Sebuah Percobaan Terkontrol Acak Strategi Manajemen Untuk Infeksi

Post on 02-Jan-2016

20 views 6 download

Transcript of Sebuah Percobaan Terkontrol Acak Strategi Manajemen Untuk Infeksi

SEBUAH PERCOBAAN TERKONTROL ACAK STRATEGI MANAJEMEN UNTUK INFEKSI KONJUNGTIVITIS DALAM PRAKTEK UMUM

ABSTRAK

Latar belakang

• Infeksi konjungtivitis akut merupakan kejadian yang biasa dalam praktek umum. Antibiotik topikal sering diresepkan meskipun kebanyakan kasus bersifat “ self limiting “ dan hanya setengahnya bakteri. Bukti yang kurang tentang efektifitas peresepan antibiotik topikal untuk konjungtivitis. Study yang lalu menyimpulkan hanya sedikit keuntungan dari pemberian kloramfenikol tetes mata pada anak – anak dalam praktek umum.

• Kami menilai efek perbedaan strategi peresepan untuk kloramfenikol tetes mata pada dewasa dan anak dengan infeksi akut konjungtivitis. Desain percobaan terbuka memungkinkan untuk menilai penggunaan antibiotik, kepercayaan tentang efektivitas antibiotik dan kejadian infeksi berulang.

Tujuan

• Untuk menilai strategi manajemen yang berbeda untuk infeksi konjungtivitis akut.

Desain

• Terbuka, faktorial, percobaan terkontrol acak. 30 tempat praktik umum di selatan Inggris. 307 peserta anak – anak dan dewasa dengan infeksi konjungtivitis akut.

Intervensi

• Salah satu dari tiga peresapan antibiotik langsung ( kloramfenikol tetes mata; n = 104 ), tidak diberikan antibiotik ( kontrol; n = 94 ), atau antibiotik yang ditunda ( n = 109 ), informasi berupa leaflet dan swab mata ada yang diberikan ada yang tidak.

Hasil tindakan utama

• Ukuran keparahan gejala pada hari 1 – 3 setelah berkonsultasi, durasi gejala, dan keyakinan dalam efektivitas antibiotik untuk infeksi mata.

Hasil

• Strategi peresepan tidak mempengaruhi keparahan gejala tetapi durasi gejala moderat berkurang dengan antibiotik; tidak diberi antibiotik ( kontrol ) 4,8 hari, antibiotik langsung 3,3 hari ( risk ratio 0,7, 95 % interval kepercayaan 0,6 sampai 0,8 ), antibiotik yang ditunda 3,9 hari ( 0,8 – 0,7 – 0,9 ).

• seperti pada kepercayaan pada efektivitas antibiotik : kontrol 47%, antibiotik langsung 67%, ( rasio odds 2,4, 1,1, 5,0 ), antibiotik yang ditunda 55% ( 1,4, 0,7, 3,0 ), dan untuk terjadinya infeksi mata berulang : kontrol 40%, antibiotik langsung 68% ( 3,2, 1,6, 6,4 ), antibiotik yang ditunda 41% ( 1,0, 0,5, 2,0 ).

• Pemberian leaflet atau swab mata tidak berpengaruh pada hasil utama. Reinfeksi dalam waktu dua minggu lebih sedikit pada antibiotik yang ditunda dibandingkan dengan kelompok antibiotik langsung: 0,3 ( 0,1 – 1,0 ) V 0,7 ( 0,3 1,6 ).

Kesimpulan

• Menunda meresepkan antibiotik mungkin strategi yang paling tepat untuk konjungtivitis akut pada pengobatan pertama. Ini mengurangi penggunaan antibiotik, menunjukkan tidak ada bukti dari obat – obatan yang menunjukkan durasi yang sama dan tingkat keparahan dari gejala yang berhubungan dengan peresepan dan menurunkan terjadinya infeksi pada mata.

Terima Kasih