Makalah Sejarah Amerika

24
MAKALAH KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG DUNIA I (Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah Eropa dan Amerika) DOSEN PEMBIMBING: SEPTA RAHADIAN Disusun oleh kelompok 7: 1. SEPTYAWATI DAMMA 2. VERONIKA PADAKA 3. MARGARICE DOKU BANI 4. HELDIGARD ENGGE 5. MARSELINA D. MILLA 6. MATIUS RANGGA RIGHU KELAS G JURUSAN SEJARAH DAN SOSIOLOGI

description

makalah ini untuk memenuhi tugas kulia

Transcript of Makalah Sejarah Amerika

MAKALAH

KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DALAM PERANG DUNIA I(Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah Eropa dan Amerika)DOSEN PEMBIMBING: SEPTA RAHADIAN Disusun oleh kelompok 7:1. SEPTYAWATI DAMMA2. VERONIKA PADAKA3. MARGARICE DOKU BANI4. HELDIGARD ENGGE5. MARSELINA D. MILLA6. MATIUS RANGGA RIGHU

KELAS GJURUSAN SEJARAH DAN SOSIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORAIKIP BUDI UTOMO MALANG2014/2015 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini selesai disusun. Makalah ini di buat untuk memenuhi mata kuliah SEJARAH EROPA DAN AMERIKA. Makalah ini tidak akan terwujud dengan baik tanpa adanya dorongan dan bantuan dari pihak lain. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih khususnya pada Dosen Mata Kuliah yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini kami terima dengan senang hati.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 03 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..iDAFTAR ISI.......ii

BAB I PENDAHULUAN...11.1. Latar belakang...........11.2. Tumusan masalah....11.3. Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN.....2 2.1.Bentuk konsep Imperelialime di Amerika...2-5 2.2.Keterlibatan Amerika dalam perang dunia I..5-7 2.3.Dampak keterlibatan Amerika dalam perang dunia I..7-11

BAB IIII PENUTUP......12 3.1.Kesimpulan....12 3.2.Saran .....12

DAFTAR RUJUKAN.13

BAB I PENDAHULUAN

0. Latar belakang Tahun 1914 bagi rakyat Amerika telah terjadi perang di Eropa yang sangat mengejutkan. Awalnya pertikaian itu tidak begitu mengejutkan namun akibat ekonomis serta politik mulai terasa, sehingga mulai muncul Industri Amerika yang mulai lelah karena kebanyakan pesanana senjata yang berkapasitas besar dari dunia Barat. Kedua belah pihak itu menggunakan propaganda untuk membakar semangat rakyat Amerika, dari Inggris dan Jerman mengganggu kapal dagang Amerika di lautan yang menimbulkan protes-protes keras dari Amerika dan peran Jerman semakin menonjol. Hal ini merupakan langkah awal Amerika untuk mulai melakukan pertikaian di Luar Negeri terutama dalam peristiwa Perang dunia I dan Perang Dunia II, padahal pihak Amerika tahun 1823 dalam Kongres Doktrin Monroe intinya adalah America for the Americans yang berarti politik isolasi, artinya negara-negara di luar Amerika jangan mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika tidak akan ikut dalam soal-soal di luar Amerika. Doktrin Monroe dapat juga diartikan sebagai Pan-Amerikanisme, yaitu seluruh negara-negara di Amerika harus merupakan satu keluarga Bangsa Amerika di bawah pimpinan Amerika.0. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang kami susun yaitu : 1. Bagaimana konsep Imperelialisme di Amerika? 2. Bagaimana Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia I? 3. Apa dampak dari keterlibatan Amerika dalam perang Dunia I?

0. Tujuan Makalah Tujuan makalah ini yaitu :1. Untuk menambah pengetahuan tentang konsep Imperelialisme di Amerika1. Untuk menambah pengetahuan tentang Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia I.1. Untuk menambah pengetahuan tentang Dampak dari keterlibatan Amerika dalam perang dunia I.

1 BAB II PEMBAHASAN

2.1.Bentuk konsep Imperialisme di Amerika Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif dalam urusan luar negeri.Pada tahun 1898, Amerika Serikat berperang melawan Spanyol.Amerika Serikat berhasil memenangkan perang, dan menguasai Puerto Riko, Guam, Guantanamo, dan Filipina. Ditambah dengan pembelianAlaska dan pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang Dunia II. Bentuk imperialisme juga terjadi Pada dekade terakhir di abad 19 merupakan perluasan imperial bagi Amerika serikat. Sat itu selain menyebarkan pengaruh, juga melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di wilayah samudra Atlantik dan Pasifik, serta ke Amerika Tengah. Tetapi Amerika Serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang Eropa pesaingannya karena sejarah perjuangannya sendiri. Sumber perluasan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 sangat bervariasi. Secara Internasonal, masa ini merupakan periode imperialisme besar-besaran, saat kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk menguasai Afrika dan bersaing untuk menyebar pengaruh dan menguasahi perdagangan. Usaha pertama Amerika Serikat untuk memperluas wilayahnya adalah dengan membeli Alaska yang populasinya minim, hanya ada suku Inuit dan penduduk asli lainnya dari rusia pada tahun 1867. Kebanyakan warga Amerika tidak peduli atau tidak suka dengan langkah yang dilakukan oleh menteri luar negeri William Seward ini, dan Alaska sering dsebut sebagai: kebodohan Seward dan Peti Es Seward tetapi 30 tahun kemudian ketika es ditemukan disungai Klondike di Alaska, ribuan warga Amerika pergi ke utara dan menetap di sana. Sewaktu Alaska menjadi negara bagian ke-49 pada tahun 1959, ia menggantikan Texas sebagai negara terbesar di Amerika serikat. Sebelunnya Amerika serikat pada tahun 1820-an melakukan perang dengan Meksiko dan menduduki Texas.

a.Texas Dan Perang Dengan Meksiko Sepanjang tahun 1820-an, penduduk Amerika menduduki wilayah Texas yang luas, sering kali dengan tanah pemberian Meksiko.Namun jumlah mereka semakin banyak dan membuat penguasa di daerah itu cemas sehingga akhirnya melarang imigrasi lebih lanjut pada tahun 1830.Pada tahun 1834 jendral Antonio Lopes de Santa Anna mendirikan pemerintahan diktator di Meksiko, dan pada tahun berikutnya penduduk Texas memberontak.

2 Di awal tahun 1836 Santa Anna mengalahkan pemberontakan Amerika Serikat pada pengepungan di benteng Alamo dalam pertempuran yang sangat di kenang.Namun orang Texas di bawah pimpinan San Houston menghancurkan tentara Meksiko dan menangkap Santa Anna sebulan kemudian dalam pertempuran San Jacinto dan memastikan kemerdekaan Texas. Selama hampr satu dekade, Texas tetap menjadi republik yang berdiri sendiri, ia kemudian bergabung menjadi negara bagian yang ke-28 pada tahun 1845. Meskipun Meksiko memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat karena persoalan status negara bagian Texas, persoalan yang lebih dipertentangkan adalah batas wilayah negara bagian baru ini. Texas mengklaim Sungai Rio Grande sebagai batasnya, Meksiko mengklaim bahwa tapal batas ada di utara sisi Sungai Nueces.Sementara itu, banyak pemungkim berbondong-bondong masuk ke wilayah Meksiko dan California saat orang Amerika mengklaim Amerika Serikat memiliki takdir nyata untuk memperluas wilayah kearah barat sampai ke samudera Pasifik. Usaha Amerika Serikat untuk membeli New Mexiko dan wilayah California gagal dan setelah pertikaian antara tentara Meksiko dan Amerika Seriat di sepanjang Ro Grande, amerika serikat menyatakan Perang pada tahun 1846. Tentara Amerika Serikat menduduki New Mexico, lalu membantu perlawanan para pemukim di California.Pasukan Amerika Serikat di bawah komando Zachary Taylor menginvasi Meksiko, memperoleh kemenangan di Monterey dan Buena Vista, namun gagal mengajak Meksiko ke meja perundingan.Dengan berakhirnya Perang Meksiko, Amerika Serikat mendapatkan wilayah baru seluas 1,36 juta km persegi, yang mencakup negara bagian Arizona sekarang ini, Nevada, california, Utah sebagian New Mexico, Colorado dan Wyoming.

b.Kuba (1868-1878) Daerah koloni Spanyol terakhir di Amerika Latin yang masih harus merebut kemerdekaannya adalah kuba.Usaha untuk menggulingkan pemerintahan panjajah timbul antara tahun 1824-1868, tetapi selalu gagal.Kemudian timbul perang sepuluh tahun (1868-1878)di kuba atau tepatnya di sebut pemberontakan sepuluh tahun, karena apa yang terjadi waktu itu adalah pemberontakan rakyat melawan melawan penguasa Spanyol. Walaupun pemberontakan ini merupakan suatu langkah maju daripada sistem perlawanan sebelumnya, belum juga berhasil. Akibat pemberontakan yang lama ini, semangat revolusi rakyat makin meluap, banyak rakyat yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan kebencian Amerika Serikat terhadap Spanyol makin memucak. Di pihak Spanyol sendiri timbul kesadaran untuk memperbaiki kondisi politik dan ekonomi Kuba, namun hal ini telah terlambat. Pada tanggal 24 april 1898 Spanyol mengumumkan adanya peperangan dengan Amerika Serikat dan di balas oleh Amerika Serikat. Setelah peperangan berlangsung akhirnya Spanyol kalah.

3Kemudian Spanyol menandatangani perjanjian damai dengan amerika Serikat pada tanggal 10 Desember 1898 mereka menyerahkan kuba ke tangan Amerika serikat sambil menunggu negeri itu memerdekakan diri. Selain itu spanyol menyerahkan Puerto rico dan guam sebagai pengganti kerugian perang dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20 juta. Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah tidak merdeka karena Amerika Serikat ini mendektekan Amandemen Plat atas Konstitusi Kuba, Amerika Serikat masih tetap mempunyai basis Angkatan laut di teluk Guantanamo (Kuba),Dalam bidang ekonomi juga masih di kuasahi oleh Amerika Serikat Kuba memperoleh kemerdekaan simbolik pada saat tentara Amerika Serikat angkat kaki pada tahun 1902. Tetapi amerika Serikat masih tetap mempunyai hak melakukan intervensi untuk menjaga tertib sipil. Amerika melakukannya selama tiga kali sebelum melepas hak tersebut pada tahu 1934.

1. Peurto Rico Peurto Rico, pulau yang terletak di sebelah timr Kuba bernasib sama dengan Kuba dan Filipina. Peurto Rico ini menjadi daerah kolonisasi Amerika Serikat karena Amerika Serikat menang dalam peperangan dengan Spanyol, awalnya wilayah Peurto Rico ini adalah daerah kekuasaan Spanyol, tetapi sebagai ganti rugi dalam perang, maka Peurto Rico menjadi milik AS. Pada tahun 1917 konggres Amerika memberi warga Peurto Rico hak untuk memilih wakil Rahyat mereka. Tetapi undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu, karena menyertakan Peurto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika. Dan penting lagi rakyatnya menjadi warga Amerika Serikat.Pada tahun 1950, konggres memberi Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum pada tahun 1952, warga menolak Puerto rico menjadi negara bagian ataupun mendapatkan kemerdekaan penuh sebagai gantinya mereka memilih status warga persemakmuran. Banyak orang Puerto rico asli yang sudah menetap di daratan Amerika Serikat dimana mereka medapatkan akses bebas serta mendapat hak plitik an sipil seperti warga negara Amerika lainnya.

d.PanamaPanama pernah menjadi bagian dari Colombia pada tahun 1812 dan kemudian bagian dari Granada Baru tahun 1832 pernah menjadi negara Otonom dari Konfederasi Granada tahun 1852 dan juga bagian dari Negara Colombia Serikat tahun 1862. Dalam tahun 1851 dibangun jalur kereta api pertama, oleh insinyur-insinyur Amerika Serikat. Panama menyatakan diri memerdekakan diri dari Colombia dengan dukungan Amerika Serikat pada tanggal 3 nopember 1903, dan Amerika Serikat mengakui kemerdekaan ini pada tanggal 6 Nopember 1903.

4Pada tanggal 18 nopember 1903 ditandatangani perjanjian Hay Banau Varilla antara Panama dan Amerika Serikat, yang piagam ratifikasinya dipertukarkan pada akhir februairi 1904 dan karenanya berlaku semenjak itu. Menurut perjanjian ini Panama menyewa-gunakan untuk selama-lamanya kepada Amerika Serikat, tanah seluas 1432 Km2 dimana akan dibangun sebuah terusan melintasi semenanjung Panama kemudian dikenal dengan nama Terusan Panama.Pada tanggal 3 nopember dan 28 nopember1959 terjadi insiden bendera dimana segolongan rakyat memasuki wilayah Terusan untuk mengibarkan bendera Panama, tetapi diusir oleh pengawal Amerika Serikat. Setelah insiden ini, kemudian baik bendera Amerika Serikat dan Panama dikibarkan berdampingan.Dengan hak intervensi itupun Amerika Serikat sering menjalankan intervensi terhadap masalah dalam negeri Panama.Disamping itu, pasukan Amerika Serikat di Terusan ini makin bertambah banyak.

2.2. Keterlibatan Amerika Dalam Perang Dunia I Perang Dunia I merupakan balas dendam Perancis terhadap Jerman karena dipermalukan dalam kekalahannya ketika kalah perang tahun 1870-1871.Selain itu dalam masalah industri, Jerman juga bersaing dengan Inggris.Dengan persaingan-persaingan itu maka terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan Blok Sentral yang terdiri atas Jerman, Austria dan Italia. Sedangkan Triple Entente yang kemudian disebut Blok Sekutu yang terdiri atas Perancis, Inggris, Rusia dan lain-lain.Pada tanggal 1 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada Rusia dan disusul Perancis mengumumkan perang kepada Jerman tanggal 3 Agustus 1914.Kemudian tanggal 4 Agustus Inggris mengumumkan perang kepada Jerman.Selanjutnya berkecamuklah perang yang hampir melibatkan seluruh dunia dikenal dengan Perang Dunia I. Perang ini berakhir dengan kekalahan Jerman yang menyerah pada tanggal 11 November 1918. Sebagai pihak yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu dengan dikuatkan dalam Perjanjian Versailles pada tahun 1919. Kekalahan Jerman dengan telak ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler membangkitkan bangsanya untuk melakukan balas dendam kepada Perancis. Saat perang pecah, Amerika Serikat mengambil kebijakan Non Intervensi untuk menghindari konflik tetapi mencoba menciptakan perdamaian. Ketika sebuah kapal-U Jerman menenggelamkan kapal pesiar Britania RMS Lusitania tanggal 7 Mei 1915 yang menewaskan 128 warga Negara Amerika Serikat, Presiden Woodrow Wilson menegaskan bahwa Amerika Serikat terlalu bangga untuk berperang, tetapi menuntut berakhirnya serangan terhadap kapal penumpang. Jerman patuh.Wilson gagal mencoba memediasi penyelesaian. Akan tetapi, ia juga berkali-kali memperingatkan bahwa A.S. tidak akan menoleransi perang kapal selam tanpa batas karena melanggar hukum internasional.

5Mantan presiden Theodore Roosevelt menyebut aksi Jerman sebagai pembajakan.Wilson menang tipis dalam pemilu presiden 1916 karena para pendukungnya menyatakan bahwa ia menjauhkan kami dari perang. Bulan Januari 1917 Jerman melanjutkan perang kapal selam tanpa batasnya, menyadari bahwa Amerika Serikat kelak ikut dalam perang. Menteri Luar Negeri Jerman, dalam Telegram Zimmermann, mengundang Meksiko bergabung sebagai sekutu Jerman melawan Amerika Serikat. Sebagai imbalannya, Jerman akan mendanai perang Meksiko dan membantu mereka mencaplok kembali teritori Texas, New Mexico, dan Arizona.Wilson merilis telegram Zimmerman ke publik, dan warga AS memandangnya sebagai casus belli penyebab perang. Wilson meminta elemen-elemen antiperang untuk mengakhiri semua perang dengan memenangkan yang satu ini dan menghapus militerisme dari dunia.Ia berpendapat bahwa perang begitu penting sehingga A.S. harus punya suara dalam konferensi perdamaian. Setelah penenggelaman tujuh kapal dagang A.S. oleh kapal selam Jerman dan penerbitan telegram Zimmerman, Wilson menyatakan perang terhadap Jerman,yang dinyatakan pada tanggal 6 April 1917 oleh Kongres A.S.Amerika Serikat secara formal tidak pernah menjadi anggota Sekutu, tetapi menjadi Kekuatan Terkait yang diberi nama sendiri. Amerika Serikat memiliki pasukan kecil, namun setelah pengesahan UU Dinas Selektif, pemerintah mewajibkan militer untuk 2,8 juta pria, dan pada musim panas 1918 Amerika Serikat mengirim 10.000 tentara baru ke Perancis setiap hari. Pada tahun 1917, Kongres A.S. memberikan kewarganegaraan A.Skepada warga Puerto Rico saat mereka mendaftar untuk ikut serta dalam Perang Dunia I sebagai bagian dari UU Jones.Jerman telah salah perkiraan, percaya bahwa dibutuhkan beberapa bulan sebelum tentara Amerika Serikat datang sehingga kedatangannya bisa dihentikan kapal-U.Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan gugus kapal perang ke Scapa Flow untuk bergabung dengan Armada Besar Britania, kapal penghancur ke Queenstown, Irlandia, dan kapal selam untuk membantu melindungi konvoi. Beberapa resimen Marinir Amerika Serikat juga diserahkan ke Perancis.Britania dan Perancis ingin pasukan Amerika Serikat dipakai untuk memperkuat tentara mereka yang sudah ditempatkan di lini pertempuran dan tidak menyia-nyiakan kapal kosong untuk membawa persediaan.Amerika Serikat menolak permintaan pertama dan menerima yang kedua. Jenderal John J. Pershing, komandan Pasukan Ekspedisi Amerika Serikat (AEF), menolak memecah pasukan Amerika Serikat agar dipakai sebagai bantuan untuk pasukan Imperium Britania dan Perancis. Sebagai pengecualian, ia mengizinkan resimen tempur Afrika-Amerika untuk bergabung dengan divisi Perancis. Harlem Hellfighters berperang sebagai bagian dari Divisi ke-16 Perancis, mendapatkan Croix de Guerre atas aksi mereka di Chateau-Thierry, Belleau Wood, dan Sechault.Doktrin AEF menuntut serangan frontal, yang sejak lama ditiadakan oleh komandan Imperium Britania dan Perancis karena banyak memakan korban jiwa.

6 Keadaan perang formal antara kedua pihak terus berlanjut selama tujuh bulan selanjutnya sampai penandatanganan Perjanjian Versailles dengan Jerman pada tanggal 28 Juni 1919. Akan tetapi, publik Amerika Serikat menolak ratifikasi perjanjian tersebut, terutama karena Liga Bangsa-Bangsalah perjanjian tersebut dibuat; Amerika Serikat tidak mengakhiri secara resmi keikutsertaannya dalam perang sampai Resolusi Knox-Porter ditandatangani tahun 1921. Setelah Perjanjian Versailles, perjanjian dengan Austria, Hongaria, Bulgaria, dan Kesultanan Utsmaniyah ditandatangani. Namun, negosiasi perjanjian terakhir dengan Kesultanan Utsmaniyah diikuti oleh perselisihan (Perang Kemerdekaan Turki), dan perjanjian damai terakhir antara Blok Sekutu dan negara yang segera menjadi Republik Turki baru ditandatangani pada tanggal 24 Juli 1923 di Lausanne. Sejumlah tugu peringatan perang menyebut akhir perang adalah ketika Perjanjian Versailles ditandatangani tahun 1919, yaitu ketika banyak tentara yang berdinas di luar negeri akhirnya pulang ke negara masing-masing; sebaliknya, banyak peringatan berakhirnya perang terpusat pada gencatan senjata tanggal 11 November 1918. Secara hukum, perjanjian damai formal belum selesai sampai ditandatanganinya perjanjian terakhir, yaitu Perjanjian Lausanne.Sesuai ketentuannya, pasukan Sekutu keluar dari Konstantinopel tanggal 23 Agustus 1923.

2.3. Dampak Keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia I

2.3.1. Bidang Politik

a. Pendirian Liga Bangsa-Bangsa

Wilson berharap agar perjanjian perdamaian, yang akan disusun oleh pihak pemenang, dirumuskan dengan adil, namun kemarahan dan pengorbanan materi akibat perang selama lebih empat tahun membuat Sekutu Eropa mengajukan tuntutan yang berat. Karena yakin harapan terbesar bagi perdamaian, yaitu Liga Bangsa-Bangsa, takkan dapat terwujud kecuali ia membuat pengecualian, Wilson agak berkompromi dalam hal kebebasan menentukan bentuk pemerintahan sendiri, diplomasi terbuka, dan hal khusus lainnya. Pada akhirnya, hampir semua rumusan proposal perdamaian Wilson bagi perdamaian mulia dan langgeng kecuali Liga Bangsa-Bangsa itu sendiri, yang sengaja ia jadikan bagian terpenting dalam perjanjian perdamaian. Ketika perjanjian perdamaian itu belum disetujui oleh komite Senat, Wilson mulai melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk menghimpun dukungan rakyat. Pada 25 September 1919, dengan kesehatan yang memburuk akibat keletihan dalam mewujudkan perdamaian dan tekanan kepresidenan dalam keadaan perang, ia terkena stroke berat. Setelah berminggu-minggu dalam keadaan kritis, ia tidak pernah sembuh sepenuhnya.

7Dalam dua kali pengambilan suara pada November 1919 dan Maret 1920 Senat kembali menolak Traktat Versailles dan dengan demikian juga menolak Liga Bangsa-bangsa. Liga Bangsa-bangsa takkan pernah mampu menjaga ketertiban dunia. Kekalahan Wilson menunjukkan rakyat Amerika belum siap berperan sebagai pemimpin di tingkat dunia.

b.Diplomasi Amerika Serikat Masa Perang Dunia I

House telah mengunjungi Eropa pada musim panas tahun 1914 untuk mendesak Inggris dan bangsa-bangsa Eropa untuk mempertimbangkan alternatif tersebut. Setelah perang meletus, dia berusaha percaya bahwa misinya akan berhasil jika para penasehat Kaisar Jerman tidak panik dalam memutuskan peperangan. Dia mencoba memahami para dutabesar Jerman, Perancis dan Inggris mengenai kesempatan untuk mengadakan perundingan serius untuk mengakhiri perang Count von Bernstorff mengundang House untuk datang ke Berlin untuk membicarakan proposal tersebut. Akan tetapi dengan persetujuan presiden, House memulai misinya dengan mengunjungi London terlebih dahulu pada Januari 1915. Di sana dia tinggal sampai Presiden Wilson akhirnya bertanya apakah dia tidak merusak kesempatan untuk berunding dengan Jerman atau tidak. House menjawab bahwa Jerman belum sepakat memulai pembicaraan damai yang didasarkan atas penarikan pasukan di Belgia dan ganti rugi terhadap negara itu, seperti apa yang ada dalam pikirannya, kemudian AS akan dapat membantu membangun masyarakat intemasional yang lebih baik. Ketika House akhrirnya sampai di Berlin, tanpa mencapai tujuan pertamanya, dia mendiskusikan kemungkinan kerjasama Jerman-AS yang lebih besar di Amerika Selatan setelah perang berakhir, sebuah pikiran yang tentu saja mengejutkan para pejabat kementrian luar negeri. Amerika Serikat yang mempertanyakan apakah Doktrin Monroe telah berubah. Kolonel House kembali ke Inggris sebelum kapal Lusitania ditenggelamkan. Dia menyarankan Presiden Wilson bahwa pemimpin-pemimpin Inggris sedang menyaksikan perilaku orang-orang Amerika yang melihat apakah AS akan mengambil sikap terhadap perang kapal selam: "Tindakan kita dalam krisis ini akan menentukan bajgian yang akan kita mainkan ketika perdamaian tercipta, dan seberapa jauh kita mcmpengaruhi penyelesaian damai yang baik bagi umat manusia" Apa yang mempengamhi daya tank Houise atas keputusan Presiden untuk menekan isu tersebut tak dapat diukur dengan tepat. Menlu Lansing percaya bahwa hal itu berpengaruh terhadap janji Presiden Wilson, dalam catatan Lusitania, bahwa dia juga akan menekan Luggers untuk menjamin kebebasan yang susungguhnya di lautan Dia juga berpikir bahwa undangan ke Jerman untuk bekerjasama dalam usaha tersebut telah dimasukkan untuk memenuhi beberapa rencana rahasia seperti yang jug'a direncanakan oleh Kolonel House. Namun demikian, nyatanya bahwa House tidak begitu netral bila dibandingkan dengan kekhawatiran Lansing. Dia telah mengambil alih misi damainya dengan meyakini bahwa posisi AS berhadapan dengan Sekutu berbeda dengan posisinya menghadapi Jerman.

8 Pada tanggal 30 Juli 1915, wartawan beraliran liberal, Oswald Garrison Villiard menyurati menlu Lansing, "mengapa AS mengatakan pada Inggris bahwa hukum blokade dapat diubah selama perang, dan menghendaki Jerman bahwa hukum mengenai serangan terhadap kapal tak dapat diubah?" Pemerintah selalu memberi jawaban sama terhadap pertanyaan tersebut, bahwa perang kapal selam mengorbankan nyawa bangsa Amerika, sedangkan, blokade Inggris hanya mengganggu kelancaran arus barang-barang Amerika ke tempat pemasaran. Yakin bahwa kemenangan Jerman berarti kemenangan "Militerisme" jika bukan merupakan ancaman bagi Amerika Serikat, Wilson menyatakan kepada House bahwa pada bulan September 1915 bahwa dia tidak begitu yakin bahwa AS telah mengambil sikap yang benar ketika AS menyatiikan tetap netral walaupun Jerman telah memulai perang. Sikap ini dibaca oleh Kolonel House sebagai "kebijaksanaan yang positif' untuk menghindari AS dari sebuah dilema, serta memenangkan perdamaian dan mencegah berlanjutnya militerisme di darat dan laut. Usaha itu mungkin akan dilaksanakan dengan cara meminta Sekutu menyetujui rencana damai yang diawali dengan mengutus diplomat-diplomat AS ke London, Paris dan Berlin. Negara-negara Sentral diharapkan juga menyetujui rencana tersebut. Presiden Wilson sepakat dengan rencana tersebut sambil menambahkan kata "kemungkinan" terjadinya perang dengan Jerman jika Jennan menolak rencana damai.House mulai menyadari bahwa betapa perjanjian-perjanjian rahasia yang dilakukan Sekutu telah mengurangi kesempatan berhasilnya misi damai di Eropa dan penyelesaian damai yang dapat diterima oleh AS. Sir Edwar Grey, pemimpin Inggris, menolak menghadiri konferensi yang bertujuan mengakhiri perang. Bahkan memorandum House dan Grey bulan Pebruari 1916 yang menyatakan bahwa terdapat kesempatan bagi Sekutu bersama AS untuk mengakhiri perang tidak dapat dilaksanakan. Dengan rasa frustrasi House menyatakan bahwa jika negara-negara Sekutu mengalahkan Jerman maka mereka bisa menjadi negara-negara diktator di seluruh dunia.

1. Diplomasi menghadapi kejadian di Rusia dan Jepang.

Keterlibatan AS dalam Perang Dunia I dikejutkan dengan kejadian Revolusi pada bulan Februari-Meret di Rusia yang menumbangkan rezim lama Nicolai II.Menghadapi kejadian di Rusia, Menlu Lansing bersama para pengambil keputusan politik luar negeri telah menyiapkan rencana diplomasi baru. Didasarkan atas anggapan bahwa pengiiasa Rusia yang baru akan menjadi kekuatan raksasa baru di bidang ekonomi di Eropa, Menlu Lansing mengutus David Francis, mantan gubernur di Missouri, sebagai dubes AS di Rusia. Francis ditugaskan untuk mengadakan perundingan dagang dengan Rusia sebelum negeri itu melaksanakan hasil kesepakatan Konferensi Ekonomi Perancis tahun 1916. Pemerintah AS juga sepakat untuk memberikan bantuan teknik dan tenaga ahli keuangan. Di bawah pimpinan Elihu Root, yang dikenal dengan sebutan "Root Commission", AS memberikan bantuan tambahan kepada Rusia sebesar 100 juta dolar.

9Ternyata bantuan tersebut merupakan salah satu kegagalan diplomasi Amerika Serikat, yang disebabkan kesalahan dalam membaca situasi politik di negara yang sedang mengalami revolusi tersebut. AS yang merasa terancam dengan politik luar negeri Rusia tersebut harus mengubah kebijaksanaan politik luar negerinya dengan melihat Rusia Baru sebagai ancaman kepentingan AS di Eropa. Gencatan senjata yang ditandatangani tanggal 11 November 1918 tersebut mengakhiri perang yang berlangsung selama empat tahun tersebut.Namun demikian, para pemimpin militer sekutu rnasih mengkhawatirkan situasi politik di perbatasan Jerman sebelah timur, yang berbatasan langsung dengan Rusia. Mereka sepakat untuk menambah persyaratan gencatan senjata dengan menyatakan bahwa Jerman dilarang mengevakuasi kawasai tersebut sampai Sekutu menyatakan bahwa evakuasi bisa dilaksanakan Dengan kata lain, evakuasi bisa dilakukan sampai ancaman dari kekuatan Bolsevik di Rusia mereda. Urusan negara-negara yang ikut dahirn konferensi damai untuk menciptakan orde baru dalam masyarakat dunia. Dalam pertemuan pertama komisi yang ditunjuk untuk menyusun draf mengenai Liga bangsa-bangsa tanggal 25 Januari 1919 Presiden Wilson menyatakan bahwa tujuan AS terjun dalam perang adalah bukan untuk perang itu sendiri melainkan untuk menegakkan demokrasi. Dalam pandangan diplomat Amerika Serikat, Konferensi Perdamaian di Versailes tidak banyak menguntungkan bagi kepentingan politik luar negeri AS dan lebih banyak menguntungkan negara-negara Eropa.

2.3.2. Bidang Ekonomi

Ekonomi yang melonjak dipertengahan tahun 1920-an mulai meluncur turun. Kebijakan ekonomi sepanjang 1920-an teramat konservatif.Didasari keyakinan bahwa jika pemerintah menumbuhkan usaha swasta, keuntungan akan menyebar ke hampir seluruh penduduk. Pemerintah Amerika juga memulai program pemotongan pajak, mencerminkan keyakinan menteri keuangan Andrew Mellon bahwa pajak tinggi atas penghasilan pribadi dan perusahaan menghambat investasi terhadap industri baru.Sepanjang era 1920-an, swasta mendapat dukungan besar, termasuk kredit pembangunan, kontrak pos yang menguntungkan,dan subsidi tak langsung lainnya. Dalam UU Transportasi pada tahun 1920 misalnya, mengembalikan pengelolaan kereta api dikembalikan kepada pihak swasta, yang selama perang dikelola pemerintah. Merchant Marine atau Pedagang Lautan, yang sebelumnya dimiliki dan sebagian besar dioperasikan oleh pemerintah, dijual kepada pengelola swasta.Tapi pada akhir era 1920-an, dengan berhentinya perang secara mendadak, komoditas utama pertanian seperti gandum dan jagung menurun tajam.

Faktor yang menyebabkan pertanian Amerika mengalami depresi adalah menghilangnya pasar luar negeri. Sebagian akibat aksi balasan kebijakan tarif Amerika, tapi juga karena komoditas pertanian berlebihan yang menjadi fenomena global pada waktu itu. Ketika Depresi Besar pada era 1930-an menghantam, hal itu turut menghancurkan pertanian Amerika yang memang sudah rapuh.

102.3.3.Bidang Sosial Sepanjang era 1920-an, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Amerikamembatasi secara ketat migrasi dari luar negeri. Besarnya arus warga asing yang datang telah menciptakan sejumlah ketegangan sosial, namun paling banyak merupakan keturunan Eropa Utara dan kalau tidak cepat berasimilasi, setidaknyamereka memiliki sejumlah persamaan dengan kebanyakan rakyat Amerika. Akan tetapi, selama akhir abad ke-19, arus imigran hampir didominasi warga dari Eropa selatandan timur. Menurut sensus tahun 1900, populasi Amerika lebih dari 76 juta orang.Lima belas tahun kemudian, lebih dari 15 juta imigran masuk Amerika.Sekitar dua pertiga dari arus imigran terdiri atas kewarganegaraan baru dan kelompok etnis baru-Yahudi Rusia, Polandia, Slavic, Yunani, Italia utara. Mereka semuaberagama non Protestan, non Nordik, dan yang ditakuti kebanyakan rakyat Amerika, tidak dapat berasimilasi. Mereka melakukan pekerjaan berat, kadang berbahaya, dengan upah rendah-tapi dituduh merendahkan standar upah wargakelahiran Amerika. Mereka menetap di perkampungan etnis dalam kota yang kumuh, imigran baru itu tampak memelihara kebiasaan Dunia Lama, hidup dengan kemampuan berbahasa Inggris yang sangat minim, dan menopang mesin politik menjijikkan yang mencukupi kebutuhan mereka. Kaum Pribumi inginmengirim mereka kembali ke Eropa; pekerja sosial ingin meng-Amerikakan mereka.Keduanya sepakat imigran ini merupakan ancaman bagi kepribadian Amerika. Terhenti karena Perang Dunia I, imigrasi massal dimulai lagi pada 1919, namun segera terbentur pertentangan keras dari sejumlah kelompok seperti Federasi Buruh Amerika (American Federation of Labor) dan Ku Klux Klan yang licik.Sekian juta rakyat Amerika lain yang tidak tergabung salah satu kelompokmenyetujui pandangan umum bahwa etnis non-Eropa Utara lebih rendah dibanding mereka dan mendukung pembatasan imigran.

11 BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Perang Merupakan suatu hal yang penting dalam sejarah umat manusia.Perang Dunia I bermula di Eropa pada tahun1914.Dalam menghadapi Perang Dunia I yang terjadi di Eropa, politik luar negeri Amerika Serikat dihadapkan pada dilema.Pertama, Amerika Serikat ingin tetap berpegang pada prinsip netral yang dianutnya untuk tidak melibatkan diri dengan perang yang terjadi di luar wilayah teritorialnya.Namun demikian, kepentingan perdagangannya di kawasan tersebut terancam karena serangan-serangan negara-negara yang bertikai.Para diplomat Amerika Serikat dihadapkan pada dua pililian antara tetap mempertahankan sikap netralnya dengan menjamin kepentingan ekonominya di kawasan tersebut yang berarti melibatkan diri dalam peperangan.Kedua, setelah meletusnya perang, Amerika Serikat dihadapkan pada tuntutan negara-negara Eropa untuk memberikan bantuan ekonomi terhadap para pengusaha Eropa.Bantuan tersebut adalah untuk kepentingan ekonomi Amerika Serikat sendiri yang memperoleh keuntungan dari perdagangannya dengan para penguasaha Eropa.Hal ini menjadi dilema karena apabila Amerika Serikat memberikan pinjaman kepada negara yang sedang bertikai berarti Amerika Serikattelah melanggar sikap netralnya.

3.2. Saran Berdasarkan makalah di atas,dengan mengetahui keterlibatan Amerika Serikat dalam perang dunia II, diharapkan calon pendidik dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang keterlibatan Amerika Dalam perang dunia I. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca makalah kami ini.

12

DAFTAR RUJUKAN

Sumber Internet:Http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196110141986011

NANA_SUPRIATNA/Bangsa_Amerika/BAB_X.Bangsa_Amerika.pdffile.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196904301998021- diakses 15 April 2014

MOCH_ERYK_KAMSORI/SEJ.AMERIKA/BAHAN_AJAR/BAB_IX.Bangsa_Amerika.pdf diakses 15 April 2014

Triseptyo.blogspot .com/2012/amerika-serikatdalam-perang-dunia-ii.html?m=1 diakses 15 April 2014

Sobatbaru.blogspot.com/2008/04/jalannya-perang-dunia-ii 15 April 2014

Gray Wood. Garis Garis Besar Sejarah Amerika.

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1hi09/205613013/skripsi.pdfDi Akses Tanggal 26 April 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Amerika_Serikat#ImperialismeDi Akses Tanggal 29 April 2014

13