Referat Mata

Post on 10-Aug-2015

62 views 0 download

description

goog

Transcript of Referat Mata

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA Laporan Kasus dan Referat FAKULTAS KEDOKTERAN Agustus 2012UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh :MUHAMAD NABIL FAHMI C11107347

Pembimbing :

dr. SARKIAH HUSENG

Supervisor :dr. Noor Syamsu, Sp.M (K), MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2012

OD TRAUMA OCULUS PENETRANS

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M

Umur : 43 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Bangsa/Suku : Bugis

Alamat : Bone

Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2012

Dokter pemeriksa : dr. T

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri pada mata kiri

Anamnesis Terpimpin :

Dialami sejak beberapa jam sebelum masuk rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas. Mekanisme trauma, akibat pecahan kaca spion saat mobil yang ditumpangi, diserempet motor dari arah berlawanan. Riwayat keluar darah dari mata kiri (+), riwayat keluar cairan seperti gel tidak jelas, mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (-), rasa mengganjal (+). Riwayat penurunan penglihatan setelah kejadian (+), Riwayat hipertensi (-), Riwayat DM (-), Riwayat memakai kaca mata (-), Riwayat dirawat sebelumnya(+) di RSUD Bone dan Awal Bros.

FOTO KLINIS

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

A. INSPEKSINo Pemeriksaan OD OS

1 Palpebra Edema (-) Edema(+)

2 Apparatus Lakrimalis

Lakrimasi (-) Lakrimasi (+)

3 Silia Sekret (-) Sekret (-)

4 Konjungtiva Hiperemis(-) Hiperemis (+), Injeksi konjuntiva(+) injeksi prekorneal (+)

5 Bola mata Normal Kesan normal

6 Mekanisme muscularODSODOS

Kesegala arah Sulit dinilai

No Pemeriksaan OD OS

7 Kornea Jernih Udem(+)Laserasi di kornea bentuk horizontal mulai di parasentral arah jam 3 ke arah jam 9 melewati limbus sampai ke sclera ± 2mm dari limbus.

8 Bilik mata depan Normal Dangkal

9 Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

10 Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC(+)

11 Lensa Jernih Sulit dinilai

B. PALPASI

No Pemeriksaan OD OS1 Tensi okuler Tn Tn-12 Nyeri tekan (-) (+)3 Massa tumor (-) (-)4 Glandula pre-aurikuler Tidak ada

pembesaranTdk ada pembesaran

• C. TONOMETRI : Tidak dilakukan pemeriksaan

• D. VISUS : VOD = 20/20• : VOS = 3/60• E. CAMPUS VISUAL: Tidak dilakukan pemeriksaan.• F. COLOR SENSE : Tidak dilakukan pemeriksaan.• G. LIGHT SENSE : Tidak dilakukan pemeriksaan.

H. PENYINARAN OBLIK :No Pemeriksaan OD OS

1 Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)

2 Kornea Jernih Udem(+)Laserasi di kornea bentuk horizontal mulai di parasentral arah jam 3 ke arah jam 9 melewati limbus sampai ke sclera ± 2mm dari limbus.

3 Bilik Mata Depan Normal Dangkal

4 Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)

5 Pupil Bulat, Sentral, RC (+) Bulat, Sentral, RC(+)

6 Lensa Jernih Sulit dinilai

• I. DIAFANOSKOPI : Tidak dilakukan pemeriksaan• J. OFTALMOSKOP : Tidak dilakukan pemeriksaan• K. SLIT LAMP : Tidak dilakukan

pemeriksaan• L. SEIDEL TES : (+)

M. EFLOURESCENT: kornea (+)

N. LABORATORIUM

WBC 11.47 x 103

RBC 4,85 x 106

HGB 14,6HCT 42,9 %PLT 201CT 7’00”BT 2’00”PT 11,2 control 11.7

INR 0,9APTT 21,2 control 23.7

GDS 143Ureum 19

Kreatinin 0,8GOT 35GPT 65

HbsAg Negatif

IV. RESUME

Seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke UGD RSWS, dengan keluhan utama mata kiri terasa nyeri yang dialami beberapa jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, akibat kecelakaan lalu lintas.

Pada pemeriksaan inspeksi, OS edema palpebra (+), lakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+), kemosis (+), Laserasi kornea sepanjang 6mm arah jam 3 sampai jam 9, lanjut ke konjuntiva daerah nasal., BMD dangkal , iris coklat (kripte +), , lensa sulit dinilai. Pada pemeriksaan visus, VOD = 20/20, VOS= 3/60

V. DIAGNOSIS

• OD Trauma Okuli Perforans

VI. TERAPI

• Tindakan Operatif: OS eksplorasi + Jahit kornea dan sklera

• Antibiotik oral: Cefotaxim 1gr/12/iv• Analgesik parentral: Antrain 1 amp/8 jam/iv• Kortikosteroid : Dexamethasone 1amp/8j/iv• Anti Asam Lambung: Ranitidin 1amp/12jam/iv• Antibiotik topical: LFX EDMD 6 dd qll 1 OS• KOrtikosteroid Topikal: P-Pred EDMD 6 dd qll

Post operasi

VII. ANJURAN

• OS USG• OS CT scan kepala + sentrasi orbita

DISKUSI

DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISISPEMERIKSAAN

PENUNJANG

PENATALAKSANAAN

TRAUMA OCULI penetrans

• Trauma okuli merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Meskipun termasuk kasus yang masih dapat dicegah, trauma okuli tetap menjadi salah satu penyebab mortilitas, morbiditas dan disability. Dalam kenyataannya, trauma okuli menjadi kasus tertinggi penyebab kebutaan unilateral di seluruh dunia.

• Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan

PENDAHULUAN

INSIDENS

Terdapat sekitar 2,4 juta trauma okuler dan orbita di Amerika serikat setiap tahunnya, dimana 20.000 sampai 68.0000 dengan trauma yang mengancam penglihatan dan 40.000 orang menderita kehilangan penglihatan yang signifikan setiap tahunnya.

Berdasarkan National for the prevention blindness (WHO) memperkirakan bahwa 55 juta trauma okuli terjadi di dunia setiap tahunnya, 750 ribu dirawat di rumah sakit dan lebih kurang 200 ribu adalah trauma terbuka bola mata

ANATOMI

Trauma Okuli

Trauma Mekanik

Trauma Tumpul

Trauma Tajam

Trauma Suhu dan Radiasi

Trauma Kimia

Trauma Asam

Trauma Alkali

KLASIFIKASI

TRAUMA TUMPUL

Trauma pada palpebra (Hematom dan Laserasi Palpebra)

Trauma pada konjungtiva (Edema konjungtiva, hematom subkonjungtiva)

Trauma pada kornea (Edema Kornea, Erosi Kornea)Trauma pada uvea (Hifema, Iridodialisis)Trauma pada lensa (Dislokasi dan subluksasi Lensa)Trauma pada retina dan koroid (Ruptur Koroid,

Ablasi Retina)

TRAUMA TEMBUS/PENETRASI

• Tajam penglihatan yang menurun• Tekanan bola mata rendah• Bilik mata dangkal• Bentuk dan letak pupil berubah• Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera• Terdapat jaringan yang di prolaps seperti cairan mata,

iris, lensa badan kaca atau retina• Konjungtiva kemosis

KLASIFIKASI

Trauma Mekanik

Closed- globe

Kontusio

Open-globe

LaserasiPenetrasi

IOFB

Perforasi

Ruptur

American Ocular Trauma Society mengklasifikasikan trauma mekanik berdasarkan diagram di bawah ini

DIAGNOSIS

Anamnesis •Riwayat trauma•Gejala jenis trauma

Pemeriksaan oftalmologi

•Inspeksi dan palpasi, visus, tonometri, penyinaran oblik, slit lamp, funduskopi

Pemeriksaan penunjang

•Pemeriksaan laboratorium•Pemeriksaan radiologi

Pada setiap tindakan bertujuan untuk :Mempertahankan bola mata Mempertahankan penglihatanMencegah infeksi

Eksplorasi seteliti mungkin Tetanus Toxoid Simtomatik : analgetik, antiemetik, dll Antibiotik; sistemik ataupun lokal Terapi sesuai dgn kelainan yang ada

PENATALAKSANAAN

1. Infeksi : endoftalmitis, panoftalmitis

2. Katarak traumatik

3. Glaukoma sekunder

KOMPLIKASI

PROGNOSIS

Tergantung dari:• Besarnya luka tembus, makin kecil makin baik• Tempat luka pada bola mata• Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing