Post on 19-Jan-2016
Pembimbing : dr. Sumono Handoyo, Sp.OT, FICS
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi
Pendahuluan
Anatomi
definisi
etiologi
klasifikasi
epidemiologi
Faktor resiko
patogenesis
Tanda & gejala
Diagnosis oa lutut
Klinis: Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini: •umur > 50 tahun •kaku sendi < 30 menit •krepitus •nyeri tekan tepi tulang •pembesaran tulang sendi lutut •tidak teraba hangat pada sendi Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
Klinis dan Radiologis: Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini: •umur > 50 tahun •kaku sendi <30 menit •krepitus disertai osteofitCatatan: Sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%.
Klinis dan laboratoris: Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini: •usia >50 tahun •kaku sendi <30 menit •Krepitus •nyeri tekan tepi tulang •pembesaran tulang •tidak teraba hangat pada sendi terkena •LED<40 mm/jam •RF <1:40 •analisis cairan sinovium sesuai osteoarthritis Catatan: Sensitivitas 92% dan spesifisitas 75%.
Gambaran radiologis pada OA adalah : Menyempitnya celah sendi Terbentuknya osteofit Terbentuknya kista Skerosis subchondral
Pemeriksaan radiologis
•Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi (tanda panah)•Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda panah)•Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka)•Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah)
gambaran radiologis anteroposterior kaki menunjukkan:menyempitnya celah sendi metatar sophalangeal pertamaSklerosis,pembentukan osteofit (panah)
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada jari kaki.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut.
Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan:penyempitan ruang sendi,sklerosis, danpembentukan osteofit
NONFARMAKOLOGIS: FARMAKOLOGIS• Modifikasi pola hidup• Edukasi• Istirahat teratur yang
bertujuan mengurangi penggunaan beban pada sendi
• Modifikasi aktivitas• Menurunkan berat
badan • Rehabilitasi medik/
fisioterapi• Penggunaan alat bantu
Sistemik : parasetamol Opioid (kodein,
tramadol) Antiinflamasi nonsteroid
(NSAIDs) Oral injeksi suppositoria
penatalaksanaan
Chondroprotective agent : adalah obat-obatan yang dapat menjaga
dan merangsang perbaikan (repair) tuamg rawan sendi pada pasien OA
tetrasiklin, asam hialuronat, kondrotin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin-C, superoxide desmutase dan sebagainya.
Injeksi intraartikular/intra lesi bukan merupakan pilihan utama dalam
penanganan osteoartritis Prinsip : simtomatik dengan steroid, dan
viskosuplementasi dengan hyaluronan untuk modifikasi perjalanan penyakit
Steroid: ( triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisolone ), Hyaluronan: high molecular weight dan low molecular weight
Pembedahan Pertimbangan dilakukan tindakan operatif
bila 1. Deformitas menimbulkan gangguan
mobilisasi 2. Nyeri yang tidak dapat teratasi dengan
penganan medikamentosa dan rehabilitatif
Osteotomi Atroplasti Artrodesis Operasi jaringan lunak Transplantasi sendi
Kumpulan kuliah ilmu bedah. FK UI Ariani, F. 2009.Osteoarthritis Sebabkan Lutut
Keropos. Disajikan dalam Seminar Kesehatan by Fajar Public Makassar 26 Juli 2012.
Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Broto R, Pramudiyo R. Osteoartritis. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia; 2009. p.2538-2549.
Tjokroprawiro, Askandar, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University Press.