BAB II AHP
-
Upload
rona-aria-nugrahawan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB II AHP
-
8/19/2019 BAB II AHP
1/18
BAB II
Analitical Hierarchy Process (AHP)
2.1 Teori Analitical Hierarchy Process (AHP)
2.1.1 Pengertian Analitical Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini
adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan
yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan
keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya,menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik
pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel yang mana yang
memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut.Menurut Saaty, ada tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan AHP,
yaitu prinsip menyusun hirarki Decomposition!, prinsip menentukan prioritas
Comparative Judgement !, dan prinsip konsistensi logis Logical Consistency!.
Hirarki yang dimaksud adalah hirarki dari permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria-kriteria atau komponen-komponen yang mendukung
pencapaian tujuan. "alam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa
prinsip dasar yang harus dipahami antara lain #
a) Decomposition
Setelah persoalan didefinisikan maka perlu dilakukan decomposition, yaitu
memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. $arena alasan ini maka
proses analisis ini dinamai hirarki Hierarchy!. Pembuatan hirarki tersebut tidak
memerlukan pedoman yang pasti berapa banyak hirarki tersebut dibuat, tergantungdari pengambilan keputusan-lah yang menentukan dengan memperhatikan keuntugan
dan kerugian yang diperoleh jika keadaan tersebut diperinci lebih lanjut. Ada dua
jenis hirarki, yaitu hirarki lengkap dan hirarki tidak lengkap. "alam hirarki lengkap,
-
8/19/2019 BAB II AHP
2/18
semua elemen pada semua tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat
berikutnya. %ika tidak demikian maka dinamakan hirarki tidak lengkap.b) Comparatif Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relative dua elemen
pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang diatasnya. Penilaian
ini merupakan inti dari AHP, karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-
elemen. Hasil dari penilaian ini akan ditempatkan dalam bentuk matriks yang
dinamakan matriks Pairwise Comparison. "alam melakukan penilaian terhadap
elemen-elemen yang diperbandingkan terdapat tahapan-tahapan, yakni #• &lemen mana yang lebih Penting'"isukai'(erpengaruh')ainnya!•
(erapa kali sering Penting'"isukai'(erpengaruh')ainnya!Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen,
perlu dipahami tujuan yang diambil secara umum. "alam penilaian kepentingan
relatif dua elemen berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen i dinilai * kali
lebih penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan +'* kali pentingnya
dibanding elemen i. "isamping itu, perbandingan dua elemen yang sama akan
menghasilkan angka +, artinya sama penting. "ua elemen yang berlainan dapat saja
dinilai sama penting. %ika terdapat m elemen, maka akan diperoleh matriks pairwise
comparison berukuran m n. (anyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun
matriks ini adalah nn-+!' karena matriks reciprocal dan elemen-elemen diagonalnya
sama dengan +.
c) Synthesis Of Priority
"ari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari nilai eigen vector nya
untuk mendaparkan local priority. $arena matriks-matriks pairwise comparison
terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus
dilakukan sintesis antara local priority. Pengurutan elemen-elemen menurutkepentingan relatif melalui prosedur sintesis dinamakan priority setting .
d) Logical Consistency
$onsistensi memiliki dua makna, pertama objek-objek yang serupa dapat
dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Arti kedua adalah
-
8/19/2019 BAB II AHP
3/18
menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria
tertentu.
2.1.2 Penggunaan Metode AHP
Secara umum, langkah-langkah dasar dari AHP dapat diringkas dalam
penjelasan berikut ini #a! Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan, b! Manyusun masalah dalam struktur hirarki,c! Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Proses ini
menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian tujuan, sehingga elemen
dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. )angkah pertama padatahap ini adalah menyusun perbandingan berpasangan yang ditransormasikan
dalam bentuk matriks, sehingga matriks ini disebut matriks perbandingan
berpasangan. merupakan kriteria dan memiliki n diba/ahnya, yaitu A+ sampai
dengan An. 0ilai perbandingan elemen Ai terhadap elemen Aj dinyatakan dalam
aij yang menyatakan hubungan seberapa jauh tingkat kepentingan Ai bila
dibandingkan dengan Aj. (ila nilai aij diketahui, maka secara teoritis nilai aij
adalah +'aij, sedangkan dalam situasi i1j adalah mutlak +. 0ilai numerik yang
dikenakan untuk perbandingan diatas diperoleh dari skala perbandingan yang
dibuat oleh Saaty pada tabel diatas. 2ntuk menyusun suatu matriks yang akan
diolah datanya, langkah pertama yang dilakukan adalah menyatukan pendapat
para responden melalui rata-rata geometrik yang secara sistematis ditulis sebagai
berikut #Aij13+,3,3*,4..3n!+'n
"imana aij menyatakan nilai rata-rata geometrik 3+ menyatakan nilai
perbandingan antar kriteria untuk respnden ke +, dan n menyatakan jumlah
partisipan. Pendekatan yang dilakukan untuk memperoleh nilai bobot kriteria
adalah dengan langkah-langkah berikut #• Menyusun matriks perbandingan• Matriks perbandingan hasil normalisasi
-
8/19/2019 BAB II AHP
4/18
d! Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang
didapatkan pada tiap tingkat hirarki. $onsistensi perbandingan ditinjau dari per
matriks perbandingan keseluruhan hirarki untuk memastikan bah/a urutan
prioritas yang dihasilkan didapatkan dari suatu rangkaian perbandingan yang
masih berada dalam batas-batas prefensi yang logis. Setelah melakukan
perhitungan bobot elemen, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
konsistensi matriks. 2ntuk melakukan perhitungan ini diperlukan bantuan Table
Random Inde 56! yang nilainya untuk setiap ordo matriks. "engan tetap
menggunakan matriks, pendekatan yang digunakan dalam pengujian konsistensi
matriks perbandingan adalah #• Melakukan perkalian antara bobot elemen dengan nilai a/al matriks dan
membagi jumlah perkalian bobot elemen dan nilai a/al matriks dengan bobot
untuk mendapatkan nilai eigen,• Mencari nilai matriks, nilai matriks merupakan nilai rata-rata dari nilai eigen
yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya,• Mancari nilai Consistency Inde 6!, dan• Mencari nilai Consistency Ratio 5! suatu matriks perbandingan disebut
konsisten jika nilai 578,+8.e! Melakukan pengujian konsistensi hirarki. Pengujian ini bertujuan untuk menguji
kekonsistensian perbandingan antara kriteria yang dilakukan untuk seluruh
hirarki. 9otal 6 dari suatu hirarki diperoleh dengan jalan melakukan
pembobotan tiap 6 dengan prioritas elemen yang berkaitan dengan faktor-faktor
yang diperbandingkan, dan kemudian menjumlahkan seluruh hasilnya. "asar
dalam membagi konsistensi dari suatu level matriks hirarki adalah mengetahui
konsistensi indeks 6! dan vektor eigen dari suatu matriks perbandingan
berpasangan pada tingkat hirarki tertentu."imana5 Hij 1 5asio konsistensi hirarki dari matriks perbandingan
berpasangan matriks perbandingan berpasangan matriks 6 hirarki pada tingkat
j yang dikatakan konsistensi jika nilainya 7+8:.
-
8/19/2019 BAB II AHP
5/18
6 Hij 1 6ndeks konsistensi hirarki dari matriks perbandingan i pada
tingkat j.
56 Hij 1 6ndeks random hirarki dari matriks perbandingan berpasangan i pada hirarki tingkat j.6i,j 1 6ndeks konsistensi dari matriks perbandingan berpasangan i
pada hirarki tingkat j.&;i,j 1 ;ektor eigen dari matriks perbandingan berpasangan i pada
hirarki tingkat j yang berupa vektor garis.6i,j< + 1 6ndeks konsistensi dari matriks perbandingan berpasangan
yang diba/ahi matriks i pada hirarki tingkat j
-
8/19/2019 BAB II AHP
6/18
. Pada /indo/ ini, klik reate ne/ model, direct lalu klik @$. $emudian akan
muncul >indo/ penyimpanan untuk file baru yang akan kita buat. 6sikan nama
file sesuai dengan keinginan, kemudian klik @pen.
-
8/19/2019 BAB II AHP
7/18
*. Setelah itu akan muncul /indo/ oal "escription. Pada /indo/ ini isikan secara
singkat deskripsi tujuan atau goal yang ingin dicapai. 0ama pada proses ini bisa
diisi dengan nama file yang sama dengan file penyimpanan sebelumnya!.
B. Setelah mengisi deskripsi selanjutnya klik @$, lalu akan muncul /indo/ ruang
kerja dengan sebuah 0ode yang merupakan hirarki level utama atau goal yang
ingin dicapai.
C.
Penyusunan Hierarki
Perhatikan kembali susunan hierarki $569&56A pada analisis secara manual, pada
hierarki 66 kriteria yang digunakan dimasukkan sebagai anak atau turunan hierarki
-
8/19/2019 BAB II AHP
8/18
dengan $lik $anan pada 0ode hierari 6, kemudian pilih Insert Child o! Current
"ode.
D. Masukkan kriteria pertama# misalnya pada studi kasus ini yaitu "aya dukung
lahan' $emubuhan )ahan, lalu klik enter, selanjutnya masukkan kriteria kedua
yaitu nilai ekonomi E peluang pasar, kriteria ketiga dan keempat, tekan enter lalu
klik bebas di ruang kerja. Hingga akan diperoleh tampilan seperti ditunjukkan
pada gambar di ba/ah ini.
-
8/19/2019 BAB II AHP
9/18
F. Selanjutnya kita akan memasukkan alternatif-alternatif komoditas ternak yang
akan dikembangkan. 2nutk memasukkan alternatif $lik icon Add Alternatif.
Selanjutnya akan muncul /indo/ alternative name, lalu isi dengan nama komoditi
yang akan dikembangkan. 2langi proses tersebut hingga semua alternatif
dimasukkan. Hingga diperoleh tampilan seperti pada gambar diba/ah ini.
G. Pembo
botan
$riteria
Sebagaimana prosedur yang dilakukan pada analisis manual, tahap pembobotan
pertama dilakukan pada hierarki 66 terhadap hierarki 6. Artinya kita ingin
memberikan bobot terhaap masing-masing kriteria untuk mengetahui kriteria
mana yang paling diunggulkan. Pada analisis manual sebelumnya diketahui
bah/a hasil pembobotan adalah sebagai berikut#
$emudian, nilai-nilai hasil pembobotan ini akan dimasukkan kedalam program
&. Pertama klik pada 0ode utama atau oal pada kolom bagian kiri. )alu $lik Assessment pada tool bar /indo/, kemudian pilih pair/ise.
-
8/19/2019 BAB II AHP
10/18
. Selanjutnya akan muncul /indo/ compare the relative preference /ith respect to#
oal# $omoditas 9ernak "ikembangkan di $ab. Majene. Perhatikan bagian yangdiberi kotak bergaris biru. Pada kotak tersebut terdapat tombol radio radio button!
yang dapat anda geser kekanan atau kekiri sesuai dengan peringkat bobot yang
diberikan. ontoh Perbandingan antara "aya dukung lahan.$ebutuhan lahan
dengan 0ilai ekonomi E peluang pasar. Hasil pembobotan pada 9abel +
menunjukkan bah/a nilai ekomomi E daya dukung pasar 0&EPP! lika kali lebih
penting dibandingkan dengan daya dukung lahan "")! sehingga, tombol radio
digeser ke arah kanan dan berhenti pada angka C. Selanjut lakukan pengisian untuk
kolom-kolom lain sebagaimana prosedur tersebut hingga diperoleh hasil.
$elebihan analisis menggunakan & ini adalah informasi tentang konsistensi
penilaian dapat langsung diketahui dilingkari merah!. $onsistensi pembobotan
pada hierarki kedua ini menunjukkan angka 8,8C atau 78,+ sehingga hasil
penilaian dianggap memenuhi persyaratak inkonsistensi atau pembobotan
dilakukan secara konsisten. %ika pembobotan selesai, klik aculate.
-
8/19/2019 BAB II AHP
11/18
+8. Pembobotan Alternatif
Pembobotan kedua dilakukan pada masing-masing alternaitf terhadap kriteria
hierarki 66!. Pembobotan dimaksudkan untuk memberi penilaian karakter
masing-masing komoditas alternatif! berdasarkan kriteria yang ada. Pertama-
tama klik pada kriteria + "aya dukung lahan'$ebutuhan )ahan!, kemudian $lik
Assessment pada tool bar /indo/, pilih perbandingan berpasangan Pair/ise.
Selanjutnya akan muncul /indo/ perbandingan relatif ambar +8!. Masukkan
nilai-nilai masing-masing bobot berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh pada
analisis secara manual. Pertama bandingkan antara sapi potong dan kambing
dalam hal kriteria daya dukung lahan' kebutuhan lahan. 0ilai pembobotan yang
diperoleh pada analisis sebelumnya silahkan dilihat!.
Selanjtnya lakukan pengisian sebagaimana prosedur pada langkah sebelumnya di
atas, hingga diperoleh hasil pengisian sebagaimana ditunjukkan pada gambar di
ba/ah ini.
-
8/19/2019 BAB II AHP
12/18
++. Sintesis
Setelah semua pembobotan alternatif dilakukan untuk semua kriteria, selanjutnya
perolehan hasil sistesis! sekarang dapat dilakukan. Setelah kembai ke /indo/
utama. $lik SynthesiIe, pilih /ith respct to goal. Maka akan muncul /indo/
seperti gambar di ba/ah ini.
-
8/19/2019 BAB II AHP
13/18
+. $lik sort by priority untuk mlihat prioritas utama.
"engan demikian dapat disimpulkan bah/a ternak kambing sebagai komoditi
ternak yang akan dikembangkan di kabupaten Majene. Hasil analisis yang dilakukan
secara manual menunjukkan tingkatan prioritas yang sama, namun terdapat selisih
nilai sistensis sekitar 8,8+C sampai 8,8. $emungkinan besar hal ini dikarenakan pada
proses pada analisis menggunakan &pert hoice, tingkat inconsistensi ikut
berkonstribusi terhadap hasil sistensis global yang diperolah, sementara pada
prosedur manual tidak.
2.3 Studi asus Analitical Hierarchy Process (AHP)
A. !ata dan Analisis
Jaktor-faktor pemilihan lokasi untuk pasar tradisional #
+. )uas lahan. Jasilitas pendukung seperti air bersih dan listrik *. Harga lahanB. Aksesbilitas
-
8/19/2019 BAB II AHP
14/18
Alternatif lokasi untuk pembangunan pasar tradisional #
+. )okasi A. )okasi (*. )okasi B. )okasi "
• $uisioner
(erdasasarkan latar belakang keahlian dan pengetahuan (apak'6bu serta
mempertimbangkan segala informasi yanag (apak'6bu anggap benar sebagaimana
telah di tunjukan dari pendidikan dan pengalaman (apak'6bu.
(andingkanlah faktor-faktor berikut ini, manakah yang lebih'kurang penting
dan nyatakan dalam skala pembanding menurut (apak'6bu
+. "iantara faktor penentu P&M6)6HA0 )@$AS6 2092$ PASA5 95A"6S6@0A)
diba/ah ini, manakah yang lebih penting dipertimbangkan dan seberapa pentingK
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )uas )ahan L Jasilitas Penduku)uas )ahan L Harga )ahan)uas )ahan L AksesbilitasJasilitas Pendukung L Harga )ahanJasilitas Pendukung L AksesbilitasHarga )ahan L Aksesbilitas
. "iantara faktor luas lahan di ba/ah ini, manakah yang lebih penting
menguntungkan!'dipertimbangkan dan seberapa pentingK
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )okasi A L )okasi ()okasi A L )okasi )okasi A L )okasi ")okasi ( L )okasi )okasi ( L )okasi "
-
8/19/2019 BAB II AHP
15/18
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )okasi L )okasi "
*. "iantara faktor fasilitas pendukung seperti air bersih dan listrik di ba/ah ini,
manakah yang lebih penting menguntungkan!'dipertimbangkan dan seberapa
pentingK
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )okasi A L )okasi ()okasi A L )okasi )okasi A L )okasi "
)okasi ( L )okasi )okasi ( L )okasi ")okasi L )okasi "
B. "iantara faktor harga lahan di ba/ah ini, manakah yang lebih penting
menguntungkan!'dipertimbangkan dan seberapa pentingK
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )okasi A L )okasi ()okasi A L )okasi
)okasi A L )okasi ")okasi ( L )okasi )okasi ( L )okasi ")okasi L )okasi "
C. "iantara faktor aksesbilitas di ba/ah ini, manakah yang lebih penting
menguntungkan!'dipertimbangkan dan seberapa pentingK
Jaktor G F D C B * + * B C D F G Jaktor )okasi A L )okasi ()okasi A L )okasi )okasi A L )okasi ")okasi ( L )okasi )okasi ( L )okasi ")okasi L )okasi "
-
8/19/2019 BAB II AHP
16/18
B. Hasil Analisis dan esimpulan
"ari hasil perhitungan dapat di simpulkan bah/a dalam pemilihan lokasi
untuk memilih pasar tradisional aksesbilitas merupakan faktor yang harus paling di
perhatikan.
"ari hasil perhitungan dari faktor luas lahan dapat di simpulkan bah/a lokasi
" merupakan lokasi yang di prioritaskan.
-
8/19/2019 BAB II AHP
17/18
"ari hasil perhitungan dari faktor fasilitas pendukung seperti air bersih dan
listrik dapat di simpulkan bah/a lokasi merupakan lokasi yang di prioritaskan.
"ari hasil perhitungan dari faktor harga lahan dapat di simpulkan bah/a
lokasi merupakan lokasi yang di prioritaskan.
-
8/19/2019 BAB II AHP
18/18
"ari hasil perhitungan dari faktor aksesbilitas dapat di simpulkan bah/a
lokasi ( merupakan lokasi yang di prioritaskan.
"engan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi dapat di simpulkan bah/a lokasi ( merupakan lokasi yang paling optimal.