BAHAN DAN METODE · Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)...

3
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru, Dramaga, Bogor mulai bulan Maret sampai Juni 2010. Analisis tanah dan pupuk organik dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor. Areal penelitian memiliki jenis tanah latosol dan ketinggian 250 m di atas permukaan laut. Bahan dan Alat Bahan penelitian yang digunakan adalah tanaman binahong, polybag hitam (25 cm x 25 cm), kompos, pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam, dan tanah. Alat yang digunakan adalah penggaris ukuran 30 cm, ember, cangkul, gembor, ajir, bambu, kored, dan paranet plastik dengan taraf 55 %. Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu bahan tanaman dan pupuk organik. Bahan tanaman terdiri atas dua jenis bahan tanaman, yaitu rimpang akar (A1), dan setek batang dengan daunnya (A2), sedangkan jenis pupuk organik terdiri atas empat jenis, yaitu tanpa pupuk organik sebagai kontrol (M0), kompos (M1), pupuk kandang sapi (M2), dan pupuk kandang ayam (M3) dengan perbandingan tanah dan pupuk organik 1 : 1 (v/v) dengan tiga ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri atas 5 tanaman. Peletakan tanaman di lapangan ditunjukkan pada Lampiran 1. Model linear aditif yang digunakan yaitu : Y ijk = μ + α i + β j + (αβ) ij + K k + ε ijk dimana: Y ijk = Nilai pengamatan perlakuan taraf jenis bahan tanaman ke-i, pupuk organik ke-j pada kelompok ke-k. μ = Rataan Umum. α i = Pengaruh bahan tanaman ke-i (i = 1, 2). β j = Pengaruh pupuk organik ke-j (j = 0, 1, 2, 3).

Transcript of BAHAN DAN METODE · Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)...

Page 1: BAHAN DAN METODE · Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, ...

11

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru, Dramaga,

Bogor mulai bulan Maret sampai Juni 2010. Analisis tanah dan pupuk organik

dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan,

Institut Pertanian Bogor. Areal penelitian memiliki jenis tanah latosol dan

ketinggian 250 m di atas permukaan laut.

Bahan dan Alat

Bahan penelitian yang digunakan adalah tanaman binahong, polybag hitam

(25 cm x 25 cm), kompos, pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam, dan tanah.

Alat yang digunakan adalah penggaris ukuran 30 cm, ember, cangkul, gembor,

ajir, bambu, kored, dan paranet plastik dengan taraf 55 %.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok

(RAK) faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu bahan tanaman dan pupuk

organik. Bahan tanaman terdiri atas dua jenis bahan tanaman, yaitu rimpang akar

(A1), dan setek batang dengan daunnya (A2), sedangkan jenis pupuk organik

terdiri atas empat jenis, yaitu tanpa pupuk organik sebagai kontrol (M0), kompos

(M1), pupuk kandang sapi (M2), dan pupuk kandang ayam (M3) dengan

perbandingan tanah dan pupuk organik 1 : 1 (v/v) dengan tiga ulangan sehingga

terdapat 24 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri atas 5 tanaman.

Peletakan tanaman di lapangan ditunjukkan pada Lampiran 1.

Model linear aditif yang digunakan yaitu :

Yijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + Kk + εijk

dimana:

Yijk = Nilai pengamatan perlakuan taraf jenis bahan tanaman ke-i,

pupuk organik ke-j pada kelompok ke-k.

µ = Rataan Umum.

αi = Pengaruh bahan tanaman ke-i (i = 1, 2).

βj = Pengaruh pupuk organik ke-j (j = 0, 1, 2, 3).

Page 2: BAHAN DAN METODE · Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, ...

12

(αβ)ij = Pengaruh interaksi antara bahan tanaman pada taraf ke-i dengan

pupuk organik pada tarf ke-j.

Kk = Kelompok (ulangan) ke-k.

εijk = Galat percobaan

Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam. Apabila hasilnya berbeda

nyata pada taraf kesalahan 1 atau 5 %, maka diteruskan dengan melakukan uji

lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ).

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Bahan Tanam

Bagian tanaman yang diambil untuk perbanyakan berasal dari batang dan

rimpang akar pada tanaman induk yang berumur kurang lebih empat bulan dan

memiliki kondisi baik dan seragam. Ukuran panjang setek batang 15 cm dan

memiliki dua helai daun pada tiap setek, sedangkan ukuran rimpang akar memiliki

panjang 1 cm, lebar 0.7 cm, dan tebal 0.5 cm serta memiliki 3-5 mata tunas.

Persiapan Media Tumbuh dan Ruang Tumbuh

Tanah dan pupuk organik dicampurkan sesuai komposisi dan diaduk merata

kemudian dimasukkan ke dalam polybag. Media tumbuh kemudian disusun dalam

paranet sesuai dengan denah rancangan percobaan. Naungan paranet 55 %

(Manoi, 2009) disiapkan dengan ukuran panjang : lebar : tinggi (7 m x 3 m x 1.5

m). Pembuatan naungan berupa paranet dilakukan satu minggu sebelum

penanaman binahong.

Penanaman

Bahan tanaman yang diambil dari batang (setek) ditanam secara horizontal

dengan pemberian Rooton-F terlebih dahulu dengan kebutuhan bubuk Rooton-F

3 x 10-3 g/L, sedangkan setek rimpang ditanam secara pembenaman yang tidak

terlalu dalam dengan jarak antar tanaman 30 cm x 30 cm. Penanaman setek batang

dengan ukuran daun kecil ditempatkan pada ulangan pertama dan ukuran daun

sedang ditempatkan pada ulangan kedua, serta ulangan ketiga ditempati oleh setek

batang dengan ukuran daun besar.

Page 3: BAHAN DAN METODE · Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, ...

13

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman dan penyiangan gulma

sesuai kebutuhan. Selain itu, dilakukan pula pemasangan ajir sebagai tempat

membelitnya sulur tanaman pada 4 MST.

Pengamatan

Pengamatan pertumbuhan diamati setiap satu minggu sekali mulai dari

1 hingga 8 MST. Pada tiap unit percobaan terdapat lima tanaman contoh secara

acak. Peubah-peubah yang diamati, yaitu:

1. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh

tanaman.

2. Jumlah daun

Pengamatan jumlah daun dilakukan setiap minggu setelah muncul daun

pertama. Daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka sempurna

(terbuka penuh) dan sehat.

3. Lebar daun

Pengamatan lebar daun dilakukan setiap minggu dengan mengukur bagian

helai daun terlebar. Daun yang diamati berada di atas buku kedua atau

ketiga.

4. Jumlah cabang

Pengamatan dilakukan pada saat awal cabang muncul sampai akhir

pengamatan.

5. Pengamatan terakhir dilakukan setelah panen pada umur tanaman 12 MST.

Peubah yang diamati yaitu bobot basah dan bobot kering daun, batang,

akar, dan total tanaman. Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan

mencabut 1 tanaman contoh pada setiap satuan percobaan sehingga total

tanaman yang diamati sebanyak 24 tanaman. Pengamatan bobot kering

dilakukan dengan cara bagian tanaman dioven pada suhu 60 0C selama

3x24 jam.