Post on 12-Apr-2016
description
NUTRISI PADA DISLIPIDEMIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan kadar lipid dalam darah. Beberapa kelainan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol, total kolesterol LDL
( hiperkolesterolemia ), trigliserida ( TG ), hipertrigliserida, serta penurunan
kolesterol HDL.
Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita
kelainan lemak darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal akibat serangan
jantung dan 50% meninggal tidak menampakkan gejala sebelumnya.
Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme
tubuh. Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam
empedu untuk mengelmusi lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat
hormon-hormon seks dan kortikosteroid atau hormon yang dapat
mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula darah, otot, serta
kekebalan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah
akan menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran darah arteri
pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis
dan penyakit jantung koroner. Dislipidemia juga menjadi salah satu
komponen dalam trias sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi.
1
B. TUJUAN UMUM
Mengetahui penatalaksanaan nutrisi pada penyakit dislipidemia.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui pengertian dan kelompok lipoprotein
2. Mengetahui pengertian dislipidemia dan klasifikasi dislipidemia
3. Mengetahui patofisiologi dislipidemia
4. Mengetahui gambaran laboratorium pemeriksaan penyakit dislipidemia
5. Mengetahui diagnosis gizi pada dislipidemia
6. Mengetahui penatalaksanaan nutrisi pada dislipidemia
7. Mengetahui interaksi obat dan makanan pada dislipidemia
2
BAB II
ISI
A. LIPOPROTEIN
Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis dari hati dan
jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
disimpan. Lemak merupakan substansi yang tidak larut dalam air. Dibutuhkan
media untuk dapat membawa lemak dalam aliran darah. Lipoprotein
merupakan substansi komplek yang membawa kolesterol, fosfolipid dan
trigliserid.
Kelompok utama lipoprotein :
1. Kilomikron
Berasal dari penyerapan trigliserol di usus. Berfungsi sebagai alat
pengangkut trigliserid oksigen.
2. VLDL ( Very Low Density Lipoprotein ) atau pra beta lipoprotein.
Berasal dari hati untuk ekspor triliserol / alat pengangkut utama
trigliserid endogen.
3. ILDL perubahan dari VLDL ke LDL. Mengandung trigliserid dan
kolesterol.
4. LDL ( Low Density Lipoprotein ) atau beta lipoprotein. Berfungsi
sebagai alat pengangkut kolesterol.
5. HDL ( High Density Lipoprotein ). Satu-satunya lipoprotein yang
protektif.
3
Lemak Dan Kolesterol Dalam Makanan
1. Asam Lemak Jenuh ( Saturated Fatty Acid )
Merupakan asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap, dalam
makanan berupa asam palmitat, sterarat, miristat dan laurat. Lemak jenuh
dapat mrngurangi aktifitas LDL resptor di dalam hati yang akan menurunkan
pembuangan LDL dalam darah naik. Setiap peningkatan 1% lemak jenuh dari
total kalori akan meningkatkan jumlah kolesterol sebesar 2%. Sebagian lemak
jenuh dalam diet berasal dari lemak daging sapi, daging babi, daging
kambing, unggas dan jeroannya serta minyak kelapa dan mentega.
2. Lemak Tidak Jenuh Tunggal ( Monounsaturated Fatty Acid )
Jenis lemak tidak jenuh tunggal dalam diet adalah asam oleat. Asam
lemak tidak jenuh tunggal mempunyai pengaruh hipokolesterolemia, efektif
dapat menurunkan kadar LDL. Asam lemak tidak jenuh tunggal banyak
terkandung dalam sebagian besar minyak terutama minyak zaitun.
3. Lemak Tidak Jenuh Ganda ( Polyunsaturated Fatty Acid )
Merupakan asam lemak yang mempunyai dua ikatan rangkap, tersusun
dari omega 3 ( linolenat, EPA, DHA ) dan omega 6 ( linoleat, arakidonat ).
Mempunyai pengaruh dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan LDL.
Setiap 1% kenaikan kalori dari asam lemak tidak jenuh ganda akan
mengurangi kolesterol darah sebesar 1,5 mg/dl. Linolenat banyak terdapat
pada minyak kacang kedelai. EPA pada minyak ikan tertentu dan dapat juga
dibuat dari asam linolenat. DHA terdapat pada ASI dan pada minyak ikan
tertentu. Linoleat dapat ditemukan pada minyak jagung, minyak biji kapas,
minyak biji bunga matahari, minyak wijen, dan minyak biji-bijian lainnya.
Arakidonat terdapat pada minyak kacang tanah dan dapat dibuat dari asam
linoleat.
4
4. Kolesterol
Kolesterol di dalam darah terutama diperoleh dari hasil sintesis di
dalam hati ( endogen ). Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein
atau lemak, jumlah yang disitesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan
jumlah yang diperoleh dari makanan. Merupakan senyawa lemak kompleks,
kelebihan konsumsi kolesterol menyebabkan peningkatan kadar kolesterol
dalam hati. Pengurangan 100 mg kolesterol dalam diet per 1000 kalori
menghasilkan penurunan kolesterol plasma sekitar 10 mg/dl. Kolesterol
terkandung dalam semua bahan pangan hewani, terutama pada cumu-cumi,
udang lobster, kuning telur, otak, hati dan ginjal.
B. DISLIPIDEMIA
1. Penertian dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan
kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida serta penurunan kolesterol HDL
dalam darah. ( yustianan, 2012 ). Kelainan ini dapat terjadi secara primer
( hiperlipidemia primer ) maupun sekunder akibat penyakit lain
( hiperlipidemia sekunder ).
2. Klasifikasi dislipidemia
Secara umum, dislipidemia dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Dislipidemia primer ( oberman )
1) Hipertrigliseridemia
Hiperkilomikronemia :
- Disertai deff LPL atau apo-CII ( tipe 1 )
- Disertai peningkatan VLDL ( tipe V )
Familial Combined Hyperlipidemia ( tipe IIA, IIB atau IV )
5
Familial Hypertriglyceridemia ( tipe IV )
2) Hiperkolesterolemia ( tipe IIA )
Familia Hypercholesterolemia
Polygenic Hypercholesterolemia
Hyperbetalipoproteinemia
3) Disbetalipoproteinemia ( tipe III )
4) Gangguan Metabolisme HDL
Primary HDL Deficiency Syndromes :
- Tangier Disease
- Familial Apo-Al dan CII Deficiency
Familial Hypoalphalipoproteinemia
HDL Excess Syndrome
5) Syndroma Defisiensi LDL :
Hypobetalipoproteinemia
Abetalipoproteinemia
b. Dislipidemia sekunder, umumnya disebabkan oleh penyakit dasar
sebagai berikut :
1) Hiperkolerterolemia
Hipotiroidisme
Sindroma Nefrotik
Penyakit Hati Obstruktif
Porpiria Intermiten Akut
Anoreksia Nervosa
Obat-obatan : diuretika tiazid, retinoid, glukokortikoid,
siklosporin, progestin, androgen.6
2) Hipertrigliseridemia :
Diabetes mellitus
Obesitas
Alkoholisme
Gagal Ginjal Kronik
Infark Miocard
Infeksi ( bakteri, virus )
Penyakit Autoimun
Obat-obatan : penyekat beta, retinoid, estrogen
3) Hiperlipidemia Kombinasi
Hipotiroidisme
Sindroma Nefrotik
Gagal Ginjal Kronik
Penyakit Hati
Sindroma Werner’s
Akromegali
Obat : diuretika tiazid, glukokortikoid, retinoid
Tipe lainnya, yaitu :
Hiperkolesterolemia
Hipertrigliseridemia
Isolated Low HDL- Cholesterol
Dislipidemia Campuran
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Kadar Lipid :
Dalam batasan ilmiah, dislipidemia terjadinya akumulasi kolesterol
dan lipid pada dinding pembuluh darah. Dislipidemia merupakan masalah
yang cukup penting karena termasuk resiko utama penyakit jantung 7
koroner. Penelitian mendukung bahwa dislipidemiamemiliki lebih dari
satu penyebab . faktor genetik, pola makan, gaya hidup, obesitas dan
faktor lain.
a. Faktor Genetik
Dislipidemia cenderung terjadi dalam keluarga, mendukung
bahwa hal itu mungkin memiliki suatupenyebab genetik. Dalam dunia
medis dislipidemia yang diturunkan familial dislipidemia ( FD ). FD
ini merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara dominan
autosomal ( kromosom yang bukan untuk produksi ) dalam sel
manusia. Penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi yang terjadi
pada reseptor kolesterol LDL. Reseptor LDL merupakan reseptor sel
perusakan yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis
kolesterol.
Cara sederhana untuk menerangkan bahwa penyebab
dislipidemia dari faktor genetik yaitu sebesar 80% dari kolesterol di
dalam darah di produksi oleh tubuh sendiri ada sebagian orang yang
memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan dengan yang lain.
Ini disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang tersebut meskipun
hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau
lemak jenuh tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih
banyak.
b. Faktor Pola Makan
Terjadinya penyumbatan dan penyempitan pembuluh arteri
koroner tersebut disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak
( kolesterol, trigliserida ) di bawah lapisan terdalam ( endothelium )
8
dan dinding pembuluh nadi. Salah satu faktor yang paling berpengaruh
terhadap kemungkinan terjadinya penimbunan zat lemak ini adalah
gaya hidup, khususnya pola makan. Penyakit jantung kerap di
identikan dengan penyakit “ hidup enak “ yaitu terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Hal
ini semakin menjadi dengan kian membudayanya konsumsi makanan
siap saji junk food.
Makanan siap saji ini telah menjadi bagian dari gaya hidup
sebagai mesyarakat di Indonesia, diberbagai tempat yang selalu penuh
oleh pengunjung dengan berbagai usia, dari kalangan anak-anak
hingga dewasa. Padahal junk food banyak mengandung sodium, lemak
jenuh dan kolesterol. Lemak jenuh berbahaya bagi tubuh karena
merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol yang
mengendap lama-lama akan menghambat aliran darah dan oksigen
sehingga mengganggu metabolisme otot jantung.
Cara terbaik untuk menjaga tubuh dari serangan jantung adalah
mengubah gaya hidup dengan menjalankan diet seimbang. Untuk
menghindari penimbunan lemak jenuh seperti lemak sapi, kembing,
makanan bersantan, dan gorengan karena dapat mengganggu
kesehatan jantung.
C. PATOFISIOLOGI DISLIPIDEMIA
Patofisiologi dislipidemia secara singkat diuraikan sebagai berikut :
1. Homeostasis Kolesterol
9
Kolesterol, trigliserida, dan lipid yang bersifat hidrofobik lain
dalam tubuh diangkut melalui aliran darah partikel berbentuk bola
yang disebut lipoprotein yang lebih hidrofobik.
2. Metabolisme Lipoprotein
a. Jalur Metabolisme Eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserida dan
kolesterol. Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus
juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresikan bersama empedu
ke usus halus. Lemak di usus halus yang berasal dari makanan,
maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen. Tigliserida dan
kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus.
Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas. Di dalam usus
halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedang
kolesterol akan mengalami esterfikasi menjadi kolesterol ester dan
keduanya bersama fosfolipid dan apoliprotein yang dikenal dengan
kilomikron.
Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe dan akan masuk ke
dalam aliran darah. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami
hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel
menjadi asam lemak bebas Free Tatty Acid ( FFA ), Non-Esterified
Fatty Acid ( NEFA ). Asam lemak bebas dapat disimpan sebagai
trigliserid kembali di jaringan lemak ( adiposa ), tetapi bila terdapat
dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi
bahan pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang sudah
kehilangan sebagian besar trigliserid akan menjadi kilomikron remnant
yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati.
b. Jalur Metabolisme Endogen
10
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis ke dalam sirkulasi
sebagai lipoprotein VLDL. Apolipoprotein yang terkandung dalam
VLDL adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam
VLDL akan mengalami hidrolisis oleh suatu enzim lipoprotein lipase
( LPL), dan VLDL berubah menjadi IDL yang juga akan mengalami
hidrolisis dan berubah menjadi LDL.
Sebagian dari VLDL, IDL, dan LDL akan mengangkut kolesterol
ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak
mengandung kolesterol. Sebagian lagi dari kolesterol LDL akan
dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar
adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol
LDL sebagian lagi dari kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan
ditangkap oleh reesptor scavenger A ( SRA ) di makrofag dan akan
menjadi sel busa ( foam cell ). Semakin banyak kadar kolesterol LDL
dalam plasma, makin banyak yang mengalami oksidasi dan ditangkap
oleh sel makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung
dari kadar kolesterol yang terkandung di LDL.
Beberapa keadaan mempengaruhi tingkat oksidasi seperti :
meningkatnya jumlah LDL kecil padat ( Small Dense LDL ) seperti
pada sindroma metabolik dan Diabetes Mellitus, kadar kolesterol-
HDL, makin tinggi kadar kolesterol, makin tinggi kadar kolesterol
HDL akan bersifat protektif terhadap oksidasi LDL.
c. Jalur Reserve Cholesterol Transport
Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke
hepar. HDL merukan lipoprotein yang berperan pada jalur ini. HDL
dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung
apoliprotein ( apo ) A, C, E dan disebut HDL nascent. HDL nascent
berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan
11
mengandung apoliprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag
untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di makrofag. Setelah
mengambil kolesterol dari makrofag. HDL nascent berubah menjadi
HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil olah HDL
nascent, kolesterol ( kolesterol bebas ) di bagian dalam dari makrofag
harus dibawa kepermukaan membran sel makrofag oleh suatu
transporter yang disebut Adenosine Triphosphate-Binding Cassette
Transporter-1 atau disingkat ABC-1.
Setelah mengambil kolesterol bebas adri sel makrofag, kolesterol
bebas akan di esterfikasi menjadi kolesterol ester enzim Lecithin
Choles-Trol Acyltransferase ( LCAT ). Selanjutnya sebagian
kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur ini.
Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap oleh Scavenger Receptor
Class B Type 1 dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua dari VLDL dan
IDL dengan bantuan Cholesterol Ester Transfer Protein ( CETP ).
Dengan demikian fungsi HDL sebagai “penyiap” kolesterol dari
makrofag mempunyai dua jalur yaitu langsungke hati dan jalur tidak
langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali
ke hati.
D. Peranan Lipid Darah Terhadap Ateroskerosis
Lipid yang bersifat aterogenik adalah peningkatan kolesterol HDL dan
peningkatan trigliserid. Beberapa lipopratein yang lain yaitu VLDL remnant
atau Intermediate Density Lipoprotein ( IDL ) dan lipoprotein ( a ) juga
berperan sebagai faktor risiko aterosklerosis.
1. Peranan LDL
LDL terbentuk dari hasil metabolisme VLDL yang kaya
trigliserid. Trigliserid yang terdapat pada inti VLDL akan dihidrolisir
12
menjadi asam lemak dan gliserol sehingga VLDL akan mengecil
dinamakan VLDL remnant atau IDL. Trigliserid IDL akan dihidrolisir
sehingga akan terbentuk lipoprotein yang intinya hampir seluruhnya
kolesterol dan permukaan hanya terdapat apo B-100 dan dinamakan
LDL. Kolesterol LDL akan dibawa ke jaringan perifer untuk
pembuatan hormon ( adrenalin, testis, ovarium ) atau dibawa ke hepar.
LDL yang teroksidasi dapat menyebabkan aterosklerosis. Oksidasi
dapat terjadi di sel endotel, makrofag dan sebagainya. Oksidasi terjadi
pada asam amino lisin dari apo B-100.
2. Peranan HDL
Hati dan usus halus akan memproduksi HDL yang akan masuk
ke dalam aliran darah, mengambil kolesterol dan fosfolipid untuk
dibawa masuk ke dalam hati. HDL mempunyai peranan yang pebting
sebagai antagonis LDL teroksidasi. Peranan LDL antara lain
kemampuan sebagai antioksidan, mennghambat migrasi monosit dan
sebagai anti inflamasi.
3. Peranan Trigliserid
Trigliserid bukan merupakan partikel tersendiri melainkan
molekul yang terdapat pada lipoprotein terutama kilomikron dan
VLDL. Trigliserid yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan
fibrinogen, faktor pembekuan dan viscositas darah. Kilomikron dan
VLDL adalah partikel terbesar yang sulit masuk ke dinding arteri,
tetapi VLDL yang kecil dan IDL kemungkinan dapat masuk intima
arteri dan karenanya aterogenik. Kadar trigliserid yang tinggi juga
mempermudah terbentuknya small dense LDL yang jauh ganas
( aterogenik ) daripada kolesterol LDL.
E. Gambaran Laboratorium Pemeriksaan Penyakit Dislipidemia
13
Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah,
semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan
digunakan di seluruh dunia yaitu pedoman dari NCEP-ATP III ( The
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel ) .
Batasan kadar lipid dalam darah berdasarkan NCEP-ATP III ( The
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel ) :
Tabel 1 Batasan Kadar Lipid Dalam Darah Berdasarkan NCEP-ATP III
Komponen Lipid Batasan ( mg/dl ) Klasifikasi
Kolesterol total< 200200-239> 240
Yang diinginkan normalBatas tinggitinggi
Kolesterol LDL
< 100100-129130-159160-189> 190
OptimalMendekati optimalBatas tinggiTinggiSangat tinggi
Kolesterol HDL < 40> 60
RendahTinggi
Trigliserida< 150150-199200-499> 500
NormalBatas tinggiTinggiSangat tinggi
Pada pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam
menegakkan diagnosa. Parameter yang diperiksa yaitu kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserid.
1. Persiapan
14
Sebaiknya pasien dalam keadaan metabolik yang stabil, tidak ada
perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga,
minum kopi/alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum dilakukan
pemeriksaan, tidak ada sakit berat atau operasi dalam 2 bulan terakhir.
Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu
terakhir. Bila hal tesebut tidak memungkinkan, pemeriksaan tetap
dilakukan tatapi dengan disertai catatan.
2. Pengambilan bahan pemeriksaan
Pengambilan bahan dilakukan setelah puasa makanan 12-16
jam. Sebelum bahan diambil pasien duduk selama 5 menit.
Pengambilan bahan dilakukan dengan melakukan bendungan vena
seminimal mungkin. Bahan yang diambil adalah serum.
3. Analis
Analis kolesterol total dan trigliserida dilakukan dengan
metode ensimatik. Analis kolesterol HDL dan kolesterol LDL
dilakukan dengan metode presitipasi dan ensimatik. Kadar kolesterol
LDL sebaiknya diukur secara langsung atau dapat juga dihitung
dengan menggunakan rumus Friedewaid kalau kadar trigliserida < 400
mg/dl, kadar kolesterol LDL= kolesterol total – kolesterol HDL – 1/5
trigliserid.
F. Diagnosis Gizi Pada Dislipidemia
Sebelum memberikan diagnosi gizi untuk pasien dislipidemia, bisa
dilihat beberapa parameter sebagai berikut :
Tabel 2
15
Parameter Diagnosis Gizi Untuk Dislipidemia
Parameter Uraian KodeDiagnosa Gizi
Riwayat Makan
Riwayat mengkonsumsi makanan padat energi ( khususnya energi dari lemak ) : daging berlemak, junk food, gula yang berlebihan : soft drinks, mentega, margarin/ krim/ santan/ minyak, alkohol, tuak. Rendah konsumsi serat ( sayur dan buah-buahan ).
NI-2.2NI-5.6.2
Biokimia Pemeriksaan meliputi : kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, glukosa darah, tes fungsi hati, urin lengkap, tes fungsi ginjal.
NC-2.2
Antropometri Berat badan ( obesitas ), IMT NC-3.3
Pemeriksaan Fisik Klinis
Keadaan umum pasien : cepat lelah, sesak.Pemeriksaan klinis : pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, nadi, denyut jantung dan pernapasan.
NC-2.2
Riwayat Personal Pasien
Riwayat yang dialami oleh pasien, riwayat penyakit keluarga, aktifitas fisik, olahraga, ( intensitas dan frekuensi ), jenis kelamin ( laki-laki beriko daripada perempuan ), usia lanjut.
NB-1.3
G. Penatalaksanaan Nutrisi Pada Dislipidemia
Tujuan dari penatalaksanaan nutrisi pada penderita dislipidemia yaitu
untuk menurunkan berat badan bila mengalami kegemukan, mengubah jenis
dan asupan lemak makanan, menurunkan asupan kolesterol makanan, serta
meningkatkan asupankarbohidrat kompleks dan menurun asupan karbohidrat
sederhana.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pengaturan diet pada penderita
dislipidemia adalah sebagai berikut :
1. Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktifitas
fisik. Apabila pasien mengalami kegemukan, penurunan berat badan
16
dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktifitas fisik.
Penurunan asupan energi disertai penurunan berat badan biasanya
menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat.
2. Lemak diberikan sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak
jenuh untuk diet dislipidemia tahap 1 ( < 10% dari kebutuhan energi total )
dan untuk dislipidemia ( < 7% dari kebutuhan energi total ). Lemak tak
jenuh ganda dan tunggal untuk dislipidemia tahap 1 dan 2 adalah 10-15%
dari kebutuhan energi total. Kolesterol < 300 mg untuk dislipidemia tahap
1 dan < 200 mg untuk dislipidemia tahap 2. Sumber lemak yang
dianjurkan seperti : minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari
dan wijen, margarin tanpa garam yang dibuat dari minyak tidak jenuh
ganda, mayones dan salad dressing tanpa garam yang dibuat dari minyak
tidak jenuh ganda. Sunber lemak yang tidak dianjurkan seperti : minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim,
lemak babi/lard, bacon, cocoa mentega, mayones dan dressing dibuat
dengan telur.
3. Protein diberikan cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
Sumber protein hewani yang dianjurkan terutama ikan yang banyak
mengandung lemak omega 3, unggas tanpa kulit, daging kurus, putih telur,
susu skim, yoghurt rendah lemak dan keju rendah lemak. Sumber protein
hewani yang tidak dianjurkan seperti : daging gemuk, daging kambing,
daging babi, jeroan, otak, sosis, sardin, kuning telur ( batasi hingga 3
butir/minggu ), susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju dan
es krim. Protein nabati yang dianjurkan seperti : tahu, tempe, dan kacang-
kacangan. Protein nabati yang tidak dianjurkan yaitu yang dimasak
dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh ( kelapa dan kelapa
sawit ).
17
4. Karbohidrat diberikan sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
Sunber karbohidrat yang dianjurkan seperti : beras tumbuk/beras merah,
pasta, makaroni, roti tinggi serat ( whole wheat bread ), cereal, ubi,
kentang, kue buatan sendiri dengan menggunakan sedikit minyak/lemak
tak jenuh. Sumber karbohidrat yang tidak dianjurkan seperti : produk
makanan jadi ( pie, cake, croissant, pastries, biskuit, krekers berlemak dan
kue-kue berlemak lainnya ).
5. Serat diberikan tinggi, terutama serat serat larut air yang terdapat dalam
apel, beras tumbuk atau beras merah, havermoout, dan kacang-kacangan.
6. Vitamin dan mineral deberikan cukup. Suplemen dianjurkan untuk pasien
yang mengkonsumsi ≤ 1200 kalori sehari.
7. Sayuran yang dianjurkan yaitu semua sayur dalam bentuk segar, direbus,
dikukus, disetup, ditumis menggunakan minyak jagung, minyak kedelai
atau margarin tanpa garam yang dibuat dari minyak tidak jenuh ganda,
dimasak dengan santan encer. Sayuran yang tidak dianjurkan yaitu
sayuran yang dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau minyak
kelapa sawit dan santan kental.
8. Buah yang dianjurkan yaitu semua buah dalam keadaan segar atau bentuk
jus. Buah yang tidak dianjurkan yaitu buah yang diawet dengan gula
seperti buah kaleng dan buah kering.
H. Peranan Vitamin B3, C, E Dan Serat Terhadap Dislipidemia.
1. Peranan vitamin B3 ( niasin ) terhadap kadar lipid darah.
18
Niasin dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan jalan
menurunkan produksi VLDL di dalam hati sehingga produksi kolesterol
total, LDL dan trigliserida menurun. Konsumsi niasin 3 gr sehari dapat
menurunkan 15-20% kadar kolesterol total, 45-50% kadar trigliserid, 15-
30% LDL dan menaikkan 20% HDL.
Niasin juga berperan merangsang pembentukan prostaglandin yaitu
hormon yang membantu mencegah pengumpulan ( agregasi ) trombosit
sehingga memperkecil proses aterosklerosis. Sumber makanan yang kaya
niasin adalah daging, unggas, ikan, padi-padian yang utuh, kacang-
kacangan dan sayuran daun.
2. Peranan vitamin C ( asam askorbat ) terhadap kadar lipid darah.
Vitamin C dapat meningkatkan laju kolesterol yang dibuang dalam
bentuk asam empedu, dan berfungsi sebagai pencahar sehingga asam
empedu akan dibuang bersama feces dan akhirnya menurunkan
penyerapan asam empedu yang akan diubah menjadi kolesterol. Fungsi
lain adalah meningkatkan kadar HDL.
Study epidemiologi menunjukkan subjek penelitian yang
mengkonsumsi vitamian C 250 mg/hari dapat menurunkan risiko penyakit
kardiovaskuler 42% pada laki-laki dan 25% pada wanita. Vitamin C
terdapat pada sayuran ( kol, brokoli, kembang kol, tomat, cabe ) dan
buah-buahan segar ( jambu monyet, jambu biji, pepaya, jeruk ).
3. Peranan vitamin E ( tokoferol ) terhadap kadar lipid darah.
Vitamin E sebagai antioksidan mencegah oksidasi mencegah
oksidasi LDL sehingga tidak akan mampu membentuk plak dan sumbatan 19
pada arteri. Vitamin E dapat menghancurkan gumpalan darah yang
terdapat dalam saluran pembuluh nadi, bersama vitamin A dapat
menurunkan kolesterol di dalam darah dan mencegah penempelan lemak
pada dinding pembuluh darah.
Dosis vitamin E 800 IU perhari selama 3 bulan dapat menurunkan
oksidasi LDL sebesar 40% suber vitamin E adalah telur, daging, ikan,
kacang-kacangan dan minyak ( kedelai, kacang, wijen, biji bunga
matahari, biji kapas, katul beras ).
4. Peranan serat larut air terhadap kadar lipid darah
Serat dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan jalan
mengikat asam empedu dan kolesterol kemudian dibuang sebagai feces.
Konsumsi 50 gr oat bran ( mirip dedek bekatul ) perhari dapat
menurunkan kolesterol total sebesar 19% dan LDL sebesar 23%. Sumber
serat larut air adalah kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian, buah
dan sayur.
I. Modifikasi Diet Dislipidemia
Pilar utama pengelolaan dislipidemia nonfarmakologis meliputi
olahraga, modifikasi diet dan penurunan berat badan bagi yang kegemukan.
Penurunan berat badan akan membantu menurunkan kadar kolesterol LDL
dalam darah. Kadar lipid dalam darah selain dipengaruhi oleh diet juga dapat
dipengaruhi oleh olah raga seperti aerobik dan jogging.
Olahraga dapat mempengaruhi kadar lipid darah yaitu menurunkan
kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserid serta meningkatkan
kolesterol HDL.
20
J. Tujuan Modifikasi Diet :
1. Menjaga kadar lipid darah (kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol
HDL ) tetap normal atau rendah untuk kolesterol total, kolesterol LDL
( makin rendah makin baik ) dan tinggi untuk kolesterol HDL ( makin
tinggi makin baik ).
2. Makan cukup kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan
ideal.
K. Cara modifikasi diet :
1. Meningkatkan asupan antioksidan dan serat larut air, dengan makan
banyak sayuran, buah, umbi-umbian, biji-bijian dan kacang-kacangan.
2. Meningkatkan asupan lemak tidak jenuh.
3. Meningkatkan asupan vitamin B3, C, E.
4. Membatasi asupan makanan berlemak dan berminyak.
5. Membatasi asupan makanan denan kolesterol tinggi.
6. Membatasi asupan kue dan minuman manis
L. Standar Diet Dislipidemia
Ada 2 jenis standar diet dislipidemia. Tahap 1 dan tahap II. Kebutuhan
energi sesuai tinggi dan berat badan. Komposisi energi 10-20% dari protein, <
30% dari lemak dan 50-60% dari karbohidrat.
21
Pada standar diet dislipidemia tahap I kandungan lemak jenuh < 10%
dan kolesterol < 300 mg. Sedangkan pada diet dislipidemia tahap II
kandungan lemak jenuh < 7%, kandungan kolesterol < 200 mg. Kebutuhan
lemak tidak jenuh ganda 10%, dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal 10-15%
kebutuhan energi. Standar diet tahap I dan tahap II masing-masing ada 4 jenis
dengan energi 1100 kalori, 1500 kalori, 1900 kalori dan 2500 kalori.
Standar Diet Dislipidemia Tahap 1
Bahan Makanan Penukar 1100 1500 1900 2500Karbohidrat 2 3 5 6½Hewani ☺ 2 3 3 4Hewani * ½ 1 1 1½Nabati 3½ 4 4 5½Sayuran A s s s sSayuran B 2 3 3 3Buah 3 3 3 4Gula Pasir 1 1 1 1Susu Tanpa Lemak - - 1 2Minyak Kelapa/ Kelapa Sawit 2½ 3 3 4Nilai GiziEnergi ( Kalori ) 1136 1492 1912 2541Protein ( gr ) 45 63 78 108Lemak ( gr ) 34 44 44 20Lemak Jenuh 12,4 13,3 14,3 16,1Kolesterol 173,8 140 135 192,5Karbohidrat ( gr ) 162,5 211 301 393,5 Keterangan :
☺ : protein rendah lemak ( 2 gr ) * : protein lemak sedang ( 5 gr )
# : protein tinggi lemak ( 13 gr )
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1100 KALORI ( TAHAP I )
Protein ( 45 g ) Lemak ( 34 g ) Karbohidrat (162,5 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 2 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺
22
Daging ½ penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 3½ penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 2 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 2½ penukar minyak
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat NasiDaging 17 g 1 ptg kcl ½ hewani * Pepes tahu+dagingTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati
Sayuran A Bening bayam+wortelMinyak 2,5 g ½ sdt ½ minyak
SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau
Gula pasir 10 g 1 sdm 1 gulaSIANG
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan pindang
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+kol
Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang
MALAMNasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam panggangTempe 50 g 2 sdm 1 nabati Tempe goreng
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening sawi+wortelBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :
☺ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak (13 g)
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1500 KALORI ( TAHAP I )
Protein ( 63 g ) Lemak ( 44 g ) Karbohidrat ( 211 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 3 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 3 penukar hewani ☺
23
Daging 1 penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 4 penukar minyak
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI
Kacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijauGula pasir 10 g 1 sdm 1 gula
SIANGNasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Pepes ikan
Tempe 50 g 1 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayam
Buah 110 g 1 bh 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 1 minyak
SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang
MALAMNasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakarTempe 50 g 1 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempe
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur asemBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :
☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak (13 g)
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1900 KALORI ( TAHAP I )
Protein ( 78 g ) Lemak ( 44 g ) Karbohidrat ( 301 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 3 penukar karbohidrat
24
Ikan/ayam tanpa kulit 3 penukar hewani ☺Daging 1 penukar hewani *Tahu/kacang hijau/tempe/kacang merah 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 4 penukar minyak
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI
Kacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susuSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu
Gula pasir 10 g 1 sdm 1 gulaSIANG
Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ikan panggang
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur assem
Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK SOREBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang
MALAMNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi
Ayam 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam kecapTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortelBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :
☺Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g ) # Protein tinggi lemak (13 g)
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 2500 KALORI ( TAHAP I )Protein (108 g ) Lemak ( 69,5 g ) Karbohidrat (393,5 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehariNasi 6½ penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 4 penukar hewani ☺Daging 1½ penukar hewani *
25
Sayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 4 penukar buahSusu tanpa lemak 2 penukar susu +Minyak 4 penukar minyakGula pasir 1 penukar gulaBahan Berat URT Penukar Contoh Menu
PAGINasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam panggangTelur 25 g ½ btr ½ hewaniTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Tahu kukus
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah sawi+wortelMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK PAGIRoti 70 g 3 iris 1 karbohidrat Roti
Selai kacang tanah 15 g 1 sdm 1 nabati Selai kacang tanahMelon 190 g 1 ptg bsr 1 buah Melon
SIANGNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 2 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam gorengTelur ayam 55 g 1 btr 1 hewani *
Kacang tanah 25 g 2 sdm 1 nabati Gado-gado sayuran+telurTempe 25 g 1 ptg sdg ½ nabati Tempe bacem
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranBuah 110 g 2 bh 1 buah Jeruk
Susu tanpa lemak 10 g 2 sdt 1 minyakMALAM
Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiAyam tanpa kulit 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ayam kecap
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis
Buah 50 g 1 bh 1 buah PepayaMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK MALAMKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu
Keterangan :
☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lema k sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )
Standar Diet Dislipidemia Tahap 1I
Bahan Makanan Penukar 1100 1500 1900 2500Karbohidrat 2 3½ 5 6Hewani ☺ 2½ 2 2 4Hewani * 1 1½ 1½ 1½
26
Nabati 3 3 4 5Sayuran A S S S SSayuran B 2 3 3 3Buah 3 3 3 3Gula Pasir 1 1 1 2Susu Tanpa Lemak - - 1 2Minyak tidak jenuh 3 3 6 6Nilai GiziEnergi ( Kalori ) 1140 1489 1943 2472,8Protein ( gr ) 49,5 58,5 74,5 104,2Lemak ( gr ) 34 31 49 64Lemak Jenuh 4,5 5,3 6,0 7,8Kolesterol 121,5 133,7 133,8 168,8Karbohidrat ( gr ) 159 244 301 370 Keterangan :
☺ : protein rendah lemak ( 2 gr )
* : protein lemak sedang ( 5 gr )
# : protein tinggi lemak ( 13 gr )
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1100 KALORI ( TAHAP II )
Protein ( 49,5 g ) Lemak ( 34 g ) Karbohidrat ( 159 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 2 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2½ penukar hewani ☺
27
Daging 1 penukar hewani *Tahu/tempe 3 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 2 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak 3 penukar minyak
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kembang kol+wortel
Sayuran 50 g ½ gls ½ sayuranTahu 20 g 2 sdm 1 nabati Tahu bacem
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakSNACK PAGI
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula Teh manisSIANG
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiIkan 60 g 1 ½ ptg sdg 1 ½ hewani ☺ Ikan pindangTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu
Sayuran B 50 g ½ gls ½ sayuran Tumis kacang panjang+taoge
Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK SOREBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
MALAMNasi 50 g 1/3 gls ½ karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakarTempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacem
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah sawi+wortelBuah 50 g 1 bh 1 buah Pepaya
Minyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :
☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1500 KALORI ( TAHAP II )
Protein ( 58,5 g ) Lemak ( 31 g ) Karbohidrat ( 244 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 4 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺
28
Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 3 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gulaMinyak tidak jenuh 3½ penukar minyakBahan Berat URT Penukar Contoh Menu
PAGINasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Sup daging+kentang+wortel
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuranMinyak 5 g 1 sdt 1 minyak
SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSIANG
Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan panggangTelur 25 g ½ btr ½ hewani Pepes tahu telurTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayamBuah 110 g 2 bh 1 buah Jeruk
Minyak 75 g 1 ½ sdt 1 ½ minyakSNACK SORE
Buah 110 g 1 ptg bsr 1 buah PepayaMALAM
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat NasiAyam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bakar
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur asem
Buah 50 g 1 bh 1 buah PisangMinyak 5 g 1 sdt 1 minyakKeterangan :
☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 1900 KALORI ( TAHAP II )
Protein ( 74,5 g ) Lemak ( 49 g ) Karbohidrat ( 301 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehari
Nasi 5 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 2 penukar hewani ☺
29
Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 4 penukar nabatiSayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 1 penukar gula
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiDaging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Rolade dagingTelur 25 g ½ btr ½ hewani *Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Tahu bacem
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortelMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak
SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susu
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 200 g 1 gls 1 susu
SIANGNasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiIkan 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ikan panggang
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayam
Buah 110 g 2 bh 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak
SNACK SOREBuah 50 g 1 ptg bsr 1 buah Pisang
MALAMNasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ☺ Ayam bb kuningTahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sup sayuranBuah 110 g 1 ptg bsr 1 buah Pepaya
Minyak 10 g 2 sdt 2 minyakSNACK MALAM
Biskuit 20 2 bh bsr ½ karbohidrat BiskuitMinyak tidak jenuh 6 penukar minyakKeterangan :☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )
STANDAR DIET DISLIPIDEMIA 2500 KALORI ( TAHAP II )Protein ( 104,2 g ) Lemak ( 64 g ) Karbohidrat ( 310 g )
Total kebutuhan bahan makanan sehariNasi 6 penukar karbohidratIkan/ayam tanpa kulit 4 penukar hewani ☺Daging 1½ penukar hewani *Tahu/tempe 5 penukar nabati
30
Sayuran A sekehendakSayuran B 3 penukar sayuranBuah 3 penukar buahGula pasir 2 penukar gulaMinyak tidak jenuh 6 penukar minyak
Bahan Berat URT Penukar Contoh MenuPAGI
Nasi 150 g 1 gls 1 ½ karbohidrat NasiDaging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Daging semurTelur 25 g ½ btr ½ hewani *Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Tumis kacang panjangMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak
SNACK PAGIKacang hijau 20 g 2 sdm 1 nabati Bubur kacang hijau+susu
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gulaSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu +
SIANGNasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat NasiIkan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ikan bb kuning
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacemSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Tumis kacang panjang+taouge
Buah 50 g 1 bh sdg 1 buah JerukMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak
SNACK SORERoti 70 g 3 iris 1 karbohidrat Roti
Selai kacang tanah 15 g 1 sdm 1 nabati Selai kacang tanahMALAM
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi Ayam tanpa kulit 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ☺ Ayam panggang
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng-oseng tempeSayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah buncis+wortel
Buah 50 g 1 bh 1 buah PisangMinyak 10 g 2 sdt 2 minyak
SNACK MALAMBuah 50 g 1 bh 1 buah Pisang
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula SusuSusu tanpa lemak 20 g 4 sdm 1 susu +
Susu tanpa lemak 2 penukar susuKeterangan :
☺ Protein rendah lemak ( 2 g ) * Protein lemak sedang ( 5 g ) # Protein tinggi lemak ( 13 g )
M. Interaksi Obat dan Makanan
Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang dimakan
mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum, sehingga obat tidak bisa
bekerja sebagaimana nestinya. Interaksi dapat menyebabkan efek yang
bebeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai 31
efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi, atau meningkatkan
penyerapan obat, oleh karenanya perlu diperhatikan penggunaan obat dan
makanan pada penderita dislipidemia.
a. Obat Bile Acid Binding Resin.
Efek samping dari obat ini adalah konstipasi, oleh karena itu
pemberian dengan pengobatan resin memerlukan tambahan serat. Resin juga
dapat menghambat absobsi asam folat dan vitamin larut lemak. Sebaiknya
pemberian obat-obatan atau vitamin sebaiknya dilakukan 1-4 jam sebelum
atau 4 jam sesudah pemberian resin.
b. Obat Derivat Fibrat
Efek samping dari obat ini adalah miopati yang reversibel. Kombinasi
derivat dan statin akan memperberat miopati. Clofibrate dapat
meningkatkan insidens batu empedu.
c. Obat Asam Nikotinat
Efek samping dari obat ini adalah flushing, hiperurisemia dan
intoleransi glukosa.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
32
1. KESIMPULAN
a. Dislipidemia adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan dalam
metabolisme lipid bisa disebabkan karena gaya hidup yang salah ataupun
karena pengaruh lain sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kadar
LDL kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat
disertai penurunan kadar LDL kolesterol.
b. Dislipidemia diklasifikasikan menjadi dua yaitu dislipidemia primer dan
dislipidemia sekunder.
c. Standar diet dislipidemia ada dua yaitu tahap I dan tahap II. Pada standar
diet dislipidemia tahap I kandungan lemak jenuh < 10% dan kolesterol <
300 mg. Sedangkan pada diet dislipidemia tahap II kandungan lemak
jenuh < 7%, kandungan kolesterol < 200 mg. Kebutuhan lemak tidak
jenuh ganda 10%, dan sisanya lemak tidak jenuh tunggal 10-15%
kebutuhan energi. Standar diet tahap I dan tahap II masing-masing ada 4
jenis dengan energi 1100 kalori, 1500 kalori, 1900 kalori dan 2500 kalori.
2. SARAN
33