MAKALAH(SEJARAH)

25
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi mata pelajaran Sejarah Disusun oleh : Hana Fatasia Indah Widyasari Indhipa Yala Mayosa Luthfi Surya Ramadhan Meilia Puspita Sari Nadia Ulfa Servi Rizky Utami XII IPA 6 SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN 0

Transcript of MAKALAH(SEJARAH)

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA

Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi mata pelajaran Sejarah

Disusun oleh :

Hana Fatasia

Indah Widyasari

Indhipa Yala Mayosa

Luthfi Surya Ramadhan

Meilia Puspita Sari

Nadia Ulfa

Servi Rizky Utami

XII IPA 6

SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN

BILINGUAL SCHOOL

Jalan Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2, Tangerang Selatan, Banten

Telp. (021) 74633772

Tahun Ajaran 2011/2012

0

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Idonesia terdapat pengaruh pada

teknologi dalam bidang transportasi yang dibawa oleh pemerintah colonial Belanda dengan

tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah

yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan. Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana

transportasi semakin pesat. Transportasi seakan menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

kehidupan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah

melaksanakan pembangunan di bidang transportasi. Pembangunan sarana transportasi

meliputi sarana transportasi darat, laut, dan udara. Dalam bidang perhubungan darat, peranan

jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Pembangunan jalan raya yang baru

dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat

industry di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Dalam bidang perhubungan laut,

kapal laut menjadi sarana yang penting dalam akitivitas hubungan antara masyarakat dari pulau

yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menyebabkan bahwa bangsa Indonesia

mendapatkan julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di

wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah Nusantara. Dalam bidang

perhubungan udara, sejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah

bangunan bekas gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur). Sedangkan

perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada sejak masa kolonial

Belanda. Media massa yang telah ada antara lain, radio dan film. Media komunikasi itu menjadi

alat pemerintahan kolonial untuk melakukan propaganda. Dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di Indonesia dilakukan pembangunan Sistem Komunikasi Satelit

Domestik (SKSD) untuk keperluan komunikasi. Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun

1975-1976. Satelit itu diberi nama Palapa yang diambil dari sumpah Mahapatih Gajah Mada

untuk mempersatukan Nusantara. Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat

dianggap sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun

1961. Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai perwujudan dari

gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Gothlieb Nipkow.

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena atas pertolongan, rahmat dan

hidayah-Nya. Makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DI INDONESIA” dapat diselesaikan dengan lancar. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan

ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas kepada para pembaca serta sebagai motivasi dengan

sebuah harapan dapat memahami dan mampu untuk mempelajari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di indonesia.

Tiada kata yang lebih tinggi selain kata terimakasih kami kepada :

1. ALLAH SWT.

2. Kepala SMA NEGERI 3 Kota Tangerang Selatan Bapak Drs. H. Sujana, M.Pd yang telah

memberikan arahan dan motivasi.

3. Guru Pembimbing Ibu Dra. Aan sri analiah yang telah memberikan banyak informasi

ilmu pengetahuan dan membimbing kami sehingga dapat membuka wawasan dan pikiran

kami.

4. Orang tua dan semua pihak-pihak lain yang telah mendukung dan membantu

pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari dengan seiring berjalannya waktu, bahwa penulisan makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bahasa, maupun penyajiannya. Untuk itu kami

mengharapkan segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami

harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Agar kedepannya kami dapat berbuat lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Dan berharap

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Atas perhatian dari pembaca

kami mengucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada kekhilafan.

Tangerang Selatan, 3 Maret 2012

Penulis

2

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

1.3 Metode Penulisan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Sistem Transportasi

2.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1

2

3

4

4

4

5

6

10

15

15

16

17

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang telah di ketahui, di era informatika saat ini telah hadir berbagai macam

produk-produk luar negeri yang masuk ke negara Indonesia. Kehadiran produk-produk

impor tersebut saat ini sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat

Indonesia. Banyak sekali, warga ibu kota lebih memilih untuk menggunakan sistem

transportasi dan teknologi yang modern dengan seiring berkembangnya zaman.

Bahwasannya perkembangan sistem transportasi dan teknologi mempunyai hubungan

yang sangat penting yakni, mempermudah dan mempercepat proses pengawasan terhadap

daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.

1.2 Tujuan Penulisan

Dengan dibuatnya makalah ini, kami mempunyai tujuan :

1. Untuk mendapatkan informasi dan menambah wawasan yang luas mengenai

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.

2. Memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia di bidang

transportasi dan komunikasi.

3. Mampu menjelaskan secara kronologis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

di indonesia.

4. Mampu menghubungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

perekonomian di indonesia.

1.3 Metode Penulisan

Metode bahasan yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Kepustakaan : yaitu metode dengan cara meneliti buku-buku sejarah, majalah

dan media lainnya.

4

1.4 Sistematika Penulisan

- BAB I Pendahuluan yang terdiri dari : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan

dan Sistematika Penulisan.

- BAB II Pembahasan yang terdiri dari : Perkembangan Sistem Transportasi dan Perkemnbangan

Teknologi Komunikasi

- BAB III PENUTUP yang terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI

Pengaruh teknologi dalam bidang transportasi di Indonesia dibawa oleh pemerintah

colonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses

pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.

Setelah Indonesia merdeka, perkembangan sarana transportasi semakin pesat.

Transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat

Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah melaksanakan pembangunan di

bidang transportasi. Pembangunan sarana transportasi meliputi sarana transportasi darat,

laut, dan udara.

1. Sarana Transportasi Darat

Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin

penting. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang

terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industry di berbagai daerah di seluruh

wilayah Indonesia. Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah mencapai

sepancai 42.982 km.

Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah

daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah daerah tempat

pemasaran hasil industri. Untuk mengatasi meningkatnya tuntutan akan transportasi yang

cepat di kota-kota seperti Jakarta telah dibangun beberapa ruas jalan told an jalan layang. Di

samping itu, juga dilakukan pembangunan sarana angkutan dengan menggunakan kereta

api. Pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial

belanda, terdapat di Pulau Jawa.

Pembangunan Jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api di

Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij

(NV NISM) Jalur yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes. Keberhasilan pembangunan jalur kereta

6

api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti

pembangunan jalur kereta api di pulau sumatera dan Sulawesi, namun di pulau Kalimantan

belum berhasil dibangun jalur kereta api.

Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah hindia belanda

di Indonesia mencapai panjang 6.811 km, namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu

menyusut menjadi 5910 km. Penyusutan ini terjadi karna lebih dari 900km jalur kereta api

itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini di duga dibongkar oleh pasukan jepang dan diangkut

ke Myanmar untuk pembangunan jalur kerta api disana. Pada masa pendudukan jepang,

pembangunan jalur kerta api dilakukan antara Bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 km

kemudian dilakukan pembangunan jalur muaro-pakanbaru sepanjang 22 km. Pembangunan

jalur kereta api yang dilakukan pada masa pendudukan jepang ini mengerahkan tenaga

romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.

Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam

angkatan moeda kereta api (AMKA), mengambil alih perusahaan perkeretaapian dari pihak

jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 september 1945 dan kemudian di peringati

sebagai hari kereta api Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin

bertambah pesat, walaupun telah berkali kali mengalami perubahan nama perusahaan yang

mengelolanya seperti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA,25 Mei 1963),

selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal

2 Januari 1991 diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta api (Perumka).

Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan

persetujuan pemerintah Republik Indonesia menggunakan kereta api cepat yang dinamakan

Argo Bromo dan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Dengan kerta Api argo

bromo jarak Jakarta-surabaya dapat ditembuh hanya dalam waktu 9 jam. Sementara itu,

kebutuhan akan kereta api semakin bertambah. Untuk menanggapi kebutuhan ini Perumka

yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta api Indonesia diluncurkan kereta

api penumpang yang baru seperti Dwipangga, Mahesa, Sancaka.

7

2. Sarana Transportasi Laut

Kapal Laut merupakan sarana yang penting didalam akitivitas hubungan antara

masyarakat dari pulau yang satu dengan yang lainnya. Hal ini juga menyebabkan bahwa

bangsa Indonesia mendapatkan julukan bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa

mengarungi lautan di wilayah Nusantara, bahkan telah berlayar sampai keluar wilayah

Nusantara.

Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal

sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief candi

Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke

pulau madagaskar (afrika). Juga pembuatan kapal Phinisi yang dilakukan oleh bangsa bugis di

Sulawesi selatan.

Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal.

Kemudian bengkel itu berkembang menjadi Industri yang merancang dan membangun kapal

sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut Nasional

Indonesia (PT. PELNI). Industri kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan

ini merupakan subuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal ini

telah dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian

bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda V.D.

Capellen. Nama perusahaan itu adalah N.V. Netherlandsch Indische Industrie.

Pada tahun 1849 saran perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di daerah

Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti namanya

menjadi Maarine Establishment (ME). ME berfungsi sebagai pabrik pemeliharaan dan

perbaikan kapal. Pada masa pendudukan Jepang. ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi

bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal Angkatan Laut Jepang ddibawah pengawasan

Kaigun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan, ME kembali dikuasai belanda dan baru

diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama perusahaan

kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).

Pada tahun 1978, status PT.PAL diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) PAL. 3 tahun

kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk Badan Usaha Perum PAL diubah menjadi Perseroan

8

dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. BJ Habibie (saat itu menjadi menteri riset dan teknologi).

PT.PAL memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang,

tugboard, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT.PAL adalah kapal

Baruna Jaya VIII.

Perkembangan system transportasi laut pada dewasa ini terlepas dari kemajuan

teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat

memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut

diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang

sarana transportasi laut yang lebih cepat dan amat. Dengan demikian koma kegiatan

transportasi laut akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan

bernegara.

3. Sarana Transportasi Udara

Sejarah berdirinya Industri pesawat di Indonesia berawal pada sebuah bangunan bekas

gudang kapuk di Magetan, dekatan Madiun (Jawa Timur). Pada tahun 1946, di gudang yang

di ubah menjadi bengkel itulah pesawat terbang pertama dengan semua bahan-bahannya

berasal dari Indonesia dirakit serta dibangun oleh Putra-putri Indonesia. Pesawat itu adalah

pesawat layang jenis zogling tanpa mesin yang biasa dipakai untuk olahraga terbang layang.

Pesawat itu diberi nama NWG-1 sesuai dengan inisial pembuatnya yaitu Nurtanio Pringgoadi

Suryo dan Wiweko Supono.

Keberhasilan NWG-1 mendorong Kepala Staf Angkatan Udara mengusulkan

pembentukan Komisi Penerbangan. Nurtanio dikirimkan ke malia, Filipina untuk mempelajari

teknik pembuatan pesawat di Far Eastern Aero Technical. Ketika kembali ke Indonesia,

Nurtanio mencoba untuk merakit pesawat bermesin. Mesin yang digunakannya adalah

mesin sepeda motor jenis Harley Davidsonbuatan tahun 1928.Pesawat yang diberi nama

WEL (Wiweko Experimental Lightplane) itu merupakan pesawat mesin pertama di Indonesia.

Namun, nama itu kemudian diubah menjadi RI-X.

Pada tahun 1953, Nurtanio bersama dengan 15 orang stafnya berhasil membangun

pesawat serba logam pertama yang berkursi tunggal. Pesawat dengan rodanya dari roda

9

vespa itu diberi nama Si Kumbang. Pada tanggal 17 April 1958, Si Kumbang mampu terbang

melintasi Pulau Jawa.

Pembuatan pesawat ini merupakan suatu proyek besar, maka untuk mewujudkannya itu

Nurtanio memilih menjalin kerja sama dengan pabrik pesawat asing yaitu dengan pabrik

pesawat Cekop dari Polandia. Tujuan jalinan kerja sama ini adalah untuk memproduksi

pesawat wilga dalam skala besar sehingga proyek ini diberi nama Wilga oleh Presiden

Soekarno. Tetaoi, pada tanggal 21 Maret 1966 Nurtanio mendapat musibah ketika pesawat

yang ditumpanginyajatuh di Kiara Condong (bandung) sehingga menghentikan proyek

besarnya itu.

Pada tahun 1976, industry pesawat yang dirintis oleh Nurtanio itu diberi nama PT. Industri

Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Tetapi ketika B.J Habibie memimpin IPTN berubah nama

menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (dengan singkatan tetap IPTN). Di bawah

pimpinan Habibie, IPTN berhasil memproduksi pesawat jenis C-212 Aviocar dan helicopter

jenis BO-105. Pada tahun 1979 bersama CASA SpOLOanyol, IPTN memproduksi CN-235 itu

diperlihatkan kepada umum untuk pertama kalinya pada tanggal 10 September 1983.

Pada tahun 2003 nama IPTN diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) PT. DI inilah

yang melanjutkan kegiatannya seperti memproduksi komponen pesawat CN-235,NC-212,

Boeing 737, dan F-16.

Beberapa maskapai penerbangan Indonesia melayani rute internasional. Dengan semakin

banyaknya jalur penerbangan yang dibuka, kemungkinan jumlah penumpang yang diangkut

pun semakin besar.

2.2 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

1. Media Komunikasi Masa

Perkembangan sejarah media komunikasi maasa di Indonesia telah ada sejak masa

kolonial Belanda. Media massa yang telah ada antara lain, radio dan film. Media komunikasi

itu menjadi alat pemerintahan kolonial untuk melakukan propaganda. Walaupun demikian,

media massa juga memegang peranan penting dalam kebangkitan nasional dan

10

perkembangan partai-partai politik.. hal ini terbukti dari tercapainya kesepakatan untuk

mencapai kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda pada tanggal

28 Oktober 1928.

Pada masa pendudukan Jepang, pasukan jepang sepenuhnya mengendalikan media

komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, kantor berita, radio film, sandiwara dan

sebagainya, Untuk menguasai daerah tertentu, mereka mengadakan misi propaganda.

Walaupun media massa dikuasai oleh pemerintah Jepang, namun Jepang tidak dapat

mempengaruhi munculnya seniman atau pegarang lagu perjuangan. Pada masa ini media

komunikasi massa mengalami satu tahap kemajuan.

Melalui media massa pula para pejuang dapat mengetahui bahwa Jepang telah

menyerah kepada sekutu, kekalahan Jepang kepada seutu merupakan kesempatan yang baik

bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya, namun karena ketatnya

pengawasan media massa yang dilakukan pemerintahan Jepang, maka berita proklamasi

baru dapat disiarkan pada tanggal 18 Januari 1945.

Peranan media komunikasimassa dalam masa pembangunan adalah sebagai berikut :

Alat penunjang pelaksanaan pembangunan Indonesia.

Alat penyiar informasi, gagasan, pendapat, inovasi dan komunikasi yang beraneka

ragam dan berjarak jauh.

Mengubah sikap dan cara hidup untuk mencapai taraf yang lebih tinggi.

Memberikan inovasi kepada masyarakat tentang hambatan, gangguan, tantangan

maupun ancaman yang harus dihadapi dalam masalah pembangunan.

Menginformasikan tentang perkembangan sebuah masyarakat, bangsa ataupun sebuah

negara.

Alat kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pemerintahan agar tidak

menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

11

2. Sistem komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dilakukan

pembangunan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) untuk keperluan komunikasi.

Pembangunan satelit itu dimulai dari tahun 1975-1976. Satelit itu diberi nama Palapa yang

diambil dari sumpah Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara.

Setiap satelit mempunyai masa kerja tertentu, generasi pertama dari SKSD Palapa

adalah SKSD Palapa A-1 yang diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976. Berturut-turut dari

generasi satelit yang diluncurkan adalah :

Palapa A-2 (10 Maret 1977)

Palapa B-1 (19 Juni 1983),

Palapa B-2 (6 Febuari 1984),

Palapa B-2P (20 Maret 1987),

Palapa B-2R (20 Maret 1990),

Palapa B-4 (7 Mei 1992),

Palapa C-1 (Febuari 1996),

Palapa C-2 yang diluncurkan pada tangga 16 Mei 1996. Palapa C-2 ini menggantikan

posisi Palapa C-1.

Sekarang ini, kita juga mengenal satelit komunikasi yang lain yakni Telkom-1 dan

Garuda-1.

Jangkauan dari Satelit PalapaC-2 meliputi wilayah dari Iran sampai Rusia dan dari Australia

sampai Selandia Baru. Melalui SKSD Palapa, hubungan komunikasi antardaerah dan

antarnegara menjadi mudah. SKSD Palapa dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi

telepon, baik Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) maupun Sambungan Langsung

Internasional (SLI). Manfaat langsung dari SKSD Palapa adalah hubungan komunikasi melalui

jaringan internet, misalnya untuk mengirim surat elektronik (e-mail).

3. Radio

12

Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari Amerika Serikat dapat dianggap sebagai pelopor di

dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun 1961. Oleh karena itu, ia

dijuluki “The Father of Radio” . Walaupun demikian, Gugliermo Marconi yang terkenal

dengan penemuan telegraf tanpa kawat, telah merintis penemuan teknologi radio ssejak

tahun 1894.

Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof.

E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933. Ia memperkenalkan sistem

Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa

digunakan dalam radio. Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh

beberapa manfaat, sebagai berikut:

Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang disebabkan oleh

cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik

Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun yang bekerja pada

gelombang yang sama.

Menghasilkan suara yang lebih baik.

Pada masa Indonesia merdeka, perkembangan radio mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap penting untuk

mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio

siaran dari seluruh Jawa berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut. Pada

tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio siaran bersepakat untuk mendirikan radio

siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI).

4. Televisi

Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop sebagai perwujudan dari

gagasan seorang mahasiswa Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Gothlieb Nipkow. Ia

memanfaatkan electrische teleskop untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat

ke tempat yang lainnya. Hal itu terjadi antara tahun 1883-1884. Karena penemuannya itu,

Nipkow diakui sebagai Bapak Televisi.

13

Sejak penemuan televisi, diberbagai negara di dunia mulai diperkenalkan televisi sebagai

sarana yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum. Televisi diperkenalkan

ke Indonesia sekitar tahun 1962 yaitu bertepatan dengan pelaksanaan olahraga Asia IV

(Asian Games IV) di Jakarta. Peresmian televisi dengan nama Televisi Republik Indonesia

(TVRI) dibuka oleh Preside Soekarno tanggal 24 Agustus 1962. Tujuan utama dari pengadaan

televisi itu adalah untuk meliputi semua kejuaraan dan pertandingan selama pesta olahraga

berlangsung. Oleh karena itu, dengan adanya televisi diharapkan masyarakat diajak berpikir

kritis dan dapat menyaring hal-hal yang positif untuk kemajuan manusia.

14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kehidupan masyarakat, bahwasannya

terdapat dampak positif dan negatif dalam perkembangan IPTEK tersebut. Bila kita tinjau

dampak positifnya yakni, negara akan semakin maju dalam teknologi dan mempermudah

dalam mencari segala macam informasi. Sedangkan dampak negatifnya yakni, informasi

tersebut terkadang tidak terkendali. Begitu banyak informasi yang memerlukan

pertimbangan lebih lanjut untuk disebarkan secara bebas tanpa pengawasan. Hal ini sering

kali menghasilkan efek samping negatif pada anak-anak di bawah umur dengan bebasnya

menyaksikan dan mempelajari hal-hal yang belum layak untuk mereka konsumsi dari berita

yang publikasinya dilakukan tanpa melalui proses sensor yang benar. Meskipun teknologi

itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan masyarakat dalam

beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada efek samping. Semua itu kembali kepada individu

yang menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan meminimalkan dari dampak tersebut.

3.2 Saran

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia tentu akan

meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh

karena itu diharapkan segala pola pikir manusia dapat berkembang serta diperlukan

peranan pemerintah untuk dapat terus mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi di Indonesia demi mencapai masa depan yang lebih baik.

15

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.isekolah.org/cerita_view.php3?idx_cerita=31

2. http://www.psb-psma.org/content/powerpoint/2561-perkembangan-ilmu-pengetahuan-

dan-teknologi-di-indonesia

3.

16

LAMPIRAN

Gambar-1 Sarana Transportasi Darat Gambar-2 Sarana Transportasi Laut

17

Gambar-3 Sarana Transportasi Udara Gambar-4 Media Komunikasi Masa

Gambar-5 Sistem Komunikasi Satelit

Domestik (SKSD) Palapa

Gambar-6 Radio

18

Gambar-7 Televisi