuk
mendukung saja.
- SPPK dapat terus berevolusi terutama ketika muncul tuntutan baru
dan penambahan pengetahuan sistem. Penambahan pengetahuan
sistem secara terus menerus akan meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan SPPK tersebut.
- SPPK mudah untuk dibangun
- Berbasiskan model-model untuk menganalisa situasi-situasi dimana
keputusan itu diambil.
- Pada tingkat lanjut, SPPK dilengkapi dengan komponen pengetahuan
yang memungkinkan solusi yang efisien dan efektif.
Gambar 2.1 Karakteristik SPPK menurut Turban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.3 Manfaat SPPK
SPPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat
yang dapat diambil dari SPPK adalah:
1. SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data/informasi bagi pemakainya.
2. SPPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
3. SPPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPPK mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk
pemilihan keputusan dari berbagai alternatif yang prosesnya melalui
suatu mekanisme tertentu untuk mendapatkan keputusan terbaik. Dalam
proses pengambilan keputusan, ada 4 tahap yang harus dilakukan yaitu:
1. Penelusuran (Inteligent)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pada tahap ini permasalahan-permasalahan yang ada dikumpulkan
untuk didefinisikan dan diidentifikasi. Tahapan ini merupakan penentu
awal ketepatan pengambilan keputusan yang diambil.
2. Perancangan (Design)
Tahap ini adalah analisa untuk memutuskan alternatif-alternatif
pemecahan masalah. Setelah itu perlu dirancang dan dibangun model-
model pemecahan masalah dan menyusun berbagai alternatif pemecahan
masalah.
3. Pemilihan (Choice)
Pada tahap ini terjadi hasil pemilihan alternatif solusi yang paling
sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan.
4. Implementasi (Implementation)
Tahap terakhir adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil
pada tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya perlu disusun serangkaian
tindakan yang terencana sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan jika terjadi perubahan.
2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan terdiri atas tiga
komponen penting, (Hermawan, 2005), yaitu:
1. Manajemen Data
Data Management melakukan pengambilan data yang diperlukan
baik dari database yang berisi data internal maupun database yang berisi
data eksternal. Jadi, fungsi komponen data ini sebagai pengatur data data
yang diperlukan oleh Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Manajemen Model
Model Management melalui Model Base Management melakukan
interaksi baik dengan User Interface untuk mendapatkan perintah
maupun Data Management untuk mendapatkan data yang akan diolah.
Jadi, tujuan dari Model Management adalah untuk mengubah data yang
ada pada Database menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
3. Antarmuka Pengguna
User Interface adalah interakasi antara pengguna dengan sistem
baik untuk memasukkan informasi ke sistem maupun menampilkan
informasi ke pengguna. Karena begitu pentingnya komponen user
interface bagi suatu sistem pengambilan keputusan, maka harus bisa
merancang suatu user interface yang bisa mudah dipelajari dan
digunakan pengguna dan laporan yang bisa digunakan pengguna serta
pelaporan yang bisa secara mudah dimengerti oleh pengguna.
4. Manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain untuk
bertindak langsung sebagai suatau komponen independen dan besifat
opsional.
Komponen komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem
pendukung pengambilan keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet
perusahaan, ekstranet atau internet. Arsitektur dari sistem pendukung
pengambilan keputusan ditunjukkan pada Gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan menurut Turban,
(2005)
2.1.6 Keterbatasan SPPK
Setiap sistem akan memiliki keterbatasan dalam hal tertentu.
Demikian pula dengan SPPK, ada beberapa keterbatasan yang dimiliki
antara lain:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen manusia yang tidak dapat
dimodelkan sehingga model yang ada didalam sistem tidak
mencerminkan persoalan secara keseluruhan.
2. Kemampuan SPPK terbatas pada tersedianya kemampuan yang
dimilikinya saja.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPPK tergantung pada
kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
4. SPPK tidak memiliki kemampuan intusisi seperti manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.2 Metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique)
SMART (Simple Multi Atribute Rating Techique) merupakan metode
pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh Edwars pada
tahun 1977. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria yang memiliki nilai-
nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia
dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap
alternatif agar diperoleh alternatif terbaik.
SMART menggunakan linear additive model untuk meramal nilai setiap
alternatif. SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel.
SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaannya dalam merespon
kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon. Analisa yang
terlibat adalah transparan sehingga metode memberikan pemahaman masalah
yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat keputusan.
2.2.1 Proses Pemodelan Metode SMART
Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan dalam metode
SMART perhitungan yang dilakukan dalam metode SMART (Simple
Multi Atribute Rating Techique) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bobot dari masing-masing faktor tujuan (Goal Weight
Factor) dengan range bobot antara 1 sampai 10.
2. Hitung Normalized Weight Factor dari setiap tujuan dengan cara
membandingkan setiap bobot tujuan (Goal Weight Factor) dengan
jumlah total bobot tujuan (Total Goal Weight Factor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Rumus untuk menghitung Normalized Weight Factor:
3. Bandingkan nilai dari kriteria yang sama dari masing-masing paket.
Cari selisih nilai diantara nilai yang tertinggi dan terendah. Hasil
selisih dibagi dengan jumlah alternatif paket untuk menentukan
interval kelas dari masing-masing kriteria.
4. Setelah mendapatkan range kelas pada setiap kriteria maka dapat
ditentukan nilai bobot pada masing-masing alternatif.
5. Setelah proses no.4, setiap bobot diberi nilai baru yang telah
ditentukan ( 1 = 0 ; 2 = 0.25 ; 3 = 0.50 ;4 = 0.75 ; 5 = 1)
6. Tentukan nilai presentase dari masing-masing alternatif dengan cara
mengalikan nilai yang didapat pada proses no.5 dengan Normalized
Weight Factor. Jumlahkan nilai proses perkalian tersebut dan
totalnya dikalikan dengan 100%.
7. Setelah didapatkan nilai presentase dari setiap alternatif, maka dapat
ditentukan rekomendasi hasil yang paling mendekati tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya, yaitu hasilnya memiliki presentase
paling tinggi.
2.2.2 Kelebihan Metode SMART
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
SMART memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
metode pengambilan keputusan lainnya yaitu:
1. Memungkinkan untuk melakukan penambahan/pengurangan
alternatif pada metode SMART. Penambahan atau pengurangan
alternatif tidak akan mempengaruhi perhitungan pembobotan karena
setiap penilaian alternatif tidak saling bergantung.
2. Sederhana. Perhitungan pada metode SMART sangat sederhana
sehingga tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit dan
memerlukan pemahaman matematika yang kuat. Penggunaan metode
yang kompleks akan membuat pengguna sulit memahami bagaimana
metode bekerja.
3. Transparan. Proses menganalisa alternatif dan kriteria dalam SMART
dapat dilihat oleh pengguna sehingga pengguna dapat memahami
bagaimana alternatif itu dipilih. Alasan-alasan bagaimana alternatif
itu dapat dilihat dari prosedur-prosedur yang dilakukan dalam
SMART mulai dari penentuan kriteria, pembobotan, dan pemberian
nilai di setiap alternatif.
4. Multikriteria. Metode SMART mendukung pengambilan keputusan
dengan kriteria yang banyak. Pengambilan keputusan dengan kriteria
yang banyak akan menyulitkan pengguna dalam menentukan
keputusan yang tepat, dan metode SMART dapat membantu
menyelesaikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.3 Sistem Informasi Geografis
2.3.1 Definisi Geografi
Menurut Prof. Bintarto (1981), geografi merupakan ilmu yang
mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik
yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup
beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan,
dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan.
2.3.2 Definisi Sistem Informasi Geografis
Menurut Bernhardsen (2002), Sistem Informasi Geografis
sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data
geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi
data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan
data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan
presentasi data serta analisa data. Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa SIG memiliki beberapa subsistem yaitu:
a. Input
Pada tahap input (pemasukan data) yang dilakukan adalah
mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan/atau atribut dari
berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dikonversikan
menjadi format digital yang sesuai. Proses konversi yang dilakukan
dikenal dengan proses dijitalisasi (digitizing). Salah satu teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mengubah data analog menjadi data digital adalah dengan digitasi
menggunakan mesin digitizer, termasuk dengan model digitizing on
screen dari data hasil pemotretan (baik foto udara maupun foto satelit)
melalui penyapuan (scanning).
b. Manipulasi
Manipulasi data merupakan proses editing terhadap data yang
telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data
agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, seperti contohnya
penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi, dan
sebagainya.
c. Manajemen Data
Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan
pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan
menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen, seperti
contohnya system fil server atau database server sesuai kebutuhan
sistem. Jika menggunakan system file server, data disimpan dalam
bentuk file-file seperti: *.txt, *.dat, dan lain-lain. Sedangkan jika
menggunakan system database server, biasanya memanfaatkan software
Database Management System (DBMS), seperti MySQL, SQL Server,
ORACLE, dan DBMS sejenis lainnya.
d. Analisis
Terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG, yaitu fungsi
analisis spasial, dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
operasi yang dilakukan pada data spasial. Sedangkan, fungsi analisis
atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak
berhubungan dengan ruang.
Kemampuan untuk analisis data spasial untuk memperoleh
informasi baru. Pembuatan model skenario “What If” salah satu fasilitas
yang banyak dipakai ialah analisis tumpang susun peta (Overlay).
e. Visualisasi (Data Output)
Penyajian hasil berupa informasi baru atau database yang ada
baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti
dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik, dan lain-
lain. (Sumber: Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Berbasis Desktop dan Web).
2.3.3 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data
atribut.
1. Data Spasial
Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan
kenampakkan lokasi geografi berupa titik, garis, dan poligon. Data
spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital
(numerik).
a. Titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang
berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan
kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek
tertentu yang lebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar,
jika pada peta skala besar.
b. Garis
Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi
yang berbeda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan
jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan
batas wilayah administratif pada peta skala besar.
c. Area
Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat
menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area
dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala
besar
2. Data atribut
Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap
fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi
untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek
deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting
dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut
kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan,
tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.3.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis
SIG dapat mempresentasikan dunia nyata kedalam monitor
komputer seperti lembaran peta yang dapat mempresentasikan dunia
nyata diatas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibel
dari pada lembaran pada peta kertas. SIG menyimpan semua informasi
deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data.
Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel-tabel
(relasional).
Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan
tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atribut ini dapat
diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-
unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu
unsur-unsur tersebut dapat dicari berdasarkan atribut-atributnya. SIG
menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atribut
didalam satuan-satuan yang disebut layer. Yang termasuk dalam layer
adalah sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi,
perkebunan dan hutan
Kumpulan dari layer-layer inilah yang akan membentuk basis
data SIG. Dengan demikian, perancangan basis data merupakan hal yang
penting didalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektifitas
dan efisiensi proses-proses masukan, pengolahan, dan keluaran SIG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.4 Peta
2.4.1 Pengertian Peta
Peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang
digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan
dilengkapi simbol sebagai penjelas. Sedangkan menurut Erwin Raisz (1948),
peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang
diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat
pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.
2.4.2 Komponen Peta
Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan
dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-
komponen peta antara lain sebagai berikut:
1. Judul peta
Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi
atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul
peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum
memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca
judulnya.
2. Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau
simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok
kiri bawah peta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1:200.000.
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2
km jarak sebenarnya.
4. Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang
menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga
syarat, yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.
5. Mata angin
Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.
Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke
arah utara. Mata angin sangat penting keberadaannya supaya tidak
terjadi kekeliruan arah.
6. Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan
bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur
merupakan garis dari utara ke selatan.
7. Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta
untuk menunjukkan batas peta tersebut.
8. Tahun pembuatan peta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat.
Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai
atau tidak untuk digunakan saat ini.
9. Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau
karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila
diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.
10. Tata warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan
obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan
dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk
menunjukkan wilayah perairan.
2.5 Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta
2.5.1 Proyeksi Peta
(Aryono Prihandito, 1988) Informasi lokasi ditentukan
berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum
dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik
kontrol yang hubungan geometrinya diketahui, baik melalui
penggukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta
adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan
dari suatu bidang langkung atau spheroid (misalnya bumi) pada
suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi
ruang yang perlu dihitung untuk memperoleh ketelitian beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
incam property, seperti jarak, sudut. Berikut ini macam-macam
proyeksi peta secara garis besar proyeksi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Proyeksi Peta Azimuthal
Proyeksi azimuthal bidang proyeksi berupa bidang datar
dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar
kutub, cukup baik digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak
banyak kesalahan. Dapat dilihat pada gambar
Gambar 2.3 Proyeksi Peta Azimuthal
b. Proyeksi Peta Silinder
Proyeksi silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator,
dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar ekuator,
karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.4 Proyeksi Silinder
c. Proyeksi Peta Kerucut
Proyeksi kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan
menyinggung salah satu paralel di sekitar lintang tengah. dan baik
digunakan di daerah ini karena kesalahan yang sangat kecil, sedang
pada paralel singgung kesalahan tidak ada
Gambar 2. 5 Proyeksi Peta Kerucut
2.5.1 Sistem Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometric yang menentukan
posisi suatu titik dengan mengukur besaran vector terhadap satu posisi
acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan
asusmsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara
asumsi, maka sistem koordinat tersebut bersifat lokal atau disebut
koordinat lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar
matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem
kesepakatan dasar matematisnya.
Untuk menggambarkan obyek atau features permukaan bumi di atas
layar komputer, peneliti memerlukan suatu sistem penggambaran yang
merepresentasikan keadaan bumi sebenarnya yang peneliti sebut sebagai
proyeksi. Proyeksi peneliti gambarkan dalam sistem koordinat cartesian,
yang umumnya dikenal dalam unit X dan Y. Berikut akan peneliti bahas
sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG yaitu proyeksi
longitude latitude (longlat) (Aryono Prihandito 1988).
2.5.1.1 Sistem Koordinat Kartesian 2D
Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem
koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus,
biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar 2.5.
Gambar 2. 6 Sistem koordinat kartesia 2D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.5.1.2 Proyeksi Latitude dan Longitude (Geographic Coordinate
System)
Proyeksi ini pada umum digunakan untuk menggambarkan keadaan
global. Satuan unit yang digunakan adalah Degree (derajad atau o
).
Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS
(degree minute second) dan DM (Degree minute decimals). Sebagai
contoh:
ƒ 15,150 berarti 15,15 derajat (degree)
ƒ 150 301 2511 berarti 15 derajat (degree) 30 menit dan 25 detik.
Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS
ƒ 150 30,51 berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit
Proyeksi longitude latitude didasari dari bentuk bumi
spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari
belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis
meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur
hingga ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian
melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya
pembagian waktu yang berbeda pada daerah-daerah di bumi bagian
timur dan barat. Perubahan nilai garis meridian terjadi secara vertikal
sepanjang garis horizontal yang peneliti sebut sebagai longitude atau
titik X. Sedangkan garis paralel berubah secara horizontal sepanjang
garis vertikal dan peneliti sebut sebagai latitude atau titik Y. Akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah
bagian selatan dan utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut bujur
timur untuk menamakan eastern dan bujur barat untuk western,
sedangkan belahan bumi utara atau northern disebut sebagai lintang
utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau southern disebut
sebagai lintang selatan.
Gambar 2. 7 Proyeksi Longitude Latitude
Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh
koordinat cartesian, yang memiliki 4 zona utama yaitu zona timur utara
(North East) dengan koordinat (x,y) berupa nilai (+,+), zone timur selatan
(South East) sebagai (+,-), zone barat selatan (South Western) dengan (-.-)
dan zone barat utara (North Western) (-,+).
Berikut adalah contoh penerapan proyeksi longitude latitude untuk
negara-negara di seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2.8 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia
Proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang
cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis meridian
dan paralel di setiap belahan bumi. Sebagai contoh satu derajat jarak antar
garis meridian di daerah khatulistiwa sama dengan kira-kira 110 km
sedangkan pada jarak satu derajat yang sama di belahan bumi utara, misal di
Jepang yang terletak di tengah belahan bumi utara kira-kira sebanding dengan
90 km, dan semakin ke utara dan selatan jaraknya semakin mengecil, untuk
itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan memperkecil nilai kesalahan yang
mana setiap daerah memiliki sistem yang berbeda, misal antara Amerika
Utara dan selatan memiliki sistem berbeda, begitu pula dengan negara-negara
di benua Asia, Eropa dan lain-lain. Indonesia menggunakan sistem yang
disebut World Geodetic System tahun 1984 (WGS 1984). Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
demikian, untuk menyatakan batas-batas koordinat Indonesia adalah sebagai
berikut: Proyeksi Longitude Latitude dalam sistem WGS 1984 dengan
batas-batas koordinat sebagai berikut: 60
Northern (LU) - (-11)0
Southern (LS)
dan 950
Eastern (BT) – 1410
Eastern (BT) (Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M.
1983).
2.6 Google Maps
2.6.1 Pengenalan Google Maps
Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google
secara gratis dan dapat ditemukkan di https://maps.google.co.id. Google
Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan
suatu browser yang merupakan hasil komunikasi database dengan web
server google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan
gambar yang diminta. Keseluruhan dari citra yang ada diintegrasikan ke
dalam database Google Server, yang selanjutnya akan dipanggil sesuai
permintaan.
Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat mencari
informasi grafis sebagai berikut:
1. Satellite Map
Pengguna dapat melihat gambar satelit planet Bumi. Pengguna
juga dapat menikmati foto satelit yang lebih detail dengan cara
memperbesar gambar pada peta yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 2.9 Satellite Map
2. Hasil Pencarian Integrasi
Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.
3. Draggable Maps
Peta Digital mapping yang dragable (bisa digeser) dengan
bantuan mouse.
4. Terrain Maps (Peta Topografi)
Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta
topografi yang biasa disediakan buku peta Atlas.
Gambar 2.10 Terrain Maps
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
5. Earth Map
Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan
tampak bumi secara utuh dan apabila diperbesar akan terlihat awan yang
menyelimuti bumi serta akan tampak pulau dan lautan nyata dari
ketinggian.
Gambar 2.11 Earth Map
6. My Location
Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi
pengguna tersebut.
2.6.2 Google Maps API
Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk
JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu
web atau blog menjadi mudah, hanya dengan membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet
yang stabil. Dengan menggunakan Google Maps API, pengguna dapat
fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan.
Pada Google maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang
disediakan oleh Google, diantaranya adalah:
1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi.
2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit
3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan
menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh ketika
menunjukkan gunung dan sungai.
4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar
pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
2.7 Internet
Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang
ada diseluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai kumpulan web server
yang tersebar diseluruh dunia dan dapat digunakan bersama, yang dikelola oleh
perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai
tempat untuk mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik,
maupun untuk e-mail.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2.8 Basis Data
Basis data adalah suatu kumpulan data yang terkait secara logika, dan
uraian dari data ini serta desain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan (Connolly, et.al, 2005). Dalam terminology, basis data
dikenal seperti tabel, baris dan kolom. Tabel (bisa disebut relasi) menyatakan
bentuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah
tabel berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field dan baris yang biasa
disebut sebagai record atau tupel. Menurut konsep basis data relasional, setiap
tabel memiliki sebuah kunci primer (primary key), walaupun dalam praktiknya
bisa saja tidak memiliki.
Primary Key adalah suatu nilai yang bersifat unik (tidak ada nilai kembar)
sehingga dapat digunakkan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lain
dalam sebuah tabel. Dengan kata lain, jika memberikan sebuah nilai berdasarkan
primary key maka maksimal hanya ada satu baris memenuhinya. Selain Primary
Key, kunci disini dibagi menjadi Candidate Key, Alternate Key, Foreign Key serta
Composite Key.
1. Candidate Key
Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang mendefinisikan sebab
baris secara unik yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta
mempunyai nilai unik pada hampir setiap barisnya.
2. Alternate Key
Alternate Key adalah candidat key yang tidak dipilih untuk
mendefinisikan sebuah baris secara unik, tetapi perlu dicatat meskipun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menjadi candidat key di sebuah tabel akan tetapi tidak tertutup kemungkinan
bisa menjadi primary key di tabel lainnya.
3. Foreign Key
Foreign Key adalah kolom yang menunjuk ke kunci primer (primary
key) milik tabel lain.
4. Composite Key
Composite Key adalah kunci primer (primary key) yang tidak terbentuk
oleh sebuah kolom, melainkan tersusun atas beberapa kolom.
2.9 World Wide Web (WWW)
Menurut MCLEOD (PEARSON), Www adalah informasi yang dapat
diakses melalui internet di mana dokumen-dokumen hypermedia (file-file
komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan
metode penentuan alamat yang unik. Sedangkan menurut Sutarman (2003), World
Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan
menjadi dua yaitu client dan server dengan menggunakan software khusus
membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server.
2.10 Web Server
Menurut Sutarman (2003), Web server adalah komputer yang digunakan
untuk menyimpan dokumen-dokumen web. Komputer ini akan melayani
permintaan web dari pengguna (client).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2.11 Browser
Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi
dari web server (Sutarman, 2003). Suatu browser mengambil alih sebuah web
page yang didapat dari web server dengan sebuah request. Sebuah request adalah
HTTP standart yang berisi sebuah alamat web (URL). Seluruh halaman web
berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi
tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag
HTML.
2.12 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format yang
digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di web. Oleh
karena itu, agar dapat membuat program aplikasi diatas halaman web, harus
terlebih dahulu menguasai HTML. Walaupun sekarang telah banyak paket
aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat halaman web yang cukup
sederhana seperti Frontpage, Dreamweaver, Netscape Composer, dan masih
banyak lagi. Namun, tetap harus bisa menguasai tag-tag HTML terutama yang
dipergunakan untuk membuat aplikasi di internet karena harus bekerja dalam
mode text editor bilamana hendak menyisipkan setiap script program dalam script
HTML.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2.13 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) adalah suatu protocol yang
menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau
mengambil satu dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen
yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang
digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).
2.14 PHP (Hypertext Prepocessor)
2.14.1 Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors)
Menurut Arief (2011, p. 43), PHP adalah bahasa server-side-
scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web
yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka
sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi diserver kemudian
hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dengan
demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh
pengguna sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP
dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman
web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan
terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.
2.14.2 Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors)
Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu
halaman web (file.php) oleh browser atau klien. Kemudian, berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
alamat di Internet (URL), browser mendapatkan alamat dari web server,
yang akan mengidentifikasi halaman yang diminta, dan menyampaikan
segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya,
ketika file PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera
dikirimkan ke mesin PHP untuk diproses dan memberikan hasilnya
(berupa kode HTML) ke web server, lalu menyampaikannya kepada
pengguna.
2.14.3 Struktur Penulisan PHP
Ada beberapa cara untuk memulai menuliskan script PHP, yaitu:
1. <?php
Script PHP anda
?>
2. <?
Script PHP anda
?>
3. <%
Script PHP anda
%>
Cara nomor 1 merupakan format yang dianjurkan namun cara
nomor 2 lebih banyak digunakan karena lebih ringkas. Cara yang ke 3
digunakan untuk mengantisipasi editor web server yang tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menerima cara nomor 1 dan nomor 2. Dalam pembuatan file PHP sama
dengan cara pembuatan file HTML yang bisa menuliskan script PHP di
text editor seperti notepad dan lain-lain. Biasanya di dalam sebuah file
PHP mengandung tag HTML dan baris kode PHP. Berikut contoh
pembuatan file PHP yang disisipkan dalam halaman HTML:
<html>
<head>
<title>Belajar PHP</title>
</head>
<body>
<h1>Halaman Pertama PHP</h1>
<?php
echo "Lagi semangat belajar PHP";
?>
</body>
</html>
2.15 JavaScript
2.15.1 Pengertian JavaScript
JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan
hanya di web browser disisi klien yang dibuat agar halaman web
tersebut menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan script. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek,
sedangkan script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript
adalah bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi yang
berbasis pada pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian
dari teknologi Java dari Sun.
2.15.2 Struktur Penulisan JavaScript
JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu
membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti
yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh
fungsi perintah penulisan variabel tidak boleh ditulis dengan “Var” atau
juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” menggunakan huruf
kecil semua. JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan
dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah dengan
ekstensi JavaScript yang ditulis satu file dokumen HTML dapat ditulis
sebagai berikut:
<html>
<head></head>
<script type=”text/javascript”
language=”JavaScript”
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
/*kode JavaScript dapat ditulis disini */
.
</script>
<body></body>
</html>
Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan
dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut:
<html>
<head></head>
<script type=”text/javascript”
language=”JavaScript”
scr=”file_JavaScript.js”> </script>
<body></body>
</html>
2.16 MySQL
MYSQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured
Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server
daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang
berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.
Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam
tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering
disebut instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attribute atau
field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database.
2.17 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity
Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara
seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain
database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada
gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 2.12 Keterangan Notasi ERD
1. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
2. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu
dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
3. Hubungan / Relasi
Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan
entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:
a. Satu ke satu (One to one)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B.
b. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B
dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
2.18 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (Data Flow Diagram) adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem tersebut. Persamaan dari DFD adalah bubble chart,
transformation graph, dan proses model (Whitten, 2001). DFD terdiri dari
simbol-simbol dalam gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 2.13 Simbol-simbol dalam DFD
2.19 Pingendo
Pingendo adalah salah satu perangkat lunak yang dapat digunkan untuk
membuat desain website dengan mudah menggunakan framework bootstrap.
Pingendo memberikan tools yang sangat mudah digunakan,
dengan Pingendo pengguna cukup melakukan Drag and Drop selection dan
komponen ke dalam canvas desain website sehingga terbentuk sebuah desain
yang dapat digunakan untuk sebuah website.
Pingendo mempermudah pembuatan website dan mempercepat kerja
pengguna. sehingga tidak perlu menuliskan dari awal atau menyusunnya dengan
mengketik script HTML untuk membuat sebuah desain. Pengguna hanya perlu
menambahkan komponen yang diinginkan, menambahakan selection yang
dibutuhkan hanya dengan menyeret dan meletakan pada posisi yangkita inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2.20 Tentang Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berbatasan langsung
dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di sebelah
Selatan,Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di sebelah
Utara,Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali di sebelah Timur, serta
Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di sebelah Barat.Kabupaten
Magelang sendiri memiliki luas wilayah 1.102,93 Km² dan memiliki jumlah
penduduk sebanyak 1.331.673 Jiwa.
Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi
terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang
berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk
mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram
sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.
Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan
Kota Magelang. Pada tahun 1801, Letnan Gubernur Jendral Sir Stamford Raffles
mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai Bupati pertama Magelang, atas petunjuk
dari gurunya beliau memilih daerah antara desa Mantiasih dan desa Gelangan
sebagai pusat pemerintahannya. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan
kepada putranya yang bernama Ngabei Danukusumo, dan Magelang statusnya
dari Kabupaten menjadi gremente bersama dengan Kota Semarang, Salatiga,
danPekalongan. Namun kedudukan Bupati masih diakui sehingga ada dua
pimpinan di daerah Magelang yaitu Bupati Magelang dan Walikota Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat
melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun
1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi
hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk
memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai
penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan,
namun kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan
Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara
resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan
nama Kota Mungkid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem Lama
Selama ini kabupaten Magelang terutama Dinas Pekerjaan Umum, Energi
dan Sumberdaya Mineral belum mempunyai sebuah sistem yang mampu
memberikan rekomendasi pembukaan lahan tambang. Calon pembuka lahan
tambang baru ini kebanyakan tidak memperhatikan wilayah tersebut apakah
masuk dalam wilayah perencanaan tambang kabupaten Magelang. Kadangkala
mereka hanya asal-asalan memilih tempat yang menurut mereka baik.Keputusan
ini sering diambil secara sepihak,sehingga sering kesulitan untuk mendapatkan
ijin dari pihak ESDM pusat.
3.1.1 Analisa Ruang Lingkup
Dalam analisa ruang lingkup ini akan menganalisa kasus yang timbul
mengenai pemilihan lahan tambang baru yang dilakukan oleh calon pembuka
lahan tambang yang sesuai dengan kriteriannya dan memang masuk dalam
wilayah penambangan yang diijinkan oleh pemerintah Kabupaten Magelang.
Dengan belum adanya sistem yang mampu memberikan rekomendasi kepada
calon pembuka lahan tambang ,calon pembuka lahan tambang ini kesulitan.
Kesulitan-kesulitan calon penambang ini dapat dilihat dari metode PIECES
(performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Servive) yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1. Performance: Belum adanya sistem yang membandingkan area
tambang satu dengan yang lain,sehingga membuat calon pembuka
tambang menjadi kesulitan dan asal-asalan tanpa
mempertimbangkan aspek lingkungan.
2. Information: Sekedar mengikuti informasi dari orang lain yang
belum tentu cocok dan baik karena setiap orang memiliki kebutuhan
yang berbeda.
3. Economics: Asal memilih lahan tambang hanya akan membuat
kerugian,baik waktu atau materi karena jika tidak sesuai dengan
ketentuan dari pihak ESDM Kabupaten maka akan langsung ditolak
dan tidak akan sampai ke pusat.
4. Efficiency: Membandingkan lahan tambang secara manual hanya
akan menguras waktu,selain harus survey langsung ke lokasi calon
pembuka tambang harus bertanya kepada banyak orang untuk
mendapat keputusan yang baik.
5. Services: Sistem yang ada saat ini belum bisa membantu menjawab
kebutuhan pembuka lahan tambang ketika memilih lahan tambang
baru karena kesulitan membandingkan satu lahan tambang dengan
lahan tambang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.1.2 Analisa Sebab Akibat
Analisa sebab akibat menjelaskan tentang hasil analisis
masalah,harapan dan isntruksi yang sudah diidentifikasi
pada analisa ruang lingkup dengan menggunakan metode
PIECES (performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, Servive) problem statement.Proses analisa ini
dirangkum dalam tabel analisa sebab akibat dibawah ini:
Tabel 3.1 Analisa Sebab Akibat
Analisa Sebab Akibat
Masalah, Peluang atau
Instruksi
Sebab dan Akibat Solusi
I.Masalah (problems)
Calon pembuka
tambang baru kesulitan
memilih lokasi yang
sesuai dengan
kriterianya.
Sebab: Dinas Pekerjaan
Umum,Energi,Sumberdaya
Mineral Kabupaten
Magelang belum
menerapkan sistem
pendukung pencarian
keputusan mencari lokasi
tambang yang sesuai
dengan peta tata kota di
Kabupaten Magelang.
Dinas Pekerjaan
Umum,Energi,Sumberdaya
Mineral Kabupaten
Magelang masih
menggunakan daftar yang
Merancang
sistem
pendukung
pengambilan
keputusan
yang
terintegerasi
dengan
informasi
geografis yang
dilengkapi
dengan sebuah
peta interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tertulis untuk menyimpan
dan memberikan informasi
tentang lokasi tambang.
Akibat: Ijin dari pihak
ESDM Kabupaten tidak
keluar dan sering terjadi
bentrok dengan warga
karena tidak dengan kajian
lingkungan.
2.Calon pembuka lahan
tambang kesulitan
mendapatkan
rekomendasi dalam
memilih lahan tambang
baru.
Sebab: belum adanya suatu
sistem perekomendasian
yang bisa diakses kapan
saja dan dimana saja oleh
calon pembuka lahan
tambang.
Akibat: Lahan tambang
baru yang akan dimintakan
ijin ke ESDM tidak
diterima karena tidak
sesuai dengan keputusan
dari Pemerintah Kabupaten
Magelang.
Merancang
Sistem yang
berbasis web
agar dapat
diakses oleh
calon
pembuka
lahan tambang
baru melalui
internet.
II.Peluang
(Opportunity)
3.Pembuatan Sistem
Pendukung Pengambilan
Keputusan berbasis web
yang dapat memberikan
rekomendasi tempat
yang akan dijadikan
Sampai saat ini Dinas
Pekerjaan
Umum,Energi,Sumberdaya
Mineral Kabupaten
Magelang belum meliliki
Sistem Pendukung
Merancang
Sistem
Pendukung
Pengambilan
Keputusan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
lahan tambang kepada
masyarakat luas yang
sekaligus dapat
membantu Dinas
Pekerjaan
Umum,Energi,Sumberd
aya Mineral Kabupaten
Magelang dalam
mengatur dan
menertibkan tambang-
tambang yang tidak
memiliki ijin dari
pemerintah.
Pengambilan Keputusan
berbasis web yang
memberikan rekomendasi
dan informasi tentang
lokasi tambang material
gunung Merapi di wilayah
Kabupaten Magelang yang
dapat diakses oleh
masyarakat luas.Informasi
mengenai tambang material
disajikan dalam bentuk file
atau peta satu dimensi yang
hanya bisa didapatkan
dikantor dinas sehingga
masyarakat umum banyak
yang tidak mengetahui
informasi mengenai
tatacara pembukaan lahan
tambang di kawasan
kabupaten Magelang.
terintegerasi
dengan Sistem
Informasi
Geografis
tentang lahan
tambang
material
gunung
Merapi di
wilayah
kabupaten
Magelang
yang dapat
diakses oleh
masyarakat
luas kapanpun
dan
dimanapun
mereka
berada.
III.Instruksi (directive)
4.Memungkinkan untuk
meminimalisir lahan
tambang yang tidak
sesuai dengan kriteria
umum mengenai
pembukaan lahan
tambang dari
pemerintah kabupaten
Magelang.
Dinas Pekerjaan
Umum,Energi,Sumberdaya
Mineral Kabupaten
Magelang belum dapat
memberikan rekomendasi
lokasi beserta informasi
lengkap tentang tambang
material di wilayah
kabupaten Magelang yang
Merancang
Sistem
Pendukung
Pengambilan
Keputusanyan
g terintegerasi
dengan Sistem
Informasi
Geografis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dapat diakses secara luas
oleh masyarakat umum.
Hal ini menyebabkan
masyarakat tidak
mengetahui lokasi dan
informasi lengkap
mengenai wilayah tambang
yang sesuai dengan kriteria
umum dari dinas ESDM
kabupaten Magelang.
wilayah
tambang di
Kabupaten
Magelang
yang berbasis
web yang
dapat diakses
oleh
masyarakat
luas kapanpun
dan
dimanapun.
3.2 Analisa Kebutuhan
3.2.1 Identifikasi Pelaku Sistem
Dibawah ini adalah daftar istilah para pelaku sistem yang terlibat
dalam Sistem Pendukung Pengambilan keputusan Pemilihan lahan
tambang baru Kabupaten Magelang :
Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem
Istilah Deskripsi
Administrator Adalah bagian dari sistem yang
memiliki fasilitas untuk mengelola
data yang ada pada sistem,mulai
dari melihat,menambah,mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dan menghapus data pada sistem.
Pengguna Umum Adalah masyarakat umum atau
calon pembuka tambang yang
ingin mengetahui informasi serta
rekomendasi tambang material
gunung Merapi di wilayah
kabupaten Magelang.
3.2.2 Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem
Diagram Use-Case digunakan untuk melihat bagaimana para
pelaku sistem dapat menggunakan fasilitas yang ada pada Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Baru Kabupaten Magelang. Berikut ini adalah deskripsi dari
penggunaan sistem:
1.Pengguna Umum
Pengguna Umum adalah Calon pemilik/pemohon ijin
pembukaan lahan tambang baru. Pengguna umum dapat
mengakses dan mencari rekomendasi
2.Admin
Admin adalah seorang yang mendapatkan hak akses untuk
melihat,melakukan pengeditan,melakukan penghapusan dan
menambahkan data-data yang dibutuhkan sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 3.1 Diagram Use Case untuk Pengguna Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 3.2 Diagram Use Case untukAdministrator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3.3. Perancangan Logikal
Perancangan logikal Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang meliputi
perancangangan basis data sistem menggunakan ER-
diagram,diagram konteks dan data Flow Diagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
3.3.1. Diagram Berjenjang (Decomposition Diagram)
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.3.2. Diagram Konteks
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)
a. Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten
Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. DFD Level 2 Proses 1
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 proses 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. DFD Level 2 Proses 2
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. DFD Level 3 Proses 1.1
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 3 proses 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e. DFD Level 3 Proses 2.2
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 3 proses 2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3.3.4 ER – Diagram
Gambar 3.10 ER-Diagram Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3.3.5 Logical Design
Gambar 3.11 Logical Design untuk Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3.3.6 Desain Fisikal
3.3.6.1 Tabel Data Tambang
Tabel 3.3 Tabel Data Tambang
Nama Type Size
Id_tambang Int() 10
Nama_Lokasi Varchar() 40
Latitude Double()
Longitude Double()
Luas Int() 30
Jarak Int() 30
Jarak_jalan Int() 30
Jenis_Tambang Varchar() 30
Kecamatan Varchar() 15
Lokasi Varchar() 15
Keterangan Varchar() 100
3.3.6.2 Tabel Data Perhitungan
Tabel 3.4 Tabel Data Perhitungan
Nama Type Size
Id_perhitungan Int() 11
Id_tambang Int() 12
Id_kriteria Int() 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Normalisasi_skor Int() 12
Utility_skor Float()
Kategori_nilai Varchar() 30
3.3.6.3 Tabel Data Hasil Akhir
Tabel 3.5 Tabel Data Hasil Akhir
Nama Type Size
Id_hasil Int() 11
Id_tambang Int() 10
Hasil Decimal (10,2)
3.3.7 Desain Manajemen Model
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang ini menggunakan metode SMART (Simple
Multi Atribute Rating System) untuk menghitung hasil rekomendasi
pemilihan lahan tambang baru yang akan dibuka oleh calon investor.
3.3.7.1 Kriteria dan Tujuan
Kriteria yang digunakan untuk mencari rekomendasi
pemilihan tambang baru adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
- Jarak Pemukiman: Kriteria berdasarkan jarak yang terjauh dari
pemukiman penduduk.
- Luas : Kriteria berdasarkan luas tambang yang diusulkan.
- Jarak dari Jalan Raya: Kriteria berdasarkan jarak dari jalan raya.
- Jenis Tambang : Kriteria berdasarkan jenis tambang yang ada di
lokasi tambang.
- Lokasi : Kriteria berdasarkan lokasi keberadaan tambang
tersebut.
3.3.7.2 Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan menggunakan metode SMART
pada data-data tambang yang diseleksi oleh pengguna umum. Proses
seleksi dilakukan dengan cara mencari tambang yang sesuai dengan
pencarian pengguna umum. Pengguna umum bisa mencari data
tambang dan pengguna umum akan menyeleksi tambang mana yang
menjadi alternatif pilihan. Sebagai contoh pengguna umum memilih
Lokasi Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan Muntilan,
Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan Muntilan dan
Keningar kecamatan Dukun.
Bersamaan dengan pemilihan tambang, sistem akan
memberikan kriteria yang digunakan. Kriteria tersebut memiliki faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
tujuan dan pengguna umum diberi pilihan untuk memberikan bobot
pada setiap faktor tujuan. Selanjutnya sistem yang menghitung
pengambilan keputusan menggunakan metode SMART.
Langkah – langkah penghitungan menggunakan metode SMART
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan contoh diatas, lokasi tambang yang menjadi
alternatif pilihan yang dipilih oleh pengguna umum adalah
Lokasi Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan
Muntilan, Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan
Muntilan dan Keningar kecamatan Dukun.
2. Pengguna memilih kriteria yang akan diguna untuk pengambilan
keputusan. Sistem ini memiliki kriteria jarakdari pemukiman,
jarak dari jalan raya,luas, lokasi tambang dan jenis tambang.
Tabel 3.7 Data Kriteria dari masing-masing alternatif
Bedogan
Sawangan
Menayu
Muntilan
Tumpang
Sawangan Gondosuli Keningar
Jarak (m)
Sangat Dekat Sangat Jauh Dekat Sangat Dekat Cukup
Luas
32 6 12 20 14
Jarak Jalan
Raya
Jauh Sangat Dekat Sangat Dekat Jauh Sangat Jauh
Jenis
Tambang
Pasir Pasir Pasir Seplit Pasir Seplit Pasir Seplit
Lokasi
Aliran
Sungai
Aliran
Sungai Aliran Sungai
Aliran
Sungai
Lahan
Kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Pengguna memberikan bobot faktor tujuan (goal weight factor)
dari setiap kriteria.
Tabel 3.8 Data bobot faktor tujuan
Kriteria Faktor Tujuan Bobot
jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10
Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10
Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak Dari Jalan Raya 9
Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6
Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6
4. Sistem menghitung normalisasi bobot faktor tujuan (normalized
goal weight factor) dengan cara membandingkan nilai setiap
bobot faktor tujuan (goal weight factor) dengan total bobot faktor
tujuan (total goal weight factor).
Perhitungan normalisasi bobot dari masing-masing faktor
tujuan adalah sebagai berikut:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan
jarak:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan
luas:
Normalisasi bobot faktor tujuan meminimalkan jarak
dari jalan raya:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan
jenis tambang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan
lokasi:
Tabel 3.9 Normalisasi bobot faktor tujuan
Kriteria Faktor Tujuan Bobot Normalisasi
jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10 0,2439
Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10 0,2439
Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak dari jalan raya 9 0,2195
Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6 0,1463
Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6 0,1463
Jumlah Bobot 41
5. Sistem menghitung normalisasi skor kriteria pada setiap
alternatif. Perhitungan normalisasi didapat dengan menentukan
interval kelas pada setiap kriteria. Sesuai dengan rumusnya,
interval kelas didapat dengan mencari selisih dari nilai terbesar
dan nilai terkecil dari masing-masing kriteria kemudia dibagi
dengan skala yang digunakan. Skala yang digunakan dalam
sistem ini adalah 1-5 dan 1-3. Dari tabel 3.5 diperoleh data-data
interval sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kriteria Jarak:
Tabel 3.10 Interval kelas untuk kriteria Jarak
Interval Normalisasi Skor
Sangat Dekat 1
Dekat 2
Cukup 3
Jauh 4
Sangat Jauh 5
Kriteria Luas Tambang:
Interval = 5,2
Tabel 3.11 Interval kelas untuk kriteria Luas
Interval Normalisasi Skor
6 ≤ x ≤ 11.2 1
11.2 < x ≤ 16.4 2
16.4 < x ≤ 21.6 3
21.6 < x ≤ 26.8 4
26.8 < x 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kriteria Jarak Jalan raya
Tabel 3.12 Interval kelas untuk kriteria Jarak dari Jalan Raya
Interval Normalisasi Skor
Sangat Dekat 5
Dekat 4
Cukup 3
Jauh 2
Sangat Jauh 1
Kriteria jenis tambang:
Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini
berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat dalam
pertambangan material di Kabupaten Magelang.
Tabel 3.13 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Jenis tambang
Jenis Tambang Normalisasi Skor
Pasir 3
Pasir Seplit 2
Batuan 1
Kriteria Lokasi tambang:
Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini
berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat dalam
pertambangan material di Kabupaten Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3.14 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Lokasi Tambang
Lokasi Normalisasi Skor
Aliran Sungai 3
Lahan Kosong 2
Tebing 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari data diatas maka akan didapat nilai normalisasi skor kriteria dari setiap alternatif seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Normalisasi Nilai Skor
Kriteria Deskripsi skor Bedogan Menayu Tumpang Gondosuli Keningar
Jarak
nilai 5 untuk jarak terjauh,nilai 1 untuk
jarak terdekat dari pemukiman 1 5 2 1 3
Luas
nilai 1 untuk luas terkecil,nilai 5 untuk luas
terbesar 5 1 2 3 2
Jarak
dari Jalan
Raya
Nilai 5 untuk jarak yang terdekat dan nilai
1 untuk jarak yang terjauh dari jalan raya 2 5 5 2 1
Jenis
Tambang
nilai 3 untuk tambang berjenis pasir ,nilai 1
untuk tambang yang berupa batuan 3 3 2 2 2
Lokasi
nilai 3 untuk tambang yang berada di
DAS,nilai 1 untuk tambang yang tidak
berada di Tebing 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Sistem mengkonversi nilai normalisasi menjadi nilai utility
score antara 0 sampai dengan 1.
Tabel 3.16 Utility skor untuk kriteria jarak,luas dan jarak jalan raya
Normalisasi skor 1 2 2 4 5
Utility score 0 0.25 0.5 0.75 1
Tabel 3.17 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang
normalisasi
skor 1 2 3
utility score 0.33333 0.66667 1
Tabel 3.18 Utility skor kriteria
Jarak
Pemukiman Luas
Jarak
Jalan
Jenis
Tambang Lokasi
Bedogan 0 1 0.25 1 1
Menayu 1 0 1 1 1
Tumpang 0.25 0.25 1 0.66666667 1
Gondosuli 0 0.5 0.25 0.66666667 1
Keningar 0.5 0.25 0 0.66666667 0.66666667
7. Sistem akan mengevaluasi hasil akhir dari setiap alternatif.
Langkah–langkahnya adalah dengan mengalikan utility skor
dengan normalisasi bobot faktor tujuan. Kemudian jumlahkan
untuk mendapat nilai final.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Bedogan Sawangan = ((0 × 0.2439) + (1 × 0.2439) + (0.25 ×
0.2195)+(1 × 0.1463)+(1 × 0.1463)) = 0,591375 × 100% =
59,15%
Menayu Muntilan = ((1 × 0.2439) + (0 × 0.2439) + (1 × 0.2195)
+ (1 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,756 × 100% = 75,61%
Tumpang Sawangan = ((0.25 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (1
× 0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,585283
× 100% = 58,54%
Gondosuli Muntilan = ((0 × 0.2439) + (0.5 × 0.2439) + (0.25 ×
0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,420658 ×
100% = 42,07%
Keningar Dukun = ((0.5 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (0 ×
0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (0.666667 × 0.1463)) =
0,377992 × 100% = 37,80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3.3.8 Perancangan User Interface Sistem
Rancangan user interface digunakan untuk mengetahui rancangan
tampilan dari sistem yang yang akan dibuat. Dengan adanya rancangan
user interface diharapkan pengguna umum dan administrator dapat
mengerti serta mendapatkan pandangan tentang sistem ini.
3.3.8.1 Halaman Utama Pengguna Umum
Menu halaman utama dari pengguna umum yang merupakan
menu awal pada halaman Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang. Disini
akan muncul sebuah peta yang menampilkan semua wilayah
tambang yang direkomendasikan oleh dinas DPU dan ESDM
Kabupaten Magelang. Selain itu pengguna umum dapat melakukan
pencarian wilayah tambang berdasarkan kecamatan dimana tambang
tersebut berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 3.12 Halaman Utama Pengguna Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3.3.8.2 Halaman Cari Wilayah Tambang
Gambar 3.13 Halaman Pencarian Letak Tambang Berdasarkan Kecamatan
3.3.8.3 Halaman Cari Rekomendasi Tambang
Gambar 3.14 Halaman Cari Rekomendasi Tambang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3.3.8.4 Halaman Pilih Kriteria
Gambar 3.15 Halaman Pilih Kriteria
3.3.8.5 Halaman Lihat Hasil Rekomendasi
Gambar 3.16 Halaman Hasil Rekomendasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3.3.8.6 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Peta
Gambar 3.17 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Bentuk Peta
3.3.8.7 Halaman Login Administrator
Gambar 3.18 Halaman Login Administrator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3.3.8.8 Halaman Utama Administrator
Gambar 3.19 Halaman Utama Administrator
3.3.8.9 Menu Kelola Wilayah
Gambar 3.20 Halaman Tambahkan Wilayah Tambang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3.3.8.10 Menu Kelola Tambang
Gambar 3.21 Halaman Edit Wilayah Tambang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB IV
ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
Pengujian sistem dilakukan dengan cara mencocokan hasil perhitungan dari
sistem dengan perhitungan manual untuk menguji kesesuaian sistem dengan
rancangan yang telah dibuat. Pengujian sistem juga dilakukan dengan menguji
sistem secara acak kepada 12 orang,yaitu 10 orang pengguna dan 2 orang admin.
Setelah dilakukan pengujian pengguna dan admin diminta untuk mengisi
kuisioner yang dibagikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dari
pengamatan pengguna.
4.1 Pengujian Hitungan Manual
Dalam pengujian ini pengguna telah memilih 5 lokasi tambang, kelima lokasi
tersebut adalah Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan Muntilan,
Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan Muntilan dan Keningar
kecamatan Dukun. Kriteria yang dipilih adalah jarak pemukiman dengan bobot
10, luas dengan bobot 10, jarak jalan raya dengan bobot 9, jenis tambang dengan
bobot 6 dan lokasi tambang dengan bobot 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.1 Pilihan lokasi tambang yang akan dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.2 Pilihan Kriteria beserta bobot pembanding
Hasil rekomendasi dari sistem adalah:
Gambar 4.3 Hasil rekomendasi dalam bentuk tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.4 Hasil rekomendasi dalam bentuk peta
Sungai Pabelan di desa Menayu Kecamatan Muntilan mendapatkan nilai
sebesar 75,61%, Bedogan kecamatan Sawangan sebesar 59,15% , Sungai Pabelan
desa Banyu Temumpang kecamatan Sawangan sebesar 58,54%, Sungai pabelan
Desa Gondosuli kecamatan Muntilan sebesar 42,07%, dan Sungai Senowo desa
Keningar kecamatan Dukun sebesar 37,80%.
Perhitungan manual dalam sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Bobot faktor masing-masing kriteria:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan jarak:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan luas:
Normalisasi bobot faktor tujuan meminimalkan jarak dari
jalan raya:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan jenis
tambang:
Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan lokasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.1 Normalisasi bobot faktor tujuan
Kriteria Faktor Tujuan Bobot Normalisasi
jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10 0,2439
Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10 0,2439
Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak dari jalan raya 9 0,2195
Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6 0,1463
Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6 0,1463
Jumlah Bobot 41
2. Normalisasi Skor:
Kriteria Jarak:
Tabel 4.2 Interval kelas kriteria Jarak Pemukiman
Interval Normalisasi Skor
Sangat Dekat 1
Dekat 2
Cukup 3
Jauh 4
Sangat Jauh 5
Kriteria Luas Tambang:
Interval = 5,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 4.3 Interval kelas kriteria luas
Interval Normalisasi Skor
6 ≤ x ≤ 11.2 1
11.2 < x ≤ 16.4 2
16.4 < x ≤ 21.6 3
21.6 < x ≤ 26.8 4
26.8 < x 5
Kriteria Jarak Jalan raya
Tabel 4.4 Interval kelas kriteria jarak jalan raya
Interval Normalisasi Skor
Sangat Dekat 5
Dekat 4
Cukup 3
Jauh 2
Sangat Jauh 1
Kriteria jenis tambang:
Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini
berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat
dalam pertambangan material di Kabupaten Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.5 Interval kelas kriteria jenis tambang
Jenis Tambang Normalisasi Skor
Pasir 3
Pasir Seplit 2
Batuan 1
Kriteria Lokasi tambang:
Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini
berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat
dalam pertambangan material di Kabupaten Magelang.
Tabel 4.6 Interval kelas kriteria lokasi tambang
Lokasi Normalisasi Skor
Aliran Sungai 3
Lahan Kosong 2
Tebing 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.7 Normalisasi skor setiap kriteria
Kriteria Deskripsi skor Bedogan Menayu Tumpang Gondosuli Keningar
Jarak
nilai 5 untuk jarak terjauh,nilai 1 untuk
jarak terdekat dari pemukiman 1 5 2 1 3
Luas
nilai 1 untuk luas terkecil,nilai 5 untuk luas
terbesar 5 1 2 3 2
Jarak
dari Jalan
Raya
Nilai 5 untuk jarak yang terdekat dan nilai
1 untuk jarak yang terjauh dari pemukiman 2 5 5 2 1
Jenis
Tambang
nilai 3 untuk tambang berjenis pasir ,nilai 1
untuk tambang yang berupa batuan 3 3 2 2 2
Lokasi
nilai 3 untuk tambang yang berada di
DAS,nilai 1 untuk tambang yang tidak
berada di Tebing 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4.8 Utility skor untuk kriteria jarak, luas dan jarak jalan raya
Normalisasi skor 1 2 2 4 5
Utility score 0 0.25 0.5 0.75 1
Tabel 4.9 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang
normalisasi skor 1 2 3
utility score 0.33333 0.66667 1
3. Menkonversi menjadi utility score:
Tabel 4.10 Utility skor kriteria
Jarak
Pemukiman Luas
Jarak
Jalan
Jenis
Tambang Lokasi
Bedogan 0 1 0.25 1 1
Menayu 1 0 1 1 1
Tumpang 0.25 0.25 1 0.66666667 1
Gondosuli 0 0.5 0.25 0.66666667 1
Keningar 0.5 0.25 0 0.66666667 0.666667
4. Menghitung Skor Total:
Bedogan Sawangan = ((0 × 0.2439) + (1 × 0.2439) + (0.25 ×
0.2195)+(1 × 0.1463)+(1 × 0.1463)) = 0,591375 × 100% =
59,15%
Menayu Muntilan = ((1 × 0.2439) + (0 × 0.2439) + (1 × 0.2195)
+ (1 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,756 × 100% = 75,61%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tumpang Sawangan = ((0.25 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (1
× 0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,585283 ×
100% = 58,54%
Gondosuli Muntilan = ((0 × 0.2439) + (0.5 × 0.2439) + (0.25 ×
0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,420658 ×
100% = 42,07%
Keningar Dukun = ((0.5 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (0 ×
0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (0.666667 × 0.1463)) =
0,377992 × 100% = 37,80%
Tabel 4.11 Hasil perhitungan skor setiap altermatif
Lokasi Tambang Skor Total
Menayu Muntilan 75,61%
Bedogan Sawangan 59,15%
Tumpang Sawangan 58,54%
Gondosuli Muntilan 42,07%
Keningar Dukun 37,80%
Hasil penghitungan dari sistem dengan hasil penghitungan manual menunjukan
kecocokan sehingga dapat dikatakan bahwa sistem berjalan dengan baik sesuai
dengan rancangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4.2 Pengujian Terhadap Pengguna Sistem
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap 14 Pengguna yang diambil secara
acak, diantaranya adalah pemilik tambang,dan calon pembuka lahan tambang, dan
administrator dari dinas ESDM, baru didapatkan jawaban dari kuisioner berikut:
1. Sistem mampu memberi informasi detail tentang lokasi tambang?
Jawaban Bobot Frekuensi Nilai
Sangat Setuju 4 2 8
Setuju 3 10 30
Ragu-ragu 2 2 4
Tidak setuju 1 0 0
Sangat tidak Setuju 0 0 0
Total 14 42
Nilai Akhir
Total Nilai/Jumlah
Respondem
3.0
0
2
4
6
8
10
12
SangatSetuju
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju
Frekuensi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Dari perhitungan diatas dibuktikan bahwa sistem mampu memberikan
informasi yang detai mengenai lokasi tambang.
2. Menu-menu di dalam sistem mudah dipahami?
Jawaban Bobot Frekuensi Nilai
Sangat Setuju 4 4 16
Setuju 3 7 21
Ragu-ragu 2 3 6
Tidak setuju 1 0 0
Sangat tidak Setuju 0 0 0
Total 14 43
Nilai Akhir
Total Nilai/Jumlah
Respondem
3.07
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa menu-menu dalam sistem mudah
dipahami.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
SangatSetuju
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju
Frekuensi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3. Langkah-langkah dalam mencari rekomendasi mudah dipahami?
Jawaban Bobot Frekuensi Nilai
Sangat Setuju 4 4 16
Setuju 3 8 24
Ragu-ragu 2 2 4
Tidak setuju 1 0 0
Sangat tidak Setuju 0 0 0
Total 14 44
Nilai Akhir
Total Nilai/Jumlah
Respondem
3.14
Dari perthitungan diatas dapat dilihat bahwa langkah-langkah mencari
rekomendasi dalam sistem mudah dipahami.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SangatSetuju
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju
Frekuensi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Sistem mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi tambang?
Jawaban Bobot Frekuensi Nilai
Sangat Setuju 4 4 16
Setuju 3 10 30
Ragu-ragu 2 0 0
Tidak setuju 1 0 0
Sangat tidak Setuju 0 0 0
Total 14 46
Nilai Akhir
Total Nilai/Jumlah
Respondem
3.29
Dari perhitung diatas dapat dilihat bahwa sistem mampu memberikan
rekomendasi dalanm memilih tambang.
0
2
4
6
8
10
12
SangatSetuju
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju
Frekuensi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
5. Tingkat kepuasan pengguna terhadap Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang cukup?
Jawaban Bobot Frekuensi Nilai
Sangat Setuju 4 3 12
Setuju 3 8 24
Ragu-ragu 2 3 6
Tidak setuju 1 0 0
Sangat tidak Setuju 0 0 0
Total 14 42
Nilai Akhir
Total Nilai/Jumlah
Respondem
3.0
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa responden puas dalam
menggunakan sistem.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SangatSetuju
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju
Frekuensi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4.3 Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna
Berdasarkan ujicoba terhadap pengguna , didapatkan analisa sebagai berikut:
1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
Technique dapat memberi informasi detail mengenai lokasi tambang. Hal
ini dibuktikan dengan 3 dari 14 responden memilih Sangat Setuju dan 8
dari 14 responden memilih setuju lalu sissanya sejumlah 3 responden
memlilih ragu-ragu, sehingga didapatkan nilai akhir 3.0 (skala 0-4).
2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
Technique memiliki menu-menu yang mudah dipahami oleh responden.
Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih Sangat Setuju dan
7 dari 14 responden memilih setuju, sisanya 3 orang memilih ragu-ragu,
sehingga didapatkan nilai akhir 3.07 (skala 0-4).
3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
Technique memiliki langkah-langkah yang mudah dipahami dalam mencari
rekomendasi. Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih
Sangat Setuju dan 8 dari 14 responden memilih Setuju, sisanya 2 responden
memilih ragu-ragu. Sehingga didapatkan nilai akhir 3.14 (skala 0-4).
4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Technique mampu memberi rekomendasi dalam memilih lokasi tambang.
Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih Sangat setuju dan
10 dari 14 responden memilih Setuju. Sehingga didapatkan hasil akhir 3.29
(skala 0-4).
5. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang
Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating
Technique cukup memuaskan responden. Hal ini dibuktikan dengan 3 dari
14 responden memilih Sangat Setuju dan 8 dari 14 responden memilih
Setuju, sisanya 3 responden memilih Ragu-ragu. Sehingga didapatkan hasil
akhir 3.0 (skala 0-4).
Gambar 4.5 Grafik Nilai Setiap Pertanyaan
2.85
2.9
2.95
3
3.05
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
Nilai
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
4.4 Kelebihan Sistem
1. Pengguna dapat membandingkan lokasi tambang mana saja sesuai
keinginan.
2. Pengguna dapat memberikan bobot kriteria dan kriteria apa saja sebagai
pembanding.
3. Output Peta dilengkapi direction atau peninjuk jalan menuju lokasi
tambang yang akan dipilih.
4.5 Kekurangan Sistem
1. Output yang ditampilkan pada peta hanya berupa titik pusat lokasi,belum
berupa area yang bertanda khusus.
2. GPS harus hidup dan harus memiliki jaringan internet yang kuat untuk
mengetahui lokasi keberadaan pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan, pembangunan, dan uji coba Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Dengan
Metode Simple Multi Atribute Rating Technique (SMART) ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang yang dibangun sudah sesuai dengan
rancangan dan dapat berjalan dengan baik.
2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique yang dibuat sudah dapat memberikan informasi
lokasi tambang yang cukup detail kepada pengguna.
3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique mampu memberi rekomendasi dalam memilih lokasi
tambang berdasarkan presentase nilai hasil perhitungan sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan pengguna.
4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique memiliki menu-menu yang mudah dipahami oleh
pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
5. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique memiliki langkah-langkah yang mudah dipahami
oleh pengguna dalam mencari rekomendasi lokasi tambang.
6. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan
Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute
Rating Technique cukup memuaskan pengguna.
5.2 Saran
Untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut disarankan untuk:
1. Output dalam peta ditambah menjadi polygon dalam bentuk area
lokasi tambang yang sudah ditentukan dari dinas, agar lebih jelas
lagi bentuk lokasi tambang.
2. Menambah fitur pembatas pada setiap kecamatan didalam peta,
agar lebih jelas pembagian wilayah tambang berdasarkan
kecamatan.
3. Perlu ditambahkan menu Help sebagai pedoman agar pengguna
tidak kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR PUSTAKA
Anton M Moeliono.1990.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Depdikbud
Balai Pustaka
Aryono Prihandito. (1988) Proyeksi Peta, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan
Mysql. Yogyakarta: Andi Publisher
Denny Carter, Irma Agtrisari (2003). Desain dan Aplikasi SIG, Jakarta : PT Elex
Komputindo
Irwansyah,Edy.2013.Sistem Informasi Geografis:Prinsip Dasar dan
Pengembangan Aplikasi.Jogjakarta : Digibooks
Sutarman.2003.Membangun Aplikasi WEB dengan PHP dan
MySql.Jogjakarta:Graha Ilmu
Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and
Intelligent Systems. 7th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.
Getting Started Google Maps API (2016). Getting Started google Maps API.
Available at :
https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/tutorial
[Accessed 16 Juni 2016].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Getting Started Google Maps Distance-Matrix API (2016). Getting Started google
Maps API. Available at :
https://developers.google.com/maps/documentation/distance-matrix/intro
[Accessed 19 Juni 2016].
Pradita, Stanislaus Yhanna (2016). Sistem pendukung pengambilan keputusan
pemilihan kamera DSLR menggunakan metode Simple Multi Attribute
Rating Technique (SMART) .Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma,
Skripsi
Kusuma, Stephanus Wijaya Nata (2016). Sistem informasi geografis penataan
sekolah dasar dan pemindahan guru : studi kasus Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Magelang .Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma, Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
KUESIONER SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG BARU
KABUPATEN MAGELANG
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dari segi
pengguna, kuisioner ini digunakan dalam analisis data dan pengembangan sistem
selanjutnya.
Nama :
Umur :
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda cek (V) atau tanda silang (X) pada salah satu pilihan
jawaban, dengan keterangan : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Sistem mampu memberi informasi detail tentang lokasi
tambang?
2 Menu-menu di dalam sistem mudah dipahami?
3 Langkah-langkah dalam mencari rekomendasi mudah dipahami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
4 Sistem mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi
tambang?
5 Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Sistem Cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI