Post on 25-Dec-2015
description
Radang Kronis Renal Dextra dan Sinistra Suspect Gagal Ginjal Kronis
PRESENTASI KASUS
Presentator – Arya Argamanda [20090310111]
Pembimbing – dr. Kus Budayantiningrum Sp.Rad
IDENTITAS
Nama : Ny. Siti Purwati
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sapuran
Datang di RS : Tanggal 07 Desember 2014
Tanggal periksa : Tanggal 09 Desember 2014
No.CM : 622368
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak nafas dan badan lemas
Keluhan tambahan : Muntah berupa makanan dan cairan berwarna coklat 6 kali dari tadi malam
Riwayat Penyakit Sekarang
Perempuan usia 52 tahun, mengeluh pusing cekot – cekot di seluruh kepala, tengkuk terasa tegang dan kaku, sesak napas (apabila pasien tiduran pasien merasakan sesak napas, bangun dari tidur kemudian duduk sesak napas berkurang, dan apabila beraktivitas sesak napas memberat), mual dan muntah – muntah sejak 1 HMRS (Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit). Muntah dari tengah malam sampai pagi hari lebih dari 6 kali, muntahan berupa makanan dan cairan berwarna coklat banyaknya 1x muntah kurang lebih ½ gelas. Badan terasa lemas dan nafsu makan menurun. BAK : Satu hari hanya 2x, BAB : dbn
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan gejala yang serupa sejak 3 bulan ini, riwayat penyakit hipertensi (+), diabetes (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang sama dengan pasien.
Riwayat Personal Sosial
Pasien merupakan seorang petani
Pasien tinggal berdua dengan istri
Kegiatan pasien sehari-hari sebelum sakit bekerja sebagai petani
Pasien makan teratur 3 kali sehari
Pasien tidak merokok
Riwayat ekonomi dan lingkungan
Pasien hidup berkecukupan, tinggal di lingkungan yang tidak terlalu padat serta masih ada jarak antar rumah
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebrospinal : sadar, compos mentis, demam (-), nyeri kepala(+), kejang(-), gangguan nuerologis(-)
Sistem Indra
Mata : penglihatan kabur (-),nyeri mata (-),mata kuning (-/-)
Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-),sekret (-), darah (-)
Hidung : mimisan (-), pilek (-), mengeluarkan sekret (-)
Mulut : sariawan (-), gusi berdarah (-), nyeri tenggorokan (-)
Lanjutan…
Sistem Kardiovaskular : nyeri dada (-), berdebar-debar (-).
Sistem Respirasi : sesak napas (+), batuk (-), pilek (-).
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (-), kembung (-) BAB (+), mual (+), muntah (+).
Sistem Urogenital : BAK (+) sedikit, BAK berdarah (-), nyeri saat BAK (-).
Sistem Integumentum : gatal (-), kulit pucat (+)
Sistem Muskuloskeletal : gerak bebas (+), kelemahan anggota gerak (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), edema (-) pada kedua kaki, kesemutan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis.
Keadaan Umum: sedang
Tanda-tanda Vital
Nadi : 92 kali/menit isi dan tegangan cukup, kuat angkat
Nafas : 32 kali/menit
Temp : 37,0°C
TD : 160/100 mmHg
Mata : edema palpebra (+/+) minimal, konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor
Lanjutan….
Cor
Inspeksi : iktus kordis cukup terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : redup Kanan atas : SIC III LPS dextra
Kanan bawah : SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC III LMC sinitra
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
Auskultasi : SI-SII irama reguler, gallop (-) bising (-).
Pulmo
• Inspeksi : Barrel chest (-), simetris, retraksi intercosta (-), ketinggalan gerak (-).
• Palpasi : taktil fremitus sama pada kedua lapang paru
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : suara dasar vesiculer (+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Lanjutan….
Abdomen
• Inspeksi : datar, tanda inflamasi (-)
• Auskultasi : bising usus (+).
• Perkusi : timpani
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri ketok costo vertebrae (-) dextra dan sinistra
DIAGNOSIS BANDING
Gagal Ginjal Kronis
Gagal Ginjal AKut
Glomerulonefritis Kronik
Nefrosklerosis
Laboratorium Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Hemoglobin 7.6 g/dL 13,2 – 17,3 Tinggi
Leukosit 12.9 x 103/ul 3,8 – 10,6 Tinggi
Eosinofil 0.40% 2 - 4 Rendah
Basofil 0,20% 0 - 1 Normal
Netrofil 77,40% 50 - 70 Tinggi
Limfosit 17,00% 25 - 40 Rendah
Monosit 5,00% 2 - 8 Normal
Hematokrit 44% 40 - 52 Normal
Eritrosit 5.2 x 106/ul 4,40 - 5,90 Normal
Trombosit 261 x 103/ul 150 - 400 Normal
MCV 85 fL 80 - 100 Normal
MCH 30 pg 26 - 34 Normal
MCHC 35g/dL 32 - 36 Normal
Laboratorium Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Ureum 143 mg/dL < 50 Tinggi
Creatinin 1.79 mg/dL 0.60 – 1.10 Tinggi
Foto Polos Abdomen 1 posisi
Kesan : Tak tampak gambaran urolithiasis opaque pada daerah tractus urinarius
USG
Hepar : besar normal, strukturecho parenkim hepar homogen, Sistema vascular dan bilier tak melebar
Lien : besar normal, struktur echo parenkim homogen
Pancreas : besar normal, struktur echo parenkim homogen
Ren Dx : Besar normal, parenchym hyperechoic, PCS tak melebar, batu (-), batas medulla tidak jelas
Ren Sn : Besar normal, parenchym hyperechoic, PCS tak melebar, batu (-), batas medulla tidak jelas
Gaster : dinding ireguler, udara meningkat
Vesica urinaria : dinding regular, endapan (-), batu (-)
Uterus : besar normal, massa parametrium (-)
Tampak cairan bebas minimal dibawah diafragma
Tampak asites minimal
Kesan : • Proses radang kronis ren dx & sn suspect
GGK• Gastritis• Efusi Pleura dextra• Asites minimal
Diagnosis Akhir
Radang Kronis Renal Dextra dan Sinistra Suspect Gagal Ginjal Kronis
Penatalaksanaan
Pemberian oksigen 5 – 8 lt
Infus EAS primer : Nacl (10 tpm)
Transfusi PRC 2 Fl
Injeksi Ranitidin 1 Amp/12 jam
Injeksi Metochlorpamid 1 Amp/8 jam
Furosemid tab 1 – 0 – 0
CaCO3 tab 3 x 1
Clonidin tab 3 x 1
Nifedipine tab 3 x 1
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam
Terjadi penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan keadaan klinis ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel
Sindrom uremia atau azotemia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik
Derajat Keparahan
Tabel I. GFR normal pada dewasa dan anak-anak Tabel II. Stage of Chronic Kidney Disease
ETIOLOGI
Penyebab Utama GGK di Amerika Serikat
Penyebab Insidensi
Diabetes mellitus
- tipe I (7%)
- tipe II (37%)
Hipertensi dan peny. Pembuluh darah besar
Glomerulonefritis
Nefritis interstitialis
Kista dan penyakit bawaan lain
Penyakit sistemik (mis: lupus, vaskulitis)
Neoplasma
Tidak diketahui
Penyakit lain
44%
27%
10%
4%
3%
2%
2%
4%
4%
GAMBARAN RADIOLOGIS
Pemeriksaan radiologis penyakit ginjal kronik meliputi:
• Foto polos abdomen, bisa tampak batu radio-opak
• Pielografi intravena jarang dikerjakan, karena kontras sering tidak bisa melewati filter glomerulus, di samping kekhawatiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal yang telah mengalami kerusakan
• Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista massa, kalsifikasi
Gambar renal failure
Figure 1: Ultrasound of abdomen (longitudinal section) shows renal cortical echogenicity Grade 0: Normal, echogenicity less than liver (star), with maintained cortico-medullary definition (arrow) of right kidney
Figure 2: Ultrasound of abdomen
(longitudinal section) shows renal
cortical echogenicity Grade 1:
Echogenicity same as the liver (star),
with maintained cortico-medullary
definition (arrow) of right kidney.
Figure 3: Ultrasound of abdomen
(longitudinal section) shows renal
cortical echogenicity Grade 2:
Echogenicity more than the liver (star),
with maintained cortico-medullary
definition (arrow) of left kidney
Figure 4: Ultrasound of abdomen
(longitudinal section) shows renal
cortical echogenicity Grade 3:
Echogenicity more than the liver (star),
with poorly maintained cortico-
medullary definition (arrow) of right
kidney
Figure 5: Ultrasound of abdomen
(longitudinal section) shows renal
cortical echogenicity Grade 4:
Echogenicity more than the liver (star),
with loss of cortico-medullary
definition (arrow) of left kidney.
PEMBAHASAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) ialah ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan keseimbangan dan integritas tubuh
Muncul secara bertahap sebelum terjun ke fase penurunan faal ginjal tahap akhir
Penurunan semua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan elektrolit
GGK memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal
Pada kasus ini, terdapat beberapa keluhan yang sesuai dengan manifestasi klinis pada GGK yaitu sesak nafas, apabila beraktivitas sesak napas memberat, mual dan muntah. Badan terasa lemas dan nafsu makan menurun. BAK : Satu hari hanya 2x, BAB : dbn
Pada pemeriksaan penunjang dilakukan Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
Darah rutin dan kimia klinik, pada pemeriksaan darah rutin didapatkan adanya penurunan kadar hemoglobin 7.6 g/dL, peningkatan leukosit 12.9, ureum 143 dan creatinin 1.79 mg/dL ini menandakan adanya infeksi dan adanya penurunan fungsi ginjal
Pada pemmeriksaan radiologi khususnya USG didapatkan kesan proses radang kronis ren dx & sn suspect GGK, selain itu juga didapatkan gastritis, efusi pleura dextra, asites minimal
KESIMPULAN
Sehingga dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang maka didapatkan kesimpulan bahwa pasien ini didiagnosis sebagai peradangan renal dextra dan sinistra dengan kecurigaan mengarah ke Gagal Ginjal Kronik