PPT TR

Post on 09-Feb-2016

38 views 1 download

Transcript of PPT TR

TEKNOLOGI SEDIAAN NON-STERIL

ZAT PENGIKAT DAN

PENDISINTEGRASI TABLET

Anggota:

ZAT PENGIKAT 

Fugsi zat pengikat

untuk membantu perekatan partikel dalam formulasi, sehingga tablet tidak pecah atau retak. Oleh karena itu bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam sebuah butir granulat.

Bahan pengikat yang biasa digunakan antara lain: gula dan jenis pati, gelatin, turunan selulosa (juga selulosa kristalin mikro), gom arab (mucilago Gummi Arabici 10-20 %), dan tragakan.

Bahan-bahan pengikat dapat ditambahkan dengan dua cara, yaitu :

Amilum atau pati merupakan zat tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu 15 – 20 % amilosa dan 80 – 85 % amilopektin, serta mengandung sejumlah kecil bahan putih telur.

Kandungan air dari pati yang tidak dikeringkan berkisar antara 10 – 20 %.

 PATI (AMILUM)

Penambahan pati berfungsi sebagai bahan pengatur aliran serta sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur.

Umumnya digunakan pati kentang, pati gandum, dan pati jagung yang memiliki daya lekat yang memuaskan, sifat aliran yang sangat baik, dan daya menyerap air serta minyak yang baik.

Serbuk amilum disuspensikan dalam air dingin dengan perbandingan 1:0,5, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan pengadukan konstan sampai amilum mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan.

Cara lain adalah dengan suspensi dalam air dan dipanaskan. Pembuatannya harus hati-hati agar diperoleh mucilago yang baik, tidak terhidrolisis dan tidak mengarang. Ketika kering zat pengikat kanji tidak larut dalam air.

Jika pemanasan tidak baik, maka dapat menyebabkan amilum terhidrolisis menjadi dekstrin dan glukosa.

 PATI (AMILUM)

amilum yang tidak dipanaskan akan stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi.

Ketika digunakan sebagai diluent amilum dapat dianggap inert dalam kondisi penyimpanan yang biasa.

amilum yang telah dipanaskan dalam bentuk larutan atau pasta secara fisika tidak stabil dan mudah diserang oleh mikroorganisme.

Amilum harus disimpan pada ruang kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.

molekul dengan rantai linier (berat molekul ± 50000 – 200000), dimana komposisi dasarnya satuan D-glukopinarosa, dengan ikatan α – 1,4 glukosidik.

terbentuk dari ikatan α-1,4-glukosida dan membentuk cabang pada ikatan α-1,6-glukosida, yang memiliki berat molekul 100000 – 1000000

adalah senyawa yang tidak larut dalam air dan dalam organismus, juga tidak rusak.

menyebabkan tablet tahan patah dan tahan kikisan. merupakan media makanan yang buruk untuk

mikroorganisme. SKM dapat digunakan pada tekanan pencetakan yang

rendah; untuk bahan cair, setengah padat, dan higroskopis, digunakan sebagai bahan pengisi.

daya bengkaknya yang tinggi menyebabkan waktu hancur tablet yang singkat.

Daya alirnya kurang baik akibat terbentuknya jembatan hydrogen, akan tetapi dapat diperbaiki dengan penambahan Aerosil 0.5–1 %.

Gelatin suatu protein alam makromolekul amfoter (protein) yang dibangun dari berbagai asam amino.

Asam aminonya adalah glikokol, alanin, leusin, asam glutamat, arginin, lisin, prolin dan hidroksiprolin, yang terajut sejenis amida.

Gelatin mengembang dalam air dan larut pada pemanasan.

Kerugian gelatin antara lain, larutannya dalam konsentrasi rendah akan segera membeku pada suhu kamar. Oleh karena itu larutan infusi gelatin harus dicairkan melalui pemanasan

Tergantung dari jenis pembuatannya, dapat dibedakan menjadi dua jenis :

adalah suatu campuran kompleks dari sakarida dan glikoprotein.

Bahan ini lebih efektif bila ditambahkan dalam dalam bentuk larutan pada pembuatan granul daripada bentuk kering ke formula pencetakan langsung.

Kelemahan gum ini yaitu komposisinya dan penampilannya yang berbeda beda tergantung pada sumbernya, dan biasanya banyak terkontaminasi oleh bakteri.

Pemerian : tidak berbau, hampir tidak berasa.

Makroskopik : Bentuk pita atau keeping, memanjang tidak beraturan atau melengkung, tipis, putih, agak bening, patahan pendek, permukaan bertonjolan konsentrik, umumnya panjang lebih kurang 25 mm, lebar lebih kurang 12 mm; warna putih atau putih pucat kekuningan. Kelarutan dalam air agak sukar larut dalam air, tetapi mengembang menjadi massa homogen, lengket dan seperti gelatin.

Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau, higroskopik.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol 95 % dan dalam kloroform, kelarutan tergantung dari bobot molekul rata – rata, praktis tidak larut dalam eter.

Pemeriannya, yaitu berupa serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, 1 bagian air mendidih; sukar larut dalam etanol (95%) P; praktis tidak larut dalam kloroform P dan eter P.

Pemeriannya berupa serbuk putih. Zat ini larut dalam air tapi tidak larut dalam pelarut organik.

Beberapa sifatnya mirip akasia tetapi tidak terlalu rentan dengan bakteri. Granul yang terbentuk akan lebih baik dari akasia, dan tidak mengeras pada penyimpanan. Tablet yang dihasilkan akan lebih cepat terdisintegrasi.

Pemerian: cairan kental, jernih, tidak berwarna atau praktis tidak berwarna, bau khas lemah dan agak higroskopik.

Kelarutan: larut di dalam etanol (95%) P, dalam aseton P, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik’ praktis tidak larut dalam eter P dan dalam hidrokarbon alifatik.

Karena harganya yang relatif mal, zat ini jarang digunakan sebagai pengikat. Zat ii larut dalam air dan pelarut organik alcohol, propilen glikol, mutilen florida, dan kloroform. Jika digunakan sebagai pengikat dalam granulasi basah N-HPC dilarutkan dala air atau alkohol.

Digunakan untuk menggranulasi tribasic fosfat yang umumnya memerlukan pengikat yang lebih kohesif dari mucilago amili.

Pada tablet ferro sulfat, bertindak sebagai pengikat dan pelindung ferrosulfat dari oksidasi. Garnul yang dihasilkan akan lebih keras, kekerasan diatur dari konsentrasi sucrosa 20-85%. Senyawa lain yang pengikatnya berupa gula yaitu: aminofilin, asetopheretidin, asetaminofen, meprobamat dll.

Disintegrator ialah suatu senyawa atau campuran senyawa, yang ditambahkan kedalam tablet untuk memudahkan proses penghancuran atau disintegrasinya setelah dilakukan pemberian obat.

Bahan-bahan yang mempengaruhi hancurnya tablet Waktu hancur tablet yang rendah, dapat diuji sejak awal dengan cara membuat variasi reseptur tablet atau teknologinya untuk memperbaiki peningkatannya. Jika tidak berhasil barulah dicoba meracik bahan-bahan yang mempengaruhi hancurnya tablet, yakni:

Zat-zat yang meningkatkan kapilaritas, mengabsorbsi lembab dan membengkak.

Senyawa yang pada saat kontak dengan lembab mampu membentuk gelombang gas.

Zat-zat yang dapat meningkatkan daya pembasahan tablet (bahan penghidrofil).

Kanji

Kanji USP dan jenis-jenis lainnya adalah jenis-jenis bahan penghancur yang paling umum dipakai.

Biasanya digunakan dengan konsentrasi 5 – 20% dari berat tablet.

Amilum manihot kering

Amilum manihot/ pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima Pohl atau beberapa spesies Manihot lainnya. Kelarutannya tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%).

Derivat Amilum

Starch Rx 1500 yang merupakan derivat amilum adalah salah satu jenis tepung yang dapat mengalir bebas dan dapat dicetak langsung. Tepung ini dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat dan/atau zat penghancur.

Gelatinum

Merupakan protein yang diperoleh dari bahan kolagen.

Tidak larut dalam etanol, kloroform, eter.

Agar agar

Adalah zat koloid hidrofil kering, diperoleh dari penyarian Gelidium cartilagineum (L)Gailon, Gracilaria confervoides (L) Greville dan ganggang merah sejenis.

Gom Arab

Pemerian: Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir.

Kelarutan: Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya. Praktis tidak larut dalam etanol (95%) P.

Asam Alginat

Pemerian: Serbuk berserat; putih hingga putih kekuningan; tidak berbau; tidak berasa.

Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam pelarut organik; larut dalam larutan alkali.

Natrium lauril sulfat

Natrium lauril sulfat adalah campuran dari natrium alkil sulfat, sebagian besar mengandung natrium lauril sulfat.

Kelarutan: Mudah larut dalam air; membentuk larutan opalesen.

MetilselulosaCrosspovidone/Polyplasdone

XL®/N-vinyl-2-pyrolidone homopolymer

Microcrystalline cellulose/Avicel PH/Pharmacel