Post on 09-Feb-2016
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi mata pelajaran Sejarah
Disusun oleh :
Hana Fatasia
Indah Widyasari
Indhipa Yala Mayosa
Luthfi Surya Ramadhan
Meilia Puspita Sari
Nadia Ulfa
Servi Rizky Utami
XII IPA 6
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN
BILINGUAL SCHOOL
Jalan Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2, Tangerang Selatan, Banten
Telp. (021) 74633772
Tahun Ajaran 2011/2012
0
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Idonesia terdapat pengaruh pada
teknologi dalam bidang transportasi yang dibawa oleh pemerintah colonial Belanda dengan
tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah
yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan. Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana
transportasi semakin pesat. Transportasi seakan menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah
melaksanakan pembangunan di bidang transportasi. Pembangunan sarana transportasi
meliputi sarana transportasi darat, laut, dan udara. Dalam bidang perhubungan darat, peranan
jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Pembangunan jalan raya yang baru
dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat
industry di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Dalam bidang perhubungan laut,
kapal laut menjadi sarana yang penting dalam akitivitas hubungan antara masyarakat dari pulau
yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menyebabkan bahwa bangsa Indonesia
mendapatkan julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di
wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah Nusantara. Dalam bidang
perhubungan udara, sejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah
bangunan bekas gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur). Sedangkan
perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada sejak masa kolonial
Belanda. Media massa yang telah ada antara lain, radio dan film. Media komunikasi itu menjadi
alat pemerintahan kolonial untuk melakukan propaganda. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia dilakukan pembangunan Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) untuk keperluan komunikasi. Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun
1975-1976. Satelit itu diberi nama Palapa yang diambil dari sumpah Mahapatih Gajah Mada
untuk mempersatukan Nusantara. Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat
dianggap sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun
1961. Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai perwujudan dari
gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Gothlieb Nipkow.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas pertolongan, rahmat dan
hidayah-Nya. Makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
DI INDONESIA” dapat diselesaikan dengan lancar. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan
ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas kepada para pembaca serta sebagai motivasi dengan
sebuah harapan dapat memahami dan mampu untuk mempelajari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di indonesia.
Tiada kata yang lebih tinggi selain kata terimakasih kami kepada :
1. ALLAH SWT.
2. Kepala SMA NEGERI 3 Kota Tangerang Selatan Bapak Drs. H. Sujana, M.Pd yang telah
memberikan arahan dan motivasi.
3. Guru Pembimbing Ibu Dra. Aan sri analiah yang telah memberikan banyak informasi
ilmu pengetahuan dan membimbing kami sehingga dapat membuka wawasan dan pikiran
kami.
4. Orang tua dan semua pihak-pihak lain yang telah mendukung dan membantu
pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari dengan seiring berjalannya waktu, bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bahasa, maupun penyajiannya. Untuk itu kami
mengharapkan segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Agar kedepannya kami dapat berbuat lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Dan berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Atas perhatian dari pembaca
kami mengucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada kekhilafan.
Tangerang Selatan, 3 Maret 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Sistem Transportasi
2.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
2
3
4
4
4
5
6
10
15
15
16
17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah di ketahui, di era informatika saat ini telah hadir berbagai macam
produk-produk luar negeri yang masuk ke negara Indonesia. Kehadiran produk-produk
impor tersebut saat ini sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat
Indonesia. Banyak sekali, warga ibu kota lebih memilih untuk menggunakan sistem
transportasi dan teknologi yang modern dengan seiring berkembangnya zaman.
Bahwasannya perkembangan sistem transportasi dan teknologi mempunyai hubungan
yang sangat penting yakni, mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap
daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.
1.2 Tujuan Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini, kami mempunyai tujuan :
1. Untuk mendapatkan informasi dan menambah wawasan yang luas mengenai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.
2. Memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia di bidang
transportasi dan komunikasi.
3. Mampu menjelaskan secara kronologis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di indonesia.
4. Mampu menghubungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
perekonomian di indonesia.
1.3 Metode Penulisan
Metode bahasan yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Kepustakaan : yaitu metode dengan cara meneliti buku-buku sejarah, majalah
dan media lainnya.
4
1.4 Sistematika Penulisan
- BAB I Pendahuluan yang terdiri dari : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan
dan Sistematika Penulisan.
- BAB II Pembahasan yang terdiri dari : Perkembangan Sistem Transportasi dan Perkemnbangan
Teknologi Komunikasi
- BAB III PENUTUP yang terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI
Pengaruh teknologi dalam bidang transportasi di Indonesia dibawa oleh pemerintah
colonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses
pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana transportasi semakin pesat.
Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah melaksanakan pembangunan di
bidang transportasi. Pembangunan sarana transportasi meliputi sarana transportasi darat,
laut, dan udara.
1. Sarana Transportasi Darat
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin
penting. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang
terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industry di berbagai daerah di seluruh
wilayah Indonesia. Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah mencapai
sepancai 42.982 km.
Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah
daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah daerah tempat
pemasaran hasil industri. Untuk mengatasi meningkatnya tuntutan akan transportasi yang
cepat di kota-kota seperti Jakarta telah dibangun beberapa ruas jalan told an jalan layang. Di
samping itu, juga dilakukan pembangunan sarana angkutan dengan menggunakan kereta
api. Pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial
belanda, terdapat di Pulau Jawa.
Pembangunan Jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api di
Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij
(NV NISM) Jalur yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes. Keberhasilan pembangunan jalur kereta
6
api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti
pembangunan jalur kereta api di pulau sumatera dan Sulawesi, namun di pulau Kalimantan
belum berhasil dibangun jalur kereta api.
Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah hindia belanda
di Indonesia mencapai panjang 6.811 km, namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu
menyusut menjadi 5910 km. Penyusutan ini terjadi karna lebih dari 900km jalur kereta api
itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini di duga dibongkar oleh pasukan jepang dan diangkut
ke Myanmar untuk pembangunan jalur kerta api disana. Pada masa pendudukan jepang,
pembangunan jalur kerta api dilakukan antara Bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 km
kemudian dilakukan pembangunan jalur muaro-pakanbaru sepanjang 22 km. Pembangunan
jalur kereta api yang dilakukan pada masa pendudukan jepang ini mengerahkan tenaga
romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam
angkatan moeda kereta api (AMKA), mengambil alih perusahaan perkeretaapian dari pihak
jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 september 1945 dan kemudian di peringati
sebagai hari kereta api Indonesia.
Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin
bertambah pesat, walaupun telah berkali kali mengalami perubahan nama perusahaan yang
mengelolanya seperti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA,25 Mei 1963),
selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal
2 Januari 1991 diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta api (Perumka).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan
persetujuan pemerintah Republik Indonesia menggunakan kereta api cepat yang dinamakan
Argo Bromo dan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dengan kerta Api argo
bromo jarak Jakarta-surabaya dapat ditembuh hanya dalam waktu 9 jam. Sementara itu,
kebutuhan akan kereta api semakin bertambah. Untuk menanggapi kebutuhan ini Perumka
yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta api Indonesia diluncurkan kereta
api penumpang yang baru seperti Dwipangga, Mahesa, Sancaka.
7
2. Sarana Transportasi Laut
Kapal Laut merupakan sarana yang penting didalam akitivitas hubungan antara
masyarakat dari pulau yang satu dengan yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa
bangsa Indonesia mendapatkan julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa
mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah
Nusantara.
Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal
sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief candi
Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke
pulau madagaskar (afrika). Juga pembuatan kapal Phinisi yang dilakukan oleh bangsa bugis di
Sulawesi selatan.
Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal.
Kemudian bengkel itu berkembang menjadi Industri yang merancang dan membangun kapal
sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional
Indonesia (PT. PELNI). Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan
ini merupakan subuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal ini
telah dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian
bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda V.D.
Capellen. Nama perusahaan itu adalah N.V. Netherlandsch Indische Industrie.
Pada tahun 1849 saran perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di daerah
Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti namanya
menjadi Maarine Establishment (ME). ME berfungsi sebagai pabrik pemeliharaan dan
perbaikan kapal. Pada masa pendudukan Jepang. ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi
bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal Angkatan Laut Jepang ddibawah pengawasan
Kaigun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan, ME kembali dikuasai belanda dan baru
diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan
kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Pada tahun 1978, status PT.PAL diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) PAL. 3 tahun
kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk Badan Usaha Perum PAL diubah menjadi Perseroan
8
dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. BJ Habibie (saat itu menjadi menteri riset dan teknologi).
PT.PAL memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang,
tugboard, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT.PAL adalah kapal
Baruna Jaya VIII.
Perkembangan system transportasi laut pada dewasa ini terlepas dari kemajuan
teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat
memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut
diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang
sarana transportasi laut yang lebih cepat dan amat. Dengan demikian koma kegiatan
transportasi laut akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan
bernegara.
3. Sarana Transportasi Udara
Sejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah bangunan bekas
gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur). Pada tahun 1946, di gudang yang
di ubah menjadi bengkel itulah pesawat terbang pertama dengan semua bahan-bahannya
berasal dari Indonesia dirakit serta dibangun oleh Putra-putri Indonesia. Pesawat itu adalah
pesawat layang jenis zogling tanpa mesin yang biasa dipakai untuk olahraga terbang layang.
Pesawat itu diberi nama NWG-1 sesuai dengan inisial pembuatnya yaitu Nurtanio Pringgoadi
Suryo dan Wiweko Supono.
Keberhasilan NWG-1 mendorong Kepala Staf Angkatan Udara mengusulkan
pembentukan Komisi Penerbangan. Nurtanio dikirimkan ke malia, Filipina untuk mempelajari
teknik pembuatan pesawat di Far Eastern Aero Technical. Ketika kembali ke Indonesia,
Nurtanio mencoba untuk merakit pesawat bermesin. Mesin yang digunakannya adalah
mesin sepeda motor jenis Harley Davidsonbuatan tahun 1928.Pesawat yang diberi nama
WEL (Wiweko Experimental Lightplane) itu merupakan pesawat mesin pertama di Indonesia.
Namun, nama itu kemudian diubah menjadi RI-X.
Pada tahun 1953, Nurtanio bersama dengan 15 orang stafnya berhasil membangun
pesawat serba logam pertama yang berkursi tunggal. Pesawat dengan rodanya dari roda
9
vespa itu diberi nama Si Kumbang. Pada tanggal 17 April 1958, Si Kumbang mampu terbang
melintasi Pulau Jawa.
Pembuatan pesawat ini merupakan suatu proyek besar, maka untuk mewujudkannya itu
Nurtanio memilih menjalin kerja sama dengan pabrik pesawat asing yaitu dengan pabrik
pesawat Cekop dari Polandia. Tujuan jalinan kerja sama ini adalah untuk memproduksi
pesawat wilga dalam skala besar sehingga proyek ini diberi nama Wilga oleh Presiden
Soekarno. Tetaoi, pada tanggal 21 Maret 1966 Nurtanio mendapat musibah ketika pesawat
yang ditumpanginyajatuh di Kiara Condong (bandung) sehingga menghentikan proyek
besarnya itu.
Pada tahun 1976, industry pesawat yang dirintis oleh Nurtanio itu diberi nama PT. Industri
Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Tetapi ketika B.J Habibie memimpin IPTN berubah nama
menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (dengan singkatan tetap IPTN). Di bawah
pimpinan Habibie, IPTN berhasil memproduksi pesawat jenis C-212 Aviocar dan helicopter
jenis BO-105. Pada tahun 1979 bersama CASA SpOLOanyol, IPTN memproduksi CN-235 itu
diperlihatkan kepada umum untuk pertama kalinya pada tanggal 10 September 1983.
Pada tahun 2003 nama IPTN diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) PT. DI inilah
yang melanjutkan kegiatannya seperti memproduksi komponen pesawat CN-235,NC-212,
Boeing 737, dan F-16.
Beberapa maskapai penerbangan Indonesia melayani rute internasional. Dengan semakin
banyaknya jalur penerbangan yang dibuka, kemungkinan jumlah penumpang yang diangkut
pun semakin besar.
2.2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
1. Media Komunikasi Masa
Perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada sejak masa
kolonial Belanda. Media massa yang telah ada antara lain, radio dan film. Media komunikasi
itu menjadi alat pemerintahan kolonial untuk melakukan propaganda. Walaupun demikian,
media massa juga memegang peranan penting dalam kebangkitan nasional dan
10
perkembangan partai-partai politik.. hal ini terbukti dari tercapainya kesepakatan untuk
mencapai kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928.
Pada masa pendudukan Jepang, pasukan jepang sepenuhnya mengendalikan media
komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, kantor berita, radio film, sandiwara dan
sebagainya, Untuk menguasai daerah tertentu, mereka mengadakan misi propaganda.
Walaupun media massa dikuasai oleh pemerintah Jepang, namun Jepang tidak dapat
mempengaruhi munculnya seniman atau pegarang lagu perjuangan. Pada masa ini media
komunikasi massa mengalami satu tahap kemajuan.
Melalui media massa pula para pejuang dapat mengetahui bahwa Jepang telah
menyerah kepada sekutu, kekalahan Jepang kepada seutu merupakan kesempatan yang baik
bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya, namun karena ketatnya
pengawasan media massa yang dilakukan pemerintahan Jepang, maka berita proklamasi
baru dapat disiarkan pada tanggal 18 Januari 1945.
Peranan media komunikasimassa dalam masa pembangunan adalah sebagai berikut :
Alat penunjang pelaksanaan pembangunan Indonesia.
Alat penyiar informasi, gagasan, pendapat, inovasi dan komunikasi yang beraneka
ragam dan berjarak jauh.
Mengubah sikap dan cara hidup untuk mencapai taraf yang lebih tinggi.
Memberikan inovasi kepada masyarakat tentang hambatan, gangguan, tantangan
maupun ancaman yang harus dihadapi dalam masalah pembangunan.
Menginformasikan tentang perkembangan sebuah masyarakat, bangsa ataupun sebuah
negara.
Alat kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pemerintahan agar tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
11
2. Sistem komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dilakukan
pembangunan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) untuk keperluan komunikasi.
Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun 1975-1976. Satelit itu diberi nama Palapa yang
diambil dari sumpah Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara.
Setiap satelit mempunyai masa kerja tertentu, generasi pertama dari SKSD Palapa
adalah SKSD Palapa A-1 yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976. Berturut-turut dari
generasi satelit yang diluncurkan adalah :
Palapa A-2 (10 Maret 1977)
Palapa B-1 (19 Juni 1983),
Palapa B-2 (6 Febuari 1984),
Palapa B-2P (20 Maret 1987),
Palapa B-2R (20 Maret 1990),
Palapa B-4 (7 Mei 1992),
Palapa C-1 (Febuari 1996),
Palapa C-2 yang diluncurkan pada tangga 16 Mei 1996. Palapa C-2 ini menggantikan
posisi Palapa C-1.
Sekarang ini, kita juga mengenal satelit komunikasi yang lain yakni Telkom-1 dan
Garuda-1.
Jangkauan dari Satelit PalapaC-2 meliputi wilayah dari Iran sampai Rusia dan dari Australia
sampai Selandia Baru. Melalui SKSD Palapa, hubungan komunikasi antardaerah dan
antarnegara menjadi mudah. SKSD Palapa dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi
telepon, baik Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung
Internasional (SLI). Manfaat langsung dari SKSD Palapa adalah hubungan komunikasi melalui
jaringan internet, misalnya untuk mengirim surat elektronik (e-mail).
3. Radio
12
Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat dianggap sebagai pelopor di
dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun 1961. Oleh karena itu, ia
dijuluki “The Father of Radio” . Walaupun demikian, Gugliermo Marconi yang terkenal
dengan penemuan telegraf tanpa kawat, telah merintis penemuan teknologi radio ssejak
tahun 1894.
Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof.
E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933. Ia memperkenalkan sistem
Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa
digunakan dalam radio. Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh
beberapa manfaat, sebagai berikut:
Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang disebabkan oleh
cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik
Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun yang bekerja pada
gelombang yang sama.
Menghasilkan suara yang lebih baik.
Pada masa Indonesia merdeka, perkembangan radio mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap penting untuk
mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio
siaran dari seluruh Jawa berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut. Pada
tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio siaran bersepakat untuk mendirikan radio
siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI).
4. Televisi
Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai perwujudan dari
gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Gothlieb Nipkow. Ia
memanfaatkan electrische teleskop untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat
ke tempat yang lainnya. Hal itu terjadi antara tahun 1883-1884. Karena penemuannya itu,
Nipkow diakui sebagai Bapak Televisi.
13
Sejak penemuan televisi, diberbagai negara di dunia mulai diperkenalkan televisi sebagai
sarana yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum. Televisi diperkenalkan
ke Indonesia sekitar tahun 1962 yaitu bertepatan dengan pelaksanaan olahraga Asia IV
(Asian Games IV) di Jakarta. Peresmian televisi dengan nama Televisi Republik Indonesia
(TVRI) dibuka oleh Preside Soekarno tanggal 24 Agustus 1962. Tujuan utama dari pengadaan
televisi itu adalah untuk meliputi semua kejuaraan dan pertandingan selama pesta olahraga
berlangsung. Oleh karena itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat diajak berpikir
kritis dan dapat menyaring hal-hal yang positif untuk kemajuan manusia.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kehidupan masyarakat, bahwasannya
terdapat dampak positif dan negatif dalam perkembangan IPTEK tersebut. Bila kita tinjau
dampak positifnya yakni, negara akan semakin maju dalam teknologi dan mempermudah
dalam mencari segala macam informasi. Sedangkan dampak negatifnya yakni, informasi
tersebut terkadang tidak terkendali. Begitu banyak informasi yang memerlukan
pertimbangan lebih lanjut untuk disebarkan secara bebas tanpa pengawasan. Hal ini sering
kali menghasilkan efek samping negatif pada anak-anak di bawah umur dengan bebasnya
menyaksikan dan mempelajari hal-hal yang belum layak untuk mereka konsumsi dari berita
yang publikasinya dilakukan tanpa melalui proses sensor yang benar. Meskipun teknologi
itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan masyarakat dalam
beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada efek samping. Semua itu kembali kepada individu
yang menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan meminimalkan dari dampak tersebut.
3.2 Saran
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia tentu akan
meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh
karena itu diharapkan segala pola pikir manusia dapat berkembang serta diperlukan
peranan pemerintah untuk dapat terus mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia demi mencapai masa depan yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.isekolah.org/cerita_view.php3?idx_cerita=31
2. http://www.psb-psma.org/content/powerpoint/2561-perkembangan-ilmu-pengetahuan-
dan-teknologi-di-indonesia
3.
16
LAMPIRAN
Gambar-1 Sarana Transportasi Darat Gambar-2 Sarana Transportasi Laut
17
Gambar-3 Sarana Transportasi Udara Gambar-4 Media Komunikasi Masa
Gambar-5 Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) Palapa
Gambar-6 Radio