Refleksi Kasus Radiologi CHF

Post on 20-Jul-2016

71 views 7 download

description

refkas chf

Transcript of Refleksi Kasus Radiologi CHF

REFLEKSI KASUS RADIOLOGIIIFFA NABILAH SHAMSUDDIN

MARIA THERESIAASA RIZKA GEMILANGLOTHAR MATHEUS MANSON VANENDE SILALAHIDWIWANTO WALUYO

Identitas Pasien

Nama : Bp. SutartoUmur : 69 Tahun Jenis Kelamin : Laki – Laki Alamat : Gumelan Pekerjaan : PensiunanSuku : Jawa Agama : Islam

Anamnesis Keluhan utama :

Sesak nafas

RPS : ± 4 HSMRS pasien mengeluhkan sesak nafas. Sesak

(+) saat beraktivitas, sesak nafas saat naik tangga (+) kira – kira 10 anak tangga, pertama kali sesak saat jalan jauh, sesak saat berbaring (+), sesak berkurang dengan bantal tinggi, os sering terbangun waktu malam kerna sesak (+), sesak memburuk saat tiduran (+), nyeri dada (-), keringat dingin (-), pusing (+), mual (+), muntah (-), demam (-), lemas (+), batuk (-), kaki bengkak (-).

± 1 tahun SMRS os pernah terbangun malam kerna sesak. Os kemudian ke RS dan dikatakan ada masalah jantung. Os kemudian berobat rutin ke dokter jantung dan dikasi obat Ramipril, Spironolactone, Furosemide. Os juga ada riwayat hipertensi dengan tensi paling tinggi 145. Riw. Lemah anggota badan (-).

RPD : Riw. HT (+) terkontrol, riw. DM (-), riw.

Stroke (-), riw. Alergi (-) RPK :

Riw. HT (-), riw. DM (-), riw. Keluhan serupa (-)

Riw. Pribadi : Os adalah seorang perokok, dengan rata

– rata 5 bungkus per minggu.

Pemeriksaan Fisik

KU : baik, CM, gizi lebih (BMI = 28) Vital sign :

TD : 140/80 mmHg, posisi berbaring, lengan

kiri N : 88 x/menit, kuat angkat baik, isian

cukup, reguler RR : 28 x/menit, thoracoabdominal S : 36c, axilla

Kepala : General : wajah sembap (-) Mata : CA (-/-), SI (-/-) Leher : JVP tidak meningkat, limfonodi ttb,

tiroid ttb Thoraks :

pulmo :▪ I : simetris (+), KG (-)▪ Pp : VF ka=ki▪ Pk : sonor ka=ki▪ A : vesikuler ka=ki

cor :▪ I : IC tidak tampak▪ Pp : IC tidak teraba▪ Pk : cardiomegali (+) ▪ A : bising jantung (+)

Abdomen : I : DP>>DD, distensi (-) A : peristaltik (+) Pk : timpani (+) Pp : NT (-), supel

Ekstremitas : Akral hangat, WPK > 2 detik Edem

__ __

__ __

Diagnosis

CHF cf. IV

Manajemen

O2 3L/min Ij. Furosemide 3 x 1 amp Ij. Captopril 3 x 12.5mg ISDN 3 x 80mg Aspilet 1 x 80mg

Planning

EKG Ro thoraks Darah rutin Urinalisis

Hasil EKG

Hasil Ro Thoraks

Hasil Lab

WBC : 6.51 RBC : 4.16 HB : 12.6 HCT : 37.3 MCV : 89.7 MCH : 30.3 MCHC : 33.8 Plt : 162

Neut : 67.1 Lymph : 12.4 Mono : 18 E : 2.2 Baso : 0.3 Crea : 1.38 Na : 142 K : 3.8 Cl : 107

Aspek RadiologisUkuran jantung (CTR= Cardio-Thorax Ratio):

Diameter cardiac :Jarak maksimum lebar jantung di rontgen(r+l)

Jarak transversal thoraks: Jarak maksimum internal dari cavum thoraks pada rontgen (td)

r + l CTR =

td

Normal: <0,5. Gambar dari ukuran jantung

normal

Pembesaran Ruang Jantung

Pembesaran Atrium Kiri

Beberapa tanda pada pembesaran atrium kiri yaitu:

- Double right heart border - Elevasi bronkus primer sinistra- Pelebaran (Splaying) dari karina- Pelebaran dari Left Atrial Appendage

(Appendage: bagian yang menonjol pada batas jantung kiri setinggi bronkus primer sinistra)

Double Right Heart Border Otot atrium kiri merupakan

penyusun aspek posterior jantung Gambaran Double Right Heart

Border ini terjadi akibat proyeksi batas kanan atrium kiri yang melebar ke arah atrium kanan.

Normal Double Right Heart Border

Jarak antara bronkus primus sinistra dan pertengahan dari double layer > 7 cm ditemukan pada 90 % kasus pembesaran atrium kiri

Normal Splaying Of Carina

Normal Pelebaran left atrial appendage

Pembesaran Atrium Kanan Perbesaran atrium kanan yang

ringan atau sedang sangat sulit untuk dikenali

Yang paling sering ditemui adalah adanya lateralisasi batas kanan jantung, biasanya juga dengan naiknya conveksitas (kecembungan).

Pada kondisi yang parah, dapat terjadi leteralisasi batas kanan jantung yang sangat masif.

Normal Pelebaran atrium kanan

Pelebaran Ventrikel Kiri Pada pelebaran ventrikel kiri, biasa ditemukan

adanya peningkatan rasio kardiotoraks dan peningkatan kelengkungan dari batas jantung kiri bagian bawah

Pelebaran ventrikel kiri juga dapat dilihat dengan menilai apeks jantung ke arah lateral dan inferior

Pembesaran ventrikel kiri juga dapat dinilai dengan pemeriksaan foto lateral.

Pada foto lateral di dapatkan Hofman-Rigler Sign yaitu: Jarak horizontal antara aspek posterior vena cava inferior dan aspek posterior jantung > 1,8 cm (diukur 2 cm diatas perpotongan diafragma dan vena cava inferior)

Normal Pembesaran atrium kiri

Adanya perluasan dari ventrikel kiri di bagian belakang esofagus yang telah diisi dengan barium

Pembesaran Ventrikel Kanan Pembesaran ventrikel kanan juga dapat

menggeser batas kiri jantung ke lateral. Namun tidak menggeser apeks jantung ke arah inferior dan tidak mengubah kelenkungan dari batas jantung bagian bawah (seperti pada pelebaran ventrikel kiri)

Pembesaran ventrikel kanan terjadi pada tingkat yang lebih tinggi pada batas jantung kiri antara kontur ventrikel kiri dan pulmonary outflow tract.

Pada foto lateral juga dapat terlihat pembesaran ventrikel kanan dengan peningkatan ruangan jantung yang jelas pada daerah retrosternal

Normal Pembesaran ventrikel kanan

Terjadi pembesaran ruang jantung yang terlihat jelas di daerah retrosternal

Hipertensi Pulmoner

Hipertensi Arteri Pulmonalis Hipertensi arteri pulmonel dapat terjadi karena

adanya peningkatan resistensi pada paru karena penyakit kronik paru dan bisa juga pada tahap lanjut peningkatan tahanan post-pulmoner seperti pada gagal jantung kiri.

Hipertensi pulmonel didefinisikan sebagai tekanan sistolik yang lebih dari 30 mmHg dengan resistensi vaskular perifer yang normal

Gambaran radiologis hipertensi arteri pulmonalis adalah bentuk jantung yang seperti segitiga dan adanya pembesaran arteri pulmonel sentral yang dapat dilihat pada batas kiri jantung bagian atas

Normal Hipertensi arteri pulmonalis

Normal Hipertensi arteri pulmonalis