Tr Cerebellum

28
CEREBELLUM PADA PENGONTROLAN GERAKAN TUBUH Pendahuluan Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter (tidak disadari) akan melibatkan cerebellum (untuk penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan (untuk memberi informasi tentang usaha yang harus dibuat dan pengarahan urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik (sebagai monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah informasi). Cerebellum dan batang otak terletak di fossa kranii posterior dengan atap tentorium yang memisahkan cerebellum dengan cerebrum. Secara umum dapat dikatakan fungsi cerebellum adalah untuk memelihara keseimbangan dan koordinasi aksi otot pada gerakan stereotype dan non stereotype. Cerebellum melakukan pengaturan kerja otot, sehingga terjadi kontraksi otot yang tepat pada saat yang tepat. Hali ini terutama penting pada gerakan involunter sehingga lesi cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot tanpa paralysis volunteer. Ukuran cerebellum pada manusia berkembang dibandingkan vertebrata lain, dimana pada manusia hal ini perlu untuk pengaturan gerakan yang membutuhkan ketelitian. Cerebellum berada dibelakang pons dan medulla oblongata pada fossa cranii posterior 1

Transcript of Tr Cerebellum

Page 1: Tr Cerebellum

CEREBELLUM PADA PENGONTROLAN GERAKAN TUBUH

Pendahuluan

Gerakan tubuh atau anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan

koordinasi dari berbagai organ. Suatu gerakan volunter (tidak disadari) akan

melibatkan cerebellum (untuk penyusunan konsep gerakan), sistem penglihatan

(untuk memberi informasi tentang usaha yang harus dibuat dan pengarahan

urutan gerakan), sistem motorik (sebagai pelaksana), sistem sensorik (sebagai

monitor), dan cerebellum (sebagai pengawas, pengatur dan pengarah informasi).

Cerebellum dan batang otak terletak di fossa kranii posterior dengan atap

tentorium yang memisahkan cerebellum dengan cerebrum. Secara umum dapat

dikatakan fungsi cerebellum adalah untuk memelihara keseimbangan dan

koordinasi aksi otot pada gerakan stereotype dan non stereotype. Cerebellum

melakukan pengaturan kerja otot, sehingga terjadi kontraksi otot yang tepat pada

saat yang tepat. Hali ini terutama penting pada gerakan involunter sehingga lesi

cerebellum menyebabkan gangguan fungsi otot tanpa paralysis volunteer. Ukuran

cerebellum pada manusia  berkembang dibandingkan vertebrata lain, dimana pada

manusia hal ini perlu untuk pengaturan gerakan yang membutuhkan ketelitian.

Cerebellum berada dibelakang pons dan medulla oblongata pada fossa cranii

posterior dan diatas tertutup oleh tentorium cerebelli. Dia terletak di bawah lobus

occipitalis cerebri. Cerebellum terpisah dengan cerebrum oleh sebuah alur

melintang: fissura transversa.

Bentuk cerebellum adalah oval dan mengkerut di bagian tengah. Cerebellum

merupakan bagian kedua terbesar dari otak dan beratnya ± 1/8 dari massa otak

(sebesar tinju).

1

Page 2: Tr Cerebellum

Penghubung dengan batang otak

Ada tiga penghubung cerebellum dengan batang otak :

1. Peduncullus cerebelli inferior, dulu disebut sebagai corpus restiforme,

menghubungkannya dengan medulla oblongata

a. Serabut aferen yang jalan memasuki cerebellum melalui

peduncullus cerebelli inferior :

b. Tractus spinocerebellaris : datang dari medulla spinalis

pergi ke paleocerebellum (lobus anterior, pyramis, uvula)

c. Tractus cuneocerebellaris (fibra acruta posterior) : datang

dari nuclei cuneatum pergi ke vermis

d. Tractus olivocerebellaris : datang dari nuclearis olivarius

inferior pergi ke cortex neocerebellum (cerebro-

cerebellum) tdd : lobus posterior cerebellum

e. Tractus reticulocerebellaris : datang dari formation

reticulare pergi ke medulla vermis

f. Tractus vestibulocerebellaris : datang dari nuclei

vestibularis dan n. Vestibulocochlearis pergi ke

archicerebellum (lobus flocculonodularis = vestibule

cerebellum)

Serabut eferen keluar dari cerebellum untuk memasuki peduncullus

cerebelli inferior :

- Fibra cerebellovestibularis pergi ke nuclei vestibularis

- Fibra cerebelloreticularis pergi ke formation reticulare di pons dan

medulla oblongata

2. Peduncullus cerebelli media, dulu disebut sebagai brachium pontis,

menghubungkannya dengan pons. Peduncullus ini merupakan terbesar dari

ketiga pedunculli cerebelli. Pedunculus ini merupakan jalan utama dari

hubungan corticopontocerebellaris.

2

Page 3: Tr Cerebellum

Asal :nuclei pontin dari bagian posterolateral pons, kemudian jalan menyilang

garis tengah.

Pergi ke : peduncullus cerebelli media sisi yang lain untuk akhirnya pergi ke

cortex neo cerebellum (lobus posterior cerebellum) yang kontralateral.

3. Pedunculus cerebelli superior, dulu disebut sebagai : brachium

conjunctivum menghubungkannya dengan mesencephalon

Isi utama : serabut eferen yang datang dari keempat nuclei cerebellum.

Isi pelengkap : serabut aferen : tractus spinocerebellaris

1. Fibra rubrocerebellaris

2. Fibra tectocerebellaris

Anatomi permukaan

Cerebellum tersusun dari :

1. 2 tipe input akson : climbing fibers, dan mossy fibers

2. 5 tipe serabut neuron intrinsic : sel granula, sel stelate, sel basket, sel

golgy tipe 2, sel purkinje.

3. tipe output neuron : sel dari nucleus cerebellar. Sebagian sel purkinje

merupakan output neuron yang berproyeksi ke nucleus vestibularis

lateralis.

1. Tipe serat aferen (input axons) menuju cortex yaitu :

1. Mossy fibers yang berakhir pada kontak sinaptik dengan sel granuler.

Mossy fibers sangat kasar dan bercabang-cabang dan berakhir di lapisan

granuler. Cabang ini berhubungan dengan cabang dendrit yang berbentuk

seperti cakar dari sel granuler. Mossy fiber menghantar impulsnya ke sel-

sel granuler dan sel-sel ini merelaynya baik langsung ataupun tak langsung

melalui sel basket dan sel purkinje.

3

Page 4: Tr Cerebellum

2. Climbing fingers yang masuk ke lapisan molekuler dan berada diantara

dendrit sel purkinje. Serat ini berakhir di nucleus central cerebelli, dengan

pengecualian beberapa serat dari cortex lobulus flocculonoduler keluar

dari cerebellum dann berakhir di nucleus di batang otak.

Kedua serabut aferen ini mempunyai asal yang berbeda. Mossy fiber adalah

kedua ujung saraf yang memasuki cerebellum dari luar yaitu : traktus

spinocerebellaris, dan prontoselebelaris. Sedangkan climbing fiber berasal dari

nukleus dalam cerebellum.

Intrinsik neuron

granule sel : mempunyai 4-5 lapisan dendrit pendek, menerima impuls dari mossy

fibers, axon menuju lapisan molekular bercabang 2 (T-shaped) paralel terhadap

sumbu longitudinal folium disebut paralel fiber yang bersinaps dengan sel-

sel,yaitu:

1. Sel stelat dan sel basket : dikenal sebagai interneuron. Menerima input dari

climbing dan paralel fibers, utput ke sel purkinje. Axon sel stelat berakhir

pada dendrit sel purkinje (sinap axodendritik) dan axon basket sel berakhir

di badan sel (sinap axosomatic).

2. Sel golgi : menerima input dari paralel, climbing, sel purkinje dan

mengeluarkan output pada glomeruli.

3. Sel purkinje : menerima input dari sel granule, sel stelat, basket da sel

purkinje yang lain. Azon utama bersinap dengan neuron di nucleus

cerebelli atau nucleus vestibullilateralis. Sedang axon cabangnya bersinap

dengan sel stelat, basket, golgi dan sel purkinje lain.

Output neuron :

Sel output terletak pada nucleus cerebelli. Menerima impuls dari climbing,

mossy fibers dan axon sel purkinje. Aksonnya menuju batang otak dan thalamus

melalui pedunculus cerebelli superior dan juxtarestiformis body.

4

Page 5: Tr Cerebellum

Jalan ke cerebellum :

Ada 3 jalan yang dapat dialui untuk dapat keluar atau masuk dari

cerebellum, di dalam jalur ini terdapat serabut-serabut yang serebelopetal (aferen),

disamping itu ada pula serabut-serabut yang serebelofugal (eferen). Ketiga jalan

itu adalah :

A. Korpus restiforme

1. Serabut-serabut aferen

1. Tractus spinoserebelaris dorsalis (flechsig)

2. Serabut-serabut kuneo-serebelaris

3. Serabut-serabut vestibulo-serebelaris

4. Serabut-serabut olivo-serebelaris

5. Serabut-serabut arkuato-serebelaris

6. Serabut-serabut retikulo-serebelaris

2. Serabut-serabut eferen

1. Serabut-serabut festigio-bulbaris

2. Serabut-serabut kortiko-bulbaris (dari lobus flocculonodularis)

B. Brakhium pontis

Serabut-serabut eferen : serabut-serabut ponto-serebelaris

C. Brakhium konjungtivum

1. Serabut-serabut aferen :

a) Traktus spino-serebelaris ventralis (gowers)

b) Tractus tecto-serebelaris

2. Serabut-serabut eferen :

a) Tractus dentate-rubro-talamikus

5

Page 6: Tr Cerebellum

Secara filogenetik cerebellum dapat dibagi atas :

Paleocerebellum s.spinocerebellum tdd : lobus anterior, pyramis, uvula

Neocerebellum s.cerebro-cerebellum tdd : lobus posterior

Archicerebellum s.vestibullo-cerebellum tdd : lobus flocculonodularis

Walaupun secara morfologis tidak tepat, namun untuk praktisnya cerebellum

biasanya dibagi atas 3 bagian :

Bagian tengah yang tunggal : vermis (dari permukaan, memang

memperlihatkan bentuk seperti cacing yang melingkar hamper sempurna)

Bagian samping sepasang : hemisphaerum cerebelli yang dibagi oleh

adanya sulci dan fissura, sehingga terbentuk lobi atau lobulli.

Lobi dan lobulli tersebut diberi nama sesuai dengan bentuk yang

ditampilkannya, namun nama-nama lobi dan lobulli tersebut kini sudah dianggap

kuno dan sebenarnya tak mencerminkan kesatuan fungsi apapun, hanya saja untuk

kebutuhan praktis nama-nama tersebut masih dipakai

Hemisphaerum cerebelli terbagi 2 oleh adanya fissure posterolateral

menjadi :

A. Corpus cerebelli yang secara filogenetik tergolong paleocerebelli maupun non

cerebelli

Corpus cerebelli terbagi 2 pula oleh adanya fissure primaries menjadi :

Lobus anterior (tergolong paleocerebellum) s.spino cerebellum

Lobus posterior (tergolong noncerebellum) s.cerebro cerebellum

1. Lobus anterior

Terletak di depan fissure primarius. Terdiri dari vermis anterior dan korteks

paravermian. Bagian ini dikenal juga sebagai spinocerebellum karena proyeksi

6

Page 7: Tr Cerebellum

afferent utama berasal dari proprioseptif otot-otot dan tendon extremitas melalui

tractus spinocerebellaris. Fungsi utama bagian ini adalah untuk regulasi tonus otot

dan mempertahankan sikap badan. Seluruh lobus anterior bersama pyramis dan

uvula tergolong paleocerebelli. Lobus anterior ini menerima serabut aferen

proprioseptif dan exteroceptif dari kepala dan tubuh.

Bagian vermis yang sesuai dengan lobus anterior (dari depan ke belakang)

ialah :

Lingula

Lobulus centralis culmen monticuli

Menerima input dari :

Muscle spindle (reseptor otot skelet)

Organon golgi (reseptor tendo)

Fungsi : menjaga tonus otot

1. Lobus posterior

Terletak antara fissure primarius dengan fissure posterolateralis. Terdiri dari

vermis dan bagian terbesar hemisfer cerebellum. Bagian ini menerima proyeksi

afferent dari korteks cerebri melalui nuklei pontis dan brachium pontis sehingga

disebut juga sebagai pontocerebellum. Fungsi utama bagian ini adalah koordinasi

berbagai gerakan lincah yang diawali dari korteks cerebri.

Seluruh lobus posterior kecuali pyramis dan uvula tergolong neocerebellum

Bagian paling depan dari lobus posterior disebut lobulus simplek (sering

juga disebut lobulus semilunaris posterior) yang dibelakang daibatasi oleh

fissura posterosuperior. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus

simplek disebut : declive vermis.

7

Page 8: Tr Cerebellum

Dibelakang lobulus simplek terdapat lobulus semilunaris superior yang

dibelakang dibatasi oleh fissure horizontalis. Bagian vermis yang sesuai

dengan lobulus semilunaris superior adalah folium vermis.

Dibelakang lobulus semilunaris superior terdapat : lobulus semilunaris

inferior yang dibelakang dibatasi oleh fissure prepyramidalis. Bagian

vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut ialah : tuber vermis.

Folium dan tuber vermis termasuk neocerebellum.

Kedua lobuli semilunaris superior dan inferior disebut lobus ansiformis

Dibelakang lobulus semilunaris inferior terdapat lobulus lobulus gracilis

yang dibelakang dibatasi oleh fissure prepyramidalis

Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut adalah tuber vermis

juga.

Dibelakang lobulus gracilis terdapat lobulus biventralis yang dibelakang

dibatasi oleh fissure post pyramidalis

Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus tersebut ialah : pyramis

Bagian paling belakang dari lobus posterior adalah tonsil dengan ujung

membentuk sayap disebut paraflocculus yang ke belakang dibatasi oleh

fissure posterolateralis.

Bagian vermis yang sesuai dengan tonsil ialah uvula, pyramis dan uvula

vermis termasuk paleocerebellum. Menerima input dari : neocortex via tractus

cortico prontocerebellaris. Fungsi mengatur koordinasi aktivitas otot skelet dan

mempertahankan sikap tubuh lobus flocculonodularis (termasuk

archicerebellum)

Secara filogenetis merupakan bagian yang tertua, maka disebut juga

archicerebellum, karena proyeksi afferent utama berasal dari nuklei vestibularis.

Fungsi utama bagian ini adalah mempertahankan keseimbangan.

8

Page 9: Tr Cerebellum

Bagian tengahnya merupakan bagian dari vermis disebut : nodulus, sedang

bagian hemisphaerumnya disebut : flocculus

Lobus flocculonodularis tergolong archicerebelum (vestibulo cerebellum),

menerima input dari : kompleks vestibuler

Fungsi : menjaga postur dan mempertahankan keseimbangan.

Vaskularisasi cerebellum

Arteri :

Arteri berasal dari cabang arteri vertebralis dan arteri basilaris.

1. Arteri serebelaris superior

Arteri ini berasal dari arteri basilaris. Arteri serebelaris superior memberi cabang

yang kecil ke tektum dan bagian bawah mesencephalon. Cabang yang lebih besar

menuju ke pedunculus cerebelaris superior, terutama ke nukleus dentatus. Juga

memberi darah ke bagian ventral vermis dan daerah paravermis kedua sisi,

kemudian bercabang lagi untuk memberi suplai bagian rostral dan rostroventral

kedua hemisfer dan bagian rostral vermis.

2. Arteri serebelaris anterior inferior

Arteri ini berasal dari arteri basilaris. Daerah yang mendapat suplai arteri ini

paling sedikit, yaitu bagian cortex dan substansia alba dari flokulus. Cabang arteri

ini adalah arteri auditori interna, tetapi kadang-kadang arteri ini merupakan

cabang langsung dari arteri basilaris.

3. Arteri serebelaris posterior inferior

Berasal dari arteri vertebralis. Arteri ini mensuplai bagian kaudal dari nukleus

pada serebelum dan korteks vermis inferior. Di daerah ini arteri tersebut

bercabang-cabang mensuplai korteks dan substansia alba dari setengah kaudal

cerebellum.

9

Page 10: Tr Cerebellum

Vena :

Setiap hemisfer cerebelli mempunyai empat kelompok besar vena yaitu :

1. Kelompok pertama adalah vena rostromedial cerebelli yang

mengumpulkan darah-darah dari bagian rostral vermis dan sekitarnya dan

nukleus dentatus. Berakhir pada vena basalis atau vena galleni.

2. Kelompok kedua adalah vena rostrolateral cerebelli yang menerima darah

dari bagian rostro lateral korteks dan substansia alba infratentorial ke

sinius transversus.

3. Kelompok ketiga adalah vena kaudal cerebelli yang menerima darah dari

bagian bawah hemisfere dan berakhir di sinus sigmoideus atau sinus

petrosus superior.

4. Kelompok keempat menerima darah dari bagian ventral cerebellum,

bersatu dan membentuk vena flokularis yang menghubungkan sinus

petrosus.

Bangunan yang terdapat dalam cerebellum

Sebagaimana halnya cerebrum, cerebellum juga menampilkan struktur yang

sama yaitu :

1. Cortex cerebelli (paling luar) : substantia grisea

Hanya terdiri dari 3 lapis sel :

a) Lapisan paling luar (lapis moleculare) terdiri dari sel stellatum dan sel

keranjang diantara kedua jenis sel tersebut terdapat sel neuralgia.

b) Lapisan tengah (lapis sel purkinje) terdiri dari sel purkinje. Sel ini

merupakan sel golgi tipe I yang berbentuk seperti botol. Pada penampang

melintang setinggi folium, dendrit sel purkinje jalan memasuki lapisan

moleculare. Dari bagian dasar sel purkinje keluar axon jalan memasuki

lapisan granulare. Waktu memasuki substansia alba, axonnya akan

10

Page 11: Tr Cerebellum

terbungkus oleh selubung myelin dan akan bersinapsis dengan sel neuron

dalam substansia alba. Cabang kolateral dari akson sel purkinje akan

bersinaps dengan sel stellatum dan sel keranjang di lapis moleculare.

c) Lapisan paling dalam (lapis granulare) terdiri dari sel-sel kecil (sel

granulare). Setiap sel mengeluarkan 4-5 dendrit yang akan bersinaps

dengan serabut dari nuclei cerebellum lainnya. Sedang axonnya akan

memasuki lapis moleculare dan bersinapsis dengan sel purkinje.

2. Medulla cerebelli (bagian dalam) : substansia alba, dimana di dalamnya

terdapat 4 pulau-pulau substansia grisea,yaitu:

Nucleus dentatus :

Paling besar, bentuk seperti karung kempes yang keriput dan melengkung,

dengan cekungannya membuka ke arah medial. Di daerah cekuntg tersebut

terdapat serabut eferen yang meninggalkan nucleus dentatus dan kemudian

membentuk : pedunculus cerebelli posterior.

Nucleus emboliformis :

Bentuk oval dan terletak postero-medial dari nucleus dentatus

Nucleus globosus :

Nucleus emboliformis dan nucleus globossus bisa digabung menjadi

nucleus interpositus. Oleh karena itu cerebellum hanya punya 3 nuclei,

terdiri dari beberapa kelompok sel bundar yang terletak medialis dari

nucleus emboliformis.

Nucleus fastigialis :

Letak kiri-kanan linea mediana dari vermis dan sangat dekat dengan atap

ventriculus quartus (velum medulla posterior). Substansia alba sendiri

dalam vermis vermis sangat sedikit dan memperlihatkan gambaran seperti

pohon kayu (=arbor vitae)

11

Page 12: Tr Cerebellum

Substansia alba terdiri dari 3 jenis serabut saraf :

1. Serabut intrinsik :

Tidak pernah meninggalkan cerebellum dan berfungsi menghubungkan berbagai

bagian cerebellum. Ada yang bersifat intra hemisphaerum, sedang yang lain

menghubungkan hemisphaerum kanan dan kiri.

2. Serabut aferen :

Merupakan bagian utama cerebellum dan semuanya menuju korteks

cerebellum. Jalan masuk ke cerebellum adalah : pedunculus cerebelli

superior. Serabut dari alat vestibuler (dari labyrinth) berjalan dalam

peduculus cerebelli inferior menuju korteks vermis.

Serabut proprioseptif dari otot (tendon, sendi) berjalan dalam saraf spinal

dan n. Trigeminus, kemudian dalan traktus spinocerebellaris posterior dan

anterior menuju ke korteks cerebelli

Serabut-serabut dari korteks cerebri berjalan dalam pedunculus medialis

(melalui pons) menuju lobus media cerebellum

Serabut dari nucleus olivaria berjalan dalam pedunculus inferior menuju

ke korteks cerebelli (kontra lateral).

3. Serabut eferen :

Berasal dari axon sel purkinje yang sebgian besar akan bersinapsis pada

keempat nuclei cerebellum. Sebagian kecil, khususnya yang berasal dari

lobus flocculonodularis tidak bersinapsis dan langsung keluar cerebellum.

Serabut-serabut dari nucleus dentatus emboliformis globosus berjalan

dalam pedunculus cerebelli superior media dan inferior menuju ke

nukleus ruber di mesencephalon, dari sini akan keluar serabut-serabut

yang menuju ke basal ganglia, korteks cerebri, atau ke medulla spinalis

melalui traktus rubrospinal.

Serabut-serabut efferent menuju ke formatio reticularis melalui ketiga

pedunculus cerebri.

12

Page 13: Tr Cerebellum

Di serabut eferen dari keempat nuclei cerebelli keluar dari cerebellum

melalui pedunculus cerebelli superior.

Fisiologi Cerebellum

Sistem saraf menggunakan cerebellum mengkoordinasikan fungsi pengatur

motorik pada 3 tingkatan sebagai berikut :

1. Vestibulocerebelum, terdiri dari lobus flokulonodular seleblar kecil dan

bagian vermis yang berdekatan. Fungsinya menyediakan sirkuit neuron

untuk sebagian besar gerakan keseimbangan tubuh.

2. Spinocerebelum, terdiri dari vermis serebelum posterior dan anterior di

tambah zona intermedia yang berdekatan pada kedua sisi vermis. Bagian

ini merupakan airjkuit untuk mengkoordinasikan gerakan-gerkan bagian

distal anggota tubuh khususnya tangan dan jari.

3. Serebroserebelum, terdiri dari zona intermedia. Bagian ini sebenernya

menerima semua inputtnya dari korteks serebri motorik dan korteks

premotorik serta korteks serebri somatosensorik yang berdekatan. Bagian

ini menjalarkan informasi outputnya ke arah atas kembali ke otak,

berfungsi sebagai alat umpan balik bersama dengan seluruh sistem

sensorik, motorik, korteks, serebri untuk merencanakan gerakan voluntar

tubuh dan anggota tubuh yang berurutan, merencanakan semua ini secepat

sepersepuluh detik sebelum gerakan terjadi. Hal ini di sebut pembahasan

motorik gerakan yang akan dilakukan.

Vestibulocerebelum-Berfungsi Bersama Batang Otak Dan Medula Spinalis

Dalam Mengatur Keseimbangan Dan Gerakan Sikap Tubuh.

Selama pengeturan keseimbangan, diperkirakan bahwa informasi baik dari

perifer tubuh maupun aparatus pestibular digunakan oleh sirkuit pengaturan

umpan balik yang khusus guna menyediakan koreksi antisipasi signal motorik

untuk koreksi sikap yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan sewaktu ada

gerakan yang sangat cepat. Termasuk perubahan arah gerakan yang cepat.

13

Page 14: Tr Cerebellum

Spinocerebelum - Pengaturan Umpan Balik Terhadap Geraka-Gerakan

Anggota Tubuh Bagian Distal Melalui Kortex Cerebeli Intermedia Dan Nukleus

Interposisi.

Sistem pengaturan motorik serebral menimbulkan gerakan yang halus dan

terkoordinasi pada otot-otot agonis dan antagonis anggota tubuh bagian distal

untuk melakukan gerakan terpola dengan tujuan tertentu yang bersifat segera.

Tampaknya sereblum membandingkan impuls input dari sistem pengatur motorik

ketika di jalarkan ke zona serebral intermedia melalui traktus korti kontoserbral

dengan perbuatan bagian-bagian tubuh berturut-turut seperti yang dijalarkan

kembali ke sereblum dari daerah perifer. Pada kenyataannya traktus spinoserebal

ventral bahkan menjalarkan kembali suatu salinan efferens dari signal pengatur

motorik (yang sedang terjadi) yang mencapai neuron motorik anterior ke sereblum

dan signal ini juga di integrasikan dengan signal yang tiba dari kumparan otot dan

organ sensorik proprioseptor lainnya, yang pada prinsipnya dijalarkan pada dalam

traktus spino serebral dorsalis

Serebrosereblum- Fungsi Zona Lateral Hemisferium Serebelli Yang Luas

Untuk Merencanakan, Mengurutkan, Dan Menghitung Waktu Gerakan-Gerakan

Kompleks.

Pada manusia, zona lateral kedua hemisferium serebelli terbentuk sangat

sempurna dan sangat pesat. Hal itu sesuai dengan kemampuan manusia untuk

merencanakan dan mengadakan pola gerakan yang berurutan, terutama pada

tangan dan jari, serta untuk bicara. Namun, zona lateral yang luas pada

hemisferium serebelli ini tidak mempunyai informasi masukan langsung dari

bagian perifer tubuh. Juga, hampir semua hubungan antara area lateral serebelli

dan korteks serebri dan tidak berhubungan dengan korteks motorik primer serebri

sendiri, tetapi justru dengan area premotorik dan area asosiasi somatosensosrik

dan area asosiasi primer.

Walaupun demikian, bila ada kerusakan pada bagian lateral hemisferium

serebelli sepanjang nuklei dalam nuklei dentatusnya, dapat terjadi, inkoordinasi

14

Page 15: Tr Cerebellum

yang ekstrim dari gerakan-gerakna kompleks yang bertujuan pada tangan, jari,

kaki, dan alat bicara. Keadaan ini sukar dimengerti karena kurangnya hubungan

langsung antara bagian serebrum ini dengan korteks motorik primer. Namun, dari

penelitian eksperimental diduga bahwa bagian serebrum ini berkaitan dengan dua

aspek pengaturan motorik yang penting tetapi bersifat tidak langsung : 1.

Perencanaan gerakan yang beruntun, 2. Pengaturan waktu dari gerakan yang

beruntun.

Perencanaan gerakan yang beruntun

Perencanaan gerakan yang beruntun membutuhkan perhubungan antara

zona lateral hemisferium dengan bagian premotorik dan bagian sensorik korteks

serebri, dan hal tersebut membutuhkan hubungan timbal balik antara daerah

korteks serebri dengan daerah di ganglia basalis yang berhubungan. Tampaknya

rencana gerakan yang beruntun ini sebenarnya dimulai dari area sensorik dan area

premotorik korteks serebri, dan dari sini rencana dijalarkan ke zona lateral

hemisferium serebeli. Kemudian, terletak di tengah jalur dua arah antara

serebellum dan korteks serebri, terdapat sinyal motorik yang sesuai, yang berguna

untuk menyediakan transisi yang sesuai dari sutu gerakan ke gerakan berikutnya.

Ada suatu observasi yang sangat menarik yang mendukung gambaran ini,

yaitu banyaknya neuron dalam nuklei dentatus serebellum yang memperlihatkan

pola aktifitas untuk gerakan beruntun berikutnya yang belum terjadi sementara

masih ada gerakan yang sedang berlangsung saat itu. Jadi zona serebellum lateral

tampaknya tidak ikut terlibat dalam gerakan yang terjadi pada saat itu tetapi

terlibat dengan apa yang akan terjadi selama gerakan beruntun berikutnya dalam

sepersekian detik atau mungkin dalam hitungan detik berikutnya.

Fungsi pengaturan waktu

Fungsi lain yang penting zona lateral hemisferium serebeli adalah untuk

menetukan waktu yang sesuai pada setiap gerakan selanjutnya. Bila zona lateral

serebeli ini tidak ada seseorang akan kehilangan kemampuan bawah sadar untuk

memperkirakan sebelumnya seberapa jauh bagian-bagian tubuh akan digerakkan

15

Page 16: Tr Cerebellum

pada suatu saat. Bila kemamapuan untuk menentukan waktu ini tidak ada orang

menjadi tidak mampu menentukan kapan gerakan berikutnya dimulai. Akibatnya,

rangkaian gerakan mungkin dimulai terlalu awal atau lebih sering, justru

terlambat. Oleh karena itu, lesi pada zona lateral serebellum menimbulkan ragam

kompleks (seperti yang diperlukan waktu menulis, lari atau berbicara) menjadi

tidak terkoordinasi dan kehilangan kemampuan untuk mengembangkan rangkaian

dari suatu gerakan ke gerakan berikutnya. Lesi serebelar macam ini dikatakan

menyebabkan kegagalan mengembangkan gerakan-gerakan secara lancar.

Fungsi prediktif ekstramotorik serebroserebelum

Serebroserebelum (lobus lateral besar) juga membantu untuk menghitung

waktu peristiwa-peristiwa selain pergerakan tubuh. Contohnya, otak mampu

memprediksi kecepatan pengembangan fenomena auditorik dan fenomena visual;

namun kedua fenomena ini memerlukan partisipasi sereblar. Sebagai contoh,

seseorang dapat memprediksi perubahan gambar visual secepat ia mendekati suatu

objek. Suatu penelitian yang mencolok yang dapat memperagakan peran

serebellum dalam kemampuan ini adalah efek yang terjadi pada pengangkatan

bagian lateral besar serebellum pada seekor monyet. Monyet tersebut kadangkala

menyerang dinding suatu lorong, otaknya keluar dari tempurung kepala karena

tidak mampu meramalkan kapan dirinya akan mencapai dinding tersebut.

Fungsi utama cerebellum :

Cerebellum danggap sebagai head ganglion dari system proprioseptif,

karenanya dia berfungsi :

1. Mengatur tonus otot skelet

2. Mengontrol aktivitas otot sadar

3. Mengatur postur dan keseimbangan tubuh

Untuk memudahkan mengingat struktur dan fungsi cerebellum, maka rujuklah

angka 3 (cerebellar triads) :

16

Page 17: Tr Cerebellum

1. Punya 3 bagian : 2 hemispherum dan 1 vermis

2. Punya 3 lobus : anterior, posterior, dan flocculonodularis

3. Punya 3 bagian fungsional/filogenetik :

- archicerebellum (vestibulocerebellum) : lobus flocculonodularis

- paleocerebellum (spinicerebellum) : lobus anterior, pyramis, uvula

- neocerebellum (cerebrocerebellum) : lobus posterior

4. Punya 3 pasang nuclei :

- nucleus dentatus

- nucleus fastigialis

- nucleus interpositus (nucleus emboliforus dan nucleus globosus)

5. Punya 3 pasang penghubung :

- pedunculus cerebellaris inferior

- peduncullus cerebellaris media

- peduncullus cerebellaris superior

6. Punya 3 akhir dari setiap axon purkinje :

- pada nuclei cerebellum

- pada nuclei vestibullaris

- pada neuron purkinje kontralateral

Daftar pustaka

17

Page 18: Tr Cerebellum

1. ANATOMI CEREBELLUM PENDAHULUAN Gerakan tubuh atau

anggota tubuh yang tepat dan halus selalu membutuhkan koordinasi

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:k_3qhoHZ08gJ:id.scbd.com/doc/38734089/

Cerebellum+cerebellum+dan+gerak&hl=id&client=firefox-

a&gl=id&prmd=imvns&strip=1 diakses tanggal 21 october 2012

2. GUYTON, ARTHUR, C,2007 buku ajar fisiologi kedokteran 2, ECG,

jakarta 10042.

18