SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di...

135
i SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG KABUPATEN MAGELANG DENGAN METODE SIMPLE MULTI ATIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Disusun Oleh : Gregorius Hugo Himawan 125314050 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di...

Page 1: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

i

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG KABUPATEN MAGELANG

DENGAN METODE SIMPLE MULTI ATIBUTE RATING

TECHNIQUE (SMART)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Gregorius Hugo Himawan

125314050

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

ii

DEVELOPMENT OF DECISION SUPPORT SYSTEM

FOR OPENING NEW MINING AREA IN MAGELANG USING

SMART METHOD

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

in Informatics Engineering

Created By :

Gregorius Hugo Himawan

125314050

INFORMATION ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

(Pesakitan, Anti Pengaruh)

Karya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan Yang Maha Esa

Bapak Ibu Saya

Keluarga Besar Saya

Dan Semua Orang yang Sedang Bersusah Payah

Mengerjakan Tugas Akhir

Karena Menurut Saya:

TUGAS AKHIR ITU MENYENANGKAN!!!!

OSSSSSSSSS!!!!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam

kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Gregorius Hugo Himawan

Nim : 125314050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang Dengan Metode Simple

Multi Atribute Rating Technique (SMART)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi

royalty kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta, 18 Desember 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

viii

ABSTRAK

Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berada di lereng Gunung

Merapi wilayah barat, keberadaanya ini menjadikan kabupaten Magelang

memiliki potensi di bidang pertambangan mineral berupa pasir dan batuan.

Banyaknya kerusuhan yang terjadi karena pembukaan tambang yang tidak sesuai

dengan ketentuan Dinas Energi Sumberdaya dan Mineral membuat para calon

pembuka tambang ini kebingungan menentukan tempat yang memang sudah

sesuai dengan ketentuan dari dinas. Setiap calon pembuka tambang memiliki

pertimbangan sendiri dalam menentukan lokasi.

Tugas akhir ini dibuat untuk membantu memberikan rekomendasi kepada

calon pembuka tambang dalam menentukan lokasi yang akan dibuka dengan

pertimbangan jarak dari pemukiman,jarak dari jalan raya, luas, jenis tambang, dan

lokasi tambang.

Sistem Pendukung Pengambilan keputusan dibangun menggunakan PHP dan

MySQL. Pengguna dapat memilih kriteria untuk membandingkan setiap lokasi.

Metode yang digunakan untuk memberikan rekomendasi adalah Simple Multi

Atribute Rating Technique (SMART) berdasarkan kriteria-kriteria yang dipilih

oleh pengguna. Hasil akhir yang diperoleh adalah lokasi tambang yang

direkomendasikan berdasarkan urutan skor akhir lokasi tambang yang

dibandingkan.

Sistem diujikan dengan membandingkan perhitungan sistem dengan perhitingan

manual dan kepada 14 responden, sehingga didapatkan kesimpulan bahwa sistem

mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi tambang sesuai dengan

tujuan dibuatnnya sistem ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

ix

ABSTRACT

Magelang Regency is an area located in the west of Merapi Mountain slope. Its

location makes Magelang Regency have potential resources in the mineral mining,

sand and rocks for instances. Because there are many riots in the opening of a

mine which diverges from the rules of Department of Energy and Mineral

Resources, the candidates who want to open the mine become confused in

deciding the places which have fulfilled the department’s rules. Each of the

candidates of mine opener has their own consideration in deciding the location.

This study was done to help giving the recommendation for the candidates of

mine opener in deciding the mine location. The decision was made by considering

the distance from the residence, the distance from the highway, the size, the kind

of mining, and the mining location.

The Decision Making Support System was built using PHP and MySQL. The

users could choose the criteria to compare each location. The method which was

used to give the recommendation was Simple Multi Attribute Rating Technique

(SMART) based on the criteria chosen by the users. The final result was the

mining location which was recommended based on the order of final score of the

mining location which was being compared.

The system was tested by comparing the system calculation with the manual

calculation. It was also tested to 14 respondents. Therefore, it can be concluded

that the system is able to give the recommendation in choosing the mining

location which is linier with the purpose of creating this system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia berkat,

bimbingan, semangat roh kudus dalam menyelesaikan skripsi dengan judul

“Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang Dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique (SMART)”

Penelitian ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga akhir karena adanya

bimbingan, doa, dukungan, semangat dan motivasi yang diberikan oleh banyak

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, bimbingan, semangat roh kudus,

rahmat pengampunan,serta rejeki dan segala petunjukNya.

2. Bapak Antonius Prabowo; Ibu Cecilia Sumiati, S.Pd; Mbak Maria

Yolanda, S.Farm, M.Sc; dan Mas Filipus Rio Tiktantyo, S.E atas doa dan

dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiari, S.Si, M.Kom selaku ketua program studi

Teknik Informatika beserta jajaran dosen dan karyawan.

4. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom selaku dosen pembimbing yang

telah sabar dan penuh dedikasi serta bijaksana dalam membimbing dan

memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ali Mustopa, M.Kom yang telah memberikan bimbingan,

pengajaran, dan bersedia memberi ilmunya dalam pengerjaan tugas akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xi

ini, serta dengan sabar memberikan pelajaran dalam pembuatan program

tugas akhir ini.

6. Bapak Iwan Binanto, M.Cs selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberi semangat dan pengarahan di setiap KRS dari awal sampai

akhir.

7. Seluruh jajaran Dosen dan Karyawan Jurusan Teknik Informatika yang

sudah membantu dan mengiringi saya dalam belajar di Teknik Informatika

USD.

8. Gisella Gisa Maya Saputri, S.Pd beserta keluarga atas semangat yang tak

pernah padam, pendampingan dan semua hal yang sulit untuk

diungkapkan atas dasar kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Sukses

selalu!

9. Mbah Robertus Martono dan Mbah M.M. Wuryan yang sudah berbahagia

di dalam kerajaan Tuhan beserta keluarga besar yang selalu mendukung.

10. Mbah Ribut Sunaryo (alm), Mak’e Suratinah yang selalu mendoakan, Pak

Yok, Pak Met, Pak Pri, Pak Mud, dan Bu Dosen Yuniarti, M.Eng atas doa

dan dukungannya.

11. Mami Ersi dan Adik Yudha Pranggodo atas dukungan dan doa.

12. Rekan-rekan Teknik Informatika angkatan 2012 Kelas A, Kelas B, Kelas

C dan Kelas D, baik itu dari cluster Komputasi, Basis Data, dan Jaringan

Komputer.

13. Rekan-rekan yang selalu berbahagia walau dirundung duka skripsi, “Ikatan

Teknik Informatika Liberal”: Cahyo “Slamet” Wicaksono, Anjar Nugraha,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xii

Daniel “Tamil” Risamasu, Alvin “Luwak” Christanto, Yosua Gultom,

Rekiyan Seto, Wisnu Wardana, Thomas Wiga, Fx. Dwi Kurniawan,

Agustinus Nyoman Mariadi, Christian Bayu “Kiting”, Laurensius Haris,

Nicolaus Dhesa, Pius Juan, Henrycus Bagus, Romualdus Vanadio,

Alexander Purbo, Yustinus Adrian Nada, “Pace” Dian Tobias, “Pace” Ari

Manibuy, Stephanus Wijaya Nata Kusuma, Laurensia Eva, Elizabeth

Febrina, Octaviani, dan Kevinda Mahatma atas keramaian dan kegaduhan

di setiap pertemuannya.

14. Rekan-rekan pejuang skripsi yang bersarang di laboratorium Tugas Akhir

yang kita berhalakan: Dionisius Wisnu selaku Ketua Ruangan, Mikael

Fajar, Pak Dosen Pradit, Agustinus Agri, Vian Juanito, Engelbertus Vione,

Kresentia Nita, Vina, Novi, Tripina Putri dan semua yang sering keluar

masuk ruangan untuk sekedar menonton Youtube atau meminta kopi.

15. Christoper Yanuardi yang mendukung dengan memberi kopi namun

merampok snack dan Pak Timbul yang selalu menjadi alarm untuk segera

pulang hahahahaha.

16. Rekan-rekan laboratorium Jarkom: Mas Danang, Bany, Lukas, Aldy,

Abed, Yopi, dan lain lain.

17. Rekan-rekan Kos Elang: Anton, Tetti, Muslim, Faisal, Yusup, Icak, Sandy,

Agung dan semuanya.

18. Rekan- rekan Teknik Mesin 2012 yang selalu memberi motivasi dalam

bentuk ejekan, “Ra bosen po ning kampus terus?” hahahaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xiii

19. Keluarga SILENT SCREAM (Fembri, Septi, Ragil, Febrian) yang selalu

mendukung dengan mengalihkan kepenatan skripsi dengan bermain musik

kecepatan tinggi, keluarga PESAKITAN dan SICK PROJECT Muntilan

yang juga selalu memberi motivasi lewat karyanya.

20. Keluarga Brambang.Inc: Mas Jito, Pak Min, Mas Bag, dan Karsiyo.

21. Keluarga Besar Sasana SANBO Kabupaten Magelang.

22. Dying Fetus, Suffocation, Deeds of Flesh, Disavowed, Decrepit Birth,

Misery Index, Obituary, Morbid Angel, Sinister, Slayer, Cannibal Corpse,

Chimaira, Disgorge, Kreator, Malevolent Creation, Vader, Hatebreed,

Carnivored, Deadsquad, dan Death Vomit atas kecepatan tinggi dan

adrenalinnya dalam mengiringi pengerjaan skripsi ini.

23. Isyana Sarasvati, Greenday, Charlie Puth, Didi Kempot, Dedi Dores, Stone

Sour, Musikkimia, dan lain-lain atas relaksasi suara setelah mengerjakan

skripsi.

24. Dan semua yang sudah mendukung, mendoakan dan membimbing baik

yang nampak terlihat ataupun tidak terlihat yang tidak dapat saya tulis satu

persatu karena keterbatasan tempat, sekali lagi penulis mengucapkan

beribu-ribu terimakasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................ Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxi

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 3

1.5 Metode Penelitian ..................................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 7

BAB II ................................................................................................................... 10

LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10

2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) ............................. 10

2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ..................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xv

2.1.2 Karakteristik SPPK ......................................................................... 11

2.1.3 Manfaat SPPK ................................................................................. 13

2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan ...................................................... 13

2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ................ 14

2.1.6 Keterbatasan SPPK ......................................................................... 16

2.2 Metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique) ................ 17

2.2.1 Proses Pemodelan Metode SMART ............................................... 17

2.2.2 Kelebihan Metode SMART ............................................................ 18

2.3 Sistem Informasi Geografis .................................................................... 20

2.3.1 Definisi Geografi ............................................................................. 20

2.3.2 Definisi Sistem Informasi Geografis ............................................... 20

2.3.3 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis ............................. 22

2.3.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis .......................................... 24

2.4 Peta ......................................................................................................... 25

2.4.1 Pengertian Peta ................................................................................ 25

2.4.2 Komponen Peta ............................................................................... 25

2.5 Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta ...................................................... 27

2.5.1 Proyeksi Peta ............................................................................................ 27

2.5.1 Sistem Koordinat ...................................................................................... 29

2.5.1.1 Sistem Koordinat Kartesian 2D ............................................................. 30

2.5.1.2 Proyeksi Latitude dan Longitude (Geographic Coordinate System) .... 31

2.6 Google Maps .......................................................................................... 34

2.6.1 Pengenalan Google Maps ................................................................ 34

2.6.2 Google Maps API ............................................................................ 36

2.7 Internet .................................................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xvi

2.8 Basis Data ............................................................................................... 38

2.9 World Wide Web (WWW) ..................................................................... 39

2.10 Web Server ............................................................................................. 39

2.11 Browser .................................................................................................. 40

2.12 HTML (Hypertext Markup Language) ................................................... 40

2.13 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) ................................................... 41

2.14 PHP (Hypertext Prepocessor) ................................................................ 41

2.14.1 Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors) ............................ 41

2.14.2 Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors) ....................... 41

2.14.3 Struktur Penulisan PHP ................................................................... 42

2.15 JavaScript ............................................................................................... 43

2.15.1 Pengertian JavaScript ...................................................................... 43

2.15.2 Struktur Penulisan JavaScript ......................................................... 44

2.16 MySQL ................................................................................................... 45

2.17 Entity Relationship Diagram (ERD) ...................................................... 46

2.18 DFD (Data Flow Diagram) .................................................................... 48

2.19 Pingendo ................................................................................................. 49

2.20 Tentang Kabupaten Magelang ................................................................ 50

BAB III ................................................................................................................. 52

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ..................................................... 52

3.1 Analisa Sistem Lama ................................................................................... 52

3.1.1 Analisa Ruang Lingkup ........................................................................ 52

3.1.2 Analisa Sebab Akibat............................................................................ 54

3.2 Analisa Kebutuhan ...................................................................................... 57

3.2.1 Identifikasi Pelaku Sistem .................................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xvii

3.2.2 Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem .................................................. 58

3.3. Perancangan Logikal .................................................................................. 61

3.3.1. Diagram Berjenjang (Decomposition Diagram) .................................. 62

3.3.2. Diagram Konteks ................................................................................. 63

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD) ................................................................... 64

3.3.4 ER – Diagram ...................................................................................... 69

3.3.5 Logical Design ...................................................................................... 70

3.3.6 Desain Fisikal ...................................................................................... 71

3.3.7 Desain Manajemen Model .................................................................... 72

3.3.7.1 Kriteria dan Tujuan ........................................................................ 72

3.3.7.2 Proses Pengambilan Keputusan ..................................................... 73

3.3.8 Perancangan User Interface Sistem ...................................................... 84

3.3.8.1 Halaman Utama Pengguna Umum ................................................. 84

3.3.8.2 Halaman Cari Wilayah Tambang ................................................... 86

3.3.8.3 Halaman Cari Rekomendasi Tambang........................................... 86

3.3.8.4 Halaman Pilih Kriteria ................................................................... 87

3.3.8.5 Halaman Lihat Hasil Rekomendasi ................................................ 87

3.3.8.6 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Peta...................................... 88

3.3.8.7 Halaman Login Administrator ..................................................... 88

3.3.8.8 Halaman Utama Administrator ..................................................... 89

3.3.8.9 Menu Kelola Wilayah .................................................................... 89

3.3.8.10 Menu Kelola Tambang ................................................................. 90

BAB IV ................................................................................................................. 91

ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI ................................................................. 91

4.1 Pengujian Hitungan Manual ........................................................................ 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xviii

4.2 Pengujian Terhadap Pengguna Sistem ...................................................... 102

4.3 Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna ...................................... 107

4.4 Kelebihan Sistem ....................................................................................... 109

4.5 Kekurangan Sistem .................................................................................... 109

BAB V ................................................................................................................. 110

PENUTUP ........................................................................................................... 110

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 110

5.2 Saran .......................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Deliverables setiap fase FAST ............................................................ 5

Gambar 2.1 Karakteristik SPPK menurut Turban................................................. 12

Gambar 2.2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan ........................ 16

Gambar 2.3 Proyeksi Peta Azimuthal ................................................................... 28

Gambar 2.4 Proyeksi Silinder ............................................................................... 29

Gambar 2. 5 Proyeksi Peta Kerucut ...................................................................... 29

Gambar 2. 6 Sistem koordinat kartesia 2D .......................................................... 30

Gambar 2. 7 Proyeksi Longitude Latitude ............................................................ 32

Gambar 2.8 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia .................... 33

Gambar 2.9 Satellite Map ..................................................................................... 35

Gambar 2.10 Terrain Maps ................................................................................... 35

Gambar 2.11 Earth Map ....................................................................................... 36

Gambar 2.12 Keterangan Notasi ERD .................................................................. 47

Gambar 2.13 Simbol-simbol dalam DFD ............................................................. 49

Gambar 3.1 Diagram Use Case untuk Pengguna Umum ...................................... 59

Gambar 3.2 Diagram Use Case untukAdministrator ............................................ 60

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 62

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 63

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang............................ 64

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 proses 1 Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 65

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 2 Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 66

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 3 proses 1 Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xx

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 3 proses 2 Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang ...... 68

Gambar 3.10 ER-Diagram Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 69

Gambar 3.11 Logical Design untuk Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang .............................................. 70

Gambar 3.12 Halaman Utama Pengguna Umum .................................................. 85

Gambar 3.13 Halaman Pencarian Letak Tambang Berdasarkan Kecamatan ....... 86

Gambar 3.14 Halaman Cari Rekomendasi Tambang ............................................ 86

Gambar 3.15 Halaman Pilih Kriteria .................................................................... 87

Gambar 3.16 Halaman Hasil Rekomendasi .......................................................... 87

Gambar 3.17 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Bentuk Peta .......................... 88

Gambar 3.18 Halaman Login Administrator ........................................................ 88

Gambar 3.19 Halaman Utama Administrator ....................................................... 89

Gambar 3.20 Halaman Tambahkan Wilayah Tambang ........................................ 89

Gambar 3.21 Halaman Edit Wilayah Tambang .................................................... 90

Gambar 4.1 Pilihan lokasi tambang yang akan dibandingkan .............................. 92

Gambar 4.2 Pilihan Kriteria beserta bobot pembanding ....................................... 93

Gambar 4.3 Hasil rekomendasi dalam bentuk tabel ............................................. 93

Gambar 4.4 Hasil rekomendasi dalam bentuk peta ............................................... 94

Gambar 4.5 Grafik Nilai Setiap Pertanyaan ........................................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa Sebab Akibat ............................................................................ 54

Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem ..................................................................... 57

Tabel 3.3 Tabel Data Tambang ............................................................................. 71

Tabel 3.4 Tabel Data Perhitungan ......................................................................... 71

Tabel 3.5 Tabel Data Hasil Akhir ......................................................................... 72

Tabel 3.7 Data Kriteria dari masing-masing alternatif .......................................... 74

Tabel 3.8 Data bobot faktor tujuan ....................................................................... 75

Tabel 3.9 Normalisasi bobot faktor tujuan ............................................................ 77

Tabel 3.10 Interval kelas untuk kriteria Jarak ....................................................... 78

Tabel 3.11 Interval kelas untuk kriteria Luas........................................................ 78

Tabel 3.12 Interval kelas untuk kriteria Jarak dari Jalan Raya ............................. 79

Tabel 3.13 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Jenis tambang .......................... 79

Tabel 3.14 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Lokasi Tambang...................... 80

Tabel 3.15 Normalisasi Nilai Skor ........................................................................ 81

Tabel 3.16 Utility skor untuk kriteria jarak,luas dan jarak jalan raya ................... 82

Tabel 3.17 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang ........................... 82

Tabel 3.18 Utility skor kriteria .............................................................................. 82

Tabel 4.1 Normalisasi bobot faktor tujuan ............................................................ 96

Tabel 4.2 Interval kelas kriteria Jarak Pemukiman ............................................... 96

Tabel 4.3 Interval kelas kriteria luas ..................................................................... 97

Tabel 4.4 Interval kelas kriteria jarak jalan raya ................................................... 97

Tabel 4.5 Interval kelas kriteria jenis tambang ..................................................... 98

Tabel 4.6 Interval kelas kriteria lokasi tambang ................................................... 98

Tabel 4.7 Normalisasi skor setiap kriteria............................................................. 99

Tabel 4.8 Utility skor untuk kriteria jarak, luas dan jarak jalan raya .................. 100

Tabel 4.9 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang ........................... 100

Tabel 4.10 Utility skor kriteria ............................................................................ 100

Tabel 4.11 Hasil perhitungan skor setiap altermatif ........................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berada di lereng Gunung

Merapi wilayah barat, yang membuat Kabupaten Magelang memiliki kondisi

wilayah yang subur dan memiliki hasil tambang melimpah dari material Gunung

Merapi. Hal ini membuat Kabupaten Magelang memiliki tambang-tambang

material pasir dan batuan di beberapa tempat di lereng Merapi dan bantaran

sungai-sungai yang berhulu di Merapi.

Pembangunan yang pesat dan kebutuhan akan material berupa pasir dan

batuan yang dikenal memiliki kualitas amat baik ini membuat sektor

pertambangan material berupa pasir dan batuan di Kabupaten Magelang menjadi

salah satu komoditas utama pemasukan daerah selain pariwisata. Namun, saat ini

banyak sekali muncul penambang-penambang liar yang tidak memiliki izin

penambangan resmi serta tidak sesuai dengan kriteria dari Pemda. Penambangan

liar tersebut menimbulkan kerugian yang cukup besar karena tidak

mempertimbangkan lokasi lahan yang akan ditambang sehingga menimbulkan

kerusakan lingkungan sampai seringnya terjadi bentrok antara warga dan investor.

Banyaknya polemik tentang pembukaan lahan tambang ini membuat calon

investor perlu menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhannya. Setiap calon

investor memiliki kriteria berbeda dalam menentukan lahan tambangnya, kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

2

umum yang dipertimbangkan calon investor adalah jarak terjauh dari pemukiman,

jarak dari jalan raya, luas, jenis tambang, dan lokasi.

Pemilihan lahan tambang ini menjadi suatu masalah tersendiri bagi calon

investor karena mungkin para calon investor belum mengetahui daerah-daerah dan

kebanyakan pelakunya orang-orang baru yang bergerak dalam bidang ini.

Penyelesaian masalah para calon investor dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan

ESDM Kabupaten Magelang hanya sekedar memberikan peta satu dimensi yang

kurang interaktif dan kurang dipahami para calon investor.

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk membuat

sebuah sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan lahan tambang baru

menggunakan metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique) yang

terintegerasi dengan sistem informasi geografis sehingga dapat memberikan

informasi tentang lahan tambang yang berada di Kabupaten Magelang. Dalam

sistem tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pencarian lahan tambang

berdasarkan wilayah tertentu. Diharapkan sistem tersebut dapat membantu dan

memberi infomasi untuk calon investor yang ingin mengetahui tentang wilayah

persebaran lahan tambang material Gunung Merapi dan membantu

merekomendasikan tempat baru untuk membuka lahan tambang baru berdasarkan

peta tata kota Kabupaten Magelang. Informasi ini disajikan berbasis web dan

ditampilkan dalam Google Map dalam bentuk titik-titik lokasi tambang sehingga

mudahkan untuk diakses dimanapun dan kapanpun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

3

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan pada proyek tugas akhir ini adalah

1. Bagaimana menyediakan sistem pendukung pengambilan keputusan

berbasis web yang terintegrasi dengan Google Map bagi para calon

pembuka lahan tambang baru untuk mendapatkan rekomendasi dalam

pemilihan lahan tambang sesuai dengan kriterianya menggunakan

metode SMART?

2. Apakah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique dapat memuaskan pengguna untuk mendapatkan

hasil rekomendasi lokasi tambang baru?

1.3 Tujuan Penelitian

Proyek tugas akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi yang

berbasis web dengan menggunakan metode SMART (Simple Multi Atribute

Rating Technique) yang berintegrasi dengan sistem informasi geografis sehingga

dapat memberikan rekomendasi bagi para calon investor pembuka lahan tambang

untuk mendapatkan lokasi tambang terbaik sesuai dengan kriteria yang

diinginkan.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

4

1. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah

jarak dari pemukiman,jarak dari jalan raya, luas, lokasi tambang, dan jenis

tambang.

2. Data yang digunakan adalah data rekomendasi lahan tambang baru dari

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Magelang

tahun 2014/2015.

3. Informasi yang ditampilkan dalam peta hanya dalam bentuk titik pusat

beserta informasi mengenai tambang berupa nama lokasi, luas, jarak dari

pemukiman terdekat, kecamatan, jenis tambang, lokasi keberadaan, dan

deskripsi tambang.

4. Sistem dibangun berbasis web dengan pemrograman PHP dan MySql.

5. Peta dalam Sistem Informasi Geografis yang dibuat mengambil data peta

dari Google Maps menggunakan google.API.

1.5 Metode Penelitian

Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-

data pada Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Baru Kabupaten Magelang adalah:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Energi,

Sumberdaya Mineral Kabupaten Magelang selaku dinas yang terkait dan

beberapa pemilik tambang serta warga sekitar.

2. Studi Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

5

Studi pustaka didapat dari literatur dan referensi lainnya berupa

internet browsing mengenai sistem yang akan dibuat.

Metode Penelitian yang digunakan dalam mengembangkan Sistem ini

adalah metode FAST (Framework for the Application of System Thinking)

(Whitten, 2007), yang meliputi:

Gambar 1.1 Deliverables setiap fase FAST

1. Definisi Ruang Lingkup

Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah

dan ruang lingkup, dilanjutkan untuk mengidentifikasi kemungkinan

pemecahan masalah dan kelayakan dari sistem yang dibuat. Masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

6

dianalisa dengan melakukan wawancara kepada narasumber yakni Dinas

Pekerjaan Umum, Energi, Sumberdaya Mineral Kabupaten Magelang

untuk mengetahui informasi tentang tambang material Gunung Merapi

yang berada di Kabupaten Magelang lalu menganalisa permasalahan yang

ada.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

suatu permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam sistem

dan kebutuhannya sehingga dapat diharapkan bagaimana cara

perbaikannya dan pengembangannya.

3. Analisa Kebutuhan

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data dan analisa data

terutama menyangkut kebutuhan pengguna sistem ini. Penilaian dilakukan

pada kekuatan dan kelemahan metode kerja yang sudah diterapkan

sebelumnya. Analisa sistem tersebut menggunakan PIECES (Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, Service) agar mendapatkan

solusi permasalahan pada sistem yang sebelumnya.

4. Desain Logikal

Membuat desain logical dari Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten Magelang

meliputi perancangan desain basisdata, pembuatan diagram dekomposisi,

dan diagram arus data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

7

5. Desain Fisikal (Sistem)

Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan dari sistem, perancangan

tampilan antar muka (user interface) dari website Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten

Magelang.

6. Implementasi dan Pengujian Sistem

Tahapan ini mengimplementasikan Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten

Magelang dengan desain yang telah dibuat sebelumnya, dilanjutan

pengujian hasil implementasi dari Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Kabupaten Magelang untuk

mencari kekurangan yang bisa saja terjadi.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam menyelesaikan laporan

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

8

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis membahas berbagai landasan teori yang mendasari

dan berpengaruh dalam pembuatan sistem pendukung pengambilan

keputusan pembukaan lahan tambang baru Kabupaten Magelang.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini, penulis akan memberi penjelasan tentang analisa

permasalahan dan rancangan dari sistem yang akan dibuat. Berupa

analisa sistem yang berisi investigasi awal serta analisa masalah dan

perancangan sistem yang berisi pembuatan desain logikal serta desain

fisikal dari sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan lahan

tambang baru Kabupaten Magelang

BAB IV : ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini berisi analisa atas hasil implementasi dari sistem yang dibuat dan

sudah diuji pengguna sistemnya, berupa analisa kekurangan dan

kelebihan sistem.

BAB V : PENUTUP

Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem,

kemudian beberapa saran dari penulis yang bisa bermanfaat untuk

mengembangkan sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan

lahan tambang baru Kabupaten Magelang lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam membangun sistem pendukung pengambilan keputusan pembukaan

lahan tambang baru Kabupaten Magelang ini, dibutuhkan pemahaman dan

landasan teori yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun agar

memudahkan dalam membangun sistem.

2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)

2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) atau Decision

Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan

kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan

pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan

tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak

terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana

keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

Tujuan utama dari pembangunan SPPK adalah untuk melengkapi

kebutuhan informasi dan peralatan untuk mendukung perencanaan

strategi dan pembuat keputusan. Penyajian hasil SPPK melengkapi

pembuat strategi yang memiliki kemampuan untuk meringkas dan

mengatur proses data dan informasi dalam waktu dan keadaan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

11

Dalam merencanakan strategi dan pembuatan keputusan harus

melibatkan semua kemampuan untuk menyediakan informasi,metode

analisis dan keahlian dalam suatu aturan untuk memilih yang lebih

efektif dari beberapa alternatif.

2.1.2 Karakteristik SPPK

Karakteristik dari SPPK menurut Turban dalah sebagai berikut:

- SPPK dapat membantu untuk pengambilan keputusan pada masalah

yang terstruktur ataupun masalah yang tak terstruktur.

- Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer.

- Memberikan dukungan pengambilan keputusan individu maupun

kelompok.

- Memberikan dukungan pengambilan keputusan yang saling

berhubungan dan berurutan.

- Mendukung semua tahap dari semua proses pengambilan yaitu:

penelusuran, desain, pemilihan dan implementasi.

- SPPK mendukung berbagai gaya dan variasi dalam proses

pengambilan keputusan sehingga ada kesesuaian antara SPPK

dengan atribut-atribut yang digunakan individu pembuat keputusan.

- Dapat beradaptasi sewaktu-waktu.

- Mudah untuk digunakan

- Dapat meningkatkan efektivitas dari pembuatan keputusan

berdasarkan keakuratan, ketepatan waktu, kualitas dan efisiensinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

12

- Pengguna adalah pengontrol keputusan. SPPK hanya bertujuan untuk

mendukung saja.

- SPPK dapat terus berevolusi terutama ketika muncul tuntutan baru

dan penambahan pengetahuan sistem. Penambahan pengetahuan

sistem secara terus menerus akan meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan SPPK tersebut.

- SPPK mudah untuk dibangun

- Berbasiskan model-model untuk menganalisa situasi-situasi dimana

keputusan itu diambil.

- Pada tingkat lanjut, SPPK dilengkapi dengan komponen pengetahuan

yang memungkinkan solusi yang efisien dan efektif.

Gambar 2.1 Karakteristik SPPK menurut Turban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

13

2.1.3 Manfaat SPPK

SPPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat

yang dapat diambil dari SPPK adalah:

1. SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam

memproses data/informasi bagi pemakainya.

2. SPPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah

terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak

terstruktur.

3. SPPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya

dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu SPPK mungkin saja tidak mampu memecahkan

masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat

menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami

persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif

pemecahan.

2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk

pemilihan keputusan dari berbagai alternatif yang prosesnya melalui

suatu mekanisme tertentu untuk mendapatkan keputusan terbaik. Dalam

proses pengambilan keputusan, ada 4 tahap yang harus dilakukan yaitu:

1. Penelusuran (Inteligent)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

14

Pada tahap ini permasalahan-permasalahan yang ada dikumpulkan

untuk didefinisikan dan diidentifikasi. Tahapan ini merupakan penentu

awal ketepatan pengambilan keputusan yang diambil.

2. Perancangan (Design)

Tahap ini adalah analisa untuk memutuskan alternatif-alternatif

pemecahan masalah. Setelah itu perlu dirancang dan dibangun model-

model pemecahan masalah dan menyusun berbagai alternatif pemecahan

masalah.

3. Pemilihan (Choice)

Pada tahap ini terjadi hasil pemilihan alternatif solusi yang paling

sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap terakhir adalah pelaksanaan dari keputusan yang diambil

pada tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya perlu disusun serangkaian

tindakan yang terencana sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan

disesuaikan jika terjadi perubahan.

2.1.5 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan terdiri atas tiga

komponen penting, (Hermawan, 2005), yaitu:

1. Manajemen Data

Data Management melakukan pengambilan data yang diperlukan

baik dari database yang berisi data internal maupun database yang berisi

data eksternal. Jadi, fungsi komponen data ini sebagai pengatur data data

yang diperlukan oleh Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

15

2. Manajemen Model

Model Management melalui Model Base Management melakukan

interaksi baik dengan User Interface untuk mendapatkan perintah

maupun Data Management untuk mendapatkan data yang akan diolah.

Jadi, tujuan dari Model Management adalah untuk mengubah data yang

ada pada Database menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan.

3. Antarmuka Pengguna

User Interface adalah interakasi antara pengguna dengan sistem

baik untuk memasukkan informasi ke sistem maupun menampilkan

informasi ke pengguna. Karena begitu pentingnya komponen user

interface bagi suatu sistem pengambilan keputusan, maka harus bisa

merancang suatu user interface yang bisa mudah dipelajari dan

digunakan pengguna dan laporan yang bisa digunakan pengguna serta

pelaporan yang bisa secara mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain untuk

bertindak langsung sebagai suatau komponen independen dan besifat

opsional.

Komponen komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem

pendukung pengambilan keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet

perusahaan, ekstranet atau internet. Arsitektur dari sistem pendukung

pengambilan keputusan ditunjukkan pada Gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

16

Gambar 2.2 Skematik Komponen Sistem pendukung Keputusan menurut Turban,

(2005)

2.1.6 Keterbatasan SPPK

Setiap sistem akan memiliki keterbatasan dalam hal tertentu.

Demikian pula dengan SPPK, ada beberapa keterbatasan yang dimiliki

antara lain:

1. Ada beberapa kemampuan manajemen manusia yang tidak dapat

dimodelkan sehingga model yang ada didalam sistem tidak

mencerminkan persoalan secara keseluruhan.

2. Kemampuan SPPK terbatas pada tersedianya kemampuan yang

dimilikinya saja.

3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPPK tergantung pada

kemampuan perangkat lunak yang digunakan.

4. SPPK tidak memiliki kemampuan intusisi seperti manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

17

2.2 Metode SMART (Simple Multi Atribute Rating Technique)

SMART (Simple Multi Atribute Rating Techique) merupakan metode

pengambilan keputusan multi kriteria yang dikembangkan oleh Edwars pada

tahun 1977. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria yang memiliki nilai-

nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia

dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap

alternatif agar diperoleh alternatif terbaik.

SMART menggunakan linear additive model untuk meramal nilai setiap

alternatif. SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang fleksibel.

SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaannya dalam merespon

kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon. Analisa yang

terlibat adalah transparan sehingga metode memberikan pemahaman masalah

yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat keputusan.

2.2.1 Proses Pemodelan Metode SMART

Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan dalam metode

SMART perhitungan yang dilakukan dalam metode SMART (Simple

Multi Atribute Rating Techique) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan bobot dari masing-masing faktor tujuan (Goal Weight

Factor) dengan range bobot antara 1 sampai 10.

2. Hitung Normalized Weight Factor dari setiap tujuan dengan cara

membandingkan setiap bobot tujuan (Goal Weight Factor) dengan

jumlah total bobot tujuan (Total Goal Weight Factor).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

18

Rumus untuk menghitung Normalized Weight Factor:

3. Bandingkan nilai dari kriteria yang sama dari masing-masing paket.

Cari selisih nilai diantara nilai yang tertinggi dan terendah. Hasil

selisih dibagi dengan jumlah alternatif paket untuk menentukan

interval kelas dari masing-masing kriteria.

4. Setelah mendapatkan range kelas pada setiap kriteria maka dapat

ditentukan nilai bobot pada masing-masing alternatif.

5. Setelah proses no.4, setiap bobot diberi nilai baru yang telah

ditentukan ( 1 = 0 ; 2 = 0.25 ; 3 = 0.50 ;4 = 0.75 ; 5 = 1)

6. Tentukan nilai presentase dari masing-masing alternatif dengan cara

mengalikan nilai yang didapat pada proses no.5 dengan Normalized

Weight Factor. Jumlahkan nilai proses perkalian tersebut dan

totalnya dikalikan dengan 100%.

7. Setelah didapatkan nilai presentase dari setiap alternatif, maka dapat

ditentukan rekomendasi hasil yang paling mendekati tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya, yaitu hasilnya memiliki presentase

paling tinggi.

2.2.2 Kelebihan Metode SMART

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

19

SMART memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan

metode pengambilan keputusan lainnya yaitu:

1. Memungkinkan untuk melakukan penambahan/pengurangan

alternatif pada metode SMART. Penambahan atau pengurangan

alternatif tidak akan mempengaruhi perhitungan pembobotan karena

setiap penilaian alternatif tidak saling bergantung.

2. Sederhana. Perhitungan pada metode SMART sangat sederhana

sehingga tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit dan

memerlukan pemahaman matematika yang kuat. Penggunaan metode

yang kompleks akan membuat pengguna sulit memahami bagaimana

metode bekerja.

3. Transparan. Proses menganalisa alternatif dan kriteria dalam SMART

dapat dilihat oleh pengguna sehingga pengguna dapat memahami

bagaimana alternatif itu dipilih. Alasan-alasan bagaimana alternatif

itu dapat dilihat dari prosedur-prosedur yang dilakukan dalam

SMART mulai dari penentuan kriteria, pembobotan, dan pemberian

nilai di setiap alternatif.

4. Multikriteria. Metode SMART mendukung pengambilan keputusan

dengan kriteria yang banyak. Pengambilan keputusan dengan kriteria

yang banyak akan menyulitkan pengguna dalam menentukan

keputusan yang tepat, dan metode SMART dapat membantu

menyelesaikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

20

2.3 Sistem Informasi Geografis

2.3.1 Definisi Geografi

Menurut Prof. Bintarto (1981), geografi merupakan ilmu yang

mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik

yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup

beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan,

dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan

pembangunan.

2.3.2 Definisi Sistem Informasi Geografis

Menurut Bernhardsen (2002), Sistem Informasi Geografis

sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data

geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi

data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan

data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan

presentasi data serta analisa data. Dari definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa SIG memiliki beberapa subsistem yaitu:

a. Input

Pada tahap input (pemasukan data) yang dilakukan adalah

mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan/atau atribut dari

berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dikonversikan

menjadi format digital yang sesuai. Proses konversi yang dilakukan

dikenal dengan proses dijitalisasi (digitizing). Salah satu teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

21

mengubah data analog menjadi data digital adalah dengan digitasi

menggunakan mesin digitizer, termasuk dengan model digitizing on

screen dari data hasil pemotretan (baik foto udara maupun foto satelit)

melalui penyapuan (scanning).

b. Manipulasi

Manipulasi data merupakan proses editing terhadap data yang

telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data

agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, seperti contohnya

penyamaan skala, pengubahan sistem proyeksi, generalisasi, dan

sebagainya.

c. Manajemen Data

Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan

pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan

menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen, seperti

contohnya system fil server atau database server sesuai kebutuhan

sistem. Jika menggunakan system file server, data disimpan dalam

bentuk file-file seperti: *.txt, *.dat, dan lain-lain. Sedangkan jika

menggunakan system database server, biasanya memanfaatkan software

Database Management System (DBMS), seperti MySQL, SQL Server,

ORACLE, dan DBMS sejenis lainnya.

d. Analisis

Terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG, yaitu fungsi

analisis spasial, dan fungsi analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

22

operasi yang dilakukan pada data spasial. Sedangkan, fungsi analisis

atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak

berhubungan dengan ruang.

Kemampuan untuk analisis data spasial untuk memperoleh

informasi baru. Pembuatan model skenario “What If” salah satu fasilitas

yang banyak dipakai ialah analisis tumpang susun peta (Overlay).

e. Visualisasi (Data Output)

Penyajian hasil berupa informasi baru atau database yang ada

baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti

dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik, dan lain-

lain. (Sumber: Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Berbasis Desktop dan Web).

2.3.3 Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis

Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data

atribut.

1. Data Spasial

Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan

kenampakkan lokasi geografi berupa titik, garis, dan poligon. Data

spasial diperoleh dari peta yang disimpan dalam bentuk digital

(numerik).

a. Titik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

23

Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang

berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan

kota jika pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan objek

tertentu yang lebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya pasar,

jika pada peta skala besar.

b. Garis

Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi

yang berbeda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan

jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan

batas wilayah administratif pada peta skala besar.

c. Area

Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat

menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area

dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala

besar

2. Data atribut

Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap

fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi

untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek

deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting

dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut

kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan,

tingkat kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

24

2.3.4 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis

SIG dapat mempresentasikan dunia nyata kedalam monitor

komputer seperti lembaran peta yang dapat mempresentasikan dunia

nyata diatas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibel

dari pada lembaran pada peta kertas. SIG menyimpan semua informasi

deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data.

Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel-tabel

(relasional).

Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan

tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian atribut-atribut ini dapat

diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-

unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu

unsur-unsur tersebut dapat dicari berdasarkan atribut-atributnya. SIG

menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atribut

didalam satuan-satuan yang disebut layer. Yang termasuk dalam layer

adalah sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi,

perkebunan dan hutan

Kumpulan dari layer-layer inilah yang akan membentuk basis

data SIG. Dengan demikian, perancangan basis data merupakan hal yang

penting didalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektifitas

dan efisiensi proses-proses masukan, pengolahan, dan keluaran SIG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

25

2.4 Peta

2.4.1 Pengertian Peta

Peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang

digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan

dilengkapi simbol sebagai penjelas. Sedangkan menurut Erwin Raisz (1948),

peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang

diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat

pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

2.4.2 Komponen Peta

Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan

dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-

komponen peta antara lain sebagai berikut:

1. Judul peta

Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi

atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul

peta merupakan komponen yang penting. Biasanya sebelum

memperhatikan isi peta, pasti seseorang terlebih dahulu membaca

judulnya.

2. Legenda

Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau

simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok

kiri bawah peta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

26

3. Skala

Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta

dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1:200.000.

Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2

km jarak sebenarnya.

4. Simbol

Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang

menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga

syarat, yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum.

5. Mata angin

Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin.

Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke

arah utara. Mata angin sangat penting keberadaannya supaya tidak

terjadi kekeliruan arah.

6. Garis astronomis

Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan

bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur.

Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur

merupakan garis dari utara ke selatan.

7. Garis tepi

Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta

untuk menunjukkan batas peta tersebut.

8. Tahun pembuatan peta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

27

Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat.

Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai

atau tidak untuk digunakan saat ini.

9. Inset peta

Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau

karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila

diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.

10. Tata warna

Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan

obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan

dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk

menunjukkan wilayah perairan.

2.5 Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta

2.5.1 Proyeksi Peta

(Aryono Prihandito, 1988) Informasi lokasi ditentukan

berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum

dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik

kontrol yang hubungan geometrinya diketahui, baik melalui

penggukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta

adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan

dari suatu bidang langkung atau spheroid (misalnya bumi) pada

suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi

ruang yang perlu dihitung untuk memperoleh ketelitian beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

28

incam property, seperti jarak, sudut. Berikut ini macam-macam

proyeksi peta secara garis besar proyeksi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Proyeksi Peta Azimuthal

Proyeksi azimuthal bidang proyeksi berupa bidang datar

dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar

kutub, cukup baik digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak

banyak kesalahan. Dapat dilihat pada gambar

Gambar 2.3 Proyeksi Peta Azimuthal

b. Proyeksi Peta Silinder

Proyeksi silinder bidang proyeksi menyinggung ekuator,

dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar ekuator,

karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

29

Gambar 2.4 Proyeksi Silinder

c. Proyeksi Peta Kerucut

Proyeksi kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan

menyinggung salah satu paralel di sekitar lintang tengah. dan baik

digunakan di daerah ini karena kesalahan yang sangat kecil, sedang

pada paralel singgung kesalahan tidak ada

Gambar 2. 5 Proyeksi Peta Kerucut

2.5.1 Sistem Koordinat

Koordinat adalah pernyataan besaran geometric yang menentukan

posisi suatu titik dengan mengukur besaran vector terhadap satu posisi

acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan

asusmsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

30

secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara

asumsi, maka sistem koordinat tersebut bersifat lokal atau disebut

koordinat lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar

matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem

kesepakatan dasar matematisnya.

Untuk menggambarkan obyek atau features permukaan bumi di atas

layar komputer, peneliti memerlukan suatu sistem penggambaran yang

merepresentasikan keadaan bumi sebenarnya yang peneliti sebut sebagai

proyeksi. Proyeksi peneliti gambarkan dalam sistem koordinat cartesian,

yang umumnya dikenal dalam unit X dan Y. Berikut akan peneliti bahas

sistem proyeksi yang sering digunakan dalam SIG yaitu proyeksi

longitude latitude (longlat) (Aryono Prihandito 1988).

2.5.1.1 Sistem Koordinat Kartesian 2D

Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem

koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus,

biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar 2.5.

Gambar 2. 6 Sistem koordinat kartesia 2D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

31

2.5.1.2 Proyeksi Latitude dan Longitude (Geographic Coordinate

System)

Proyeksi ini pada umum digunakan untuk menggambarkan keadaan

global. Satuan unit yang digunakan adalah Degree (derajad atau o

).

Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS

(degree minute second) dan DM (Degree minute decimals). Sebagai

contoh:

ƒ 15,150 berarti 15,15 derajat (degree)

ƒ 150 301 2511 berarti 15 derajat (degree) 30 menit dan 25 detik.

Pelambangan ini digunakan dalam unit DMS

ƒ 150 30,51 berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit

Proyeksi longitude latitude didasari dari bentuk bumi

spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari

belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis

meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur

hingga ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 00 meridian

melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya

pembagian waktu yang berbeda pada daerah-daerah di bumi bagian

timur dan barat. Perubahan nilai garis meridian terjadi secara vertikal

sepanjang garis horizontal yang peneliti sebut sebagai longitude atau

titik X. Sedangkan garis paralel berubah secara horizontal sepanjang

garis vertikal dan peneliti sebut sebagai latitude atau titik Y. Akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

32

dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah

bagian selatan dan utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut bujur

timur untuk menamakan eastern dan bujur barat untuk western,

sedangkan belahan bumi utara atau northern disebut sebagai lintang

utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau southern disebut

sebagai lintang selatan.

Gambar 2. 7 Proyeksi Longitude Latitude

Proyeksi ini akan dibaca sebagai proyeksi bumi spheroid oleh

koordinat cartesian, yang memiliki 4 zona utama yaitu zona timur utara

(North East) dengan koordinat (x,y) berupa nilai (+,+), zone timur selatan

(South East) sebagai (+,-), zone barat selatan (South Western) dengan (-.-)

dan zone barat utara (North Western) (-,+).

Berikut adalah contoh penerapan proyeksi longitude latitude untuk

negara-negara di seluruh dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

33

Gambar 2.8 Proyeksi longitude dan latidude untuk negara di dunia

Proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi yang

cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis meridian

dan paralel di setiap belahan bumi. Sebagai contoh satu derajat jarak antar

garis meridian di daerah khatulistiwa sama dengan kira-kira 110 km

sedangkan pada jarak satu derajat yang sama di belahan bumi utara, misal di

Jepang yang terletak di tengah belahan bumi utara kira-kira sebanding dengan

90 km, dan semakin ke utara dan selatan jaraknya semakin mengecil, untuk

itu diperlukan suatu sistem lokal yang akan memperkecil nilai kesalahan yang

mana setiap daerah memiliki sistem yang berbeda, misal antara Amerika

Utara dan selatan memiliki sistem berbeda, begitu pula dengan negara-negara

di benua Asia, Eropa dan lain-lain. Indonesia menggunakan sistem yang

disebut World Geodetic System tahun 1984 (WGS 1984). Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

34

demikian, untuk menyatakan batas-batas koordinat Indonesia adalah sebagai

berikut: Proyeksi Longitude Latitude dalam sistem WGS 1984 dengan

batas-batas koordinat sebagai berikut: 60

Northern (LU) - (-11)0

Southern (LS)

dan 950

Eastern (BT) – 1410

Eastern (BT) (Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M.

1983).

2.6 Google Maps

2.6.1 Pengenalan Google Maps

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google

secara gratis dan dapat ditemukkan di https://maps.google.co.id. Google

Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan

suatu browser yang merupakan hasil komunikasi database dengan web

server google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan

gambar yang diminta. Keseluruhan dari citra yang ada diintegrasikan ke

dalam database Google Server, yang selanjutnya akan dipanggil sesuai

permintaan.

Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat mencari

informasi grafis sebagai berikut:

1. Satellite Map

Pengguna dapat melihat gambar satelit planet Bumi. Pengguna

juga dapat menikmati foto satelit yang lebih detail dengan cara

memperbesar gambar pada peta yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

35

Gambar 2.9 Satellite Map

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.

3. Draggable Maps

Peta Digital mapping yang dragable (bisa digeser) dengan

bantuan mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topografi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta

topografi yang biasa disediakan buku peta Atlas.

Gambar 2.10 Terrain Maps

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

36

5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan

tampak bumi secara utuh dan apabila diperbesar akan terlihat awan yang

menyelimuti bumi serta akan tampak pulau dan lautan nyata dari

ketinggian.

Gambar 2.11 Earth Map

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi

pengguna tersebut.

2.6.2 Google Maps API

Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk

JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu

web atau blog menjadi mudah, hanya dengan membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

37

pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet

yang stabil. Dengan menggunakan Google Maps API, pengguna dapat

fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan.

Pada Google maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang

disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi.

2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan

menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh ketika

menunjukkan gunung dan sungai.

4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar

pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

2.7 Internet

Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang

ada diseluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai kumpulan web server

yang tersebar diseluruh dunia dan dapat digunakan bersama, yang dikelola oleh

perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai

tempat untuk mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik,

maupun untuk e-mail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

38

2.8 Basis Data

Basis data adalah suatu kumpulan data yang terkait secara logika, dan

uraian dari data ini serta desain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan

oleh suatu perusahaan (Connolly, et.al, 2005). Dalam terminology, basis data

dikenal seperti tabel, baris dan kolom. Tabel (bisa disebut relasi) menyatakan

bentuk berdimensi dua yang mewakili suatu kelompok data yang sejenis. Sebuah

tabel berisi sejumlah kolom yang biasa disebut sebagai field dan baris yang biasa

disebut sebagai record atau tupel. Menurut konsep basis data relasional, setiap

tabel memiliki sebuah kunci primer (primary key), walaupun dalam praktiknya

bisa saja tidak memiliki.

Primary Key adalah suatu nilai yang bersifat unik (tidak ada nilai kembar)

sehingga dapat digunakkan untuk membedakan suatu baris dengan baris yang lain

dalam sebuah tabel. Dengan kata lain, jika memberikan sebuah nilai berdasarkan

primary key maka maksimal hanya ada satu baris memenuhinya. Selain Primary

Key, kunci disini dibagi menjadi Candidate Key, Alternate Key, Foreign Key serta

Composite Key.

1. Candidate Key

Candidate Key adalah satu atau lebih atribut yang mendefinisikan sebab

baris secara unik yang berfungsi sebagai calon dari primary key serta

mempunyai nilai unik pada hampir setiap barisnya.

2. Alternate Key

Alternate Key adalah candidat key yang tidak dipilih untuk

mendefinisikan sebuah baris secara unik, tetapi perlu dicatat meskipun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

39

menjadi candidat key di sebuah tabel akan tetapi tidak tertutup kemungkinan

bisa menjadi primary key di tabel lainnya.

3. Foreign Key

Foreign Key adalah kolom yang menunjuk ke kunci primer (primary

key) milik tabel lain.

4. Composite Key

Composite Key adalah kunci primer (primary key) yang tidak terbentuk

oleh sebuah kolom, melainkan tersusun atas beberapa kolom.

2.9 World Wide Web (WWW)

Menurut MCLEOD (PEARSON), Www adalah informasi yang dapat

diakses melalui internet di mana dokumen-dokumen hypermedia (file-file

komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang menggunakan

metode penentuan alamat yang unik. Sedangkan menurut Sutarman (2003), World

Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan

menjadi dua yaitu client dan server dengan menggunakan software khusus

membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server.

2.10 Web Server

Menurut Sutarman (2003), Web server adalah komputer yang digunakan

untuk menyimpan dokumen-dokumen web. Komputer ini akan melayani

permintaan web dari pengguna (client).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

40

2.11 Browser

Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi

dari web server (Sutarman, 2003). Suatu browser mengambil alih sebuah web

page yang didapat dari web server dengan sebuah request. Sebuah request adalah

HTTP standart yang berisi sebuah alamat web (URL). Seluruh halaman web

berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi

tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag

HTML.

2.12 HTML (Hypertext Markup Language)

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format yang

digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di web. Oleh

karena itu, agar dapat membuat program aplikasi diatas halaman web, harus

terlebih dahulu menguasai HTML. Walaupun sekarang telah banyak paket

aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat halaman web yang cukup

sederhana seperti Frontpage, Dreamweaver, Netscape Composer, dan masih

banyak lagi. Namun, tetap harus bisa menguasai tag-tag HTML terutama yang

dipergunakan untuk membuat aplikasi di internet karena harus bekerja dalam

mode text editor bilamana hendak menyisipkan setiap script program dalam script

HTML.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

41

2.13 HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) adalah suatu protocol yang

menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau

mengambil satu dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen

yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang

digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).

2.14 PHP (Hypertext Prepocessor)

2.14.1 Pengertian PHP (Perl Hypertext Preprocessors)

Menurut Arief (2011, p. 43), PHP adalah bahasa server-side-

scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web

yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka

sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi diserver kemudian

hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dengan

demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh

pengguna sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP

dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman

web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan

terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

2.14.2 Konsep Kerja PHP (Perl Hypertext Preprocessors)

Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu

halaman web (file.php) oleh browser atau klien. Kemudian, berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

42

alamat di Internet (URL), browser mendapatkan alamat dari web server,

yang akan mengidentifikasi halaman yang diminta, dan menyampaikan

segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya,

ketika file PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera

dikirimkan ke mesin PHP untuk diproses dan memberikan hasilnya

(berupa kode HTML) ke web server, lalu menyampaikannya kepada

pengguna.

2.14.3 Struktur Penulisan PHP

Ada beberapa cara untuk memulai menuliskan script PHP, yaitu:

1. <?php

Script PHP anda

?>

2. <?

Script PHP anda

?>

3. <%

Script PHP anda

%>

Cara nomor 1 merupakan format yang dianjurkan namun cara

nomor 2 lebih banyak digunakan karena lebih ringkas. Cara yang ke 3

digunakan untuk mengantisipasi editor web server yang tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

43

menerima cara nomor 1 dan nomor 2. Dalam pembuatan file PHP sama

dengan cara pembuatan file HTML yang bisa menuliskan script PHP di

text editor seperti notepad dan lain-lain. Biasanya di dalam sebuah file

PHP mengandung tag HTML dan baris kode PHP. Berikut contoh

pembuatan file PHP yang disisipkan dalam halaman HTML:

<html>

<head>

<title>Belajar PHP</title>

</head>

<body>

<h1>Halaman Pertama PHP</h1>

<?php

echo "Lagi semangat belajar PHP";

?>

</body>

</html>

2.15 JavaScript

2.15.1 Pengertian JavaScript

JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan

hanya di web browser disisi klien yang dibuat agar halaman web

tersebut menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

44

dan script. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek,

sedangkan script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript

adalah bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi yang

berbasis pada pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian

dari teknologi Java dari Sun.

2.15.2 Struktur Penulisan JavaScript

JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu

membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti

yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh

fungsi perintah penulisan variabel tidak boleh ditulis dengan “Var” atau

juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” menggunakan huruf

kecil semua. JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan

dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah dengan

ekstensi JavaScript yang ditulis satu file dokumen HTML dapat ditulis

sebagai berikut:

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript”

language=”JavaScript”

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

45

/*kode JavaScript dapat ditulis disini */

.

</script>

<body></body>

</html>

Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan

dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut:

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript”

language=”JavaScript”

scr=”file_JavaScript.js”> </script>

<body></body>

</html>

2.16 MySQL

MYSQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured

Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server

daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang

berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.

Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam

tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

46

baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering

disebut instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attribute atau

field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database.

2.17 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan

antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity

Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk

memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys

dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara

seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain

database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD

bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada

gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

47

Gambar 2.12 Keterangan Notasi ERD

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang

berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari

atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu

dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3. Hubungan / Relasi

Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan

entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:

a. Satu ke satu (One to one)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

48

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan

entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas B.

b. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B

dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.18 DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah alat yang digunakan untuk

menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang

dilakukan oleh sistem tersebut. Persamaan dari DFD adalah bubble chart,

transformation graph, dan proses model (Whitten, 2001). DFD terdiri dari

simbol-simbol dalam gambar berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

49

Gambar 2.13 Simbol-simbol dalam DFD

2.19 Pingendo

Pingendo adalah salah satu perangkat lunak yang dapat digunkan untuk

membuat desain website dengan mudah menggunakan framework bootstrap.

Pingendo memberikan tools yang sangat mudah digunakan,

dengan Pingendo pengguna cukup melakukan Drag and Drop selection dan

komponen ke dalam canvas desain website sehingga terbentuk sebuah desain

yang dapat digunakan untuk sebuah website.

Pingendo mempermudah pembuatan website dan mempercepat kerja

pengguna. sehingga tidak perlu menuliskan dari awal atau menyusunnya dengan

mengketik script HTML untuk membuat sebuah desain. Pengguna hanya perlu

menambahkan komponen yang diinginkan, menambahakan selection yang

dibutuhkan hanya dengan menyeret dan meletakan pada posisi yangkita inginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

50

2.20 Tentang Kabupaten Magelang

Kabupaten Magelang merupakan kabupaten yang berbatasan langsung

dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di sebelah

Selatan,Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di sebelah

Utara,Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali di sebelah Timur, serta

Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di sebelah Barat.Kabupaten

Magelang sendiri memiliki luas wilayah 1.102,93 Km² dan memiliki jumlah

penduduk sebanyak 1.331.673 Jiwa.

Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi

terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang

berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk

mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram

sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.

Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan

Kota Magelang. Pada tahun 1801, Letnan Gubernur Jendral Sir Stamford Raffles

mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai Bupati pertama Magelang, atas petunjuk

dari gurunya beliau memilih daerah antara desa Mantiasih dan desa Gelangan

sebagai pusat pemerintahannya. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan

kepada putranya yang bernama Ngabei Danukusumo, dan Magelang statusnya

dari Kabupaten menjadi gremente bersama dengan Kota Semarang, Salatiga,

danPekalongan. Namun kedudukan Bupati masih diakui sehingga ada dua

pimpinan di daerah Magelang yaitu Bupati Magelang dan Walikota Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

51

Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat

melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun

1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi

hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk

memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai

penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan,

namun kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan

Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara

resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan

nama Kota Mungkid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

52

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem Lama

Selama ini kabupaten Magelang terutama Dinas Pekerjaan Umum, Energi

dan Sumberdaya Mineral belum mempunyai sebuah sistem yang mampu

memberikan rekomendasi pembukaan lahan tambang. Calon pembuka lahan

tambang baru ini kebanyakan tidak memperhatikan wilayah tersebut apakah

masuk dalam wilayah perencanaan tambang kabupaten Magelang. Kadangkala

mereka hanya asal-asalan memilih tempat yang menurut mereka baik.Keputusan

ini sering diambil secara sepihak,sehingga sering kesulitan untuk mendapatkan

ijin dari pihak ESDM pusat.

3.1.1 Analisa Ruang Lingkup

Dalam analisa ruang lingkup ini akan menganalisa kasus yang timbul

mengenai pemilihan lahan tambang baru yang dilakukan oleh calon pembuka

lahan tambang yang sesuai dengan kriteriannya dan memang masuk dalam

wilayah penambangan yang diijinkan oleh pemerintah Kabupaten Magelang.

Dengan belum adanya sistem yang mampu memberikan rekomendasi kepada

calon pembuka lahan tambang ,calon pembuka lahan tambang ini kesulitan.

Kesulitan-kesulitan calon penambang ini dapat dilihat dari metode PIECES

(performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Servive) yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

53

1. Performance: Belum adanya sistem yang membandingkan area

tambang satu dengan yang lain,sehingga membuat calon pembuka

tambang menjadi kesulitan dan asal-asalan tanpa

mempertimbangkan aspek lingkungan.

2. Information: Sekedar mengikuti informasi dari orang lain yang

belum tentu cocok dan baik karena setiap orang memiliki kebutuhan

yang berbeda.

3. Economics: Asal memilih lahan tambang hanya akan membuat

kerugian,baik waktu atau materi karena jika tidak sesuai dengan

ketentuan dari pihak ESDM Kabupaten maka akan langsung ditolak

dan tidak akan sampai ke pusat.

4. Efficiency: Membandingkan lahan tambang secara manual hanya

akan menguras waktu,selain harus survey langsung ke lokasi calon

pembuka tambang harus bertanya kepada banyak orang untuk

mendapat keputusan yang baik.

5. Services: Sistem yang ada saat ini belum bisa membantu menjawab

kebutuhan pembuka lahan tambang ketika memilih lahan tambang

baru karena kesulitan membandingkan satu lahan tambang dengan

lahan tambang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

54

3.1.2 Analisa Sebab Akibat

Analisa sebab akibat menjelaskan tentang hasil analisis

masalah,harapan dan isntruksi yang sudah diidentifikasi

pada analisa ruang lingkup dengan menggunakan metode

PIECES (performance, Information, Economic, Control,

Efficiency, Servive) problem statement.Proses analisa ini

dirangkum dalam tabel analisa sebab akibat dibawah ini:

Tabel 3.1 Analisa Sebab Akibat

Analisa Sebab Akibat

Masalah, Peluang atau

Instruksi

Sebab dan Akibat Solusi

I.Masalah (problems)

Calon pembuka

tambang baru kesulitan

memilih lokasi yang

sesuai dengan

kriterianya.

Sebab: Dinas Pekerjaan

Umum,Energi,Sumberdaya

Mineral Kabupaten

Magelang belum

menerapkan sistem

pendukung pencarian

keputusan mencari lokasi

tambang yang sesuai

dengan peta tata kota di

Kabupaten Magelang.

Dinas Pekerjaan

Umum,Energi,Sumberdaya

Mineral Kabupaten

Magelang masih

menggunakan daftar yang

Merancang

sistem

pendukung

pengambilan

keputusan

yang

terintegerasi

dengan

informasi

geografis yang

dilengkapi

dengan sebuah

peta interaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

55

tertulis untuk menyimpan

dan memberikan informasi

tentang lokasi tambang.

Akibat: Ijin dari pihak

ESDM Kabupaten tidak

keluar dan sering terjadi

bentrok dengan warga

karena tidak dengan kajian

lingkungan.

2.Calon pembuka lahan

tambang kesulitan

mendapatkan

rekomendasi dalam

memilih lahan tambang

baru.

Sebab: belum adanya suatu

sistem perekomendasian

yang bisa diakses kapan

saja dan dimana saja oleh

calon pembuka lahan

tambang.

Akibat: Lahan tambang

baru yang akan dimintakan

ijin ke ESDM tidak

diterima karena tidak

sesuai dengan keputusan

dari Pemerintah Kabupaten

Magelang.

Merancang

Sistem yang

berbasis web

agar dapat

diakses oleh

calon

pembuka

lahan tambang

baru melalui

internet.

II.Peluang

(Opportunity)

3.Pembuatan Sistem

Pendukung Pengambilan

Keputusan berbasis web

yang dapat memberikan

rekomendasi tempat

yang akan dijadikan

Sampai saat ini Dinas

Pekerjaan

Umum,Energi,Sumberdaya

Mineral Kabupaten

Magelang belum meliliki

Sistem Pendukung

Merancang

Sistem

Pendukung

Pengambilan

Keputusan

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

56

lahan tambang kepada

masyarakat luas yang

sekaligus dapat

membantu Dinas

Pekerjaan

Umum,Energi,Sumberd

aya Mineral Kabupaten

Magelang dalam

mengatur dan

menertibkan tambang-

tambang yang tidak

memiliki ijin dari

pemerintah.

Pengambilan Keputusan

berbasis web yang

memberikan rekomendasi

dan informasi tentang

lokasi tambang material

gunung Merapi di wilayah

Kabupaten Magelang yang

dapat diakses oleh

masyarakat luas.Informasi

mengenai tambang material

disajikan dalam bentuk file

atau peta satu dimensi yang

hanya bisa didapatkan

dikantor dinas sehingga

masyarakat umum banyak

yang tidak mengetahui

informasi mengenai

tatacara pembukaan lahan

tambang di kawasan

kabupaten Magelang.

terintegerasi

dengan Sistem

Informasi

Geografis

tentang lahan

tambang

material

gunung

Merapi di

wilayah

kabupaten

Magelang

yang dapat

diakses oleh

masyarakat

luas kapanpun

dan

dimanapun

mereka

berada.

III.Instruksi (directive)

4.Memungkinkan untuk

meminimalisir lahan

tambang yang tidak

sesuai dengan kriteria

umum mengenai

pembukaan lahan

tambang dari

pemerintah kabupaten

Magelang.

Dinas Pekerjaan

Umum,Energi,Sumberdaya

Mineral Kabupaten

Magelang belum dapat

memberikan rekomendasi

lokasi beserta informasi

lengkap tentang tambang

material di wilayah

kabupaten Magelang yang

Merancang

Sistem

Pendukung

Pengambilan

Keputusanyan

g terintegerasi

dengan Sistem

Informasi

Geografis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

57

dapat diakses secara luas

oleh masyarakat umum.

Hal ini menyebabkan

masyarakat tidak

mengetahui lokasi dan

informasi lengkap

mengenai wilayah tambang

yang sesuai dengan kriteria

umum dari dinas ESDM

kabupaten Magelang.

wilayah

tambang di

Kabupaten

Magelang

yang berbasis

web yang

dapat diakses

oleh

masyarakat

luas kapanpun

dan

dimanapun.

3.2 Analisa Kebutuhan

3.2.1 Identifikasi Pelaku Sistem

Dibawah ini adalah daftar istilah para pelaku sistem yang terlibat

dalam Sistem Pendukung Pengambilan keputusan Pemilihan lahan

tambang baru Kabupaten Magelang :

Tabel 3.2 Identifikasi Pelaku Sistem

Istilah Deskripsi

Administrator Adalah bagian dari sistem yang

memiliki fasilitas untuk mengelola

data yang ada pada sistem,mulai

dari melihat,menambah,mengubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

58

dan menghapus data pada sistem.

Pengguna Umum Adalah masyarakat umum atau

calon pembuka tambang yang

ingin mengetahui informasi serta

rekomendasi tambang material

gunung Merapi di wilayah

kabupaten Magelang.

3.2.2 Diagram Use-Case Kebutuhan Sistem

Diagram Use-Case digunakan untuk melihat bagaimana para

pelaku sistem dapat menggunakan fasilitas yang ada pada Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Baru Kabupaten Magelang. Berikut ini adalah deskripsi dari

penggunaan sistem:

1.Pengguna Umum

Pengguna Umum adalah Calon pemilik/pemohon ijin

pembukaan lahan tambang baru. Pengguna umum dapat

mengakses dan mencari rekomendasi

2.Admin

Admin adalah seorang yang mendapatkan hak akses untuk

melihat,melakukan pengeditan,melakukan penghapusan dan

menambahkan data-data yang dibutuhkan sistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

59

Gambar 3.1 Diagram Use Case untuk Pengguna Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

60

Gambar 3.2 Diagram Use Case untukAdministrator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

61

3.3. Perancangan Logikal

Perancangan logikal Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang meliputi

perancangangan basis data sistem menggunakan ER-

diagram,diagram konteks dan data Flow Diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

62

62

3.3.1. Diagram Berjenjang (Decomposition Diagram)

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

63

3.3.2. Diagram Konteks

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

64

3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

a. Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten

Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

65

b. DFD Level 2 Proses 1

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 proses 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

66

c. DFD Level 2 Proses 2

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 proses 2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

67

d. DFD Level 3 Proses 1.1

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 3 proses 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

68

e. DFD Level 3 Proses 2.2

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 3 proses 2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

69

3.3.4 ER – Diagram

Gambar 3.10 ER-Diagram Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

70

3.3.5 Logical Design

Gambar 3.11 Logical Design untuk Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

71

3.3.6 Desain Fisikal

3.3.6.1 Tabel Data Tambang

Tabel 3.3 Tabel Data Tambang

Nama Type Size

Id_tambang Int() 10

Nama_Lokasi Varchar() 40

Latitude Double()

Longitude Double()

Luas Int() 30

Jarak Int() 30

Jarak_jalan Int() 30

Jenis_Tambang Varchar() 30

Kecamatan Varchar() 15

Lokasi Varchar() 15

Keterangan Varchar() 100

3.3.6.2 Tabel Data Perhitungan

Tabel 3.4 Tabel Data Perhitungan

Nama Type Size

Id_perhitungan Int() 11

Id_tambang Int() 12

Id_kriteria Int() 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

72

Normalisasi_skor Int() 12

Utility_skor Float()

Kategori_nilai Varchar() 30

3.3.6.3 Tabel Data Hasil Akhir

Tabel 3.5 Tabel Data Hasil Akhir

Nama Type Size

Id_hasil Int() 11

Id_tambang Int() 10

Hasil Decimal (10,2)

3.3.7 Desain Manajemen Model

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang ini menggunakan metode SMART (Simple

Multi Atribute Rating System) untuk menghitung hasil rekomendasi

pemilihan lahan tambang baru yang akan dibuka oleh calon investor.

3.3.7.1 Kriteria dan Tujuan

Kriteria yang digunakan untuk mencari rekomendasi

pemilihan tambang baru adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

73

- Jarak Pemukiman: Kriteria berdasarkan jarak yang terjauh dari

pemukiman penduduk.

- Luas : Kriteria berdasarkan luas tambang yang diusulkan.

- Jarak dari Jalan Raya: Kriteria berdasarkan jarak dari jalan raya.

- Jenis Tambang : Kriteria berdasarkan jenis tambang yang ada di

lokasi tambang.

- Lokasi : Kriteria berdasarkan lokasi keberadaan tambang

tersebut.

3.3.7.2 Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan menggunakan metode SMART

pada data-data tambang yang diseleksi oleh pengguna umum. Proses

seleksi dilakukan dengan cara mencari tambang yang sesuai dengan

pencarian pengguna umum. Pengguna umum bisa mencari data

tambang dan pengguna umum akan menyeleksi tambang mana yang

menjadi alternatif pilihan. Sebagai contoh pengguna umum memilih

Lokasi Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan Muntilan,

Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan Muntilan dan

Keningar kecamatan Dukun.

Bersamaan dengan pemilihan tambang, sistem akan

memberikan kriteria yang digunakan. Kriteria tersebut memiliki faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

74

tujuan dan pengguna umum diberi pilihan untuk memberikan bobot

pada setiap faktor tujuan. Selanjutnya sistem yang menghitung

pengambilan keputusan menggunakan metode SMART.

Langkah – langkah penghitungan menggunakan metode SMART

adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan contoh diatas, lokasi tambang yang menjadi

alternatif pilihan yang dipilih oleh pengguna umum adalah

Lokasi Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan

Muntilan, Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan

Muntilan dan Keningar kecamatan Dukun.

2. Pengguna memilih kriteria yang akan diguna untuk pengambilan

keputusan. Sistem ini memiliki kriteria jarakdari pemukiman,

jarak dari jalan raya,luas, lokasi tambang dan jenis tambang.

Tabel 3.7 Data Kriteria dari masing-masing alternatif

Bedogan

Sawangan

Menayu

Muntilan

Tumpang

Sawangan Gondosuli Keningar

Jarak (m)

Sangat Dekat Sangat Jauh Dekat Sangat Dekat Cukup

Luas

32 6 12 20 14

Jarak Jalan

Raya

Jauh Sangat Dekat Sangat Dekat Jauh Sangat Jauh

Jenis

Tambang

Pasir Pasir Pasir Seplit Pasir Seplit Pasir Seplit

Lokasi

Aliran

Sungai

Aliran

Sungai Aliran Sungai

Aliran

Sungai

Lahan

Kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

75

3. Pengguna memberikan bobot faktor tujuan (goal weight factor)

dari setiap kriteria.

Tabel 3.8 Data bobot faktor tujuan

Kriteria Faktor Tujuan Bobot

jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10

Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10

Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak Dari Jalan Raya 9

Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6

Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6

4. Sistem menghitung normalisasi bobot faktor tujuan (normalized

goal weight factor) dengan cara membandingkan nilai setiap

bobot faktor tujuan (goal weight factor) dengan total bobot faktor

tujuan (total goal weight factor).

Perhitungan normalisasi bobot dari masing-masing faktor

tujuan adalah sebagai berikut:

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan

jarak:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

76

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan

luas:

Normalisasi bobot faktor tujuan meminimalkan jarak

dari jalan raya:

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan

jenis tambang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

77

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan

lokasi:

Tabel 3.9 Normalisasi bobot faktor tujuan

Kriteria Faktor Tujuan Bobot Normalisasi

jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10 0,2439

Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10 0,2439

Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak dari jalan raya 9 0,2195

Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6 0,1463

Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6 0,1463

Jumlah Bobot 41

5. Sistem menghitung normalisasi skor kriteria pada setiap

alternatif. Perhitungan normalisasi didapat dengan menentukan

interval kelas pada setiap kriteria. Sesuai dengan rumusnya,

interval kelas didapat dengan mencari selisih dari nilai terbesar

dan nilai terkecil dari masing-masing kriteria kemudia dibagi

dengan skala yang digunakan. Skala yang digunakan dalam

sistem ini adalah 1-5 dan 1-3. Dari tabel 3.5 diperoleh data-data

interval sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

78

Kriteria Jarak:

Tabel 3.10 Interval kelas untuk kriteria Jarak

Interval Normalisasi Skor

Sangat Dekat 1

Dekat 2

Cukup 3

Jauh 4

Sangat Jauh 5

Kriteria Luas Tambang:

Interval = 5,2

Tabel 3.11 Interval kelas untuk kriteria Luas

Interval Normalisasi Skor

6 ≤ x ≤ 11.2 1

11.2 < x ≤ 16.4 2

16.4 < x ≤ 21.6 3

21.6 < x ≤ 26.8 4

26.8 < x 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

79

Kriteria Jarak Jalan raya

Tabel 3.12 Interval kelas untuk kriteria Jarak dari Jalan Raya

Interval Normalisasi Skor

Sangat Dekat 5

Dekat 4

Cukup 3

Jauh 2

Sangat Jauh 1

Kriteria jenis tambang:

Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini

berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat dalam

pertambangan material di Kabupaten Magelang.

Tabel 3.13 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Jenis tambang

Jenis Tambang Normalisasi Skor

Pasir 3

Pasir Seplit 2

Batuan 1

Kriteria Lokasi tambang:

Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini

berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat dalam

pertambangan material di Kabupaten Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

80

Tabel 3.14 Tabel normalisasi skor untuk kriteria Lokasi Tambang

Lokasi Normalisasi Skor

Aliran Sungai 3

Lahan Kosong 2

Tebing 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

81

Dari data diatas maka akan didapat nilai normalisasi skor kriteria dari setiap alternatif seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.15 Normalisasi Nilai Skor

Kriteria Deskripsi skor Bedogan Menayu Tumpang Gondosuli Keningar

Jarak

nilai 5 untuk jarak terjauh,nilai 1 untuk

jarak terdekat dari pemukiman 1 5 2 1 3

Luas

nilai 1 untuk luas terkecil,nilai 5 untuk luas

terbesar 5 1 2 3 2

Jarak

dari Jalan

Raya

Nilai 5 untuk jarak yang terdekat dan nilai

1 untuk jarak yang terjauh dari jalan raya 2 5 5 2 1

Jenis

Tambang

nilai 3 untuk tambang berjenis pasir ,nilai 1

untuk tambang yang berupa batuan 3 3 2 2 2

Lokasi

nilai 3 untuk tambang yang berada di

DAS,nilai 1 untuk tambang yang tidak

berada di Tebing 3 3 3 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

82

6. Sistem mengkonversi nilai normalisasi menjadi nilai utility

score antara 0 sampai dengan 1.

Tabel 3.16 Utility skor untuk kriteria jarak,luas dan jarak jalan raya

Normalisasi skor 1 2 2 4 5

Utility score 0 0.25 0.5 0.75 1

Tabel 3.17 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang

normalisasi

skor 1 2 3

utility score 0.33333 0.66667 1

Tabel 3.18 Utility skor kriteria

Jarak

Pemukiman Luas

Jarak

Jalan

Jenis

Tambang Lokasi

Bedogan 0 1 0.25 1 1

Menayu 1 0 1 1 1

Tumpang 0.25 0.25 1 0.66666667 1

Gondosuli 0 0.5 0.25 0.66666667 1

Keningar 0.5 0.25 0 0.66666667 0.66666667

7. Sistem akan mengevaluasi hasil akhir dari setiap alternatif.

Langkah–langkahnya adalah dengan mengalikan utility skor

dengan normalisasi bobot faktor tujuan. Kemudian jumlahkan

untuk mendapat nilai final.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

83

Bedogan Sawangan = ((0 × 0.2439) + (1 × 0.2439) + (0.25 ×

0.2195)+(1 × 0.1463)+(1 × 0.1463)) = 0,591375 × 100% =

59,15%

Menayu Muntilan = ((1 × 0.2439) + (0 × 0.2439) + (1 × 0.2195)

+ (1 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,756 × 100% = 75,61%

Tumpang Sawangan = ((0.25 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (1

× 0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,585283

× 100% = 58,54%

Gondosuli Muntilan = ((0 × 0.2439) + (0.5 × 0.2439) + (0.25 ×

0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,420658 ×

100% = 42,07%

Keningar Dukun = ((0.5 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (0 ×

0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (0.666667 × 0.1463)) =

0,377992 × 100% = 37,80%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

84

3.3.8 Perancangan User Interface Sistem

Rancangan user interface digunakan untuk mengetahui rancangan

tampilan dari sistem yang yang akan dibuat. Dengan adanya rancangan

user interface diharapkan pengguna umum dan administrator dapat

mengerti serta mendapatkan pandangan tentang sistem ini.

3.3.8.1 Halaman Utama Pengguna Umum

Menu halaman utama dari pengguna umum yang merupakan

menu awal pada halaman Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang. Disini

akan muncul sebuah peta yang menampilkan semua wilayah

tambang yang direkomendasikan oleh dinas DPU dan ESDM

Kabupaten Magelang. Selain itu pengguna umum dapat melakukan

pencarian wilayah tambang berdasarkan kecamatan dimana tambang

tersebut berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

85

Gambar 3.12 Halaman Utama Pengguna Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

86

3.3.8.2 Halaman Cari Wilayah Tambang

Gambar 3.13 Halaman Pencarian Letak Tambang Berdasarkan Kecamatan

3.3.8.3 Halaman Cari Rekomendasi Tambang

Gambar 3.14 Halaman Cari Rekomendasi Tambang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

87

3.3.8.4 Halaman Pilih Kriteria

Gambar 3.15 Halaman Pilih Kriteria

3.3.8.5 Halaman Lihat Hasil Rekomendasi

Gambar 3.16 Halaman Hasil Rekomendasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

88

3.3.8.6 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Peta

Gambar 3.17 Halaman Hasil Rekomendasi Dalam Bentuk Peta

3.3.8.7 Halaman Login Administrator

Gambar 3.18 Halaman Login Administrator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

89

3.3.8.8 Halaman Utama Administrator

Gambar 3.19 Halaman Utama Administrator

3.3.8.9 Menu Kelola Wilayah

Gambar 3.20 Halaman Tambahkan Wilayah Tambang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

90

3.3.8.10 Menu Kelola Tambang

Gambar 3.21 Halaman Edit Wilayah Tambang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

91

BAB IV

ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Pengujian sistem dilakukan dengan cara mencocokan hasil perhitungan dari

sistem dengan perhitungan manual untuk menguji kesesuaian sistem dengan

rancangan yang telah dibuat. Pengujian sistem juga dilakukan dengan menguji

sistem secara acak kepada 12 orang,yaitu 10 orang pengguna dan 2 orang admin.

Setelah dilakukan pengujian pengguna dan admin diminta untuk mengisi

kuisioner yang dibagikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dari

pengamatan pengguna.

4.1 Pengujian Hitungan Manual

Dalam pengujian ini pengguna telah memilih 5 lokasi tambang, kelima lokasi

tersebut adalah Bedogan kecamatan Sawangan, Menayu kecamatan Muntilan,

Tumpang kecamatan Sawangan, Gondosuli kecamatan Muntilan dan Keningar

kecamatan Dukun. Kriteria yang dipilih adalah jarak pemukiman dengan bobot

10, luas dengan bobot 10, jarak jalan raya dengan bobot 9, jenis tambang dengan

bobot 6 dan lokasi tambang dengan bobot 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

92

Gambar 4.1 Pilihan lokasi tambang yang akan dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

93

Gambar 4.2 Pilihan Kriteria beserta bobot pembanding

Hasil rekomendasi dari sistem adalah:

Gambar 4.3 Hasil rekomendasi dalam bentuk tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

94

Gambar 4.4 Hasil rekomendasi dalam bentuk peta

Sungai Pabelan di desa Menayu Kecamatan Muntilan mendapatkan nilai

sebesar 75,61%, Bedogan kecamatan Sawangan sebesar 59,15% , Sungai Pabelan

desa Banyu Temumpang kecamatan Sawangan sebesar 58,54%, Sungai pabelan

Desa Gondosuli kecamatan Muntilan sebesar 42,07%, dan Sungai Senowo desa

Keningar kecamatan Dukun sebesar 37,80%.

Perhitungan manual dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Bobot faktor masing-masing kriteria:

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan jarak:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

95

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan luas:

Normalisasi bobot faktor tujuan meminimalkan jarak dari

jalan raya:

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan jenis

tambang:

Normalisasi bobot faktor tujuan memaksimalkan lokasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

96

Tabel 4.1 Normalisasi bobot faktor tujuan

Kriteria Faktor Tujuan Bobot Normalisasi

jarak (m) Memaksimalkan Jarak 10 0,2439

Luas (Hektar) Memaksimalkan Luas 10 0,2439

Jarak Jalan Raya Meminimalkan Jarak dari jalan raya 9 0,2195

Jenis Tambang Memaksimalkan kebutuhan jenis tambang 6 0,1463

Lokasi Memaksimakan keberadaan lokasi 6 0,1463

Jumlah Bobot 41

2. Normalisasi Skor:

Kriteria Jarak:

Tabel 4.2 Interval kelas kriteria Jarak Pemukiman

Interval Normalisasi Skor

Sangat Dekat 1

Dekat 2

Cukup 3

Jauh 4

Sangat Jauh 5

Kriteria Luas Tambang:

Interval = 5,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

97

Tabel 4.3 Interval kelas kriteria luas

Interval Normalisasi Skor

6 ≤ x ≤ 11.2 1

11.2 < x ≤ 16.4 2

16.4 < x ≤ 21.6 3

21.6 < x ≤ 26.8 4

26.8 < x 5

Kriteria Jarak Jalan raya

Tabel 4.4 Interval kelas kriteria jarak jalan raya

Interval Normalisasi Skor

Sangat Dekat 5

Dekat 4

Cukup 3

Jauh 2

Sangat Jauh 1

Kriteria jenis tambang:

Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini

berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat

dalam pertambangan material di Kabupaten Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

98

Tabel 4.5 Interval kelas kriteria jenis tambang

Jenis Tambang Normalisasi Skor

Pasir 3

Pasir Seplit 2

Batuan 1

Kriteria Lokasi tambang:

Pemberian nilai normalisasi dari kriteria jenis tambang ini

berdasarkan survey kepada beberapa orang yang terlibat

dalam pertambangan material di Kabupaten Magelang.

Tabel 4.6 Interval kelas kriteria lokasi tambang

Lokasi Normalisasi Skor

Aliran Sungai 3

Lahan Kosong 2

Tebing 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

99

Tabel 4.7 Normalisasi skor setiap kriteria

Kriteria Deskripsi skor Bedogan Menayu Tumpang Gondosuli Keningar

Jarak

nilai 5 untuk jarak terjauh,nilai 1 untuk

jarak terdekat dari pemukiman 1 5 2 1 3

Luas

nilai 1 untuk luas terkecil,nilai 5 untuk luas

terbesar 5 1 2 3 2

Jarak

dari Jalan

Raya

Nilai 5 untuk jarak yang terdekat dan nilai

1 untuk jarak yang terjauh dari pemukiman 2 5 5 2 1

Jenis

Tambang

nilai 3 untuk tambang berjenis pasir ,nilai 1

untuk tambang yang berupa batuan 3 3 2 2 2

Lokasi

nilai 3 untuk tambang yang berada di

DAS,nilai 1 untuk tambang yang tidak

berada di Tebing 3 3 3 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

100

Tabel 4.8 Utility skor untuk kriteria jarak, luas dan jarak jalan raya

Normalisasi skor 1 2 2 4 5

Utility score 0 0.25 0.5 0.75 1

Tabel 4.9 Utility skor untuk kriteria jenis dan lokasi tambang

normalisasi skor 1 2 3

utility score 0.33333 0.66667 1

3. Menkonversi menjadi utility score:

Tabel 4.10 Utility skor kriteria

Jarak

Pemukiman Luas

Jarak

Jalan

Jenis

Tambang Lokasi

Bedogan 0 1 0.25 1 1

Menayu 1 0 1 1 1

Tumpang 0.25 0.25 1 0.66666667 1

Gondosuli 0 0.5 0.25 0.66666667 1

Keningar 0.5 0.25 0 0.66666667 0.666667

4. Menghitung Skor Total:

Bedogan Sawangan = ((0 × 0.2439) + (1 × 0.2439) + (0.25 ×

0.2195)+(1 × 0.1463)+(1 × 0.1463)) = 0,591375 × 100% =

59,15%

Menayu Muntilan = ((1 × 0.2439) + (0 × 0.2439) + (1 × 0.2195)

+ (1 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,756 × 100% = 75,61%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

101

Tumpang Sawangan = ((0.25 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (1

× 0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,585283 ×

100% = 58,54%

Gondosuli Muntilan = ((0 × 0.2439) + (0.5 × 0.2439) + (0.25 ×

0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (1 × 0.1463)) = 0,420658 ×

100% = 42,07%

Keningar Dukun = ((0.5 × 0.2439) + (0.25 × 0.2439) + (0 ×

0.2195) + (0.666667 × 0.1463) + (0.666667 × 0.1463)) =

0,377992 × 100% = 37,80%

Tabel 4.11 Hasil perhitungan skor setiap altermatif

Lokasi Tambang Skor Total

Menayu Muntilan 75,61%

Bedogan Sawangan 59,15%

Tumpang Sawangan 58,54%

Gondosuli Muntilan 42,07%

Keningar Dukun 37,80%

Hasil penghitungan dari sistem dengan hasil penghitungan manual menunjukan

kecocokan sehingga dapat dikatakan bahwa sistem berjalan dengan baik sesuai

dengan rancangannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

102

4.2 Pengujian Terhadap Pengguna Sistem

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap 14 Pengguna yang diambil secara

acak, diantaranya adalah pemilik tambang,dan calon pembuka lahan tambang, dan

administrator dari dinas ESDM, baru didapatkan jawaban dari kuisioner berikut:

1. Sistem mampu memberi informasi detail tentang lokasi tambang?

Jawaban Bobot Frekuensi Nilai

Sangat Setuju 4 2 8

Setuju 3 10 30

Ragu-ragu 2 2 4

Tidak setuju 1 0 0

Sangat tidak Setuju 0 0 0

Total 14 42

Nilai Akhir

Total Nilai/Jumlah

Respondem

3.0

0

2

4

6

8

10

12

SangatSetuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju

Frekuensi

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

103

Dari perhitungan diatas dibuktikan bahwa sistem mampu memberikan

informasi yang detai mengenai lokasi tambang.

2. Menu-menu di dalam sistem mudah dipahami?

Jawaban Bobot Frekuensi Nilai

Sangat Setuju 4 4 16

Setuju 3 7 21

Ragu-ragu 2 3 6

Tidak setuju 1 0 0

Sangat tidak Setuju 0 0 0

Total 14 43

Nilai Akhir

Total Nilai/Jumlah

Respondem

3.07

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa menu-menu dalam sistem mudah

dipahami.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

SangatSetuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju

Frekuensi

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

104

3. Langkah-langkah dalam mencari rekomendasi mudah dipahami?

Jawaban Bobot Frekuensi Nilai

Sangat Setuju 4 4 16

Setuju 3 8 24

Ragu-ragu 2 2 4

Tidak setuju 1 0 0

Sangat tidak Setuju 0 0 0

Total 14 44

Nilai Akhir

Total Nilai/Jumlah

Respondem

3.14

Dari perthitungan diatas dapat dilihat bahwa langkah-langkah mencari

rekomendasi dalam sistem mudah dipahami.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

SangatSetuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju

Frekuensi

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

105

4. Sistem mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi tambang?

Jawaban Bobot Frekuensi Nilai

Sangat Setuju 4 4 16

Setuju 3 10 30

Ragu-ragu 2 0 0

Tidak setuju 1 0 0

Sangat tidak Setuju 0 0 0

Total 14 46

Nilai Akhir

Total Nilai/Jumlah

Respondem

3.29

Dari perhitung diatas dapat dilihat bahwa sistem mampu memberikan

rekomendasi dalanm memilih tambang.

0

2

4

6

8

10

12

SangatSetuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju

Frekuensi

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

106

5. Tingkat kepuasan pengguna terhadap Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Kabupaten Magelang cukup?

Jawaban Bobot Frekuensi Nilai

Sangat Setuju 4 3 12

Setuju 3 8 24

Ragu-ragu 2 3 6

Tidak setuju 1 0 0

Sangat tidak Setuju 0 0 0

Total 14 42

Nilai Akhir

Total Nilai/Jumlah

Respondem

3.0

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa responden puas dalam

menggunakan sistem.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

SangatSetuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidakSetuju

Frekuensi

Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

107

4.3 Rangkuman Hasil Uji Coba Terhadap Pengguna

Berdasarkan ujicoba terhadap pengguna , didapatkan analisa sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique dapat memberi informasi detail mengenai lokasi tambang. Hal

ini dibuktikan dengan 3 dari 14 responden memilih Sangat Setuju dan 8

dari 14 responden memilih setuju lalu sissanya sejumlah 3 responden

memlilih ragu-ragu, sehingga didapatkan nilai akhir 3.0 (skala 0-4).

2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique memiliki menu-menu yang mudah dipahami oleh responden.

Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih Sangat Setuju dan

7 dari 14 responden memilih setuju, sisanya 3 orang memilih ragu-ragu,

sehingga didapatkan nilai akhir 3.07 (skala 0-4).

3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique memiliki langkah-langkah yang mudah dipahami dalam mencari

rekomendasi. Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih

Sangat Setuju dan 8 dari 14 responden memilih Setuju, sisanya 2 responden

memilih ragu-ragu. Sehingga didapatkan nilai akhir 3.14 (skala 0-4).

4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

108

Technique mampu memberi rekomendasi dalam memilih lokasi tambang.

Hal ini dibuktikan dengan 4 dari 14 responden memilih Sangat setuju dan

10 dari 14 responden memilih Setuju. Sehingga didapatkan hasil akhir 3.29

(skala 0-4).

5. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang

Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute Rating

Technique cukup memuaskan responden. Hal ini dibuktikan dengan 3 dari

14 responden memilih Sangat Setuju dan 8 dari 14 responden memilih

Setuju, sisanya 3 responden memilih Ragu-ragu. Sehingga didapatkan hasil

akhir 3.0 (skala 0-4).

Gambar 4.5 Grafik Nilai Setiap Pertanyaan

2.85

2.9

2.95

3

3.05

3.1

3.15

3.2

3.25

3.3

3.35

Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5

Nilai

Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

109

4.4 Kelebihan Sistem

1. Pengguna dapat membandingkan lokasi tambang mana saja sesuai

keinginan.

2. Pengguna dapat memberikan bobot kriteria dan kriteria apa saja sebagai

pembanding.

3. Output Peta dilengkapi direction atau peninjuk jalan menuju lokasi

tambang yang akan dipilih.

4.5 Kekurangan Sistem

1. Output yang ditampilkan pada peta hanya berupa titik pusat lokasi,belum

berupa area yang bertanda khusus.

2. GPS harus hidup dan harus memiliki jaringan internet yang kuat untuk

mengetahui lokasi keberadaan pengguna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

110

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan, pembangunan, dan uji coba Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan Tambang Baru Dengan

Metode Simple Multi Atribute Rating Technique (SMART) ini dapat disimpulkan

bahwa :

1. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang yang dibangun sudah sesuai dengan

rancangan dan dapat berjalan dengan baik.

2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique yang dibuat sudah dapat memberikan informasi

lokasi tambang yang cukup detail kepada pengguna.

3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique mampu memberi rekomendasi dalam memilih lokasi

tambang berdasarkan presentase nilai hasil perhitungan sesuai dengan

kriteria yang dibutuhkan pengguna.

4. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique memiliki menu-menu yang mudah dipahami oleh

pengguna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

111

5. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique memiliki langkah-langkah yang mudah dipahami

oleh pengguna dalam mencari rekomendasi lokasi tambang.

6. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pembukaan Lahan

Tambang Kabupaten Magelang dengan Metode Simple Multi Atribute

Rating Technique cukup memuaskan pengguna.

5.2 Saran

Untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut disarankan untuk:

1. Output dalam peta ditambah menjadi polygon dalam bentuk area

lokasi tambang yang sudah ditentukan dari dinas, agar lebih jelas

lagi bentuk lokasi tambang.

2. Menambah fitur pembatas pada setiap kecamatan didalam peta,

agar lebih jelas pembagian wilayah tambang berdasarkan

kecamatan.

3. Perlu ditambahkan menu Help sebagai pedoman agar pengguna

tidak kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

112

DAFTAR PUSTAKA

Anton M Moeliono.1990.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Depdikbud

Balai Pustaka

Aryono Prihandito. (1988) Proyeksi Peta, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Arief, M.Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan Php dan

Mysql. Yogyakarta: Andi Publisher

Denny Carter, Irma Agtrisari (2003). Desain dan Aplikasi SIG, Jakarta : PT Elex

Komputindo

Irwansyah,Edy.2013.Sistem Informasi Geografis:Prinsip Dasar dan

Pengembangan Aplikasi.Jogjakarta : Digibooks

Sutarman.2003.Membangun Aplikasi WEB dengan PHP dan

MySql.Jogjakarta:Graha Ilmu

Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and

Intelligent Systems. 7th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.

Getting Started Google Maps API (2016). Getting Started google Maps API.

Available at :

https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/tutorial

[Accessed 16 Juni 2016].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

113

Getting Started Google Maps Distance-Matrix API (2016). Getting Started google

Maps API. Available at :

https://developers.google.com/maps/documentation/distance-matrix/intro

[Accessed 19 Juni 2016].

Pradita, Stanislaus Yhanna (2016). Sistem pendukung pengambilan keputusan

pemilihan kamera DSLR menggunakan metode Simple Multi Attribute

Rating Technique (SMART) .Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma,

Skripsi

Kusuma, Stephanus Wijaya Nata (2016). Sistem informasi geografis penataan

sekolah dasar dan pemindahan guru : studi kasus Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kabupaten Magelang .Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma, Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

114

KUESIONER SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEMBUKAAN LAHAN TAMBANG BARU

KABUPATEN MAGELANG

Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dari segi

pengguna, kuisioner ini digunakan dalam analisis data dan pengembangan sistem

selanjutnya.

Nama :

Umur :

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda cek (V) atau tanda silang (X) pada salah satu pilihan

jawaban, dengan keterangan : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Sistem mampu memberi informasi detail tentang lokasi

tambang?

2 Menu-menu di dalam sistem mudah dipahami?

3 Langkah-langkah dalam mencari rekomendasi mudah dipahami?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN … · mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

115

4 Sistem mampu memberikan rekomendasi dalam memilih lokasi

tambang?

5 Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Sistem Cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI