materi referat radiologi CHF Indah
-
Upload
trisha-barker -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of materi referat radiologi CHF Indah
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
1/32
REFERAT
Congestive Heart Failure
DISUSUN OLEH:
Indah Nur Perata
!!"#"!!!#$
PE%&I%&IN' :
dr( H( Use) Sae*ul+ S)Rad
dr( Ri,-i Rod.idah Nur+ S)Rad
DALA% RAN'/A TU'AS /EPANITERAAN
/LINI/ &A'IAN0 S%F RADIOLO'I RSUD 'ARUT
FA/ULTAS /EDO/TERAN
UNI1ERSITAS 2ARSI
#"!3
1
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
2/32
&A& I
PENDAHULUAN
!(!( Latar &ela4ang
Gagal jantung kongestif (Congestive Heart Failure) adalah sindrom klinis
akibat penyakit jantung, ditandai dengan kesulitan bernapas serta retensi natrium
dan air yang abnormal, yang sering menyebabkan edema. Kongesti ini dapat
terjadi dalam paru atau sirkulasi perifer atau keduanya, bergantung pada apakah
gagal jantungnya pada sisi kanan atau menyeluruh.
Gagal jantung kiri dalam jangka panjang dapat diikuti dengan gagal
jantung kanan, demikian juga gagal jantung kanan dalam jangka panjang dapat
diikuti gagal jantung kiri. Bilamana kedua gagal jantung tersebut terjadi pada saat
yang sama maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif. Gagal jantung
kongesif biasanya dimulai lebih dulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat
diikuti gagal jantung kanan.
Salah satu penegakan diagnosis adanya gagal jantung adalah pemeriksaan
foto rontgen toraks yang dapat menggambarkan ukuran dan bentuk jantung serta
kondisi kedua paru. Untuk itu penting bagi mahasisa kedokteran dan para dokter
untuk memahami tanda!tanda penting pada gambaran foto rontgen toraks pada
keadaan gagal jantung.
&A& II
DATA /ASUS
#(!( Prosedur Penga5ilan Foto
2
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
3/32
"ersiapan pasien #
"asien dalam keadaan tidak menggunakan perhiasan di leher. "asien
melepas pakaian yang digunakan dan memakai pakaian khusus yang telah
disiapkan di kamar radiologi.
"osisi pasien #
Berdiri tegak dengan tungkai pada posisi terpisah, berat badan tertumpu
pasa semua kaki. $agu ditempatkan pada atas %& atau kaset atau bucky.
'engan berada pada pinggang baah, telapak tangan terbuka, siku fleksi.
Bahu dirotasi kedepan dan atur scapula kearah lateral dan tidak menutupi
lapangan paru. Kedua bahu diposisikan simetris kanan kiri untuk
menghindari ketidaksimetrisan paru. Usahakan rambut tidak ada yang
menutupi bagian obyek yang difoto. "asien diberi petunjuk untuk inspirasi
penuh pada saat diekspos.
"osisi obyek #
Garis lurus S" (id Sagital "lane) pada & dan garis tengah film atau
%& sama tepinya antara thora* lateral dan sisi %&. +idak boleh ada rotasi
pada thora*. aik dan turunnya & pada %& rata!rata setinggi -ertebra +h
(tepi atas kaset /,0 sampai 1 inches atau 2 3 0 cm di atas bahu).
entral ray (&) #
& tegak lurus pada film atau %& dan tengah S" pada setinggi -ertebra
+h ( sampai 4 cm inches atau /4 sampai 15 cm dibaah -ertebrae
prominens atau di inferior angle of scapula). +engah kaset pada &.
Focus-Film Distance (66$) #
66" berjarak /05 cm.
&espirasi #
7ksposi dilakukan pada saat akhir inspirasi penuh yang kedua.
3
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
4/32
#(#( Hasil Foto
#(6( Inte)retasi Foto
Des4ri)si Foto
%dentitas #
+n. K, Usia 08 tahun
"osisi foto #
6oto toraks "9
ediastinum #
+rakea normal, posisi di tengah.
:antung #
Ukuran +& ; 05
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
5/32
=askular kedua paru meningkat dan melebar serta tampak adanya
Kerley B linedi paru kanan baah.
Sinus costofrenicus #
Sinus costofrenicus kanan dan kiri tampak berselubung denganfluid
level minimum.
$iafragma #
ormal
+ulang #
+ulang!tulang tampak baik dan intact.
/esi)ulan :
Severe cardiac hypertrophydengan kongestif dan oedem paru dan bilateral
efusi pleura minimal.
&A& III
TIN7AUAN PUSTA/A
#(!( Anatoi 7antung
5
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
6/32
#(!(!( &entu4 dan leta4 8antung
:antung berbentuk seperti buah pir atau kerucut terletak seperti piramida
terbalik dengan apeks (puncak) berada di baah dan basis (alas) berada di atas.
:antung yang normal terletak di rongga dada sebelah kiri, di dalam ruang
mediastinum. 9peks jantung menghadap ke kiri depan baah. Besar jantung lebih
kurang sebesar kepalan tangan pemiliknya. "ada bayi ukurannya relatif lebih
besar daripada deasa. "ada bayi, perbandingan jantung terhadap rongga dada
(rasio kardiotoraks) mencapai 85
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
7/32
mempunyai sifat istimea yaitu bekerja secara otonom (miogenik), durasi
kontraksi lebih lama dari otot rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik.
Ketebalan lapisan miokardium pada setiap ruangan jantung berbeda!beda.
=entrikel kiri mempunyai lapisan miokardium yang paling tebal karena
mempunyai beban lebih berat untuk memompa darah ke sirkulasi sistemik yang
mempunyai tahanan aliran darah lebih besar.
iokardium terdiri dari dua berkas otot yaitu sinsitium atrium dan
sinsitium -entrikel. Setiap serabut otot dipisahkan diskus interkalaris yang
berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap sel otot jantung. 9ntara
sinsitium atrium dan sinsitium -entrikel terdapat lubang yang dinamakan anoulus
fibrosus yang merupakan tempat masuknya serabut internodal dari atrium ke
-entrikel. 'apisan endokardium merupakan lapisan yang membentuk bagian
dalam jantung dan merupakan lapisan endotel yang sangat licin untuk membantu
aliran darah.
Gambar 1.1. 'apisan jantung
#(!(6( Ruang9Ruang 7antung
:antung terdiri dari empat ruang, dua ruang berdinding tipis disebut atrium
dan dua ruang berdinding tebal disebut -entrikel.
/. 9trium
9trium kanan. Berfungsi menampung darah yang rendah oksigen dari
seluruh tubuh yang mengalir dari -ena ka-a superior dan inferior serta
7
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
8/32
sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah
dipompakan ke -entrikel kanan dan selanjutnya ke paru!paru.
9trium kiri. Berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru!paru
melalui empat buah -ena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
-entrikel kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta.
1. =entrikel
=entrikel kanan. Berfungsi memompakan darah dari atrium kanan ke paru!
paru melalui -ena pulmonalis.
=entrikel kiri. Berfungsi memompakan darah yang kaya oksigen dari
atrium kiri ke seluruh tubuh melalui aorta.
Gambar 1.>. &uang!&uang :antung
#(!(( /atu) 7antung
Katup jatung terbagi menjadi 1 bagian, yaitu katup yang menghubungkan
antara atrium dengan -entrikel dinamakan katup atrio-entrikuler, sedangkan katup
yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup
semilunar.
Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya
sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. +iap
bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat
kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan
rendah. hordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus
papilaris.
8
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
9/32
Katup atrio-entrikuler terletak antara atrium dan -entrikel. Katup yang
terletak antara atrium kanan dan -entrikel kanan disebut katup trikuspidalis.
Katup yang terletak antara atrium kiri dan -entrikel kiri disebut katup
bikuspidalis atau katup mitral. Katup atrio-entrikuler memungkinkan darah
mengalir dari masing!masing atrium ke -entrikel pada saat diastolik dan
mencegah aliran balik pada saat -entrikel berkontraksi memompa darah keluar
jantung yaitu pada saat sistolik.
Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan
antara -entrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain
adalah katup yang menghubungkan antara -entrikel kiri dengan asendence
aorta yaitu katup aorta.
Gambar 1.2. Katup :antung
#(!(;( Sir4ulasi 8antung
'ingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. amun demikian terdapat juga sirkulasi
koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sirkulasi Sistemik
/. engalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
1. emenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
>. emerlukan tekanan permulaan yang besar.
2. Banyak mengalami tahanan.
0. Kolom hidrostatik panjang.
9
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
10/32
Sirkulasi "ulmonal
/. ?anya mengalirkan darah ke paru.
1. ?anya berfungsi untuk paru!paru.
>. empunyai tekanan permulaan yang rendah.
2. ?anya sedikit mengalami tahanan.
0. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi Koroner
7fisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang
cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh
permukaan jantung dan membaa oksigen untk miokardium melalui cabang!
cabang intramiokardial yang kecil!kecil.
Gambar 1.0. Sirkulasi Sistemik dan "ulmonal
#(#( De*inisi
Gagal jantung adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh
gagalnya mekanisme kompensasi otot miokard dalam mengantisipasi peningkatan
beban -olume berlebihan ataupun beban tekanan yang berlebih pada jantung,
sehingga tidak mampu memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan tubuh.
Keadaan ini dapat disebabkan olaeh karena gangguan primer otot jantung,
atau beban jantung yang berlebihan, atau kombinasi keduanya. Beban jantung
10
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
11/32
yang berlebihan pada preload atau beban -olume terjadi pada defek dengan pirau
kiri ke kanan, regurgitasi katup, atau fistula arterio-ena. Sedangkan beban yang
berlebihan pada afterload atau beban tekanan terjadi pada obstruksi jalan keluar
jantung, misalnya stenosis aorta, stenosis pulmonal, atau koarktasio aorta(
#(6( Etiologi
$alam hubungan yang luas ada dua faktor penyebab gagal jantung#
/. 6aktor mekanik (kelainan struktur jantung), yaitu #
Kondisi miokardium normal, akan tetapi gangguan dari beban kerja yang
berlebihan, biasanya kelebihan beban -olume (preload) atau tekanan
(afterload) akibat penyakit jantung baaan atau didapat.
1. 6aktor miokardium, yaitu #
Kelainan otot jantung sendiri atau insufisiensi miokardium, misalnya#
a. &adang atau intoksikasi otot jantung pada penderita demam reumatik
atau difteri.
b. @tot jantung mengalami defisiensi nutrisi, seperti pada anemia berat.
c. "erubahan!perubahan patologis dalam struktur jantung, misal
kardiomiopati.
#(( Pato*isiologi
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas pada gagal
jantung akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu kemampuan pengosongan
-entrikel yang efektif. Kontraktilitas -entrikel kiri yang menurun mengurangi
-olume sekuncup, dan meningkatkan -olume residu -entrikel. $engan
meningkatnya 7$= (-olume akhir diastolik) -entrikel, terjadi peningkatan
tekanan akhir diastolik -entrikel kiri ('=7$"). $erajat peningkatan tekananbergantung pada kelenturan -entrikel. $engan meningkatnya '=$7", terjadi pula
peningkatan tekanan atrium kiri ('9") karena atrium dan -entrikel berhubungan
langsung selama diastol. "eningkatan '9" diteruskan ke belakang ke dalam
pembuluh darah paru!paru, meningkatkan tekanan kapiler dan -ena paru!paru.
9pabila tekanan hidrostatik anyaman kapiler paru!paru melebihi tekanan onkotik
pembuluh darah, akan terjadi transudasi cairan ke dalam interstisial. :ika
kecepatan transudasi cairan melebihi kecepatan drainase limfatik, akan terjadi
11
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
12/32
edema interstisial. "eningkatan tekanan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan
merembes ke dalam al-eoli dan terjadilah edema paru. +ekanan arteri paru!paru
dapat meningkat akibat peningkatan kronis tekanan -ena paru. ?ipertensi
pulmonalis meningkatkan tahanan terhadap ejeksi -entrikel kanan. Serangkaian
kejadian seperti yang terjadi pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung
kanan yang akhirnya akan menyebabkan edema dan kongesti sistemik.
"erkembangan dari edema dan kongesti sistemik atau paru dapat
diperberat oleh regurgitasi fungsional dan katup!katup trikuspidalis atau mitralis
secara bergantian. &egurgitasi fungsional dapat disebabkan oleh dilatasi anulus
katup atro-entrikularis, atau perubahan orientasi otot papilaris dan korda tendinae
akibat dilatasi ruang.
Gambar 1.8. ekanisme 7dema "aru pada ?6
#($( /lasi*i4asi
Gagal jantung dapat diklasifikasikan menurut beberapa faktor. The New
or! Heart "ssociation (A?9) classification for heart failure membaginya
menjadi 2 kelas, berdasarkan hubungannya dengan gejala dan jumlah atau usaha
yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala, sebagai berikut#
/. Kelas % # "enderita dengan gagal jantung tanpa adanya pembatasan
akti-itas fisik, dimana akti-itas biasa tidak menimbulkan rasa lelah dan
sesak napas.
1. Kelas %%# "enderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya
pembatasan akti-itas fisik yang ringan, merasa lega jika beristirahat.
>. Kelas %%%# "enderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan adanya
pembatasan akti-itas fisik yang ringan, kegiatan fisik yang lebih ringan
dari kegiatan biasa sudah memberi gejala lelah, sesak napas.
2. Kelas %=# "enderita dengan gagal jantung yang tidak sanggup melakukan
kegiatan apapun tanpa keluhan, gejala sesak napas tetap ada alaupun saat
beristirahat.
#(3( %ani*estasi /linis
$iagnosa gagal jantung kongestif menurut 6ramingham dibagi menjadi 1
yaitu kriteria mayor dan kriteria minor. $iagnosis ditegakkan dari dua kriteria
12
http://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htm -
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
13/32
mayor atau satu kriteria mayor dan dua kriteria minor harus ada di saat
bersamaan.
Kriteria mayor #
/. $ispnea nocturnal paroksismal atau ortopnea.
1. "eningkatan tekanan -ena jugularis
>. &onkhi basah tidak nyaring
2. Kardiomegali
0. 7dema paru akut
8. %rama derap S>
. "eningkatan tekanan -ena ;/8 cm ?15
4. &efluks hepatojugular.
Kriteria minor #
/. 7dema pergelangan kaki
1. Batuk malam hari
>. $ispneu deffort
2. ?epatomegali
0. 7fusi pleura
8. Kapasitas -ital berkurang menjadi /C> maksimum
. +akikardi (/15*Cmenit).
#(;( 'a5aran Radiologi
$ua fitur utama dari radiografi dada berguna dalam e-aluasi pasien
dengan gagal jantung kongestif# (/) ukuran dan bentuk siluet jantung, dan (1)
edema di dasar paru!paru.
13
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
14/32
Gambar 1.. 9natomi &adiografi :antung
"ada gagal jantung hampir selalu ada dilatasi dari satu atau lebih pada
ruang!ruang di jantung, menghasilkan pembesaran pada jantung. $ari segi
radiologik, cara yang mudah untuk mengukur jantung apakah membesar atau
tidak, adalah dengan membandingkan lebar jantung dan lebar dada pada foto
toraks "9 (cardio-thoracis ratio). "ada gambar, diperlihatkan garis!garis untuk
mengukur lebar jantung (aDb) dan lebar dada (c/!c1).
(normal # 24!05
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
15/32
"eningkatan tekanan -ena pulmonalis atau hipertensi pulmonal
berhubungan dengan pulmonary capillary wedge pressure ("E") dan dapat di
klasifikasikan menjadi beberapa derajat yang sesuai dengan gambaran
radiologisnya pada foto toraks. "engklasifikasian ini merupakan urut!urutan yang
terjadi pada ?6. enurut 7lliots, klasifikasi hipertensi -ena pulmonalis dibagi
menjadi #
/. Stage / #
"ada stage / "E" F/>!/4 mm. +erjadi redistribusi dari pembuluh darah
paru. "ada foto toraks "9 normal, pembuluh darah pada lobus atas lebih
kecil dan sedikit dibanding pembuluh darah pada lobus baah paru.
"embuluh darah paru yang beranastomosis memiliki kapasitas reser-oir
dan akan mengalir pada -askular yang tidak menerima perfusi darah,
sehingga menyebabkan terjadinya ditensi pada -askular yang telah
mendapat perfusi darah. ?al ini mengakibatkan terjadinya redistribusi
pada aliran darah pulmonal. 9alnya terjadi aliran darah yang sama,
kemudian terjadi redistribusi aliran darah dari lobus baah menuju lobus
atas.
"ada gambaran radiologis tampak redistribusi dari pembuluh darah paru,
kardiomegali, dan #road vascular pedicle$1. Stage 1 #
"ada stage 1, "E" F/4!10 mm. +ahap ini ditandai oleh kebocoran cairan
kedalam interlobular dan interstitial peribronkial sebagai akibat dari
meningkatnya tekanan di dalam kapiler paru. Saat kebocoran cairan masuk
ke dalam septum interlobular perifer, akan tampak gambaran garis Kerley
B pada foto toraks. Saat kebocoran cairan masuk ke dalam interstitial
peribronko-askular, pada foto toraks akan tampak gambaran penebalan
pada dinding bronkus yang disebut peri#ronchial cuffing dan pengaburan
pembuluh darah paru (perihilar ha%e). Selain itu, fisura interlobaris juga
akan terlihat menebal pada foto toraks.
>. Stage > #
"ada stage ini, "E" F; 10 mm. +ahap ini ditandai dengan berlanjutnya
kebocoran cairan menuju interstitial, yang tidak dapat dikompensasi oleh
drainase limfatik. ?al ini akan mengakibatkan kebocoran cairan menuju
al-eoli (edema al-eolar) dan kebocoran cairan menuju ca-um pleura (efusi
15
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
16/32
pleura). "ada foto toraks akan tampak gambaran konsolidasi, air
#ronchogram& cotton woll appearance& dan efusi pleura.
2. Stage 2 #
"ada tahap ini terjadi proses hemosiderosis, osifikasi (tampak pada
hipertensi pulmonum yang lama).
Gambar 1.H. Klasifikasi ?6 pada Gambaran &adiologi
Seiring dengan meningkatnya tekanan hidrostatik, terjadilah tanda!tanda
edema interstitial yang diikuti tanda!tanda edema al-eolar#
a) "engaburan dari tepi pembuluh darah
b) "erihilar kabur
Gambar 1./5. ardiomegali dengan perihilar yang terlihat kabur
c) 'eri#ronchial cuffing#
16
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
17/32
Gambaran seperti donat kecil. +erjadi akibat akumulasi cairan interstitial
di sekeliling bronkus yang menyebabkan menebalnya dinding bronkus.
Gambar 1.//. "eribronchial cuffing tampak seperti gambaran donatkecil pada bronkus.
d) Garis Kerley 9 #
Berupa gambaran garis yang agak panjang (1!8 cm) yang tampak seperti
garis bercabang dengan arah diagonal dari hilus menuju ke arah perifer.
unculnya garis ini disebabkan oleh distensi saluran yang beranastomosis
antara pembuluh limfe paru perifer dan sentral. Garis ini jarang ditemui
dibanding garis Kerley B, dan tidak akan tampak tanpa disertai adanya
garis Kerley B atau garis Kerley .
Gambar 1./1. Garis kerley 9, Garis Kerley B, dan Kerley
e) Garis Kerley B #
Berupa gambaran garis pendek yang berparalel pada daerah paru perifer.
Garis ini dapat terlihat ketika cairan mengisi dan mendistensi septum
interlobular. "anjangnya kurang dari / cm dan paralel antara satu dengan
lainnya pada sudut kanan baah dari pleura. Garis ini bisa tampak pada
17
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
18/32
semua daerah paru, tapi lebih sering pada paru bagian basal di sudut
costofrenicus pada foto toraks "9.
Gambar 1./>. Garis kerley B tampak berupa garis putih horiIontal yang
pendek!pendek pada bagian basal paru
f) Garis Kerley
Garis ini jarang terlihat dibanding garis yang lain. Bentuk garis ini pendek
dan tipis dengan gambaran reticular yang merepresentasikan garis Kerley
B en face. unculnya garis ini disebabkan oleh menebalnya anastomosis
pembuluh limfe atau superimpose dari beberapa garis Kerley B.
g) 7fusi pleura
7fusi laminar yang berkumpul di baah pleura -iseral, yakni pada
jaringan ikat longgar antara paru dan pleura.
Gambar 1./2. 7fusi pleura tampak pada foto torak "9 dan lateral
h) Bats Eings
Saat tekanan hidrostatik mencapai 10 mm?g, cairan meleati al-eoli dan
menyebabkan edema paru. ?al ini dapat terlihat sebagai densitas al-eolar
multiple dari setengah bagianbaah paru. Kemungkinan lain, dapat juga
terlihat densitas ruang udara bilateral yang difus dan kurang tegasCjelas
atau densitas perihilar.
18
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
19/32
Gambar 1./0. ongesti-e ?eart 6ailure dengan densitas ruang udara
perihilar di dalam distribusi Jbat ings yang meakili edema paru.
Gambar 1./8. %lustrasi Gambaran 6oto +oraks "asien ?6
Gambar 1./. ongesti-e ?eart 6ailure
&adiografi dada memperlihatkan kardiomegali, pengalihan -ena!-ena
lobus atas (tanda panah), garis septum (garis Kerley B) terlihat baik di Iona
baah kanan (tanda panah terbuka), dan penebalanCcairan di fisura horiIontal
(mata panah). airan di fisura horiIontal kanan kadang!kadang disebut J"hantom
tumour, itu bisa menghilang pada pemeriksaan radiologi berikutnya, bila keadaanpasien membaik.
"enyebab lain yang menyebabkan terjadinya gagal jantung juga memiliki
gambaran radiologis yang berbeda antara satu dengan lainnya, seperti pada
kelainan jantung didapat dan pada kelainan jantung baaan.
/elainan 7antung Dida)at
!( Stenosis itral
19
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
20/32
"enyakit reuma atau infeksi oleh coccus, menimbulkan parut yang dapat
menyempitkan katup mitral. "enyempitan yang berat dengan diameter /
cm atau kurang, menyebabkan hambatan bagi darah yang mengalir dari
paru melalui -ena!-ena pulmonalis. =ena!-ena ini melebar karena
bertambah isinya dan tampak pada foto sebagai pembuluh darah lebar dan
pendek diatas hilus dengan arah ke atas. Selain bertambahnya -ena!-ena
ini, tekanan atrium kiri dan -ena pulmonalis juga bertambah tinggi
sehingga menyebabkan tekanan di dalam sirkulasi paru juga bertambah
tinggi. Kedaan ini disebut hipertensi pulmonal karena bendungan pada
-ena.
"ekerjaan -entrikel kanan menjadi bertambah. @tot -entrikel kanan
mengalami hipertrofi. 'ama kelamaan hiupertrofi ini akan diikuti oleh
dilatasi -enrikel kanan. $ilatasi -entrikel kanan ini akan nampak pada foto
jantung pada posisi lateral dan pada posisi "9. =askular paru, baik yang
arterial maupun yan -enosus tampak bertambah melebar. "embesaran
-entrikel kanan ini lama kelamaan dapat mempengaruhi fungsi katup
tricuspid. Katup ini akan mengalami insufisiensi. Kalau -entrikel kanan
mengalami kegagalan, maka darah yang mengalir ke paru berkurang.
$ilatasi -entrikel kanan akan bertambah, sehingga kemungkinan
terjadinya insufisiensi katup tricuspid semakin besar pula.
=entrikel kiri biasanya tidak mengalami banyak perubahan. "ada keadaan
stenosis mitral yang berat, -entrikel kiri dapat menjadi kecil, begitu juga
aorta, karena kekurangan -olume darah.
"embuluh darah paru bertambah terutama di daerah suprahilar kanan.
=ena!-ena tampak sebagai pembuluh darah yang pendek dan lebar di hiluskana!kiri bagian atas.
20
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
21/32
Gambar 1./4. Kardiomegali sedang dengan atrium kiri yang mengalami
dilatasi berat. +ampak perubahan pada kedua lobus baah paru akibat
kongesti -ena yang berkepanjangan. Serta tampak garis Kerley B pada
kedua paru.
#( Insu*isiensi itral
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
22/32
pada darah yang mengalir melalui aorta. Bila regurgitasi itu besar, maka
jumlah darah yang mengalir melalui aorta menjadi kecil. "ada foto arkus
aorta akan tampak kecil. "ada kelainan mitral, baik yang bersifat stenosis
atau insufisiensi sering terjadi kelainan!kelainan pada paru. "erubahan ini
akan nampak jelas bila penderita menunjukkan tanda!tanda dekompensasi.
"erubahan!perubahan yang terjadi pada paru adalah #
a) "elebaran pembuluh paru yaitu pembuluh -ena dan
kemudian juga akan terjadi pelebaran arteri. "elebaran ini disebabkan
karena bendungan pada -ena pulmonalis. Selama arteri pulmonalis
masih nampak, biasanya -entrikel kanan masih bekerja baik. Bila
arteri ini mulai kecil dan sukar dilihat, maka kemungkinan -entrikel
kanan sudah menunjukka gejala kegagalan.
b) +erjadi bintik opak di parenkim paru. Biasanya dimulai
sekitar hilus kanan dan kiri. Bintik ini menunjukkan adanya edema di
jaringan interstitial. Gambaran paru menjadi lebih suram dari normal.
akin banyak edema, bercak!bercak ini makin bertmabah besar lebar
dan mengakibatkan perselubungan di sekitar hilus kanan dan kiri. %ni
adalah edema al-eolar.
c) 7fusi pleura
Biasanya penimbunan cairan di ka-um pleura ini agak jarang. 7fusi
pleura dapat terjadi terutama pada dekompensasi yang sudah lanjut.
d) Bintik perkapuran di paru hemosiderosis.
6( Insu*isiensi aorta
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
23/32
9orta pada sistolik melebar, sedangkan pada diastolic mengecil, lebih
kecil daripada aorta yang normal sebagai akibat regurgitasi. =entrikel kiri
mengalami hipertrofi dan juga dilatasi. "ada foto tampak pembesaran aorta
dan -entrikel kiri, sedang pinggang jantung bertambah mendalam. Bentuk
jantung semacam ini disebut konfigurasi aorta atau bentuk sepatu.
Bila -entrikel kiri mengalami kegagalan, maka atrium kiri dan pembuluh
darah paru melebar, terutama -ena pulmonalis.
( Stenosis aorta
Stenosis katup aorta menyebabkan terjadinya dilatsi pasca stenotik pada
aorta asendens. 9orta desenden tidak berubah, tetapi kadang!kadang
menjadi lebih kecil dari normal. =entrikel kiri mengalami hipertrofi dan
kemidian disertai dilatasi.
Selama -entrikel kiri cukup kompeten, keadaan -ascular paru tidak
berubah. Bila -entrikel kiri mengalami kegagalan, maka darah tidak dapat
dipompa ke aorta secara biasa, dan akibat timbunan darah di -entrikel kiri
ini terjadilah pembesaran atrium kiri dan bendungan -ena pulmonalis.
Gambar 1./H. Kardiomegali sedang dengan batas jantung kiri yang
mendatar.
/ELAINAN 7ANTUN' &A>AAN
!( Stenosis Pulonal
23
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
24/32
Stenosis pulmonal untuk sebagian besar merupakan kelaina congenital.
Sebagian lainnya disebabkan oleh pengisutan katup akibat reuma.
"enyempitan pada arteri pulmonalis dapat terjadi di berbagai tempat, yang
penting adalah #
a) "enyempitan pada infundibular, mengakibatkan stenosis
infundibular.
b) "enyempitan di katup pulmonal sendiri, stenosis -al-ular.
c) "enyempitan di cabang!cabang arteri pulmonalis, stenosis
supra-al-ular.
Stenosis dapat terjadi di dua tempat, misalnya stenosis infundibular dan
stenosis -al-ular atau stenosis supra-al-ular.
#( Atrial Se)tal De*e?t !0 kali lebih besar. "embuluh darah
hilus melebar demikian juga cabang!cabangnya. 'ambat laun pembuluh
darah bagian tepi menyempit dan tinggal pembuluh darah dari sentral
24
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
25/32
(hilus) saja yang melebar. Bentuk hilus yang melebar, meruncing ke baah
berbentuk seperti tanda koma terbalik (inverted coma).
Gambaran ini menunjukkan adanya tekanan yang meninggi dari pembuluh
darah paru # hipertensi pulmonal (arterial). +ingginya hipertensi pulmonal
ini akan membaa perubahan pada arah kebocoran. +ekanan di -entrikel
kana dan di atrium kanan berangsur menjadi tinggi. Bila tekanan atrium
kanan lebih tinggi daripada atrium kiri, kebocoran menjadi terbalik
arahnya yaitu kebocoran dari kanan ke kiri ()-( shu#t). "ada aalnya
penderita tidak sianotik, sekarang dengan pembalikan arah arus darah
penderita menjadi sianotik. Keadaan ini disebut sindrom*isenmenger.
Gambar 1.15. Gambaran arteri pulmonalis yang sedikit meningkat dan arteri
pulmonalis utama tampak kon-eks dengan ukuran jantung yang normal
6( 1entri?ular Se)tal De*e?t
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
26/32
kanan. 9trium kiri yang menampung darah dari -ena pulmonalis yang
julahnya banyak, akan melebar dari biasa dan dapat mengalai dilatasi.
=entrikel kiri otot!ototnya mengalami hipertrofi. ?ipertrofi ini agak sukar
dilihat pada foto polos. 9rah arus dari kiri ke kanan dapat berbalik menjadi
dari kanan ke kiri bila terjadi kelainan pada pembuluh darah paru, yaitu
pembuluh darah paru lumennya menjadi sempit terutama di bagian perifer.
?al ini berakibat tekanan di arteri pulmonalis menjadi tinggi. +ekanan di
-entrikel kanan juga meninggi. Bila tekanan di -entrikel kanan menjadi
lebih tinggi dari pada tekanan di -entrikel kiri, maka terjadilah pembalikan
arah kebocoran menjadi )-( shunt. "erubahan arah kebocoran ini
menyebabkan penderita menjadi sianosis, sesuai dengan gejala
*isenmenger.
Gambar 1.1/. Kardiomegali sedang dengan apeks -entrikel kiri yang
membesar hingga dinding toraks kiri. "embuluh darah paru meningkat
simetris dengan arah aliran yang berbentuk kon-eks
( Patent Du?tus Arteriosus
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
27/32
"ada kelainan congenital ini terdapat hubungan antara aorta dengan arteri
pulmonalis. "enghubungnya adalah duktus arteriosus Botali. "ada
kehidupan intrauterine, duktus itu berfungsi untuk sirkulasi darah dari
arteri pulmonalis ke aorta. "ada aktu lahir, duktus ini menutup. Bila
duktus ini besar, maka ia akan tetap merupakan hubungan antara aorta dan
arteri pulmonalis. $arah dari aorta akan mengalir arteri pulmonalis ((-)
shunt). Kelainan ini disebut "$9. 9orta asenden terisi normal dengan
darah dari -entrikel kiri. aliber arkus tampak normal. Setelah sampai
duktus, sebagian darah mengalir ke arteri pulmonalis. 9rteri pulonalis dan
cabang!cabangnya menjadi lebar, sedangkan aorta desenden mengecil.
"embuluh darah paru melebar, hilus melebar, dan pada fluoroskopi
tamapak hilar dance.
Bila kemudian tetjadi penyempitan pembuluh darah paru bagian tepi,
maka tekanan di arteri pulmonalis akan meninggi. Keadaan ini akan
memungkinkan arah arus kebocoran berbalik menjadi )-( shunt, dari
arteri pulmonalis ke aorta. "ada saat itu pasien akan mengalami sianosis
atau mengalami sindrom*issenmenger.
Gambar 1.11. Kardiomegali ringan dengan arteri pulmonalis utama yang
berbentuk kon-eks dan arkus aorta yang prominen diatas "9.
27
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
28/32
$( Tetralogi Fallot
"ada tetralogi fallot terdapat 2 kelainan pokok, yaitu #
a) ?ipertrofi -entrikel kanan
=entrikel kanan mengalami dilatasi dan penebalan otot (hipertrofi)
yang dapat dilihat jelas pada foto lateral.
b) Semitransposisi letak aorta
"osisi aorta dapat dilihat dari posisi septum. Septum tampak sebagai
bayangan hitam antara -entrikel kanan!kiri. Semitransposisi aorta
(overriding aorta) akan tampak dari posisi aorta yang pangkalnya
sebagian berada di -entrikel kiri dan sebagian berada di -entrikel
kanan.
c) =S$ dengan kebocoran kanan ke kiri
d) Stenosis pulmonal
"ada foto polos tampak paru yang radioluse dari biasanya. "embuluh
darah paru berkurang dan pembuluh yang ampak mempunyai caliber
kecil. :antung membesar ke kiri dengan pinggang jantung yang mendalam
atau konkaf. 9rkus aorta sering ampak di sebelah kanan kolumna
-ertebra. 9kibat kelaianan ini, sejak lahir bayi menjadi sianosis.
Gambar 1.1>. Bentuk jantung seperti sepatu (#oot shaped) dengan ukuran
yang normal. "embuluh darah paru tampak berkurang dan arkus aorta
tampak prominen di sebelah kiri.
#(;( Penatala4sanaan
Gagal jantung ditangani dengan tindakan umum untuk mengurangi beban
kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap ketiga penentu utama fungsi
miokardium, baik secara sendiri!sendiri ataupun gabungan dan# (/) beban aal,
28
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
29/32
(1) kontraktilitas, dan (>) beban akhir. "enanganan biasanya dimulai bila timbul
gejala saat berakti-itas biasa (A?9 kelas fungsional %%). &egimen penangangan
secara progresif ditingkatkan sampai mencapai respons klinis yang diinginkan.
7ksaserbasi akut dan gagal jantung atau perkembangan menuju gagal jantung
berat dapat menjadi alasan untuk peraatan di rumah sakit dan penanganan yang
lebih agresif.
&A& I1
PE%&AHASAN
?asil foto toraks "9 menunjukkan adanya severe cardiac hypertrophy
dengan kongestif dan oedem paru dan bilateral efusi pleura minimal. Kesimpulan
foto toraks ini diambil berdasarkan adanya bayangan jantung yang membesar ke
kanan dan kiri, adanya peningkatan -ascular pada kedua paru, adanya gambaran
garis Kerley B pada daerah basal paru kanan, dan adanya perselubungan pada
kedua sinus costofrenicus dengan fluid le-el yang minimal.
Bayangan jantung yang membesar ke kanan dan kiri menujukkan telah
terjadi suatu proses hipertrofi pada -entrikel kanan dan -entrikel kiri jantung. ?al
ini merupakan suatu keadaan dimana telah terjadi gagal jantung yang
menyeluruh. Kondisi ini terjadi akibat adanya kelainan intrinsik pada
kontraktilitas miokardium sehingga mengganggu kemampuan pengosongan
-entrikel yang efektif. Kontraktilitas -entrikel kiri yang menurun mengurangi
-olume sekuncup, dan meningkatkan -olume residu -entrikel. $engan
meningkatnya -olume akhir diastolik (7$=) -entrikel, terjadi peningkatan
tekanan akhir diastolik -entrikel kiri ('=7$"). $erajat peningkatan tekanan
bergantung pada kelenturan -entrikel. $engan meningkatnya '=$7", terjadi pula
peningkatan tekanan atrium kiri ('9") karena atrium dan -entrikel berhubungan
langsung selama diastol.
"eningkatan '9" diteruskan ke belakang ke dalam pembuluh darah paru!
paru, meningkatkan tekanan kapiler dan -ena paru!paru. 9pabila tekanan
hidrostatik anyaman kapiler paru!paru melebihi tekanan onkotik pembuluh darah,
29
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
30/32
akan terjadi transudasi cairan ke dalam interstisial. :ika kecepatan transudasi
cairan melebihi kecepatan drainase limfatik, akan terjadi edema interstisial.
"eningkatan tekanan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan merembes ke dalam
al-eoli dan terjadilah edema paru. +ekanan arteri paru!paru dapat meningkat
akibat peningkatan kronis tekanan -ena paru. ?ipertensi pulmonalis
meningkatkan tahanan terhadap ejeksi -entrikel kanan. Serangkaian kejadian
seperti yang terjadi pada jantung kiri, juga akan terjadi pada jantung kanan yang
akhirnya akan menyebabkan edema dan kongesti sistemik.
Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya gambaran peningkatan -ascular
pada kedua paru, gambaran garis Kerley B pada daerah basal paru kanan, dan
perselubungan pada kedua sinus costofrenicus dengan fluid le-el yang minimal
pada foto toraks "9 pasien.
"emeriksaan ini mendukung diagnosis adanya suatu gagal jantung yang
menyebabkan terjadinya edema pulmonal pada pasien.
30
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
31/32
&A& 1
/ESI%PULAN DAN SARAN
6oto toraks "9 dapat membantu menegakkan diagnosis adanya suatu gagal
jantung yang disertai kondisi edema pulmonum, dengan gambaran radiologis
sebagai berikut #
ardiomegali
&edistribusi pembuluh darah paru
"engaburan dari tepi pembuluh darah
"eribronchial cuffing
Garis Kerley B (septum interlobular yang edematous dan menebal pada
perifer paru).
"erselubungan al-eolar
"aru!paru terlihat kabur dan kurang radiolusen dari normal karena adanya
tahanan air, lattice pattern.
Konsolidasi
"ir #ronchogram
Cotton woll appearance
7fusi pleura, dapat unilateral dan bilateral dan sering di kanan.
31
-
7/26/2019 materi referat radiologi CHF Indah
32/32
DAFTAR PUSTA/A
remers, Simon., Bradsha, :ennifer., ?erfkens, 6reek. 15/5. hest L &ay!
?eart 6ailure. The )adiology "ssistant$ "ublication date # /!H!15/5
Kumar, otran, &obbins( 155. Buku 9jar "atologi$ 7disi =olume 1.
:akarta # 7G
'orraine B. Eare, .$., and ichael 9. atthay, .$.9cute "ulmonary
7dema.http#CC.nejm.orgC eschan, %sadore. /H4. &oentgen Sign in $iagnostic %maging, =olume 2
+he hest. "hiladelphia # Saunders ompany
&asad, Sjahriar. 15/5. &adiologi $iagnostik 7disi Kedua. :akarta # Balai
"enerbit 6KU%
Eilson, Syl-ia 9. "rice dan 'orraine (1558. "atofisiologi Konsep Klinis
"roses!"roses "enyakit$ 7disi 8. :akarta # 7G