Presentasi AHP

Post on 28-Nov-2014

5.931 views 12 download

description

 

Transcript of Presentasi AHP

PENENTUAN PROGRAM UNGGULAN DAERAH

Oleh

Ratna Indriani

DENGAN

ANALYTICAL HIERACHY PROCESS

Jakarta, 23 Maret 2009

PERENCANAANStep 1:

2

Normal Planning vs Collaborative Planning

Normal Planning Collaborative Planning

Pemimpin merencanakan

dan memutuskan,

kemudian mensosialisasikan kepada orang

lain untuk diterima

Pemimpin mengidentifikasi pihak terkait dan menyelenggaraka

n perencanaan secara bersama untuk diterima

bersama3

Kebersamaan dalam proses perencanaan memperbesar peluang hasil perencanaan

akan diterima

Collaborative Planning

Langkah-langkah:

• Penemuan (discovery)• Organisasi

(organization)• Pendidikan (education)• Negosiasi (Negotiation)• Implementasi

(Implementation)

4

Kecocokan dan kondisi fisik

Regulasi, kebijakan,

dan pedoman

Tujuan dan objectives

stakeholders

Overlap merupakan dimensi proses pengambilan keputusan.

Detail dalam dimensi tersebut akan menentukan perencanaan

Collaborative Planning

5

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Step 2:

6

• Analytical Hierarchy Process (AHP) diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an

• AHP merupakan suatu metode pengambilan keputusan yang sistematis

• AHP digunakan untuk menentukan prioritas atas alternatif-alternatif

• AHP dapat digunakan untuk banyak pengambil keputusan (multiple decision makers)

• AHP disusun mencerminkan proses pengambilan keputusan manusia

Analytical Hierarchy Process

7

• Penentuan portofolio;• Perencanaan;• Menentukan prioritas;• Analisis manfaat biaya;• Alokasi sumber daya• Menentukan

kebutuhan/persyaratan;

• Merancang sistem;• Mengukur performa;• Memastikan stabilitas

sistem;• Optimasi;

Aplikasi AHP

8

GoalObjectives

Kriteria 1

Sub kriteria 1.1

....

Kriteria 2

.....Kriteri

a nSub kriteria n.n

Hierarki AHP

Alternatif 1

Alternatif 2

.....Alternatif

n

9

• Decomposition -> pemecahan masalah ke dalam unsur-unsurnya (pembentukan hierarki);

• Comparative Judgement -> penilaian kepentingan dua elemen dalam kaitannya dengan tingkat atasnya (pairwise comparison);

• Logical Consistency -> pengecekan konsistensi penilaian antar kriteria.

• Synthesis of Priority -> penentuan local priority dan global priority dari matriks pairwise comparison;

Prinsip Dasar AHP

10

Intensitas Kepentingan

Definisi

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dibanding elemen yang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting dibanding elemen yang lainnya

7 Elemen yang satu sangat lebih penting dibanding elemen lainnya

9 Elemen yang satu ekstrem lebih penting dibanding elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai diantara nilai-nilai diatas

Comparative Judgement

Dalam membentuk pairwise, penilaian yang disarankan oleh Saaty adalah sebagai berikut:

11

1. Tentukan tujuan, kriteria, dan alternatif

Langkah-Langkah AHP [1]

Membangun fasilitas umum

Manfaat

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Perawatan

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Partisipasi masyarakat

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Tujuan

Kriteria

Alternatif

12

2. Membuat matriks pairwise comparison

Langkah-Langkah AHP [2]

• Ditunjukkan dengan angka;• Merupakan hubungan antara dua elemen

yang memiliki elemen yang sama ditingkat diatasnya;

• Perbandingan ini akan menjawab 2 pertanyaan:• Manakah yang lebih penting kaitannya

dengan kriteria tertentu?• Seberapa penting?

• Menggunakan penilaian skala 1-9;• Dimungkinkan munculnya inkonsistensi

penilaian. 13

2. Membuat matriks pairwise comparison

Langkah-Langkah AHP [3]

• Kriteria: manfaat, perawatan, dan partisipasi masyarakat.• Manfaat --- perawatan

• Manakah yang lebih penting? misal: manfaat• Seberapa penting? misal: 3

• Manfaat --- partisipasi masyarakat• Manakah yang lebih penting? misal: manfaat• Seberapa penting? misal: 5

• Perawatan --- partisipasi masyarakat• Manakah yang lebih penting? misal: perawatan• Seberapa penting? misal: 3

14

2. Membuat matriks pairwise comparison antar kriteria

Langkah-Langkah AHP [4]

• Manfaat 3 kali lebih penting daripada perawatan

• Manfaat 5 kali lebih penting daripada partisipasi masyarakat

1 3 5

1/3 1

1/5 1

Apa yang salah dengan matriks diatas?

Rating tidak konsisten!

M P PM

M

P

PM

35/3

1/33/5

15

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenverctor

Langkah-Langkah AHP [5]

• Mengkuadratkan matriks rating (dalam bentuk desimal)

1 3 5

0,33 1 1,6

7

0,2 0,6 1

M P PM

M

P

PM

=

3 9 15

1 3 5

0,6 1,8 3

M P PM

M

P

PM

16

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenvector

Langkah-Langkah AHP [6]

• Menjumlahkan setiap baris dari matriks hasil penguadratan, kemudian dinormalisasi, hingga diperoleh nilai eigenvector (1)

3 9 15

1 3 5

0,6 1,8 3

M P PM

M

P

PM

=

27

9

5,4+41,4

=

+1

0,652

0,217

0,130

i.e = 0,652 = 27/41,4

}Eigenvector

1

17

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenverctor

Langkah-Langkah AHP [7]

• Membuat eigenvector 2 dengan mengkuadratkan kembali matriks kuadrat pertama

3 9 15

1 3 5

0,6 1,8 3

M P PM

M

P

PM

=

27 81 135

9 27 45

5,4 16,2 27

M P PM

M

P

PM

18

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenvector

Langkah-Langkah AHP [8]

• Menjumlahkan setiap baris dari matriks hasil penguadratan, kemudian dinormalisasi, hingga diperoleh nilai eigenvector (2)

27 81 135

9 27 45

5,4 16,2 27

M P PM

M

P

PM

=

243

81

48,6+41,4

=

+1

0,652

0,217

0,130 }

Eigenvector2

19

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenvector

Langkah-Langkah AHP [9]

• Menjumlahkan setiap baris dari matriks hasil penguadratan, kemudian dinormalisasi, hingga diperoleh nilai eigenvector (2)

M

P

PM

0,652

0,217

0,130

0,652

0,217

0,130

0

0

0

Perfect Consistency!

+0

Eigenvector 1 dapat diterima jika selisih eigenvector 1 dan 2 kecil

20

3. Membuat prioritas kriteria dengan menentukan eigenvector

Langkah-Langkah AHP [10]

0,652

0,217

0,130

Kriteria terpenting pertama

Kriteria terpenting kedua

Kriteria terpenting ketiga

Manfaat

Perawatan

Partisipasi Masyarakat

=

=

=

21

Kembali ke pohon hierarki...

Langkah-Langkah AHP [11]

Membangun fasilitas umum

Manfaat0,652

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Perawatan0,217

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Partisipasi masyarakat

0,130

Jalan

Gedung Olahraga

Pasar

Tujuan

Kriteria

Alternatif

22

3. Membuat prioritas antar alternatif kaitannya dengan kriteria

Langkah-Langkah AHP [12]

• Kaitannya dengan kiteria Manfaat

1 3 2

1/3 1 1/2

1/2 2 1

J GOR

P

J

GORP

0,54

0,163

0,297

Matrik Eigenvector

Rank

1

3

2

23

3. Membuat prioritas antar alternatif kaitannya dengan kriteria

Langkah-Langkah AHP [13]

• Kaitannya dengan kiteria Perawatan

1 2 3

1/2 1 3/2

1/3 2/3 1

J GOR

P

J

GORP

0,545

0,272

0,182

Matrik Eigenvector

Rank

1

2

3

24

3. Membuat prioritas antar alternatif kaitannya dengan kriteria

Langkah-Langkah AHP [14]

• Kaitannya dengan kiteria Partisipasi Masyarakat

1 4 3

1/4 1 3/2

1/3 2/3 1

J GOR

P

J

GORP

0,637

0,197

0,166

Matrik Eigenvector

Rank

1

2

3

25

Kembali ke pohon hierarki...

Langkah-Langkah AHP [15]

Membangun fasilitas umum

Manfaat0,652

Jalan (0,54)

Gedung Olahraga (0,163)

Pasar (0,297)

Perawatan0,217

Jalan (0,545)

Gedung Olahraga (0,272)

Pasar (0,182)

Partisipasi masyarakat

0,130

Jalan (0,637)

Gedung Olahraga (0,197)

Pasar (0,166)

Tujuan

Kriteria

Alternatif

26

3. Membuat prioritas global priority

Langkah-Langkah AHP [16]

• Mengalikan bobot tiap alternatif dengan bobot kriteria

0,540,54

50,63

7

0,163

0,272

0,197

0,297

0,182

0,166

ManfaatPerawatanPartisipasi

msyJalan

Gedung OR

Pasar

Alternatif Kriteria Rank

0,652

0,217

0,130

0,553

0,191

0,255

27

And the winner is.....

Langkah-Langkah AHP [17]

0,553

0,191

0,255

Alternatif terpenting pertama

Alternatif terpenting ketiga

Alternatif terpenting kedua

Jalan

Gedung OR

Pasar

=

=

=

Jalan !

• Hasil AHP dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

• Berdasarkan hasil di atas, maka lebih mengutamakan pembangunan jalan dibandingkan dua pilihan alternatif lainnya (gedung olahraga dan pasar)

28

APLIKASI AHP DENGAN EXPERT CHOICE

Step 3:

29

• Jika kriteria atau alternatif berjumlah banyak atau kompleks, maka perhitungan AHP secara manual akan sulit dilakukan.

• Salah satu software yang dapat membantu adalah Expert Choice.

• Expert Choice mudah untuk digunakan dan user-friendly.

• Element pada Expert Choice:– Goal– Criteria dan Sub criteria– Skenarios– Alternatives

Expert Choice

30

• Structuring the decision model.

• Entering alternatives.

• Establishing priorities among elements of the hierarchy.

• Synthesizing.• Conducting

sensitivity analysis.

Langkah - Langkah

31

32

SIMULASI

TERIMA KASIH