Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial

Post on 22-Jun-2015

2.417 views 0 download

Transcript of Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial

Pengaruh Sosial

KELOMPOK 3

Dosen Pembimbing : Neka Erlyani M.Psi

V

Dewi Kartika Hidayati Iche Tirta

hemasM. Hifsi Maula

Sutan Malik Ibrahim

Annisa ArianiPsikologi

2013

Pengaruh sosial (social influence) adalah usaha yang dilakukan seseorang atau lebih untuk mengubah sikap, belief, persepsi atau tingkah laku orang lain.

Pengaruh Sosial

3 Aspek Penting Pengaruh Sosial

konformitas

kesepakatan

Indoktrinasi intensif

• Konformitas (conformity) adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Seseorang bertingkah laku dengan cara-cara yang dipandang wajar atau dapat diterima oleh kelompok atau masyarakat kita.

Konformitas (conformity)

• Konformitas ada 2 jenis yaitu; a) Konformitas publik (public conformity) yaitu bila di depan umum seseorang menampilkan perilaku yang sama tapi belum tentu orang tersebut nyaman dengan perilakunya tersebut atau dengan kata lain ,melakukan atau mengatakan apa yang orang lain di sekitar kita katakan atau lakukan.

Jenis konformitas

• Penerimaan pribadi (private acceptance) yaitu bila seseorang menampilkan perilaku sesuai dengan penerimaan pribadinya sendiri yang membuatnya nyaman dengan perilaku tersebut dan benar-benar merasakan atau berpikir seperti orang lain.

• Kohesivitas (cohesiveness) adalah derajat ketertarikan yang dirasa oleh individu terhadap suatu kelompok. Ketika kohesivitas tinggi (ketika kita suka/kagum terhadap suatu kelompok), tekanan untuk melakukan konformitas bertambah besar, dan juga sebaliknya. Contoh: dalam 1 genk yang terdiri dari sahabat-sahabat yang sangat akrab yang kompak, ketika yang satu melakukan rebonding rambut, yang lainnya juga mengikuti.

• Ukuran kelompok, semakin besar kelompok tersebut, semakin besar pula kecenderungan kita untuk ikut serta, bahkan meskipun itu berarti kita akan menerapkan tingkah laku yang berbeda dari yang sebenarnya kita inginkan.

Faktor yang mempengaruhi

konformitas

• Teori fokus normatif (normative focus theory), yaitu teori yang mengajukan bahwa norma akan mempengaruhi tingkah laku hanya bila norma tersebut menjadi fokus dari orang yang terlibat pada saat tingkah laku tersebut muncul. Dengan kata lain, orang akan mematuhi norma injungtif hanya jika mereka memikirkan tentang norma tersebut dan melihatnya terkait dengan tindakan mereka. Norma mempengaruhi tingkah laku hanya jika norma-norma tersebut penting bagi kita ketika kita terfokus pada norma tersebut. Contoh: saya adalah mahasiswa di Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Norma-norma yang berhubungan dengan ekologi menjadi fokus saya dibanding norma lainnya. Contohnya, saya menjadi lebih terfokus pada norma membuang sampah pada tempatnya.

• Kesepakatan (compliance) suatu bentuk pengaruh sosial yang meliputi permintaan langsung dari seseorang kepada orang lain yaitu usaha-usaha untuk membuat orang lain berkata ya terhadap berbagai macam permintaan. Ada 6 prinsip dasar compliance.

Kesepakatan (compliance)

• Pertemanan/rasa suka: kita lebih bersedia untuk memenuhi permintaan dari teman atau orang-orang yang kita sukai daripada permintaan dari orang asing atau orang yang tidak kita sukai. Contoh: sahabat kita sangat suka music country, bisa jadi nantinya kita juga menyukai music country.

• Komitmen/konsistensi: sekali kita berkomitmen pada suatu tindakan, kita akan lebih bersedia untuk memenuhi permintaan mengenai tingkah laku yang konsisten dengan tindakan tersebut daripada permintaan yang tidak konsisten dengan tindakan tersebut.

Prinsip dasar compliance

• Kelangkaan: kita lebih mungkin untuk memenuhi permintaan yang berpusat pada kelangkaan daripada terhadap permintaan yang sama sekali tidak terkait dengan isu tersebut. Contoh: ketika bensin langka, orang lebih cenderung menjadi tertarik membeli bensin.

• Timbal balik/resiprositas: kita lebih bersedia untuk memenuhi permintaan dari orang yang sebelumnya telah memberikan bantuan atau kemudahan bagi kita. Contoh: Susi melakukan sesuatu untuk Rudi karena Rudi pernah membantu Susi sebelumnya,

• Validasi sosial: kita lebih bersedia memenuhi permintaan untuk melakukan beberapa tindakan jika tindakan tersebut konsisten dengan apa yang kita percaya dilakukan oleh orang lain yang mirip dengan kita.

• Kekuasaan: kita lebih bersedia memenuhi permintaan dari seseorang yang memiliki kekuasaan yang sah.

• Kepatuhan (obedience) yaitu keadaan di mana seseorang pada posisi yang berkuasa cukup mengatakan atau memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu dan mereka melakukannya.

Kepatuhan (obedience)

• Indoktrinasi intensif (intensive indoctrination) adalah suatu proses yang dilalui individu untuk menjadi anggota kelompok ekstrem dan menerima belief serta aturan dari kelompok tanpa bertanya-tanya dengan disertai komitmen yang tinggi (Baron, 2000) merupakan suatu bentuk pengaruh sosial yang dipaksakan.

Indoktrinasi intensif (intensive

indoctrination)

• Dalam kehidupan bermasyarakat, hampir dimana ada mayoritas, baik di bidang agama, ekonomi, moral, politik, dsb, yang minoritas lebih mudah ditindas dan lebih sering mengalami penderitaan karena tekanan oleh pihak mayoritas. Hubungan antara kaum mayoritas-minoritas sering menimbulkan konflik sosial yang ditandai oleh sikap subyektif berupa prasangka dan tingkah laku yang tidak bersahabat.

Mayoritas vs Minoritas

• Adapun istilah “dominasi mayoritas”, dimana pihak mayoritas mendominasi sehingga pihak minoritas terkalahkan kepentingannya. Contohnya yaitu pada suatu negara dimana penduduk aslinya yang mayoritas mungkin saja mengabaikan kepentingan penduduk pendatang yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Sedangkan di sisi sebaliknya, istilah yang benar adalah “tirani minoritas”, di mana pihak yang sedikit jumlahnya, tapi karena terlalu kuat menjadi sewenang-wenang dan menekan pihak yang jumlahnya lebih banyak. Contohnya adalah kediktatoran. Seorang diktator, meskipun suaranya tidak mencerminkan mayoritas rakyat tapi karena kekuatannya, dia menekan mayoritas rakyat

• Salah satu faktor dari mayoritas adalah karena jumlah anggota grup yang banyak. Seiring dengan bertambah banyaknya anggota, maka social influence group tersebut semakin besar. Kebanyakan kaum minoritas sering mengalami kesulitan atau hambatan saat berhadapan dengan kaum mayoritas.

• Namun, tidak selalu kaum mayoritas yang memegang pengaruh kuat, kaum minoritas pun dapat berpengaruh meskipun dengan jumlah anggota yang lebih sedikit dibandingkan dengan kaum mayoritas.

• Mayoritas dan minoritas dapat berdampak negatif bagi masyarakat baik bagi kaum minoritas maupun pada kaum mayoritas itu sendiri. Hal ini disebabkan adanya perilaku diskriminatif yang muncul karena menganggap kelompok lain sebagai out-group yang merupakan lawan bagi mereka terutama bagi kaum minoritas yang dianggap asing oleh kaum mayoritas. Adanya perilaku diskriminatif ini menimbulkan konflik sosial dimana salah satu pihak kelompok merasa dirugikan dan ditindas.

• Mayoritas bisa terjadi baik dalam minoritas maupun mayoritas. Mayoritas dalam minoritas yaitu dimana kaum minoritas mempunyai kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan kaum mayoritas. Digambarkan dalam tindakan penjajahan (expansion). Dimana kaum minoritas yang lebih tangguh, lebih depresif, lebih expansif bisa untuk menundukan kaum mayoritas yang masih terbelakang dalam hal ilmu, pemikiran, dan tindakan.Sedangkan, mayoritas dalam mayoritas adalah dimana kaum mayoritas mempunyai kekuasaan absolut dimana kaum minoritas tidak diperbolehkan untuk memprotes, menjatuhkan, menduduki jabatan dalam pemerintahan ataupun strata sosial. Kaum mayoritas menjadi lebih depresif dan agresif dimana ada sedikit saja kaum minoritas yang melakukan protes maka akan ditindak dengan hukum maksimum.

this is the end of the presentation ....

ThanksFor your attention

Any Questions???