Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _...

14
4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir… http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 1/14 Kreatifitasdircom Oleh: kreatifitasdircom | Februari 16, 2013 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah. Jakarta, Septrmber 2012 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….. …. i DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… …. ii BAB I PENDAHULUAN

Transcript of Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _...

Page 1: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 1/14

Kreatifitasdircom

Oleh: kreatifitasdircom | Februari 16, 2013

MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMENBERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKAPENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik danHidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun

isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi parapembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya

dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan

yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah.

Jakarta, Septrmber 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….. …. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… …. ii

BAB I PENDAHULUAN

Page 2: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 2/14

1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….. 12. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 3

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN

1. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)……………………………………………. 42. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)…………………………….. 83. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Penerapan MBS……… 18

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………………….. 25

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………. 27

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Sekolah adalah salah satu dari Tripusat pendidikan yang dituntut untuk mampu menjadikan output

yang unggul, mengutip pendapat Gorton tentang sekolah ia mengemukakan, bahwa sekolah adalahsuatu sistem organisasi, di mana terdapat sejumlah orang yang bekerja sama dalam rangka mencapaitujuan sekolah yang dikenal sebagai tujuan instruksional.

Desain organisasi sekolah adalah di dalamnya terdapat tim administrasi sekolah yang terdiri darisekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan oranisasi.

MBS terlahir dengan beberapa nama yang berbeda, yaitu tata kelola berbasis sekolah (school-basedgovernance), manajemen mandiri sekolah (school self-manegement), dan bahkan juga dikenal denganschool site management atau manajemen yang bermarkas di sekolah.[1]

(/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn1)

Istilah-istilah tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit berbeda.Namun, nama-nama tersebut memiliki roh yang sama, yakni sekolah diharapkan dapat menjadi lebihotonom dalam pelaksanaan manajemen sekolahnya, khususnya dalam penggunakaan 3M-nya, yakniman, money, dan material.

Penyerahan otonomi dalam pengelolaan sekolah ini diberikan tidak lain dan tidak bukan adalahdalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, maka Direktorat Pembinaan SMP

menamakan MBS sebagai Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).[2](/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn2)

Tujuan utama adalah untuk mengembangkan rosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalah-

Page 3: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 3/14

Tujuan utama adalah untuk mengembangkan rosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalah-masalah umum, memanfaatkan semua potensi individu yang tergabung dalam tim tersebut.Sehingga sekolah selain dapat mencetak orang yang cerdas serta emosional tinggi, juga dapatmempersiapkan tenaga-tenaga pembangunan. Oleh karena itu perlu diketahui pandangan filosofis

tentang hakekat sekolah dan masyarakat dalam kehidupan kita. sekolah adalah bagian yang integraldari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat, hak hidup dankelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat, sekolah adlah lembaga sosial yangberfungsi untuk melayani anggota2 masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan sekolah danmasyarkat saling berkolerasi, keduanya saling membutuhkan, Masyarakat adalah pemilik sekolah,sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.

1. B. Rumusan Masalah :

Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1) Apa yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah (MBS)?

2) Bagaimana penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS)?

1. C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulisan makalah ini bertujuan :

1) Untuk mengetahui Manajemen berbasis sekolah (MBS)?

2) Untuk mengetahui penerapan Manajemen berbasis sekolah (MBS)?

Adapun manfaat dari makalah ini adalah :

1) Sebagai solusi alternatif dalam mengelola dan memanejemen pendidikan di sekolah

2) Menambah wawasan penulis pembaca makalah ini dalam memahami contoh dari perubahandan inovasi pendidikan dalam aspek manejemen dan pengololaan pendidikan khususnya di sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

1) Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Istilah manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-based management”. MBSmerupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (

pelibatan masyarakat ) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.

Menurut Edmond yang dikutip Suryosubroto merupakan alternatif baru dalam pengelolaan

pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Nurcholismengatakan Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah bentuk alternatif sekolah sebagai hasil dari

Page 4: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 4/14

desentralisasi pendidikan.[3] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn3)

Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dapat diartikan sebagai

model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorongpengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru,

siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutusekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.

Lebih lanjut istilah manajemen sekolah acapkali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah.

Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan berbeda; pertama, mengartikan administrasi lebih luas

dari pada manajemen (manajemen merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemenlebih luas dari pada administrasi (administrasi merupakan inti dari manajemen); dan ketiga yang

menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.

Dalam hal ini, istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitusegala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material,

secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.Pengertian manajemen menurut Hasibuan merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

tertentu. Definisi manajemen tersebut menjelaskan pada kita bahwa untuk mencapai tujuan tertentu,maka kita tidak bergerak sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dengan baik.

Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama,

yaitu: merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing),mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation).

Menurut Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai

suatu proses kerja sama yang sistematik, sitemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan

tujuan pendidikan nasional.[4] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn4)

2) Tujuan MBS

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam megelola danmemberdayakan sumber daya yang tersedia;

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanmelalui pengambilan keputusan bersama;

3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang

mutu sekolahnya; dan4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki

tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut:

1. Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik,orang tua, dan guru.

2. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal.3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat

Page 5: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 5/14

pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah.4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen

sekolah, rancangan ulang sekolah, dan perubahan perencanaan.

3) Manfaat MBS

MBS memberikan beberapa manfaat diantaranya

1. Dengan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebihberkonsentrasi pada tugasnya;

2. Keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untukberpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer

maupun pemimpin sekolah;

3. Guru didorong untuk berinovasi;4. Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan

pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.

1. B. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Sejak beberapa waktu terakhir, kita dikenalkan dengan pendekatan “baru” dalam manajemensekolah yang diacu sebagai manajemen berbasis sekolah (school based management) atau disingkat

MBS. Di Amerika Serikat, pendekatan ini sebenarnya telah berkembang cukup lama. Pada 1988

American Association of School Administrators, National Association of Elementary School Principals,and National Association of Secondary School Principals, menerbitkan dokumen berjudul school based

management, a strategy for better learning. Munculnya gagasan ini dipicu oleh ketidakpuasan ataukegerahan para pengelola pendidikan pada level operasional atas keterbatasan kewenangan yang

mereka miliki untuk dapat mengelola sekolah secara mandiri. Umumnya dipandang bahwa parakepala sekolah merasa tak berdaya karena terperangkap dalam ketergantungan berlebihan terhadap

konteks pendidikan. Akibatnya, peran utama mereka sebagai pemimpin pendidikan semakin

dikerdilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang menumpulkan kreativitas berinovasi.

Di Indonesia, gagasan penerapan pendekatan ini muncul belakangan sejalan dengan pelaksanaanotonomi daerah sebagai paradigma baru dalam pengoperasian sekolah. Selama ini, sekolah hanyalah

kepanjangan tangan birokrasi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan politik pendidikan.Para pengelola sekolah sama sekali tidak memiliki banyak kelonggaran untuk mengoperasikan

sekolahnya secara mandiri. Semua kebijakan tentang penyelenggaran pendidikan di sekolah

umumnya diadakan di tingkat pemerintah pusat atau sebagian di instansi vertikal dan sekolah hanyamenerima apa adanya.

Apa saja muatan kurikulum pendidikan di sekolah adalah urusan pusat, kepala sekolah dan guru

harus melaksanakannya sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Anggaranpendidikan mengalir dari pusat ke daerah menelusuri saluran birokrasi dengan begitu banyak simpul

yang masing-masing menginginkan bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkatpaling operasional telah menyusut lebih dari separuhnya.

Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh dana pendidikan sebenarnya dipakai

Page 6: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 6/14

Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh dana pendidikan sebenarnya dipakai

untuk hal-hal yang sama sekali tidak atau kurang berurusan dengan proses pembelajaran di levelyang paling operasional, sekolah.

MBS adalah upaya serius yang rumit, yang memunculkan berbagai isu kebijakan dan melibatkan

banyak lini kewenangan dalam pengambilan keputusan serta tanggung jawab dan akuntabilitas ataskonsekuensi keputusan yang diambil. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat perlu memahami

benar pengertian MBS, manfaat, masalah-masalah dalam penerapannya, dan yang terpenting adalahpengaruhnya terhadap prestasi belajar murid.[5] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn5)

Manajemen berbasis sekolah dapat bermakna adalah desentralisasi yang sistematis pada otoritas dantanggung jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah signifikan terkait

penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pusat terkait tujuan, kebijakan,kurikulum, standar, dan akuntabilitas. Tampaknya pemerintah dari setiap negara ingin melihat

adanya transformasi sekolah. Transformasi diperoleh ketika perubahan yang signifikan, sistematik,dan berlanjut terjadi, mengakibatkan hasil belajar siswa yang meningkat di segala keadaan (setting),

dengan demikian memberikan kontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan sosial suatu negara.

Manajemen berbasis sekolah selalu diusulkan sebagai satu strategi untuk mencapai transformasisekolah.

Manajemen berbasis sekolah telah dilembagakan di tempat-tempat seperti Inggris, dimana lebih dari

25.000 sekolah telah mempraktikkannya lebih dari satu dekade. Atau seperti Selandia Baru atauVictoria, Australia atau di beberapa sistem sekolah yang besar) di Kanada dan Amerika Serikat,

dimana terdapat pengalaman sejenis selama lebih dari satu dekade. Praktik manajemen berbasissekolah di tempat-tempat ini tampaknya tidak dapat dilacak mundur. Satu indikasi skala dan lingkup

minat terhadap manajemen berbasis sekolah diagendakan pada Pertemuan Menteri-menteri

Pendidikan dari Negara APEC di Chili pada April 2004. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)merupakan satu jejaring 21 negara yang mengandung sepertiga dari populasi dunia. Tema daripertemuan adalah “mutu dalam pendidikan” dan tata kelola merupakan satu dari empat sub tema.

Perhatian khusus diarahkan pada desentralisasi. Para menteri sangat menyarankan (endorse)manajemen berbasis sekolah sebagai satu strategi dalam reformasi pendidikan, tatapi juga menyetujuiaspek-aspek sentralisasi, seperti kerangka kerja bagi akuntabilitas. Mereka mengakui bahwa

pengaturannya akan bervariasi di masing-masing negara, yang merefleksikan keunikan tiap-tiapsetting.[6] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn6)

Manajemen berbasis sekolah memiliki banyak bayangan makna. Ia telah diimplementasikan dengan

cara yang berbeda dan untuk tujuan berbeda dan pada laju yang berbeda di tempat yang berbeda.Bahkan konsep yang lebih mendasar dari “sekolah” dan “manajemen” adalah berbeda, sepertiberbedanya budaya dan nilai yang melandasi upaya-upaya pembuat kebijakan dan praktisi. Akantetapi, alasan yang sama di seluruh tempat dimana manajemen berbasis sekolah diimplementasikan

adalah bahwa adanya peningkatan otoritas dan tanggung jawab di tingkat sekolah, tetapi masihdalam kerangka kerja yang ditetapkan di pusat untuk memastikan bahwa satu makna sistemterpelihara. Satu implikasi penting adalah bahwa para pemimpin sekolah harus memiliki kapasitas

membuat keputusan terhadap hal-hal signifikan terkait operasi sekolah dan mengakui danmengambil unsur-unsur yang ditetapkan dalam kerangka kerja pusat yang berlaku di seluruhsekolah.

Page 7: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 7/14

Sejak awal, pemerintah (pusat dan daerah) haruslah suportif atas gagasan MBS. Mereka harusmempercayai kepala sekolah dan dewan sekolah untuk menentukan cara mencapai sasaranpendidikan di masing-masing sekolah. Penting artinya memiliki kesepakatan tertulis yang memuat

secara rinci peran dan tanggung jawab dewan pendidikan daerah, dinas pendidikan daerah, kepalasekolah, dan dewan sekolah. Kesepakatan itu harus dengan jelas menyatakan standar yang akandipakai sebagai dasar penilaian akuntabilitas sekolah. Setiap sekolah perlu menyusun laporan kinerjatahunan yang mencakup “seberapa baik kinerja sekolah dalam upayanya mencapai tujuan dan

sasaran, bagaimana sekolah menggunakan sumber dayanya, dan apa rencana selanjutnya.”

Perlu diadakan pelatihan dalam bidang-bidang seperti dinamika kelompok, pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan, penanganan konflik, teknik presentasi, manajemen stress, serta komunikasiantarpribadi dalam kelompok. Pelatihan ini ditujukan bagi semua pihak yang terlibat di sekolah dananggota masyarakat, khususnya pada tahap awal penerapan MBS. Untuk memenuhi tantanganpekerjaan, kepala sekolah kemungkinan besar memerlukan tambahan pelatihan kepemimpinan.

Dengan kata lain, penerapan MBS mensyaratkan yang berikut :

1. MBS harus mendapat dukungan staf sekolah.

2. MBS lebih mungkin berhasil jika diterapkan secara bertahap.3. Staf sekolah dan kantor dinas harus memperoleh pelatihan penerapannya, pada saat yang sama

juga harus belajar menyesuaikan diri dengan peran dan saluran komunikasi yang baru.4. Harus disediakan dukungan anggaran untuk pelatihan dan penyediaan waktu bagi staf untuk

bertemu secara teratur.5. Pemerintah pusat dan daerah harus mendelegasikan wewenang kepada kepala sekolah, dan

kepala sekolah selanjutnya berbagi kewenangan ini dengan para guru dan orang tua murid.

Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi pihak-pihak berkepentingan dalam penerapan MBSadalah sebagai berikut :

1. Tidak Berminat Untuk Terlibat

Sebagian orang tidak menginginkan kerja tambahan selain pekerjaan yang sekarang merekalakukan. Mereka tidak berminat untuk ikut serta dalam kegiatan yang menurut mereka hanya

menambah beban. Anggota dewan sekolah harus lebih banyak menggunakan waktunya dalam hal-hal yang menyangkut perencanaan dan anggaran. Akibatnya kepala sekolah dan guru tidakmemiliki banyak waktu lagi yang tersisa untuk memikirkan aspek-aspek lain dari pekerjaan mereka.

Tidak semua guru akan berminat dalam proses penyusunan anggaran atau tidak ingin menyediakanwaktunya untuk urusan itu.

1. Tidak Efisien

Pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif adakalanya menimbulkan frustrasi danseringkali lebih lamban dibandingkan dengan cara-cara yang otokratis. Para anggota dewan sekolahharus dapat bekerja sama dan memusatkan perhatian pada tugas, bukan pada hal-hal lain di luar itu.

1. Pikiran Kelompok

Setelah beberapa saat bersama, para anggota dewan sekolah kemungkinan besar akan semakin

Page 8: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 8/14

Setelah beberapa saat bersama, para anggota dewan sekolah kemungkinan besar akan semakinkohesif. Di satu sisi hal ini berdampak positif karena mereka akan saling mendukung satu sama lain.

Di sisi lain, kohesivitas itu menyebabkan anggota terlalu kompromis hanya karena tidak merasa enakberlainan pendapat dengan anggota lainnya. Pada saat inilah dewan sekolah mulai terjangkit “pikirankelompok.” Ini berbahaya karena keputusan yang diambil kemungkinan besar tidak lagi realistis.

1. Memerlukan Pelatihan

Pihak-pihak yang berkepentingan kemungkinan besar sama sekali tidak atau belum berpengalamanmenerapkan model yang rumit dan partisipatif ini. Mereka kemungkinan besar tidak memiliki

pengetahuan dan keterampilan tentang hakikat MBS sebenarnya dan bagaimana cara kerjanya,pengambilan keputusan, komunikasi, dan sebagainya.

1. Kebingungan Atas Peran dan Tanggung Jawab Baru

Pihak-pihak yang terlibat kemungkinan besar telah sangat terkondisi dengan iklim kerja yang selamaini mereka geluti. Penerapan MBS mengubah peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang

berkepentingan. Perubahan yang mendadak kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan dankebingungan sehingga mereka ragu untuk memikul tanggung jawab pengambilan keputusan.

1. Kesulitan Koordinasi

Setiap penerapan model yang rumit dan mencakup kegiatan yang beragam mengharuskan adanyakoordinasi yang efektif dan efisien. Tanpa itu, kegiatan yang beragam akan berjalan sendiri ke

tujuannya masing-masing yang kemungkinan besar sama sekali menjauh dari tujuan sekolah.

Apabila pihak-pihak yang berkepentingan telah dilibatkan sejak awal, mereka dapat memastikanbahwa setiap hambatan telah ditangani sebelum penerapan MBS. Dua unsur penting adalah pelatihan

yang cukup tentang MBS dan klarifikasi peran dan tanggung jawab serta hasil yang diharapkankepada semua pihak yang berkepentingan. Selain itu, semua yang terlibat harus memahami apa sajatanggung jawab pengambilan keputusan yang dapat dibagi, oleh siapa, dan pada level mana dalam

organisasi.

Anggota masyarakat sekolah harus menyadari bahwa adakalanya harapan yang dibebankan kepadasekolah terlalu tinggi. Pengalaman penerapannya di tempat lain menunjukkan bahwa daerah yang

paling berhasil menerapkan MBS telah memfokuskan harapan mereka pada dua maslahat:meningkatkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan keputusan lebih baik.

1. C. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Penerapan MBS

Konsep MBS merupakan kebijakan baru yang sejalan dengan paradigma desentraliasi dalampemerintahan. Strategi apa yang diharapkan agar penerapan MBS dapat benar-benar meningkatkan

mutu pendidikan. Salah satu strategi adalah menciptakan prakondisi yang kondusif untuk dapatmenerapkan MBS, yakni :

1. Peningkatan kapasitas dan komitmen seluruh warga sekolah, termasuk masyarakat dan orangtua

siswa. Upaya untuk memperkuat peran kepala sekolah harus menjadi kebijakan yang mengiringipenerapan kebijakan MBS. ”An essential point is that schools and teachers will need capacity

Page 9: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 9/14

building if school-based management is to work”. Demikian De grouwe menegaskan.

2. Membangun budaya sekolah (school culture) yang demokratis, transparan, dan akuntabel.Termasuk membiasakan sekolah untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepadamasyarakat. Model memajangkan RAPBS di papan pengumuman sekolah yang dilakukan olehManaging Basic Education (MBE) merupakan tahap awal yang sangat positif. Juga membuat

laporan secara insidental berupa booklet, leaflet, atau poster tentang rencana kegiatan sekolah.Alangkah serasinya jika kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah dapat tampil bersama dalammedia tersebut.

3. Pemerintah pusat lebih memainkan peran monitoring dan evaluasi. Dengan kata lain, pemerintahpusat dan pemerintah daerah perlu melakukan kegiatan bersama dalam rangka monitoring danevaluasi pelaksanaan MBS di sekolah, termasuk pelaksanaan block grant yang diterima sekolah.

4. Mengembangkan model program pemberdayaan sekolah. Bukan hanya sekedar melakukan

pelatihan MBS, yang lebih banyak dipenuhi dengan pemberian informasi kepada sekolah. Modelpemberdayaan sekolah berupa pendampingan atau fasilitasi dinilai lebih memberikan hasil yanglebih nyata dibandingkan dengan pola-pola lama berupa penataran MBS.[7]

(/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn7)

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:

1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik,lancar, dan produktif.

2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan

mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan

pegawai lain disekolah.

5. Bekerja dengan tim manajemen6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Manajemen peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpupada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada ketersediaan datakuantitatif & kualitatif, dan pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara

berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasi sekolah guna memenuhikebutuhan peserta didik dan masyarakat. Dalam Peningkatan Mutu yang selanjutnya disingtkatMPM, terkandung upaya a) mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikulermaupun administrasi, b) melibatkan proses diagnose dan proses tindakan untuk menindak lanjuti

diagnose, c) memerlukan partisipasi semua fihak : Kepala sekolah, guru, staf administrasi, orang tua,siswa dan pakar.

2. Prinsip-Prinsip Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

Berdasarkan pengertian di atas dapat difahami bahwa Manajemen Peningkatan Mutu memilikiprinsip, diantaranya:

1. Peningkatan mutu harus dilaksanakan di sekolah.2. Peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik

Page 10: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 10/14

3. Peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupunkuantitatif

4. Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah5. Peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada siswa,

orang tua dan masyarakat. (Hand out, pelatihan calon Kepala sekolah: 2000)

3. Penyusunan Program Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

Adapun penyusunan program peningkatan mutu dengan mengaplikasikan empat teknik : a) schoolreview, b) benchmarking, c) quality assurance, dan d) quality control. Berdasarkan Panduan Manajemen Sekolah (2000:200-202) dijelaskan sebagai berikut:

a. School Review

Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya dengan orang tua dan

tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah serta mutu lulusan.

School review dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut :

Apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa dan siswa sendiri?Bagaimana prestasi siswa ?Faktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu ?

Apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah ?

School review akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan-kelemahan, kelebihan-kelebihan danprestasi siswa, serta rekomendasi untuk pengembangan program tahun mendatang.

b. Benchmarking

Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu periode

tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok ataupun lembaga. Tigapertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking adalah:

1) Seberapa baik kondisi kita?

2) Harus menjadi seberapa baik?

3) Bagaimana untuk mencapai yang baik tersebut?

Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1) Tentukan fokus

2) Tentukan aspek/variabel atau indikator

3) Tentukan standar

4) Tentukan gap (kesenjangan) yang terjadi.

Page 11: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 11/14

5) Bandingkan standar dengan kita

6) Rencanakan target untuk mencapai standar

7) Rumuskan cara-cara program untuk mencapai target.

c. Quality Assurance

Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimanaseharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada proses.Teknik menekankan pada monitoring yang berkesinambungan dan melembaga menjadi sub sistem

sekolah.

d. Quality Control

Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out mput yang tidak sesuaidengan standar Quality control memerlukan indikator kualitas yang jelas dan dan pasti sehinggadapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.

2.2. Perencanaan Strategi Mutu

Strategi adalah rencana yang menyangkut hal-hal yang pervasive, vital, dan atau secara terus

menerus penting dalam organisasi (Sharplin dalam Sonhadji, 2003). Perencanaan ini biasanya bersifatluas dan jangka panjang. Perencanaan strategi disebut juga formulasi strategi.[8](/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftn8)

Perencanaan strategi dalam hal ini terdapat 5 langkah pokok, yaitu: (1) perumusan misi (missiondetermination), (2) asesmen lingkungan eksternal (environmental external assessment), (3) asesmenorganisasi (organizational assessment), (4) perumusan tujuan khusus (objective setting), dan (5)

penentuan strategi (strategy setting).

BAB III

KESIMPULAN

Satu cara yang berguna dalam menyimpulkan adalah melihat tantangan sebagai satu caramenciptakan suatu jenis sistem pendidikan baru yang sesuai abad ke-21. Kita membutuhkan sistem-

sistem baru yang terus-menerus mampu merekonfigurasi kembali dirinya untuk menciptakan sumbernilai publik baru. Ini berarti secara interaktif menghubungkan lapisan-lapisan dan fungsi tata kelolayang berbeda, bukan mencari cetak biru (blueprint) yang statis yang membatasi berat relatifnya.

Pertanyaan mendasar bukannya bagaimana kita secara tepat dapat mencapai keseimbangan yangtepat antara lapisan-lapisan pusat, regional, dan lokal atau antara sektor-sektor berbeda: publik,swasta, dan sukarela. Justeru, kita perlu bertanya Bagaimana suatu sistem secara keseluruhan menjadi

lebih dari sekedar jumlah dari bagian-bagiannya?.

Secara sederhana dikatakan, manajemen berbasis sekolah bukanlah “senjata ampuh” yang akan

Page 12: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 12/14

Secara sederhana dikatakan, manajemen berbasis sekolah bukanlah “senjata ampuh” yang akanmenghantar pada harapan reformasi sekolah. Bila diimplementasikan dengan kondisi yg benar, ia

menjadi satu dari sekian strategi yang diterapkan dalam pembaharuan terus-menerus dengan strategiyang melibatkan pemerintah, penyelenggara, dewan manajemen sekolah dalam satu sistem sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2001. Konsep dan Pelaksanaan dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta: Dikmenum.

Depdiknas, 2001. Panduan Monitoring dan Evaluasi dalam Manajemen Peningkatan Mutu BerbasisSekolah. Jakarta: Dikmenum.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Mansoer, Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen. Jakarta: P2LPTK.

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: RemajaRosdakarya.

Suprihatin dkk, 2004. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT UNNES Press.

Sonhadji, Ahmad. 2003. Modul Bahan-Bahan Kuliah Manajemen Strategik. Universitas Negeri Malang

Nurkolis, 2003. Manajemen Berbasis sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.

[1] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref1) Depdiknas, Konsep dan Pelaksanaan dalam ManajemenPeningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Dikmenum. 2001. Hal. 15

[2] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref2) Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep,

Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2002. Hal.23

[3] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref3) Nurkolis. Manajemen Berbasis sekolah Teori, Model danAplikasi. Jakarta: Grasindo. 2003. Hal. 25

[4] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref4) Mansoer, Hamdan. Pengantar Manajemen. Jakarta:P2LPTK. 1989. Hal. 57

[5] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref5) Ibid

[6] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref6) Op cit

[7] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref7) Depdiknas. Panduan Monitoring dan Evaluasi dalamManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Dikmenum. 2001. Hal. 43

[8] (/Makalah/Makalah%20b.atik.doc#_ftnref8) Sonhadji, Ahmad. Modul Bahan-Bahan KuliahManajemen Strategik. Universitas Negeri Malang. 2003. Hal : 33

Page 13: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 13/14

You May Like

1.

Ditulis dalam Makalah Umum

[…] MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS … […]

By: Kepanjangan Apec | Caramanfaat.net on Maret 1, 2014 at 1:01 am

Balas

Kategori

CARA MERUBAH FOTO MENJADI GAMBAR KARTUNComediDesainget responseHiburanIlmu Komputer

kesehatanmakalah PAIMakalah Umumnews letterservisSKRIPSI PAITentang Internet

wallpaperword key

About these ads (http://en.wordpress.com/about-these-ads/)

Page 14: Makalah Mbs _ Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan _ Kreatifitasdircom

4/24/2014 MAKALAH MBS : PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN | Kreatifitasdir…

http://kreativitasdircom.wordpress.com/2013/02/16/makalah-mbs-penerapan-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-rangka-peningkatan-mutu-pendidikan/ 14/14

Create a free website or blog at WordPress.com. | The Ocean Mist Theme.

Ikuti

Follow “Kreatifitasdircom”

Powered by WordPress.com