Post on 24-Apr-2015
description
CARSINOMA MAMMAE
Laporan kasus
OlehFadhilla A Putri
PembimbingDr. Amukti Wahana, SpB
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH FK UNISMARSUD KANJURUHAN KEPANJEN
2013
Identitas Pasien
Nama : Ny.SUmur : 58 tahun Jenis Kelamin : PerempuanAlamat : kasin RT 02 RW 03 Gondang Legi
Malang Agama : IslamPendidikan : SMP (tamat) Pekerjaan : Petani Suku/Bangsa : jawa/Indonesia Tanggal MRS : 02April 2013
Anamnesa
Keluhan utama: Benjolan keras di mamae kanan sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke poli RSUD kanjuruan
kepanjen dengan keluhan benjolan pada payudara sebelah kanan,benjolan dirasakan muncul sejak 1 tahun,benjolan semakil lama semakin membesar dan nyeri pada benjolan tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu: 8 Tahun yang lalu pasien pernah mengalami tumor kandungan.
Riwayat Penyakit Keluarga: -
Pemeriksaan Fisik
Keadaaan umum : cukup Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 76 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan Mata Konjungtiva : Pada mata kanan dan kiri tidak
terlihat anemis (-/-). Sklera : Pada mata kanan dan kiri tidak terlihat
ikterik (-/-)Pupil : Isokor kanan-kiri, diameter 3 mm, reflek
cahaya (+/+)Palpebra : Tidak edema (-/-)
Pemeriksaan Hidung
Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas Nafas cuping hidung : tidak ada Sekret : tidak terdapat sekret hidung
Leher
JVP : tidak meningkat Kelenjar tiroid : tidak membesar Kelenjar limfonodi : tidak membesar Trakhea : tidak terdapat deviasi trakhea
Thoraks
Paru-paru Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada retraksi, tidak ada sikatrik. Palpasi : vocal fremitus kanan sama kiri. Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru hepar pada SIC V
LMC dextra. Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan di semua
lapang paru.
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung Kanan atas : SIC II LPS dextra Kanan bawah : SIC IV LPS dextra Kiri atas : SIC II LMC sinitra
Abdomen Inspeksi : datarPalpasi : lemas, nyeri tekan kuadran kanan atas
(+), murphy sign (+) Auskultasi : BU (+) normal Perkusi : pekak hepar (+) Genitalia : dalam batas normalPemeriksaan Ekstremitas Superior : tidak ada deformitas, tidak ada edema,
perfusi kapiler baik, tidak anemis, akral hangat. Inferior : tidak ada deformitas, tidak ada edema,
perfusi kapiler baik, tidak anemis, akral hangat.
Pemeriksaan Status Lokalis Pemeriksaan Payudara Inspeksi: pada payudara kanan tampak ada benjolan
berbatas tidak tegas, benjolan di kuadran atas tengah payudara, tampak putting tertarik ke dalam (retraksi), kulit payudara seperti kulit jeruk. Pada payudara kiri tida tampak benjolan ataupun kelainan lain.
Palpasi : pada payudara kiri teraba massa padat, keras, terfiksir, permukaan tidak berbenjol-benjol, diameter 5 cm, nyeri bila ditekan. Pada payudara kiri tidak teraba massa ataupun nyeri pada perabaan.
Laboratorium
USG abdomen
Hepar : Ukuran normal, sudut tajam, echoparenkim homogen meningkat dengan atenuasi posterior,sistem porta/ vaskuler/bilier tidak melebar.tampak massa solid hiperecoic multiple “bull eye” di lobus kanan dan kiri hepar.
Gall bladder : Ukuran normal, dinding tak menebal, tidak tampak tampak di dalamnya, CBD tak melebar.
Pancreas/lien : kontur normal, intensitas echocortex tak meningkat, batas cortex medulla baik, systema pelvicocalyceal tak dilatasi, tak tampak batu/kista/nodul
Ves. Urinaria : dinding tak menebal,tak tampak batu, Uterus dan adnexa tak tampak kelainan Kesimpulan : Tidak tampak lymfadenopathy pada aorta
abdominalis
USG Mammae
Mama Dextra Kutis dan subkutis normal,tidak menebal,tampak masa solid heterogen
hiperechoic berbatas tegas tepi irreguler lobulated di arah jam 12-2, 5-10 cm dari papilla mammae, ukuran 8,9 x 2,7 x 9,5 cm. masa tampak melekat kesan mengilfiltrasi lapisan muscle di profunda.
Mammae Sinistra Kutis dan subkutis normal,tidak menebal, stroma dan jaringan fibrogranduler
normal, tak tampak masa solid maupun kistik patologis. Axilla Dextra dan Sinstra Tampak lymfadenopaty multipledi axilla kanan, tepi lobuler, excentrik hiller,
ukuran terbesar ± 2,1 x 1,1 cmKesimpulan Massa solid mammae dextra dengan lympadenopatyh axilla kiri,
sugestif maligna.
Resume
Dari anamnesa didapatkan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak 1 tahun nyeri pada penekanan, pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan kuadran kanan atas,permukaan seperti kulit jeruk,dan dari hasil laboratorium didapatkan peningkatan leukosit dan SGOT/SGPT. sedangkan dari USG mamae didapatkan adannya massa solid mammae dextra dengan lympadenopathy axilla kiri, sugestif maligna.
Diagnosa kerjaCarsinoma Mammae Penatalaksanaan Dilakukan Operasi Modified Radical
Mastectomy
Anatomi
Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.
Insidens
Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat,namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama di antara kanker lainnya pada wanita.
Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
a. Fase Inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan
genetik sel yang memancing sel menjadi ganas.
b. Fase Promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami
inisiasi akan berubah menjadi ganas.
Faktor predisposisi
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian kanker payudara (Gani, 1995) :
a. Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia relatif muda.
b. Anggota keluarga, kakak atau adik menderita karsinoma payudara.
c. Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara.
d. Penderita tumor jinak payudara. e. Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun.
Gejala klinis
a.Terdapat benjolan keras yang lebih melekat atau terfiksir.
b. Tarikan pada kulit di atas tumor. c. Ulserasi atau koreng. d. Peau’d orange. e. Discharge dari puting susu. f. Asimetri payudara. g. Retraksi puting susu. h. Elovasi dari puting susu. i. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak. j. Satelit tumor di kulit. k. Eksim pada puting susu. l. Edema.
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI,2003)
T = ukuran primer tumor. Ukuran T secara klinis, radiologis, dan mikroskopis adalah sama. Nilai T dalam cm, nilai paling kecil dibulatkan ke angka 0,1 cm. Tx : Tumor primer tidak dapat dnilai. To : Tidak terdapat tumor primer. Tis : Karsinoma in situ. Tis(DCIS) : Ductal Carcinoma In Situ. Tis(LCIS) : Lobular Carcinoma In Situ. Tis(Paget’s) : Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor. Catatan: Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan ukuran tumornya. T1 : Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang. T1mic : Adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang. T1a : Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm. T1b : Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm. T1c : Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm. T2 : Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm. T3 : Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm.
T4 : Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit.
T4a : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis. T4b : Edema (termasuk peau d’orange), ulserasi, nodul satelit
pada kulit yang terbatas pada 1 payudara. T4c : Mencakup kedua hal di atas. T4d : Metastasis karsinomatosa. N = kelenjar getah bening regional. Nx : Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat
sebelumnya). N0 : Tidak terdapat metastasis kgb. N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil. N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir,
berkonglomerasi, atau adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya metastasis ke kgb aksila.
N2a : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain.
N2b : Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan tidak terdapat metastasis pada kgb aksila.
N3 : Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila; atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb aksila/mamaria interna.
N3a : Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral. N3b : Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila. N3c : Metastasis ke kgb supraklavikula. Catatan: Terdeteksi secara klinis; terdeteksi dengan pemeriksaan fisik
atau secara imaging (di luar limfoscintigrafi). M = metastasis jauh. Mx : Metastasis jauh belum dapat dinilai. M0 : Tidak terdapat metastasis jauh M1 : Terdapat metastasis jauh. .
PENATALAKSANAAN
a. Terapi bedah/Mastektomi Pola operasi yang sering dipakai adalah (Wan Desen, 2008):
1) Mastektomi radikal 2) Mastektomi radikal modifikasi 3) Mastektomi total 4) Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar 5) Mastektomi segmental plus biopsy kelenjar limfe sentinel b. Radiasi c. Kemoterapi d. Terapi hormonal
Prognosis
Prognosis kanker payudara tergantung dari : Besarnya tumor primer. Banyaknya/besarnya kelenjar axilla yang
positf. Fiksasi ke dasar dari tumor primer. Tipe histologis tumor/invasi ke pembuluh
darah. Tingkatan tumor anaplastik. Umur/keadaan menstruasi. Kehamilan.
TERIMAKASIH