Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
1/36
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan
ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan
tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,
pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan
untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan
alat indera. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensephalon) dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis). Dalam hal ini, otak terbagi atas otak besar
(serebrum), batang otak dan otak kecil (serebelum). Pada serebrum, khususnya
pada bagian antara otak tengah dan otak depan terdapat talamus dan
hipotalamus yang berpengaruh bagi kelangsungan sistem persyarafan.
Sistem Limbik merupakan keseluruhan neuronal yang mengatur tingkah
laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama dari system limbik
adalah hipotalamus. Area ini mengatur perilaku, mengatur banyak kondisi
internal dari tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan
untuk makan dan minum serta mengatur berat badan..
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah anatomi dari Corteks cerebri?
2. Apa saja fungsi dari area kortikal khusus?
3.
Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem Limbik dan Hipotalamus?1.3Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui anatomi dari Corteks cerebri.
2. Mengetahui fungsi dari area kortikal khusus.
3. Mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem Limbik dan Hipotalamus.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
2/36
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Korteks Cerebri
2.1.1 Anatomi Korteks Cerebri
Cerebrum
merupakan bagian terbesar
dari otak manusia, dibagi
menjadi dua belahan yaitu
hemisfer serebrum kiri dan
kanan. Keduanya
dihubungkan satu sama lain
oleh corpus callosum, suatu
pia tebal yang mengandung
sekitar 300 juta akson saraf
yang melintangi kedua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri dari sebuah lapisan luar
yang tipis yaitu substansia grissea (bahan abu-abu) atau korteks serebri, menutupi
bagian tengah yang lebih tebal yaitu substansia alba (bahan putih). Jauh di sebelah
dalam substansia alba terdapat substansia grissea lain yaitu nukleus-nukleus basal.
Korteks serebrum terorganisasi menjadi empat pasangan lobus yang
mengalami spesialisasi untuk aktivitas-aktivitas yang berlainan. Patokan anatomis
yang digunakan adalah lipatan-lipatan dalam tertentu yang membagi setiap
belahan korteks menjadi empat lobus utama: lobus oksipitalis, temporalis,
parietalis, dan frontalis. Korteks serebri terdiri atas banyak lapisan sel saraf yang
merupakan substansi kelabu serebrum. Korteks serebri ini tersusun dalam banyakgulungan-gulungan dan lipatan yang tidak teratur, dan dengan demikian rupa
menambah daerah permukaan korteks cerebri, persis sama seperti melipat sebuah
benda yang justru memperpanjang jarak sampai titik ujung yang sebenarnya.
Substansi putih terletak agak lebih dalam dan terdiri atas serabut saraf milik sel-
sel pada korteks.
Korteks cerebri ini mepunyai beberapa susunan lapisan yakni:
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
3/36
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
4/36
4
yang lazim menggunakan anggota badannya yang sebelah kanan, daerah broca
terletak pada sisi kiri hemisifer, sebaliknya pada orang-orang kidal, daerah broca
terletak pada posisi kanan hemisifer.
Korteks sensorik terletak persis dibelakang sulkus sentralis. Disini
berbegai sifat perasaan dirasakan dan ditafsir. Daerah auditorik (pendengaran)
terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura longitudinalis. Di sini kesan
suara diterima dan ditafsirkan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung
lobus oksipitalis yang menerima bayangan serta kesan-kesan untuk ditafsirkan.
Pusat pengecapan dan penciuman terletak agak di sebelah depan pada lobus
temporalis. Subssanti putih pada hemisfer otak terdiri atas serabut saraf yang
bergerak ked an dari korteks, dan menyambungkan berbagai pusat pada otak
dengan sumsum tulang belakang.
2.2 Kortikal Khusus
Belahan otak membentuk
bagian terbesar dari otak manusia dan
terletak di atas sebagian besar struktur
otak yang lain. Mereka ditutupi
dengan lapisan kortikal dengan
topografi yang berbelit-belit. Di bawah
otak besar terletak batang otak, yang
menyerupai tangkai pada otak yang
terpasang. Pada bagian belakang otak, di bawah otak besar dan di belakang
batang otak, adalah, otak struktur dengan permukaan horizontal berkerut yang
membuatnya tampak berbeda dari daerah otak lainnya.Korteks otak pada dasarnya adalah lembaran jaringan saraf, dilipat dengan
cara yang memungkinkan area permukaan besar agar sesuai dalam batas-batas
tengkorak. Setiap belahan otak, pada kenyataannya, memiliki luas permukaan
total sekitar 1,3 meter persegi. Anatomi masing-masing panggilan kortikal
melipat sulcus, dan daerah lipatan halus antara gyrus sebuah. Kebanyakan otak
manusia menunjukkan pola yang serupa lipat, namun ada cukup variasi bentuk
dan penempatan lipatan untuk membuat otak setiap unik. Namun demikian, pola
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
5/36
5
ini konsisten cukup untuk setiap utama kali lipat untuk memiliki nama, misalnya,
"gyrus frontalis superior", "postcentral sulcus", atau "sulkus trans-oksipital". fitur
lipat Jauh di dalam otak seperti fisura antar-belahan otak dan lateral, dan korteks
insular yang hadir di hampir semua mata pelajaran normal.
Pengaturan kortikal, terutama
sistem sensoris, seringkali
dideskripsikan dalam ranah
pemetaan. Misalnya, informasi
sensoris dari proyek kaki ke satu
situs kortikal dan proyeksi dari
target tangan di situs lain. Sebagai
akibat dari pengaturan somatotopik
input sensoris tersebut terhadap korteks, perwakilan kortikal tubuh menyerupai
peta (atau homunculus). Pemetaan yang terjadi mempunyai beberapa bagian
dengan fungsi-fungsi yang berbeda, bagian-bagian tersebut diantaranya adalah:
(1)Somestetik Primer; (2)Korteks Frontalis; (3)Lapangan pandang frontal;
(5)Asosiasi Somestetik; (6)Korteks Prafrontalis; (7)Korteks Visual Primer;
(8)Korteks Asosiasi Visual; (9)Korteks Asosiasi Auditorik; (10)Korteks
Parietalis; (11)Korteks Auditorik Primer; (12)Area Bicara Motorik Broca. Fungsi
bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Area Bagian Fungsi
1, 2, 3 Somestetik Primer
Menerima sensasi dari semua bagian
tubuh sekaligus kesadarannya. Sensasi
umum ini mencakup antara lain: nyeri,
suhu, raba dan tekan
4 Korteks FrontalisBertanggungjawab untuk gerakan-
gerakan voluntar (disengaja)
6, 8Lapangan pandang
frontal
bertanggungjawab untuk gerakan-
gerakan menyidik voluntar dan deviasi
konjugat dari mata dan kepala.
5, 7Asosiasi
Somestetik
Menerima dan mengintegrasi berbagai
modalitas sensorik, misalnya
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
6/36
6
mengindentifikasikan mata uang dalam
tangan tanpa melihat.
9, 10, 11, 12Korteks
Prafrontalis
Melakukan kegiatan intelektual
kompleks, beberapa fungsi ingatan, rasa
tanggungjawab untuk melakukan
tindakan dan sikap yang dapat diterima
oleh masyarakat, ide-ide, pikiran yang
kreatif, penilaian dan pandangan ke
masa depan.
17Korteks Visual
Primer
Menerima informasi penglihatan dan
menyadari sensasi warna.
18, 19Korteks Asosiasi
Visual
Bagian ini menyebabkan informasi-
informasi penglihatan menjadi berarti,
berperan juga dalam refleks gerakan
mata apabila sedang memandang atau
mengikuti suatu objek.
22Korteks Asosiasi
Auditorik
interpretasi dari korteks auditorik primer
dan bekerjasama dengan area Wernicke
di dekatnya untuk pemahaman bahasa
melalui pendengaran tersebut.
40 Korteks ParietalisBertanggungjawab untuk mengenal
benda melalui sentuhan.
41, 42Korteks Auditorik
PrimerBerfungsi sebagai penerima suara.
44, 45 Area Bicara
Motorik Broca
Bertanggungjawab atas pelaksanaan
motorik berbicara.
2.3 Sistem Limbik
Sistem limbik merupakan keseluruhan neuronal yang mengatur tingkah
laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama dari system limbik
adalah hipotalamus. Area ini mengatur perilaku, mengatur banyak kondisi internal
dari tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan untuk
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
7/36
7
makan dan minum serta mengatur berat badan. Di sekeliling hipotalamus terdapat
struktur subkortikal dari system limbik yang mengelilinginya, meliputi septum,
area paraolfaktoria, epitalamus, nuclei anterior talamus, bagian ganglia basalis,
hipokampus, dan amigdala(Yohan,2011).
Di sekeliling area subkortikal limbik terdapat korteks limbik terdiri atas
sebuah cincin korteks serebri yang dimulai dari area orbitofrontalis pada
permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas di dalam girus subkalosaldi
bawah bagian anterior korpus kalosum, melewati ujung atas kalosum ke bagia
medial hemisfer serebri dalam girus singulatadan akhirnya berjalan di belakang
korpus kalosumdan ke bawah menuju permukaan ventromedial lobus temporalis
ke girus parahipokampus dan unkus. Cincin korteks limbik berfungsi sebagai
komunikasi dua arah dan penghubung antara neokorteks dan struktur limbik
bagian bawah. Pada permukaan medial dan ventral dari setiap hemisfer serebri
terdapat cincin paleokorteks sangat erat dengan perilaku dan emosi (Yohan,2011).
2.3.1 Anatomi Sistem Limbik
2.3.1.1 Anatomi Sistem Limbik
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak
ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak
ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak
mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan,
mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar,
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
8/36
8
dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang
(Rinkapati,2013).
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu
fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan
mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri
dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda
punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika
Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau
mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan
orang yang Anda benci (Rinkapati,2013).
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh
indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya
rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah
Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti
menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik
ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta,
penghargaan dan kejujuran (Rinkapati,2013).
2.3.2 Fisiologi Sistem Limbik
2.3.3 Sistem limbik terdiri dari 4 bagian yaitu:
1.Thalamus
Thalamus mengelilingi ventrikel ketiga. Ini adalah produk utama dari
diencephalon embrio. Thalamus adalah struktur terbesar di diencephalon, bagian
dari otak yang terletak antara otak tengah (mesencephalon) dan otak depan
(telencephalon). Secara anatomis, thalamus bertengger di atas batang otak, dekat
pusat otak, dalam posisi untuk mengirimkan serabut saraf ke korteks serebral di
segala penjuru. Lebar thalamus 1dan panjangnya 3 (Matasa,2013).
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
9/36
9
3.3.1.1Gambar Anatomi Thalamus
a. Fungsi Talamus
Thalamus merupakan sebuah massa besar dari materi abu-abu terletak
mendalam di otak bagian depan di bagian paling atas dari diencephalon. Struktur
ini memiliki fungsi sensorik dan motorik. Hampir semua informasi sensorik
memasuki struktur ini di mana neuron mengirim informasi tersebut ke korteks
atasnya. Akson dari setiap sistem sensorik (kecuali penciuman) menempel di sini
sebagai situs estafet terakhir sebelum informasi tersebut mencapai korteks serebral
(Matasa,2013).
Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan meneruskan informasi
yang masuk ke cerebrum dari reseptor indera (lihat, dengar, sentuh, rasa) ;
berperan penting dalam pengontrolan tidur, keadaan jaga ; dianggap bagian dari
sistem retikular (Matasa,2013).
Thalamus mengelilingi ventrikel ketiga. Ini adalah produk utama dari
diencephalon embrio. Thalamus adalah struktur terbesar di diencephalon, bagian
dari otak yang terletak antara otak tengah (mesencephalon) dan otak depan
(telencephalon) (Matasa,2013).
Thalamus terdiri dari sistem lamel (dibuat dari serat myelinated)
memisahkan subparts thalamic berbeda. Daerah lain didefinisikan oleh
kelompok-kelompok yang berbeda dari neuron, seperti abu-abu periventrikular,
unsur-unsur intralaminar, yang "limitans inti", dan lain-lain (Matasa,2013).
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
10/36
10
Struktur ini yang terakhir, yang berbeda dalam struktur dari bagian utama
dari thalamus, telah dikelompokkan bersama ke dalam''''allothalamus sebagai
lawan dari isothalamus''''. Thalamus suplai darah berasal dari sejumlah arteri
termasuk arteri kutub dan paramedian, inferolateral (thalamogeniculate) arteri,
dan posterior (medial dan lateral) Choroidal arteri. Ini semua adalah cabang dari
arteri serebral posterior (Matasa,2013).
Talamus merupakan substansia grisea yang terdapat dibagian dorsal
diensefalon yang membentuk dinding lateral kanan dan kiri ventrikulus tertius.
Talamus yang terdiri dari kumpulan nuklei, merupakan stasiun penghubung
berkas-berkas syaraf yang menghantar rangsang yang akan disalurkan ke korteks
serebri (Matasa,2013).
Adapun nuklei tersebut antara lain (Matasa,2013):
1.
Nukleus talamus anterior: termasuk sistem limbik yang menyalurkan rangsang-
rangsang ke korteks cinguli
2. Nukleus ventralis anterior: berhubungan dengan korpus striatum
3. Nukleus bentralis lateralis: menerima saraf dari globus palidusdan serebelum dan
mengeluarkan serabut-serabut saraf yang berjalan ke korteks motoris serebri
4.
Nukleus ventralis posterolateralis : merupakan stasiun tempat sinapsis traktus
spinotalamikus dan lemniskus medialis, yang selanjutnya berjalan menuju korteks
serebri.
5. Sentrum medianum: berhubungan dengan korpus stratum
6. Nuklei dibagian medial: talamus berhubungan dengan hipotalamus dan lobus
frontalis
7. Pulvinar: berhubungan dengan lobus oksipitalis dal lobus parietalis
8.
Korpus genikulatum mediale: merupakan stasiun penghubung penghantarrangsang pendengaran
9. Formasi retikularis: merupakan substrat anatomis kesadaran.
2.Amigdala
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
11/36
11
2.1Amygdala
Amigdala adalah kompleks nuclei yang terletak di bawah korteks dari
tiang medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali
hubungan dua jalur dengan hipotalamus. Salah satu bagian utama dari traktus
olfaktorius berakhir di bagian amigdala yang disebut nuclei kortikomedial terletak
tepat di bawah korteks di dalam area piriformis olfaktorius lobus temporalis. Ada
juga nuclei basolateral yang penting dalam hubungannya dengan perilaku.
Amigdala menerima sinyal neuronal dari semua bagian korteks .imbik seperti juga
neokorteks lobus temporalis, parietal, dan oksipital, terutama dari area asosiasi
auditorik dan area asosiasi visual. Amigdala menjalarkan sinyalnya kembali ke
area kortikal yang sama, ke hipokampus, ke septum, ke talamus, dan khususnya ke
hipotalamus (Yohan,2011).
Efek perangsangan amigdala yang dijalarkan melalui hipotalamus
(Yohan,2011):
1. Peningkatan atau penurunan tekanan arteri
2. Peningkatan atau penurunan frekuensi denyut jantung
3. Peningkatan atau penurunan motiltas dan sekresi gastrointestinal
4. Defekasi dan mikturisi
5. Dilatasi pupil atau kadangkala konstriksi
6. Piloereksi
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
12/36
12
7. Sekresi berbagai hormon hipofisis anterior, terutama hormon
gonadotropin dan adrenokrtikotropik.
Perangsangan lain oleh amigdala (Yohan,2011):
1. Berbagai pergerakan involunter (tonik, klonik atau ritmik, penciuman
dan makan)
2.
Kadangkala menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum,
dan rasa takut
3. Menimbulkan aktivitas seksual seperti ereksi, pergerakan persetubuhan,
ejakulasi, ovulasi, aktivitas uterus, dan persalinan prematur
4. Membantu menentukan pola respon perilaku seseorang sehingga
menyesuaikan diri dengan setiap keadaan.
3.Hipothalamus
1.1
ANATOMI HIPOTALAMUS
Hipotalamus terletak pada lantai otak, mengelilingi bagian bawah ventrikel
ketiga. Batas anterior adalah kiasma optika; batas posterior adalah korpus
mamilaris; batas lateral adalah sulcus lateral; dan batas ventrodorsal adalah tuber
cinereum (dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang kearah kaudal
hingga tangkai hipofisis). Bentuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun
dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2)
area hipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus. Menurut Sherwood (2011),
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat serat terkait
yang terletak dibawah thalamus (Yohan,2011).
Hipotalamus terletak di permukaan bawah otak. Itu terletak tepat di bawah
thalamus dan di atas kelenjar pituitari, yang terpasang dengan tangkai. Ini
merupakan bagian yang sangat kompleks dari otak yang mengandung banyak
daerah dengan fungsi yang sangat khusus. Pada manusia, hipotalamus adalah
sekitar ukuran kacang dan menyumbang kurang dari 1% dari berat otak
(Yohan,2011).
http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/gambar-bagian-fungsi-otak-manusia.htmlhttp://smabiologi.blogspot.com/2013/07/gambar-bagian-fungsi-otak-manusia.html8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
13/36
13
3.1.1 hipotalamus
3.2 Fiologi Hypothalamus
Adanya perangsangan pada hipotalamus lateral timbul rasa haus, nafsu
makan, kadang timbul rasa marah, keinginan berkelahi (Yohan,2011):
1. Perangsangan pada nucleus ventromedial dan area di sekelilingnya
menimbulkan rasa kenyang, menurunnya nafsu makan.
2. Perangsangan pada zona tipis dari nuclei paraventrikuler timbul rasa takut,
terhukum.
3. Dorongan seksual dapat timbul pada rangsangan beberapa area hipotalamus
sebagian besar bagian anterior dan posterior hipotalamus.
a. Fungsi Vegetatif dan SekresiHipotalamus meskipun mempunyai ukuran sangat kecil hanya beberapa
sentimeter kubik, mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan
dengan semua tingkat system limbic. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur-
struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga
arah (Yohan,2011):
1. Kebelakang dan kebawah menuju batang otak terutama ke area reticular
mesensefalon, pons dan medulla, dan dari area tersebut ke saraf perifer system
saraf otonom.
2. Keatas menuju sebagian besar area yang lebih tinggi didiensefalon dan
serebrum, khususnya bagian anterior thalamus dan bagian limbic korteks serebri.
3. Ke infundibulum hipotalamus untuk mengatur sebagian dari fungsi
sekretorik pada bagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis.
Hipotalamus mengatur sebagian besar fungsi vegetative dan fungsi
endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek per ilaku emosional.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
14/36
14
Pengaturan fungsi vegetative dan fungsi endokrin hipotalamus
Area lateral yang ditunjukkan diatas berguna untuk pengatunran rasa haus,
rasa lapar dan sebagian besar hasrat emosiaonnal.
Gambaran umum fungsi vegetative dan fungsi pengaturan hipootalamus
(Yohan,2011):
1. Pengaturan kardiovaskular
Perangsangan berbagai area dalam hipotalamus dapat menimbulkan efek
neurogenik pada system kardiovaskuler yang telah dikenal, meliputi teknan arteri,
peningkatan frekuensi denyut jantung. Pada umumnya perangsangan hipotalamus
bagian posteeri rior dan lateral meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut
jantung, sedangkan perangsangan pada area preoptik sering menimbulkan efek
yang berlawanan, sehingga menyebabkan penurunan frekuensi denyut jantung dan
tekanan arteri. Efek ini terutama dijalarkan melalui pusat pengatur kardiovaskular
tertentu di regio reticular dari pons dan medulla.
2. Pengaturan suhu tubuh
Bagian anterior hipotalamus, khususnya area preoptik berhubungan
dengan pengaturan suhu tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati
area ini meningkatkan aktivitas neuron-neuron peka suhu, sementara penurunan
suhu akan menurunkan aktivitasnya. Sebaliknya, neuron-neuron ini mengatur
mekanisme yang dipakai untuk meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh.
3. Pengaturan cairan tubuh
Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara:
a. Dengan mencetuskan sensasi haus. Dibagian lateral terdapat area yang disebut
pusat rasa haus . bila elektrolit cairan yang terdapat dipusat atau didaerah yangberkaitan dengan hipotalamus menjadi sangat pekat, pada hewan akan
berkembang hasrat untuk minim air.
b. Mengatur ekskresi air ke dalam urin. Penagturan eksresi air oleh ginjal terutama
dilakukan oleh nuclei supraoptikus. Bila cairan tubuh menjadi sangat pekat,
neuron-neuron dalam area ini menjadi terangsang. Serabut-serabut saraf yang
berasal dari neuron-neuron ini diproyeksikan kebawah melalui infundibulum
hipotalamus kekelenjar hipofisis posterior, tempat ujung-ujung saraf
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
15/36
15
menyekresikan hormone antidiuretik (vasopresin). Selanjutnya diabsorbsi
kedalam darah dan diangkut keginjal tempat hormone tersebut bekerja pada
akuaduktus koligentes ginjal guna menimbulkan peningkatan reabsorpsi air.
4. Pengaturan kontraktilitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara
Perangsangan nucleus paraventrikular menyebabkna sel-sel neuronnya
menyekresi hormone oksitosin. Selanjutnya hormone ini menyebabkan
peningkatan kontraktilitas uterus serta kontraksi sek-sel mioepitel mengelilingi
alveoli payudara. Yang menyebabkan alveoli mengosongkan air susu melalui
puting susu.
Pada akhir masa kehamilan akan disekresikan banyak sekali oksitosin, dan
sekresi ini membantu memulai kontraksi persalinan untuk mengeluarkan bayi.
5. Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan
6. Satu area yang berhubungna dengan rasa lapar adalah area hipotalamus lateral
Bila area ini rusak pada kedua sisi hipotalamus akan menyebabkan hewan
kehilangan nafsu makan, yang kadangkala menyebabkan kematian karena
kelaparan. Pusat yang berlawanan dengan hasrat makan disebut ayang sedang
makan tiba-tiba menghentikan makan dan benar-benar mengabaikan makanan
tersebut. Namun, bila area ini dirusak bilateral, hewan tersebut tidak dapat
terpuaskan.
Area hipotalus lainnya yang termasuk dalam pengatur seluruh aktivitas
gastrointestinal adalah badan mamilari, yang sedikitnya turut mengatur sebagian
pola dari sekian banyak reflex makan, seperti menjilat-jilat bibir dan makan.
7. Pengaturan hipotalamik terhadap sekresi hormone endokrin oleh kelenjar
hipofisis anterior
8. Perangsangan area tertentu hipotalamus juga menyebabkan kelenjar hipofisisbagian anterior
Menyekresikan hormone-hormonnya. Kelenjar hipofisis anterior
menerima suplai darahnya terutama dari darah yang mula-mula mengalir melalui
hipotalamus bagian bawah dan selanjutnya melalui sinus-sinus vascular hipofisis
anterior. Sebelum mencapai hipofisis anterior, berbagai nuclei hipotalamik
menyekresikan hormone-hormon pelepas dan hormone-hormon penghambat
spesifik ke dalam darah. Selanjutnya hormone-hormon ini diangkut lewat darah
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
16/36
16
menuju kelenjar hipofisis anterior, tempat hormone tersebut mempengaruhi sel-sel
glandular untuk mengatur pelepasan hormone-hormon hipofisis anterior spesifik.
Fungsi perilaku dari hipotalamus dan system limbic yang berkaitan (Yohan,2011):
1.Efek yang disebabkan oleh perangsangan
Selain fungsi vegetative dan fungsi endokrin hipotalamus, perangsangan
atau adanya lesi pada hipotalamus seringkali member efek yang menyeluruh pada
perilaku emosional seekor heweh perangsangan dan manusia.
Pada hewan, beberapa efek perilaku akibat perangsangan adalah:
1. Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya
rasa haus dan nafsu makan
2. Perangsangan pada nucleus ventromedial dan area di sekelilingnya terutama
mengakibatkan efek yang berlawanan dengan efek disebabkan oleh
perangsangan pada hipotalamus lateral yakni, menimbulkan rasa kenyang,
menurunnya nafsu makan, dan hewan menjadi tenang.
3. Perangsangan pada zona tipis dari nuclei paraventrikular, yang terletak sangat
berdekatan dengan ventrikel ketiga, biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi
terhukum.
4. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area
hipotalamus besar bagian anterior dan posterior hipotalamus.
2.Efek yang disebebkan oleh lesi hipotalamik
Pada umumnya, lesi pada hipotalamus akan menimbulkan efek yang
berlawanan dengan yang ditimbulkan oleh perangsangan. Contoh:
1. Lesi bilateral pada hipotalamus lateral akan mengurangi hasrat minum dannafsu makan ha hampir sampai hilang sama sekali, sehingga sering menimbulkan
mati kelaparan. Lesi ini menimbulkan sikap pasif yang ekstrem pada hewan,
disertai dengan hilangnya sebagian besar dorongan bertindak.
2. Lesi bilateral pada area ventromedial hipotalamus menimbulkan efek yang
terutama berlawanan dengan yang disebabkan oleh lesi hipotalamus lateral,
menimbulkan hasrat minum dan nafsu makan yang berlebihan, disertai keadaan
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
17/36
17
hiperaktif dan seringkali menjadi sangat buas disertai keinginan menyerang
walaupun hanya mendapat provokasi ringan.
b. Fungsi Perilaku oleh Hipotalamus
1. Perangsangan pada bagian,
Hipotalamus Lateral : menimbulkan rasa haus, lapar dan marah
Nukleus Ventromedial : menimbulkan rasa kenyak dan tenang
Nukleus Paraventrikular : menimbulkan rasa takut dan terhukum
Bagian anterior dan posterior : menimbulkan dorongan seksual
2. Pusat Ganjaran
Terletak di nuklei lateral dan ventromedial hipotalamus. Selain itu bagian
sistem limbik lainnya juga berperan yaitu bagian septum, amigdala, serta area
tertentu dalam talamus dan ganglia basalis, tegmentun basal dari mesensefal, tapi
bersifat kurang peka.
Memberikan rasa senang dan keinginan untuk terus melakukan sesuatu
hal.
3. Pusat Hukuman
Terletak di area kelabu sentral di sekeliling akuaduktus sylvius dalam
mesensefalon, menyebar ke atas zona periventrikular hipotalamus dan talamus.
Amigdala dan hipokampus juga berperan dalam rasa terhukum ini tapi
sifatnya kurang kuat.
Rasa marah juga timbul dari rangsangan di zona periventrikular dan lateral
hipotalamus, tapi dapat ditekan oleh sinyal inhibisi dan nuklei ventromedial,
hipokampus, serta korteks limbik anterior yaitu girus cingulata dan girus
subkalosal.Rasa terhukum dan takut dapat mendahului rasa senang dan rasa ganjaran.
Makna Rasa Ganjaran dan Rasa terhukum
1.
Mengatur aktivitas tubuh, hasrat, rasa enggan, dan motivasi kit karena
adanya rasa senang (makna ganjaran) dan rasa benci (makan terhukum)
akan sesuatu.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
18/36
18
2. Rasa ganjaran dan terhukum akan menimbulkan jejak ingatan (memory
trace).
Setiap sinyal sensorik akan merangsang setiap area di korteks serebri dan
jika tidak menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum maka sinyal tersebut
akan terhabituasi (hilang dengan sendirinya).
Pola marah merupakan suatu pola emosi yang melibatkan pusat rasa
terhukum pada hipotalamus dan struktur limbik lain. Perangsangan yang kuat
pada pusat rasa terhukum di otak, khususnya pada zona periventrikuler
hipotalamus dan pada hipotalamus lateral menyebabkan rasa marah.
Perangsangan pada area yang lebih rostral (posterior) dari area rasa terhukum
yakni pada garis tengah preoptikmenyebabkan timbulnya rasa takut dan cemas
berkaitan dengan kecendrungan binatang untuk melarikan diri. Fenomena rasa
marah ini terutama dicegah oleh adanya keseimbangan aktivitas dari nuclei
ventromedial hipotalamus. Hipokampus, amigdala, bagian anterior korteks limbik
(terutama girus singulata anterior dan girus subkalosal) membantu menekan
fenomena rasa marah ini.
Pemberian tranquilizer (obat penenang) misalnya klorpromazin biasanya
menghambat pusat-pusat rasa ganjaran dan rasa terhukum. Kerja obat pada
keadaan psikotik ialah dengan cara menekan sebagian besar area perilaku yang
penting dalam hipotalamus dan region otak limbik yang berkaitan dengan area
tersebut.
Hipotalamus, mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan
dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur-
struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga
arah: (1) kebelakang dan kebawah menuju batang otak terutama ke area reticularmesenchepalon, pons, dan medulla, dan dari area tersebut ke perifer sistem saraf
otonom; (2) ke atas menuju sebagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon
dan serebrum, khususnya bagian anterior talamus dan bagian limbik korteks
serebri; dan (3) ke infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur
secara sebagian dari fungsi sekretorik pada bagian posterior dan anterior kelenjar
hipofisis (Guyton and Hall, 1997).
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
19/36
19
Disini hanya akan dibahas fisiologi hipotalamus dalam fungsi endokrin
tubuh.
Hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi endokrin seperti pengaturan
suhu tubuh, pemasukan makanan dan berhubungan dengan banyak bagian sistem
saraf. Otak sendiri baik dipengaruhi oleh efek hormonal secara langsung dan tak
langsung. Selain itu hormon hipotalamus pada fungsi ekstrahipotalamus sebagai
neurotransmitter atau neurohormon (Greenspan and Baxter, 1998).
Fungsi hipotalamus diatur baik oleh signal mediator-hormon, contoh,
umpan balik negative maupun oleh input neural dari berbagai sumber. Signal saraf
ini diperantarai oleh neurotransmitter termasuk asetilkolin, dopamine,
norepinefrin, epinefrin, serotonin, GABA, dan opioid. Hipotalamus adalah jalan
akhir bersama tempat lewatnya berbagai signal dari berbagai sistem mencapai
hipofisis anterior. Sebagai contoh, sitokinin yang memegang peranan dalam
respon terhadap infeksi, seperti interleukin, juga terlibat dalam pengaturan aksis
hipotalamus-hipofisis-adrenal. Sistem interaksi immuneuroendokrin ini penting
bagi kehidupan organisme menghadapi stress (Greenspan and Baxter, 1998).
Hipotalamus juga mengirim signal ke bagian lain system saraf. Sebagai
contoh, jaras saraf mayor neuro magnoselular yang mengandung vasopresin dan
oksitosin berakhir di hipofisis posterior, serat saraf dari nukleus paraventrikel dan
supraoptik menyebar kebanyak bagian lain dari system saraf. Pada batang otak,
neuron vasopresinnergik berperan dalam pengaturan otonomik tekanan darah.
Neuron yang sama menyebar ke substansia grisea dan berimplikasi pada fungsi
kortikal yang lebih tinggi. Serat-serat saraf berakhir di eminensia mediana
sehingga memungkinkan pelepasan ADH dalam sistem portal hipofiseal;
pengiriman ADH dalam konsentrasi tinggi ke hipofisis anterior dapatmeningkatkan keterlibatannya dalam pengaturan sekresi ACTH. Neuron
magnoselular juga menyebar pleksus koroideus dimana mereka melepaskan ADH
kedalam cairan serebrospinal. Disamping neuron magnoselular, nukleus
paraventrikel mengandung sel yang lebih kecil dari badan sel disebut
periviseluler. Neuron demikian juga ditemukan di region sistem saraf lainnya dan
juga terdiri dari peptida-peptida seperti CRH dan TRH (Greenspan and Baxter,
1998).
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
20/36
20
Hormon hipotalamus dapat dibagi menjadi yang mengsekresi hormon
kedalam pembuluh darah hipofiseal portal dan yang mengsekresikannya lewat
neurohipofisis kedalam sirkulasi umum (Greenspan and Baxter, 1998).
Menurut Greenspan and Baxter (1998), hormon hipotalamus yang
disekresikan kedalam pembuluh darah hipofiseal portal dalam bentuk hormone
hipofisiotropik yang merangsang sekresi hormon-hormon hipofisis anterior,
yakni:
a) Growth Hormone Releasing Hormone (GRH): merangsang sekresi hormone
pertumbuhan (GH) oleh somatotrof.
b) Somatostatin: menghambat sekresi GH dan TSH.
c) Dopamine: merupakan hormone penghambat prolaktin primer (PIH),
ditemukan pada sirkulasi portal dan terikat pada reseptor dopamine dalam
laktotrof.
d) Prolaktin Releasing Factor: merangsang sekresi prolaktin.
e) Thyrotropin Releasing Hormone (TRH): faktor hipotalamus mayor dalam
sekresi TSH.
f) Corticotropin Releasing Hormone (CRH): merangsang sekresi
Adrenokortikotropik Hormone (ACTH).
g) Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH): mengontrol sekresi Luteinizing
Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH).
Sedangkan Hormon yang disekresikan lewat neurohipofisis (hipofisis
posterior) menurut Greenspan and Baxter (1998), yakni:
a) Antidiuretik Hormone (ADH, juga dikenal sebagai vasopresin): pengatur
keseimbangan penting, juga vasokonstriktor kuat dan berperan penting pada
regulasi sistem kardiovaskuler.b) Oksitosin: menyebabkan kontraksi otot polos uterus untuk membantu
mengeluarkan janin selama persalinan, dan merangsang ejeksi susu dari kelenjar
mamaria selama menyusui.
Hipotalamus dan hipofisis posterior membentuk suatu sistem
neuroendokrin yang terdiri dari suatu populasi neuron neuroskretoris yang badan
selnya terletak di dua kelompok di hipotalamus (nukleus supraoptik dan nukleus
paraventrikel). Akson dari neuron-neuron ini turun melalui tangkai penghubung
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
21/36
21
tipis untuk berakhir di kapiler di hipofisis posterior. Hipofisis posterior terdiri dari
ujung-ujung saraf ini plus sel penunjang mirip glia. Secara fungsional dan
anatomis, hipofisis posterior sebenarnya hanya perpanjangan dari hipotalamus
(Sherwood, 2011).
4.Hipocampus
Bagian dari medial korteks temporalis yang memanjang, melipat ke atas
dan ke dalam untuk membentuk permukaan ventral dari radiks inferior ventrikel
lateralis. Salah satu ujung hipokampus berbatasan dengan nuclei amigdaloid serta
pada salah satu tepinya juga bersatu dengan girus parahipokampal. Hipokampus
beserta struktur lobus temporalis yang berdeatan dengannya disebut formasio
hipokampal. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal
sensorik yang masuk, yang dapat menimbulkan reaksi perilaku yang sesuai tetapi
dengan tujuan berbeda. Hipokampus pada mulanya merupakan bagian dari
korteks olfaktorius. Perangsangan pada berbagai area dalam hipokampus dapat
menyebabkan rasa marah, ketidakpedulian, dorongan seks yang berlebihan.
Hipokamus juga memiliki peranan dalam pembelajaran. Jika hipokampus
mengatakan bahwa sinyal neuronal tertentu bersifat penting, maka sepertinya
disimpan menjadi ingatan. Hipokampus juga diduga menyebabkan timbulnya
dorongan untuk mengubah ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang, karena
hipokampus berperan dalam konsolidasi ingatan jangka panjang (Yohan,2011).
2.4 NEUROHORMONAL & SISTEM LIMBIC
1. PENGATURAN SISTEM NEUROHORMONAL PADA AKTIVITAS
OTAK
Selain pengaturan aktivitas otak secara langsung oleh penjalaran sinyal
saraf yang spesifik dari region otak bagian bawah ke region kortikal, masih
terdapat mekanisme fisiologis yang lain yang sering digunakan untuk melakukan
aktivitas otak. Mekanisme ini adalah untuk melepaskan bahan-bahan hormonal
neurotransmitter inhibisi dan eksitasi ke dalam substansi otak. Neurohormon ini
sering sekali meneteap selaman beberapa menit, atau beberapa jam dan dengan
demikian menghasilkan masa pengendalian yang panjang, tidak hanya aktivasi
atau inhibisi yang sekejap.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
22/36
22
Gambar disamping memperlihatkan tiga system neurohormona yang
dipetakan yang dipetakan secara rinci pada otak tikus (Yohan,2011):
1.
system norepinefrin
2. system serotonin
3. system dopamine
norepinefrin biasanya berfungsi sebagai hormone eksitasi, sedangkan serotonin
biasanya bersifat inhibisi, dan dopamine bersifat inhibisi pada beberapa aren dan
mengeksitasi pada aren yang lain. Seperti yang diharapkan, ketiga system ini
memiliki efek yang berbeda-beda pada tingkat eksitabilitas di berbagai area otak.
System norepinefrin sebenarnya menyebar ke setiap area otak, sementara systemserotonin dan dopamine di arahkan terutama ke region ganglia basalis, dan system
serotonin lebih ke struktur garis tengah (midline).
gambar tersebut memperlihatkan area batang otak pada otak manusia yang
berfungsi untuk mengaktivasi empat system neurohormonal: yang tiga bentuk
telah dibicirakan untuk tikus, dan satu lagi adalah system asetilkolin. Beberapa
fungsi spesifik dari keempat system tersebut adalah sebagai berikut (yohan,2011):
1.
lokus seruleus dan system norepinefrin
Lokus seruleus adalah area kecil yang terletak bilateral dan sebelah
posterior pada sambungan anatara pons dan mesensefalon. Serabut-serabut saraf
area ini menyebar ke seluruh otak, sama seperti pada tikus, dan menyekresikan
norepinefrin. Norepinefrin biasanya merangsang otak untuk melakukan
peningakatan aktivitas.
2. substansia nigra dan system dopamin
Substansia nigra terletak disebelah anterior pada mesensefalon superior,
dan neuron-neuronnya terutama mengirimkan ujung-ujung saraf ke nucleus
kaudatus dan putamen serebrum, tempatnya menyekresikan dopamine. Neuron-
neuron lain yang letaknya berdekatan juga menyekresikan dopamine, tetapi
neuron tersbut mengirimkan ujung-ujung saraf yang lebih ventral pada otak,
terutama ke hipotalamus dan system limbic. Dopamin diduga bekerja sebagai
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
23/36
23
transmitter inhibitor di ganglia basalis, tetapi pada beberapa area otak yang lain,
kemungkinan malah mengeksitasi.
3.
nuclei rafe dan system serotonin
Dibagian tengah pons dam medulla terdapat beberapa nuclei tipis yang
disebut nuclei rafe. Kebanyakan neuron pada nuclei ini menyekresikan serotonin.
Neuron itu mengirimkan serabut-serabut ke diensephalon dan sedikit serabut ke
korteks serebri. Dan serabut yang lain lagi turun ke medulla spinalis. Serotonin
yang disekresikan pada ujung saraf serabut medulla memiliki kemampuan untuk
menekan rasa nyeri. Serotonin yang dilepaskan dalam diensephalon dan serebrum
hamper pasti berperan sebagai inhibitor penting untuk membantu menghasilkan
tidur yang normal.
4. neuron gigantoselular dan system asetilkolin
Serabut-serabut yang berasal dari nucleus gigantoselular segera terbagi
menjadi dua cabang, yang satu berjalan ke atas menuju tingkat otak yang lebih
tinggi, dan yang lain berjalan ke bawah melalui trkatur retikulospinalis.
Neurohormon yang disekresikan pada ujung-ujungnya adalah asetilkolin. Pada
kebanyakan tempat, asetilkolin berfungsi sebagai neurotransmitter eksitasi.
Aktivasi neuron asetilkolin ini menghasilkan kewaspadaan pikiran dan
terangsangnya system saraf.
Berikut adalah daftar substansi neurohormonal yang lain yang berfungsi
pada sinaps tertentu atau dengan cara melepas ke dalam cairan otak:
a. enkefalin
b. asam gamma aminobutirat
c. glutamate
d. vasopressin
e. hormone adenokortikotropik
f. epinefrin
g. endorphin
h. histamine
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
24/36
24
i. angiotensin II
j. neurotensin
2.5INGATAN (MEMORY)
1. IngatanPeran Fasilitasi Sinaptik dan Inhibisi Sinaptik
Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah
sensitivitas dasar penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat
aktivitas neural sebelumnya. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-
jejak ingatan (memory traces). Jaras-jaras ini penting karena bila menetap/ada,
akan diaktifkan secara selektif oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali
ingatan yang ada.
Percobaan pada hewan tingkat rendah telah memperlihatkan bahwa jejak
ingatan dapat timbul pada semua tingkat sistem saraf. Bahkan refleks-refleks
medula spinalis dapat mengubah setidaknya sedikit respons terhadap aktivasi
medula yang berturut-turut, dan perubahan refleks-refleks tersebut merupakan
bagian dari proses ingatan. Ingatan jangka panjang juga merupakan hasil dari pe-
rubahan penghantaran sinaptik di pusat-pusat otak bagian bawah. Namun,
sebagian besar ingatan yang kita kaitkan dengan proses intelektual, didasarkan
pada jejak ingatan yang terdapat di korteks serebri.
a. Ingatan Positif dan Negatif"Sensitisasi" atau "Habituasi"
Penjalaran Sinaptik
Walaupun kita sering berpendapat bahwa ingatan adalah hasil dari
pengumpulan kembali pikiran-pikiran atau pengalaman-pengalaman sebelumnyayang bersifatpositif,tetapi tetap ada kemungkinan yang sama besar untuk ingatan
negatif, bukan positif saja. Artinya, otak kita digenangi oleh informasi sensorik
yang berasal dari seluruh panca indera. Jika pikiran kita diusahakan untuk
mengingat semua informasi ini, kapasitas ingatan otak akan penuh dalam
beberapa menit saja. Untunglah, otak memiliki kapasitas untuk belajar mengenali
informasi yang tidak memberi akibat. Ini adalah hasil dari inhibisi jaras sinaptik
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
25/36
25
untuk jenis-jenis informasi semacam ini; efek yang dihasilkan disebut habituasi.
Hal ini, pada indera, merupakan tipe ingatan negatif.
Sebaliknya, untuk jenis-jenis informasi masuk dan menyebabkan akibat
yang penting, seperti rasa nyeri atau rasa senang, otak memiliki kemampuan
otomatis yang berbeda dalam hal penguatan dan penyimpanan jejak ingatan. Ini
adalah ingatan positif. Ingatan positif ini adalah hasil danfasilitasi jaras-jaras
sinaptik, dan prosesnya disebutsensitisasi ingatan.Kita akan mempelajari kemu-
dian bahwa daerah khusus pada regio limbik basal otak mampu menentukan
apakah suatu informasi bersifat penting atau tidak penting, dan membuat
keputusan secara tidak sadar apakah informasi ini akan disimpan sebagai jejak
ingatan yang disensitisasiatau justru ditekannya.
b. Klasifikasi Ingatan.
Kita tahu bahwa ingatan tertentu hanya berlangsung beberapa detik,
sementara yang lain-nya berlangsung beberapa jam, berhari-hari, atau bahkan
bertahun-tahun. Dengan tujuan untuk membahas masalah ini, mari kita gunakan
klasrfikasi umum mengenai ingatan, yang membagi ingatan menjadi (1) ingatan
jangka pendek,yaitu ingatan yang berlangsung beberapa detik atau paling lama
beberapa menit, kecuali jika ingatan ini diubah menjadi ingatan jangka panjang;
(2) ingatan jangka menengah,yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu tetapi kemudian menghilang; dan (3) ingatan jangka panjang,yang sekali
disimpan, dapat diingat kembali selama bertahun-tahun kemudian atau bahkan
seumur hidup.
Selain klasifikasi ingatan yang umum ini, kita juga sebelumnya telah
membahas (dalam hubungannya dengan lobus prefrontalis) suatujenis lain dariingatan, yang disebut "ingatan aktif", yang terutama meliputi ingatan jangka
pendek yang digunakan selama berlangsungnya pemikiran intelektual, namun
penggunaannya berakhir saat setiap tahap permasalahan terselesaikan.
Ingatan seringkali digolongkan berdasarkan jenis informasi yang
disimpannya. Salah satu penggolongan ini membagi ingatan menjadi ingatan
deklaratif dan ingatan keterampilan,yaitu sebagai berikut:
1.
Ingatan deklaratif
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
26/36
26
Pada dasarnya berarti ingatan terhadap beragam detil mengenai suatu
pikiran ter-integrasi, seperti ingatan suatu pengalaman penting yang meliputi (1)
ingatan akan keadaan sekeliling, (2) ingatan akan hubungan waktu, (3) ingatan
akan penyebab pengalaman tersebut, (4) ingatan akan makna pengalaman
tersebut, dan (5) ingatan akan kesimpulan seseorang yang tertinggal pada pikiran
seseorang.
2.
Ingatan keterampilan
Seringkali dihubungkan dengan aktivitas motorik tubuh seseorang, seperti
keterampilan yang terbentuk untuk memukul bola tenis, termasuk ingatan
otomatis pada (1) pandangan ke bola, (2) menghitung hubungan dan kecepat-an
bola ke raket, dan (3) mengambil kesimpulan secara cepat pergerakan tubuh,
lengan, dan raket yang dibutuhkan untuk memukul bola seperti yang diinginkan
semua hal tersebut teraktivasi segera berdasarkan permainan tenis yang telah
dipelajari sebelumnya kemudian beralih ke pukulan berikutnya dalam permainan
seraya melupakan detil pukulan sebelumnya.
1.Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek dicirikan oleh ingatan seseorang mengenai 7
sampai 10 angka dalam nomor telepon (atau 7 sampai 10 fakta jelas lainnya)
selama beberapa detik sampai beberapa menit pada saat tersebut, tetapi hanya
akan berlangsung selama seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau
fakta-fakta tersebut.
Banyak ahli fisiologi telah memperkirakan bahwa ingatan jangka pendek
ini disebabkan oleh aktivitas saraf yang berkesinambungan, yang merupakan hasil
dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling pada jejak ingatan
sementara di dalamsuatu sirkuit neuron reverberasi.Teori ini masih belum dapatdibuktikan. Kemungkinan penjelasan lain mengenai ingatan jangka pendek ini
adalah fasilitasi atau inhibisi presinaptik.Hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang
terletak pada fibril-fibril saraf terminal segera sebelum fibril-fibril tersebut ber-
sinaps dengan neuron-neuron berikutnya. Bahan-bahan kimiawi neurotransmiter
yang disekresikan pada terminal seperti itu seringkali menyebabkan fasilitasi atau
inhibisi yang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Lintasan
jenis seperti ini dapat menimbulkan ingatan jangka pendek.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
27/36
27
2.Ingatan Jangka Menengah
Ingatan jangka menengah berlangsung bermenit-menit atau bahkan
berminggu-minggu. Ingatan ini kadang-kadang akan hilang, kecuali jika jejak
ingatan inemperoleh aktivasi secukupnya sehingga menjadi lebih permanen; yang
kemudian diklasifikasikan sebagai ingatan jangka panjang. Percobaan pada hewan
primitif telah menunjukkan bahwa ingatan jenis jangka menengah ini dapat me-
rupakan hasil dari perubahan fisik atau kimiawi yang bersifat sementara, atau
keduanya, baik pada terminal sinaps presinaptik atau pada membran sinaps
postsinaptik, perubahan ini dapat menetap selama bermenit-menit sampai
beberapa minggu. Mekanisme ini bersifat sangat penting, sehingga layak
dideskripsikan secara khusus.
Ingatan Berdasarkan Perubahan Kimiawi di Terminal Presinaptik atau
Membran Neuronal Postsinaptik
Gambar 57-9 memperlihatkan mekanisme ingatan yang dipelajari
khususnya oleh Kandel dan kawan-kawan, yang dapat menimbulkan perpanjangan
ingatan dari beberapa menit sampaf 3 minggu pada keong Aplysia besar. Pada
gambar ini, terlihat dua terminal presinaps. Salah satunya berasal dari neuron
input sensorik dan berakhir secara langsung pada permukaan neuron yang akan
dirangsang; keadaan ini disebut terminal sensorik.Terminal lainnya yaitu ujung
presinaptik yang terletak pada permukaan terminal sensorik, dan disebut terminal
fasilitator. Bila terminal sensorik terangsang secara berulang-ulang tanpa
perangsangan pada terminal fasilitator, sinyal yang dijalarkan pertama kali cukup
besar, tapi kemudian mele-mah sesuai dengan pengulangan rangsang sampai
akhirnya hampir hilang. Fenomena ini merupakan habituasi, seperti yang telahdijelaskan sebelumnya. Habituasi adalah tipe ingatan negatifyangmengakibatkan
lingkaran neuronal kehilangan responsnya terhadap peristiwa berulang yang tak
berarti.
Sebaliknya, bila stimulus noksius merangsang terminal fasilitator pada saat
yang sama dengan perangsangan terminal sensorik, ternyata sinyal yang
dijalarkan ke neuron postsinaptik semakin melemah secara progresif,
berkurangnya penjalaran sinyal menjadi kuat dan semakin kuat, dan hal itu akan
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
28/36
28
tetap menjadi kuat selama bermenit-menit, berjam-jam, berhari-hari, atau dengan
pelatihan yang lebih keras lagi, dapat sampai sekitar 3 minggu tanpa adanya
perangsangan lebih lanjut dari terminal facilitator. Jadi, stimulus yang sangat
mengganggu menyebabkan jaras ingatan menjadi terfasilitasi selama beberapa
hari atau beberapa minggu sesudahnya. Dalam hal ini yang menarik adalah bahwa
walaupun setelah terjadi habituasi, jaras tersebut dapat dialihkan ke jaras
terfasilitasi dengan hanya sedikit rangsang yang sangat mengganggu.
Mekanisme Molekular pada Ingatan Menengah Mekanisme Habituasi
Pada tingkatmolekular, walaupun penyebab tak seluruhnya diketahui, efek
habituasi pada terminal sensorik terjadi akibat penutupan secara progresifkanal-
kanal kalsium melalui membran terminal. Meskipun demikian, penutupan kanal
kalsium tersebut tidak sepenuhnya dimengerti, ion kalsium dapat berdifusi ke
dalam terminal terhabituasi ini lebih sedikit daripada jumlah normal, dan akan
semakin sedikit transmiter sensoris terminal yang dilepaskan karena pemasukan
ion kalsium merupakan stimulus utama bagi pelepasan transmiter (seperti yang
telah dibicarakan pada Bab 45).
Mekanisme Fasilitasi
Pada kasus fasilitasi, mekanisme molekular dianggap berlaku sebagai
berikut (Yohan,2011):
1. Perangsangan terminal fasilitator presinaptik pada saat yang sama dengan
perangsangan sensorik menyebabkan pelepasan serotonin pada sinaps fasilitator
di permukaan terminal sensorik.
2. Serotonin bekerja pada reseptor serotonindi membran terminal sensorik, dan
serotonin ini mengak-tifkan enzim adenililsiklase di dalam membran. Akhirnya,
adenil siklase tersebut menyebabkan terbentuknya enzim adenosin monofosfatsiklik (cAMP)juga di dalam terminal presinaptik sensorik.
3. AMP siklik mengaktifkanprotein kinaseyang menyebabkan fosforilasi protein
yang merupakan bagian dari kanal kalium di membran terminal si-naptik sensorik
itu sendiri; keadaan ini selanjutnya menghambat penjalaran kalium pada kanal.
Penghambatan ini dapat berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa
minggu.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
29/36
29
4. Berkurangnya penjalaran kalium menyebabkan timbulnya potensial aksi yang
semakin lama pada terminal presinaps, karena untuk pemulihan cepat dari
potensial aksi diperlukan aliran keluar ion kalium terminal.
5. Potensial aksi yang lama menyebabkan aktivasi yang semakin lama pada kanal-
kanal kalsium, sehingga banyak sekali ion kalsium memasuki terminal sinaptik
sensoris. Ion kalsium ini selanjutnya menyebabkan peningkatan pelepasan
transmiter oleh sinaps-sinaps, sehingga mengakibatkan fasilitasi penjalaran sinaps
secara bermakna ke neuron selanjutnya.
Jadi, dengan cara yang sangat tidak langsung, efek asosiasi terminal fasilitator
yang terangsang pada saat bersamaan dengan terangsangnya terminal sensorik
menyebabkan peningkatan sensitivitas perangsangan yang lama pada terminal
sensorik, dan hal itu menimbulkan jejak ingatan. Penelitian oleh Byme dan
kawan-kawan, juga pada keong Aplysia, diduga masih ada mekanisme lain
mengenai ingatan sinaptik. Penelitian Byme dan kawan-kawan memperlihatkan
bahwa stimulus yang berasal dari dua sumber terpisah bekerja pada suatu neuron,
dan pada keadaan yang sesuai, dapat menyebabkan perubahan jangka panjang
pada sifat membran neuron postsinaptik dan bukan di dalam membran neuron
presinaptik, tetapi menimbulkan efek ingatan yang pada dasamya sama.
3.Ingatan Jangka Panjang
Tidak ada batasan yang jelas antara jenis ingatan jangka menengah yang
lebih lama dengan ingatan jangka panjang yang sesungguhnya. Namun, ingatan
jangka panjang pada umumnya diyakini sebagai hasil perubahan strukturalpada
saat ini, bukan hanya perubahan kimiawi, pada sinaps-sinaps, dan hal-hal tersebut
memperkuat atau menekan penghantaran sinyal-sinyal. Sekali lagi, marilah kita
mengingat kembali percobaan pada hewan primitif (yang sistem sarafnya jauhlebih mudah dipelajari), yang sangat membantu kita untuk mengerti mengenai
mekanisme yang mungkin terjadi pada ingatan jangka panjang.
Perubahan Struktur yang Terjadi di Sinaps-sinaps Selama
Terbentuknya Ingatan Jangka Panjang
Gambaran mikroskopik elektron yang diambil dari hewan
invertebratatelahmenunjukkanbanyakperubahangambar-an fisik pada banyak
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
30/36
30
sinaps selama terbentuknya jejak ingatan jangka panjang. Perubahan struktural
tidak akan terjadi jika hewan tersebut diberi obat yang menghambat stimulasi
DNA pada replikasi protein di neuron presinaptik; dengan demikian tidak
terbentuk jejak ingatan yang permanen. Oleh karena itu, kelihatannya
pembentukan ingatan jangka panjang yang sebenamya bergantung pada
restrukturisasi sinaps-sinaps itu sendiri secara fisik dalam
cara-cara tertentu untuk mengubah sensitivitasnya dalam
menjalarkan sinyal-sinyal saraf.
Perubahan struktur fisik paling penting yang terjadi adalah sebagai berikut
(Yohan,2011):
1. Peningkatan tempat-tempat pelepasan vesikel untuk menyekresikan bahan-
bahan transmiter.
2. Peningkatan jumlah vesikel-vesikel transmiter yang dilepaskan.
3. Peningkatan jumlah terminal presinaptik.
4. Perubahan pada struktur spina dendritik yang mem-bolehkan terjadinya
transmisi sinyal yang lebih kuat.
Jadi, dalam beberapa hal yang berbeda, kemampuan struktural dari sinaps-sinaps
untuk menjalarkan sinyal tampaknya menjadi meningkat selama adanyajejak
ingat-anjangka panjang yang sebenarnya.
Jumlah Neuron dan Sambungannya Sering Berubah secara
Bermakna Selama Proses Belajar
Selama beberapa minggu, beberapa bulan, bahkan pada tahun-tahun
pertama kehidupan atau waktu-waktu selanjutnya, banyak bagian otak
menghasilkan neuron dalam jumlah yang sangat banyak, dan neuron-neuron inimenjulurkan sejumlah cabang akson untuk membentuk sambungan dengan
neuron-neuron lain. Jika akson yang baru gagal bersambungan dengan neuron
selanjutnya yang sesuai, dengan sel-sel otot, atau sel-sel kelenjar, akson-akson
yang baru itu sendiri akan musnah dalam waktu beberapa minggu. Jadi, jumlah
sambungan neuron ditentukan olehfaktor pertumbuhan saraf yang spesifik, yang
dilepaskan secara retrograd oleh sel-sel yang terangsang. Selanjutnya, bila terjadi
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
31/36
31
hubungan yang tidak cocok, seluruh neuron yang menjulurkan cabang-cabang
akson akan lenyap.
Oleh karena itu, segera setelah bayi manusia lahir, terdapat prinsip
"gunakan itu atau hilangkan itu" yang menentukan jumlah akhir neuron dan
sambungannya pada bagian sistem saraf manusia yang terwakili. Ini adalah suatu
jenis proses belajar. Sebagai contoh Jika satu mata dari hewan yang baru lahir
ditutup selama beberapa minggu setelah lahir, neuron-neuron di garis-garis
alternatif dari korteks serebri penglihatan neuron-neuron yang normalnya
berhubungan dengan mata yang ditutup akan berdegenerasi, dan mata yang
tertutup itu secara sebagian atau secara total akan buta selama sisa hidupnya.
Sampai sekarang, dipercaya bahwa sangat sedikit "proses belajar" yang diperoleh
manusia dewasa dan hewan dengan cara modifikasi jumlah neuron pada sirkuit
ingatan; namun demikian, penelitian terbaru menyatakan bahwa bahkan orang
dewasa menggunakan mekanisme tersebut setidaknya pada beberapa hal.
Proses Konsolidasi Ingatan
Jika ingatan jangka pendek diubah menjadi ingatan jangka panjang, dan
dapat dipanggil kembali beberapa minggu atau beberapa tahun kemudian, maka
ingatan tersebut harus mengalami "konsolidasi". Artinya, ingatan jangka pendek
jika diaktifkan berulang-ulang akan menimbulkan perubahan kimia, fisik, dan
anatomis pada sinaps-sinaps yang bertanggung jawab untuk ingatan tipe jangka
panjang. Proses ini memerlukan waktu 5 sampai 10 menit untuk konsolidasi
minimal dan satu jam atau lebih untuk konsolidasi maksimal. Sebagai contoh, bila
ada kesan sensorik yang kuat ditanamkan pada otak, namun kemudian dalam
waktu satu menit atau lebih diikuti oleh kejang otak akibat aliran listrik,
pengalaman sensorik tersebut tidak dapat diingat sama sekali. Demikian juga,pada gegar otak (brain concussion), pemberian anestesi umum yang dalam secara
mendadak, atau efek-efek lain yang menghambat fungsi dinamik otak secara
sementara, dapat menghambat proses konsolidasi. Proses konsolidasi dan waktu
yang dibutuhkan untuk terjadinya proses tersebut mungkin dapat diterangkan me-
lalui fenomena latihan (rehearsal) ingatan jangka pendek berikut ini.
Latihan Meningkatkan Pemindahan Ingatan Jangka Pendek Menjadi
Ingatan Jangka Panjang.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
32/36
32
Penelitian psikologi menunjukkan bahwa latihan atau pengulangan
informasi yang sama berkali-kali ke dalam pikiran, dapat mempercepat dan
memperkuat tingkat pengalihan ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka
panjang, dengan demikian mempercepat dan meningkatkan konsolidasi. Otak
mempunyai kecenderungan untuk mengulang informasi yang baru diterima,
terutama informasi yang menyita perhatian pikiran. Oleh karena itu, sesudah
melewati satu periode waktu, gambaran penting mengenai pengalaman sensorik
menjadi terfiksasi secara progresif dalam gudang ingatan. Hal ini menjelaskan
mengapa seseorang dapat mengingat dengan lebih baik sedikit informasi yang
dipelajari secara mendalam daripada banyak informasi yang hanya dipelajari
secara superfisial. Keadaan ini juga menjelaskan mengapa orang yang dalam
keadaan segar dapat mengonsolidasikan ingatannya secara jauh lebih baik
daripada dalam keadaan kelelahan mental (mental fatigue).
Penyusunan Ingatan Baru Selama Konsolidasi.
Salah satu gambaran terpenting konsolidasi adalah bahwa ingatan baru
disusun menjadi bermacam-macam golongan informasi. Selama proses ini
berlangsungJenis informasi yang serupa ditarik kembali dari tempat penyimpanan
ingatan dan digunakan untuk membantu proses informasi yang baru. Perbedaan
dan kesamaan informasi yang baru dan yang lama kemudian dibandingkan, dan
seba-gian proses penyimpanan ini lebih banyak dipakai untuk menyimpan
kesamaan dan perbedaan infonnasi daripada untuk menyimpan informasi baru
yang tidak diproses. Jadi, selama konsolidasi, ingatan yang baru tidak disimpan
secara acak tapi langsung bersamaan dengan ingatan lain yang macamnya sama.
Hal ini diperlukan agar kelak orang tersebut mampu "mencari" informasi yang
dibutuhkannya dari gudang ingatan.
Peran Bagian-Bagian Spesifik Otak dalam Proses Ingatan
Hipokampus Mampu Mencetuskan Penyimpanan Ingatan - Amnesia
Anterograd Setelah Lesi Hipokampal
Hipokampus merupakan bagian yang paling medial dari korteks lobus
temporalis, yang mula-mula melipat ke arah medial di bawah otak dan selanjutnya
naik ke permukaan dalam, di bawah ventrikel lateral. Pada pengobatan beberapa
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
33/36
33
pasien epilepsi, kedua hipokampus tersebut diangkat. Ternyata, tindakan ini tidak
terlalu serius memengaruhi ingatan pasien terhadap informasi yang disimpan di
dalam otak sebelum pengangkatan hipokampus. Namun, sesudah pengangkatan,
pasien ini betul-betui tidak mempunyai kemampuan untuk menyimpan ingatan
tipe verbal dan simbolik (ingatan tipe deklaratif) dalam ingatan jangka
panjangnya, atau bahkan dalam ingatan intermedia yang berlangsung lebih dari
beberapa menit. Oleh karena itu, pasien ini tak mampu menyusun ingatan jangka
panjang yang baru dari tipe informasi tersebut yang merupakan dasar intelegensi.
Keadaan ini disebut amnesia anterograd.
Tetapi mengapa hipokampi begitu penting untuk membantu otak dalam
menyimpan ingatan yang baru? Kemungkinan jawabannya adalah bahwa
hipokampus merupakan salah satu dari sekian banyak jaras keluar yang penting
yang berasal dari area "ganjaran" dan "hukuman" pada sistem limbik, seperti akan
dijelaskan pada bab 58. Rangsangan sensorik atau pikiran yang menyebabkan rasa
nyeri atau antipati akan merangsang pusaf hukuman limbik, dan rangsangan yang
menyebabkan rasa senang, bahagia, atau rasa ganjaran akan merangsang pusat
ganjaran limbik. Semua ini bersama-samamenimbulkan latar belakang suasana
hati dan motivasi seseorang. Di antara motivasi-motivasi ini terdapat dorongan
dalam otak untuk mengingat pengalaman-pengalaman dan pikiran-pikiran yang
menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Hipokampus khususnya, dan
dalam derajat yang lebih kecil pada nuklei dorsalis medialis pada talamus, yaitu
struk-tur limbik yang lain, telah terbukti memiliki kepentingan khusus dalam
membuat keputusan mengenai pikiran mana yang cukup penting pada dasar
ganjaran atau hukuman untuk menjadi ingatan yang berfaedah.
Amnesia Retrograd - Ketidakmampuan Memanggil Ingatan Masa
Lalu
Ketika terjadi amnesia retrograd, derajat amnesia untuk peristiwa-peristiwa
yang baru saja terjadi mungkin lebih besar daripada peristiwa masa lalu yang telah
lama terjadi. Alasan perbedaan ini mungkin karena ingatan yang lama telah
banyak diulang-ulang sehingga jejak ingatan telah melekat kuat, dan bagian-
bagian ingatan ini telah tersimpan di daerah yang lebih luas dalam otak.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
34/36
34
Pada beberapa pasien yang menderita lesi hipokampal, terjadi beberapa
macam derajat amnesia retrograd bersama dengan amnesia anterograd, yang
menimbulkan dugaan bahwa paling sedikitnya sebagian dari kedua macam
amnesia ini saling berkaitan, dan lesi hipokampal dapat menyebabkan terjadinya
kedua kelainan ini. Namun, kerusakan beberapa area spesifik pada talamus
mungkin menyebabkan timbulnya amnesia retrograd tanpa terjadinya amnesia
anterograd yang berarti. Kemungkinan pen-jelasan dari keadaan ini adalah bahwa
talamus mungkin berperan dalam membantu orang untuk "mencari" dari gudang
ingatannya sehingga mampu "membaca" ingatan itu. Jadi, proses mengingat itu
tak hanya membutuhkan gudang penyimpanan ingatan namun juga membutuhkan
kemampuan untuk mencari dan menemukan ingatan di kemudian hari.
Kemungkinan fungsi talamus dalam proses ini akan dibicarakan dalam Bab 58
sebelumnya.
Hipokampus Tidak Penting dalam Proses Belajar Refleksif
Orang-orang dengan lesi hipokampal biasanya tidak mengalami kesulitan
dalam mempelajari keterampilan fisik yang tidak melibatkan verbalisasi atau tipe
intelegensia simbolik. Sebagai contoh, orang-orang ini masih dapat mempelajari
keterampilan gerak cepat tangan dan keterampilan fisik seperti yang diperlukan
dalam banyak jenis olah raga. Jenis proses belajar ini disebut keterampilan belajar
atau proses belajar refleksif,hal ini lebih bergantung pada pengulangan kegiatan
secara fisik yang terus menerus, bukan pelatihan simbolis dalam benak.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
35/36
35
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Anatomi korteks serebri adalah korteks yang terorganisasi menjadi empat
pasangan lobus utama: lobus oksipitalis, temporalis, parietalis, dan
frontalis. Korteks serebri juga tersusun atas 6 lapisan yakni, lapisan
moleculer, lapisan granularis eksterna, lapisan sel piramidalis, lapisan
granularis interna, lapisan sel piramidalis besar, lapisan sel fusiformis atau
polimorfik besar.
2. Area kortikal khusus adalah terdiri dari area motorik primer, area premotor,
area broca, area fef, area auditori, area somestik, area visual, area wernicle.
3. Sistem limbik adalah Sistem limbik merupakan keseluruhan neuronal yang
mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Sistem
limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat
kerah baju. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbic.
4.
Hypothalamus adalah bagian dari otak yang terletak pada lantai otak,
mengelilingi bagian bawah ventrikel ketiga. Batas anterior adalah kiasma
optika; batas posterior adalah korpus mamilaris; batas lateral adalah sulcus
lateral; dan batas ventrodorsal adalah tuber cinereum (dasar hipotalamus
yang membulat dan memanjang kearah kaudal hingga tangkai hipofisis).
Bentuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2) areahipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus. Menurut Sherwood (2011),
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat serat
terkait yang terletak dibawah thalamus.
Fungsi dari hypothalamus ini adalah untuk mengatur seluruh kerja struktur
tubuh atau fungsi vegetatif.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK
36/36
DAFTAR PASTAKA
Greenspan, F.S., Baxter, J.D., 1994. Basic and Clinical Endocrinology (4thed.)
Wijaya, Caroline et al. 1998 (alih bahasa), EGC: Jakarta
Guyton, A.C., Hall, J.E., 1996. Textbook of Medical Physiology (9 th ed.).
Setiawan, Irawati et al. 1997 (alih bahasa), EGC: Jakarta
Matasa,Rismi Anisa.2013.Makalah Talamus dan
Hipotalamus.http://michymatasa.blogspot.com
Diunduh jam 16.44 WIB, hari minggu tanggal 19 Oktober 2014
Rinkapati.2013.Anatomi Otak dan Fungsinya.http://lbsmix.com/berita-anatomi-
otak-dan-fungsinya.html
Diunduh jam 18.00 WIB, hari minggu tanggal 19 oktober 2014
Sykes,Yohan Rush.2011.Sistem Limbik.
http://blogkputih.blogspot.com/2011/11/sistem-limbik-merupakan-
keseluruhan.html
Diunduh jam 18.00 WIB, hari minggu tanggal 19 Oktober 2014