Post on 05-Jan-2016
description
PEMBERDAYAAN MBS DALAM MENUNJANG PEMBERDAYAAN MBS DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI KTSPIMPLEMENTASI KTSP
(Menciptakan dan Memelihara Perubahan(Menciptakan dan Memelihara Perubahan
Disajikan dan dibahas dalam Forum
Tenaga Kependidikan
Di BMI Lembang
Selasa, 28 Nopember 2006
Nara sumber
Prof.Dr.H.Djam’an Satori,MA
•DEMOKRATISASI•DESENTRALISASI
•HAK AZAZI MANUSIA•KEADILAN
Bagian Pertama : Kaji ulang MBSBagian Pertama : Kaji ulang MBSANALISIS KONTEKSTUAL MUNCULNYA GAGASAN ANALISIS KONTEKSTUAL MUNCULNYA GAGASAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAHMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Undang-undangSistemPendidikan
NasionalNo 2/1989
Undang-undangSistem Pendidikan
NasionalNo.20/2003
REFORMASI
BERBAGAI LABEL INOVASI YANG MEMILIKI BERBAGAI LABEL INOVASI YANG MEMILIKI RUH GAGASAN RUH GAGASAN
MBS-KTSPMBS-KTSP
• School Improvement Program• Improving school from within• Self Managing School• Site-Based Management• Locally-Based Curriculum Development• School-Based Curriculum Development- KTSP• Effective School • School of the Future
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memberdayakan seluruh potensi sekolah dan stakeholder-nya sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kaidah-kaidah manajemen pendidikan/sekolah profesional.
LANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSPLANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSP
• Kepala sekolah dan guru-guru adalah tenaga profesional yang memiliki keahlian khusus dan pengalaman profesional dalam penyelenggaraan sekolah dan pembelajaran. Kapasitas profesional dan proses validasi empirik merupakan esensi otonomi profesional.
• Tenaga profesional di sekolah adalah orang-orang yang memiliki kewenangan otonomi profesional yang juga mengandung makna kemampuan menterjemahkan kebijakan pemerintah (standar-standar) dan ketentuan lainnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak didik dan stakeholder lainnya.
LANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSPLANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSP(lanjutan)(lanjutan)
•Sekolah adalah sistem sosial yang harus ditumbuh- kembangkan melalui proses “self-renewal capacity” untuk merespon tuntutan stakeholders atas mutu pendidikan,dan perubahan lingkungan yang terus-menerus terjadi.
•Perumusan kebijakan, pembuatan keputusan, dan pemecahan masalah di sekolah akan efektif jika dilakukan oleh fihak/orang-orang yang memiliki keahlian, berkepentingan dan berkecimpung/terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan itu sehari-hari.
BERBAGI KEWENANGAN DALAM BERBAGI KEWENANGAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAHMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MBS
KewenanganAkademik Sekolah
Aspirasi, Harapan, Tuntutan, Kebutuhan
Orang Tua,Masyarakat/Stakeholder lain
Jaminan MutuKepuasan
Akuntabilitas
KTSP
NILAI-NILAI DASAR PENGELOLAAN SEKOLAHNILAI-NILAI DASAR PENGELOLAAN SEKOLAH
1. OTONOMI PENGELOLAAN SEKOLAH (perumusan kebijakan sekolah dan pengambilan keputusan – termasuk Kurikulum)
2. PARTISIPASI STAKEHOLDERS SEKOLAH (sesuai dengan batas-batas kewenangan)
3. TRANSFARANSI PENGELOLAAN SEKOLAH (program dan anggaran)
4. AKUNTABILITAS MANAJEMEN SEKOLAH (doing the right things and doing things right)
INDIKATOR SEKOLAH BER-MBSINDIKATOR SEKOLAH BER-MBSHasil curah pendapat peserta lokakarya MBS –Komite Hasil curah pendapat peserta lokakarya MBS –Komite
Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas, November Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas, November 2003 di Bandung Jawa Barat2003 di Bandung Jawa Barat
1.Partisipasi masyarakat diwadahi melalui Komite Sekolah
2.Transfaransi pengelolaan sekolah (program dan anggaran)
3.Program sekolah realistik – need assessment
4.Pemahaman stakeholder mengenai Visi dan Misi sekolah
5.Lingkungan fisik sekolah nyaman, terawat.
6.Iklim sekolah kondusif
7.Berorientasi mutu, penciptaan budaya mutu
INDIKATOR SEKOLAH BER-MBSINDIKATOR SEKOLAH BER-MBS(lanjutan)(lanjutan)
8. Meningkatnya kinerja profesional kepala sekolah dan guru9. Kepemimpinan sekolah berkembang demokratis – policy and decision making, planning and programming10. Upaya memenuhi fasilitas pendukung KBM meningkat11. Kesejahteraan guru meningkat13. Pelayanan berorientasi pada siswa/murid.14. Budaya konformitas dalam pengelolaan sekolah berkurang
Bagian Kedua : Bagian Kedua : Menciptakan dan Mengelola PerubahanMenciptakan dan Mengelola Perubahan
Tenaga Kependidikan sebagai pemicu sukses
Pemberdayaan MBS untuk memfasilitasi
Implementasi KTSP
berarti
Tenaga Kependidikan harus memiliki kemampuan menciptakan dan mengelola perubahan
Charles Darwin :Charles Darwin :
Bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang adaptif.
Yaitu,
mereka yang selalu hidup menyesuaikan diri terhadap perubahan
There is nothing except change
POLA UMUM PERUBAHANPOLA UMUM PERUBAHAN
FREEZING UN-FREEZING
UN-FREEZING
CHANGING
REFREEZING
Dinamika PerubahanDinamika Perubahan
Kondisi yang berlaku/saat ini
Kondisi yangdiinginkan
KekuatanInternal
Kekuatan External
Konflik &Stress
Mengapa Konflik dan StressMengapa Konflik dan Stressmenghadapi perubahanmenghadapi perubahan
• Tuntutan peran : kepanikan
• Pergeseran peran/posisi
• Persaingan : expektasi Individual
• Kapasitas belajar
• Ketidakjelasan perubahan
• Dukungan/fasilitasi pimpinan
Dimensi PerubahanDimensi Perubahan(Robbins,1999)(Robbins,1999)
Change
PeopleTechnology
Structure
Penghambat PerubahanPenghambat Perubahan
INDIVIDUAL
KebiasaanPemrosesan Informasi
secara selektif
Faktor Ekonomi
Kebutuhankeamanan
Ketakutan yangtidak
diketahui
ENAM CARA MENGATASI RESISTENSI ENAM CARA MENGATASI RESISTENSI PERUBAHAN (Sweeney,2002)PERUBAHAN (Sweeney,2002)
• Pendidikan dan komunikasi
• Partisipasi dan keikutsertaan
• Fasilitasi dan dukungan
• Negosiasi dan persetujuan
• Manipulasi dan kooptasi
• Paksaan
Menciptakan Perubahan BerkelanjutanMenciptakan Perubahan Berkelanjutan
1. Menyusun Strategic School Planning2. Menyusun Annual School Planning3. Menyusun Annual School Report4. Melakukan School Self Evaluation5. Melakukan School Opinion Survey6. Melakukan School Review
Bagian Ketiga : Bagian Ketiga : Memelihara Kinerja SistemMemelihara Kinerja Sistem
SEBUTAN KEPALA SEKOLAHSEBUTAN KEPALA SEKOLAHDALAM LITERATUR ADMINISTRASI PENDIDIKANDALAM LITERATUR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
• SCHOOL PRINCIPAL• HEAD SCHOOL• HEAD TEACHER• SCHOOL MASTER• SCHOOL MANAGER• SCHOOL ADMINISTRATOR• INSTRUCTIONAL LEADER
ORIENTASI “BUSINESS CORE” ORIENTASI “BUSINESS CORE” MANAJEMEN SEKOLAHMANAJEMEN SEKOLAH
• Mutu pendidikan dan upaya-upaya peningkatannya.
• Layanan pembelajaran, menjadikan sekolah sebagai a place for better learning for students
• Meningkatkan dan memelihara enrollment• Penyempurnaan manajemen internal,
menciptakan quality of work life
TUGAS KRITIS KEPALA SEKOLAHTUGAS KRITIS KEPALA SEKOLAH
• Manajemen implementasi kurikulum• Manajemen guru (dan personil lainnya)• Manajemen siswa• Manajemen keuangan sekolah• Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
(lahan, gedung, fasilitas dan peralatan belajar)• Manajemen “stakeholder” sekolah
““SOFTWARE”SOFTWARE”MANAJEMEN SEKOLAHMANAJEMEN SEKOLAH
• Membangun sinerjik seluruh potensi sekolah• Koordinasi, kerjasama, dan konsultasi• Pendekatan manajemen partisipatif dengan
mengikutsertakan pihak-pihak yang berkepentingan atas dasar mutual trust
• Pendekatan proaktif, dialogis dan menghargai martabat
• Zero defects, right first time and every time• Pelayanan prima, focus on customer, student
driven• Pendekatan Total Involvement
““SOFT SKILLS”SOFT SKILLS” KEPALA SEKOLAH KEPALA SEKOLAH
(dukungan terhadap mutu pelayanan sekolah)(dukungan terhadap mutu pelayanan sekolah)
• Keterampilan dalam mengembangkan hubungan antar manusia/komunikasi antar-pribadi
• Keterampilan dalam proses kelompok dan kerja tim• Keterampilan dalam membuat keputusan• Keterampilan menjadi pendengar yang baik• Keterampilan mengelola stress dan konflik• Keterampilan membangun motivasi dan etos kerja• Keterampilan menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan
MBS dalam Perspektif Kinerja Sistem MBS dalam Perspektif Kinerja Sistem Pendidikan (Sekolah)Pendidikan (Sekolah)
APRESIASI
EFISIENSI
•MASUKAN DASAR
•SUMBER DAYA PENUNJANG
•PEMANFAATAN MASUKAN
•IKLIM/SUASANA
•LULUSAN
•PRODUK/KARYA
•JASA
•RETURN
•KEPUASAN
•PERUBAHAN, DLL
OBJECTIVESSTAKE
HOLDERS
OUTPUT OUTCOMES
STANDARD
PROCESSINPUT
AKUNTABILITAS INTERNAL
ASPIRASIMUTU
PERSYARATAN AMBANG
EFISIENSI PRODUKTIVITAS RELEVANSI
EFEKTIVITAS
AKUNTABILITAS EXTERNAL