case Osteoarthritis

22
OSTEOARTHRITIS Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis yang ditandai dengan penipisan rawan sendi, pembentukan tulang baru subkondral dan osteofit. Penyakit ini meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan panggul. Orang yang terserang osteoarthritis biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias seseorang. Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang muda dan berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah wanita 1,2,3 . Epidemiologi Osteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas (hambatan) gerakan pada populasi usia lanjut. OA merupakan kelainan yang mengenai berbagai ras dan kedua jenis kelamin. Pria dan wanita memiliki kesempatan yang sama untuk terkena OA, namun pada wanita biasanya sendi yang terkena lebih banyak. Seiring dengan bertambahnya usia, insidens OA juga semakin bertambah. Dapat dibayangkan nanti ketika seseorang sudah berusia lebih dari 60 tahun, ¼ dari seluruh populasi wanita dan 1/5 dari seluruh populasi pria dapat terkena OA. OA dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang 1

Transcript of case Osteoarthritis

Page 1: case Osteoarthritis

OSTEOARTHRITIS

Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis yang

ditandai dengan penipisan rawan sendi, pembentukan tulang baru subkondral dan

osteofit. Penyakit ini meyerang sendi terutama pada tangan, lutut dan panggul. Orang

yang terserang osteoarthritis biasanya susah menggerakkan sendi-sendinya dan

pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang

badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias seseorang. Osteoarthritis tidak hanya

menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang muda dan berdasarkan

penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah wanita1,2,3.

Epidemiologi

Osteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri

dan disabilitas (hambatan) gerakan pada populasi usia lanjut. OA merupakan kelainan

yang mengenai berbagai ras dan kedua jenis kelamin. Pria dan wanita memiliki

kesempatan yang sama untuk terkena OA, namun pada wanita biasanya sendi yang

terkena lebih banyak. Seiring dengan bertambahnya usia, insidens OA juga semakin

bertambah. Dapat dibayangkan nanti ketika seseorang sudah berusia lebih dari 60 tahun,

¼ dari seluruh populasi wanita dan 1/5 dari seluruh populasi pria dapat terkena OA. OA

dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang tersering adalah pada sendi-sendi

yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang

bagian lumbal bawah.

Faktor Risiko

Tidak ada bakteri atau virus yang menyebabkan osteoarthritis. Adapun factor

risiko dari osteoarthritis adalah1:

1. Adanya peradangan kronis pada persendian

ditandai dengan pembengkakan pada jari-jari tangan, siku, dan lutut. Biasanya

daereah yang mengalami pembengkakan, berwarna kemerah-merahan

2. Pernah mengalami trauma dan radang pada sendi. Terutma patah tulang yang

mengenai permukaan sendi.

1

Page 2: case Osteoarthritis

3. Faktor usia

Kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah orang dengan usia diatas 50

tahun.

4. Keturunan/riwayat OA pada keluarga

Ada beberapa orang yang mengalami osteoarthritis karena faktor keturunan

5. berat badan yang berlebihan

berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.

6. Stres pada sendi

biasanya stres pada sendi ini terjadi pada olahragawan.

7. Neuropati perifer

8. Densitas (kepadatan) tulang yang rendah.

Gejala dan Tanda

Biasanya, osteoarthritis terjadi secara perlahan, dimulai dari rasa sakit pada

sendi setelah melakukan aktivitas, seperti olahraga, kemudian lama-kelamaan akan

terasa lebih sakit dan kaku. Nyeri merupakan keluhan utama tersering dari pasien-pasien

dengan OA yang ditimbulkan oleh kelainan seperti tulang, membran sinovial, kapsul

fibrosa, dan spasme otot-otot di sekeliling sendi. Nyeri awalnya tumpul kemudian

semakin berat, hilang timbul, dan diperberat oleh aktivitas gerak sendi. Nyeri biasanya

menghilang dengan istirahat. Kekakuan pada kapsul sendi dapat menyebabkan

kontraktur (tertariknya) sendi dan menyebabkan terbatasnya gerakan. Penderita akan

merasakan gerakan sendi tidak licin yang disertai bunyi gemeretak (krepitus). Sendi

terasa lebih kaku setelah istirahat. Perlahan-lahan sendi akan bertambah kaku. Sendi

akan terlihat membengkak karena adanya penumpukan cairan di dalam sendi.

Pembengkakan ini terlihat lebih menonjol karena pengecilan otot sekitarnya yang

diakibatkan karena otot menjadi jaran digunakan.

Gejala pada tangan: jari-jari membesar, terasa sakit, kaku bahkan mati rasa.

Gejala pada lutut yaitu lutut terasa sakit dan kaku. Susah digunakan untuk berjalan dan

dapat menyebabkan cacat. Pada panggul, panggul terasa sakit dan kaku pada kunci paha

dan dapat membatasi pergerakan. Pada punggung/tulang belakang, terasa sakit dan kaku

pada leher.

2

Page 3: case Osteoarthritis

Diagnosis

Anamnesis

Tanyakan gejala dan tanda yang disebutkan di atas.

Pemeriksaan fisik

Pada penderita osteoarthritis, pemeriksaan fisik ini biasanya dilakukan dengan

memeriksa kemampuan berjalan.

Pemeriksaan Penunjang

1. X ray

Xray untuk mengetahui sejauh mana sendi mengalami kerusakan. X ray dapat

memperlihatkan rusaknya tulang, penyempitan rongga sendi, pembentukan osteofit

(tonjolan-tonjolan kecil pada tulang), perubahan bentuk sendi, dan destruksi tulang.

2. Pemeriksaan cairan sendi dapat dijumpai peningkatan kekentalan cairan sendi

3. Pemeriksaan artroskopi dapat memperlihatkan destruksi tulang rawan sebelum

tampak di foto polos.

4. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Magnetic resonance imaging dapat memberikan gambar-gambar seperti jaringan

dalam tubuh dengan resolusi yang tinggi. MRI jika diduga ada penyakit dalam

jaringan tubuh.

5. Tes lain

Dokter akan melakukan tes darah diantaranya laju endap darah dan tes darah lain

nya untuk mengetahui penyebab lain dari gejala yang timbul,

Penatalaksanaan Non Farmakologi

Ada beberapa cara dalam penanganan osteoarthritis non farmakologi,

diantaranya2,3:

1. Olahraga

Olahraga dapat mengurangi rasa sakit dan dapat membantu mengontrol barat badan.

Olahraga untuk osteoarthritis misalnya berenang dan jogging.

2. Menjaga sendi

Menggunakan sendi dengan hati-hati dapat menghindari kelebihan stres pada sendi.

3. Panas/dingin

3

Page 4: case Osteoarthritis

Panas didapat, misalnya dengan mandi air panas. Panas dapat mengurangi rasa sakit

pada sendi dan melancarkan peredaran darah.

Dingin dapat mngurangi pembengkakan pada sendi dan mengurangi rasa sakit.

Dapat didapat dengan mengompres daerah yang sakit dengan air dingin.

4. Viscosupplementation yaitu gel untuk orang yang terkena osteoarthritis pada lutut.

5. Pembedahan

Apabila sendi sudah benar-benar rusak dan rasa sakit sudah terlalu kuat, akan

dilakukan pembedahan. Dengan pembedahan, dapat memperbaiki bagian dari tulang

6. vitamin D,C, E, dan beta karotin

untuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis.

Terapi Farmakologi

Semua obat memiliki efek samping yang berbeda, oleh karena itu, penting bagi

pasien untuk membicarakan dengan dokter untuk mengetahui obat mana yang paling

cocok untuk di konsumsi. Berikut adalah beberapa obat pengontrol rasa sakit untuk

penderita osteoarthritis2, 3, 4, 5:

1. Acetaminophen

Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman

dan efektif untuk mengurangi rasa sakit.

2. NSAIDs (nonsteroidal anti inflammatory drugs)

Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Mempunyai efek samping,

yaitu menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal.

3. Topical pain

Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang

terasa sakit.

4. Tramadol (Ultram)

Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.

5. Milk narcotic painkillers

Mengandung analgesic seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi

rasa sakit pada penderita osteoarthritis.

6. Korticosteroid

Efektif mengurangi rasa sakit.

4

Page 5: case Osteoarthritis

7. Hyaluronic acid

Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic acid

dan N-acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.

Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang

dilakukan, 80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek

yang lebih kecil dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin

besar molekul hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di

rasakan karena hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.

8. Glucosamine dan chondroitin sulfate

Mengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar kita terhindar dari osteoarthritis1:

1. menghindari olahraga yang bisa meyebabkan sendi terluka

2. mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan

3. minum obat untuk mencegah osteoarthritis

HIPERTENSI

Dari kelompok penyakit kardiovaskuler, hipertensi merupakan penyakit yang

paling sering ditemui. Antara 10-15% orang dewasa menderita kelainan ini. Selama

ini dikenal dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer atau esensial, penyebabnya

tidak diketahui dan mencakup ± 90%, dan hipertensi sekunder, penyebabnya

diketahui dan mencakup ± 10% kasus.

Menurut The Seventh Report of The Joint National Comittee on Prevention,

Detection, Evaluation, adn Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi

tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, pre-hipertensi,

hipertensi derajat I, dan derajat II.

5

Page 6: case Osteoarthritis

Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)

Normal < 120 < 80

Pre-hipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi derajat I 140 – 159 90 – 99

Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100

Patogenesis

Faktor resiko yang mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah tersebut

adalah:

1. Faktor resiko seperti diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas, merokok,

dan genetis.

2. Sistem saraf simpatis

a. Tonus simpatis

b. Variasi diurnal

3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi. Endotel

pembuluh darah berperan utama, tetapi remodelling dari endotel, otot polos

dan interstisium juga memberikan kontribusi akhir.

4. Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem renin,

angiotensis, dan aldosteron.

Kaplan menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam pengendalian

tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar Tekanan darah = Curah Jantung

x Tahanan Perifer.

6

Page 7: case Osteoarthritis

Penilaian Diagnosis

Pengukuran tekanan darah membutuhkan kepatan untuk menghindari kesalahan

menggolongkan seseorang yang tekanan darahnya normal sebagai penderita hipertensi.

Evaluasi pasien hipertensi adalah dengan melakukan anamnesis tentang keluhan

pasien, riwayat penyakit dahulu, dan penyakit keluarga, pemeriksaan fisik serta

pemeriksaan penunjang.

Anamnesis meliputi :

1. lama menderita penyakit hipertensi dan derajat tekanan darah

2. indikasi adanya hipertensi sekunder:

a. keluarga dengan riwayat penyakit ginjal

b. adanya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, hematuri, pemakaian obat-

obat analgetik dan obat lain

c. episode berkeringat, sakit kepala, kecemasan, palpitasi (feokromositoma)

d. episode lemah otot dan tetani (aldosteronisme)

3. Faktor resiko:

a. Riwayat hipertensi atau kardiovaskuler pada pasien atau keluarga pasien

b. Riwayat hiperlipidemia pada pasien atau keluarganya

c. Riwayat diabetes melitus pada pasien dan keluarganya

d. Kebiasaan merokok

e. Pola makan

f. Kegemukan, intensitas olahraga

g. Kepribadian

4. Gejala kerusakan organ

a. Otak dan mata : sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, transient

ischemic attack, defisit sensoris atau motoris

b. Jantung : palpitasi, nyeri dada, sesak, bengkak kaki

c. Ginjal : haus, poliuri, nokturi, hematuri

d. Arteri perifer : ekstremitas dingin, claudicatio intermitten

5. Pengobatan antihipertensi sebelumnya

Pemeriksaan fisik selain memeriksa tekanan darah, juga untuk mengevaluasi

adanya penyakit penyerta, kerusakan organ target, serta kemungkinan adanya hipertensi

sekunder.

7

Page 8: case Osteoarthritis

Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari:

- tes darah rutin

- glukosa darah

- kolesterol total serum

- kolesterol LDL dan HDL

- trigliserida serum

- asam urat serum

- kreatinin serum

- kalium serum

- hemoglobin dan hematokrit

- urinalisis

- EKG

-

Tatalaksana

Tujuan strategi pengobatan

Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk menurunkan mortalitas dan

morbiditas kardiovaskuler. Penurunan tekanan sistolik harus menjadi perhatian utama,

karena pada umumnya tekanan diastolik akan terkontrol bersamaan dengan

terkontrolnya tekanan sistoliks

Strategi pengobatan hipertensi harus dimulai dari perubahan gaya hidup berupa;

diet rendah garam, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, aktifitas fisik yang

teratur, dan penurunan berat badan bagi pasien dengan berat badan lebih. Selain dapat

menurunkan tekanan darah, perubahan gaya hidup juga terbukti meningkatkan

efektifitas obat antihipertensi dan menurunkan resiko kardiovaskular.

Untuk hipertensi stage I tanpa faktor resiko dan tanpa kerusakan target organ,

perubahan pola hidup dapat dicoba sampai 12 bulan. Sedangkan bila disertai kelainan

penyerta seperti gagal jantung, pasca infark miokard, penyakit jantng koroner, DM, dan

riwayat stroke, maka terapi farmakologi harus dimulai sejak dini dimulai dari hipertensi

tingkat satu. Bahkan untuk pasien dengan kelainan ginjal atau diabetes, pengobatn

dimulai pada tahap prehipertensi.

8

Page 9: case Osteoarthritis

Obat-obat antihipertensi

Dikenal 5 kelompok obat lini pertama yng lazim digunakan untuk pengobatan

hipertensi;

1. Diuretik

2. Beta Bloker

3. ACE inhibitor

4. Angiotensin Reseptor Bloker

5. Antagonis Kalsium

Selain itu dikenal juga 3 kelompok obat yang dianggap lini ke dua;

1. Penghambat saraf adrenergik

2. Agonis alfa 2 sentral

3. Vasodilator

Algoritma Penanggulangan Hipertensi

Hipertensi tingkat1(=/>140/90-</=159/99 mm Hg)

Nilai resiko kardiovaskular

Nilai kerusakan organ target

Nilai penyakit penyerta dan diabetes melitus

Mulai usaha perubahan pola hidup

Koreksi faktor resiko kardiovaskular

Tanggulangi penyakit penyerta dan diabetes melitus

Tentukan resiko total/absolut

Penanggulangan dengan obat

9

Page 10: case Osteoarthritis

Hipertensi tingkat 2 (=/>160 / 100 mmHg)

Penanggulangan dengan obat

Nilai resiko kardiovaskular

Nilai kerusakan target organ

Nilai penyakit penyerta dan diabetes melitus

Tambahkan usaha perubahan pola hidup

Koreksi resiko kardiovaskular

Tanggulangi penyakit penyerta dan diabetes melitus

Pilihan obat pada indikasi khusus

Indikasi Diuretik Beta Blocker ACEI ARB CCB Anti Aldosteron

Gagal Jantung + + + + +

Pasca MI + + +

PJK + + + +

DM + + + + +

PGK + +

Cegah Stroke Ulang + +

10

Page 11: case Osteoarthritis

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

KEPANITERAAN KLINIK ROTASI TAHAP II

STATUS PASIEN

1. Identitas Pasien

a. Nama/Kelamin/Umur : Nurbaiti/perempuan/77 tahun

b. Pekerjaan/pendidikan : Ibu Rumah Tangga/Tamat SD

c. Alamat : Jln.Madang No. 11 Lolong Padang.

2. Latar belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga

a. Status Perkawinan : Janda

b. Jumlah anak/saudara : 5 orang

c. Status ekonomi keluarga :

Mampu, Penghasilan anak pasien dan menantu ± Rp 4.000.000/bulannya

d. KB : -

e. Kondisi Rumah :

Rumah pasien permanen,pekarangan luas

Ventilasi baik,jumlah kamar 3 buah.

Sumber air minum air PDAM

Listrik ada.

Pasien memiliki WC di rumah.

Sampah dibakar.

Kesan : hygiene dan sanitasi baik.

3. Kondisi lingkungan keluarga

Pasien sedang tinggal dengan anak perempuannya dan menantu serta

ketiga orang cucunya.

Pasien tinggal di daerah kota yang padat penduduk.

4. Aspek psikologis keluarga

Hubungan pasien dengan keluarganya baik.

5. Riwayat penyakit dahulu/penyakit keluarga

11

Page 12: case Osteoarthritis

Pasien telah menderita penyakit hipertensi selama ± 5 tahun dan kontrol

teratur ke puskesmas .

Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit seperti ini.

Riwayat penyakit gula tidak ada.

Riwayat penyakit ginjal tidak ada.

Riwayat sakit maag ada.

6. Riwayat penyakit sekarang

Keluhan Utama: Nyeri pada kedua panggul yang hilang timbul sejak 3 hari yang

lalu.

RPS :

- Nyeri pada kedua panggul yang hilang timbul sejak 3 hari yang lalu.Nyeri

seperti ditusuk-tusuk terutama timbul pada pagi hari, setelah aktifitas dan

nyeri bertambah hebat dengan perubahan posisi. Nyeri berlangsung

selama ±30 menit. Nyeri dirasakan tidak menjalar. Nyeri berkurang dengan

istirahat.

- Kaku pada sendi panggul tidak ada.

- Bengkak pada sendi panggul tidak ada.

- Rasa panas di sendi panggul tidak ada.

- Tidak ada kemerahan di sendi panggul.

- Kesemutan tidak dirasakan.

- Keluhan yang sama pada sendi yang lain tidak ada.

- Riwayat trauma tidak ada

- Demam tidak ada

- Riwayat nafsu makan menurun tidak ada.

- Sakit kepala tidak ada.

- Riwayat jantung berdebar-debar tidak dirasakan.

- Nyeri dada tidak ada.

- Pasien mengkonsumsi makanan bersantan.

- Pasien akhir-akhir ini jarang berolahraga.

- Pasien sudah sering berobat ke Puskesmas ketika mengalami keluhan

seperti ini sejak ±5tahun yang lalu dan biasa mendapat obat Ibuprofen

12

Page 13: case Osteoarthritis

keluhan hilang dan muncul kembali saat obat habis dan untuk tensi tinggi

mendapat kaptopril.

7. Pemeriksaan fisik

Status Generalis

Keadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran : CMC

Nadi : 84 kali/menit

Nafas : 20 kali/menit

Tekanan darah :160/100 mmHg

Suhu ; 36,5 C

BB : 60 kg

TB : 155 cm

Status gizi : baik

Mata : konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Thorak :

Paru :

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan statis dan dinamis

Palpasi : Fremitus kiri dan kanan normal

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing-/-

Jantung :

Inspeksi : Iktus tidak terlihat

Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

Perkusi : Batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Bunyi jantung murni, ising tidak ada

Abdomen

Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit

Palpasi : Hati dan lien tidak teraba, Nyeri Tekan ( - )

Perkusi : Timpani

Auskultasi : BU (+) N

Anggota gerak : sendi panggul: nyeri (+), bengkak (-) , kemerahan (-), panas (-)

reflex fisiologis +/+, reflex patologis -/-, Oedem tungkai -/-

13

Page 14: case Osteoarthritis

8. Laboratorium anjuran: darah rutin, LED, Rontgen artikulasio coxae

9. Diagnosa kerja : Osteoartiritis artikulasio coaxae dan Hipertensi Stage II

10. Diagnosa Banding : Reumatoid Artiritis

11. Manajemen

Preventif :

Mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan dalam kegiatan sehari-hari

Kurangi makanan tinggi garam dan tinggi lemak.

Hindari makanan daging-daging warna merah segar seperti: hati ayam,

sosis sapi, daging sapi, daging kambing

Olahraga teratur 3 kali seminggu

Menghindari stressPromotif :

Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit pasien yaitu panyakit

peradangan pada sendi, faktor pencetus pengobatan dan komplikasinya.

Menjelaskan kepada pasien tentang hipertensi dan komplikasinya

Menginformasikan pada pasien agar tidak mengobati penyakitnya

dengan obat-obat tanpa resep dokter

Memberikan penjelasan pada pasien untuk selalu menerapkan pola hidup

sehat dan makan secara teratur.

Kuratif (resep):

Ibuprofen 2 x 1 tab @200 mg

Ranitidin 2 x 1 tab @150 mg

Kaptopril 2 x 1 tab @12,5 mg

Nifedipin 1 x 1 tab @10 mg

Rehabilitatif :

Kontrol teratur ke Puskesmas

Istirahat dengan cukup

14

Page 15: case Osteoarthritis

Dinas Kesehatan Kodya padang

Puskesmas Ulak Karang

Dokter : Subashini / Indah

Tanggal : 1 Februari 2011

R/ Ibuprofen tab 200 mg No. X S 2 dd tab I £

R/ Ranitidin tab 150 mg No. X S 2 dd tab 1 £ R/ Kaptopril tab 12,5 mg No.X

S 2 dd tab 1 £ R/ Nifedipin tab 10mg No. V S 1 dd tab 1 £

Pro : Nurbaiti

Umur : 77 tahun

Alamat: Jln Madang No. 11 Lolong Padang.

15

Page 16: case Osteoarthritis

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim.Osteoarthritis.http://new.merapi.net/index.php?view=news/

116&id=116&PHPSESSID=4ca6439313b991ed97f43906b994. 17 november 2007

2. Anonim. Handout of Health: Osteoarthritis.http://www.niams.nih. gov/Health_ Info/

Osteoarthritis/default.asp. 17 november 2007

3. Anonim. What is Osteoarthritis. http://www.arthritis . ca/types%20of%20arthritis/

osteoarthritis/default.asp?s=1.17 november 2007

4. Felson, D.T. 2006. Osteoarthritis of the Knee. NEJM 354: 841-848

5. Lane, N. E. 2007. Osteoarthritis of the Hip. NEJM 357: 1413-14.

6. Setyohadi, Bambang, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta; PAPDI.

2004.

16